Buku Putih Sanitasi 2013

dokumen-dokumen yang mirip
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya,

Profil Kabupaten Aceh Jaya

Profil Kabupaten Aceh Jaya

Buku Putih Sanitasi 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Buku Putih Sanitasi 2013

Pemutakhiran SSK Aceh Jaya 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

RINGKASAN PERUBAHAN APBK BERDASARKAN RINCIAN OBYEK PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Gambaran Umum Wilayah

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

JUMLAH PNS MENURUT GOLONGAN DAN PEGAWAI HONOR PADA LEMBAGA/DINAS/INSTANSI DALAM KABUPATEN ACEH BARAT, JANUARI I II III IV Jumlah Honor

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015


D A F T A R I S I Halaman

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

KABUPATEN NAGAN RAYA RINGKASAN PERUBAHAN APBK MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2014

: TGK. MARZUKI. TEMPAT, TGL LAHIR : Darat, 14 Juli DAPIL : Aceh Jaya 1. : Dusun Tgk. Raja Gampong Darat. 1. SD : SD Negeri Kuala Daya

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SOPPENG

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

QANUN KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN TRUMON TENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN

Profil Kabupaten Aceh Barat Daya

Jumlah Anggaran 1 BELANJA , ,00 97, ,95

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik. A. Kondsi Geografis

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN KELURAHAN DAN PEMBENTUKAN GAMPONG DALAM KABUPATEN PIDIE JAYA

DRAFT QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN ANGGARAN 2015

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

RANCANGAN QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN ANGGARAN 2015

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

DAFTAR RINGKASAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013

REALISASI APBD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 TRIWULAN I

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR ISI. Halaman BAB III PENUTUP... 13

PROFIL SANITASI SAAT INI

QANUN KOTA SABANG WALIKOTA SABANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN MUKIM-MUKIM DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-5- MEMUTUSKAN: Menetapkan : QANUN TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KOTA SABANG TAHUN ANGGARAN 2013.

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KOTA BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 11 Tahun : 2015

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2013 /2005 T E N T A N G

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik Geografis Kabupaten Aceh Jaya terletak pada kordinat 04 0 22-05 0 16 Lintang Utara dan 95 0 02-96 0 03 Bujur Timur dengan luas daerah 3.727 Km 2 atau 372.700 Ha. Kecamatan Sampoiniet merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah sekitar 27 persen (1.011 Km 2), sedangkan Kecamatan Panga mempunyai luas wilayah terkecil yaitu sekitar 8 persen (307 Km 2 ) dari wilayah kabupaten. Secara geografi kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia. Jalur sepanjang pantai juga merupakan tempat permukiman penduduk terpadat dibandingkan dengan daerah pemukiman yang jauh dari pantai. Jaringan jalan yang menyusuri pinggir pantai yang menghubungkan Banda Aceh dengan kota-kota di bagian barat dan selatan provinsi ini menjadi faktor yang sangat mendukung bagi penduduk untuk membangun permukiman di sepanjang pantai. Pusat-pusat perdagangan dan berbagai aktivitas perekonomian lainnya pun pada umumnya berlokasi di kota-kota kecamatan yang berada di sepanjang pantai wilayah ini. Sampai saat ini, ada 16 pulau yang terdata dan mempunyai nama. Pulau-pulau tersebut tersebar di empat kecamatan. Terdapat juga dua danau/rawa yang terletak di Kecamatan Teunom dan Panga. Kondisi Fisik Dasar Wilayah Kondisi umum iklim dan curah hujan. Sebagaimana wilayah Indonesia atau wilayah tropis lainnya, Kabupaten Aceh Jaya juga beriklim tropis (hangat dan lembab) dan dikenal 2 (dua) musim, yaitu musim hujan dengan gejolak gelombang laut yang biasanya terjadi bulan September- Februari dengan jumlah hari hujan terbesar berkisar antara 120-170 hari, jumlah hujan rata-rata per tahun berkisar antaran 2000-4000 mm. Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berkisar antara 25,8 0 C 26,9 0 C dan kelembaban antara 84-90,7 persen. Kecepatan angin maksimun berkisar antara 10 27 knot walaupun rata-rata kecepatan angin hanya sebesar 2,8 3,7 knot. Hari hujan rata-rata perbulan 16 hari dengan rata-rata curah hujan per bulan 328,1 mm. Musim kemarau yang biasanya berlangsung antara bulan Meret-Agustus dengan tekanan udara rata-rata berkisar antara 26 0-33 0 C pada siang hari dan 23 0-25 0 C malam hari dan kelembapan antara 84- Gambaran Umum Wilayah II -14

