Masukan Untuk Pokja MASTEL Tentang Roadmap ICT DEVELOPMENT RODMAP. Oleh Djasiodi Djasri

dokumen-dokumen yang mirip
Kebijakan dan Rencana ke Depan Indonesia ICT Whitepaper

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

I M P L I K A S I T E K N O L O G I INFORMASI DAN KOMUNIKASI D A L A M P E N D I D I K A N

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga dapat menunjang proses pembelajaran. Game edukasi unggul dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

BAB I PENDAHULUAN. ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta)

Pembahasan. Analisa Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

Bab I Pendahuluan. Sangat Sering 8% Tidak Pernah 0% Biasa Saja 40% Sering 52%

PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA

Episentrum: Konten. 1. Searching, dengan search engine. 2. Collecting, MP3, grafik, animasi, video, ebook. 3. Creating, membuat web, membuat game

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. =================================== Pembentukkan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi - BKSP PEDOMAN BNSP

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk mendapat pengajaran secara adil dan merata.

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

PENYULUHAN MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

ditingkatkan dan disebarluaskan ke berbagai kota baik di perlu mengadakan usaha-usaha pembinaan yang aktif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Operasional FMIPA RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar yang dideklarasikan dalam WSIS untuk mewujudkan masyarakat informasi antara lain diperlukannya peran pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

PENGEMBANGAN SDM MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

RINGKASAN EKSEKUTIF FARIS SHAFRULLAH SJAFRI MANGKUPRAWIRA HENDARIN ONO SALEH

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pada masa sekarang tidak bisa lepas dari komputer, komputer

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari satu tempat ke seluruh penjuru dunia terjadi dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

KESIAPAN PENGGUNAAN ICT PADA SEKOLAH DASAR DI DAERAH RURAL DALAM PERUBAHAN PARADIGMA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.

PROGRAM KERJA HASIL POKJA PROGRAM APJII 2015

Rencana Induk Pengembangan E Government Kabupaten Barito Kuala Salah satu tahapan dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan E-

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari

MAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan komputer saat ini, baik dalam segi perangkat keras (Hardware)

Rencana Induk Pengembangan E Government Kabupaten Barito Kuala Analisis SWOT dibuat untuk mengkaji lingkungan strategis yang

KONSEP DASAR PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Untuk mencapai keberhasilan di Perguruan Tinggi, perlu didukung

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA VISI, MISI, DAN SASARAN STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

Kurikulum Berbasis TIK

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. (skill), sikap hidup (attitude) sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

No Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan

VI. PERANCANGAN PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian

KEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

Dokumentasi Hasil Rapat Penyusunan Proses Bisnis SIM Pemda Bidang Pendidikan. Bandung, 27 Mei Oleh Tenaga Ahli: Solikin, M.T.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

PEMBANGUNAN INDUSTRI MANUFAKTUR ICT DALAM NEGERI

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMP Negeri 9 Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi. Kedua istilah yang sering dipertukarkan penggunaannya ini pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam

BAB I PENDAHULUAN I-1

SHERMAN SALIM CALON DEKAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. dengan penggunaan perangkat keras komputer ( hardware), program aplikasi

PEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE

Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (TIK), dan lahirnya masyarakat berbasis ilmu pengetahuan

Transkripsi:

