ANALISA FISIKAMINYAK (PETROPHYSICS) DARI DATA LOG KONVENSIONAL UNTUK MENGHITUNG Sw BERBAGAI METODE

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

EVALUASI FORMASI SUMURGJN UNTUK PENENTUAN CADANGAN GAS AWAL (OGIP) PADA LAPANGAN X

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN CEMENTATION EXPONENT (m) TANPA ADANYA CLEAN ZONE DAN WATER BEARING PADA RESERVOAR KARBONAT

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN VOLUME AWAL GAS DI TEMPAT DENGAN METODA VOLUME TRIK

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS PENENTUAN ZONA PRODUKTIF DAN PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK AWAL DENGAN MENGGUNAKANDATA LOGGING PADA LAPANGAN APR

Rani Widiastuti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut t Teknologi Sepuluh hnopember Surabaya 2010

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERKIRAAN VOLUME GAS AWAL DI TEMPAT MENGGUNAKAN METODE VOLUMETRIK PADA LAPANGAN POR

Analisis Petrofisika Batuan Karbonat Pada Lapangan DIF Formasi Parigi Cekungan Jawa Barat Utara

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Analisa Log. BAB III Dasar Teori

WELL LOG INTRODUCTION

Mampu menentukan harga kejenuhan air pada reservoir

Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, Indonesia Telp/Fax. (0711) ;

PERHITUNGAN WATER SATURATION (S W ) MENGGUNAKAN PERSAMAAN ARCHIE, PERSAMAAN INDONESIA DAN METODE RASIO RESISTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Cut-off Porositas, Volume shale, dan Saturasi Air untuk Perhitungan Netpay Sumur O Lapangan C Cekungan Sumatra Selatan

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18).

BAB V INTERPRETASI DATA. batuan dengan menggunakan hasil perekaman karakteristik dari batuan yang ada

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

Evaluasi Formasi dan Estimasi Permeabilitas Pada Reservoir Karbonat Menggunakan Carman Kozceny, Single Transformasi dan Persamaan Timur

ANALISA LOG UNTUK MENENTUKAN AWAL ISI GAS DITEMPAT (OGIP) LAPANGAN X SUMUR RM-3

BAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

BAB IV UNIT RESERVOIR

Petrophysical Analysis and Multi-attribute Seismic for Reservoir Characterization in Field Norwegia

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK PADA LAPANGAN BEAR CEKUNGAN SUMATRA TENGAH (Studi kasus PT Chevron Pacific Indonesia)

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK AWAL FORMASI KAIS PADA LAPANGAN Y

Evaluasi Formasi Reservoar Batupasir Menggunakan Analisis Petrofisika Pada Lapangan Teapot Dome

Evaluasi Cadangan Minyak Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D Melalui Pemodelan Geologi Berdasarkan Data Petrofisika

Porositas Efektif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Evaluasi Formasi Menggunakan Data Log dan Data Core pada Lapangan X Cekungan Jawa Timur Bagian Utara

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv. SARI...v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI...

EVALUASI DAN INTERPRETASI LOG DI LAPISAN X PADA LAPANGAN Y UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN HIDROKARBON

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fasies dan evaluasi formasi reservoar dapat mendeskripsi

BAB I PENDAHULUAN. reservoar, batuan tudung, trap dan migrasi. Reservoar pada daerah penelitian

GEOPHYSICAL WELL LOGGING (PENLOGAN SUMUR GEOFISIK )

Proposal Praktek Kerja Lapangan

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

*Korespondensi:

IDENTIFIKASI KEBERADAAN REKAHAN PADA FORMASI KARBONAT MELALUI REKAMAN LOG DAN BATUAN INTI

BAB V ANALISA. dapat memisahkan litologi dan atau kandungan fluida pada daerah target.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan... Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1

BAB IV. Log gamma ray digunakan untuk menentukan zona permeabel dan non-permeabel berdasarkan volume shale yang terkandung dalam suatu lapisan.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III PEMODELAN RESERVOIR

Rani Widiastuti 1, Syamsu Yudha 2, Bagus Jaya Santosa 3

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

Kata kunci: Interpretasi seismik, Petrofisika, Volumetrik, OOIP

I. PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

INTERPRETASI LOG SONIK UNTUK DETEKSI REKAHAN. Tugas Akhir. Oleh: WAHISH ABDALLAH IMAN NIM

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

KARAKTERISASI BATUAN RESERVOUIR PASIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYDRAULIC FLOW UNIT PADA SUMUR X

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

Lingkungan Pengendapan Area FTM Cekungan Banggai Sula Sulawesi

UNIVERSITAS DIPONEGORO

ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA BERDASARKAN DATA WELL LOGGING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci : petrofisika, analisis deterministik, impedansi akustik, volumetrik

