BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1.

dokumen-dokumen yang mirip
Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh:

STIE DEWANTARA Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk. Perusahaan melakukan penjualan saham ataupun mengeluarkan

PASAR MODAL INDONESIA

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PASAR MODAL INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)

Disusun oleh : Karina Dewi Puspitasari B

Dodi Arif, SE., MM. KAPITA SELEKTA KEUANGAN Universitas Gunadarma Jakarta

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

Bagaimana Menjadi Investor Saham

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM

BAB II LANDASAN TEORI. satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinjauan yuridis terhadap..., Aryanti Artisari, FT UI, Universitas Indonesia

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis yuridis..., Sintya Liana Sofyan, FH UI, 2010

BAB I PENDAHULUAN. penawaran surat berharga ke masyarakat umum dengan maksud menghimpun dana,

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM SETELAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODESASI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go-public. Saham adalah satuan

BAB 2 TINJAUAN UMUM PASAR MODAL DAN PENAWARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. atau saham baru perusahaan kepada publik atau go public.

Bagaimana Menjadi Investor Saham

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan perusahaan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak alasan perusahaan melakukan penawaran umum baik dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

PASAR MODAL PERTEMUAN

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan Nasional Indonesia difokuskan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan di masa mendatang akan semakin besar. Kebutuhan ini tidak akan dapat dibiayai oleh pemerintah saja melalui

P A S A R M O D A L (Capital Market)

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sumber pendanaan selain sumber-sumber. Banyaknya perusahaan yang telah memutuskan go public akan

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

Perusahaan dalam mengembangkan usahanya dapat melakukan berbagai cara, salah satunya adalah ekspansi. Untuk memenuhi kebutuhan ekspansi diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

tunggal (biasanya investor institusi), secara privat (private placement), dan

Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka suatu perusahaan. harus terus tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, pada suatu saat suatu

BAB I PENDAHULUAN. tergantung kepada nilai saham yang hendak diperjualbelikan di pasar modal. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan pasar yang memfasilitasi sarana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dalam iklim persaingan yang dihadapi. Demi mencapai pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. obligasi dan instrumen derivatif lainnya. Pasar modal merupakan sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara dituntut untuk selalu dapat menjalankan perputaran roda

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman yang semakin modern dewasa ini isu globalisasi memang tidak dapat dihindarkan lagi, isu ini terus berkembang dan dampaknya pada perkembangan ekonomi dunia juga semakin terlihat, 1 kebutuhan masyarakat semakin semakin bervariasi dan perekonomian suatu negara semakin berkembang. Banyak negara yang semakin sulit untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga pemenuhan kebutuhannya harus saling melengkapi dengan negara lain. Tidak hanya negara miskin namun negara berkembang dan negara maju saling membutuhkan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya. Sebagai salah satu negara berkembang yang ada di dunia Indonesia telah melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya antara lain dengan melakukan perdagangan internasional dan penanaman modal asing dalam berbagai bentuk. Penanaman modal asing dilakukan dengan maksud agar para investor asing dapat membantu pengusaha lokal dalam menjalankan usahanya, bahkan untuk menciptakan suatu bentuk usaha baru yang sekiranya dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. 2 Dan jika kita melihat itu secara makro, maka laju inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, dan nilai tukar mata uang lokal terhadap asing merupakan beberapa indikator yang digunakan untuk menilai perekonomian suatu negara. Sementara secara mikro, indikator yang 1 Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1. 2 Ibid. hal.2.

2 digunakan untuk menilai suatu perusahaan antara lain: penjualan bersih, laba bersih, dan kemampuan perusahaan membayar hutang dalam jangka pendek. Perusahaan dapat disebut sebagai salah satu pelaku ekonomi dimana perkembangan atau kegiatan usahanya sangat menentukan perekonomian suatu negara. Pasar Modal merupakan representasi yang tepat untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan di suatu negara. Oleh karena itu perkembangan perkonomian suatu negara terkadang diukur dari perkembangan pasar modal di negara tersebut. Pasar modal dapat dikatakan sebagai pintu pertama untuk melihat industri-industri yang ada dalam suatu negara. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. 3 Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, warant, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai: kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. 4 3 PT Trimitra Mulia Kencana, Mengenal Pasar Modal, Saham, Obligasi,Indeks,ReksaDana, <http://www.trimitramedia.co.id/rss/externalfeed.php>. 23 Maret 2008. 4 Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal, UU No. 8 tahun 1995, LN No. 67 Tahun 1952, Psl. 1 angka 13.

