ARAHAN MENTERI PERHUBUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEBUTUHAN PEGAWAI YANG BERASAL DARI LULUSAN SEKOLAH KEDINASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN

BADAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI. PADA RAPAT KOORDINASI BIDANG KEPEGAWAIAN Yogyakarta, 29 April 2015

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Perkembangan Jumlah Penelitian Tahun

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

RINCIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN PER TAHUN

Karena Ikan tidak punya Passport

JAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t

PERJANJIAN KINERJA (REVISI) TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINDAKLANJUTI HASIL PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG LLASDP

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PAPARAN MENTERI PERHUBUNGAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SATUAN BIAYA UANG HARIAN LUAR DAERAH / DALAM DAERAH LUAR KOTA

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

PENGUMUMAN Nomor : DL.001/A.02/II/BPPTD.TGL-2012

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN

Paparan Menteri Perhubungan

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Hotel Mercure Convention Center Ancol - Jakarta, 19 Oktober 2017

Perkembangan Jumlah Penelitian Tahun Prioritas Pembangunan Sentra Produksi Koridor Ekonomi Sulawesi

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.06/2014 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

BAB 4. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

KONEKTIVITAS UNTUK PENINGKATAN LAYANAN LOGISTIK

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

LAPORAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

Kementerian Perhubungan RI

K E M E N T E R I A N P E R H U B U N G A N BUKU INFORMASI TRANSPORTASI

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

Outlook Kementerian Perhubungan Tahun 2017

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyiapan Infrastrukt

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

GAMBARAN UMUM DAN ARAH KEBIJAKAN BUMD, BLUD DAN BMD DALAM PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2019

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 45 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN KEPEMILIKAN MODAL BADAN USAHA DI BIDANG TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN PEBRUARI TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN JANUARI TAHUN 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... iv. DAFTAR GAMBAR... v

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

APBN TAHUN ANGGARAN NILAI. 1. Kapal Motor Penyeberangan Temi, hasil Pekerjaan Satuan Kerja Pengembangan Sarana Transportasi SDP, Ambon, Maluku.

Jakarta, 4 MEI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan pada acara: RAPAT KOORDINASI KEUANGAN DAERAH Kendari, 27 November 2017

2Ol9 dan tindak lanjut Reviu Rencana Strategis

Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah TA 2018 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan

PERAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM TRANSPORTASI

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

Jakarta, 01 November Kepada Yth. Bapak/Ibu. Di tempat. Dengan hormat,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. disamping fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kaitannya dengan sektorsektor

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasa warsa terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil

JADWAL UJIAN SERTIFIKASI MARET Terselenggara. 80 Terselenggara. 104 Terselenggara

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kegiatan Badan Litbang Perhubungan tahun 2014 dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan studi/penelitian yang terdiri dari studi besar, studi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian (Lemb

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

Pengembangan Pusat Pertumbuhan Industri 1. Sumatera 2. Kalimantan 3. Jawa

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BERITA RESMI STATISTIK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 72 TAHUN 2013 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/5/2010 TANGGAL : 24 Mei 2010 DAFTAR LAMPIRAN

C. BIAYA PERJALANAN DINAS. 1. Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PENGUMUMAN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT. InsyaAllah bersama kita BISA : Brilliant, Innovative, Speed, Accountable

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

Transkripsi:

ARAHAN MENTERI PERHUBUNGAN Jakarta, 16 November 2016 Rapat Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016

Melalui Peran Swasta dan BUMN, Kita Tingkatkan Pembangunan Sektor Transportasi Guna Mendukung Percepatan Pembangunan" 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap Bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh Warga Negara Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar internasional Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor sektor strategis ekonomi domestik Melakukan revolusi karakter Bangsa Memperteguh ke-bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia 3

