PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN KOSMETIK YANG SESUAI DENGAN JENIS KULIT WAJAH MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)



dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN KOSMETIK YANG SESUAI DENGAN JENIS KULIT WAJAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN FUZZY LOGIC

Desi Reskika Sari ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS RAMBUT MANUSIA DENGAN MENERAPKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Rudi Hartoyo ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA)

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

SISTEM PENILAIAN DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 2015 ISSN : Harold Situmorang

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN TERHADAP NASABAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS: PT. BPR LAKSANA GUNA PERCUT

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN GURU TELADAN DI SMP N 24 SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PERANGKAT KANTOR DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ARTIKEL SKRIPSI

ANALISIS PEMILIHAN CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

Kata Kunci : Sistem pendukung keputusan; simple additive weighting; guru;, SMK

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ( S. Kom ) Pada JurusanTeknik Informatika OLEH :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

FAKULTAS TEKNIK (FT) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS PT.SURYA ENERGI INDOTAMA (SEI)

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN BURUNG PUYUH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH KOST MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLEADDITIVE WEIGHTING) (Studi Kasus : Kec. Mojoroto, Kota Kediri)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA PERGURUAN TINNGI NEGERI SINAR MAS DENGAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: SMK NEGERI 1 GALANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Fuzzy SAW Untuk Penilaian Kinerja Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK REKOMENDASI PEMBERIAN BANTUAN PUPUK BAGI PETANI YANG KURANG MAMPU SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA


SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN KOSMETIK YANG SESUAI DENGAN JENIS KULIT WAJAH MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Felani (0911472) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id // Email : Fikrifelani@Rocketmail.com ABSTRAK Kebutuhan masyarakat akan kosmetik saat ini sangatlah besar, apalagi bagi wanita yang kebanyakan dari mereka selalu ingin tampil cantik dan menarik dan menjadi pusat perhatian orang banyak. Konsep kecantikan perempuan sering diidentikan dengan kulit wajah yang cantik dan mulus, sehingga tidak mengherankan produk apapun yang bisa memutihkan kulit wajah laku keras di pasaran. Menentukan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah bukan merupakan hal yang mudah karena efek yang akan ditimbulkan tehadap kulit tidak akan diketahui selama kosmetik tersebut belum digunakan. Selain itu tidak ada satu kosmetik pemutih wajah yang bisa digunakan untuk berbagai jenis kulit wajah, karena kondisi kulit wajah dari setiap individu itu berbeda-beda dan cara penanganannya harus berbeda-beda juga. Dalam proses perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu kosmetik yang terpilih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sistem pendukung keputusan ini dapat memberikan keputusan alternatif kosmetik terpilih yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah. Sistem ini dirancang menggunakan Visual Basic 2008 sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai database. Kata Kunci : Kosmetik, Kulit Wajah, Simple Additive Weighting (SAW). 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Memiliki kulit yang indah dan sehat adalah hasrat setiap orang. Tetapi bagi wanita memiliki kulit yang indah dan sehat saja tidaklah cukup, tentu harus diikuti penampilan wajah yang cantik dan menarik. Namun kecantikan itu bisa dinilai sangat relatif. Di Indonesia, konsep kecantikan perempuan sering diidentikkan dengan kulit wajah yang putih mulus. Sehingga tidak mengherankan produk apapun yang bisa memutihkan kulit wajah laku keras dipasaran. Kulit wajah tidak boleh asal diputihkan dengan sembarangan bahan dan harus disesuaikan juga dengan jenis kulitnya. Banyak produk pemutih kulit yang mengandung bahan pemutih yang sebenarnya tidak boleh digunakan. Ini membuat masyarakat sering keliru dalam memutuskan kosmetik yang mana yang akan digunakan. Dalam menggunakan kosmetik juga harus disesuaikan dengan jenis kulitnya karena jika kosmetik yang digunakan tidak sesuai dengan jenis kulitnya akan menyebabkan tumbuhnya jerawat atau kulit yang memerah seperti terbakar matahari dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Agar dapat memilih kosmetik yang aman dan sesuai dengan jenis kulit wajah maka penulis akan membangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK), yang berfungsi sebagai alat bantu bagi masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk pemilihan kosmetik yang aman bagi kulit wajah. Agar tujuan dari SPK ini dapat tercapai dengan baik maka dibantu dengan menggunakan salah satu metode dalam pengambilan keputusan yaitu dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk mengevaluasi alternatif dalam pemilihan kosmetik berdasarkan kriteria kriteria pengambilan keputusan. 1.2. Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menentukan kriteria untuk Sistem Pendukung Keputusan penentuan kosmetik yang sesuai? 2. Bagaimana menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam penentuan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah? 3. Bagaimana merancang aplikasi Sistem Pendukung Keputusan penentuan kosmetik yang sesuai dengan jenis kullit wajah menggunakan Visual Basic 2008? 1.3. Batasan Masalah Batasan batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 87

