BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

2. Faktor pendidikan dan sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Komunikasi Massa Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media.

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian di dunia pendidikan. Dilaporkan sekitar 25-60% mahasiswa drop-out

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

LAYANAN KONSELING INDIVIDU DALAM MENGATASI EMOSI NEGATIF SISWA TUNANETRA DI MAN MAGUWOHARJO. Utik Mukaromah A Said Hasan Basri.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

Pengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan Belajar Siswa, (Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011), 2

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV ANALISIS DATA

Modul ke: Psikologi Sosial I PERSEPSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

Psikologi Konseling Konseling Analisis Transaksional

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Dalam keluarga, manusia akan

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis proses dari pelaksanaan bimbingan dan konseling islam dengan

Psikologi Konseling. Ketrampilan Dasar Konseling II. Tazkia Edelia Sumedi M.Psi. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS 22/04/09

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K ) RURY NARULITA SARI, SST., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan anak yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB I PENDAHULUAN. keputusan dapat diambil sesuai kebutuhan yang diharapkan. keputusan, yaitu keputusan untuk tidak melakukan apa-apa.

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB I Arti Penting BK untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

PENDAHULUAN. A. Pengertian Wawancara

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI EXPRESSIVE WRITING TREATMENT UNTUK MENGATASI EKSPRESI EMOSI NEGATIF PADA REMAJA DI DESA SEGORO TAMBAK SEDATI SIDOARJO

EMOSI DAN SUASANA HATI

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)

BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Hasil dari pemaparan bab 4 dan rumusan permasalan dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Dampak Percerain orang tua

BAB III METODE PENELITIAN

Bayi tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka, untuk mengungkapkan emosi yang seg mereka alami adalah suatu tantangan. Meskipun vokalisasi gerakan- ge

Kecerdasan Emosional. Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011. Kelas :. Umur :...

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempunyai karakter yang baik sesuai dengan harapan pemerintah. Salah

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

KONSEP DASAR. Manusia padasarnya adalah unik memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional

ABV 3.1 KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB I PENDAHULUAN. mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB II LANDASAN TEORI. dalam mengekspresikan perasaan, sikap, keinginan, hak, pendapat secara langsung,

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

KETERAMPILAN KONSELING. Rosita E.K.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu institusi yang bertugas mendidik

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

LAMPIRAN. Tabel Karakteristik ADHD dan gangguan Sensori Integrasi (SI) Karakteristik Permasalahan ADHD Gangguan SI Terlalu lelah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook Dalam proses konseling terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan. Tahap-tahap tersebut meliputi identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, treatment dan terakhir adalah evaluasi. Identifikasi masalah merupakan tahap pengumpulan data untuk mengetahui masalah klien. Diagnosis adalah tahap menentukan masalah apa yang perlu dibantu dalam sebuah proses konseling. Sedangkan untuk menentukan terapi apa yang digunakan untuk membantu klien disebut pronosis. Proses terapinya disebut treatment. Kemudian untuk tahap terakhir, yakni evaluasi adalah tahap dimana konselor mengontrol sejauh mana keberhasilan proses konseling. Untuk melakukan proses konseling, peneliti melakukan tahap-tahap sesuai dengan tahap konseling di atas. Tahap pertama konselor melakukan identifikasi masalah, yaitu dengan melakukan analisis terhadap ego state pada beranda facebook klien. 1. Deskripsi Analisis Ego State Analisis ego state dalam penelitian ini adalah menganalisis status pada facebook klien untuk mengetahui kepribadian dan masalah yang dihadapinya. Ego mana yang lebih dominan sehingga dapat direncanakan bagaimana cara untuk membantu klien memecahkan masalahnya. 113