Masukan Untuk Pokja MASTEL Tentang Roadmap ICT DEVELOPMENT RODMAP Oleh Djasiodi Djasri DEVELOPMENT RODMAP II Supporting Infrastructure 5. Pengembangan SDM berbasis ICT 5.1 ICT untuk Pemerintahan dan Perusahaan/Dunia Usaha : Eksekutif, manajemen dan professional 5.1.1 Aplikasi e-government dan aplikasi lainnya yang terkait baik di pusat maupun di Pemda-pemda dalam menunjang kegiatankegiatan pemerintahan terutama dalam pengumpulan dan penyebaran informasi, memerlukan aparat-aparat terutama para eksekutif yang dapat menanganinya dengan efektif dan optimal. 5.1.2 Aplikasi ICT didunia usaha/industri yang beragam baik jenis, fungsi dan teknologinya perlu dikenalkan, dipelajari, dipahami dan ditangani dengan efektif dan optimal oleh para manajemen dan ddikuti oleh para karyawan 5.1.3 Aplikasi ICT yang telah menyentuh semua sektor dunia usaha berdampak pada tuntutan bagi para profesional di semua sektor keahlian untuk dapat memahami dan menangani aplikasi ICT secara efektif dan optimal 5.1.4 Dalam implementasi infrastrutur dan aplikasi ICT diperlukan para professional dibidang ICT yang berkualitas untuk perencanaan, perancangan, pemasangan/instalasi, pengoperasian dan pemeliharaan baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang mempunyai standar kompetensi sesuai keahliannya. Goal dan Strategi 5.1.5 Para eksekutif dan aparat pemerintahan di pusat maupun diseluruh daerah sampai tingkat kelurahan/desa mampu menangani aplikasi e-government dengan efektif dan optimal

5.1.6 Membuat kebijakan yang meningkatkan peranan HR di setiap instansi dan perusahaan/industri dengan membuat programprogram pelatihan untuk pengembangan pengetahuan dan ketrampilan para eksekutif, manajemen maupun karyawan dalam menangani aplikasi ICT 5.1.7 Memberi kesadaran dengan sosialisasi kepada para profesional di semua sektor untuk meningkatkan kemampuannya dalam menangani aplikasi ICT 5.1.8 Tersedianya tenaga-tenaga professional dibidang ICT yang berkualitas dengan standar kompetensi, minimal di setiap wilayah kabupaten/kota dengan jumlah yang memadai. 5.1.9 Meningkatkan mutu pembelajaran dan fasilitas pendukung yang mengikuti perkembangan teknologi di setiap perguruan tinggi di bidang ICT dengan standar internasional agar dapat menghasilkan output SDM di bidang ICT yang berkualitas. Menghimbau pihak industri ICT sebagai pengguna output SDM dari perguruan tinggi untuk meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk membantu peningkatan mutu serta fasilitasnya. 5.1.10 Meningkatkan mutu lembaga-lembaga pelatihan dibidang ICT dengan standar internasional 5.1.11 Semua eksekutif dan aparat pemerintah pusat dan daerah mampu menggunakan dan memanfaatkan aplikasi ICT dengan efektif dan optimal khususnya penanganan e-government. - Tahun 2009 sampai tingkat propinsi - Tahun 2012 sampai tingkat kabupaten/kota - Tahun 2015 sampai tingkat desa 5.1.12 Semua eksekutif di dunia usaha/industri dan para profesional di semua sektor mampu menggunakan dan memanfaatkkan aplikasi ICT dengan efektif dan optimal dan kota-kota besar 5.1.13 Terdapat Perguruan Tinggi di bidang ICT yang mempunyai mutu dan fasilitas pendukung yang memenuhi standar yang ditentukan dengan jumlah yang memadai 5.1.14 Terdapat Lembaga Pelatihan di bidang ICT yang memenuhi standar yang ditentukan dengan jumlah yang memadai