1. Metode yang digunakan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk penarikan kesimpulan. 2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa Visual Basic 2008. 3. Aplikasi sistem yang akan dirancang untuk komputer PC. 4. Jenis kosmetik yang akan diteliti adalah jenis kosmetik pemutih yang bersifat krim untuk jenis kulit sensitif pada iklim tropis. 5. Jumlah kosmetik yang akan diteliti hanya 5 (lima) yaitu: a. Garnier Light Complete Multi-Action Whitening Cream b. Caronne Whitening Cream Day c. Wardah Lightening Day Cream d. Olay Total White Extra Fair Cream e. Tull Jey Bleaching Cream 6. Kriteria penentuannya adalah merek, kesesuaian jenis kulit, harga, kualitas dan efek samping. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menentukan kriteria Sistem Pendukung dengan jenis kulit wajah. 2. Untuk menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam penentuan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah. 3. Untuk merancang aplikasi Sistem Pendukung dengan jenis kullit wajah menggunakan Visual Basic 2008. Dengan adanya program ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat untuk mempermudah dalam memilih kosmetik yang tepat dan aman berdasarkan jenis kulit wajah masingmasing penggunanya, dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi pihak yang ingin meneliti lebih lanjut dan membandingkannya dengan apa yang sudah diperoleh sebelumnya. 2. Landasan Teori 2.1 Perancangan Perancangan adalah suatu proses untuk membuat keputusan tentang apa yang perlu dilakukan oleh suatu organisasi ataupun individu. (Ahmad Shukri 2005 : 5). Sedangkan perancangan Sistem Menurut George M. Scott dalam buku Jogiyanto HM (1991:196), memberikan definisi mengenai perancangan sistem sebagai berikut : Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang semestinya diselesaikan, tahapan ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem tersebut. ( Jogiyanto HM, 1991 : 196 ). 2.2 Aplikasi Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju. Sedangkan menurut Hendrayudi aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus). (Hendrayudi 2009 : 143). 2.3 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorangpun tau secara pasti bagaimana keputusan dibuat (alter, 2000). (Kusrini, 2007 :15 dan 16). 2.4 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan Karakteristik dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut: 1. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah-masalah terstruktur, semi struktur, dan tidak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi. 2. Output ditujukan bagi personil organisasi dalam semua tingkatan 3. Mendukung di semua fase proses pengambilan keputusan: intelegensi, desain, pilihan. 4. Adanya interface manusia atau mesin, dimana manusia (user) tetap mengontrol proses pengambilan keputusan. 5. model-model metematis dan statistik yang sesuai dengan pembahasan. 6. Memiliki kemampuan dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan. 7. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem. 8. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen. 9. Pendekatan easy to use. Ciri suatu sistem pendukung keputusan yang efektif adalah kemudahannya untuk digunakan dan memungkinkan keleluasaan pemakai untuk memilih atau mengembangkan pendekatanpendekatan baru dalam membahas masalah yang dihadapi. 88

10. Kemampuan sistem untuk beradaptasi secara cepat, dimana pengambil keputusan dapat menghadapi masalah-masalah baru dan pada saat yang sama dapat menanganinya dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisikondisi perubahan yang terjadi (Turban, 2005). 2.5 Kosmetik Kosmetik dikenal manusia sejak berabadabad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmeitk serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20. Menurut Retno Iswari Tranggono, dalam bukunya yang berjudul, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik (2007 : 8). Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetics). Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. 2.6 Kulit Kulit merupakan selimut yang munutupi permukaan tubuh dan memeiliki fungsi sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Menurut para ahli kecantikan ada lima jenis kulit dengan sifat dan kekhasan masingmasing. 1. Kulit Normal 2. Kulit Kering 3. Kulit Berminyak 4. Kulit Kombinasi 5. Kulit Sensitif biaya, nilai Min xij dari setiap kolom dibagi dengan nilai xij. rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai: n Vi= Wj rij (2) J=1 Keterangan : Vi = rangking untuk setiap alternatif wj = nilai bobot dari setiap kriteria rij = nilai rating kinerja ternormalisasi Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. 3. Analisa Dan Perancangan 3.1 Analisa Sistem Tujuan dari analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal secara detail yang akan dikerjakan oleh sistem. Pada tahap analisis ini langkah awal penulis melakuakan identifikasi dan perincian apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan sistem serta membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem yang akan dibangun nantinya dan data-data yang penulis peroleh bersumber dari daftar rilis penarikan kosmetik yang dlakukan oleh badan pengawas obat dan makanan (BPOM). 2.7 Metode SAW Metode SAW (Simple Additive Weighting) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. { xij Jika j adalah kriteria keuntungan (benefit) Max xij..(1) Rij= Min xij Jika j adalah kriteria biaya (cost) xij Keterangan: a. Dikatakan kriteria keuntungan apabila nilai xij memberikan keuntungan bagi pengambil keputusan, sebaliknya kriteria biaya apabila xij menimbulkan biaya bagi pengambil keputusan. b. Apabila berupa kriteria keuntungan maka nilai xij dibagi dengan nilai Max xij dari setiap kolom, sedangkan untuk kriteria 3.2 Analisa Penentuan Kosmetik Yang Sesuai Dengan Jenis Kulit Wajah Analisa ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara lengkap mengenai permasalahan dalam penentuan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah. Masyarakat (pengguna kosmetik) tidak boleh salah dalam memilih kosmetik, karena bisa menjadi penyebab tumbuhnya jerawat atau kulit yang memerah seperi terbakar matahari bahkan bisa lebih parah jika didalam kosmetik tersebut mengandung merkuri, ini dapat menyebabkan keracunan pada manusia. Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah penulis lakukan, proses pemilihan kosmetik saat ini yang dilakukan kebanyakan masyarakat..(3) umumnya dilakukan secara manual, sehingga proses pemilihan kosmetik kurang akurat. Agar dapat memilih kosmetik yang akurat dan sesuai dangan jenis kulit tersebut maka harus sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, dalam studi kasus ini kriterianya adalah merek, kesesuaian jenis kulit, harga, kualitas dan efek samping. Oleh karena jumlah kosmetik yang berbagai macam serta indikator kriteria yang banyak juga, maka perlu dibangun sebuah sistem pendukung keputusan yang akan membantu dalam penentuan pemilihan kosmetik yang sesuai dengan 89

