BAB III ANALISA SITE

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PERANCANGAN PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL

BAB IV PERANCANGAN SEA TURTLE CENTER

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI Judul Halaman Pengesahan Catatan Dosen Pembimbing Halaman Pernyataan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

BAB VI HASIL RANCANGAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB VI HASIL RANCANGAN. Objek rancangan adalah Pusat Peragaan dan Pengkajian Ilmu Pengetahuan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA

BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

MUSEUM TELEKOMUNIKASI DI SURAKARTA

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB VI HASIL RANCANGAN

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

STANDAR UKURAN KEBUTUHAN RUANG. No. Sub Bagian Letak Kebutuhan Ruang Luasan Sumber. Parkir Mobil (70 unit) 875 m 2 Neufret.

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

Bab IV Analisa Perancangan


ABSTRAK. Kata kunci: Museum, Moluccas, History, Era

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Sumber : Analisa Penulis

DAFTAR ISI. YOGYA SPORT SHOPPING MALLbelanjaan Perl

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI HASIL RANCANGAN

DAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB VI HASIL RANCANGAN. Dalam perancangan museum ini menggunakan dasar pemikiran dari alur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Keywords: Longe, bar, klub malam, body shape, transformation, gay. iii

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

AUDITORIUM MUSIK KLASIK DI BANDUNG

Transkripsi:

33 BAB III ANALISA SITE 3.1 Deskripsi Objek Studi Nama Proyek Arsitek Status proyek Sifat proyek Pemilik proyek Pemilik dana Pengguna Lokasi Luas lahan : Akuarium Laut Indonesia : Giri Narasoma : Fiktif : Rancang ulang Seaworld Indonesia : PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk : PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk : Masyarakat umum : Ancol Jakarta Bay City, Jakarta : ± 3,5 hektar

34 Luas bangunan : ± 11.000 m 2 KDB : 30 % KLB : 50 % Max ketinggian bangunan : 3 lantai / 25 m Batas lahan perancangan : Sebelah utara Sebelah timur Sebelah selatan Sebelah barat : Gelanggang Samudera : Gelanggang Samudera : Jalan dan lapangan parkir : Jalan dan lapangan parkir Akuarium Laut Indonesia merupakan sebuah wadah/ lembaga yang merawat dan memamerkan keanekaragaman hayati laut kepada pengunjung. Akuarium Laut Indonesia juga merupakan sebuah ekosistem maritim buatan yang diperuntukan untuk publik. Sebagai proyek rancang ulang Seaworld Indonesia, akuarium laut ini mencoba untuk tetap mempertahankan konsep dasar bangunan lama, meskipun mengalami sedikit reposisi konsep. Konsep ombak dan kapal layar pada Seaworld Indonesia ditampilkan lagi pada Akuarium Laut Indonesia dengan mencoba memperkuat konsep transformasi ombak. Fasilitas yang terdapat di dalamnya adalah auditorium, multimedia center, perpustakaan, museum, lobby, galeri, akuarium, kolam sentuh, dan pameran biota dasar laut. Akuarium Laut Indonesia dipilih sebagai objek studi karena merupakan bentuk rancang ulang dari Seaworld dan fungsi dari fasilitas ini hampir serupa dengan objek yang akan dibuat yaitu Sea Turtle Center. Kekurangan-kekurangan yang sebelumnya ada pada Seaworld telah diatasi dan disempurnakan dalam Akuarium Laut Indonesia. Dilihat dari segi eksteriornya, bentuk bangunan dari

35 Akuarium Laut Indonesia cukup spektakuler karena merupakan bentuk transformasi dari ombak. Kekuatan yang ada pada eksteriornya dikaitkan juga pada interiornya, sehingga menjadi satu kesatuan. Potensi lainnya adalah bentuk denahnya yang menyerupai tranformasi penyu sehingga dapat sesuai dengan proyek Sea Turtle Center. Gambar 3.1Roof Plan Akuarium Laut Indonesia Sumber : Proyek Tugas Akhir Giri Narasoma Gambar 3.2 Denah Lantai 1 Akuarium Laut Indonesia Sumber : Proyek Tugas Akhir Giri Narasoma