3 Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen. Pasar modal merupakan bagian dari pasar finansial, yaitu yang berhubungan dengan supply dan demand akan dana jangka panjang. Dengan demikian, pasar modal juga menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal tersebut tercermin dalam penyediaan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang mempunyai kelebihan dana) ke borrower (pihak yang memerlukan dana). 5 Pihak yang berlebihan dana (lender) mengharapkan imbalan investasi atas dana yang diinvestasikannya. Pihak yang memerlukan dana (borrower) memperoleh manfaat atas dana yang diperoleh dari para lender untuk suatu investasi atau perluasan usahanya tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. 6 Alternatif lainnya dalam menghimpun dana ialah dengan mencari pihak lain yang mau ikut menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjual sebagian dari kepemilikan atas perusahaan, penjualan kepemilikan dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan penjualan sebagian dari saham yang dikeluarkan perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas yang 5 Syahyunan, Prospek,Manfaat,Dan Perkembangan Investasi Di Pasar ModalIndonesia <library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=downloads&file=index&req=v iewsdownload&sid=>, 23 Maret 2008. 6 Ibid. hal.1.

4 dalam hal ini disebut investor atau pemodal, hal ini dikenal dengan istilah Penawaran umum (Go Public). 7 Fungsi keuangan yang dilakukan oleh pasar modal adalah dalam penyediaan dana yang dilakukan oleh lender untuk digunakan oleh para borrower. 8 Para lender ini memberikan dana kepada borrower tanpa harus harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan oleh borrower. Dengan fungsi fungsi tersebut di atas, maka pasar modal memiliki daya tarik bagi para investor (pemodal) untuk menanamkan dananya dan bagi perusahaan yang memerlukan dana. 9 Bagi pihak yang memerlukan dana, pasar modal ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembiayaan perusahaan selain dari bank. Adapun bagi para pemodal, pasar modal ini dapat digunakan sebgai alternatif penanaman dana mereka selain diinvestasikan di aktiva riil (aktiva berwujud) maupun bank. Banyaknya investor (pemodal) yang bersedia menanamkan hanya pada sekuritas dan perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas setelah go public merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan berjalannya transaksi jual beli sekuritas (saham) di pasar modal. Pemodal yang akan membeli sekuritas sekuritas di pasar modal dapat secara perorangan maupun lembaga. Makin banyak pemodal yang bersedia membeli sekuritas, maka transaksi di pasar modal makin bergairah. Di samping itu, ramainya transaksi di pasar modal juga dipengaruhi oleh situasi ekonomi terjadi, kondisi sosial politik, dan tingkat pendapatan masyarakat. Keadaan ini dapat tercermin pada permintaan dan penawaran terhadap sekuritas di bursa efek. Tujuan para pemodal menanamkan hanya pada sekuritas antara lain adalah untuk mendapatkan return (hasil) yang maksimal pada resiko tertentu untuk memperoleh hasil tertentu pada resiko yang minimal. Jika kita melihat melalui 7 Sitompul, op.cit., hal.11. 8 Syahyunan, op.cit., hal.1. 9 Ibid.