92 %. Kecepatan angin maksimum berkisar antara 12-15 knot walaupun rata-rata kecepatan angin hanya sebesar 0-4 knot. Berdasarkan kemiringan dan ketinggian daratan diatas 25 m dpl Kabupaten Aceh Jaya memiliki daratan yang landai. Topografi. Secara topografi kondisi Kabupaten Aceh Jaya memiliki daratan yang berbukit-bukit, bergununggunung dengan tebing terjal dan kemiringan yang tajam yang dialiri sungai besar dan kecil serta dibedakan menjadi 2.000 2.500 Dpl, <2.000 berdasarkan kelompok ketinggian tersebut dominan memiliki ketinggian <2.000 Dpl hanya Kecamatan Sampoiniet dan Kecamatan Darul Hikmah yang memiliki ketinggian 2.000-2.500 Dpl. Hidrologi Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri rumah tangga dan lain sebagainya, sumber daya air yang dapat dimanfaatkan antara lain sebagai berikut: Danau Danau yang tersedia di Kabupaten Aceh Jaya berpotensi untuk dijadikan sebagai obyek wisata, danau-danau tersebut antara lain Geunang Laot Pinenung Suasa, Geunang Laot Bhee, dan Geunang Paya Laot. Daerah Aliran Sungai (DAS) Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya air, perairan terbuka yang dapat dimanfaatkan yaitu sungai. DAS yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya meliputi: Krueng Teunom, Krueng Calang, Krueng Sabee, Krueng Lageun, Krueng Masen, Krueng Panga, Krueng Pante Kuyun, Krueng Unga, Krueng Woyla dan Krueng Lambesoi. Beberapa Daerah Aliran Sungai dikelompokkan menjadi satu Wilayah Sungai berdasarkan wilayah strategis nasional dan lintas kabupaten. Pengelompokkan ini didasari oleh Permen PU No. 11 A/PRT/M/2006 tanggal 26 Juni 2006 tentang pembagian Wilayah Sungai di Indonesia. Luasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya yang menduduki luasan tertinggi terdapat di Kecamatan Krueng Sabe dengan luas 73051,18 dan luasan terendah terdapat di Kecamatan Pasie Raya yaitu seluas 27901,64 dari jumlah luas lahan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya. Untuk lebih jelasnya sebaran DAS di Kabupaten Aceh Jaya dapat dilihat pada Tabel 2.1 : dan Peta 2.1. Gambaran Umum Wilayah II -15

Tabel 2.1 : Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Aceh Jaya Nama DAS Luas (Ha) DAS Babah Awe 3.462,14 DAS Crak Mong 5.453,16 DAS Inong 23.830,02 DAS Keueh 27,6 DAS Krueng Aceh 234,89 DAS Krueng Masen 48.770,46 DAS Lambeusoi 58.825,28 DAS Ie Item 35.226,26 DAS Ligan 29.205,04 DAS No 2.561,96 DAS Peyaba 55,46 DAS Pleng 0,68 DAS Pulau Kluang 11,06 DAS Pulau Raya 326,98 DAS Sabee 59.476,34 DAS Teunom 108.957,34 DAS Unga 15.679,46 DAS Woyla 12.202,67 DAS Gapa 401,49 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Aceh Jaya Wilayah Sungai (WS) Berdasarkan klasifikasi WS yang melewati Kabupaten Aceh Jaya adalah WS Teunom-Lambesoi, WS Krueng Aceh dan WS Woyla-Seunagan. WS Teunom-Lambeusoi terdiri dari Kecamatan Krueng Sabee, Setia Bakti, Panga, Teunom, Pasie Raya, Indra Jaya, Jaya, Sampoiniet, Darul Hikmah, WS Krueng Aceh terdiri dari Kecamatan Indra Jaya dan Jaya, dan WS Woyla-Seunagan terdiri dari Kecamatan Teunom dan Pasie Raya. Gambaran Umum Wilayah II -16

Peta 2.1 : Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Aceh Jaya Gambaran Umum Wilayah II -17

Administratif Secara administratif Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari 9 Kecamatan, 22 Mukim dan 172 Desa. Kabupaten Aceh Jaya secara administratif dibatasi oleh: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie; Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Aceh Barat; Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Barat; Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. Tabel 2.2 : Nama, luas wilayah per-kecamatan dan Jumlah Desa/Gampong Nama Kecamatan Jumlah Desa /Gampong Sumber : RTRW Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012 2032 Administrasi Luas Wilayah Terbangun (Ha) (%)thd total (Ha) (%)thd total Jaya 34 45.091,46 11,64 % Tidak ada data Tidak ada data Sampoiniet 19 44.969,27 11,61% Tidak ada data Tidak ada data Setia Bakti 13 47.440,70 12,25% Tidak ada data Tidak ada data Krueng Sabee 16 73.051,18 18,86% Tidak ada data Tidak ada data Panga 19 50.195,19 12,96% Tidak ada data Tidak ada data Teunom 24 28.475,69 7,35% Tidak ada data Tidak ada data Pasie Raya 14 27.901,61 7,20% Tidak ada data Tidak ada data Darul Hikmah 19 40.132,61 10,36% Tidak ada data Tidak ada data Indra Jaya 14 30.012,19 7,75% Tidak ada data Tidak ada data 172 387.269,90 100 % Gambaran Umum Wilayah II -18

Peta 2.2 : Peta Administrasi Kabupaten Aceh Jaya dan Cakupan Wilayah Kajian Gambaran Umum Wilayah II -19

2.2 Demografi Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat kecamatan. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompok pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai, dan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas ekonomi yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih sulit. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012, penduduk Kabupaten Aceh Jaya berjumlah 83.667 jiwa yang terdiri dari 44.662 jiwa laki-laki dan 39.185 jiwa perempuan, sedangkan untuk konsentrasi jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Jaya terdapat di Kecamatan Krueng Sabe dengan proporsi terbesar yaitu 15.319 jiwa atau 18,55% lebih besar dari Kecamatan Jaya yang mencapai 17,84% atau 14.555 jiwa dan jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Pasie Raya, Kecamatan Darul Hikmah dan Kecamatan Indra Jaya yang besarannya tidak lebih7% dari jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Jaya. Kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah Kabupaten Aceh Jaya yaitu dengan kepadatan 20 jiwa/km 2. Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Teunom yaitu sebesar 41 jiwa/km 2, sedangkan kepadatan terrendah berada di Kecamatan Panga yang hanya mencapai 13 jiwa/km 2. Untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah dapat dilihat pada Tabel 2.3. Laju pertumbuhan penduduk Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh Jaya berdasarkan data Kabupaten Aceh Jaya dalam angka tahun 2012 mengalami pertambahan dan penurunan dari tahun 1995 hingga tahun 2011. Penurunan pertumbuhan penduduk yang sangat besar terdapat pada tahun 2004 hingga mencapai 31,18%, hal ini disebabkan oleh adanya bencana alam yang menimpa Kabupaten Aceh Jaya bahkan hampir seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh mengalami hal tersebut. Gambaran Umum Wilayah II -20

