LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

Lampiran 1. Ethical Clearanc

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

Dosis 1 : 0,02g/0,25cc aquadestper ekor mencit 1 dosis manusia Dosis 2 : 0,02 g x 5 = 0,1 g/0,25 cc aquadest per ekor mencit 5 dosis

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN. Test of Homogeneity of Variances. Menit ke Levene Statistic df1 df2 Sig

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Kode etik penelitian

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Lampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi. Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit :

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Mencit dikelompokan secara acak sebanyak 5 kelompok dan diberikan perlakuan. Kelompok III: EDJB dosis 3 572mg/KgBB diberikan sebanyak 0,5 cc

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-

Hasil Penelitian dengan Microsoft Excel

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1 Analisis BiayaBubuk Instan Ekstrak Ikan GabusPer Resep

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN. JUMLAH HEPATOSIT YANG MENGALAMI NEKROSIS Dilihat dengan mikroskop cahaya perbesaran 1000x

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Cabai Rawit

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI

1. Perhitungan dosis ekstrak etanol rimpang jahe merah (Zingiberis rhizoma)

Transkripsi:

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji pala yang berasal dari Bogor menghasilkan 0,43% minyak atsiri, 2,23% minyak lemak, sedangkan yang dari bandung menghasilkan 0,45% minyak atsiri dan 2,72% minyak lemak (Depkes RI, 1989). Saat itu pohon pala di Bandung sedang tidak berbuah. Biji-biji pala yang dipilih yang sudah tua dan kering dengan berat awal 1050 gram, kemudian dibuka cangkangnya dan diperoleh berat cangkang 423 gram dan biji 627 gram. Biji pala yang sudah digiling atau diserbuk seberat 620 gram kemudian dimasukkan ke dalam wadah simplisia di mesin ekstraktor. Serbuk pala lalu direndam dengan etanol 95% dengan perbandingan 1 : 5 berat per volume pada suhu 50 0 C. Proses dilakukan dengan kontinu sehingga semua senyawa dalam simplisia telah terekstrasi sempurna selama 4 jam. Campuran kemudian diperas dan diperoleh ekstrak etanol pala cair sebanyak 3,5 liter. Ekstrak cair tersebut diambil dan dimasukkan ke dalam lemari pengering selama 40 jam dengan suhu 40 0 C hingga diperoleh ekstrak yang hampir kering, karena ekstrak pala tetap masih berminyak, tetapi sudah berbentuk padatan sebanyak 122 gram. Ekstrak lalu digiling sampai halus seperti granul. Ekstrak etanol biji pala dosis 125 mg/kgbb, 250 mg/kgbb, dan 500 mg/kgbb dibuat dengan menambahkan pelarut yang mengandung NaCMC 1% (Na Carboxy Methyl Cellullose) dalam akuades. Seluruh proses pembuatan ekstrak etanol biji pala dilakukan di departemen Farmasi ITB. 48

LAMPIRAN 2 PERHITUNGAN DOSIS EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Dari 620 gram biji pala diperoleh 122 gram ekstrak etanol biji pala. Dosis biji pala yang berefek terhadap testis mencit berkisar antara 100 mg/kgbb 500 mg/kgbb. Dosis ekstrak etanol biji pala yang digunakan : Ekstrak etanol biji pala 1 = = 125 mg/kgbb Ekstrak etanol biji pala 2 = = 250 mg/kgbb Ekstrak etanol biji pala 3 = = 500 mg/kgbb Berat badan rata-rata mencit = 21,38875 gram 21,38875 Untuk dosis 500 mg/kgbb = 500 = 10, 694375 mg 1000 Volume lambung mencit = 0,5 ml Dalam 0,5 ml terdapat 10,694375 mg ekstrak etanol biji pala Volume larutan yang diperlukan untuk 24 mencit = 24 0,5 ml = 12 ml Untuk mengantisipasi kesalahan dalam percobaan maka volume larutan yang digunakan adalah 20 ml 20 Dalam 20 ml larutan terdapat = 10, 694375 = 0,5 pala 427,775 mg ekstrak etanol biji 49

