BAB II LANDASAN TEORI. Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan pokok dari perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

Bab 3. Metodologi Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya integrasi pasar pasar diseluruh dunia dalam satu tempat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan, memperbaiki, atau menyempurnakan sebuah sistem. Hal-hal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL

TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 Genap 2014/2015. TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

Memperkenalkan Penawaran Pasar Baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kali kita mendengar orang membicarakan

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Produk

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan.

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PROSEDUR KEPABEANAN BEA DAN CUKAI IMPOR BARANG PADA PT. PERTAMINA LUBRICANTS

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

PERENCANAAN PRODUK PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer untuk menunjang segala aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang.

BAB II. LANDASAN TEORI

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.

Pendanaan Ekspor dan Impor

AUDIT ORGANISASI PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

II. LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association ( AMA ) dalam Kotler dan Keller

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berjalan lancar dan terkoodinir sehingga dapat mencapai hasil yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPEI TAHUN Pendidikan Profesi Manajemen Ekspor Impor (Plus Observasi di Perusahaan Ekspor)

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam negeri ke wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Hutabarat, 1989:306). Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri yang sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dengan valuta asing. Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau Negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dengan valuta asing (Amir M.S., 2004: 1). Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean suatu negara dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Ashar dan Amirullah, 2002:1). Adapun tujuan ekspor (Amir M.S, 2004: 101). a. Meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk memperoleh harga jual yang lebih tinggi. b. Membuka pasar baru diluar negeri sebagai perluasan pasar domestik (Membuka pasar ekspor). c. Memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang. 9

10 d. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih dalam persaingan yang ketat dan terhindar dari sebutan jago kandang. e. Transfer ilmu pengetahuan dari teknologi. 2. Dokumen-dokumen Ekspor Dalam sistem pembayaran tunai yang tercakup pada perdagangan ekspor ini juga menggunakan dokumen mendukung kelancaran sistem pembayarannya, sedangkan beberapa macam jenis dokumen ekspor sebagai berikut (Purnamawati dan Fatmawati, 2013 :97) : a. Letter Of Credit (L/C) Dokumen pembayaran transaksi perdagangan luar negeri dengan melibatkan pihak perbankan secara aktif. b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang guna memperoleh persetujuan ekspor. c. Invoice Merupakan nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual dan harga dari barang-barang tersebut. d. Bill Of Lading (B/L) Merupakan dokumen pengapalan yaitu surat yang membuktikan bahwa barang yang tercantum dalam dokumen dan sudah dimuat ke dalam kapal.

11 e. Airway Bill Tanda terima barang yang akan dikirim melalui udara untuk orang dan alamat tertentu. f. Packing List Dokumen ini menjelaskan tentang isi barang yang dipack, dibungkus diikat peti, kaleng, kardus yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh bea cukai. g. Surat Keterangan Asal (SKA) Merupakan surat keterangan yang menyatakan asal barang yang diekspor. h. Inspection Certificate Sertifikat ini memuat tentang keadaan barang yang dibuat independent surveyor, juru pemeriksa barang atau badan resmi yang disahkan oleh pemerintah dan dikenal oleh perdagangan internasional. i. Marine and Air Insurance Certificate Asuransi ini merupakan persetujuan dimana pihak penanggung berjanji akan mengganti kerugian sehubungan dengan kerusakan dan kehilangan. j. Certificate Of Quality Sertifikat ini merupakan syarat keterangan yang menyatakan tentang mutu barang yang diekspor.

12 B. Produksi 1. Pengertian Proses Produksi Proses adalah suatu kegiatan yang melibatkan manusia, mesin dan metode untuk membentuk bahan baku menjadi produk jadi atau barang setengah jadi (Handoko, 1990: 25). Proses adalah cara metode, dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada dirubah untuk memperoleh suatu hasil (Assauri, 1993: 65). Proses adalah sebagai cara, metode maupun teknik untuk penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu (Ahyari, 1994: 12). Sedangkan produksi menurut Assauri, 1993: 65) adalah proses kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Produksi juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, serta kombinasi dari faedah-faedah yang sudah disebutkan (Ahyari, 1994: 6). Proses produksi menurut Assauri (1993: 65) dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Sedangkan pengertian proses produksi menurut Ahyari (1994: 65) adalah sutu cara, metode, maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru dilaksanakan dalam perusahaan.