Tabel 2.3 : Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 3 5 Tahun terakhir Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km 2 ) Tahun Tahun Tahun Tahun 2013 2012 2011 2010 2009 2013 2012 2011 2010 2009 2013 2012 2011 2010 2009 2013 2012 2011 2010 2009 Jaya 14.555 14.505 14.630 21.074 23.092 4.146 4.104 4.161 6.115 *) 17.40 17.38 17.64 26.21 28.49 32 32 31 31 37 Sampoiniet 6.875 6.869 6.873 12.812 12.851 2.007 1.973 1.986 3.600 *) 8.22 8.23 8.29 15.94 15.85 15 15 14 12 13 Setia Bakti 7.876 7.822 7.691 7.306 7.434 2.318 2.282 2.224 2.100 *) 9.41 9.37 9.27 9.09 9.17 17 16 16 12 12 Krueng Sabee 15.319 15.230 14.860 13.589 12.176 4.661 4.586 4.486 4.001 *) 18.31 18.25 17.92 16.90 15.02 21 21 20 24 21 Panga 7.436 7.350 7.340 7.158 7.337 2.300 2.271 2.260 2.168 *) 8.89 8.81 8.85 8.90 9.05 15 15 13 21 24 Teunom 12.635 12.583 12.544 18.453 18.164 4.099 3.981 3.967 5.690 *) 15.10 15.08 15.13 22.95 22.41 44 44 41 30 32 Pasie Raya 6.027 6.186 6.138 Darul Hikmah 6.242 6.228 6.266 Indra Jaya 6.702 6.669 6.585 pemeka ran pemeka ran pemeka ran pemeka ran pemeka ran pemeka ran 1.862 1.859 1.850 1.724 1.703 1.714 2.082 2.078 2.058 pemeka ran pemeka ran pemeka ran pemeka ran pemeka ran pemeka ran 7.20 7.41 7.40 7.46 7.46 7.56 8.01 7.99 7.94 pemek aran pemek aran pemek aran pemek aran pemek aran pemek aran 22 22 21 15 15 15 22 22 20 83.667 83.442 82.927 80.392 81.054 25.199 24.837 24.076 23.674 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 203 202 191 130 139 pemeka ran pemeka ran pemeka ran Belu m peme karan Belu m peme karan Belu m peme karan Sumber : BPSKabupaten Aceh Jaya 2013 Note : *) Tidak ada data disumber Gambaran Umum Wilayah II -21

Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya sampai tahun 2018 dilakukan dengan memproyeksikan jumlah penduduk setiap kecamatan agar diperoleh hasil yang lebih akurat. Dasar pertimbangannya adalah bahwa setiap kecamatan memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda dan terdapat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi perkembangan penduduk wilayah tersebut. Jumlah penduduk hasil proyeksi pada tahun-tahun perencanaan akan menjadi dasar dalam penentuan jumlah sarana dan utilitas wilayah perencanaan, sehingga pemenuhan sarana-sarana akan menjadi lebih efesien dan efektif. Rumus untuk menghitung proyeksi penduduk 5 tahun: Pn = Po (1 + r ) n Keterangan: Pn = jumlah penduduk pada tahun n Po = jumlah penduduk pada tahun awal r = tingkat pertumbuhan penduduk (%) n = jumlah tahun 0 ke n Gambaran Umum Wilayah II -22

Tabel 2.4 : Jumlah dan Kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km 2 ) Tahun Tahun Tahun Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Jaya 14.628 14.701 14.755 14.849 14.923 4.167 4.188 4.209 4.230 4.251 5,78 5,81 5,84 5,87 5,90 32,16 32,32 32,48 32,65 32,81 Sampoiniet 6.909 6.944 6.979 7.014 7.049 2.017 2.027 2.037 2.048 2.058 12,23 12,29 12,35 12,42 12,48 15,08 15,15 15,23 15,30 15,38 Setia Bakti 7.915 7.955 7.995 8.035 8.075 2.330 2.341 2.353 2.365 2.377 10,67 10,73 10,78 10,83 10,89 17,09 17,17 17,26 17,34 17,43 Krueng Sabee 15.936 15.473 15.550 15.628 15.707 4.684 4.708 4.731 4.755 4.779 5,49 5,51 5,54 5,57 5,60 21,11 21,21 21,32 21,42 21,53 Panga 7.473 7.511 7.548 7.586 7.624 2.312 2.323 2.335 2.346 2.358 11,31 11,36 11,42 11,48 11,53 15,08 15,15 15,23 15,30 15,38 Teunom 12.698 12.762 12.826 12.890 12.955 4.120 4.140 4.161 4.182 4.203 6,65 6,69 6,72 6,75 6,79 44,22 44,44 44,66 44,89 45,11 Pasie Raya 6.057 6.088 6.118 6.149 6.179 1.871 1.881 1.890 1.900 1.909 13,95 14,02 14,09 14,6 14,23 22,11 22,22 22,33 22,44 22,56 Darul Hikmah 6.273 6.305 6.336 6.368 6.400 1.733 1.741 1.750 1.759 1.768 13,47 13,53 13,60 13,67 13,74 15,08 15,15 15,23 15,30 15,38 Indra Jaya 6.736 6.769 6.803 6.837 6.872 2.092 2.103 2.113 2.124 2.135 12,54 12,61 12,67 12,73 12,80 22,11 22,22 22,33 22,44 22,56 84.086 84.507 84.931 85.356 85.784 25.325 25.452 25.580 25.708 25.837 92,09 92,55 93,01 93,48 93,95 204,02 205,04 206,07 207,10 208,14 Sumber : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013 Gambaran Umum Wilayah II -23

