Gambar 1.1 Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia 2015 Sumber : Dirjen Pendidikan Tinggi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perguruan Tinggi di Indonesia terus mengalami perkembangan selama 5 tahun terakhir. Jumlah Perguruan Tinggi Negeri saja mengalami peningkatan sebanyak 43% dari 84 menjadi 120 PTN. Data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 2015 menyatakan bahwa jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia adalah sebanyak yang terdiri dari Sekolah Tinggi, Akademik, 228 Politeknik, 134 Institut dan 513 Universitas. Gambar 1.1 Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia 2015 Sumber : Dirjen Pendidikan Tinggi 1

2 2 Adapun jumlah lulusan SMA-MA tahun 2015 sebanyak , yang melanjutkan kuliah 60% ( ). Jumlah lulusan SMK sebanyak , yang melanjutkan kuliah 8% (93.659) (sumber : Jawa Pos 17 Mei 2015). Jika daya tampung PTN sebesar pertahun (rata-rata 2500 per PTN), maka potensi calon mahasiswa akan diperebutkan oleh 3100 PTS. Dengan melihat perbandingan antara jumlah lulusan SMA-sederajat dan jumlah Perguruan Tinggi yang ada, terlihat semakin ketatnya persaingan pada industri ini. Persaingan yang ada tersebut mendorong Perguruan Tinggi terutama swasta harus menciptakan minat masuk pada pelanggannya (mahasiswa). Di samping itu, sumber dana PTS yang diperoleh dari pelanggan mendasari mereka untuk menciptakan konsumen yang loyal. Sutisna (2001) memaparkan bahwa, ada beberapa manfaat apabila suatu institusi atau perusahaan menampilkan citra yang positif, yang pertama konsumen, dengan citra yang positif terhadap suatu produk atau jasa, maka akan timbul suatu kepercayaan. Kedua kebijakan family branding dan leverage branding dapat dilakukan jika citra perusahaan telah positif. Citra merek dalam hal ini adalahpenglihatan dan kepercayaan yang terpendam di benak konsumen, sebagai cerminan asosiasi yang tertahan di ingatan konsumen (Kotler,2009). Kemudian akan berdampak pada keputusan masyarakat atau konsumen melanjutkan studi pada universitas tersebut. Bahkan, reputasi lebih disarankan dari upaya pencitraan (branding) karena merupakan sesuatu yang alami dan dibangun dalam kurun waktu panjang. Reputasi perguruan tinggi merupakan faktor penting dalam proses penciptaan nilai bagi mahasiswa. Bahkan, kesan (Image) dan reputasi (reputation) perguruan tinggi seringkali dinggap lebih penting dibanding dengan kualitas yang berkaitan dengan layanan kepada mahasiswa. Citra dan reputasi yang baik dimata konsumen atau calon mahasiswa sangat diperlukan oleh sebuah perguruan tinggi. Citra dan reputasi ini begitu penting bagi keberlangsungan hidup sebuah perguruan tinggi, maka menjadi tanggung jawab setiap Perguruan Tinggi untuk dapat memperhatikan dan mengelola citra baik yang sudah dimiliki untuk dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga diharapkan dapat mempengaruhi calon mahasiswa untuk

3 3 memilih Perguruan Tinggi tersebut. Kepuasan konsumen merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha dan akan sangat berpengaruh terhadap minat masuk mereka. Minat konsumen terbentuk oleh citra dan reputasi yang melekat pada produk/perusahaan tersebut. Menurut sumber data yang berasal dari Universitas Widyatama, jumlah mahasiswa/i aktif di Universitas Widyatama terus mengalami peningkatan pada setiap angkatan nya mulai dari angkatan 2012/2013, 2013/2014, dan 2014/2015. Jumlah peningkatan tersebut dapat dilihat pada gambar 1.2. Gambar 1.2 Jumlah Mahasiswa/i Universitas Widyatama Angkatan Tahun Sumber : Universitas Widyatama Hasil survey terhadap 33 responden, diperoleh hasil bahwa Universitas Widyatama memiliki reputasi yang cenderung baik dengan nilai rata-rata 3.5 (range 1-5). Kemudian mereka beranggapan bahwa lulusan Widyatama mudah mendapat pekerjaan dengan nilai rata-rata Lalu Universitas Widyatama dianggap credible dengan nilai 3.1 (Sumber : Mahasiswa Universitas Widyatama).