36 Gambar 3.3 Denah Lantai 2 Akuarium Laut Indonesia Sumber : Proyek tugas akhir Giri Narasoma Berdasarkan pada denah eksisting, interior bangunan dibagi ke dalam enam buah kelompok berdasarkan fungsinya yaitu fungsi pameran, edukasi, komersial, administrasi, perawatan, service, dan mekanikal elektrikal. Ruang-ruang yang termasuk dalam fungsi pameran, edukasi, dan komersial diperuntukkan bagi pengunjung, yaitu terdiri dari auditorium, multimedia center, perpustakaan, museum, lobby, galeri, akuarium, kolam sentuh, tribun, pameran biota dasar laut, food court, gift shop, musholla, dan toilet. Ruang-ruang yang termasuk dalam fungsi administrasi adalah ruang manager, ruang sekretaris, ruang rapat, ruang karyawan, ruang tamu, dapur, musholla, dan toilet. Ruang-ruang yang termasuk dalam fungsi perawatan dan husbandry adalah ruang kurator, aquarist, laboratorium, gudang barang, gudang makanan, tangki karantina, tangki filtrasi, dan ruang kerja akuarium air tawar.

37 Ruang-ruang yang termasuk dalam fungsi service, mekanikal dan elektrikal adalah ruang bongkar muat barang, genset, utilitas, bengkel, ozonisasi, filter, pompa, jaga, dan toilet. Fungsi ruang yang diperuntukkan bagi pengunjung dikategorikan sebagai fasilitas utama sedangkan fungsi lainnya merupakan fasilitas pendukung. Batasan Perancangan Tangki akuarium, tangki karantina, dan tangki filtrasi yang termasuk dalam fungsi perawatan dan mekanikal elektrikal tidak dapat digantikan fungsinya karena sudah menyatu dengan struktur bangunan. Lingkup Perancangan Berdasarkan hasil analisa dari denah eksisting dan batasan-batasannya maka lingkup perancangan difokuskan pada fasilitas yang diperuntukkan bagi pengunjung. Oleh karena itu fasilitas penunjang tidak perlu di desain ulang. Gambar 3.4 Lingkup perancangan lantai 1 Sumber : Dokumentasi pribadi

38 Gambar 3.5 Lingkup perancangan lantai 2 Sumber : Dokumentasi pribadi 3.2 Studi Banding Proyek Sejenis Studi banding dilakukan pada beberapa akuarium laut untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan di dalam sebuah akuarium air laut dan mengetahui fasilitas apa saja yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan untuk menyusun programming ruang. 3.2.1 Seaworld Indonesia Luas bangunan Seaworld Indonesia 7000 m 2 dengan luas lahan ± 2,7 Ha. Konsep bangunan Seaworld adalah analogi perahu layar di atas ombak. Seaworld Indonesia dibuka pada tanggal 3 Juni 1994. Pengunjung Seaworld berjumlah 2000 orang/hari pada hari-hari biasa. Sedangkan pada hari libur, pengunjung dapat mencapai 3500-4000 orang/ hari. Fasilitas-fasilitas ruang yang terdapat di Seaworld Indonesia adalah food court, gift shop, seafood restaurant, auditorium, teater, perpustakaan, dan ruang pameran/ akuarium.

39 Gambar 3.6 Food court Gambar 3.7 Auditorium Gambar 3.8 Akuarium Utama Sumber : Dokumentasi pribadi Sumber : Dokumentasi pribadi Sumber : Dokumentasi pribadi 3.2.2 Monterey Bay Aquarium Monterey Bay Aquarium (MBA) terletak di Teluk Monterey, California yang dibangun pada tahun 1984. MBA merupakan salah satu museum akuatik yang termahsyur di dunia yang dirancang oleh biro arsitek dari San Fransisco. MBA menghadirkan sebuah rancangan yang dapat dilihat dan dirasakan seperti keadaan laut yang asli dan dapat dinikmati oleh pengunjung. Pada sisi interior, permainan lampu menjadi hal yang menarik bagi pengunjung. Ada bagian ruang yang pencahayaannya sengaja digelapkan guna menciptakan dan mendapatkan nuansa dan jiwa dari keadaan laut. Fasilitas yang terdapat pada Monterey Bay Aquarium antara lain akuarium publik, ruang kelas, ruang auditorium, teater perkenalan, toko buku, aula, ruang makan, dan auditorium. Luas bangunan MBA mencapai 7000 m 2 dengan jumlah koleksi 6500 spesimen dari 525 spesies yang ada. Bangunan ini mencoba berdialog dengan lingkungan, terlihat dari rancangannya yang menggunakan pendekatan transparansi untuk membawa pemandangan laut ke dalam bangunan. Selain itu, plaza-plaza juga dirancang mengelilingi bangunan sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan alam juga.

