BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University

BAB I PENDAHULUAN. dalam mutu lulusannya. Politeknik Pos Indonesia dihadapkan pada persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Telkom University Sejarah Telkom University

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Universitas Telkom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Mahasiswa Program Studi S-1 Ilmu Administrasi Bisnis

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dalam Undang-Undang Dasar 1945 diamanatkan bahwa tiaptiap

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Wakil Rektor IV Universitas Telkom Sumber : Surat Keputusan Pengurus YPT 20 Juni 2014 Dalam struktur organisasi Warek

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Kota Bandung (Sumber: Pengadilan Negeri Bandung, 2017 )

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Institusi

BAB I PENDAHULUAN. Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan universitas pembina di

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik. Persaingan dalam dunia bisnis antara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN JUMLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. dari konsumen (calon mahasiswa) atas kinerja yang dihasilkan perguruan tinggi

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB)

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) SEBUAH CATATAN PENINGKATAN KUALITAS GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis banyak

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran akan kebutuhan pendidikan formal. Jika dahulu persepsi

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BABl PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan penopang dalam meningkatkan sumber daya

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

BAB I PENDAHULUAN Logo Institut Manajemen Telkom Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Telkom

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat dan Banten

PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM PERSPEKTIF PERGURUAN TINGGI RISET

Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi. Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: Buku Kunci Sukses Seorang Public Relations Officer Telkom)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

Smart, Innovative, Professional

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Universitas Telkom (Tel-U)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sarjana sarjana terbaik yang dapat bersama-sama membangun

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti Negara Indonesia ini. Ditambah dengan adanya sistem

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi

BUKU KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS), hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan sebagai salah satu industri yang mengalami

Gambar 1.1 Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia 2015 Sumber : Dirjen Pendidikan Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri (PTN) menawarkan keunggulannya masing-masing dalam memperebutkan

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Universitas Telkom berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013. Universitas Telkom adalah Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan dari empat Perguruan Tinggi Swasta, yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom). Institut Teknologi Telkom sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom). Institut Manajemen Telkom sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Manajemen dan Bisnis Telkom (STMB Telkom). STT Telkom dan STMB Telkom didirikan pada tahun 1990 atas prakarsa PT. Telkom yang saat itu dipimpin oleh Direktur Utama Ir. Cacuk Sudarijanto. Kedua sekolah tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki kekhususan pendidikan dalam bidang industri pertelekomunikasian serta teknologi informasi. Program Diploma Manajemen Pemasaran didirikan pada tahun 2008 setelah transformasi dari Sekolah Bisnis Manajemen Telkom untuk Institut Manajemen Telkom. Tahun 2013 bergabung bersama Politeknik Telkom masuk ke dalam Fakultas Ilmu Terapan (Applied Science School) Lulusan Program Studi D3 Manajemen Pemasaran memiliki kompetensi dalam bidang marketing yang terampil dalam praktik dan memahami teori. Dengan kurikulum berbasis kompetensi yang mengutamakan soft skill serta didukung keterampilan teknologi informasi dan komunikasi maka Program Studi D3 mampu menghasilkan lulusan yang handal, responsif dan berintegritas untuk menjadi tenaga profesional yang siap bekerja dan mempunyai jiwa entrepreneur. Program studi Diploma 3 (D3) Manajemen Pemasaran Universitas Telkom memiliki visi, misi, dan tujuan sebagai berikut : 1