50 Pelarut yang digunakan adalah NaCMC 1% Na CMC 1% = 1 gram / 100 ml 20 Untuk larutan 20 ml diperlukan bubuk NaCMC sebanyak = 1gram = 0,2 gram 100 Larutan ekstrak etanol biji pala dosis 500 mg/kgbb dibuat dengan cara menghaluskan ekstrak etanol biji pala sambil menambahkan bubuk NaCMC 1% dan 20 ml aquadest untuk membuat larutan EEBP III yang siap diberikan pada mencit. Dosis 250mg/kgBB dan 125 mg/kgbb dibuat dengan cara melakukan pengenceran dengan menambahkan larutan Na CMC 1% sampai dicapai dosis yang diinginkan. Dosis 250 mg/kgbb dibuat dengan pengenceran 2x dengan cara mengambil 3 ml larutan EEBP III, kemudian ditambahkan 3 ml larutan NaCMC 1% Dosis 125 mg/kgbb dibuat dengan pengenceran 4x dengan cara mengambil 2 ml larutan EEBP III, kemudian ditambahkan 6 ml larutan NaCMC 1%

LAMPIRAN 3 UJI ANAVA SATU ARAH Oneway Descriptives Hasil 5% Confidence Interval fo Mean Total N Mean Std. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper BoundMinimum Maximum 6 41.3917 1.11239.45413 40.2243 42.5591 40.50 43.35 6 38.8000 1.42688.58252 37.3026 40.2974 37.10 41.00 6 34.3333 1.04722.42753 33.2343 35.4323 33.25 35.80 6 46.6333 2.35789.96261 44.1589 49.1078 43.30 50.15 24 40.2896 4.77571.97484 38.2730 42.3062 33.25 50.15 Test of Homogeneity of Variances Hasil Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.010 3 20.409 ANOVA Hasil Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 474.921 3 158.307 63.771.000 49.649 20 2.482 524.570 23 51

LAMPIRAN 4 UJI BEDA RATA-RATA TUKEY HSD Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: Hasil Tukey HSD Mean 95% Confidence Interval (I) Perlakuan(J) Perlakuan Difference (I-J)Std. Error Sig. Lower BoundUpper Bound *. The mean difference is significant at the.05 level. 2.59167*.90966.045.0456 5.1377 7.05833*.90966.000 4.5123 9.6044-5.24167*.90966.000-7.7877-2.6956-2.59167*.90966.045-5.1377 -.0456 4.46667*.90966.000 1.9206 7.0127-7.83333*.90966.000-10.3794-5.2873-7.05833*.90966.000-9.6044-4.5123-4.46667*.90966.000-7.0127-1.9206-12.30000*.90966.000-14.8461-9.7539 5.24167*.90966.000 2.6956 7.7877 7.83333*.90966.000 5.2873 10.3794 12.30000*.90966.000 9.7539 14.8461 52

LAMPIRAN 5 TES HOMOGEN Homogeneous Subsets Hasil Tukey HSD a Subset for alpha =.05 Perlakuan Sig. N 1 2 3 4 6 34.3333 6 38.8000 6 41.3917 6 46.6333 1.000 1.000 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000. 53

LAMPIRAN 6 FOTO-FOTO PENELITIAN Alat dan Bahan Hewan Coba 54

55 Pemberian Ekstrak Etanol Biji Pala pada Hewan Coba Pengambilan Data

56 Pembuatan Preparat Histologis Perhitungan Jumlah Spermatogonium EEBP I kanan EEBP I kiri EEBP II kanan EEBP II kiri

57 EEBP III kanan EEBP III kiri kanan kiri

RIWAYAT HIDUP Nama : Sylvia Irawati NRP : 0410006 Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 24 Februari 1986 Alamat : Jln. Sukakarya II no 6, Bandung Riwayat Pendidikan : TK Kristen Petra 13, Sidoarjo, 1992 SD Kristen Petra 13, Sidoarjo, 1998 SLTP Kristen Petra 3, Surabaya, 2001 SMU Kristen Petra 2, Surabaya, 2004 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung angkatan 2004 58