40 Peragaan biota bersistem random. Sirkulasi pengunjung tidak diprogramkan sehingga pengunjung bebas memilih arah sirkulasi. Jendela peragaan menggunakan bahan acrylic, yang dirancang oleh Mitsubishi Rayon dari Jepang. Pada interior bangunan, terdapat ornamen-ornamen berupa replika biota laut seperti ikan paus, lumba-lumba, dan sebagainya. Gambar 3.9 Akuarium utama Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/monterey_bay_aquarium 3.2.3 Florida Aquarium Terletak di daerah industri yang terbengkalai di kota Tampa, Florida. Proyek bertujuan untuk menciptakan ruang rekreasi dan turisme. Memiliki eksterior yang berwarna cerah, dengan skema warna, yang di desain oleh Gyo Obata, yang mengambil inspirasi dari karakteristik warna tropis dari Meksiko dan Amerika tengah. Pemberian warna cerah ini memiliki dua tujuan, yaitu agar mudah dikenali dan agar terintegrasi dengan konteks industrial di sekitarnya. Bangunan bermassa tunggal, dengan bentuk atap metafora dari kerang. Atapnya merupakan elemen yang sangat unik, menjadi simbol yang mudah diidentifikasi dan terlihat dari pusat kota. Pada bangunan digunakan bentuk-bentuk kelautan, misalnya dengan penggunaan jendela bulat, railing kapal, dan pergola yang mirip dengan layar.

41 Fasilitas yang ada di dalamnya adalah lobby, gift shop, ruang kelas, ruang serbaguna, restaurant, dan office. Gambar 3.10 Eksterior Florida Aquarium Sumber : http://www.flaq.com Gambar 3.11 Akuarium utama Sumber:http:// en.wikipedia.org/wiki/florida_aquarium 3.3 Kesimpulan Studi Banding Proyek Sejenis Fasilitas yang dibutuhkan pada sebuah akuarium adalah akuarium publik, auditorium, perpustakaan, dan kolam sentuh. Fasilitas penunjang yang dibutuhkan adalah foodcourt, giftshop, ruang administrasi, ruang perawatan, dan ruang mekanikal elektrikal.

42

43

44

45

46 3.5 Analisa Fungsional 3.5.1 Analisa Kegiatan Data didapat berdasarkan survey ke Seaworld Indonesia. 1.Kegiatan pengunjung Gambar 3.12 Diagram Alur Kegiatan Pengunjung 2.Kegiatan Staff Gambar 3.13 Diagram Alur Kegiatan Staff