5 kacamata perusahaan dengan menjual saham kepada masyarakat, perusahaan akan menambah modal yang disetor, dana yang masuk ke perusahaan itu diharapkan memperkuat posisi permodalan. 10 Hasil tersebut tentunya diharapkan lebih besar dari tingkat bunga yang diberikan oleh perbankan. Untuk mendapatkan hasil tersebut para pemodal memerlukan informasi yang tepat dan cepat yang diperoleh hasil tertentu pada resiko yang minimal. Hasil tersebut tentunya diharapkan lebih besar dari tingkat bunga yang yang diberikan oleh perbankan. Untuk mendapatkan hasil tersebut para pemodal memerlukan informasi yang tepat dan cepat yang diperoleh dari emiten maupun bursa efek. Informasi yang tepat dan cepat sampai kepada para investor, nantinya akan dapat tercermin pada harga sekuritas yang ada. Dapat kita lihat peran investor dalam pasar modal sangat penting dan merupakan salah satu pelaku utama, karena dari berbagai pelaku dalam pasar modal, investor adalah pihak yang membawa uang masuk ke dalam pasar modal, sehingga tanpa investor tak ada pasar modal. Perusahaan yang melakukan penawaran umum dalam pasar modal mempunyai kecenderungan untuk memberikan gambaran yang lebih baik dari pada kenyataan yang sebenarnya, dengan tujuan agar saham yang ditawarkannya diminati oleh masyarakat. Para investor lebih senang memiliki saham yang likuid yang artinya mudah untuk dijual dan dibeli, dan itu ialah saham yang tercatat di bursa. 11 Investor yang membeli saham perusahaan yang melakukan penawaran umum berada di luar perusahaan dalam arti tidak terlibat langsung dan tidak mengetahui secara persis tentang peristiwa atau kejadian dan keadaan usaha perusahaan tersebut. Oleh karena itu informasi material mengenai perusahaan yang melakukan penawaran umum saham, sangat dibutuhkan oleh investor dalam melakukan analisis yang tepat mengenai kondisi usaha perusahaan tersebut untuk sampai pada keputusan membeli atau tidak saham perusahaan yang ditawarkan 10 E.A. Koetin, Analisi Pasar Modal, (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan,2002), hal.61. 11 Ibid. hal.63.

6 tersebut. Kewajiban perusahaan untuk menyampaikan semua informasi material berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan tersebut, ditentukan berdasarkan prinsip keterbukaan yang diatur dalam UU nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. Dalam rangka perlindungan bagi investor saham dalam pasar modal dibutuhkan pula prinsip pengelolaan perusahaan secara baik yang meliputi prinsip kewajaran, prinsip transparansi, prinsip akuntabilitas dan prinsip pertanggungjawaban. Dengan penerapan prinsip pengelolaan perusahaan secara baik akan memberikan manfaat bagi semua pemegang saham (termasuk pemegang saham minoritas), mempertahankan kelangsungan usaha dan memberikan kesejahteraan bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan serta sekaligus merupakan faktor untuk membangun dan mewujudkan pasar modal yang sehat. Oleh karena itu informasi yang tidak benar dan tidak tepat tentunya akan menyesatkan para pemodal dalam melakukan investasi, sehingga hal ini akan merugikan para pemodal. Semakin tepat dan cepat informasi sampai kepada calon pemodal dan dicerminkan pada harga saham, maka pasar modal yang bersangkutan semakin efisien. 12 Keterlibatan dan peran pemerintah dalam pasar modal itu sendiri ialah sebagai regulator melalui Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) dan BEI (Bursa Efek Indonesia). Setiap pelaku di pasar modal memiliki peran masing-masing. Ada beberapa pihak terlibat secara langsung dengan mengelola ekuiti dan utang yaitu sales, trading, brokerage, produk turunan ekuiti (equity derivatif) dan investasi langsung. 13 Bank investasi biasanya membawahi dua pelaku penting yaitu underwriter (penjamin emisi) dan corporate finance advisory (penasehat keuangan perusahaan). Underwriter mengelola instrumen-instrumen yang berkaitan dengan ekuiti seperti Initial Public Offering (IPO/penjualan saham 12 Syahyunan, op.cit., hal.2. 13 Reksadana,Perbankan, Dan Sektor Riil, < www.kompas.com/kompascetak/0307/03/finansial/406082.htm>, 23 Maret 2008