jenis kulit. Dari permasalahan yang timbul diatas maka dirancanglah aplikasi sistem pendukung keputusan untuk pemilihan kosmetik yang dapat membantu menentukan kosmetik yang mana yang akan dipilih berdasarkankan bobot dan kriteria yang telah ditentukan dengan lebih mudah dan efisien 3.3 Kriteria dan Bobot Metode Simple Additive Weighting dalam prosesnya memerlukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan bahan perhitungan pada proses perankingan dan penilaian penentuan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah. kriteriakriteria yang akan menjadi bahan pertimbangan pada proses perankingan tersebut, dapat kita lihat pada table dibawah ini: Tabel 1 : Tabel kriteria Kriteria Keterangan C 1 Merek Kosmetik C 2 Kesesuaian Jenis Kulit C 3 Harga Kualitas C 4 C 5 Efek Samping Dari masing-masing kriteria tersebut maka akan ditentukan bobot-bobotnya. Pada bobot terdiri dari lima bilangan Fuzzy, yaitu sangat rendah (SR), rendah (R), cukup (C), tinggi (T), sangat tinggi (ST) seperti terlihat pada gambar 7. Tidak ternama 0 Kurang 0,25 Cukup ternama 0,5 Ternama 0,75 Sangat ternama 1 2. Kriteria kesesuaian jenis kulit Tabel 4 Kriteria jenis kulit Tidak cocok 0 Kurang 0,25 Cukup cocok 0,5 Cocok 0,75 Sangat cocok 1 3. Kriteria harga Tabel 5 Kriteria harga Harga <=Rp10000 Sangat murah 0 Rp 10000- Rp 30000 Murah 0,25 Rp 30000 - Rp 35000 Cukup mahal 0,5 Rp 35000 Rp Mahal 0,75 150000 > =150000 Sangat mahal 1 4. Kriteria kualitas Tabel 6 Kriteria kualitas Sangat buruk 0 Buruk 0,25 Cukup bagus 0,5 Bagus 0,75 Sangat bagus 1 5. Kriteria efeksamping Tabel 7 Kriteria efeksamping Gambar 1: Bilangan fuzzy untuk bobot Keterangan: SR =Sangat Rendah R =Rendah C =Cukup T =Tinggi ST =Sangat Tinggi Dari kriteria diatas maka dibuat suatu tingkat kepentingan kriteria berdasarkan nilai bobot yang telah ditentukan ke dalam bilangan fuzzy. Tabel 2 Tabel bobot Sangat Rendah 0 Rendah 0,25 Cukup tinggi 0,5 Tinggi 0,75 Sangat Tinggi 1 1. Kriteria merek kosmetik Tabel 3 : Kriteria merek kosmetik Sangat rendah 0 Rendah 0,25 Cukup tinggi 0,5 Tinggi 0,75 Sangat tinggi 1 3.4 Perancangan Database Langkah awal sebelum melakukan pemrograman adalah merancang database. Database merupakan tempat penyimpanan data atau record. 1. Perancangan tabel user Tabel 10 Perancangan Tabel User Field Type Length Key Id_user Varchar 25 Primary key Password Varchar 25 2. Perancangan tabel data kosmetik Tabel 11 Perancangan Tabel Data Kosmetik 90