4 4 Data Universitas swasta menurut webometrik menyatakan bahwa Universitas Widyatama di Januari 2013 berada di peringkat 95 se- Indonesia,mengalami kenaikan di Januari 2014 ke peringkat 53 lalu turun kembali di juni 2015 ke peringkat 69. Sedangkan menurut data dari Dikti Widyatama turun ke peringkat 102. Terlihat bahwa Universitas Widyatama mengalami pasang surut dan penurunan yang cukup drastis. Berikut dibawah ini data jumlah SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung tahun 2016 : SMA NEGERI : 30 SMA SWASTA : 134 Sumber : Seringkali ketiadaan informasi dan ketidaktahuan akan calon mahasiswa baru kerap menyebabkan masalah dan penyesalan di kemudian hari. Salah satunya adalah perguruan tinggi pilihan ternyata kualitasnya tidak sesuai harapan, tidak dapat mengikuti materi kuliah dengan baik karena tidak tertarik di bidang pilihanya, serta tidak dapat menyelesaikan kuliah dengan baik ataupun diganjar drop out oleh perguruan tinggi tempat kuliah karena masa studi telah lewat atau indeks prestasi tidak mencapai standar yang ditetapkan. Kurangnya informasi dari calon mahasiswa penulis melakukan pra survey di berbagai SMA, pemilihan tempat kuliah dan jurusan yang tepat sedini mungkin harus mulai dipertimbangkan. Dalam menentukan perguruan tinggi calon mahasiswa baru harus mengetahui minat dan bakat yang dimiliki, cari info status akreditasi, survey biaya dan juga melihat lulusan dari hasil universitas tersebut. Wajdi (1998) Persaingan antar perguruan tinggu memicu calon mahasiswa menjadi semakin rasional dalam memilih pendidikan tinggi sesuai pemahamannya terhadap lingkungan di sekitarnya. Hardjana (2008) mengatakan bahwa berbagai penelitian menunjukan bahwa reputasi merupakan masalah yang sangat kompleks dan memerlukan manajemen yang cermat, peka dan cerdik. Menurut Ardianto (2011) berkat pengamanan yang memadai brand image berkembang menjadi reputasi perusahaan masih relatif baru. Reputasi perusahaan

5 5 menurut pendapat pihak lain (calon mahasiswa) harus baik agar calon mahasiswa muncul minat untuk masuk pada universitas tersebut. Untuk mendapatkan perhatian dan akhirnya calon mahasiswa menentukan minat masuk membuat reputasi menjadi suatu hal yang penting untuk mempengaruhi minat masuk. Ini disebabkan karena pada saat promosi, lulusanlulusan, calon mahasiswa tidak hanya memberikan respon terhadap barang atau jasa yang ditawarkan, tetapi calon mahasiswa akan memberikan respon terhadap lingkungan yang diciptakan universitas itu. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, menyangkut brand image dan reputasi yang di miliki oleh Universitas Widyatama membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Brand Image dan Reputasi terhadap Minat Masuk calon mahasiswa baru yang akan penulis teliti dengan judul PENGARUH BRAND IMAGE ( CITRA MEREK ), dan REPUTASI UNIVERSITAS WIDYATAMA TERHADAP MINAT MASUK CALON MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYATAMA 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah terdapat hubungan antara Brand Image terhadap Minat masuk Universitas? 2. Apakah terdapat hubungan antara Reputasi terhadap Minat masuk Universitas? 3. Bagaimana hubungan Brand Image dan Reputasi terhadap Minat masuk Universitas? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui hubungan antara Brand Image terhadap Minat masuk Universitas. 2. Untuk mengetahui hubungan antara Reputasi terhadap Minat masuk Universitas.

6 6 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan Brand Image dan Reputasi terhadap Minat masuk Universitas. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategi untuk mempengaruhi masyarakat dalam membuat keputusan memilih Universitas Widyatama sebagai universitas pilihan. 2. Bagi penulis Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai Brand Image dan Reputasi Universitas terhadap minat masuk Universitas melalui ilmu-ilmu dan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan kenyataan yang ada 3. Bagi pihak lain Sebagai bahan bacaan,penambah wawasan,dan sebagai pendorong untuk penelitian lebih lanjut membahas mengenai variabel lain yang tidak dibahas di skripsi ini. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Bandung Jawa Barat. Objek Penelitiannya adalah siswa-siswi SMA Negeri maupun Swasta tingkat akhir di Kota Bandung Waktu dan Periode Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari Februari 2016 Juni 2016.