TARGET PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019 } Pembangunan BRT di 34 kota dengan pengadaan 3.170 bus } Pembangunan angkutan massal cepat di kawasan kota metropolitan } Pembangunan/ pengembangan Terminal Penumpang Tipe A pada 47 lokasi } Penerapan teknologi ATCS di seluruh ibu kota provinsi } Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di 65 lokasi } Pembangunan/ pengembangan dermaga sungai dan danau di 120 lokasi } Pengadaan kapal penyeberangan (terutama perintis) sebanyak 50 unit } Pembangunan Jalur sepanjang KA 3.258 km sp di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua } Penyelenggaraan kereta api perintis pada 10 lintas } Pembangunan dan pengembangan kampus baru pada 27 lokasi } Pengembangan 100 Pelabuhan Non Komersial } Pengerukan alur pelayaran/kolam pelabuhan pada 65 lokasi } Pembangunan 103 Kapal Perintis } Terlayaninya 193 lintas angkutan laut perintis } Penyelenggaraan Rute Angkutan Laut Tetap Dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut pada 13 rute } Penyelesaian dan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian 41 Unit } Penyelesaian dan Pembangunan Kapal Patroli 282 Unit } Pembangunan 15 Bandara baru } Pengembangan Bandara untuk pelayanan Kargo Udara di 9 Lokasi } Pembangunan/ pengembangan bandara di 100 lokasi } Pembangunan/ pengembangan terminal penumpang di 26 bandara 4

SEPERTIGA PERJALANAN NAWACITA 5

KEBUTUHAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019 Kebutuhan Pendanaan Infrastruktur Transportasi Perkiraan Pendanaan Kemampuan APBN sesuai dengan RPJMN Tahun 2015-2019 1400 1200 1000 182 563 Rp. 1,283 T (non-road) Investasi Swasta Murni GAP Terdapat GAP pembiayaan investasi sebesar Rp. 791 Triliun untuk periode 2015-2019 800 600 91 Peningkatan Peran BUMN 400 169 200 278 0 KA Perkotaan ASDP Laut Udara Sumber : Bappenas, 2015 KPS 30 71 101 232 55 Darat KA Laut Udara BPSDM Rp. 491 T (non-road) Kebutuhan pendanaan infratruktur transportasi sebesar Rp.1,283 Triliun diperoleh melalui pendekatan makro didasarkan atas asumsi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 : 6-8%, inflasi 2,5-4,5%, tingkat suku bunga 4-5-6,5%. Selain itu, perkiraan perhitungan juga mempertimbangkan skenario kebutuhan pendanaan transportasi yang tertuang dalam Rencana Induk, Cetak Biru dan Kajian Latar Belakang Transportasi Perkotaan. 6

PROYEK PERHUBUNGAN YANG DIUSULKAN DIBIAYAI SKEMA PEMBIAYAAN ALTERNATIF SELAIN APBN No. Unit Eselon I Kegiatan 1 Ditjen Phb Darat a. Pengembangan Terminal Mengwi di Badung, Bali b. Pengembangan Terminal Tirtonadi, Solo c. Pembangunan Angkutan Massal Perkotaan 2 Ditjen Perkeretaapian a. KA Express Line Bandara Internasional Soekarno - HaGa (SHIA) b. Program Pembangunan KA Akses Bandara Adi Sumarmo-Solo c. Program Pembangunan KA KertapaJ-Simpang-Tanjung Api-api d. Program Pembangunan Kereta Cepat/High Speed Train (HST) Jakarta - Surabaya 3 Ditjen Phb Laut Pelabuhan Kuala Tanjung 4 Ditjen Phb Udara a. Bandara Karawang b. Bandara Bali Utara 7

