BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Uraian Singkat Tentang Profil Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Panti Asuhan Al-Mudakkir

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. piatu dan dhuafa. Salah satu lembaga non-formal dalam mewujudkan generasi

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Gambaran Umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten

PROPOSAL Waqaf Pembebasan Tempat Tinggal Panti Yatim dan Dhuafa Daarul Adzkar

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.

BAB III PERANAN YAYASAN AL-IKHLAS TERHADAP ANAK YATIM PIATU, FAKIR MISKIN DAN JANDA MISKIN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat. diambil antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Panti Asuhan Harapan Mulia

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

KEMENKUM HAM NOMOR: AHU

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang. yang meupakan wakaf dari Almarhum Bapak h. Harmonie Dja far dari

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB IV GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN AL HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah suasana kehidupan sekarang ini, manusia mengalami kemajuan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. Bagaimana sejarah awal adanya Pembinaan rohani Islam di RS. Islam. Sejarah Bna Rohani Islam didirikan pada tahun 1990-an pada mulanya

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III PROFIL PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH. jalan Purwomukti Barat V Rt.08/Rw.01 Pedurungan Lor Kota Semarang

BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kaya dan miskin tidak akan pernah selesai tanpa adanya sistem berbagi. Kehidupan yang

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB IV ANALISIS PERAN PEMBINAAN ROHANI ISLAMUNTUK MENINGKATKAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA ISLAM DI RS. ISLAM SURAKARTA

Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian (PSBN) Fajar Harapan

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB III PENYAJIAN DATA. Muhammadiyah Bangkinang melalui beberapa pertanyaan atau wawancara. Hasil wawancara

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB V PENUTUP. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Konteks implementasi pembinaan akhlak anak di Panti Asuhan Al-

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN SOSIAL PEDULI UMAT (BSPU)

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan pengajaran. Dan hal itu tidak saja untuk diri pribadi para. nabi, tetapi juga diwariskan kepada seluruh umatnya.

TRANKRIP WAWACARA. Catatan Lapangan MATERI WAWANCARA. Tahun berapa didirikannya SD Islam Arrisalah? Arrisalah? arti secara textual.

METODE PENGUMPULAN DATA

KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM QS. LUQMAN MENURUT KAJIAN TAFSIR AL-MISHBAH

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang. dimilikinya untuk orang lain dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB IV ANALISIS UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN PESERTA PEMBIASAAN DALAM PENDIDIKAN MODEL BOARDING SCHOOL DI MAS SIMBANG KULON PEKALONGAN

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

Proposal Pembangunan Asrama - Sekolah Yatim dan Dhu afa Ulul Azmi

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DALAM MEWUJUDKAN AKHLAQUL KARIMAH ANAK DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) TUNAS BANGSA PATI

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERANAN MADRASAH DINIYAH AL HIKMAH DALAM MORALITAS REMAJA DI BOYONG SARI KELURAHAN PANJANG BARU PEKALONGAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN

PROPOSAL BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS PONDOK PESANTREN AL-IMAM ASY-SYAFI I

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

Transkripsi:

BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Uraian Singkat Tentang Profil Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra Panti Asuhan Ar-Risalah Putra Banjarmasin adalah sebuah tempat atau kediaman yang menyantuni anak yatim, piatu dan dhuafa (tidak mampu). Panti asuhan ini adalah salah satu bidang yang digerakkan oleh sebuah lembaga yang bernama Yayasan Ar-Risalah Banjarmasin. Dan ini adalah hanya salah satu bidang yang Yayasan Ar-risalah miliki yakni bidang sosial, dan ada bidang lainya yaitu bidang dakwah dan pendidikan. Panti asuhan ini memulai operasionalnya pada tahun 1999 dan pada tahun 2000 baru mendapat legetimasi dari pemerintah kota Banjarmasin dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan. Saat ini lembaga telah menyantuni 50 orang anak asuh yang terdiri dari yatim piatu, fakir miskin dan anak terlantar serta mahasiswa yang berprestasi dan tidak mampu membiayai pendidikannya, mereka kami tampung dengan segala permasalahannya dari pemenuhan kebutuhan keseharian, pendidikan, biaya kesehatan dll. Menjadikan lembaga sebagai sentral segala keterampilan, mendidik anak asuh dengan berbagai keterampilan sesuai dengan bakatnya masing-masing, sehingga nantinya diharapkan mampu hidup mandiri saat pasca asuh, seluruh biaya ditanggung lembaga. 45

