PENGEMBANGAN MODUL KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU GUNUNG ANDONG SEBAGAI MODUL BAHAN AJAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI SMP/MTs

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL EKOSISTEM BERORIENTASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK SMA/MA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN PAKU WANAGAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA DI GUNUNGKIDUL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah:

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEBMATERI PROTOZOA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SISWA KELAS X SMA DI NEGERI 1 SEWON

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

PENYUSUNAN MODUL KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SEBAGAI ALTERNATIF PENGAYAAN DI SMA KELAS X

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN JARINGAN TUMBUHAN BERBASIS HAKIKAT SAINS. Evi Mardiani, Siti Romlah Noerhodijah

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

PENYUSUNAN MEDIA BELAJAR MANDIRI BERBASIS BLOG SUBMATERI SISTEM SARAF MANUSIA UNTUK SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOLEKSI AWETAN CANGKANG GASTROPODA UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

Pengembangan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pleret

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS SAINS-LINGKUNGAN-TEKNOLOGI-MASYARAKAT (SALINGTEMAS) DENGAN TEMA TEKNOLOGI BIOGAS

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INDERA BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Strategy Development of NoS-based Learning through Lecturer-Teacher Collaboration in Learning Innovation

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

ARTIKEL JURNAL. Oleh Lia Endah Kusnawati NIM

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Unnes Science Education Journal

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN KOORDINAT PADA MATERI VEKTOR KELAS XI SMK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

PENDIDIKAN KIMIA (Kode : A-04)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

Artikel Ilmiah PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR BERORIENTASI PADA VOCATIONAL SKILL PRAKTIKUM BIOLOGI SMA

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN MANUSIA UNTUK SISWA SMA N 1 GAMPING KELAS XI

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN SCIENTIFIC APPROACH MATERI HARGA POKOK PESANAN

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Unnes Science Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGI EMPAT UNTUK SISWA KELAS VII SMP BERDASARKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS

Pengembangan Sensor Air Hujan Menggunakan Hukum Archimedes Untuk Jemuran Pakaian Otomatis Berbasis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Fisika

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS SAINTIFIK 5M DENGAN PANDUAN MIND MAP PADA MATERI KOLOID

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN BUKU POP UP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI CRUSTACEA UNTUK SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PANTAI DRINI SEBAGAI BAHAN AJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BUKU TEKS DAILY CHEMS BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SMK/MAK KESEHATAN KELAS XI SEMESTER GENAP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

57 PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BUKU MEWARNAI UNTUK PENDIDIKAN KONSERVASI TANAMAN OBAT DI KABUPATEN NIAS BARAT.

Vivi Darmayanti 28, Slamet Hariyadi 29, Sulifah Aprilya Hariani 30

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUKKOMIK PADA MATERI FOTOSINTESIS UNTUK SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

Oleh: Listya Martantika, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Transkripsi:

Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 p-issn: 2540-752x e-issn: 2528-5726 PENGEMBANGAN MODUL KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU GUNUNG ANDONG SEBAGAI MODUL BAHAN AJAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI SMP/MTs Nurul Ariani 1), Eka Sulistiyowati 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 1) email: arianinurul@yahoo.co.id Abstract This research aimed at developing a module for teaching/learning the diversity of butterfly at Andong Mountain.This module is develope for Junior High School Grade VII. The type of this research was categorized as Research and Development (R&D) with ADDIE as its development model, which was restricted on Analysis, Design, Development and Formatif Evaluation. The assessment given by biology expert, media expert and peer reviewers showed that modul was categorized as very good. Biology expert, media expert and peer reviewers gave a percentage of 86%, 89,2% and 86,1%. The assessment from language expert gave a percentage 70% (good). The assessment from teacher gave a percentage of 77,4% (good). Student s respon showed modul quality in very good category (82,7%). Keyword: Andong Mountain, Butterfly, Modul, Development Pendahuluan Penggunaan potensi lokal dalam pembelajaran sains masih belum maksimal. Pembelajaran yang ada kurang memanfaatkan potensi daerah masing-masing (Novana et al., 2014). Hal ini terlihat dengan masih banyak guru yang menggunakan sumber belajar maupun bahan ajar yang tersedia di pasaran yang tidak cocok dengan kondisi sekolah maupun karakteristik siswa (Susilo, 2013). Dilihat dari manfaatnya, potensi lokal sangat penting untuk digunakan sebagai sarana belajar karena dapat membantu siswa mengaitkan materi yang dipelajari dengan keadaan nyata sehingga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan (Ahmadi et al., 2012). Potensi lokal yang digunakan dalam pembelajaran sains akan memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi siswa (Winaryati, 2012). Salah satu potensi lokal yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah Gunung Andong. Gunung ini terletak di wilayah kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Aisah dan Istikomah, 2014). Gunung Andong mempunyai 21

