Pemodelan dan Peramalan Penutupan Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index Model Garch

dokumen-dokumen yang mirip
PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

UNNES Journal of Mathematics

MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

Disusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

IV. METODE PENELITIAN

PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (TGARCH)

PEMODELAN RETURN SAHAM PERBANKAN MENGGUNAKAN EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (EGARCH)

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS

PEMODELAN DAN PERAMALAN PENUTUPAN HARGA SAHAM PT. TELKOM DENGAN METODE ARCH - GARCH

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

Perhitungan Value at Risk (VaR) Berdasarkan Model Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH)

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

BAB III METODE PENELITIAN

PENDEKATAN METODE VAR-GARCH PADA PEMODELAN KETERKAITAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), KURS DOLLAR AMERIKA DAN HARGA EMAS DUNIA

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN AKURASI MODEL ARCH DAN GARCH PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BERBANTUAN MATLAB Sunarti, Scolastika Mariani, Sugiman

PERAMALAN DATA SAHAM S&P 500 INDEX MENGGUNAKAN MODEL TARCH

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

PENENTUAN VALUE AT RISK

PADA PORTOFOLIO SAHAM

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) (Studi Kasus pada Return Kurs Rupiah terhadap Dollar Australia)

PENGGUNAAN METODE VaR (Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT. TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

PENERAPAN MODEL EGARCH-M DALAM PERAMALAN NILAI HARGA SAHAM DAN PENGUKURAN VALUE AT RISK (VAR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN METODE VaR(Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT.TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Risiko Investasi Saham Syariah Dengan Model Value AT Risk-Asymmetric Power Autoregressive Conditional Heterocedasticity (VaR-APARCH)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN MODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY SKRIPSI. Oleh : INA YULIANA J2A

Metode Peramalan dengan Menggunakan Model Volatilitas Asymmetric Power ARCH (APARCH)

PERAMALAN VOLATILITAS MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (GARCH-M)

PENANGANAN MASALAH HETEROSKEDASITAS DENGAN MODEL ARCH-GARCH DAN MODEL BLACK-SCHOLES MOSES ALFIAN SIMANJUNTAK

PERHITUNGAN VALUE AT RISK HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN VOLATILITAS ARCH-GARCH DALAM KELOMPOK SAHAM LQ 45 ABSTRACT

PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN MENGGUNAKAN MODEL ARMAX DENGAN NILAI KURS DAN EKSPOR-IMPOR SEBAGAI FAKTOR EKSOGEN

Data return 7 mata uang asing diuji dengan beberapa pengujian yang meliputi tes stasionaritasitas, tes normal dan tes heteroskedastik.

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN NEURO-GARCH PADA RETURN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

MODEL AUTOREGRESSIVE (AR) ATAU MODEL UNIVARIATE

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengalami fluktuasi antar waktu. Data tersebut mengindikasikan adanya

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

Wenty Yolanda Eliyawati R. Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

TIME SERIES DENGAN K-STAT &EVIEWS

PENENTUAN MODEL TERBAIK UNTUK PERAMALAN DATA SAHAM CLOSING PT. CIMB NIAGA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ARCH-GARCH

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB II LANDASAN TEORI

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan data

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

PEMODELAN NEURO-GARCH PADA RETURN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari Indonesia Tbk)

PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (TGARCH)

PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS. Keywords: Stocks, Portfolio, Return, Volatility, Asymmetric GARCH.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Harga Saham Properti di Indonesia menggunakan metode GARCH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN RAMALAN MODEL TARCH DAN EGARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH

SKRIPSI. Disusun Oleh : OKTAFIANI WIDYA NINGRUM

Penerapan Metode ARCH/GARCH Dalam Peramalan Indeks Harga Saham Sektoral

Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia. Oleh : Pomi Kartin Yunus

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH DENGAN MODEL GLOSTEN JAGANNATHAN RUNKLE THRESHOLD AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GJR-TARCH)

