Saham-saham batubara tersebut akan dianalisa menggunakan metode DCF dengan Tabel Framework

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan periode pengamatan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan

BAB I PE DAHULUA. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Daftar Emiten Sub Sektor Batubara. No Kode Nama Emiten. 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 2 ARII Atlas Resources Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10911 TENTANG

... Kinerja 30 Group Perusahaan BATUBARA di Indonesia, 2013/2014. eksemplar. Mohon Kirimkan. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12611

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan. No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten

Cara Pemesanan: Customer Support: Spesifikasi: Harga : Rp

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya. menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Undang Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995). Menurut Tandelilin (2010:2)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. batubara, baik penambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara.

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

MENTERI ENERGI DAN SUMSER DAYA MINERAL REPUBLlK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER CAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 2934 Kl30/MEM/2012 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun No Kode Saham

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan

NO PENGGUNA KEGUNAAN NO_SURAT LUAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan

Memperkuat Landasan Menetapkan Haluan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat. Saat ini, isu lingkungan tidak hanya terjadi di tingkat

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana untuk menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya.

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. lebih sedikit. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang boros dan tanpa

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12411 TENTANG

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode

FACT SHEET PENYERAHAN PENGHARGAAN PENILAIAN PRESTASI PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( )

ENERGY FOR CHANGE Public Expose Marathon 2017

MENTERI ENERGll DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai. a. Working Capital To Total Assets (X 1 )

BAB I PENDAHULUAN. Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang

SEKILAS PERUSAHAAN. Perseroan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 September 2007 dengan kode saham DEWA.

BAB III. Metode Penelitian. sampel pada penelitian ini sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

DATA PERKEMBANGAN PNBP PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi global

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10212 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGATAR ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. A.

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2016 Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016

BERITA PERS. Portofolio Investasi Saratoga Makin Meningkat Didorong Kinerja Positif Perusahaan Investasi

Paparan Publik PT ABM Investama Tbk

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAY A MINERAL NOMOR: 2901 K/30/MEM/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN. PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I

BERITA PERS. Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertambangan batu bara (PT Bumi Resources Tbk), perkebunan (PT Bakrie

BAB I PENDAHULUAN. Batubara sebagai salah satu mineral penting bagi manusia. Batubara

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini mengungkapkan pengungkapan perusahaan atas corporate social

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal, dan dengan hal tersebut perusahaan dapat mempertahankan. berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi. baik oleh pihak eksternal maupun pihak internal.

LAPORAN PERKEMBANGAN USAHA PT UNITED TRACTORS Tbk TRIWULAN PERTAMA 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara seperti indonesia, karena. dana masyarakat untuk pengembangan dunia usaha.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/KPPU/PDPT/III/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan. Gambar 1.1 Logo Perusahaan. Sumber: waskita.co.id

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada untuk menghasilkan laba maksimal, sementara tujuan

Lampiran 1 : Daftar Item Pengungkapan Lingkungan ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi

Transkripsi:

49 13. BORN - Borneo Energy Tbk 14. BRAU - Berau Coal Energy Tbk Saham-saham batubara tersebut akan dianalisa menggunakan metode DCF dengan framework sebagai berikut: 3.1. Tabel Framework Hasil dari DCF adalah nilai fair value per lembar setiap perusahaan akan dilihat dengan harga saham perusahaan saat ini (11 July 2011) apakah saat ini harga saham-saham batu bara sedang di bawah atau diatas nilai intrinsiknya. 3.2. Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data pendukung dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitan lapangan dan kepustakaan yang dijabarkan sebagai berikut:

50 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berkaitan dengan topik penelitan di Pojok Bursa Efek Indonesia, BloombergBusinessweek.com, finance.yahoo.com, Majalah Investor Febuari 2011 hingga April 2011, Real Time Investor, duniainvestasi.com, serta website lain yang menunjang penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan adalah data sekunder, karena data-data yang diambil dalam penelitan ini bukan dari sumber informasi utama, tetapi sudah tersedia dan dipublikasikan pada masyarakat luas oleh Bursa Efek Indonesia dan website terkait. Data penelitian yang dikumpulkan adalah harga saham, dan laporan keuangan emiten batu bara yang terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta pada tahun 2008 hingga 2010. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari buku-buku dari perpustakaan, majalah, dan jurnal yang berhubungan dengan topik yang ditulis. Penelitian kepustakaan bertujuan untuk mendapatkan data sekunder. Jurnal yang terkait penelitian ini adalah journal yang disusun oleh Robert F. Bruner, Robert M. Conroy, Wei Li, Elisabeth F. I Halloran, dan Miguel Palacios Lleras pada journalnya yang berjudul Investing In Emerging Markets dengan penerbit The Research Foundation of AIMR (2003). Pada journal tersebut, Robert F, Bruner, et al menjelaskan bahwa Indonesia sebagai bagian dari Emerging Markets. Investor yang ingin berinvestasi pada saham-saham di Emerging Markets untuk melengkapi portofolio global, perlu melakukan valuasi dengan yang teknik mendasar seperti discounted cash flow. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah inflasi dan korupsi dimana keduanya adalah risiko utama yang perlu diperhatikan ketika berinvestasi pada emerging market.