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya akan mencerminkan daya dukung manajemen pemerintahan daerah terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawabnya. Tingkat kemampuan keuangan daerah, dapat diukur dari kapasitas pendapatan asli daerah, rasio pendapatan asli daerah terhadap jumlah penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Untuk memahami tingkat kemampuan keuangan daerah, maka perlu dicermati kondisi kinerja keuangan daerah, baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya. Kebijakan keuangan pembangunan daerah merupakan bagian sentral yang menentukan suatu program dapat di jalankan. Masalah pendanaan pembangunan sering terjadi permasalahan yang serius dari tahun ke tahun, hal tersebut dikarenakan terbatasnya sumber pendapatan daerah yang digunakan untuk belanja pembangunan yang begitu besar. Untuk menyikapi hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya harus menentukan arah kebijakan dalam pengelolaan keuangan dengan baik serta efektif dan efiesien. Arah kebijakan pengelolaan keuangan Kabupaten Aceh Jaya yang berisikan sumber Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah. Arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013 harus dititik beratkan pada penggalian dan pemanfaatan sumber-sumber PAD yang mampu menunjang jalannya pembangunan yang masih sangat baru. Usaha ini menjadi indikator dalam mengukur kemandirian daerah baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa arah kebijakan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah adalah pada sumber pendapatan maupun belanja yang cenderung meningkat setiap tahun. Hal ini merupakan langkah yang harus ditempuh malalui mekanisme yang sehat dan bersih guna menjamin tumbuhnya Kabupaten Aceh Jaya menjadi daerah yang mandiri dan kuat sehingga mampu disandingkan dengan daerah-daerah lain di Propinsi Aceh. Disamping itu, optimalisasi setiap satuan kerja perlu ditingkatkan guna memperoleh pendapatan. Keselarasan ini perlu dicapai terutama pada sumber daya manusia yang handal dan profesional dalam menjalankan fungsi serta wewenang yang telah diberikan. Seluruh komponen yang terlibat dalam setiap satuan kerja harus ikut serta bertanggungjawab dan menciptakan kondisi yang sehat dari dan ke dalam setiap program maupun kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan. Gambaran Umum Wilayah II -24

Sumber penerimaan daerah Kabupaten Aceh Jaya terdiri atas: (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; (2) Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum; dan Dana Alokasi Khusus; dan (3) Lain-lain pendapatan yang sah meliputi Pendapatan Hibah, Pendapatan Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, Dana Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Tambahan Penghasilan dan Tunjangan Profesi guru PNSD serta Dana Percepatan Infrastruktur Pembangunan Daerah. Penerimaan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA), Pencairan dana Cadangan, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah. Secara detil jumlah anggaran pendapatan dan realisasi Pendapatan Kabupaten Aceh Jaya selama lima tahun terakhir (2009-2013) disajikan dalam Tabel 2.5 Gambaran Umum Wilayah II -25

Tabel 2.5 : REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA KABUPATEN (APBK) KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 2013 No Uraian 2009 2010 Tahun 2011 2012 Tahun Berjalan 2013 Rata rata Pertumbuhan 1. Pendapatan Daerah 316.433.514.220,40 360.589.884.052,03 427.072.148.192,51 410.315.642. 578, 29 465.036.596.708,00 378.602.797.260,81 1.1. Pendapatan Asli Daerah 11.718.685.037,40 15.408.391.655,03 14.032.804.237,51 15.193.808.668,07 17.697.650.000,00 14.810.267.919,60 1.1.1 Pajak Daerah 2.464.712.692,00 2.662.226.141,00 2.138.687.704,09 2.651.007.841,00 3.068.500.000,00 2.597.026.875,62 1.1.2 Retribusi Daerah 761.681.000,00 1.017.024.750,00 1.130.945.000,00 2.588.257. 922,16 4.828.150.000,00 2.065.211.734,43 1.1.3 1.1.4 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 2.876.393.305,40 3.123.068.582,46 2.438.511.693,24 2.917. 579.228,41 3.000.000.000,00 2.871.110.561,90 5.615.898.040,00 8.606.072.181,57 8.324.659.840,18 7.036.963. 676, 50 6.801.000.000,00 7.276.918.747,65 1.2 Dana Perimbangan 283.123.595.507,00 264.014.439.840,00 329.416.520.437,00 367.612. 599.168,00 422.512.791.134,00 333.335.989.217,20 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 28.042.843.507,00 37.018.946.840,00 35.312.843.437,00 33. 955.227.168,00 27.271.222.134,00 32.320.216.617,20 1.2.2 Dana Alokasi Umum 218.516.752.000,00 202.847.293.000,00 255.320.677.000,00 303.438.672.000,00 341.773.459.000,00 264.379.370.600,00 Gambaran Umum Wilayah II -26