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010

Suma Suci Sholihah, Heni Kusdarwati, Rahma Fitriani. Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

Peramalan Laju Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Menggunakan Model Vector Autoregressive (VAR)

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

Transkripsi:

EKBISI, Vol. IX, No. 1, Desember 2014, hal. 57-66 ISSN:1907-9109 Pemodelan dan Peramalan Penutupan Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index Model Garch Ahmad Syarif 1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. E-mail: syarif11ahmad@yahoo.com ABSTRAK A series of financial time series data such as stock prices usually have a residual variance is not constant. Financial time series data with no residual constant at any given time is called time series data with conditional heteroscedasticity. This is because it is associated with risks that must be received by the investor and expected return. One time series models that can accommodate heteroscedasticity is GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity). Steps formulation of the GARCH model which determines stationary, determines the appropriate model for the mean equation, testing the effects of ARCH, estimates GARCH s model parameters are then selected the best model, perform diagnostic tests and forecasting. Based on a case study that applied to the Islamic stock price index data in Jakarta Islamic Index period January 2, 2013 through February 28, 2014 obtained the best model is the GARCH (2,1) with an error rate of 1.2%. Keywords: GARCH, Heteroscedasticity, JII, Volatility. PENDAHULUAN Indeks harga saham biasanya memiliki kecenderungan berfluktuasi secara cepat dari waktu ke waktu sehingga variansi dari errornya akan selalu berubah setiap waktu (heteroskedastisitas). Investor umumnya menginginkan return maksimum dengan resiko yang minimum. Komponen yang tidak kalah penting adalah volatilitas return saham. Volatilitas berarti conditional variance (varians dinamik) dari sebuah asset (Ahmed dan Suliman, 2001). Analisis volatilitas berguna dalam pembentukan portofolio, manajemen resiko dan pembentukan harga. Selain itu pada data finansial biasanya terjadi pengelompokkan volatilitas yaitu berkumpulnya sejumlah error dengan besar relatif sama dalam waktu berdekatan, keadaan ini disebut volatility clustering. Untuk mengatasi keadaan ini maka dibutuhkan suatu metode untuk memenuhi karakteristik yang dimilki oleh data runtut waktu finansial. Oleh karena itu dibuatlah model-model runtut waktu untuk memodelkan dan meramalkan data finansial yang berupa data runtut waktu waktu tersebut. Telah dikenal 1 Alumni Jurusan Keuangan Islam, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014 57

berbagai pemodelan yang dapat digunakan, di antaranya Autoreggressive (AR), Moving Average (MA), Autoregressive Moving Average (ARMA), Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Keempat pemodelan tersebut sangat berguna pada pemodelan data runtut waktu. Cara kerja keempat model adalah berdasarkan asumsi bahwa datanya telah stationer dan variansi erornya tetap antar waktu (homoskedastisitas). Berbagai asumsi pemodelan yang digunakan pada keempat metode tersebut dianggap tidak relevan jika dihadapkan pada sebuah transaksi finansial dan sebuah variabel dari pasar finansial. Hal ini dikarenakan pada kebanyakan data runtut waktu finansial tidak dapat memenuhi asumsi-asumsi dalam pemodelan tersebut. Metode-metode tersebut tidak memperhitungkan adanya kestationeran dalam variansi yang berarti bahwa nilai variansnya selalu berubah-ubah setiap waktu. Untuk mengatasinya dibutuhkan metode lain yang dapat memenuhi karakteristik yang dimilki oleh data runtut waktu finansial. Untuk itu diperkenalkan sebuah pemodelan dari financial time series yaitu Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) oleh Bollerslev pada tahun 1986. Menurut Bollerslev penggunaan model GARCH pada data runtut waktu yang mengalami heteroskedastisitas akan sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi karena ketergantungan sejumlah besar volatilitas masa lalu.dapat dikurangi. Sejak diperkenalkannya model GARCH banyak sekali penelitian yang berbasis pada model ini, sebab metode ini dapat memenuhi karakteristik dari data runtut waktu finansial yaitu kemungkinan adanya heteroskedastisitas dan membolehkan adanya ketergantungan volatilitas KERANGKA TEORITIK 58 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014