5.1.15 Tersedia tenaga profesional dibidang ICT yang mempunyai standar yang ditentukan dengan jumlah yang memadai 5.2 ICT untuk masyarakat umum 5.2.1 Menunjang program pemerintah dalam rangka mencerdaskan bangsa dan mewujudkan masyarakat informasi berbasis pengetahuan dengan menyadari kegunaan dan manfaat informasi. 5.2.2 Setiap sektor saat ini memerlukan ICT 5.2.3 Masih rendahnya pemakai internet di Indonesia 5.2.4 ICT merupakan pendukung utama dalam mengiplementasikan konsep belajar seumur hidup (life long learning concept) 5.2.5 Telecenter yang mempunyai fungsi sebagai akses masyarakat umum ke internet, dan sebagai learning information center, training center, bagian dari jaringn komputer nasional, software development, multimedia, digital library dll, pelu ditingkatkan keberadaannya dan dimanfaatkan dengan optimal Goal dan Strategi 5.2.6 Masyarakat sampai di pedesaan mengenal dan mampu memanfatkan aplikasi ICT 5.2.7 Membuat program sosialisasi melalui media dan pelatihan aplikasi ICT khususnya internet langsung keseluruh pelosok sampai pedesaan dengan memanfatkan komunitas-komunitas masyarakat yang ada. 5.2.8 Meningkatkan keberadaan Telecenter sampai kesetiap kelurahan / desa dan dapat dimanfaatkan dengan optimal 5.2.9 Pemda propinsi/kabupaten melakukan kerjasama dengan para operator, agen, dan vendor ICT untuk mewujudkan keberadaan Telecenter di setiap kelurahan/desa di wilayahnya 5.2.10 Pemanfaatan dana USO untuk membangun Telecenter di desadesa terpencil 5.2.11 Sosialisasi dan pelatihan penggunaan dan pemanfaatan aplikasi ICT ke semua lapisan masyarakat

- Tahun 2009 di seluruh ibukota propinsi dan kota-kota besar - Tahun 2012 di seluruh kabupaten.kota - Tahun 2015 di seluru desa 5.2.12 Tersedia Telecenter dengan jumlah yang memadai - Tahun 2009 di seluruh ibukota propinsi dan kota0kota besar - Tahun 2o12 di seluruh kabupaten/kota 5.3 Sekolah pintar (Smart Schools) 5.3.1 Perlunya memperkenalkan ICT khususnya apikasi internet agar para siswa mulai tingkat SD sampai SMA/K mempunyai wawasan yang luas dan mampu memanfaatkan aplikasi ICT sedini mungkin. 5.3.2 Menyadari peranan aplikasi ICT sebagai sumber informasi, gudang ilmu pengetahuan, alat bantu pembelajaran, standar kompetensi, penunjang administrasi dan manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur pendidikan 5.3.4 Fungsi teknologi dan aplikasi ICT dibidang pendidikan yang dapat dimanfaatkan untuk a.l : - pembelajaran jarak jauh - peningkatan mutu dan daya saing - pemerataan dan perluasan akses pendidikan 5.3.5 Adanya kecenderungan dan sudah mulai diterapkannya dibeberapa sekolah untuk lebih meningkatkan partisipasi yang lebih aktif bagi para siswa dengan standarisasi kompetensi yang terukur. Orientasi pembelajaran lama yang teacher oriented pada paradigma yang baru berubah menjadi student oriented dimana peranan guru lebih diarahkan hanya sebagai fasilitator. 5.3.6 Adanya perubahan cara dan fasilitas pembelajaran dari single media berubah menjadi multimedia, perubahan dari passive learning menjadi active/inquiry based learning, information delivery menjadi information exchange, dan reactive response menjadi proactive. Untuk menunjang perubahan ini sangat diperlukan fasilitas perolehan sumber informasi yang luas bagi siswa yang merupakan salah satu fasilitas yang tersedia pada aplikasi ICT khususnya internet Goal dan Strategi