13 2. Jenis Proses Produksi Ditinjau dari arus proses produksi dalam hal ini adalah aliran proses proses produksi dari bahan baku sampai dengan menjadi produksi akhir dalam perusahaan yang bersangkutan, jenis proses produksi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu (Ahyari, 1994: 72) : a. Proses produksi terus menerus Proses produksi terus menerus ini sering disebut dengan proses produksi kontinyu. Pada proses produksi terus menerus ini terdapat pola atau urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Pola atau urutan pelaksanaan produksinya akan selalu sama antara pelaksanaan produksi pada waktu yang lalu (periode yang telah lalu), pada saat sekarang dan pada waktu yang akan datang. Umumnya akan memproduksi produk standar, dimana variasi produk adalah relatif kecil apabila dibandingkan dengan jumlah unit dari pokok yang dihasilkan. b. Proses Produksi Terputus putus Proses produksi terputus putus ini sering disebut dengan proses produksi intermetten. Pada proses produksi terputus-putus ini akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Pola atau urutan pelaksanaan produksi yang dipergunakan pada hari ini, akan berbeda dengan pola atau urutan yang dipergunakan pada bulan lalu. Umumnya produk yang baru

14 diproduksikan cenderung mempunyai variasi yang tinggi, apabila dibandingkan dengan jumlah unit dari produk yang dihasilkan. C. Pengembangan Produk 1. Pengertian Pengembangan Produk Pengembangan produk adalah suatu proses penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagai dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek, dan kuantitas. Pengembangan produk dilaksanakan dengan tujuan untuk melayani pasar yang telah ada sekarang dengan lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha menemukan barang baru yang lebih baik, serta melaksanakan aktifitas-aktifitas dari teknik penelitian, perekayasaan dan perancangan produk (Swastha, 2003: 29). Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk (Ulrich dan Steven, 2001: 2). Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada diperusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk yaitu : a. Pemasaran Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan

15 identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk. b. Perancangan (design) Fungsi perancangan yang memainkan peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software dan lainlain) dan desain industri (estetika, ergonomic, userface). Adapun proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses menurut Ulrich dan Steven (2001: 14) antara lain : Tahap 0 Perencanaan Tahap 1 Pengembangan Produk Tahap 2 Perancangan Tingkat Sistem Tahap 5 Peluncuran Produk Tahap 4 Pengujian dan Perbaikan Tahap 3 Perancangan Rinci Gambar 2.1 Bagan Proses Pengembangan Produk Sumber : Ulrich dan Steven (2001: 14)

16 1) Tahap 0 : Perencanaan Kegiatan perencanaan juga sering di sebut sebagai zero fase karena kegiatan ini mendahului adanya persetujuan proyek dan proses penelusuran pengembangan produk aktual yang akan dikembangkan. 2) Tahap 1 : Pengembangan Konsep Pada tahap pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh. Dimana yang dimaksud dengan konsep di sini adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan biasanya disertai dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk-produk pesaing serta pertimbangan ekonomis proyek. 3) Tahap 2 : Perancangan Tingkat Sistem Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistemsubsistem serta komponen-komponen. Gambaran rakitan akhir untuk sistem produksi biasanya didefinisikan selama tahap ini. Output pada tahap ini biasanya mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi secara fungsional dari tiap subsistem produk, serta diagram aliran proses pendahuluan untuk proses rakitan akhir.

17 4) Tahap 3 : Perancangan Rinci Fase perancangan rinci mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, bahannya dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok. Rencana proses dinyatakan dan peralatan dirancang untuk tiap komponen yang dibuat dalam sistem produksi. Output dari tahap ini adalah pencatatan pengendalian untuk produk, tiap komponenkomponen produk, dan peralatan produksinya, spesifikasi komponen-komponen yang dapat dibeli, serta rencana untuk proses pabrikasi dan perakitan produk. 5) Tahap 4 : Pengujian dan Perbaikan Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk. Prototipe awal biasanya dibuat dengan menggunakan komponen-komponen dengan bentuk dan jenis bahan (material) pada produksi sesungguhnya, namun tidak memerlukan proses pabrikasi dengan proses yang sama dengan yang dilakukan pada proses pabrikasi. Prototipe alpha diuji untuk menentukan apakah produk akan bekerja dengan apa yang direncanakan dan apakah produk memuaskan kebutuhan utama konsumen. Prototipe beta dievaluasi secara