METODE PENELITIAN Sifat Penelitian Penelitian ini adalah case study (studi kasus) yaitu mengestimasi, memodelkan, dan meramalkan data indeks penutupan harga saham harian Jakarta Islamic Indeks (JII) periode 02 Januari 2013 sampai 28 Februari 2014. Tujuan studi kasus adalah melakukan penyelidikan secara mendalam untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai subjek tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2011). Penelitian ini mengambil sampel indeks penutupan harga saham harian Jakarta Islamic Indeks (JII) periode 02 Januari 2013 sampai 28 Februari 2014. Data tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu periode model dan periode estimasi. Periode estimasi ditetapkan selama periode 02 Januari 2014 sampai 28 Januari 2014 sedangkan periode model ditetapkan selama periode 02 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013. Analisis Data Analisis perilaku data terdiri dari uji stationeritas dan uji stationeritas menggnakan uji ADF, setelah itu analisis model dengan metode Box-Jenkins. Metode Box Jenkins digunakan untuk mengestimasi model persamaan mean. Pada tahap ini dilakukan pengkajian data dan pemecahan masalah analisis model runtut waktu (time-series) dan estimasi parameter dari data indeks saham harian JII sehingga didapatkan model terbaik yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Model GARCH Penelitian-penelitian yang menggunakan data runtut waktu khususnya dalam bidang ekonomi umumnya memiliki tingkat volatilitas yang tinggi. Volatilitas adalah ukuran statistik penyebaran gejala yang dapat dihitung, biasanya disebut standar deviasi dari gabungan return secara berkala (Kunnas, 2002). Kondisi volatilitas data mengindikasikan bahwa perilaku data runtut waktu memiliki gejala heteroskedastisitas. Karena itu perlu dibuat suatu model pendekatan untuk memasukkan masalah volatilitas data dalam penelitian. Robert Engle adalah ahli ekonometrika yang pertama kali menganalisis adanya masalah heteroskedastisitas dari varian residual di dalam data time series (Widarjono, 2009). Untuk menjelaskan model GARCH ini kita kembali menggunakan model regresi sederhana sebagai berikut (Bollerslev, 1986). (1) + (2) Dengan Y adalah variabel dependen, X adalah variabel independen (bisa ditambah sesuai keperluan), adalah pengganggu atau residual, adalah varian residual, dan disebut dengan komponen ARCH. Sedangkan disebut komponen GARCH karena ada variansi residual periode lalu. Agar varian selalu positif (var( )>0, maka harus dipenuhi syarat dan 0<. Apabila persamaan kita masukkan unsur varian residual ke dalam persamaan (2) maka modelnya disebut ARCH-in mean (ARCH-M) (Engle, Robins dan Lillen,1987), dengan bentuk persamaan sebagai berikut : (4) (5) Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014 59