Suluh Normasiwi Keragaman Dan Potensi Ardisia... ketinggian ± 1755 mdpl sehingga termasuk dalam zona pegunungan dengan fisiognomi menyerupai hutan hujan, pohon-pohon yang tumbuh lebih kecil dan biasanya terdapat Orchidaceae [Irwan (2010) dalam Aisah dan Istikomah (2014)]. Gunung Andong yang menyimpan keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan menjadi bahan ajar berbasis potensi lokal. Salah satu potensi yang dimiliki Gunung Andong adalah keanekaragaman kupukupu. Keanekaragaman kupu-kupu diangkat sebagai bahasan karena merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia serta adanya peran ekologis dalam mempertahankan ekosistem (Saputro, 2007). Kupu-kupu membantu perbanyakan tumbuhan secara alami dalam suatu ekosistem dengan berperan sebagai polinator pada proses penyerbukan bunga (Priyono dan Abdullah, 2013). Hasil penelitian tentang keanekaragaman kupu-kupu di Gunung Andong dapat digunakan sebagai bahan ajar siswa SMP/MTs. Hasil penelitian tersebut dapat dikemas dalam bentuk bahan ajar modul. Modul adalah suatu unit bahan belajar yang dirancang secara khusus sehingga dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri (Mulyasa, 2005). Modul merupakan program pembelajaran yang utuh yang disusun secara sistematis mengacu pada tujuan pembelajaran/kompetensi yang jelas dan terukur. Modul memuat tujuan pembelajaran/kompetensi, bahan dan kegiatan untuk mencapai tujuan serta alat evaluasi terhadap pencapaian tujuan (Sukiman, 2012). Berdasarkan karakteristik modul tersebut, diharapkan penggunaan modul sebagai alternatif bahan ajar dapat menjadikan alokasi jam pelajaran lebih efisien. Pada penelitian ini akan dikembangkan Modul Keanekaragaman Kupu-kupu Gunung Andong dan mengetahui kualitasnya sebagai bahan ajar alternatif dalam pembelajaran biologi. Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Namun, pada penelitian ini dibatasi pada tahap ADDE, tanpa adanya implementasi. Evaluasi yang dilakukan merupakan evaluasi formatif. Produk yang dihasilkan berupa Modul Keanekaragaman Kupu-kupu Gunung Andong untuk siswa kelas VII SMP/MTs. Penilaian produk dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Reviewer yang menilai modul terdiri dari: (a) reviewer pada tahap validasi produk 22

Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 p-issn: 2540-752x e-issn: 2528-5726 meliputi 1 orang ahli materi biologi, 1 orang ahli media dan 1 orang ahli bahasa serta 3 orang peer reviewer; (b) reviewer pada tahap uji coba terbatas, yaitu 1 guru biologi SMP/MTs dan 15 siswa kelas VII tingkat SMP/MTs dari MTs Negeri Ngablak, Kabupaten Magelang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah (1) data deskriptif, merupakan data yang diperoleh selama penyusunan modul yang berkaitan dengan pelaksanaan prosedur pengembangan yang diterapkan; (2) data kualitatif, merupakan data dari hasil angket penilaian kualitas produk dan wawancara terbuka kepada guru dan siswa untuk memahami lebih lanjut mengenai respon mereka terhadap modul yang dikembangkan. Skor rata-rata tiap komponen penilaian didapat dari data kualitatif hasil penilaian yang diubah menjadi data kuantitatif dengan berdasar pada aturan pemberian skor Sudjana (2010). Adapun aturan yang digunakan, yaitu skor 5 diberikan pada penilaian Sangat Baik (SB). Skor 4, 3, 2 dan 1 diberikan secara berurutan pada penilaian Baik (B), Cukup (C), Kurang (K) dan Sangat Kurang (SK). Nilai tersebut selanjutnya diubah menjadi nilai kualitatif sesuai kriteria penilaian ideal (Widoyoko, 2012). Kemudian data dianalisis secara kualitatif. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini menghasilkan produk berupa Modul Keanekaragaman Kupu-kupu Gunung Andong (Gambar 1). Hasil penilaian ahli materi dan ahli media menunjukkan modul berkategori sangat baik dengan persentase keidelan masing-masing sebesar 86% dan 89,2% (Tabel 1). Penilaian tertinggi pada aspek materi terdapat pada komponen cakupan materi, sedangkan penilaian terendah pada komponen potensi keanekaragaman kupu-kupu di Gunung Andong dalam materi tapi masih dalam kategori baik. Cakupan materi dalam modul meliputi morfologi kupu-kupu, klasifikasi kupu-kupu dan perannya yang disesuaikan dengan potensi lokal Gunung Andong berupa kupu-kupu. Ahli media memberikan penilaian tertinggi pada komponen variasi dalam penyampaian, sedangkan penilaian terendah pada komponen penyajian mempertimbangkan kebermaknaan dan kebermanfaatan yang masih termasuk kategori baik. Hasil penilaian ahli bahasa menunjukkan modul berkategori baik dengan persentase keidealan 70% (Tabel 1). 23