51 3.3. Company Profile Penjelasan singkat tentang perusahaan batu bara yang akan diteliti didapat dari realtime investor.com dijabarkan sebagai berikut: 1. PT Indika Energy Tbk. (INDY) IDNY adalah sebuah perusahaan energi batu bara Indonesia, menyediakan solusi energi terintegrasi melalui investasi dalam bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi. Didirikan pada tahun 2000, Indika Energy (sebelumnya dikenal sebagai PT Indika Inti Energi) telah tumbuh menjadi perusahaan energi terkemuka yang terintegrasi melalui investasi strategis di bidang produksi batubara (PT Kideco Jaya Agung), Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi (EPC) jasa (PT Tripatra Engineers & Constructors dan PT Tripatra Engineering), dan proyek pembangkit listrik (PT Cirebon Electric Power). Pada akhir tahun 2007, Indika Energy melaporkan aset bersih konsolidasi sebesar Rp 5,0 triliun (US$531.900.000), pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun (US$248.100.000), dan keuntungan bersih sebesar Rp264.900.000.000,- (US$28.100.000). Indika Energy mempekerjakan 689 staf di seluruh Indonesia. PT Kideco Jaya Agung (Kideco) adalah perusahaan batu bara ketiga terbesar di Indonesia, diukur dengan kapasitas dan jumlah produksi. Kideco mulai produksi komersial dengan 1,4 juta ton pada tahun 1993 dan telah secara konsisten meningkatkan produksi tahunan sebesar ke 20,5 juta ton pada tahun 2007. Kideco merupakan salah satu produsen biaya terendah batu bara di area konsesi Indonesiaoperating 50.400 hektar di Pasir Kalimantan Timur dan memegang hak pertambangan batu bara di bawah generasi pertama Kontrak Karya Batubara (CCOW) dengan Pemerintah Indonesia sampai 2023. Pelanggan Kideco termasuk perusahaan pembangkit listrik terkemuka di 15 negara di Asia, Eropa dan Amerika Utara. PT Tripatra Engineers & Constructors dan PT Tripatra Engineering

52 (Tripatra) adalah penyedia jasa terkemuka di Indonesia logistik, rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) jasa untuk sektor energi Indonesia. Didirikan pada tahun 1973, Tripatra telah membentuk track record yang terbukti di pasar EPC dengan basis klien yang beragam yang terdiri dari perusahaan domestik internasional dan utama dalam sektor energi dan infrastruktur, termasuk ExxonMobil, Chevron, BP, Hess, Conoco Phillips, Telkom, PGN, dan Excelcomindo. Didirikan pada bulan April 2007, PT Cirebon Electric Power (CEP) adalah sebuah konsorsium yang memiliki proyek pembangkitan listrik internasional yang melibatkan pemain internasional terkemuka di sektor energi dan infrastruktur di Asia, termasuk Marubeni Corporation, Korea Power Midland, dan Samtan. 660-megawatt pembangkit listrik proyek yang berlokasi di Cirebon, Jawa Barat, dilengkapi dengan teknologi boiler terbaru dan paling canggih ultra atau super-kritis dirancang untuk mengkonsumsi rendah kalori batubara. Proyek, yang akan memerlukan total investasi sebesar US $ 779.000.000, diharapkan akan selesai pada tahun 2011. Laba bersih INDY melonjak menjadi Rp264.969 miliar pada 2007 dari Rp177.264 miliar di tahun 2006. Laba bersih lebih tinggi sejalan dengan penjualan bersih meningkat dari Rp188 triliun menjadi Rp2.336 triliun. 2. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA) PTBA didirikan pada tanggal 2 Maret 1981 di Tanjung Enim dengan nama PT. Tambang Batubara Bukit Asam. Namun kerja tambang telah dieksploitasi sejak tahun 1919 di bawah Pemerintah Belanda Indie. Ambil alih oleh Jepang pada 1942, dan dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia pada 1945. Pada 30 Oktober 1990, Tambang Batubara bergabung dengan perusahaan perum, Sawahlunto. Pada 1983, perusahaan yang ditugaskan oleh pemerintah untuk mengembangkan batubara gundu.