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian

III. TEORI DASAR. menjelaskan karakter reservoar secara kualitatif dan atau kuantitatif menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS ANALISA DATA WELL LOG 2 ANALISA PETROFISIKA SUMUR BUDI-1

BAB IV Perhitungan Cadangan

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan X merupakan salah satu lapangan eksplorasi PT Saka Energy

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

BAB IV PEMODELAN PETROFISIKA RESERVOIR

BAB IV RESERVOIR KUJUNG I

BAB IV PERHITUNGAN IGIP/RESERVES GAS

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III TEORI DASAR 3.1 Ruang Lingkup Evaluasi Formasi 3.2 Metode Metode Evaluasi Formasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji adalah Formasi Gumai, khususnya interval Intra GUF a sebagai

ANALISIS PETROFISIKA UNTUK MENTUKAN POTENSI HIDROKARBON PADA SUMUR ELP-23 LAPANGAN PRABUMULIH MENGGUNAKAN METODE INVERSI

EVALUASI SUMUR X BERDASARKAN DATA PETROFISIKA DAN UJI SUMUR UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN LANJUT

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

PENENTUAN ZONASI FLOW UNIT BERDASARKAN ANALISIS PETROFISIKA PADA RESERVOAR KARBONAT STUDI KASUS LAPANGAN X

Petrofisika Reservoar Batupasir Resistivitas Rendah, Formasi Sihapas Bawah, pada Lapangan Toba, Cekungan Sumatera Tengah

BAB II PRINSIP DASAR WELL LOGGING

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Dasar Seismik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. V.1 Penentuan Zona Reservoar dan Zona Produksi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

BAB 3 ANALSIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAN EVALUASI FORMASI RESERVOIR FORMASI BANGKO B

Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia * PERTAMINA EP Region Sumatera, Prabumulih, Indonesia ** ABSTRACT

ANALISIS PETROFISIKA DAN MULTIATRIBUT SEISMIK UNTUK MEMETAKAN POROSITAS, SATURASI AIR, DAN VOLUME CLAY PADA LAPANGAN X, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

Laporan Tugas Akhir Studi analisa sekatan sesar dalam menentukan aliran injeksi pada lapangan Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah.

Transkripsi:

ANALISA FISIKAMINYAK (PETROPHYSICS) DARI DATA LOG KONVENSIONAL UNTUK MENGHITUNG Sw BERBAGAI METODE Cahaya Rosyidan, Listiana Satiawati* ), Bayu Satiyawira 1 Teknik Perminyakan-FTKE, Universitas Trisakti Kampus A, Jl. Kyai Tapa No. 1, Jakarta 11440 *) Email: listianasatiawati@yahoo.com Abstrak Minyak bumi adalah merupakan zat molekul yang terdiri dari senyawa-senyawa hidrokarbon (CH) komplek. Batuan sedimen merupakan batuan yang banyak ditemukannya minyak bumi.batuan sedimen tersebut umumnya berpori dan merupakan batuan pasir atau karbonat dan terkadang minyak bumi ditemukan juga pada batuan vulkanik. Akibat adanya migrasi salah satu bagian dari petroleum system maka minyak bumi akan terakumulasi dan terjebak dalam cekungan batuan sedimen. Batuan yang menarik bagi para ahli adalah batuan yang dapat menyimpan fluida (air, mineral dan gas) atau biasa disebut batuan reservoir. Batuan ini mempunyai sifat-sifat fisika yang antara lain berpori, permeabilitas dan mempunya tingkat jenuh (saturasi) fluida. Batuan yang berada di bawah permukaan bumi apabila ingin dicari potensi hidrokarbonya dapat menggunakan data (seismic, logging, coring dan cutting). Jika litologi batuan mengindikasikan adanya suatu reservoir, maka untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon dilakukan pemboran lubang sumur serta serangkaian pengukuran di dalam sumur (logging) dan evaluasi data hasil rekaman untuk memastikan ada tidaknya kandungan hidrokarbon di bawah tanah. Pada penelitian ini yang akan di evaluasi sifat petrophyics dari data log konvensional. Evaluasi sifat ini sangat penting dalam industry perminyakan. Oleh karena itu penelitian Analisa Fisika minyak (petrophysics) dari Data Log Konvensional untuk Menghitung S w Berbagai Metode perlu dilakukan. Kata kunci: litologi, reservoir, petrophysics 1. PENDAHULUAN Minyak bumi adalah merupakan zat molekul yang terdiri dari senyawa-senyawa hidrokarbon (CH) yang komplek. Sejak jaman dahulu manusia sudah memanfaatkan minyak bumi ini sebagai bahan bakar, sebagai bahan baku industry lilin, sebagai bahan pembuat jalan raya (aspal) dan lain lain. Minyak bumi yang berada di dasar bumi bias diduga keberadaanya dengan cara penelitian geologi dan geofisika (seismic, magnetic, dan gravitasi). Batuan sedimen merupakan batuan yang banyak ditemukannya minyak bumi. Saturasi fluida adalah perbandingan antara volume pori yang ditempati secara efektif oleh suatu fluida dengan volume total pori. Saturasi air adalah bagian atau persentasi dari volume pori yang berisi air formasi. Jika tidak ada fluida yang lain kecuali air di pori-pori, maka formasi tersebut memiliki saturasi 100%. Saturasi fluida dapat berupa air (Sw), minyak (So) dan gas (Sg) dimana jumlah saturasi itu sama dengan satu. Pengukuran saturasi air adalah yang paling mudah dilakukan,oleh sebab itu perhitungan Sw dilakukan untuk menghitung saturasi minyak (Sw) ataupun gas (Sg) 2. TEORI& METODE 2.1 Parameter Sifat Fisik Reservoir Parameter petrofisika utama yang diperlukan untuk mengevaluasi reservoir adalah litologi, porositas, saturasi hidrokarbon, ketebalan lapisan formasi, luas area dan permeablitas. Untuk melakukan uji kualitas, proses interpretasi difokuskan terhadap parameter porositas dan permeabilitas. SNF2015-IX-1

2.1.1Porositas [6] Porositas adalah perbandingan antara volume ruang yang kosong (pori-pori) terhadap volume total batuan. Rw = Resistivitas air formasi Rt = Resistivitas pada univaded zone Rsh = Resistivitas formasi pada lapisan shale Persamaan Indonesia Vp = Volume pori Vb = Volume total batuan 2.1.2 Permeabilitas [5] Permeabilitas adalah ukuran kemampuan sebuah batu untuk mengalirkan fluida formasi q = laju air ) k = permeabilitas (darcy) A = luas area L = panjang 2.1.3 Saturasi Fluida [7] Sw = Saturasi air So = Saturasi minyak Sg = Saturasi gas Ada beberapa metode yang umum digunakan dalam menghitung nilai Sw, antara lain [1] : A. Clean Formation Metode Archie B. Shaly Formation Metode Simandoux Vsh = Volume shale = Porositas efektif C = konstanta Vsh = volume shale = porositas efektif a = koefisien litologi (0,6-2) m = factor sementasi (1-3) n = saturasi eksponen (n=2) Rw = resistivitas air formasi Rt = resistivasi formasi pada uninvaded zone Rsh = resistivitas formasi pada lapisan shale. 2.2 Wireline logging [3] Wireline logging adalah kegiatan kegiatan logging menggunakan kabel untuk memperoleh informasi mengenai parameter petrofisik dari batuan formasi seperti porositas, permeabilitas, resistivitas dan karakteristik fluida dalam formasi tersebut. 2.2.1 Log Spontaneous Potential [3] Log Spontaneous Potential adalah rekaman kurva SP yang merekam beda potensial listrik yang dihasilkan oleh interaksi formasi yang muncul bersamaan dengan fluida pemboran yang konduktif. 2.2.2 LogGamma Ray [4] Log Gamma Ray yaitu merespon radiasi gamma alami pada suatu formasi batuan. 2.2.3 Resistivity Log [4] Log tahanan merekam kemampuan formasi fluida yang dikandunganya untuk menghantarkan listrik. 2.2.4 Porosity Log [5] Secara umun ada tiga jenis alat logging yang digunakan untuk mengukur Porositas ( yaitu: 1.Sonic tool. 2.Neuton tool. 3.Densitas tool. SNF2015-IX-2