1.1.1 Visi Menjadi pusat pengembangan ilmu, keterampilan dan teknologi terapan bidang Manajemen Pemasaran yang unggul dan terkemukan di ASEAN pada 2018 To become center of the development knowledge, skills and technologies applied in the fields of marketing which leading and prominent in Southeast Asia at 2018. 1.1.2 Misi Melaksanakan pendidikan vokasi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bidang Manajemen Pemasaran yang berkualitas dan tepat guna berbasis ICT dalam menghasilkan lulusan yang mandiri dan berjiwa entrepreneur Implementing vocational education, research and community service in the field of marketing which appropriate and qualified based on ICT in generating graduates with the spirit of entrepreneurial. 1.1.3 Tujuan Menghasilkan lulusan Ahli Madya dibidang Manajemen Pemasaran yang mandiri dan unggul Produce graduates with Associate Expert in the field of Marketing Management is an independent and superior. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah mahasiswa program studi Diploma 3 (D-3) Manajemen Pemasaran Universitas Telkom angkatan 2014, di mana jumlah mahasiswa aktif dari program studi Diploma 3 (D-3) Manajemen Pemasaran Universitas Telkom angkatan 2014 yaitu 181 mahasiswa. 2

Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Aktif Program Studi Diploma 3 (D-3) Manajemen Pemasaran Universitas Telkom Angkatan 2014 Angkatan Jumlah Mahasiswa (orang) 2014 181 Sumber : Data dari Badan Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom 1.2 Latar Belakang Penelitian Pendidikan Tinggi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka pendidikan tinggi menjadi ujung tombak dalam mendorong perkembangan suatu bangsa. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional seperti tercantum dalam Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional yang berlaku di Indonesia diselenggarakan melalui Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), Perguruan Tinggi Agama (PTA), maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan Tinggi sebagai salah satu instrumen pendidikan nasional diharapkan dapat menjadi pusat penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi serta pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 24 Ayat 2 dan 3 menyatakan bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat memperoleh sumber dana dari masyarakat yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan prinsip akuntabilitas publik. Namun bukan berarti perguruan tinggi membisniskan kegiatan akademiknya. 3

Dalam Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2010 pasal 49 ayat 2a, dan 2c serta pasal 53 ayat 1 dan 2 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dijelaskan bahwa pengelolaan satuan pendidikan didasarkan pada prinsip nirlaba yaitu prinsip kegiatan satuan pendidikan yang bertujuan utama tidak mencari keuntungan, sehingga seluruh sisa lebih hasil kegiatan satuan pendidikan harus digunakan untuk meningkatkan dan/atau mutu layanan satuan pendidikan, penjaminan mutu yaitu kegiatan sistematik satuan pendidikan dalam memberikan layanan pendidikan formal yang memenuhi atau melampaui standar nasional pendidikan secara berkelanjutan. Satuan pendidikan wajib memberikan layanan pendidikan kepada calon peserta didik dan peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, ras, etnis, gender, status sosial dan kemampuan ekonomi. Satuan pendidikan wajib menjamin akses pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang membutuhkan pendidikan khusus dan layanan khusus. Globalisasi yang terjadi pada abad ini berakibat pada keseluruhan kehidupan bermasyarakat, tidak terkecuali pendidikan tinggi. Salah satu kondisi yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini merupakan masalah persaingan yang bersifat lokal, regional dan global. Perguruan Tinggi di Indonesia, baik yang berstatus negeri atau swasta tidak hanya bersaing dengan perguruan tinggi lokal tetapi juga berbagai institusi yang merupakan jaringan dari perguruan tinggi di tingkat internasional. Persaingan dibidang pendidikan tinggi yang mengharuskan perguruan tinggi dalam negeri meningkatkan daya saingnya, baik dalam penyelenggaraan maupun dalam mutu lulusannya. Universitas Telkom dihadapkan pada persaingan yang semakin sengit bukan hanya dengan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) tetapi juga dengan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) untuk dapat menarik minat mahasiswa. Russell (2005) menyatakan bahwa mahasiswa adalah target utama dari layanan yang ditawarkan oleh Perguruan Tinggi (Schuller dan Rasticova, 2011:59). Otonomi Perguruan Tinggi yang diterapkan oleh PTN membawa imbas terhadap pengelolaan Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Kekhawatiran PTN menghadapi tekanan finansial akibat perubahan statusnya menjadi PK BLU (Penerapan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum) yang memberikan 4