TATA CARA PELAKSANAAN KSP BMN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 78/PMK.06/2014 Pasal 95 sd Pasal 101 PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN oleh Kemenkeu PERMOHONAN KSP PERSETUJUAN KSP PENANDATANGAN KSP 1 2 3 4 PENUNJUKAN LANGSUNG MITRA KERJA SAMA PEMANFAATAN DIAJUKAN OLEH PENGGUNA BARANG (KEMENHUB) kepada PENGELOLA BARANG (KEMENKEU) Ø Pertimbangan yang mendasari usulan KSP; Ø Data calon mitra KSP; Ø Proposal rencana usaha KSP; Ø Data BMN yang akan dijadikan objek KSP; Ø Usulan besaran kontribusi tetap dan Persentase pembagian keuntungan pelaksanaan KSP; Ø Jangka waktu KSP; PENERBITAN KEPUTUSAN OLEH PENGELOLA BARANG q Objek KSP q Peruntukan KSP q Nilai BMN q Besaran Kontribusi Tetap q Presentase Pembagian Keuntungan q Jangka Waktu KSP PELAKSANAAN KSP ü Jangka Waktu KSP paling lama 30 (tiga puluh) tahun ü Dapat dilakukan perpanjangan Apabila PT. Pelindo (Persero) akan mengembangkan fasilitas di luar lingkup KSP dengan menggunakan dana sendiri, maka dapat dilakukan dengan mekanisme KONSESI/ KSPI dengan Pemerintah 88

KERJASAMA PEMANFAATAN LOKASI PELABUHAN YANG SIAP DILAKUKAN KERJASAMA PEMANFAATAN (KSP) No Badan Usaha Pelabuhan Penyelenggara Pelabuhan Lokasi 1 PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) KSOP Gunung Sitoli Gunung Sitoli (Sumut) 2 PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) KSOP Sintete Sintete (Kalbar) KSOP Badas Sumbawa (NTT) 3 PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) KSOP Lembar Lombok Barat (NTB) KSOP Bima Kota Bima (NTB) 4 PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) KSOP Kendari Bungkutoko (Sultra) KSOP Arar Sorong (Papua Barat) KSOP Bitung Bitung (Sulut) KSOP Manokwari Manokwari (Papua Barat) KSOP Merauke Merauke (Papua) Sambil menunggu proses penyelesaian perjanjian kerjasama pemanfaatan dapat dilakukan kerjasama operasi sementara kepada PT. Pelindo (Persero) untuk mengoperasikan fasilitas Pelabuhan yang dibiayai dengan dana APBN 9

5 BANDARA YANG DIUSULKAN KERJASAMA PEMANFAATAN DENGAN BUMN SESUAI ARAHAN MENHUB... 1 No Bandara Posisi Saat Ini Usulan Kerjasama Tindak Lanjut 1 Samarinda Baru - Samarinda Sudah serah terima aset tanah, bangunan dan peralatan dari Pemprov Kalimantan Timur kepada Kemenhub Masih terdapat penyelesaian pekerjaan sisi udara (mul1years APBD) Target peresmian Januari 2017 Sebaiknya menunggu penyelesaian pekerjaan mul1years dan serah terima aset hasil pekerjaan Koordinasi dengan Pemda untuk penyelesaian pekerjaan dan rencana serah terima hasil pekerjaan dari Pemprov ke Kemenhub Segera setelah terima aset, dikoordinasikan dengan PT. AP I untuk proses kerjasama 2 Hananjoedin - Tanjungpandan Bandar Udara yang dikelola UPBU Ditjen Hubud Sudah diusulkan BLU ke Kemenkeu, dan telah dilakukan asistensi/review 3 kali oleh Kemenkeu Menunggu persetujuan BLU selesai Yang dimungkinkan dapat dikerjasamakan adalah per kegiatan antara lain pengelolaan terminal, kargo, hotel transit. Koordinasi dengan Kemenkeu untuk percepatan penetapan BLU Segera setelah penetapan BLU, dikoordinasikan dengan PT. AP II untuk proses kerjasama 10