18 dalam dan juga diuji oleh konsumen dengan menggunakannya secara langsung. 6) Tahap 5 : Peluncuran Produk Fase produksi awal, produk ini dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan masalah yang timbul pada proses produksi yang sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Beberapa titik pada masa peralihan, produk akan diluncurkan dan mulai disediakan untuk di distribusikan. c. Manufaktur Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoprasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Secara luas, fungsi manufaktur seringkali mencakup pembelian, distribusi dan instalasi. 2. Strategi Pengembangan Produk Berikut ini beberapa strategi yang digunakan untuk pengembangan produk (Swastha, 2003: 30) antara lain : a. Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada. Dalam strategi ini perusahaan tetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi baru dari produknya.

19 b. Memperbaiki lini produk. Semua ditujukkan untuk menawarkan lebih banyak alternatif pilihan kepada pembeli tentang produknya. c. Menambah model yang ada. Disini perusahaan menambah beberapa variasi baru pada produknya. d. Meniru strategi pesaing. Beberapa pengusaha berpendapat bahwa hubungan antara biaya pengembangan produk dengan laba yang akan diperoleh pada waktu mendatang adalah tidak pasti. e. Menambah produk yang tidak ada kaitannya dengan lini yang ada. Strategi ini dianggap mahal karena produk baru sering menggunakan proses produksi baru, demikian juga fasilitas-fasilitas untuk promosi dan distribusinya. Dari beberapa strategi pengembangan produk akan dibutuhkan yang namanya manajemen. Manajemen disini merupakan suatu proses aktifitas guna mencapai sasaran, untuk mencapai tujuan yang diinginkan, diperlukan sejumlah sarana, fasilitas atau alat yang disebut juga sebagai unsur-unsur manajemen menurut Muchtarom (1996: 42). Adapun sarana manajemen yang mempunyai lima unsur (5M) menurut Lubis (1985: 34) yaitu : 1) Man (Tenaga kerja manusia) Tenaga kerja manusia merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada

20 manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah mahluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuannya. 2) Machine (Mesin-mesin yang diperlukan) Peranan mesin dalam zaman modern ini tidak dapat diragukan lagi, mesin dapat membantu manusia dalam pekerjaannya, mendefinisikan waktu bekerja untuk menghasilkan sesuatu sehingga memperoleh keuntungan yang lebih banyak dan baik. 3) Material (Bahan-bahan atau peralatan yang diperlukan) Faktor material ini sangat penting, karena manusia tidak dapat melaksanakan tugasnya tanpa dukungan kelengkapan alat. Sehingga dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan organisasi tertentu perlu disiapkan bahan perlengkapan apa-apa saja yang sedang dibutuhkan. 4) Money (Uang) Dalam dunia modern, uang sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai sangatlah diperlukan untuk mencapai tujuan selain manusianya. Pengaruh dan peranan uang dalam pergaulan manusia telah dipahami kita bersama. Uang digunakan sebagai sarana manajemen dan harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang di inginkan bisa tercapai dengan baik, sehingga tidak memelukan uang yang begitu besar. 5) Methode (Sistem atau cara untuk mencapai tujuan)

21 Cara melaksanakan suatu pekerjaan guna mencapai kerja (metode) yang tepat sangat menentukan kelancaran jalannya roda manajemen dalam suatu organisasi. Sebab, dengan cara atau metode yang ditata dengan baik, maka akan menghasilkan produk yang baik pula sehingga tujuan bisa tercapai dengan efektif dan efisien. 3. Tujuan Pengembangan Produk Menurut Buchari (2000: 101) tujuan pengembangan produk yang dilaksanankan oleh perusahaan : a. Mempertahankan posisi pangsa pasar yaitu untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut diperlukan strategi memperkenalkan produk baru atau memperbaharui produk yang sudah ada. b. Mengembangkan lebih lanjut posisi perusahaan sebagai innovator sehingga untuk mencapai tujuan ini perusahaan menjalankan strategi memperkenalkan produk yang benar-benar baru, tidak hanya mengembangkan dari produk yang sudah ada. c. Memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan, suatu perusahaan harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang dihasilkannya berdasarkan atas dua fungsi dasar yaitu pemasaran dan inovasi baru. 4. Tahap-tahap Pengembangan Produk Proses pengembangan produk untuk setiap perusahaan adalah berbeda, tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatan-kegiatan ini lebih membutuhkan daya analisis yang lebih

