6.1. PRIORITAS PEMANFAATAN RUANG

dokumen-dokumen yang mirip
2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

5.1. DASAR PERTIMBANGAN PENENTUAN KAWASAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

BAB 5 RTRW KABUPATEN

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

7.1. KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

PANDUAN PENGAMATAN LANGSUNG DI LOKASI/KAWASAN WISATA TERPILIH

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Prinsip Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi KIP Kota Banda Aceh. Indra Milwady, S.Sos Banda Aceh, 20 Desember 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

I. Permasalahan yang Dihadapi

Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA BANDA ACEH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

9.1 INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KOTA BENGKULU

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II KETENTUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

Gambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

BAB I PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia.

5.1 KEBIJAKSANAAN DASAR PENGEMBANGAN KOTA

KEADAAN UMUM KOTA BANDA ACEH. Tabel 4. Luas dan Persentase Wilayah Kecamatan di Kota Banda Aceh NO KECAMATAN LUAS (Km 2 )

Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 Tentang : Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dibidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TAHUN 2016 TENTANG

Tabel MATRIKS INDIKASI PROGRAM UTAMA KOTA BANDA ACEH TAHUN TAHUN PELAKSANAAN INDIKASI PROGRAM. Bab VI 7 VOLUME SUMBER DANA

BAB I PENDAHULUAN. banyak, masih dianggap belum dapat menjadi primadona. Jika diperhatikan. dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian.

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SURABAYA TAHUN

Pada Mingu, 26 Desember 2004, pukul WIB, gempa bumi berkekuatan 9.0 skala Richter mengguncang Aceh, yang terkenal dengan sebutan Kota Serambi

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN

PENJELASAN A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PADANG TAHUN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LAPORAN AKHIR KATA PENGANTAR

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SINGKAWANG TAHUN

-2- saling melengkapi dan saling mendukung, sedangkan peran KLHS pada perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup bersifat menguatkan. K

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

Peran Pemerintah dalam Perlindungan Penataan Ruang

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

I. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. mengembangkan otonomi daerah kepada pemerintah daerah.

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BAB V KESIMPULAN. wilayahnya yang sebelumnya berbasis agraris menjadi Industri. Masuknya Industri

DRAFT RAPERDA RTRW PROVINSI DKI JAKARTA Revisi

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

I. PENDAHULUAN. Tatanan lingkungan, sebenarnya merupakan bentuk interaksi antara manusia dengan

Analisis Perubahan Lahan Tambak Di Kawasan Pesisir Kota Banda Aceh

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DKI JAKARTA 2030

PEDOMAN REVITALISASI KAWASAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 18/PRT/M/2011

Transkripsi:

6.1. PRIORITAS PEMANFAATAN RUANG Prioritas pemanfaatan ruang dikembangkan berdasarkan pertimbangan upaya untuk mengantisipasi ancaman bencana khususnya bencana tsunami, dan kebutuhan dan dinamika pengembangan ruang kota. Dengan demikian dalam rangka mewujudkan struktur dan pola ruang kota maka prioritas pemanfaatan ruang di Kota Banda Aceh secara umum adalah sebagai berikut: a. upaya untuk mengantisipasi ancaman bencana khususnya bencana tsunami diprioritaskan pada pembentukan struktur ruang pada ruang di kawasan di pesisir antara lain dengan pengembangan jalur lingkar utara sebagai penahan gelombang, pengembangan water front, pengembangan jalur jalur jalan evakuasi dan pengembangan ruang terbuka hijau sebagai barier b. upaya memenuhi kebutuhan dan dinamika pengembangan ruang kota pada bagian selatan dan timur kota dengan mengembangkan kawasan perkotaan baru di wilayah Kecamatan Lueng Bata Bagian selatan, wilayah Kecamatan Banda Raya bagian selatan, wilayah Kecamatan Ulee Kareng bagian timur. Hal ini dilakukan dengan mendorong terwujudnya rencana pola ruang kota pada kawasan tersebut, serta perwujudan komponen komponen pembentuk struktur ruang yang dapat memacu pertumbuhan kawasan c. upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan perkotaan yang sudah tertata dan kawasan perdagangan dan jasa, kawasan pelestarian cagar Bab VI 1