No Uraian 2009 2010 Tahun 2011 2012 Tahun Berjalan 2013 Rata rata Pertumbuhan 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 36.564.000.000,00 24.148.200.000,00 38.783.000.000,00 30.218.660.000,00 53.468.110.000,00 36.636.394.000,00 1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 21.591.233.676,00 81.167.052.557,00 83.622.823.518,00 27.509.234. 742,22 24.826.155.574,00 47.743.300.013,44 1.3.1 Pendapatan Hibah 0 0 0 0 350.000.000,00 70.000.000,00 1.3.2 Pendapatan Dana Darurat 0 0 0 0 0 0 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.3.7 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintahan Daerah Lainnya Dana Tambahan Penghasilan dan Tunjangan Profesi Guru PNSD Dana Percepatan Infrastruktur Pembangunan Daerah 12.581.433.676,00 6.370.474.225,00 9.170.540.414,00 10.155.272. 742,22 10.155.272.742,00 9.686.598.759,84 4.009.800.000,00 59.692.959.132,00 43.411.514.880,00 17.353.962.000,00 14.320.882.832,00 27.757.823.768,80 5.000.000.000,00 10.000.000.000,00 16.298.691.224,00 0 *) 6.259.738.244,80 0 5.103.619.200,00 0 0 *) 1.020.723.840,00 0 0 14.742.077.000,00 0 *) 2.948.415.400,00 2 Belanja Daerah 368.782.488.635,00 389.319.578.238,00 457.400.199.258,50 463.888.479. 569,00 *) 335.878.149.140,10 2.1 Belanja Tidak Langsung 137.340.766.289,00 174.457.046.990,00 248.432.508.939,00 271.1 79.014.181,00 *) 166.281.867.279,80 Gambaran Umum Wilayah II -27

No Uraian 2009 2010 Tahun 2011 2012 Tahun Berjalan 2013 Rata rata Pertumbuhan 2.1.1 Belanja Pegawai 108.612.712.839,00 132.498.420.125,00 204.825.078.323,00 236.158.213. 797,00 *) 136.418.885.016,80 2.1.2 Belanja Bunga 0 0 0 0 *) 0 2.1.3 Belanja Subsidi 707.487.538,00 0 0 0 *) 141.497.507,60 2.1.4 Belanja Hibah 6.047.547.240,00 10.122.684.129,00 12.437.001.599,00 10. 369.330. 437,00 *) 7.795.312.681,00 2.1.5 Belanja bantun Sosial 13.064.763.270,00 26.231.234.736,00 24.802.580.417,00 18.698.180.880,00 *) 16.559.351.860,660 2.1.6 2.1.7 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 0 0 0 0 *) 0 8.620.435.402,00 5.193.000.000,00 5.193.000.000,00 5. 519.380. 566,00 *) 4.905.163.193,60 2.1.8 Belanja Tidak Terduga 287.820.000,00 411.708.000,00 1.174.848.600,00 433. 908. 501,00 *) 461.657.020,20 2.2 Belanja Langsung 231.441.722.346,00 214.862.531.248,00 208.967.610.319,50 192. 709.465.388,00 *) 169.596.265.860,30 2.2.1 Belanja Pegawai 50.631.888.970,00 40.629.865.670,00 43.836.661.965,00 54.938.973.185,00 *) 38.007.477.958,00 2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 50.794.951.137,00 42.450.246.747,00 38.978.539.248,50 47. 916.027. 948,00 *) 36.027.953.016,10 Gambaran Umum Wilayah II -28

No Uraian 2009 2010 Tahun 2011 2012 Tahun Berjalan 2013 Rata rata Pertumbuhan 2.2.3 Belanja Modal 130.014.882.239,00 131.782.418.831,00 126.152.409.106,00 89.854.464.255,00 *) 95.560.834.886,20 Surplus/(Defisit) (52.348.974.414,60) (28.729.694.185,97) (30.327.971.065,99) 53. 572.836. 990, 71 *) (11.566.760.535,17) 3 Pembiayaan 113.104.499.694,90 59.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57 3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah 114.104.499.694,90 60.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57 3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) 114.104.499.694,90 60.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0 0 0 0 *) 0 3.1.3 Hasil Penjaualn Kekayaan Daerah yang dipisahkan 0 0 0 0 *) 0 3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 0 *) 0 3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 0 0 0 0 *) 0 3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 0 0 0 0 *) 0 3.2 Pengeluaran Daerah 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0 0 *) 400.000.000,00 *) Gambaran Umum Wilayah II -29

No Uraian 2009 2010 Tahun 2011 2012 Tahun Berjalan 2013 Rata rata Pertumbuhan 3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 0 *) 0 3.2.2 Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0 0 *) 400.000.000,00 3.2.3 Pembayaran Pokok Hutang 0 0 0 0 *) 0 3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0 0 0 0 *) 0 Pembiayaan Netto 113.104.499.694,90 59.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57 3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 60.755.525.280,30 30.801.253.494,33 473.282.428,34 97.259.191.384,05 *) 37.857.850.517,40 Sumber : DPKKD Kabupaten Aceh Jaya 2012 (Data diolah) Note : *) ada data Gambaran Umum Wilayah II -30

Tabel 2.6 : REKAPITULASI REALISASI BELANJA SANITASI SKPK KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 S/D 2013 Tahun No SKPK 2009 2010 2011 2012 Tahun Berjalan 2013 Rata rata Pertumbuhan 1 PU - Cipta Karya 9.337.917.000,00 2.513.140.860,00 3.292.760.800,00 8.712.478.000,00 6.889.067.400,00 6.149.072.812,00 1.a Investasi 8.806.600.000,00 2.321.200.263,00 3.179.145.800,00 8.621.650.000,00 6.666.696.900,00 5.919.058.592,60 1.b Operasional/pemeliharaan (OM) 531.317.000,00 191.940.597,00 113.615.000,00 90.828.000,00 230.014.219,00 222.370.500,00 2 KLHKP2K 670.909.500,00 534.406.000,00 1.330.831.000,00 842.550.000,00 2.119.478.250,00 1.099.634.950,00 2.a Investasi 142.500.000,00 Tahun 2010 tidak ada 783.950.000,00 842.550.000,00 828.314.250,00 519.462.850,00 kegiatan 2.b Operasional/pemeliharaan (OM) 528.409.500,00 534.406.000,00 546.881.000,00 Tahun 2012 tidak 1.291.164.000,00 580.172.100,00 tersedia (belum) 3 Dinas Kesehatan 22.600.000,00 54.315.000,00 14.700.000,00 25.060.000,00 55.000.000,00 34.335.000,00 3.a Investasi 22.600.000,00 54.315.000,00 14.700.000,00 25.060.000,00 55.000.000,00 34.335.000,00 3.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0 4 Bappeda 0 0 0 0 191.276.000,00 38.255.200,00 4.a Investasi 0 0 0 0 191.276.000,00 38.255.200,00 4.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0 Gambaran Umum Wilayah II -31