22 mendalam dan manajemen organisasi. Proses pengembangan produk yang terstruktur serta terdefinisi dengan baik, sangat diperlukan perusahaan dalam merancang produk-produk yang akan dijual ke pasar. Tahap-tahap pengembangan produk baru seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009: 306), yaitu : a. Penciptaan Ide Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide. Ide produk baru bisa berasal dari interaksi dengan berbagai kelompok dan menggunakan teknik yang menghasilkan kreaktivitas. Untuk menghasilkan arus ide-ide baru yang berkesinambungan, perusahaan harus dengan agresif menggali banyak sumber-sumber gagasan. b. Penyaringan Ide Setelah mencetuskan atau menciptakan sejumlah besar gagasan atau ide, maka tahap selanjutnya adalah menyaring sejumlah gagasan yang baik dan menyisahkan gagasan tersebut untuk kemudian disesuaikan dengan sumber daya perusahaan. c. Pengembangan dan Pengujian Konsep. Gagasan yang telah lolos dari penyaringan menjadi satu konsep produk yang akan dikembangkan dan dilakukan pengujian. Pengembangan konsep tugas pemasar adalah mengembangkan gagasan ini menjadi alternatif konsep produk, mengetahui sejauh mana konsep menarik perhatian konsumen dan memilih konsep yang terbaik. Pengembangan dan pengujian konsep ini harus dirancang

23 sedemikian rupa, sehingga dapat di ketahui reaksi dari para pelanggan terhadap setiap jenis produk baru tersebut. d. Pengembangan Strategi Pemasaran Setelah uji konsep sudah berhasil, kemudian manajer produk baru akan mengembangkan rencana strategi tiga bagian awal untuk memperkenalkan produk baru ke pasar yaitu : 1) Bagian pertama Menggambarkan ukuran pasar sasaran, struktur dan perilaku konsumen, produk yang direncanakan, dan tujuan laba yang dicari dalam beberapa tahun pertama. 2) Bagian kedua Mengisarkan rencana harga produk, strategi distribusi dan anggaran pemasaran yang direncanakan selama tahun pertama. 3) Bagian ketiga Rencana strategi pemasaran menggambarkan tujuan penjualan dan laba jangka panjang serta strategi bauran pemasaran sepanjang waktu. e. Analisis Bisnis Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal. Manajemen harus mempersiapkan penjualan biaya, dan proyeksi laba, serta yang akan dicapai, yang mana semuanya itu harus sesuai dengan tujuan perusahaan.

24 f. Pengembangan Produk Jika konsep produk dapat melewati ujian bisnis, konsep ini berlanjut ke litbang untuk dikembangkan menjadi suatu produk fisik. Selanjutnya ke bagian produksi untuk dibuat, diberi merek dan kemasan yang menarik. g. Pengujian Pasar Setelah manajemen puas dengan kinerja fungsional dan psikologis, produk siap dikemas dengan nama merek dan kemasan dalam uji pasar. Dalam pengaturan autentik, pemasar dapat mempelajari seberapa besar pasar yang ada dan bagaimana konsumen dan penyalur bereaksi untuk menangani, menggunakan, dan membeli kembali produk. h. Tahap Komersialisasi Memperkenalkan produk baru ke pasar merupakan kegiatan penyelesaian rencana pemasaran, pengkoordinasian kegiatan perkenalan dengan fungsi-fungsi bisnis, pelaksanaan strategi pemasaran serta pengontrolan peluncuran produk. 5. Penghambat Pengembangan Produk Berikut ini ada beberapa faktor yang menghambat pengembangan produk dalam suatu perusahaan menurut Kotler dan Keller (2009: 283) antara lain kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang tersisa untuk menigkatkan beberapa produk dasar.