Masing-masing alat tersebut tidak sama dalam pengukuran porositas dan tidak mewakili lansung sebagai nilai porositas, karena masingmasing alat tersebut tidak membaca nilai porositas secara langsung. 2.2.4.1 Sonic log [1] Sonic log adalah pencatatan terhadap kedalaman waktu tempuh yang diperlukan oleh gelombang suara pada 1ft formasi, dan interval transit time (DT) waktu rambat bunyi di dalam batuan tergantung pada: jenis litologi, porositas batuan dan jenis fluida batuan. Untuk menghitung harga porositas, menurut wyllie: (g/cm 3 ) Sandstone 2.644 1.81 Limestone 2.710 5.508 Dolomite 2.877 3.14 Anhydrite 2.960 5.05 Salt 2.040 4.65 Fresh water 1.0 Salt water 1.15 Barite (mud 267 additive) Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: = Porositas, % = Transit time total, = transit time matrik, = transit time lumpur, 2.2.4.2 Neutron log [1] Pada prinsipnya log neutron mengukur konsentrasi ion hydrogen yang terkandung dalam suatu formasi. Neutron log merespon keberadaan hydrogen dalam lapisan batuan. Karena itulah dalam lapisan yang berisi air atau minyak neutron log akan merefleksikan adanya cairan yang mengisi pori-pori batuan. Apabila neutron log dikombinasikan dengan desnity log maka akan dapat mengidentifikasi adanya zona hidrokarbon pada lapisan yang prospek. 3. ANALISA HASIL Analisa interaksi log dilakukan pada 2 (tiga) lapisan yaitu A (1548 ft- 1555 ft ),dan B (1598 ft 1602 ft), dimana lapisan ini berupa batu pasir (sandstone), bisa dilihat dari nilai Pef yang diperoleh dari perangkat lunak petrofisik dan dapat dilihat hasilnya di bawah ini: 2.2.4.3 Density log [1] Density log digunakan untuk mengukur porositas batuan formasi. Pada prinsipnya density log akan memancarkan sinar gamma ke dalam batuan formasi. Sinar gamma akan bertabrakan dengan elektron-elekton yang ada di dalam formasi. Tabel1 masa jenis (batuan & fluida) dan Photoelectric effect Litologi / fluida Massa jenis Pe Gambar1. Nilai Pef Nilai Pef menunjuk pada angka sekitar 2.1 2.51 dimana jenis batuan pada SNF2015-IX-3

angka ini adalah batuan pasir atau sandstone. Ketika melakukan interpretasi litologi dilakukan pemilihan pengukuran volume batu serpih (shale) yang dilakukan dengan akurat dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Adapun secara perhitungan diperoleh angka sebagai berikut: Tabel2 Nilai Vsh perhitungan Vsh dari GR PARAMETER lapisan GR log GR min GR max Vsh API API API A 27 4 151 0.16 B 30 4 151 0.18 Keberadaan shale akan mempengaruhi karakteristik-karakteristik formasi dan respon dari alat-alat logging. Perhitungan volume shale penting karena pengaruhnya terhadap sifat-sifat fisik batuan yang penting seperti porositas dan saturasi air.volume shale akan menurunkan porositas tetapi menaikan saturasi air. Interpretasi porositas menggunakan total porositas (porositas density dan porositas neutron) dan juga menggunakan porositas efektif (PHIE). Interpretasi porositas diperoleh dari perangkat lunak petrophysic. A B Gambar2. Perhitungan porositas Diperoleh nilai porositas secara perhitungan sebagai berikut: SNF2015-IX-4