46 Panti Asuhan Ar-Risalah menyantuni atau membina anak-anak putra dan putri, dan memiliki asrama yang berbeda. Untuk asrama putra yaitu beralamatkan di Jalan Sultan Adam Komplek Graha Lestari Rt. 14 No. 01 Jalur 2 Kelurahan Sei Miai Banjarmasin. Dan menampung sekitar 30 orang anak, akan tetapi ada yang tinggal di asrama dan ada juga masih di rumah masing-masing (non panti). Sedangkan asrama putri yaitu di Jalan Pangeran Hidayatullah Lingkar Dalam Utara RT. 23 Kelurahan Sei Jingah Banjarmasin. Dan menampung sekitar 20 orang anak. Dan semuanya tinggal di asrama puteri.

47 1. Struktur Kepengurusan Panti Asuhan PENGAWAS Ust. Syafruddin Toha STRUKTUR KEPENGURUSAN YAYASAN ARRISALAH LEMBAGA SOSIAL DA WAH DAN PENDIDIKAN PERIODE TAHUN 2008 - Sekarang PENASEHAT 1. Ust. Drs. M. Radhi 2. H.Rusdiansyah R, SE PEMBINA DR. Habib Abdullah Al-Hinduan, MA KETUA Ust.H.Busyairi Ali Hurian Fahmi SHI, MHI WAKIL KETUA H. Ahmad Riyadi SEKRETARIS 1. Syahdianoor S.Pd 2. Mariatul Qibtiah S.Sos BENDAHARA Dian Yuliastuti S.Pd BID DA WAH DAN HUB. MASYARAKAT 1. M. Arifin, S.Sy 2. Rahmadi S.Fil. I BID EKONOMI DAN LEMBAGA USAHA 1. M. Arsyad Rifani 2. Eka Armain SE. BID PEMBANGUNAN SARANA & PRASARANA A. Fitriansyah, SE BID PENDIDIKAN DAN PENGAS UHAN 1. Ayaturrahman S.Sy 2. Suprapti S.Pd BID DANA DAN LOGISTIK Surahman, S.Sy ORGANISASI SANTRI AR-RISALAH BIRO PERWAKILAN YAYASAN AR-RISALAH

48 Dalam menjelaskan struktur kepengurusan Panti Asuhan Ar-Risalah Banjarmasin, pastinya juga berkaitan dengan Yayasan Ar-Risalah, karena dalam kepengurusan panti asuhan tersebut tidak lepas dari kepengurusan yayasan. Karena pengurus yayasan adalah pengurus panti asuhan. Oleh karena itu penulis mencantumkan struktur organisasi Yayasan Ar-Risalah Banjarmasin. 2. Data Anak Asuh DATA ANAK-ANAK ASUH YANG DISANTUNI PANTI ASUHAN YAYASAN AR-RISALAH BANJARMASIN 2011 Sekarang NO NAMA ANAK ASUH UMUR PENDIDIKAN STATUS 1 Ali Akbar 22 tahun UNISKA Yatim 2 M. Fadhil 22 tahun UNISKA Dhu afa 3 M. Rahman 21 Tahun UNISKA Dhu afa 4 M. Arsyad Rifani 20 Tahun UNISKA Dhu afa 5 Eko Rahman 19 Tahun UNISKA Dhu afa 6 Wildan 19 Tahun PONPES Dhu afa 7 Abdul Wahab 17 Tahun PONPES Dhu afa 8 Ahmad Habibi 17 Tahun PONPES Dhu afa 9 Hidayat 17 Tahun PONPES Yatim Piatu 10 Abdul Majid 17 Tahun PONPES Dhu afa 11 Muhammad Noor 16 Tahun PONPES Dhu afa 12 Ahmad Irfansyah 16 Tahun MAN 2 Model Dhu afa

49 13 M. Lamsyah 15 Tahun SLTP Dhu afa 14 Abdi Jaryama 14 Tahun SLTP Dhu afa 15 Fahrul 14 Tahun SLTP Dhu afa 16 Junaidi 14 Tahun SLTP Dhu afa 17 Hardiansyah 13 Tahun MTs Smip Dhu afa 18 Muhammad Wahyudi 13 Tahun SLTP Dhu afa 19 Hamdan 14 Tahun SLTP Yatim 20 Hidayatullah 14 Tahun SLTP Yatim 21 Abdul Ghani 13 Tahun SLTP (Ponpes) Dhu afa 22 M. Hasemi 12 Tahun Mts. Smip Dhu afa 23 Haikal. Y 12 Tahun SDN Yatim 24 M.Wahyu Ramadhani 11 Tahun SD Dhu afa 25 Somad 10 Tahun SD Dhu afa 26 M. Rafi i 10 Tahun SD Dhu afa 27 Tomy 10 Tahun SDN Dhu afa 28 M. Radi 9 Tahun SDN Dhu afa 29 M. Sofian. A 8 Tahun SDN Dhu afa 30 Ali Zainal Abidin 8 Tahun SDN Yatim