Pengujian Efek ARCH 1. Residual yang korelasi ditandai dengan adanya nilai-nilai autokorelasi yang signifikan berbeda dengan nol. Pada plot ACF sampel dari residual kuadrat dapat dilihat adanya batang-batang yang melampaui batas kesalahan standar 2. Uji ARCH-LM variansi residual bukan hanya merupkan fungsi variabel independen tetapi tergantung dari residual kuadrat periode sebelumnya. + (6) Hipotesis untuk persamaan di atas adalah Ho : = 0, n=1,2,,p. (tidak ada efek ARCH) H1: minimal ada satu (terdapat efek ARCH) Pemeriksaan Diagnostik Diagnostic checking dilakukan dengan menguji asumsi-asumsi dari residual yaitu sebagai berikut (William, 1994): a. Asumsi non-autokorelasi residual yang distandarisasi Non-autokorelasi ini dapat di deteksi dengan melakukan uji ARCH-LM dengan hipotesis sebagai berikut : Ho : = 0, n = 1,2,,p. (residual tidak berkorelasi) H1: minimal ada satu (residual tidak berkorelasi) b. Asumsi homosekdastisitas residual yang distandarisasi untuk melihat apakah masih ada efek ARCH yang tersisa dalam residual maka dapat menggunakan kembali uji LM dengan hipotesis sebagai berikut : Ho : = 0, n=1,2,,p. (tidak ada efek ARCH) H1: minimal ada satu (terdapat efek ARCH) Plot Data Jakarta Islamic Index (JII) PEMBAHASAN Gambar 1. Plot Data Asli Jakarta Islamic Index (JII) 7,200 6,800 6,400 6,000 5,600 5,200 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M1 M2 2013 2014 JII Dari plot data asli Jakarta Islamic Index (JII) di atas terlihat bahwa data Jakarta Islamic Index (JII) cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Berdasarkan data plot asli 60 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014

tersebut, mengindikasikan bahwa data belum stationer terhadap mean dan variansi. Untuk memastikannya perlu dilakukan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) sehingga diketahui kestationeran data Jakarta Islamic Index (JII). Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Pengujian Stationeritas ADF Test Null Hypothesis: JII has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 3 (Automatic - based on AIC, maxlag=5) t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.210424 0.2031 Test critical values: 1% level -3.453652 5% level -2.871693 10% level -2.572253 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Dari output unit root test tanpa pembedaan di atas terlihat nilai t statistic -2.210424. Nilai ini lebih besar dari nilai Mac kinnon critical value dengan besaran α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data belum stationer sehingga perlu dilakukan pembedaan dan transformasi. Plot Data JII Hasil Differencing dan Transformasi Gambar 2. Plot Data JII Setelah Differencing dan Transformasi.12.08.04.00 -.04 -.08 -.12 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M1 M2 2013 2014 LOGJII_D Dari plot di atas nampak bahwa secara umum data Jakarta Islamic Index (JII) setelah melalui pembedaan pertama dan transformasi logaritma menunjukkan bahwa data JII telah stationer. Kestationeran data diperkuat dengan hasil ADF test dibawah ini. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014 61

Tabel 2. Pengujian Stationeritas ADF Test t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.31820 0.0000 Test critical values: 1% level -3.454085 5% level -2.871883 10% level -2.572354 Berdasarkan uji ADF test di atas diketahui bahwa nilai t statistic sebesar -12.31820. Nilai ini lebih kecil dari nilai mac kinnon critical value dengan α (0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa data telah stationer pada mean dan variansi. Setelah membuat data stationer dari mean dan variansinya, maka langkah selanjutnya akan dilakukan analisis time series dengan model ARIMA. Identifikasi Model Kondisional Mean Setelah data stationer pada mean dan variansi, langkah selanjutnya adalah membuat plot ACF dan PACF untuk mengidentifikasi model yang cocok untuk model mean dari data tersebut. Dari korelogram belum bisa dipastikan modelnya. Dengan demikian, lakukan estimasi parameter untuk mendapatkan model penduga. Model penduganya antara lain : ARIMA (1,1,1), ARIMA (1,1,0), ARIMA (0,1,1). Estimasi Model Kondisional Mean Pada plot ACF dan PACF pada gambar 3 untuk data JII hasil transformasi dan pembedaan terlihat bahwa kemungkinan modelnya adalah : ARIMA (1,1,1), ARIMA (1,1,0) dan ARIMA (0,1,1), ARIMA (0,1,0). Selanjutnya untuk masing-masing model akan dilakukan estimasi. Berikut ini adalah nilai C, probabilitas, dan AIC pada setiap model. Tabel Estimasi Parameter Model Kondisional Mean dapat dilihat pada halaman berikut. 62 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014