5.3.7 Seluruh sekolah dari tingkat SD sampai SMA/K sampai di pedesaan telah dilengkapi dengan peralatan ICT hardware dan software minimal untuk aplikasi internet 5.3.8 Seluruh sekolah terhubung dengan Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas) untuk aplikasi e-edukasi dan aplikasi bidang pendidikan lainnya 5.3.9 Para siswa mulai tingkat SD sampai SMA/K mampu memanfatkan teknologi dan aplikasi ICT dalam proses pembelajaran (e-edukasi) dengan paradigma dan metodologi yang baru 5.3.10 Teknologi dan aplikasi ICT agar dimasukan dalam kurikulum pembelajaran mulai dari tingkat SD sampai SMA/K untuk mempercepat pemahaman dan kemampuan memanfatkan aplikasi ICT 5.3.11 Seluruh sekolah tingkat SMA/K telah dilengkapi dengan peralatan ICT hardware dan software dengan akses ke internet. - 2009 di seluruh ibu kota propinsi dan kota-kota besar - 2012 di seluruh kabupaten/kota - 2015 di seluruh desa 5.3.12 Setiap pengajar dan siswa SMA/K mampu memanfatkan aplikasi ICT dalam proses pembelajaran dengan paradigma dan metodologi yang baru dan kota-kota besar 5.3.13 Seluruh SMA/K telah terhubung dengan Jaringan Pendidikan Nasional dan kota-kota besar 5.3.14 Diterapkannya kurikulum aplikasi ICTdi SD dan SMP dan kota besar 5.4 Penanganan Digital Image Processing 5.4.1 Digital image processing merupakan hal/proses yang utama pada tampilan aplikasi-aplikasi ICT khususnya internet dan multimedia, pemahaman teknologi dan pemanfaatannya dalam perancangan aplikasi ICT memerlukan pembelajaran dan pelatihan yang serius bagi para profesional ICT

5.4.2 Tampilan multimedia pada internet, website, TV broadcast, animasi, game dan lainnya mempunyai beragam aplikasi, teknologi dan program software yang selalu berkembang dengan pesat. Hal ini perlu selalu diantisipasi, diikuti dan dipahami perkembangannya agar tidak tertinggal dan dapat merancang penampilan yang lebih beragam dan berkualitas. 5.4.3 Aplikasi ICT yang makin berkembang dan dimanfatkan oleh semua sektor akan meningkatkan kebutuhan profesional ICT yang mempunyai keahlian dibidang digital image processing Goal dan hasil yang diharapkan 5.4.4 Tersedianya para profesional ICT yang mempunyai keahlian dibidang digital image processing khususnya yang menangani perancangan tampilan multimedia, yang berkualitas dan mempunyai standar kompetensi dibidangnya. 5.4.5 Tersedfianya lembaga pendidikan dan pelatihan dibidang digital image processing yang berkualitas dan bersertifikasi internasional. 5.4.6 Tersedia para profesional dibidang digital image processing yang berkualitas dan mempunyai standar kompetensi di bidangnya mempunyai dengan jumlah yang memadai 5.4.7 Tersedia lembaga pendidikan dan pelatihan dibidang digital image processing bertaraf internasional - Tahun 2015 di seluruh kabuaten/kota 5.5 Sertifikasi 5.5.1 Kualitas tenaga profesional dibidang ICT diukur dengan standar kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan profesi dan tingkat keahliannya, sebagai bukti keahlian yang memenuhi standar tersebut perlu diterbitkan sertifikat keahlian dari lembaga yang diakui dan telah mempunyai standar internasional.

5.5.2 Masih kurangnya lembaga-lambaga yang berwenang menerbitkan sertifikasi dibidang ICT bertaraf dan mempunyai standar internasional saat ini Goal dan strategi 5.5.3 Ketersediaan lembaga-lembaga pelatihan dan lembaga-lembaga yang berwenang menerbitkan sertifikat ICT di setiap propinsi dan kota besar 5.5.4 Meningkatkan kerjasama dan membuat kebijakan yang menarik bagi lembaga-lembaga sertifikasi ICT bertaraf internasional untuk mengembangkan usahanya di Indonesia 5.5.5 Terdapat lembaga sertifikasi dari setiap jenis dan tingkat keahlian ICT yang diakui dan bertaraf internasional dengan jumlah yang memadai 5.5.6 Terdapat para profesional ICT telah mempunyai sertifkat berstandar internasional dengan jumlah yang memadai