Tabel3. Nilai Porositas perhitungan porositas parameter lapisan Density Neutron Por density Por neutron rata-rata Rho matriks rho bulk rho fluida rho bulk % % A 2.65 2.42 1 0.18 0.14 0.18 0.16 2.65 2.32 1 0.18 0.20 0.18 0.19 2.65 2.29 1 0.16 0.22 0.16 0.19 2.65 2.29 1 0.19 0.22 0.19 0.20 2.65 2.29 1 0.19 0.22 0.19 0.20 2.65 2.27 1 0.19 0.23 0.19 0.21 2.65 2.3 1 0.2 0.21 0.2 0.21 2.65 2.26 1 0.22 0.24 0.22 0.23 B 2.65 2.36 1 0.19 0.18 0.19 0.18 2.65 2.28 1 0.15 0.22 0.15 0.19 2.65 2.33 1 0.18 0.19 0.18 0.19 2.65 2.32 1 0.15 0.20 0.15 0.18 2.65 2.33 1 0.17 0.19 0.17 0.18 Perhitungan nilai saturasi air dilakukan dengan tiga metode yaitu saturasi air metode Archie, saturasi air Simandoux dan satusari metode Indonesia. Sebelum menghitung saturasi air (Sw) dicari nilai Rw dari perangkat lunak petrophysics. Tabel4. Perhitungan nilai Sw& Saturasi Minyak kedalaman Por PHIE Rw Vsh Rsh Rt saturasi air (archi) saturasi air (simandoux)saturasi air (Indonesia) saturasi minyak (archi) saturasi minyak(simandoux) saturasi minyak(indonesia) lapisan ft frkasi (%) frkasi (%) ohm API ohm fraksi fraksi fraksi fraksi fraksi fraksi A 1548 0.16 0.15 0.21 0.16 1.37 8.61 0.98 0.91 0.72 0.02 0.09 0.28 1549 0.19 0.19 0.21 0.16 1.37 10.9 0.73 0.59 0.56 0.27 0.41 0.44 1550 0.19 0.2 0.21 0.16 1.37 8.31 0.84 0.64 0.65 0.16 0.36 0.35 1551 0.20 0.21 0.21 0.16 1.37 6.19 0.90 0.70 0.71 0.10 0.30 1552 0.20 0.21 0.21 0.16 1.37 6.01 0.92 0.71 0.72 0.08 0.28 1553 0.21 0.22 0.21 0.16 1.37 5.52 0.93 0.70 0.73 0.07 0.30 0.27 1554 0.21 0.21 0.21 0.16 1.37 5.15 0.98 0.77 0.77 0.02 0.23 0.23 1555 0.23 0.23 0.21 0.16 1.37 4.37 0.96 0.76 0.77 0.04 0.24 0.23 B 1598 0.18 0.16 0.21 0.18 1.37 7.01 0.95 0.93 0.70 0.05 0.07 0.30 1599 0.19 0.19 0.21 0.18 1.37 9.83 0.78 0.62 0.58 0.22 0.38 0.42 1600 0.19 0.19 0.21 0.18 1.37 7.6 0.89 0.71 0.66 0.11 0.34 1601 0.18 0.2 0.21 0.18 1.37 8.07 0.92 0.64 0.68 0.08 0.36 0.32 1602 0.18 0.2 0.21 0.18 1.37 6.93 0.96 0.70 0.71 0.04 0.30 Hasil perhitungan saturasi minyak di atas menghasilkan nilai rata-rata pada lapisan A dan B masing-masing untuk metode Archie adalah 10% pada lapisan A dan B, metode simandoux menghasilkan 28% dan metode Indonesia menghasilkan 30% untuk lapisan A dan 33% untuk lapisan B. Terlihat bahwa perhitungan dengan metode Indonesia menghasilkan nilai saturasi minyak yang paling besar dikarenakan formasi lapangan yang ada di Indonesia kebanyakan merupakan formasi Shalysand. 4. KESIMPULAN Gambar3. Perhitungan Rw Dari analisa yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Integrasi seluruh data yang ada di manfaatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. 2. Perhitungan Volume Shale yang digunkan adalah menggunakan volume shale gamma ray 3. Perhitungan porositas dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak petrophysic. SNF2015-IX-5

4. Perhitungan saturasi minyak menggunakan metode Indonesia karena velume clay tidak sama dengan nol dan formasi di Indonesia kebanyakan Shalysand. DAFTAR PUSTAKA [1] Asquith, Georger and Krygowski, Daniel. Basic Well Log Anlysis. AAPG Methods in Exploration Series, no.16. Austin. Texas. USA. 2004. [2] Donald P. Helander, Fundamentals of Formation Evaluation, Oil and gas Consultans International, Inc., 1989. [3] Harsono, Adi., Evaluasi Formasi dan Aplikasi log, edisi 8, Schlumberger Oilfield Service, Jakarta, 1997. [4] Philippus, Immanuela Louisa. Analisa Lanjut Data Log Combinable Magnetic Resonance, Log Data Konvensional, Data Penunjang Dalam Evaluasi Zona-zona Non Produktif Pada Lapangan X. Skripsi. Universitas Trisakti. Jakarta. 2014. [5] Sclumberger, Introduction to Open Hole Log Interpretation, Schlumberger, Texas, USA,1996. [6] Schlumberger, Trend In NMR log, Schlumberger, 2002 [7] Sitaresmi Ratnayu dan Sumantri, Diktat Petunjuk Praktikum Penliaian Formasi, Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia, 2010. SNF2015-IX-6