5 Dinas Disdikpora 0 0 0 0 0 0 5.a Investasi 0 0 0 0 0 0 5.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0 6 Belanja Sanitasi (1+2+3+4+5) 10.031.426.500,00 3.101.861.860,00 4.638.291.800,00 9.580.088.000,00 9.254.821.650,00 7.321.297.962,00 7 Pendanaan investasi sanitasi Total 8.971.700.000,00 2.375.515.263,00 3.977.795.800,00 9.489.260.000,00 7.741.287.150,00 6.511.111.642,60 (1a+2a+3a+4a+5a) 8 Pendanaan OM 1.059.726.500,00 726.346.597,00 660.496.000,00 90.828.000,00 1.513.534.500,00 810.186.319,40 (1b+2b+3b+4b+5b) 9 Belanja Langsung 231.441.722.346,00 214.862.531.248,00 208.967.610.319,50 192.709.465.388,00 274.965.080.850,00 224.589.282.021,30 10 Proporsi Belanja Sanitasi - Belanja Langsung (6/9) 11 Proporsi Investasi Sanitasi - total Belanja sanitasi (7/6) 12 Proporsi OM Sanitasi - Total Belanja Sanitasi (8/6) Sumber : APBK Aceh Jaya Tahun 2012-221.410.295.846,00-211.760.669.388,00-204.329.318.519,50-183.129.377.388,00-265.710.259.155,00-217.267.984.059,30-1.059.726.500,00-726.346.597,00-660.496.000,00-90.828.000,00-1.513.534.500,00-810.186.319,40-8.971.700.000,00-2.375.515.263,00-3.977.795.800,00-9.489.260.000,00-7.741.287.150,00-6.511.111.642,60 Gambaran Umum Wilayah II -32

Tabel 2.7 : BELANJA SANITASI PERKAPITA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 S/D 2013 No Deskripsi 2009 2010 Tahun 2011 2012 Tahun Berjalan 2013 Rata rata 1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten 10.031.426.500,00 3.101.861.860,00 4.638.291.800,00 9.580.088.000,00 9.254.821.650,00 7.321.297.962,00 2 Jumlah Penduduk 83.667 83.442 82.927 80.392 81.054 82.296 Sumber : APBK Tahun 2012 Gambaran Umum Wilayah II -33

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Jaya tahun 2012 yang ditunjukkan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 sebesar 4,11%. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2009, dimana laju pertumbuhan sebesar 4,13%, maka pada tahun 2010 mengalami peningkatan. Peningkatan ini dikarenakan pulihnya aktifitas masyarakat terutama di bidang pertanian sehingga memacu laju pertumbuhan ekonomi. Tabel 2.8 TABEL PETA PEREKONOMIAN KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 S/D 2013 No Deskripsi 2009 2010 Tahun 2011 2012 Tahun Berjalan 2013 1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian)(rp) 263.645.590.000 275.796.180.000 287.756.550.000 299.569.080.000 *) 2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp) 7.046 7.101 7.290 Tidak ada data disumber *) 3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,13 4,61 4,34 4,11 *) Sumber : BPS Kabupaten Aceh Jaya 2013 Note : *) ada data disumber Gambaran Umum Wilayah II -34

2.4 Tata Ruang Wilayah Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Jaya Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi sebagai: 1) sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; 2) sebagai dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten; 3) memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten; dan 4) sebagai dasar dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan: 1) tujuan penataan ruang wilayah kabupaten; 2) karakteristik wilayah kabupaten; 3) kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam mewujudkan tujuan penataan ruangnya; dan 4) ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria: 1) mengakomodasi kebijakan penataan ruang wilayah nasional dan kebijakan penataan ruang wilayah provinsi yang berlaku pada wilayah kabupaten bersangkutan; 2) jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan; 3) mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maupun yang diperkirakan akan timbul di masa yang akan datang; dan 4) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah maka ditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Aceh Jaya meliputi : 1) Pengembangan dan pemantapan fungsi-fungsi pusat kegiatan sesuai dengan struktur dan hirarkinya; 2) Peningkatan aksesibilitas dan sarana dan prasarana diseluruh wilayah kabupaten terutama pada pusatpusat kegiatan; 3) Pengembangan kawasan strategsi cepat tumbuh minapolitan, agropolitan, agroforestry, agroindustri, pertambangan dan pariwisata; Gambaran Umum Wilayah II -35