Tabel 3. Estimasi Parameter Model Kondisional Mean No Model Estimasi Parameter Probabilitas AIC 1 ARIMA (1,1,0) a. Dengan konstanta C = 1.04E-05 0.9926-4.451946 =-0.513687 0.0000 b. tanpa konstanta =-0.513688 0.0000-4.460279 2 ARIMA (0,1,1) a. Dengan konstanta C = -7.42E-06 0.7435-4.941799 =-0.991501 0.0000 b. tanpa konstanta =-0.991580 0.0000-4.949634 3 ARIMA (1,1,1) a. Dengan konstanta C = -7.97E-06 0.6937-4.943411 =-0.116306 0.0735 =0.991551 0.0000 b. tanpa konstanta =-0.115571 0.0749-4.951073 = -0.991600 0.0000 4 ARIMA (0,1,0) a. Dengan konstanta C = -2.40E-05 0.9902-4.156324 Pemilihan model terbaik yaitu dengan melihat nilai AIC (Akaike s Information Critertion) yang paling kecil dan nilai probabilitasnya kurang dari tingkat signifikansi. Jadi, model terbaik yang terpilih adalah model kondisional mean ARIMA (0,1,1,) tanpa konstanta. Pengujian Efek ARCH Heteroskedasticity Test: ARCH Tabel 4. Uji ARCH-LM F-statistic 23.55512 Prob. F(3,234) 0.0000 Obs*R-squared 55.20272 Prob. Chi-Square(3) 0.0000 Berdasarkan uji ARCH-LM di atas terlihat probabilitas kurang dari 5% yang berarti menolak H o, sehingga dapat disimpulkan terdapat korelasi antara data residual sampai lag ketiga atau terdapat efek ARCH sampai lag ke tiga. Hasil ini juga dapat dilihat dari nilai 2 statistik Engle LM-test yaitu 55.20272 dengan orde q=3 lebih besar dari tabel = 7,815 Estimasi Parameter Model GARCH Setelah dideteksi terdapat efek ARCH, maka model ARIMA (0,1,1,) tanpa konstanta belum sesuai untuk kasus tersebut sehingga perlu pembentukan model lagi dengan menggunakan model GARCH. Berikut ini adalah nilai C,, probabilitas, AIC dan SBC pada setiap model. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014 63

Tabel 5 Estimasi Parameter Model GARCH Model Estimasi Parameter Probabilitas AIC SBC GARCH (1,1) Persamaan mean C = 0.001606 0.0091 Persamaan variansi = 0.132892 0.0000-5.297641-5.268807 = 0.867108 0.0000 GARCH (1,2) Persamaan mean C = 0.001607 0.0077 Persamaan variansi = 0.195721 0.0000 = 0.340757 0.0887-5.300230-5.256978 = 0.463521 0.0047 GARCH (2,1)) Persamaan mean C = 0.001533 0.0118 Persamaan variansi = 0.236817 0.0000 = -0.133283 0.0167 5.306283-5.263032 = 0.896466 0.0000 GARCH (2,2) Persamaan mean C = 0.001525 0.0165 Persamaan variansi = 0.234629 0.0001 =-0.159911 0.0018-5.298886-5.241218 = 1.101438 0.0055 =-0.176156 0.6112 Pemilihan Model Terbaik Berdasarkan tabel 5 di atas, dengan melihat nilai probabilitasnya kurang dari 5%, model yang diterima adalah model GARCH (2,1) dan GARCH (1,1). Kemudian dilakukan pemilihan model terbaik yaitu dengan melihat nilai AIC (Akaike info criterion) dan SBC (Schwartz s Bayseian Criterion) yang paling kecil. Jadi model yang terpilih adalah GARCH (2,1). Diagnostic Checking Uji ARCH-LM Pemeriksaan diagnostik bertujuan untuk mengetahui apakah model yang telah diestimasi telah cocok dengan data runtut waktu yang diramalkan. Pada pemeriksaan diagnostic ini dilakukan analisis residual. Untuk melihat apakah masih ada efek ARCH yang tersisa dalam residual maka digunakan kembali uji ARCH-LM. Hal ini berdasarkan nilai probabilitas (0.8702) yang lebih besar dari tingkat signifikansi 5%, yang berarti sudah tidak terdapat efek ARCH dalam residual 64 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014