Suluh Normasiwi Keragaman Dan Potensi Ardisia... Tabel 1. Hasil penilaian modul oleh para ahli dan peer reviewer Reviewer Skor Persentase Keidealan (%) Kriteria Ahli materi 86 86 Sangat Baik Ahli media 116 89,2 Sangat Baik Ahli bahasa 28 70 Baik Peer-reviewer 232,6 86,1 Sangat Baik Penilaian tertinggi dari aspek kebahasaan terdapat komponen kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar, sedangkan penilaian terendah terdapat pada komponen penggunaan istilah dan simbol/lambang. Komponen dalam modul yang mendapat penilaian tertinggi dari peer reviewer adalah potensi lokal keanekaragaman kupu-kupu di Gunung Andong. Format penyusunan sistematika modul mengacu pada paparan Direktorat Tenaga Kependidikan (2008), bahwa modul mempunyai judul, daftar isi, peta informasi, daftar tujuan kompetensi, uraian materi, tes formatif, tugas, rangkuman serta daftar isi. Penyajian materi, baik susunan dan penempatan naskah, gambar, maupun ilustrasi diatur sedemikian rupa sehingga informasi mudah dimengerti. Antarbab, antarunit dan antarparagraf diorganisasikan dengan susunan dan alur yang memudahkan pembelajar memahaminya (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2008). Masukan yang diberikan para ahli dan peer reviewer terhadap modul antara lain pada bagian penulisan judul gambar, tabel, penggunaan kata pada beberapa bagian dan materi pembuatan insektarium, serta beberapa hal yang perlu diperbaiki. Berdasarkan penilaian guru, modul termasuk dalam kategori baik dengan persentase keidealan sebesar 77,4%. Penilaian tertinggi terdapat pada beberapa komponen, antara lain aspek akurasi materi, kegiatan yang mendukung materi, rangsangan untuk mencari tahu, penelitian potensi lokal keanekaragaman kupu-kupu di Gunung Andong, organisasi penyajian umum, tampilan umum, kelengkapan modul pembelajaran, variasi dalam penyampaian, kesesuaian dengan kaidah. 24

Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 p-issn: 2540-752x e-issn: 2528-5726 Gambar 1. Tampilan sampul depan dan sampul belakang Modul Keanekaragaman Kupu-kupu Gunung Andong untuk Siswa Kelas VII SMP/MTs Bahasa Indonesia yang benar, serta penggunaan istilah dan simbol atau lambang. Sedangkan nilai terendah terdapat pada komponen sistematika keilmuan. Menurut guru, aspek materi, bahasa dan penyajian dalam modul telah sesuai dengan perkembangan siswa dan kompetensi yang ingin dicapai. Tampilan yang disajikan dalam modul dapat menarik perhatian siswa. Penyajian materi dalam modul haruslah semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian siswa (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2008). Ketertarikan siswa terhadap suatu bahan ajar menentukan hasil belajar siswa. Semakin tertarik siwa terhadap bahan ajar, maka siswa semakin termotivasi untuk mempelajari lebih dalam (Puspita et al., 2014). Berdasarkan penilaian guru, modul telah mampu untuk mengenalkan potensi lokal Gunung Andong yang berupa kupu-kupu kepada siswa. Namun, koreksi diberikan berupa penambahan himbauan kepada masyarakat terutama lingkungan sekolah untuk melakukan gerakan pembudidayaan atau penanaman tanaman berbunga. Revisi tersebut telah dilakukan dan telah disesuaikan dengan kompetensi yang ada. Komponen kegiatan yang mendukung materi mendapatkan koreksi dari guru berupa penambahan praktikum mengenai lingkungan hidup kupu-kupu dan pengawetan kupu-kupu. Praktikum tidak ditambahkan karena modul difokuskan pada klasifikasi kupu-kupu. Penilaian yang diberikan oleh siswa menunjukkan modul termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 82,7% (Tabel 2). Hasil penilaian aspek kegrafisan, penyajian, dan potensi keanekaragaman kupu-kupu di 25