budaya khususnya pada kawasan perumahan. Prioritas ini dimaksudkan untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan. Pemanfaatan ruang pada masing-masing kawasan yang diprioritaskan dilakukan dengan : a. Pembangunan Baru yaitu pengembangan kawasan pada ruang kota yang masih kosong dan atau belum terbangun, pola ini diterapkan pada ruang-ruang yang rusak akibat bencana tsunami dan ruang-ruang yang akan dikembangkan sebagai kawasan perkotaan baru. b. Pemeliharaan Lingkungan yaitu mempertahankan kualitas lingkungan yang sudah baik agar tidak mengalami penurunan kualitas. Pola ini di terapkan pada kawasan perumahan yang sudah tertata, kawasan perdagangan dan jasa komersial serta kawasan perkantoran yang sudah terencana dan tidak terjadi kecenderungan perubahan fungsi maupun intensitasnya; c. Perbaikan Lingkungan yaitu memperbaiki struktur lingkungan yang sudah ada, dan dimungkinkan melakukan pembongkaran terbatas guna penyempurnaan pola fisik prasarana yang sudah ada. Pola ini diterapkan pada kawasan yang mengalami penurunan kualitas lingkungan akibat meningkatnya akivitas ; d. Pemugaran Lingkungan yaitu melestarikan, memelihara, serta mengamankan lingkungan dan /atau bangunan yang memiliki nilai sejarah budaya dan estetika yang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sebagaimana tercantum di dalam Undang-Undang Cagar Budaya. Pola ini di terapkan pada kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya e. Peremajaan Lingkungan yaitu mengadakan pembongkaran menyeluruh dalam rangka pembaharuan struktur fisik dan atau fungsi ruang. Pola ini di terapkan pada pusat kota khususnya kawasan perdagangan dan jasa yang mengalami penurunan kualitas lingkungan akibat perkembangan dan tuntutan kebutuhan pengembangan ruang yang tinggi sehingga perlu dilakukan pengembangan baru untuk meningkatkan intensitas ruang Bab VI 2

maupun menstrukturkan kembali pola ruang yang lebih adaptif dengan dinamika pembangunan kota. Berdasarkan pertimbangan daya dukung ruang dan tuntutan dinamika perkembangan kota, maka pengembangan ruang di Kota Banda Aceh dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Ruang yang dibatasi perkembangannya meliputi ruang ruang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana (terutama bencana gelombang pasang dan tsunami), ruang dengan daya dukung lingkungan rendah, serta ruang yang dijaga kelestariannya dalam upaya upaya untuk tetap menjaga keseimbangan ekologi. Ruang yang dibatasi pengembangannya melliputi ruang di wilayah pesisir Kota Banda Aceh yang meliputi bagian pesisir wilayah kecamatan Meuraxa, bagian pesisir wilayah Kutaraja, bagian pesisir wilayah kecamatan Syah Kuala. Pada kawasan ini prioritas pemanfaatan ruang di arahkan pada upaya mitigasi bencana dengan membatasi perkembangan pola ruang yang tidak sesuai serta mewujudkan struktur ruang yang dapat mereduksi ancaman bencana khususnya bencana gelombang pasang dan tsunami b. Ruang yang dikendalikan perkembanganya adalah ruang kota yang sudah berkembang dan terencana. Ruang yang dikendalikan perkembangannya ini meliputi wilayah Kecamatan Baiturahman, wilayah Kecamatan Kuta Alam bagian selatan, Wilayah Kecamatan Syiah Kuala bagian selatan, Kecamatan Jaya Baru, wilayah Kecamatan Lueng Bata bagian utara, wilayah Kecamatan Ulee Kareng bagian barat. Pada kawasan yang dikendalikan pengembangannya, prioritas pemanfaatan ruang diarahkan pada upaya untuk menjaga lingkungan yang sudah stabil (tidak mengalami perubahan baik intensitas maupun fungsinya) khususnya pada kawasan perumahan dan kawasan perkantoran serta kawasan cagar budaya c. Ruang yang didorong perkembanganya adalah ruang kota yang masih belum terbangun dan didorong pengembangan dalam rangka memenuhi kebutuhan dinamika perkembangan kota. Ruang yang didorong perkembangannya meliputi wilayah Kecamatan Lueng Bata bagian Bab VI 3