25 a. Pasar yang terfragmentasi. Perusahaan harus mengarahkan produk mereka pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk setiap produk. b. Batasan sosial dan pemerintah produk harus memuaskan keamanan konsumen dan ramah lingkungan. c. Biaya pengembangan. Perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya biaya manufaktur dan pemasaran. d. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus, tetapi tidak dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan meluncurkannya. e. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih pendek. Perusahaan harus mempelajari bagaimana cara memadatkan waktu pengembangan dengan menggunakan teknik baru, mitra strategis, uji konsep dini, dan perencanaan pemasaran yang bagus. D. Strategi Memasuki Pasar Internasional Berikut ini merupakan sepuluh langkah strategi memasuki pasar internasional (Amir M.S, 2004: 18) antara lain : 1. Keputusan manajemen untuk melaksanakan ekspor Keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan ekspor merupakan faktor strategi yang paling utama dalam upaya memasuki ekspor. Tanpa itu, perusahaan tidak akan pernah memasuki pasar ekspor.

26 Keberanian mengambil keputusan itu sangat tergantung pada visi manajemen puncak setiap perusahaan. 2. Menentukan komoditi yang akan diekspor Para ekonomi menyebutkan bahwa komoditi yang mempunyai daya saing yang tinggi adalah komoditi yang mempunyai keunggulan mutlak, keunggulan komperatif, dan keunggulan kompetitif. Dengan demikian penentuan komoditi yang akan diekspor merupakan langkah strategis yang penting pula diambil, sebelum melakukan ekspor. 3. Menganalisis kondisi negara tujuan ekspor Sebelum melakukan pilihan tentang negara yang dijadikan sasaran bagi ekspor komoditi kita, perlu sekali dilakukan penelitian awal tentang populasi suatu negara termasuk agama, tradisi, kondisi politik, ekonomi, sosial, iklim, peraturan ekspor-impor, perpajakan, keuangan transportasi, dan lain-lain. Tujuan melakukan penelitian awal ini agar dapat menentukan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki. 4. Menetapkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki serta menentukkan calon mitra usaha sebagai saluran pemasaran. Menetapkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki. Selain itu perlu pula diperhatikan kebiasaan yang ada dikalangan segmen pasar yang dipilih.

27 5. Menentukan strategi operasional bersama mitra usaha Pasar internasional adalah pasar yang penuh dengan persaingan. Persaingan antar pengusaha dari mancanegara, yang memperdagangkan komoditi yang sama, disegmen pasar yang sama, dinegara yang sama pula. Oleh karena itu strategi operasional akan diterapkan di negara tujuan ekspor, maka cara yang paling efektif adalah dengan mengikutsertakan mitra dagang kita yang ada di negara tujuan itu, yang lebih banyak mengetahui kondisi persaingan setempat. 6. Menentukan sistem promosi dan pemelihan media masa Pilihan media yang dapat dipakai, diantaranya adalah pameran dagang internasional, brosur, iklan, melalui media cetak, media elektronik seperti televisi, internet melalui atase perdagangan, Kamar Dagang Indonesia dan media promosi lain. 7. Mempelajari peta pemasaran komoditi tertentu Sebelum menentukkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki, sebaiknya kita mempelajari dengan seksama peta pemasaran dari suatu komoditi tertentu. Cara yang dapat ditempuh diantaranya adalah dengan mengumpulkan data impor dari komoditi yang direncanakan untuk diekspor. 8. Mempelajari nama dan alamat lengkap berbagai badan promosi Mengumpulkan secara nyata nama dan alamat lengkap dari media promosi yang dipilih, khususnya yang berada di wilayah negara sasaran

28 ekspor. Perlunya nama dan alamat lengkap ini untuk memudahkan melancarkan kegiatan promosi dari komoditi kita. 9. Menyiapkan brosur dan price list Supaya calon pembeli mengenal barang yang kita ekspor, bila mungkin calon pembeli dikirimi contoh barang atau komoditi yang dimaksud. Selain brosur, kita perlu pula mempersiapkan daftar harga barang sebagai catatan harga umum agar calon pembeli dapat mempertimbangkan harga tersebut dibandingkan dengan harga komoditi serupa dari negara lain. 10. Menyiapkan surat perkenalan usaha dan komoditi yang akan dikirimkan kepada berbagai badan promosi dan calon pembeli Dengan adanya promosi dapat juga dilakukan dengan membuat surat perkenalan yang dikirimkan kepada asosiasi importir di negara tujuan ekspor, atau atase perdagangan asing serta calon pembeli lainnya. Surat perkenalan itu dilengkapi dengan brosur dan daftar harga dari komoditi yang kita perkenalkan.