50 3. Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Panti Asuhan Dana untuk Panti Asuhan Ar-Risalah bersumber dari berbagai kalangan, yakni sebagai berikut : a) Donatur tetap dan simpatisan Yakni orang yang menjadi penyumbang tetap tiap bulan kepada panti asuhan. Pengambilannya bisa pengurus yang bertugas langsung datang ke rumah orang yang menjadi donatur tetap panti asuhan. b) Para dermawan. Yakni orang yang langsung datang ke panti asuhan untuk menyumbang sebagian hartanya tersebut. Baik itu bahan sembako, uang ataupun barang-barang lainya. c) Instansi Pemerintah Yakni adanya dana dari pemerintah untuk panti asuhan yang dikucurkan tiap tahun, baik itu sembako ataupun uang. d) Instansi Swasta Yakni seperti perusahaan-perusahaan yang membantu kepada panti asuhan. Biasanya barang-barang seperti beras, mie, sabun mandi, shampo dan lainnya. Atau bisa juga uang.

51 B. Pelaksanaan Pembinaan Keagamaan Terhadap Anak Di Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin Pelaksanaan pembinaan keagamaan anak-anak panti asuhan yang dilaksanakan di Panti Asuhan Putra Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin berpola asuh demokratis dengan menggunakan metode keteladanan yang terbentuk dalam pendekatan secara langsung melalui metode student centered learning karena pembina selalu berinteraksi langsung dengan anak asuh dalam kegiatan pembinaan. Hal tersebut dilakukan agar anak asuh merasa nyaman dan bisa merasakan kekeluargaan sehingga pembinaan keagamaan akan mudah untuk dilakukan. Metode yang paling sering digunakan pembina dalam membina keagamaan anak asuh menggunakan metode keteladanan karena anak-anak akan mudah untuk mengikutinya. Meskipun banyak metode lain yang digunakan namun dirasa metode itulah yang menjadi ciri khas pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Putra Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin ini. Selain itu juga anak-anak asuh dilatih untuk belajar mandiri dalam setiap pembelajaran sehingga mereka dapat mengeksplorasi kemampuannya sesuai dengan minatnya masing tanpa unsur keterpaksaan. Beberapa hal inilah yang dapat memudahkan pelaksanaan pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Putra Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin. Semua pembinaan yang akan dilksanakan tentunya terbungkus dalam beberapa materi ajar yang akan disampaikan oleh pembina pada setiap pembinaan keagamaan adapun materi yang diberikan untuk pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin ini diantaranya belajar membaca

52 dan menulis Alquran, Tafsir Alquran, menghapal surah-surah pendek, hadis Nabi Muhammad SAW, Sejarah Islam, Tauhid, Akhlaq, Pelajaran Umum dan pelajaran tambahan lainnya yang berkaitan dengan keagamaan. Dalam pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Putra Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin dilakukan secara mandiri, di mana sebagian besar pembinaan berdasarkan minat dan kemampuan anak asuh tidak ada yang dipaksakan. Beberapa kegiatan harian yang rutin dilakukan oleh anak asuh dalam pembinaan keagamaan diantarnya anak-anak asuh membiasakan diri unutk salat tahajud, hafalan Alquran, salat duha, salat wajib berjama ah, dan pengajian yang berisi materi-materi yang berbeda setiap harinya. Dalam pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Putra Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin dilakukan oleh pembina yang mempunyai keahlian di bidang agama Islam. Adapun yang menjadi ciri khas metode pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Putra Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin yakni terbiasanya anak-anak asuh untuk menghafalkan Alquran setiap hari sehingga hafalan mereka selalu bertambah. Kegunaan dari adanya jadwal pelajaran dan target pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang terencana dan terarah sehingga para pengajar mempunyai pedoman tersendiri dalam melaksanakan dan mengukur keberhasilan pembelajaran anak asuh dalam pelaksanaan pembinaan keagamaan. Hasil dari pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin adalah terbentuknya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan anak asuh sehari-hari dalam mengikuti pembinaan keagamaan, ketaatan anak asuh kepada tata tertib panti asuhan, dan kegaiatan