selatan, wilayah Kecamatan Banda Raya, wilayah Kecamatan Ulee Kareng bagian timur, Prioritas pemanfaatan ruang pada ruang yang dorong perkembangannya menjadi diarahkan pada pengembangan jaringan jalan baru sebagai pembentuk struktur ruang utama dan pengembagan pola ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang kota. Berkaitan dengan penetapan kawasan strategis di dalam RTRW Kota Banda Aceh yang merupakan kawasan yang diprioritaskan penataan ruangnya karena pertimbangan pertimbangan ekonomi, ekologi dan cagar budaya, maka dalam pemanfaatan ruang menetapkan bahwa kawasankawasan strategis tersebut menjadi prioritas untuk dikembangkan pada lima tahun pertama, sehingga diharapkan memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan Kota Banda Aceh 6.2. INDIKASI PROGRAM UTAMA Indikasi program-program utama merupakan penjabaran kebijaksanaan dan rencana pengembangan tata ruang yang telah ditetapkan ke dalam programprogram pembangunan. Jangka waktu perencanaan program adalah 20 (dua puluh) tahun, yang dijabarkan dalam program lima tahunan. Dalam kurun waktu tersebut diharapkan seluruh rencana struktur ruang, rencana pola ruang dan rencana pengembangan kawasan strategis dapat diwujudkan sehingga tujuan penataan ruang Kota Banda Aceh yang telah ditetapkan dapat dicapai pada akhir tahun perencanaan. Pada dasarnya programprogram yang disusun masih bersifat indikatif. Karena masih merupakan indikasi program utama, maka program-proram ini sebagai pedoman penyusunan program dan anggaran, dan perlu dijabarkan lagi dan dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan yang lebih rinci lagi untuk implementasinya. Dalam kaitannya dengan perwujudan struktur ruang dan pola ruang serta kawasan strategis kota maka indikasi program utama mencakup program perwujudan rencana struktur ruang kota, program perwujudan pola ruang, program perwujudan kawasan strategis kota. Bab VI 4

Sebagaimana disampaikan pada prioritas pemanfaatan ruang maka pemanfaatan ruang untuk lima tahun pertama merupakan tahap penyelesaian: rehabilitasi dan pengendalian pembangunan di Utara Banda Aceh dan revitalisasi serta pengembangan terbatas pada pusat kota lama. Pada tahap pemanfaatan ruang ini juga merupakan tahap awal pengembangan kota ke arah selatan. Secara umum program perwujudan rencana struktur ruang kota meliputi upaya untuk mengembangkan jaringan jalan arteri maupun jalan kolektor sebagai prasarana transportasi (serta fasilitas pendukungnya) yang mendukung pergerakan penumpang dan barang dari bagian wilayah kota maupun dari kabupaten Aceh Besar sebagai wilayah penyangga perkembangan Kota Banda Aceh sehingga dapat mempercepat perkembangan bagian-bagian ruang kota sesuai dengan arahan rencana struktur ruang. Pengembangan jaringan transportasi ini selanjutnya perlu didukung oleh pengembangan fasilitasfasilitas kota, baik yang terkiat dengan fasilitas perdagangan dan jasa, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan maupun fasilitas peribadatan. Selain itu juga perlu dilakukan penyusunan rencana rinci maupun rencana detail tata ruang kota sebagai perangkat oprasional RTRW Kota Banda Aceh untuk menunjang perkembangan investasi masyarakat dalam mengisi ruangruang yang sudah direncanan agar tetap sejalan dengan RTRW Kota. Dalam rangka mewujudkan rencana pola ruang kota, maka program program utama yang perlu dilakukan antara lain merehabilitasi kawasan pesisir sebagai upaya untuk mereduksi ancaman bencana, pengembangan hutan kota dalam rangka untuk meningkatkan kualitas ekologi ruang kota, pengembangan kawasan perdagangan dan jasa untuk mempersiapkan terjadinya aliran investasi di sektor perdagangan dan jasa di Kota Banda Aceh sebagai ibukota provinsi, pengembagan kawasan perkantoran dan fasilitas pelayanan umum khususnya pada kawasan kawasan yang akan didorong pertumbuhannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat serta pengambangan kawasan pariwisata yang terintegrasi dengan pelestarian kawasan cagar budaya. Bab VI 5

Untuk mewujudkan kawasan strategis maka indikasi program utama yang perlu dilakukan adalah menyusun rencana rinci kawasan strategis sebagai penjabaran RTRW Kota dan menjadi panduan bagi pengembangan investasi yang akan dikembangkan pada kawasan strategis. Program selanjutnya adalah melakukan pengembangan pada kawasan strategis sesuai dengan rencana rinci yang sudah disusun pada kawasan strategis yang memiliki dampak bagi perkembangan ekonomi di Kota Banda Aceh, kawasan strategis yang memiliki dampak pada pesetarian lingkungan dan kawasan strategis untuk melestarikan peninggalan cagar budaya. Bab VI 6

Tabel. 6.1. MATRIKS INDIKASI PROGRAM UTAMA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2009 2029 Ada di file terpisah (BAB VI Tabel Indikasi Program) Bab VI 7