5 BANDARA YANG DIUSULKAN KERJASAMA PEMANFAATAN DENGAN BUMN SESUAI ARAHAN MENHUB... 2 No Bandara Posisi Saat Ini Usulan Kerjasama Tindak Lanjut 3 Kalimarau - Berau Aset tanah dan terminal masih milik Pemkab. Berau dan belum dilakukan serah terima ke Kemenhub karena sebagian anggota DPRD Jdak setuju untuk diserahkan 4 Radin Inten II - Lampung Sudah diusulkan BLU ke Kemenkeu, dan telah dilakukan asistensi/review dan penilaian oleh Kemenkeu 5 Juwata - Tarakan Sudah diusulkan BLU ke Kemenkeu, dan telah dilakukan asistensi/review dan penilaian oleh Kemenkeu Menunggu penyelesaian serah terima aset Menunggu persetujuan BLU selesai Menunggu persetujuan BLU selesai Koordinasi dengan Pemda untuk penyelesaian serah terima aset dari Pemkab Berau ke Kemenhub Segera setelah terima aset, dikoordinasikan dengan PT. AP I untuk proses kerjasama Koordinasi dengan Kemenkeu untuk percepatan penetapan BLU Segera setelah penetapan BLU, dikoordinasikan dengan PT. AP II untuk proses kerjasama Koordinasi dengan Kemenkeu untuk percepatan penetapan BLU Segera setelah penetapan BLU, dikoordinasikan dengan PT. AP I untuk proses kerjasama 11

BENTUK KERJA SAMA PEMERINTAH TERHADAP SATKER BLU 1. Dasar: PMK No.136 Tahun 2016 tentang Pengelolaan aset Pada Badan Layanan Umum (BLU); 2. Mitra kerja sama:terdiri atas: Pemda, BUMN, BUMD, BLU, BLU Daerah, Perusahaan Swasta, Yayasan, Koperasi dan/atau Perseorangan; 3. Pelaksanaan pengelolaan aset dapat dilakukan dengan mekanisme Kerja Sama Operasional (KSO) atau Kerja Sama Manjemen (KSM); 4. Naskah perjanjian untuk KSO Tanah dan Bangunan dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun, dibuat dihadapan notaris; 5. Pendapatan KSO/KSM dicatat sebagai PNBP BLU dan dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU sesuai Rencana Bisnis Anggaran (RBA); 6. Tanah milik BLU yang akan didirikan bangunan diatasnya oleh Mitra pada KSO Tanah dan Bangunan pada saat penyerahan direklasifikasi menjadi Aset Lainnya pada BLU berupa aset Kemitraan Dengan Pihak Ketiga pada neraca BLU; 7. Pemimpin BLU menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diperlukan sebagai pelaksanaan ketentuan dalam peraturan tersebut. 12

BADAN LAYANAN UMUM Di lingkungan Kementerian Perhubungan, terdapat beberapa bentuk layanan umum yang dapat dikelola secara lebih efekjf dan efisien melalui pola BLU ini, seperj : 1. BLU Perhubungan Darat, melipuj : Terminal Tipe A; 2. BLU Perhubungan Laut, melipuj : BLU Pelabuhan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, BLU Navigasi Pelayaran; 3. BLU Perhubungan Udara, melipuj : BLU di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, BLU Kelaikan Udara dan Pengoperasian Udara, BLU Kesehatan Penerbangan, BLU Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan; 4. BLU BPSDMP, melipuj : BP3IP Jakarta, STIP Marunda-Jakarta, PIP Makasar, PIP Semarang, Poltekpel Surabaya, ATKP Surabaya, PKTJ Tegal, STTD Bekasi, STPI Curug Tangerang, ATKP Medan, BP2IP Barombong, BP2IP MalahayaJ Aceh, ATKP Makasar, BP2IP Tangerang, LP3 Banyuwangi, BP2IP Sorong, BPPTD Bali, API Madiun, BPPTD Palembang, BPP PNB Palembang, BPP PNB Jayapura, Tangerang, BPPTL Jakarta 5. Satker BPSDMP yang proses menjadi PK-BLU, melipuj :, BP2IP Padang Pariaman, BP3 Curug ; 13 13

Kementerian Perhubungan Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 8 Jakarta Pusat