4) Pengembangan industri sesuai dengan sumber daya alam; 5) Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan;dan 6) peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara. Wilayah Rawan Bencana Kawasan rawan bencana alam yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari kawasan rawan erosi, kawasan rawan Banjir, kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan tsunami, kawasan gempa bumi, kawasan angin puting beliung. Sebaran kawasan tersebut terdapat di : (1) Kawasan rawan erosi, meliputi: a. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Sarah Raya, Ceuraceu, dan Alue Punti; b. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Tuwi Kareung, Panton Krueng, Gle Putoh, Alue Pande, Batee Meutudong, Gampong Harapan, Gunong Meulinteung, dan Tuwi Eumpeuk; c. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keutapang, Panton Makmur, Buntha, Panggong dan Curek, Alue Tho; d. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Gunong Meunasah, Lhok Timon, Gampong Baro, Lok Buya, Lhok Bot dan Sawang; e. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Blang Dalam, Pajar, Reutang, Cot Pange, Unjong Rimba, Masen dan Patek; f. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Ie Jeureungeh, Ligan, Seumantok, Ranto Sabon, Kuala Ligan, Babah Nipah, Cot Langsat, Pulo Raya, Lhok Kruet, Krueng No, Kuala Bakong, Crak Mong dan Meunasah Kulam; g. Kecamatan Indara Jaya terdiri dari Mendang Ghon, Kareung Ateuh dan Ceunampong; h. Kecamatan Jaya terdiri dari Sabet, Sango, Mareu, Lam Alasan, Alue Rayeuk, Pasar Lamno, Meunasah Weh, Bak Paoh, Putue, Gle Putoh dan Pante Keutapang; dan i. Kecamatan Teunom terdir dari Gampong Blang Baro, Pasi Pawang, Rambong Payong, Pasi Timon, Pasi Geulima dan Paya Baro. (2) Kawasan rawan banjir, meliputi: a. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Pulo Tinggi, Pasie Teubee, Lhok Guci, Tuwi Peuriya, Sarah Raya, Alue Jang dan Bintah; b. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Alue Ambang, Panton, Pasi Tulak Bala, Gampong Baro, Pasi Pawang, Paya Baro, Teupin Ara, Pasi Geulima, Padang Kleng, dan Tanoh Anoe; Gambaran Umum Wilayah II -36

c. kecamatan Panga terdiri dari Gampong Kuta Tuha, Tuwi Kareung, Ladang Baro, Panton Krueng, Glee Putoh, Alue Pande, Batee Meutudong, Gampong Harapan, Gunong Buloh, Tuwi Eumpeuk, Alue Abet, Gunong Mantok, Alue Raya, Alue Teungoh, Babah Ceupan, Tuwi Kayee, Keude Panga, dan Panton Kabu; d. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keude Krueng Sabee, Datar Luas, Ranto Payang, Buntha, Panggong, Curek, Alue Tho, Mon Mata, dan Paya Seumantok; e. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Padang, Gunong Meunasah, Sapek, Pante Kuyun, Glee Seubak, Gampong Baroh, Lhok Bot, Sawang dan Paya Laot; f. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Reuntang, Cot Pange, Arongan, Paya Santeut, Krueng Tho, Panton Krueng, Alue Gajah, Sayeung, Gunong Cut, Ujong Rimba, Lam Teungoh, Gp. Baro Lam Teungoh, Babah Dua, Masen, Patek, Teupin Asan; g. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Alue Gro,Meunasah Kulam, Kuala Ligan, Babah Nipah, Cot Langsat, Blang Monlung, Ligan, Seumantok, Ie Jeureungeh, Ranto Sabon, Cot Punti, Crak Mong, Krueng No, Mata Ie, Krueng Ayon, Kuala Bakong dan Jeumpheuk; h. Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Gampong Janguet, Meunasah Rayeuk, Mukhan, Meunasah Teungoh, Meunasah Tutong, Babah Dua, Alue Mie, Teumareum, Kuala, Meudang Ghon, Kareung Ateuh, Keude Unga dan Ceunamprongan; dan i. Kecamatan Jaya terdiri dari Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Asan, Alue Rayeuk, Sapek, Lambaroh, Pasar Lamno, Meunasah Weh, Bak Paoh, Babah Krueng, Cot Dulang, Lam Durian, Meutara dan Lhuet. (3) Kawasan rawan tanah longsor seluas 23.036 Ha meliputi: a. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Sarah Raya, Ceuraceu dan Alue Punti; b. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Tuwi Kareung, Panton Krueng, Gle Putoh, Alue Pande, Batee Meutudong, Gampong Harapan, Gunong Meulinteung dan Tuwi Eumpeuk; c. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keutapang, Panton Makmur, Buntha, Panggong, Curek dan Alue Tho; d. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Gunong Meunasah, Lhok Timon, Gampong Baro, Lok Buya, Lhok Bot dan Sawang; e. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Blang Dalam, Pajar, Reutang, Cot Pange, Unjong Rimba, Masen dan Patek; f. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Krueng No, Pulo Raya, Blang Monlung dan Lhok Kruet; Gambaran Umum Wilayah II -37

g. Kecamatan Indara Jaya terdiri dari Mendang Ghon, Kareung Ateuh dan Ceunampong; dan h. Kecamatan Jaya. terdiri dari Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Alasan, Alue Rayeuk, Pasar Lamno, Meunasah Weh, Bak Paoh, Putue, Gle Putoh dan Pante Keutapang. (4) Kawasan rawan tsunami meliputi seluruh wilayah pantai di Kabupaten Aceh Jaya: (5) Kawasan rawan Angin Puting Beliung, meliputi: a. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Cot Trap, Lueng Gayo; b. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Kuta Tuha; c. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Sentosa, Dayah Baro,, Blang, Keutapang, Panton Makmur, Kabong, Padang Datar, dan Mon Mata; d. Kecamatan Setia Bakti Gampong Lhok Geulumpang, Lhok Timon, dan Gampong Baro; e. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Baro Patek, Blang Dalam dan Pajar; f. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Pulo Raya, Meunasah Kulam dan Blang Monlueng; g. Kecamatan Indra Jaya Gampong Janguet di; h. Gampong Sango, Meudheun, Babah Ie, Ujong Sudheun, Krueng Tunong, Lamtui, Glee Jong, Putue di kecamatan Jaya; Gambaran Umum Wilayah II -38