keleluasaan bagi PTN dalam mengelola keuangannya sendiri, sehingga mendorong PTN meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa/student body, sekaligus menjadi pesaing utama PTS. Fenomena ini membawa imbas yang sangat besar terhadap keberlangsungan hidup PTS. Pasar yang harus diperebutkan oleh PTS menjadi semakin kecil, terutama ketika PTN semakin banyak membuka program-program lain di luar program regular yang sudah ada sebelumnya. Akhirnya, sejumlah PTS mengalami kekurangan mahasiswa, bahkan sejumlah PTS terancam ditutup karenanya. Universitas Telkom dibentuk dari dana CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan BUMN PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Universitas Telkom dari tahun ke tahun semakin berkembang, hal tersebut dapat dilihat semakin banyaknya jumlah Mahasiswa yang mendaftar di Universitas Telkom. Universitas Telkom memiliki kelebihan dibidang teknologi telekomunikasi dan informasi. Untuk meningkatkan kepercayaan mahasiswa dalam memilih Universitas Telkom, pihak dari Universitas Telkom meningkatkan tenaga pengajar yang memiliki gelar Doktor yang mencapai target 30% di tahun 2017. Dengan demikian, peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui atribut-atribut penting yang digunakan mahasiswa dalam memilih universitas dan/atau program studi yang akan dimasukinya, dalam hal ini adalah memilih untuk mendaftar di Universitas Telkom dan secara khusus mengetahui faktorfaktor mengapa memilih memutuskan masuk di Program Studi D3 Manajemen Pemasaran, di mana yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran angkatan 2014. Alasan peneliti memilih program studi ini karena peneliti memiliki ketertarikan tersendiri terhadap program studi D3 Manajemen Pemasaran dikarenakan program studi manajemen di sini sudah berfokus pada Information and Computer Technology (ICT). Pada saat ini, industri bisnis telekomunikasi diberitakan sedang mengalami peningkatan, Dengan berkembangnya industri telekomunikasi di Indonesia sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk serta pendapatan per kapita pada beberapa tahun terakhir ini, industri pasar telekomunikasi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa disetiap tahunnya. Pertumbuhan industri telekomunikasi pada 5

tahun ini diperkirakan mencapai 40%, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya antara 30% - 35%, perkiraaan ini bukan hanya terjadi pada tahun ini, akan tetapi peningkatan ini akan terus meningkat pada tahun-tahun yang akan datang (Republika Newsroom: Saputra, 2014), sehingga permintaan untuk memilih program studi yang memiliki kurikulum ICT semakin meningkat pula. Persaingan dalam universitas dalam membuat program studi berkurikulum ICT semakin ketat. Hal ini menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian di Universitas Telkom khususnya di jurusan D3 Manajemen Pemasaran untuk menjawab opini publik terhadap Perguruan Tinggi Swasta dibidang Perguruan Tinggi. Diharapkan dapat memberikan informasi dan saran kepada masyarakat, bahwa D3 Manajemen Pemasaran Universitas Telkom mampu memberikan mutu pendidikan yang baik dengan mutu lulusannya yang dapat bersaing di dunia kerja kelak. Dilihat dari sudut pandang konsumen dalam hal ini mahasiswa, situasi ini sebenarnya memberikan keuntungan tersendiri. Semakin banyaknya perguruan tinggi yang beroperasi, berarti memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk menentukan pilihan sehingga pihak perguruan tinggi harus bersedia memberikan kualitas layanan akademik yang paling sesuai dengan keinginan mahasiswa. Yano J. Ryan (2013) mengemukakan, mutu pendidikan, kesempatan kerja, reputasi lembaga merupakan faktor penting dalam pemilihan perguruan tinggi. Peneliti melakukan wawancara kepada 30 responden (mahasiswa/i Jurusan D3 Manajemen Pemasaran Angkatan 2014, Universitas Telkom) sebagai tahap pra penelitian dengan mengajukan pertanyaan Apa yang membuat saudara tertarik memilih Universitas Telkom?. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti memberikan beberapa alternatif jawaban sebagai berikut: 1. Kualitas yang baik 2. Mudah bekerja 3. Iklan menarik 4. Akreditasi 5. Mengikuti saudara atau teman yang kuliah di Universitas Telkom 6. Biaya kuliah 6