53 anak asuh ketika berada di luar panti asuhan misalnya di sekolah. Dalam kegiatankegiatan yang diadakan di luar panti asuhan anak-anak asuh sering mendapatkan berbagai prestasi kegiatan keagamaan. Selain itu juga dengan adanya pembinaan keagamaan anak-anak asuh menjadi terbiasa melakukan salat tahajud, hafalan Alquran, salat wajib berjama ah, tilawah Alquran dan mengaji pada waktu sore ataupun malam sehingga dengan adanya kebiasaan tersebut menjadikan anak asuh semakin berkualitas. Pada dasarnya hasil dari pembinaan keagamaan pada Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin dapat dilihat dari perubahan tingkah laku anak asuh dan kesadaran anak asuh dalam hal beribadah, kepada sesama manusia, dan lingkungan sekitarnya. Adanya perubahan tingkah laku dan peningkatan kemampuannya dalam bidang agama menjadi tolak ukur dalam pembinaan keagamaan. Pembinaan yang dilakukan secara terus menerus di panti asuhan, keluarga, ataupun masyarakat akan mempengaruhi proses terbentuknya pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Adapun untuk evaluasi pembinaan diadakan setiap tiga bulan sekali sehingga dapat terlihat perkembangan dari hasil pembinaan keagamaan anak asuh itu apakah sudah berhasil atau tidak. Evaluasi yang diadakan oleh para pembina dapat menjadi salah tolak ukur keberhasilan program yang dilaksanakan apakah sesuai dengan rencana awal atau tidak. Jika ada program yang tidak terlaksana maka program tersebut akan dilaksanakan kembali dengan cara-cara yang berbeda agar menghasilkan pembinaan keagamaan yang lebih baik dari sebelumnya. Beberapa hasil dari pembinaan keagamaan yang penulis lihat di Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin diantaranya meningkatnya motivasi anak

54 asuh dalam melaksanakan ibadahnya dengan baik dan benar. Bertambahnya pengetahuan anak asuh tentang agama islam yang terangkum dalam berbagai materi yang disampaikan setiap harinya oleh para pengajar dan kemajuan hafalan Alquran yang dilaksanakan setiap hari. Meningkatnya prestasi belajar anak asuh terutama dalam hal agama Islam. Meningkatnya motivasi anak asuh sehingga dapat berperilaku baik (berakhlaqul karīmah) yang tergambar dari kedisiplinan dan ketaatannya terhadap tata tertib Panti Asuhan Putra Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin. Meningkatnya kedisiplinan, kekeluargaan, kemandirian dan keteladanan anak asuh dalam kehidupan sehari-hari baik secara individu maupun kelompok. Secara keseluruhan pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Yayasan Ar- Risalah Putra Banjarmasin berjalan dengan baik karena terlihat dari perubahan sikap anak-anak asuh yang semakin baik dan antusias mereka dalam mengikuti pembinaan keagamaan cukup tinggi. Selain itu juga hasil pembinaan keagamaan yang diperoleh anak-anak panti asuhan sesuai dengan perencanaan awal panti asuhan yang sejalan Pembinaan Keagamaan Anak-Anak Panti Asuhan dengan tujuan Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin yaitu meningkatkan kualitas SDM menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin, yang berbasis keimanan dan ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dari data yang penulis dapatkan di Panti Asuhan Ar-Risalah Banjarmasin, maka penulis mendapatkan gambaran bagaimana pendidikan dan pembinaan. Dimana disana penulis melihat dalam pembinaan keagamaan di Panti Asuhan

55 tersebut sesuai dengan apa yang diajarkan dan dianjurkan oleh ajaran islam, yakni cara yang didasarkan pada tuntunan dalam Islam. Panti Asuhan Ar-Risalah Banjarmasin tidaklah hanya sekedar tempat menampung anak-anak yatim, piatu dan dhu afa, akan tetapi juga berusaha untuk mendidik mereka menjadi orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas (umum dan agama), yakni dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler di dalam panti tersebut. Dimana kegiatan tersebut dilakukan hanya semata-mata untuk mendidik anak-anak asuh juga bisa menjadi orang yang bermanfaat kelak setelah keluar dari panti nanti. Adapun materi yang diajarkannya seperti pelajaran Fiqh, Bahasa Arab, Hadits dan lain-lainnya. Dan itu sudah sesuai dengan yang diajarkan dalam Islam. Bahwa Islam sebagai agama Allah yang telah disempurnakan, memberi pedoman bagi kehidupan manusia baik spiritual-materialisme, individual-sosial, jasmani-rohani, duniawi-ukhrawi muaranya hidup dalam keseimbangan dan kesebandingan. C. Faktor Pendukung Dan Penghambat 1. Faktor Pendukung Adapun faktor pendukung pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Putra Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin yaitu adanya pola pengasuhan yang baik, sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan yang kondusif, metode keteladanan yang digunakan pembina dalam membina keagamaan anak-anak asuh, dan pembinaan keagamaan yang dilakukan pembina menggunakan pendekatan langsung, pengasuh yang berfungsi sebagai orang tua sekaligus guru sangat mendukung kesuksesan kegiatan ini, sehingga pengasuh harus dapat