114 a. Ego orang tua Hasil dari analisis yang telah dilakukan peneliti, didapati bahwa ego orang tua yang muncul pada status yang ditulis oleh ketiga klien. Ego tersebut muncul dalam bentuk orang tua yang suka membimbing, mengajak. Sementara dalam teori yang dijelaskan di atas ego orang tua adalah ego yang suka menasehati, mengkritik, berperilaku sesuai dengan aturan atau ketentuan intuisi yang berperan penting selama masa pendidikan seseorang. Dan jenis dari ego orang tua terdapat dua macam, yaitu ego orang tua yang membimbing dan ego orang tua yang mengkritik. Dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa status para klien yang suka membimbing dan mengajak merupakan bentuk dari ego orang tua yang ada dalam diri masing-masing klien. b. Ego dewasa Ego dewasa termasuk sering dijumpai dalam beranda facebook ketiga klien ini. Ego dewasa tersebut berupa status yang ditulis dalam bentuk kata-kata positif walaupun klien berada dalam suasana hati yang tidak positif. Selain itu banyak juga ego dewasa yang muncul dari pemikiran obyektif para klien terhadap beberapa tauutan atau artikel yang mereka bagikan di beranda facebook masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan teori yang telah diterangkan, bahwa ego dewasa adalah bagian obyektif dari individu dimana ia menerima,

115 menyimpan, memproses, dan mengirim informasi kembali berdasarkan fakta, bukan opini atau perasaan. Ciri-ciri ego dewasa adalah berpikir logis berdasarkan fakta-fakta obyektif dalam mengambil keputusan, nalar, tidak emosional dan bersifat rasional. Kata yang ditampilkan netral, diplomatis dan terkesan tidak tergesa-gesa. c. Ego anak Beberapa status dalam beranda facebook klien terdapat kiriman yang menunjukkan ego anak. Kiriman tersebut ada yang berupa status yang secara spontan mereka bagikan yang sebenarnya status tersebut tidak penting dan tidak perlu dibagikan di facebook, ada juga posting-an berupa foto-foto narsis klien. Foto tersebut secara tersirat menunjukkan ke-aku-an klien. Sementara menurut teori ciri-ciri ego anak adalah spontan, memiliki kebutuhan, perasaan. Keinginan untuk eksplorasi atas peristiwa-peristiwa internal yang direspon dengan melihat, mendengar dan memahami sesuatu, manipulasi lingkungan seperti menunjukkan sikap manja, menangis, dan merajuk. Klien bukanlah seorang remaja yang suka merajuk dalam media sosial. Tetapi dari beberapa status yang mereka bagikan ada beberapa yang menunjukkan manipulasi lingkungan, ada juga yang dengan spontanitas membagikan sesuatu di facebook tanpa pikir panjang.

116 2. Analisis Ego State melalui Ekspresi Emosi dan Ekspresi Menulis Ekspresi emosi manusia terlihat dari dua bentuk yaitu ekspresi verbal dan nonverbal. Ekspresi verbal salah satunya berupa tulisan dan ekspresi nonverbal ada beberapa macam, yaitu ekspresi wajah, ekspresi suara, dan ekspresi sikap atau tingkah laku. Dari Ekspresi emosi tersebut kemudian dianalisis ego state yang terlihat dari diri klien. ego state ekspresi emosi verbal ekspresi emosi nonverbal ekspresi tulisan ekspresi wajah ekspresi suara ekspresi sikap/tingkah laku Skema 4.1: Skema analisis ego state Skema di atas merupakan skema dalam menganalisis ego state klien. Analisiss tersebut tidak dapat diaplikasikan secara keseluruhan dalam penelitian inii karena penelitian ini dilakukan melalui media sosial sehingga yang dapat teraplikasi adalah analisis ekspresi wajah yang dilakukan pada foto klien dan analisis tulisan yang dilakukan pada status yang ditulis oleh klien. Ekspresi terdapat 6 dasar emosi yang umumnya muncul pada wajah manusiaa yaitu kaget, takut, marah, jijik, sedih, dan gembira. Analisis yang telah dilakukan pada foto klien mendapati banyak ekspresi gembira.