7. Lokasi 8. Dosen berkualitas 9. Perubahan Institut Manajemen Telkom menjadi Universitas Telkom (Universitas Telkom) 10. Meningkatnya persentase mahasiswa yang kuliah di Universitas Telkom Hasil jawaban alasan mahasiswa memilih Universitas Telkom dapat dilihat pada gambar berikut: 13.3% 0.0% 26.7% 10.0% 6.7% 6.7% 0.0% 20.0% 10.0% 6.7% Kualitas yang baik Iklan menarik Mengikuti saudara atau teman yang kuliah di Universitas Telkom Lokasi Perubahan Institut Manajemen Telkom menjadi Universitas Telkom Mudah bekerja Akreditasi Biaya kuliah Dosen berkualitas Meningkatnya persentase mahasiswa yang kuliah di Universitas Telkom Gambar 1.1 Jawaban Alasan Mahasiswa memilih Universitas Telkom Sumber : Data Primer (Diolah Peneliti, 2015) Berdasarkan hasil wawancara terhadap 30 responden, diperoleh hasil bahwa mayoritas responden yaitu 26,7% responden memilih Universitas Telkom karena lulusannya mudah bekerja. Selanjutnya berturut-turut 20,0% responden memilih Universitas Telkom karena mengikuti saudara atau teman yang kuliah di Universitas Telkom, 13,3% responden memilih Universitas Telkom karena meningkatnya persentase mahasiswa yang kuliah di Univesitas Telkom, 10,0% responden memilih Universitas Telkom karena akreditasi maupun perubahan Institut Manajemen Telkom menjadi Universitas Telkom, 6,7% responden 7

memilih Universitas Telkom karena iklan yang menarik, lokasi, maupun dosen yang berkualitas. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul Analisis Faktor Pengambilan Keputusan Mendaftar di Institusi Pendidikan Tinggi Swasta (Studi pada Program Studi D3 Manejemen Pemasaran Universitas Telkom Angkatan 2014). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih Prodi D3 Manajemen Pemasaran Universitas Telkom sebagai kampus swasta yang diregister oleh mereka? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan data dan informasi mengenai faktor pengambilan keputusan mendaftar di institusi pendidikan tinggi swasta. Bertitik tolak pada masalah yang diuraikan di atas tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membentuk pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih Prodi D3 Manajemen Pemasaran Universitas Telkom sebagai kampus swasta yang diregister oleh mereka. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut. 1.5.1 Manfaat Teoritis 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat berguna sebagai media untuk mengaplikasikan atau mempraktikkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan, serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai analisis faktor 8

pengambilan keputusan mendaftar di institusi pendidikan tinggi swasta dan sebagai sarana untuk belajar dalam menganalisis suatu masalah. 2. Bagi Pihak Akademis Untuk menambah wawasan pembaca dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang sejenis. 1.5.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Praktisi Penelitian ini memiliki implikasi sebagai bahan pertimbangan kebijakan dalam menghadapi dan memahami faktor pengambilan keputusan mendaftar di institusi pendidikan tinggi swasta. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu informasi faktor pengambilan keputusan mendaftar di institusi pendidikan tinggi swasta. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU Merupakan tinjauan kepustakaan yang berisi bahasan teori dan konsep pengambilan keputusan dan kriteria pemilihan kampus, serta teori lain yang mendukung pemahaman mengenai penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab/menjelaskan masalah penelitian. 9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menjelaskan mengenai cara pengolahan data serta analisis data yang telah melalui proses pengolahan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Menyajikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan menyajikan saran/rekomendasi berdasarkan hasil penelitian. 10