56 membaca situasi dan kondisi serta karakter dari masing-masing anak asuh. Hal tersebut mengakibatkan anak asuh tidak merasa tertekan, tetapi serius dalam menerima sesuatu yang diberikan pengasuh. Sasaran utama dalam kegiatan pembinaan aqidah adalah anak asuh yang ada di masing-masing panti asuhan. Berhasil tidaknya kegiatan tersebut sangat tergantung pada sejauh mana anak asuh dalam memahami ilmu yang diberikan serta bagaimana penerapannya dalam sehari-hari serta sarana prasarana yang juga penunjang dalam pembinaan keagamaan di panti asuhan yayasan Ar-Risalah Banjarmasin yaitu adanya musholla tempat beribadahnya anak panti dan sekaligus sebagai tempat belajar mengaji setiap sore, aula tempat diadakannya pengajian atau pertemuan, kantor, kamar buat anak panti serta kamar pengasuh. 2. Faktor Penghambat Dengan adanya faktor penghambat pembinaan keagamaan secara khusus tersebut diharapkan untuk mengatasi hambatan secara bertahap para pengasuh ataupun pembina yang menghadapi problem psikologis pada asuh dapat mengadakan pendekatan yang lebih dalam kepada anak asuh baik itu berupa perhatian yang lebih maupun memahami psikologi perkembangan anak melalui penyuluhan-penyuluhan yang diadakan oleh Departemen Sosial. Sedangkan untuk pembuatan jadwal pelajaran dan target pembelajaran sebagai pendukung proses pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra Banjarmasin ini dapat dilakukan oleh para pengajar yang mempunyai pengetahuan lebih tentang bagaimana menyusun strategi pembelajaran yang tepat ataupun dengan mengikuti berbagai pelatihan pendidikan dan pembelajaran yang ada ataupun bekerja sama

57 dengan pihak lain yang berkecimpung dalam hal pendidikan dan pembelajaran di panti asuhan, kurangnya minat belajar anak dalam pembelajaran dikarnakan beberapa faktor diri, kurang patuhnya anak dalam disiplin serta nasehat problem psikologis anak. D. Analisis Hasil Penelitian Keberadaan Panti Asuhan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan umat Islam dan masyarakat disekitarnya. Keberadaannya sudah mendapat tempat di masyarakat dan menjadi simbol kepeduliaan terhadap sesama manusia. Aktifitas yang dilakukan dalam panti asuhan mampu membentuk suatu kebudayaan yang sangat berpengaruh bagi kehidupan, baik dalam panti asuhan itu sendiri maupun di luar lingkungan panti asuhan. Setiap harinya, aktifitas yang dilakukan oleh anak asuh tidak sekedar rutinitas yang sesuai dengan jadwal, tetapi dari aktifitas tersebut dapat diambil nilai-nilai positif keagamaan yang selanjutnya dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan aktifitas di hari kemudian. Pengalaman keagamaan yang diperoleh sebelum masuk dan selama di panti asuhan mempengaruhi juga dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Untuk melaksanakan segala aktifitas keagamaan, para anak asuh mampu menyikapi pola tingkah laku yang sesuai dengan etika Islam. Pembinaan yang telah diberikan kepada mereka akan dipraktekkan dalam aktifitas sehari-hari. Sebagai contoh: melaksanakan shalat wajib secara berjamaah di musholla, meskipun tidak ada yang menyuruhnya. Ketika suara adzan sudah terdengar,