7 perdana), dan convertible bonds (obligasi yang bisa dikonversikan dalam bentuk saham). 14 Proses penawaran umum itu sendiri hanya berlaku dan dapat dilaksanakan oleh sebuah perusahaan atau emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam untuk melakukan penawaran umum sesuai dengan undang-undang dan peraturan pelaksanaan yang berlaku dan pernyataan pendaftaran tersebut telah dinyatakan efektif oleh Bapepam. 15 Pada proses penawaran umum yang dilakukan oleh perusahaan atau emiten terdapat sebuah lembaga yaitu, perusahaan efek tepatnya adalah Penjamin Emisi Efek yang sangat berperan penting dalam membantu perusahaan atau emiten untuk melakukan penawaran umum. Pada proses tersebut emiten pasti mengharapkan emisi efek dapat dilakukan secara optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sehingga kinerja dan profesionalisme penjamin emisi efek dalam hal membantu emiten melaksanakan proses penawaran umum menjadi penilaian penting oleh perusahaan atau emiten yang akan melakukan penawaran umum. Guna mempermudah dalam mencapai target yang dituju baik oleh emiten dan Penjamin Emisi Efek biasanya akan dibentuk satu atau beberapa gabungan sindikasi Penjaminan Emisi Efek dengan alasan karena: 16 a. Penjamin Emisi Efek tidak mempunyai modal yang cukup untuk melakukan penjaminan emisi efek bagi kepentingan emiten dan atau, b. Penjamin Emisi Efek ingin membagi risiko atau tanggung jawab dengan Penjamin Emisi Efek yang lain. Dengan alasan tersebut, Penjamin Emisi Efek harus bekerja sama dengan Penjamin Emisi Efek lainnya dalam satu atau beberapa kelompok sindikasi Penjamin 14 Ibid. 15 Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal, op.cit. Psl.70. 16 Sunariyah, Pengantar Pasar Modal, cet.2, ( Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2000), hal. 108.

8 Emisi Efek dengan melihat pada fungsi dan tanggung jawab masing-masing Penjamin Emisi Efek dalam suatu indikasi. 17 Proses sindikasi dilakukan dengan pengikatan kesepakatan melalui satu atau beberapa kontrak perjanjian baik diantara para Penjamin Emisi Efek maupun para Penjamin Emisi Efek dengan emiten. Sindikasi Penjaminan Emisi Efek harus dilakukan sesuai dengan undang-undang dan peraturan pelaksanaan yang berlaku. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan Penjaminan Emisi Efek dalam proses penawaran umum pada dasarnya dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek bukan hanya melakukan penjaminan terhadap pemasaran, penjualan, dan distribusi efek yang akan dipasarkan oleh emiten, akan tetapi masih banyak pekerjaan lain yang sebelumnya dilakukan oleh penjamin emisi efek guna mempersiapkan penawaran umum yang dilakukan oleh emiten. Hubungan awal keduanya terjadi ketika perusahaan atau emiten berniat melakukan penawaran umum, maka dilakukan kontrak awal antara lain berisi agar penjamin emisi efek dapat membantu perusahaan atau emiten dalam proses penawaran umum dan atau penunjukan penjamin emisi efek sebagai underwriter atau melakukan penjaminan terhadap emisi yang diterbitkan. Pada penulisan ini, penulis berusaha memberikan gambaran peristiwa hukum dan analisis terhadap pembatalan Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek terkait kasus Proses Penawaran Umum Pada PT. Wahanaartha harsaka Tbk. serta perlindungan hukum terhadap investor yang terlibat dalam proses penawaran umum tersebut. 1.2. Pokok Permasalahan Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut: 17 Ibid.

9 1. Apa saja wewenang dan tanggung jawab Penjamin Emisi Efek dalam proses Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Wahanaartha Harsaka Tbk.? 2. Bagaimanakah peranan Bapepam sebagai Regulator dalam kasus proses Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Wahanaartha Harsaka Tbk.? 3. Bagaimanakah pengaruh putusan Bapepam yang menyatakan pembatalan terhadap putusan mengenai pernyataan efektif PT Wahanaartha Harsaka Tbk. terhadap pasar modal Indonesia? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang telah diuraikan, penelitian ini dilakukan dengan tujuan secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara garis besar kepada masyarakat mengenai pasar modal dan penawaran umum itu sendiri. Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan memahami wewenang dan tanggung jawab Penjamin Emisi Efek dalam proses penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Wahanaartha Harsaka Tbk. 2. Untuk mengetahui dan memahami peranan Bapepam sebagai Regulator dalam kasus proses Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Wahanaartha Harsaka Tbk. dalam dunia pasar modal Indonesia. 3. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh putusan Bapepam yang menyatakan pembatalan terhadap putusan mengenai pernyataan efektif PT Wahanaartha Harsaka Tbk. ini mempengaruhi pasar modal Indonesia.