Suluh Normasiwi Keragaman Dan Potensi Ardisia... Gunung Andong termasuk sangat baik. Foto yang terdapat dalam modul menjadi daya tarik bagi siswa. Sebagai bagian dari media pembelajaran, foto haruslah dipilih dan digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian, foto dapat memenuhi fungsinya untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa (Arsyad, 2011). Menurut Sudjana dan Rifai (2007), beberapa kriteria pemilihan foto untuk tujuan pembelajaran, yaitu mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang memadai, validitas, dan menarik. Berdasarkan hasil penilaian siswa, modul dapat memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman kupukupu di Gunung Andong. Namun, masih terdapat perbaikan pada gambar cara melipat kertas papilot. Penilaian kelayakan modul didasarkan pada hasil penilaian tahap validasi dan uji coba terbatas. Modul termasuk dalam kategori sangat baik berdasarkan hasil penilaian ahli materi, ahli media serta peer reviewer. Hasil penilaian dari ahli bahasa dan guru menyatakan modul termasuk kategori baik. Modul juga diujicobakan secara terbatas untuk mengetahui respon siswa. Hasil respon siswa menyatakan bahwa modul termasuk kategori sangat baik. Suatu bahan ajar dikatakan layak digunakan apabila memiliki nilai kualitas dan kelayakan baik dan sangat baik (Purwanto et al., 2007). Oleh karena itu, dapat disimpulkan Modul Keanekaragaman Kupu-kupu di Gunung Andong untuk Siswa SMP/MTs kelas VII ini telah layak digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran biologi yang berbasis potensi lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi keanekaragaman kupu-kupu Gunung Andong dapat dikembangkan menjadi modul bahan ajar bagi siswa SMP/ MTs pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup. Materi dan kegiatan yang disajikan dalam modul diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang potensi yang dimiliki Gunung Andong dan memberikan pelajaran yang bermakna kepada siswa. Tabel 2. Hasil rerata penilaian produk oleh siswa MTs Negeri Ngablak No. Aspek Rata-rata Skor Persentase Keidealan (%) Kriteria 1 Kegrafisan 12,5 83,5 Sangat baik 2 Bahasa dan kejelasan 18,7 74,9 Baik 3 Penyajian 21,8 87,4 Sangat baik 4 Kebermanfaatan 8 80 Baik 5 Potensi keanekaragaman kupu-kupu di Gunung 9,2 92 Sangat baik Andong dalam materi Total 70,3 82,7 Sangat baik 26

Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 p-issn: 2540-752x e-issn: 2528-5726 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Modul Keanekaragaman Kupu-kupu Gunung Andong berhasil dikembangkan. Adapun model pengembangan yang digunakan ADDIE, tanpa implementasi. Modul dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran biologi berdasarkan hasil penilaian. Perlu adanya penelitian lanjutan dengan dilakukannya tahap Implementasi dan Evaluasi Sumatif. Daftar Pustaka Ahmadi, I., Amri S., dan Elisah. 2012. Mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Jakarta: Prestasi Pustaka. Aisah, S., dan Istikomah I.R. 2014. Komposisi Anggrek Tanah dan Vegetasi Lantai Hutan di Jalur Pendakia Utama Gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah. Kaunia. X (1), April 2014/1435, hal 65-72 Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Mulyasa, E. 2005. Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Rosdakarya Novana, T., Sajidan dan Maridi. 2014. Pengembangan Modul Inkuiri Terbimbing Berbasis Potensi Lokal pada Materi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Inkuiri. 3 (2). hal. 108-122 Priyono, B. dan Abdullah M. 2013. Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu Di Taman Kehati UNNES. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education. 5 (2). hal. 76-81 Purwanto, Aristo R., Suharto L. 2007. Pengembangan Modul. Jakarta: Depdiknas. Puspita M.,Woro S., Stephani D. P. 2014. Pengembangan Modul Bilingual Bergambar Terhadap Minat Belajar Siswa pada Tema Energi di Alam Sekitar. USEJ. 3(2) Saputro, N.A. 2007. Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu di Kampus IPB Darmaga. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Departeman Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB. Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana, N. dan Rifai A. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madan. 27

Suluh Normasiwi Keragaman Dan Potensi Ardisia... Susilo, M.J, 2013. Potensi Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X Versi Kurikulum 2013 untuk Materi Ekosistem Sawah di Sekitar Gunung Puyuh Pundog Kabupaten Bantul. Dalam Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS. Widoyoko, E.P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Winaryati, E. 2012. Model Pembelajaran Wisata Lokal pada Mata Pelajaran Sains: Suatu Pendekatan R&D. Dipresentasikan pada Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS. Surakarta: FKIP UNS. 28