47 3.Pertunjukan dan atraksi dalam Sea Turtle Centre Pengunjung dapat menonton pertunjukan pemberian makan penyu oleh penyelam. Pertunjukan ini berlangsung selama 30 menit. 3.5.2 Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang Sea Turtle Center didapat dari studi pustaka dan dari kebutuhan ruang pada Seaworld Indonesia. Pengunjung Seaworld mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk satu tahun terakhir, rata-rata pengunjung Seaworld Indonesia mencapai 2000orang per harinya pada hari biasa. Sedangkan pada hari libur, pengunjung mencapai 3000-4000 orang per harinya. Dengan waktu buka 9 jam ( dari pukul 9.00-18.00 ), maka jumlah pengunjung seaworld rata-rata 200 orang per jam pada hari biasa dan 400 orang per jam pada hari libur. Oleh karena itu, kebutuhan ruang didasarkan atas jumlah kehadiran pengunjung per jamnya yang diperkirakan mencapai 300 orang per jam pada hari biasa dan 600 orang per jam pada hari libur. Untuk kebutuhan ruang dengan user pengunjung luas minimum didapat berdasarkan pada standar antropometri buku Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Luas sirkulasi minimum untuk user diambil berdasarkan pada zona yang digunakan. Contohnya adalah untuk kebutuhan ruang sirkulasi seperti lobby dan galeri adalah zona personal yang nyaman, yaitu 0,93m2/ orang. Kaum difabel yaitu pemakai kursi roda, tongkat, dan penopang diasumsikan sebanyak 5% dari total kapasitas orang. Zona untuk kaum difabel dirata-ratakan menjadi 1,5m2/orang. Oleh karena itu luas sirkulasi minimum untuk user (U) didapatkan berdasarkan rumus

48 U = ( 95% x T x Z ) + ( 5% x T x 1,5m2) sedangkan untuk staff U = ( 100% x T x Z ) Keterangan : T adalah kapasitas orang. Z adalah zona yang digunakan Zona persinggungan Zona tanpa singgungan : 0,29m2/orang : 0,65m2/orang Zona personal yang nyaman : 0,93m2/orang Zona sirkulasi : 1,21 m2/orang Kebutuhan ruang untuk pengunjung dibagi ke dalam 3 kelompok berdasarkan fungsinya, yaitu : -Kebutuhan ruang fungsi rekreasi -Kebutuhan ruang fungsi museum -Kebutuhan ruang fungsi komersial

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63 3.5.3 Kedekatan Ruang 1. Matriks Gambar 3.14 Matriks Ruang Berdasarkan Kelompoknya Sumber : Dokumen pribadi 2. Bubble Diagram Kelompok rekreasi Gambar 3.15 Bubble Diagram Kelompok Pameran Sumber : Dokumen pribadi Kelompok museum Gambar 3.16 Bubble Diagram Kelompok Museum Sumber : Dokumen Pribadi

64 Kelompok komersial Gambar 3.17 Bubble Diagram Kelompok Komersial Sumber : Dokumen pribadi 3.5.4 Zoning-Blocking Zoning Keseluruhan bangunan Sea Turtle Center dibagi ke dalam 3 zoning yaitu publik, semi private, dan private. Namun lingkup perancangan dalam bangunan hanya dibagi ke dalam 2 zoning yaitu publik dan semi-private. Area publik adalah area yang bisa digunakan dan dinikmati oleh pengunjung dengan bebas tanpa membeli tiket. Area publik pada akuarium laut adalah kelompok komersial. Area semi-private adalah area yang bisa dinikmati oleh pengunjung dengan mengikuti persyaratan khusus ( membeli tiket ). Area semi-private pada Sea Turtle Centre adalah kelompok rekreasi dan museum. Area private merupakan fasilitas penunjang dan tidak termasuk dalam lingkup perancangan yaitu kelompok administrasi, perawatan dan husbandry, serta mekanikal-elektrikal. Area publik diletakkan di dekat entrance untuk menghasilkan sirkulasi dan fungsi ruang yang efektif. Area publik tidak berhubungan langsung dengan area private. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan area private yang tertutup dan bersifat rahasia. Area semi-private berhubungan langsung dengan area private karena kebutuhan efektifitas utilitas.

65 Tabel 3.14 Persentase Zoning No Zona Ruang Persentase ( % ) Total Persentase ( % ) 1 Publik Kelompok komersial 9,6 9,6 2 Semi- Kelompok rekreasi dan museum 50,16 55,78 Private 5,62 3 Private Kelompok administrasi 2,79 34,62 Kelompok perawatan dan 28,36 husbandry 3,47 Kelompok mekanikal-elektrikal Total 100 Gambar 3.18 Zoning Lantai 1

66 Gambar 3.19 Zoning Lantai 2 Blocking Gambar 3.20 Blocking Lantai 1

Gambar 3.21 Blocking Lantai 2 67