3. Perancangan tabel kriteria Tabel 12 Perancangan Tabel Kriteria Field Type Length Key Id_kriteria Varchar 6 Primary key Nama_kriteria Varchar 30 Gambar 4 : Rancangan Form Input Data Kosmetik seleksi c. Perancangan form kriteria 4. Perancangan tabel SPK Tabel 13 Perancangan Tabel SPK Field Type Length Key Kode_alternatif Varchar 100 Pimary key Kode_kriteria Varchar 100 Bobot INT 15 Hasil INT 100 3.4 Perancangan Halaman Utama Halaman muka (home) merupakan bagian dimana terjadi komunikasi antara user dengan sistem. Rancangannya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5 : Rancangan form kriteria d. Perancangan dialog SPK Berikut tampilan form SPK: Gambar 6: Form SPK Gambar 2 : Form menu utama a. Perancangan Form input login Gambar 3 Rancangan form login b. Perancangan form input data kosmetik seleksi Form ini digunakan untuk menginput datadata kosmetik. 4. Algoritma Dan Implementasi 4.1 Algoritma Penggunaan metode Simple Additive Weighting (SAW) pada aplikasi yang dirancang mampu untuk menampilkan hasil proses pendukung keputusan dengan baik, adapun algoritmanya adalah sebagai berikut: Algoritma Pengecekan Pembobotan Input : kriteria C 1, C 2, C 3, C 4, C 5 ; Bobot W 1, W 2, W 3, W 4, W 5 ; Alternatif A 1, A 2, A 3, A 4, A 5 ; Output : V 1, V 2 V 3, V 4, V 5 ; Proses : Menghitung Matriks Bobot C i, A j = X ij C kriteria i nomor urut alternatif A alternatif J nomor urut kriteria 91

X ij nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j C 1, A 1 = X 11, C 2, A 1 = X 21, C 3, A 1 = X 31, C 4, A 1 = X 41, C 5, A 1 = X 51 Rij = Xij Max Xij Min Xij Jika kriteria benefit Rij = Jika kriteria kost Menghitung Xij normalisasi bobot V 1 = W 1, R ij V 1 = (W 1 x R 11 ) + (W 2 x R 12 ) + (W 3 x R 13 ) + (W 4 x R 14 ) + (W 5 x R 15 ) = hasil V 1 Dari hal diatas maka dapat disimpulkan, hasil perhitungan nilai tertinggi sampai nilai terendah dari sistem pendukung keputusan ini maka V 1 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik (Garnier Light Complete Multi-Action Whitening Cream) adalah rekomendasi alternatif terpilih sebagai alternatif terbaik. 5. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penentuan kriteria untuk Sistem Pendukung dengan jenis kulit wajah telah berhasil ditentutukan, dengan cara mempertimbangkan aspek-aspek terpenting dalam pemilihan kosmetik yang sesuai. 2. Penerapan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam penentuan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah telah berhasil diterapkan, penentuan kriteria-kriteria dan bobot yang paling berpengaruh dalam penentuan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah merupakan langkah pertama pada metode Simple Additive Weighting yang harus dilakukan sebelum melakukan normalisasi matriks dan perankingan nilai, sehingga diperoleh hasil sebagai suatu solusi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam penentuan kosmetik tersebut. 3. Perancangan aplikasi Sistem Pendukung dengan jenis kulit wajah menggunakan Visual Basic 2008 telah berhasil dilakukan, dengan adanya aplikasi ini dapat mempermudah user dalam memilih kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah masing-masing penggunanya. 5.2 Saran Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Metode yang digunakan untuk penarikan kesimpulan dalam penelitian ini adalah metode Simple Additive Weighting, untuk kedepannya penulis harapkan dapat dikembangkan menggunakan metode-metode lainnya seperti metode Weighted Product (WP) dan Elimination Et Choix Traduisant Ia Realite (ELECTRE). 2. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam perancangan Sistem Pendukung Keputusan ini adalah Visual Basic 2008, untuk kedepannya penulis harapkanan dapat menggunakan bahasa pemrograman yang lainya. 3. Aplikasi sistem yang dirancang dalam penelitian ini bisa berjalan di sistem operasi Windows, untuk kedepannya diharapkan dapat dikembangkan lagi agar bisa berjalan pada berbagai sistem operasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Ahmad Shukri, Pengurusan Teknologi, Penerbit Universiti Teknologi Malaysia, Johor Darul Ta zim, Edisi 1, 2005. 2 Hendrayudi, VB 2008 Untuk Berbagai Keperluan Pemrograman, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009. 3. Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Andi, Yogyakarta, Edisi 1, 2007. 4. Retno Iswari Tranggono, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007. 5. Sri Kusumadewi, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, Edisi 1, 2006. 92