53 Perusahaan ini telah berhasil membukukan laba bersih Rp760,207 miliar pada tahun 2007, naik dari Rp485,670 miliar di tahun 2006. Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan penjualan bersih yang melangkah naik dari Rp3,533 triliun menjadi Rp4,123 triliun. 3. PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) ITMG didirikan dengan PT nama. Megah Indotambangraya pada tanggal 2 September 1987 di Jakarta. Pada 26 September 1988 Perusahaan mengubah nama dengan PT. Indo Tambangraya Megah. Perusahaan memiliki anak perusahaan terdiri dari PT. Indominco Mandiri, PT.Trubaindo Coal Mining, PT. Bharinto Ekatama, PT. Kitadin dan PT. Jorong Barutama Greston. Sampai saat ini ITMG memusatkan perhatiannya pada pertambangan batu bara. 4, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) BUMI adalah perusahaan batu bara dengan gabungan 3 perusahaan besar yaitu Arutmin Indonesia, Kaltim Prima Coal dan Gallo Oil. Perusahaan ini mulai go publik pada tanggal 30 juli 1990. Saat ini BUMI adalah perusahaan batu bara terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 38%. Laba bersih naik 255,41% pada tahun 2007 menjadi USD789 juta dari USD222 juta pada tahun 2006. Penjualan bersih naik menjadi USD2 miliar dari USD1851000000. 5. PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) DEWA adalah anak usaha Bumi Resources dan didirikan pada tahun 1991. Perusahaan didirikan sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berbasis di Jakarta, tahun 1996. Lingkup usaha DEWA berada pada kegiatan yang menyediakan keahlian kontrak di alat berat, pertambangan Earthworks massal, umum konstruksi, teknik sipil dan pemeliharaan tanaman. Henry Walker Eltin (HWE) yang dijual Perseroan pada bulan Mei 2005. Pada bulan Maret 2007

54 Perusahaan mendapat tambang batu bara di Bengalon, Kalimantan Timur dan kontrak untuk Asam-Asam, Kalimantan Selatan. Sebelum itu, Perusahaan Diberikan USD1.25 Milyar Kontrak Bengalon pada bulan Mei 2004. Sejak September 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). 6. PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) ADRO didirikan dengan nama PT Padang Karunia, sebuah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia pada tahun 2004. Pada 18 April 2008, Padang Karunia berubah nama menjadi PT Adaro Energy Tbk dalam persiapan untuk menjadi perusahaan publik. Visi Adaro Energy adalah menjadi tambang batubara terbesar dan paling efisien terpadu dan perusahaan energi di Asia Tenggara. ADRO dan anak perusahaannya saat ini bergerak dalam pertambangan batu bara dan perdagangan, infrastruktur dan logistik batubara, dan jasa kontraktor penambangan. Setiap anak perusahaan yang beroperasi diposisikan sebagai pusat laba yang bekerja secara mandiri dan terintegrasi sehingga ADRO dapat menghasilkan produksi batu bara yang kompetitif dan dapat diandalkan dan rantai pasokan batu bara yang menghasilkan nilai pemegang saham yang optimal. Di masa depan, ADRO dapat daftar anak perusahaan melakukan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan selanjutnya. Selain cadangan batu bara, ADRO memiliki aset berkualitas tinggi untuk mendukung operasi seperti jalan angkutan 75 kilometer yang menghubungkan lokasi pertambangan dengan Fasilitas Crushing di Kelanis dan Terminal Batubara di Pulau Laut. Selain itu, melalui anak perusahaannya, ADRO memiliki armada penambangan lengkap termasuk Mesin Bor, bulldozer, Wheel Dozer, Excavator, Grader, Truk Artikulasi, Dump Truk, Wheel Loader, Kepala Truk, Kapal, Dollys, penghancur, dan lainnya.