10 1.4. Metode Penelitian Penelitian dalam ilmu hukum dapat dibedakan antara penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian normatif 18, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka, atau disebut juga dengan penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dan bersifat penelitian kualitatif. Dalam metode penelitian kepustakaan, penulis melakukan penelitian melalui data sekunder, yang dapat dibagi dalam tiga golongan dilihat dari sudut kekuatan mengikatnya, yaitu: 19 a. Bahan hukum primer, merupakan bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat di masyarakat. Dalam penelitian ini digunakan bahan yang berupa peraturan perundang-undangan di Indonesia. b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. Bahan hukum ini memberikan informasi atau hal-hal yang berkaitan dengan isi bahan hukum primer dan implementasinya, misalnya artikel ilmiah, bahan yang diperoleh internet, teori atau pendapat para sarjana, buku, makalah, skripsi, majalah, surat kabar, laporan penelitian. c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan atas bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus, ensiklopedia, bibliografi. Untuk melengkapi keterangan-keterangan yang diperoleh melalui metode kepustakaan tersebut di atas, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan wawancara, maka penulis menggunakan alat pengumpulan data berupa wawancara untuk melengkapi dan menambah informasi yang ada. Setelah pengumpulan data, dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan sejelas-jelasnya permasalahan yang terjadi lalu 18 Sri Mamudji et al., Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hal. 4. 19 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press), 2005, hal. 51-52.

11 menganalisisnya secara mendalam, logis dan sistematis untuk merumuskan suatu kesimpulan. 1.5. Definisi Operasional Penulis menggunakan istilah-istilah yang terkait untuk menunjang penulisan dan ini, adapun istilah-istilahnya adalah sebagai berikut: 1. Biro Administrasi Efek (BAE) adalah: Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek. 20 2. Bursa efek adalah: Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak - Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka. 21 3. Efek adalah: Surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek. 22 20 Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal, op.cit. psl. 1 angka 3. 21 Ibid, psl. 1 angka 4. 22 Ibid. psl. 1 angka 5.

12 4. Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum. 23 5. Pasar modal adalah: Pasar yang memperjual-belikan berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan oleh perusahaan swasta. 24 6. Penawaran umum adalah: Kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. 25 7. Perusahaan efek adalah: Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi.. 26 23 Ibid. psl. 1 angka 6. 24 M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Prenada, 2006), hal.13. 25 Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal, op.cit. psl. 1 angka 15. 26 Ibid. psl. 1 angka 21.

13 8. Penjamin Emisi Efek adalah: Pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tersisa. 27 9. Pernyataan pendaftaran adalah: Dokumen yang wajib disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal oleh Emiten dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik. 28 10. Perusahaan publik adalah: Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 ( tiga ratus ) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.. 29 11. Pihak adalah: Orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. 30 27 Ibid. psl. 1 angka 17. 28 Ibid. psl. 1 angka 19. 29 Ibid. psl. 1 angka 22. 30 Ibid. psl. 1 angka 23.

14 1.6. Sistematika Penulisan Agar mudah dalam memahami penulisan skripsi ini yang berjudul Analisa Terhadap Wewenang Dan Tanggung Jawab Penjamin Emisi Efek Dalam Proses Penawaran Umum (Initial Public Offering/IPO) ( Studi Kasus Proses Penawaran Umum Perdana Pada PT. Wahanaartha Harsaka Tbk.). Penulis yang memberikan gambaran mengenai penulisan ini. Adapun urutannya adalah sebagai berikut: Bab pertama menguraikan tentang latar belakang permasalahan, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kerangka konsepsional, metode penelitian, dan tentang sistematika penulisan skripsi ini. Bab kedua merupakan tinjauan umum mengenai pasar modal dan penawaran umum yang terdiri dari gambaran umum pasar modal, serta pihak-pihak yang terkait dalam Pasar Modal dan juga mengenai prosedur dan persyaratan mengenai Initial Public Offering (IPO) itu sendiri. Bab ketiga merupakan pembahasan mengenai Penjaminan Emisi Efek dalam penawaran umum di Pasar Modal Indonesia yang terdiri dari Perusahaan Efek, serta mengenai Penjamin Emisi Efek dalam Penawaran Umum. Bab keempat merupakan analisis terhadap adanya pembatalan Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek terkait kasus Proses Penawaran Umum pada PT. Wahanaartha harsaka Tbk. Bab kelima merupakan penutup dimana penulis mencoba untuk merangkum seluruh hasil pembahasan dengan memberikan kesimpulan serta saran yang kiranya dapat memberikan arti yang baik bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.