Heteroskedasticity Test: ARCH Tabel 6. ARCH-LM Standarized Test F-statistic 0.234340 Prob. F(3,235) 0.8724 Obs*R-squared 0.712854 Prob. Chi-Square(3) 0.8702 Uji Normalitas Formula Jarque-Bera : JB = Berdasarkan data dibawah ini, dihasilkan nilai JB = 5,254652 yang lebih kecil dari nilai X 2 tabel = 5,99, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Pengujian ini juga dapat dilihat dari nilai probabilitas yang di atas 5%. Gambar 3. Grafik Normalitas 32 28 24 20 16 12 8 4 0 8.60 8.65 8.70 8.75 8.80 8.85 Series: LOGJII Sample 1/02/2013 2/28/2014 Observations 283 Mean 8.735195 Median 8.729703 Maximum 8.867091 Minimum 8.596054 Std. Dev. 0.054637 Skewness 0.228333 Kurtosis 2.513090 Jarque-Bera 5.254652 Probability 0.072271 Pembentukan Model Berdasarkan hasil dari estimasi dan pemilihan model terbaik, maka didapatkan model terpilih yaitu GARCH (2,1), sehingga diperoleh persamaan mean (a) dan persamaan variansi (b) model koefisien substitusi GARCH (2,1) sebagai berikut : a. + b. Peramalan Data perbandingan hasil ramalan dengan hasil aktual untuk 2 bulan ke depan, dapat ditampilkan dalam bentuk grafik sebagai berikut : Gambar 4. Grafik tabel hasil ramalan dan aktual untuk 2 bulan ke depan Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014 65

6,800 6,600 6,400 6,200 400 200 0 6,000 5,800 5,600-200 -400-600 3 7 9 13 17 21 23 27 29 3 4 6 10 12 14 18 20 24 26 28 M1 M2 Data Aktual Data Ramalan Grafik di atas tampak bahwa data ramalan sedikit lebih besar daripada data aktual dengan selisih data yang tidak terlalu besar. Hal ini menjelaskan bahwa data hasil peramalan menggunakan model runtut waktu GARCH (2,1) mendekati data aktual dengan tingkat error sebesar 1,2%. SIMPULAN Pada contoh studi kasus data indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII) menunjukkan ketidakstabilan variansi residual. Berdasarkan pemilihan model terbaik dalam data tersebut diperoleh model GARCH (2,1) sebagai model terbaik, yaitu : + dan. Model GARCH (2,1) mampu memprediksi secara baik data Saham Harian Jakarta Islamic Index (JII) untuk periode 2 bulan ke depan karena data ramalan telah mendekati data aktual. Hal ini diperkuat dengan nilai MAPE yang hanya sebesar 1,229704 %. DAFTAR PUSTAKA A.E Ahmed dan S,Z Suliman. 2001. Modelling Stock Market Volatility Using GARCH Models Evidence From Sudan, International Journal Of Business and Social Science, Vol 21. Agus Widarjono. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia. Bollerslev, T., 1986. Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity, Journal of Econometrics, Vol 31. Engle, Robert F, David M Lillen dan R.P Robins, 1987. Estimating Time Varying Risk Premia in the Term Stucture: The ARCH-M Model, Econometrica, Vol 55 No 2. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2011. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta: BPFE UGM. Kunnas, Janne, 2002. GARCH Models for Foreign Exchange Rates, Thesis, Aalto University. Wei, William.W.S., 1994. Time Series Analysis Univariate and Multivariate, Redwood City : Addison Wesley. 66 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. IX, No. 1, Desember 2014