55 7. PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) BYAN didirikan oleh Dato 'Tuck Kwong dengan memulai bisnis di Indonesia pada tahun 1973 ketika ia mendirikan sebuah perusahaan konstruksi yang berupa pekerjaan sipil umumnya dan konstruksi kelautan. Pengalaman yang luas selama berada di perusahaan dan pengetahuan dalam teknik sipil memungkinkan untuk menjelajah ke kontrak pertambangan batubara pada tahun 1988. Setelah itu pada bulan November 1997, Dato 'Low mengakuisisi konsesi pertambangan pertama melalui PT. Gunungbayan Pratamacoal, dan PT Dermaga Perkasapratama yang memiliki dan mengoperasikan Terminal Batubara Balikpapan pada tahun 1998. Sejak itu, sejumlah konsesi baru telah diperoleh dan diformalkan menjadi sebuah struktur memegang hukum melalui BYAN. Sejak tahun 2001, Grup Bayan rata-rata telah menambahkan satu konsesi baru untuk portofolio setiap tahun. Grup Bayan terus menerus untuk mengevaluasi peluang batubara baru di Indonesia dan berniat untuk melakukan akuisisi tambahan dengan tambang batu bara yang memiliki potensi yang strategis. 8. PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) Perseroan didirikan dengan nama PT. Perdana Karya Kaltim pada tanggal 7 Desember 1983 di Samarinda. Pada 22 Desember 2006 Perusahaan berubah nama dengan PT. Perdana Karya Perkasa. Lingkup PKPK adalah pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, dan jasa konstruksi. 9. PT Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI) Resource Alam Indonesia (KKGI) adalah perusahaan yang berbasis di Indonesia bergerak di bidang pertambangan batu bara dan tekanan tinggi laminasi (HPL). Segmen usaha yang dibagi menjadi batu bara, tekanan tinggi laminasi dan laminasi melamin papan partikel. Tiga lokasi penambangan batubara berada di Simpang

56 tambang Pasir, Gunung Pinang dan Purwajaya. Perusahaan ini merupakan bagian dari Bumi Raya Utama Group dan mengoperasikan fasilitas produksi di Pontianak, Kalimantan Barat dan Palembang, Sumatera Selatan. Anak perusahaan, PT Insani Baraperkasa Resource Alam Indonesia dan PT Energi, terlibat dalam kegiatan metana batubara dan pertambangan batubara. 10. PT Garda Tujuh Buana Tbk. (GTBO) GTBO adalah sebuah perusahaan pertambangan batubara di Indonesia. Pada tahun 2008, Garda Tujuh Buana telah menghasilkan 30.000 metrik ton (MT) batubara. Proyek pertambangan Perseroan berlokasi di Kalimantan Timur. 11. PT ATPK Resources Tbk. (ATPK) ATPK adalah perusahaan yang berbasis di Indonesia bergerak di bidang pertambangan batubara dan mineral lainnya, eksploitasi minyak dan gas dan investasi dalam bisnis energy yang berhubungan, seperti perdagangan batubara, operasi pipa pembangkit listrik, minyak dan gas, bahan bakar gas cair (LPG) dan gas alam terkompresi (CNG) tanaman, kilang tambang, dan lain-lain. Anak perusahaan bergerak dalam bidang jasa eksplorasi, pertambangan batubara, pertambangan nikel, pembangkit listrik, dan minyak dan gas. Anak perusahaan adalah PT ATPK Daya Resources, PT ATPK Energy Resources, PT Modal Investasi Mineral, PT MIM Geoservices Technology, PT Sarana Mandiri Utama, PT Saptajaya Menjak Sengewari, PT Tuhup Coal Mining, PT Damanka Prima, PT Mega Alam Sejahtera, PT MIM Nikelindo Mulia, PT Wahana Bumi Mulia dan PT Otoma global Mitra. 12. PT Harum Energy Tbk. (HRUM) PT Harum Energy (HRUM) adalah perusahaan yang berbasis di Indonesia yang menjalani operasi pertambangan batubara. Anak perusahaan HRUM adalah PT

57 Mahakam Sumber Jaya, yang bergerak di bidang pertambangan, industri dan perdagangan. PT Tambang Batubara Harum adalah anak usaha HRUM yang bergerak di bidang pertambangan, anak usaha lainnya adalah PT Santan Batubara,. Anak usaha HARUM lainnya yang bergerak di bidang pertambangan batubara di Kalimantan Timur; PT Layar Lintas Jaya, lalu anak usaha yang terlibat dalam pengiriman; Harum Energi Australia Limited, yang bergerak dalam kegiatan investasi, dan Harum Energy Capital Limited, yang bergerak dalam kegiatan investasi. 13. PT Borneo Lumbung Energi & Logam Tbk (BORN) BORN adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Indonesia terlibat dalam kegiatan pertambangan batu bara. Anak perusahaan BORN PT Asmin adalah Koalindo Tuhup (AKT), yang bergerak dalam bisnis pertambangan batu bara, dan Kalimantan PT Mining Services yang bergerak dalam bisnis pertambangan batu bara di bidang sewa peralatan yang berhubungan dengan alat berat. Perseroan melalui anak perusahaannya, AKT terlibat dalam pertambangan batubara kokas keras (bahan baku pembuatan baja) di Kalimantan Tengah, Indonesia. Pasar dari produk BORN adalah China, India, Jepang, Taiwan, Turki dan Korea Selatan.