58 maka sebagian besar dari mereka langsung mengambil air wudhu, kemudian shalat berjamaah. 1. Materi Pembinaan di bidang keagamaan lebih ditekankan kepada dasar-dasar keyakinan. Hal ini mencakup pada aspek keimanan dan penerapannya pada akhlaq, keduanya saling berhubungan, di mana akhlaq merupakan pancaran dari aqidah yang bersemayam di hati seseorang. Pada aspek ibadah, materi yang ditekankan mengenai shalat lima waktu dan puasa Ramadhan. Mengenai shalat lima waktu, pembinaannya melalui praktek secara langsung. Ada berapa materi tambahan yang diberikan di Panti Asuhan tersebut. Di Yayasan Panti Asuhan Ar-Risalah Putra Banjarmasin materi tambahan bahasa (khusus Arab dan Inggris) diberikan karena bahasa merupakan sarana komunikasi yang terpenting serta materi tambahan yang diberikan adalah Nahwu, yang menekankan pada tata bahasa Arab dan tajwid dengan tujuan agar membaca al- Qur an secara baik dan benar dilaksanakan oleh anak ponpes yang berada di panti pada pukul 8.00-12.00. 2. Metode Metode yang diterapkan di Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah putra tersebut di atas, akan mempengaruhi dalam berhasil atau tidaknya kegiatan pembinaan tersebut. Sebelum metode diterapkan, pengasuh Ust Arifin harus mengetahui psikologi masing-masing anak asuh. Untuk menanamkan dan memantapkan aspek aqidah yang intinya mencakup rukun iman, pengasuh Ust Arifin biasanya menggunakan metode ceramah dengan menerangkan tentang

59 pengertian-pengertian, penjelasan tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi keimanan seseorang, bagaimana agar keimanan seseorang semakin mantap dan lain-lain. Metode ceramah ini jua juga diterapkan oleh Ust Arifin dalam bidang ibadah, karena materi yang ditekankan adalah shalat, maka hal yang dilakukan pengasuh adalah memberi penjelasan tentang pengertian shalat, hukum, rukun, syarat yang ditunjang dengan beberapa gambar, tulisan serta gerakan, agar dalam kehidupan sehari-hari dapat melaksanakan shalat dengan benar. Hal ini dapat menunjang dalam pembinaan shalat lima waktu, agar dapat berjalan dengan baik. Metode ceramah juga diterapkan dalam pembinaan dalam materi akhlak mencakup juga materi aqidah, karena keduanya tidak bisa dipisahkan. Pada dasarnya akhlak meliputi akhlak terhadap orang lain, alam sekitar serta akhlak terhadap diri sendiri. Untuk itu, metode yang ditempuh oleh Ust Arifin yaitu mengamati segala tingkah laku anak asuh dengan temannya ataupun dengan pengasuh itu sendiri, dan lebih jauh lagi dengan tamu yang datang di panti asuhan tersebut. Apabila dirasa tidak sesuai dengan etika Islam, maka pengasuh langsung memberikan bimbingan dan terkadang mengajak diskusi tentang keganjilan yang dirasakan anak asuh. Metode yang ditempuh oleh pengasuh dalam materi al-qur an adalah anak asuh membaca serta pengasuh menyimaknya. Pada materi ini berhubungan dengan tajwid agar membacanya menjadi lebih baik dan benar. Dalam materi bahasa metode yang ditempuh yaitu, menyisipkan sedikit demi sedikit bahasa Arab dan Inggris ke dalam percakapan sehar-ihari, sehingga lama kelamaan anak asuh menjadi lancar dalam berbahasa.

60 3. Strategi Upaya yang dilakukan panti asuhan tersebut di atas yang dijalankan oleh Ust Arifin, dalam rangka pembinaan aqidah pada anak diharapkan mampu memantapkan keyakinan pada anak tentang apa yang terangkum dalam rukun iman dan menambah pemahaman bagi anak tentang hal keagamaan, sehingga segala aktifitas yang dilakukan baik terhadap orang lain maupun ibadah kepada Allah SWT dapat berjalan dengan baik dan benar. Strategi yang dilakukan dalam pembinaan aqidah dapat menjadi masukan dan pemahaman baru bagi mereka yang belum mengetahui bidang aqidah. Contohnya; aqidah bukanlah sekedar keimanan, kepercayaan tetapi lebih jauh lagi yaitu dibarengi dengan ibadah serta berbuat baik dengan sesama. Namun tidak semua anak asuh merasakan segi positif dari pembinaan yang dilakukan oleh panti asuhan, karena masih ada yang suka mengulur-ulur waktu serta kurang mematuhi tata tertib di panti asuhan yayasan Ar-Risalah Banjarmasin.