117 Hal tersebut terlihat dari bibir klien yang tertarik ke belakang serta mata yang menyempit karena terdorong oleh wajah bagian bawah. Wajah yang nampak akan membentuk sebuah senyuman dan itu menandakan bahwa klien saat itu dalam keadaan emosi bahagia. Beberapa foto telah dianalisis, dan sebagian besar menunjukkan ekspresi gembira. Hal tersebut dapat diketahui karena klien dalam membagikan foto ke akun media sosialnya, mereka membagikan foto terbaik mereka sehingga kemungkinan besar ekspresi yang ingin klien bagikan adalah ekspresi bahagia. Foto-foto klien kemudian dianalisis ego state-nya. Foto yang dibagikan relatif memiliki ekspresi yang sama, maka dapat dengan lebih mudah untuk menganalisis ego klien. Menurut peneliti, ego anak adalah ego yang terlihat dari beberapa foto klien. Hal tersebut sesuai dengan ciriciri ego anak, yaitu spontan, memiliki kebutuhan, perasaanm dan keinginan untuk eksplorasi atas peristiwa yang mereka alami, manipulasi lingkungan seperti menunjukkan sikap untuk menarik perhatian orang lain. Ekspresi menulis lebih mudah dalam menganalisis, karena secara langsung klien menuliskan perasaannya, emosinya sehingga dapat secara langsung diketahui ekspresi emosi apa yang sedang di rasakan oleh klien. Ekspresi emosi tersebut berupa kata-kata seperti Alhamdulillah berarti itu menunjukkan rasa syukur atau bahagia. Selain itu ada juga berupa emoticon yang menghiasi tulisan klien. Emoticon tersebut seperti gambar

118 wajah yang mengekspresikan tulisannya, seperti berarti itu menunjukkan klien sedang bahagia. Sedangkan emotikon sedih tergambar dengan senyum yang terbalik, dan masih banyak lagi ekspresi yang dapat ditemukan dari tulisan. Status tersebut kemudian dianalisis ego state yang terkandung di dalamnya. Pada analisis ini tidak jauh berbeda dengan deskripsi analisis ego state di atas. Dari analisis tersebut, konselor dapat mengetahui bagaimana pribadi klien dan apakah klien memiliki masalah atau tidak. Setelah itu tahap diagnosis konselor menyimpulkan bahwa ketiga klien bukan individu yang bermasalah karena dari status yang telah dianalisis tidak ditemukan statusstatus negative yang menunjukkan bahwa klien sedang bermasalah. Setelah disimpulkan maka langkah selanjutnya adalah penentuan terapi yang akan digunakan. Karena klien tidak dalam kondisi bermasalah, maka diputuskan untuk menggunakan langkah preventif. Langkah preventif dilakukan untuk mencegah adanya ekspresi negatif klien dalam akun facebook-nya dan untuk menghindari ekspresi perasaan yang negatif. Langkah preventif dalam treatment yang dilakukan adalah dengan mengirim pesan berupa kata-kata yang positif disertai dengan harapan agar klien dapat selalu membagikan posting-an positif di media sosial milik mereka. Kata-kata tersebut dimaksudkan dalam bentuk komunikasi konseling Islam dimana proses konseling yang dilakukan dengan penyampaian katakata positif dengan ungkapan perasaan melalui kata ta ajub. Karena klien

119 sudah membagikan posting-an yang positif sebelum proses konseling dilaksanakan, maka tahap evaluasi yang perlu dilakukan adalah mengontrol kiriman klien agar selalu mengekspresikan perasaannya dalam tulisan yang positif. B. Analisis Hasil Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook Proses konseling dikatakan berhasil apabila memenuhi ciri-ciri bahwa klien dapat menjadi pribadi yang lebih positif serta tidak menyalahkan dunia luar atas kesalahan yang terjadi pada dirinya. Ciri-ciri tersebut merupakan tanda bahwa proses konseling telah berhasil. Klien telah menunjukkan ciri-ciri tersebut di atas sejak dalam proses identifikasi masalah tidak ditemukan individu yang bermasalah. Proses konseling dilakukan dengan tujuan agar klien selalu mengekspresikan perasaannya dalam posting-an yang positif di beranda akun facebook-nya. Pada proses evaluasi, konselor mengontrol akun facebook klien apakan masih sama seperti sebelum proses konseling dilakukan. Setelah dilakukan proses evaluasi ternyata klien masih sering menulis atau membagikan status pada facebook-nya berupa status yang positif bahkan lebih positif lagi karena dalam statusnya klien mencantumkan kata-kata ta ajub dalam beberapa statusnya. Seperti Alhamdulillah atau Allahuakbar dan lain-lain. Dapat disimpulkan bahwa konseling pada penelitian ini berhasil, karena sesuai dengan penjelasan di atas bahwa terdapat perubahan yang lebih positif pada diri klien.