Peta 2.3 : Rencana Pusat Layanan Kabupaten Aceh Jaya Gambaran Umum Wilayah II -39

Peta 2.4 : Rencana Pola Ruang Kabupaten Aceh Jaya Gambaran Umum Wilayah II -40

2.5 Sosial dan Budaya Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam memacu gerak laju pembangunan. Manusia sebagai subjek pembangunan dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya memegang peranan sangat penting. Seringkali tingkat pendidikan seseorang dijadikan dasar untuk menentukan kedudukan seseorang dalam bidang tugasnya. Kualitas pendidikan yang memadai sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir kontruksi dan meningkatkan mutu pendidikan. Dilain pihak, salah satu kunci keberhasilan pembangunan di suatu daerah adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Peningkatan SDM di setiap daerah sekarang ini secara umum, lebih difokuskan pada pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, khususnya penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun). Tabel 2.9 : Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Aceh Jaya Nama Kecamatan Jumlah Sarana Pendidikan Umum Agama SDN/S SLTP SMAN/S SMKN/S MIN/S MTsN/S MAN/S Jaya 16 4 2 1 1 1 1 Sampoiniet 13 3 2-1 2 1 Setia Bakti 12 4 2 1 - - - Krueng Sabee 14 4 2 1 2 1 1 Panga 7 3 1 1 3 1 1 Teunom 13 3 1 1 2 1 1 Pasie Raya 7 3-1 1 - - Darul Hikmah 9 3-1 - - - Indra Jaya 7 2 - - - - - Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Aceh Jaya Tahun 2012 Gambaran Umum Wilayah II -41

Tabel 2.10 : Jumlah Penduduk miskin per Kecamatan Nama Kecamatan Jumlah Keluarga miskin (KK) Jaya 1.076 Sampoiniet 547 Setia Bakti 374 Krueng Sabee 476 Panga 731 Teunom 866 Pasie Raya 774 Darul Hikmah 736 Indra Jaya 351 Jumlah 5.931 Sumber : Data Raskin Bappeda Kab. Aceh Jaya Tahun 2012 Berdasarkan tabel di atas Kecamatan Jaya merupakan daerah dengan angka kemiskinan terbanyak dengan jumlah KK miskin 1.076 dan Kecamatan Indra Jaya merupakan daerah dengan angka kemiskinan terkecil dengan jumlah KK miskin 351. Sedangkan status kepemilikan rumah terbanyak berada di Kecamatan Teunom yaitu 5.544 rumah, dimana daerah tersebut merupakan daerah padat permukiman. Sedangkan status kepemilikan rumah yang masih sedikit berada di Kecamatan Darul Hikmah hanya 1.664 rumah. Gambaran Umum Wilayah II -42

Nama Kecamatan Tabel 2.11 : Jumlah Rumah Per Kecamatan Jumlah Rumah Jaya 3.829 Sampoiniet 2.145 Setia Bakti 1.978 Krueng Sabee 3.688 Panga 2.130 Teunom 5.544 Pasie Raya 1.804 Darul Hikmah 1.664 Indra Jaya 2.519 Jumlah 25.301 Sumber : Data Raskin Bappeda Kab. Aceh Jaya Tahun 2012 2.6 Kelembagaan Pemerintahan Daerah Pernyataan Visi pembangunan Kabupaten Aceh Jaya dalam jangka menengah merupakan komitmen Kepala dan Wakil Kepala Daerah terpilih saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah langsung. Hal ini tidak terlepas dari kondisi yang merupakan cita-cita sekaligus janji kepada masyarakat Kabupaten Aceh Jaya yang akan diciptakan dalam periode lima tahun. Visi Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya sebagai Penjabaran Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012-2017, yaitu : Kabupaten Aceh Jaya yang Maju, Damai, Sejahtera, dan Agamais yang didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Beriman dan Bertaqwa, serta sandang dan pangan yang kuat melalui Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) Misi Kabupaten Aceh Jaya Misi pembangunan 2012-2017 adalah rumusan dari usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai visi Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2017, yaitu Terwujudnya Kabupaten Aceh Jaya yang Maju, Damai, Sejahtera, dan Agamais yang didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Beriman dan Bertaqwa, serta sandang dan pangan yang kuat melalui Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA). Usaha-usaha Perwujudan visi Kabupaten Aceh Jaya 2017 akan dijabarkan dalam misi pemerintah tahun 2012-2017 sebagai berikut : Gambaran Umum Wilayah II -43

1. Meningkatkan pertahanan ekonomi melalui penguatan sektor pertanian, pemberdayaan dan penyediaan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan mengembangkan muatan lokal serta penggerak kegiatan investasi. 2. Memelihara dan meningkatkan pembangunan infrastrukur dalam rangka perbaikan sarana dan prasarana termasuk daerah terpencil dan tertinggal untuk mengurangi potensi konflik akibat pembangunan yang dijalankan. 3. Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya diselenggarakan berdasarkan dukungan patisipatif masyarakat sebagai perencana awal dan berperan dalam pengawasan dan evaluasi sebagai penerima manfaat. 4. Memberi kesempatan pendidikan, pelayanan akses kesehatan, mendorong kesempatan kerja, peningkatan pertumbuhan perekonomian. Secara institusi, Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari Lembaga Eksekutif yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya secara susunan organisasi yang terdiri dari lembaga/instansi berupa 12 Dinas, 4 Badan dan 3 Kantor, Inspektorat, 1 Satuan, 5 Sekretariat serta 9 Sekretariat Kecamatan. Instansi berupa Dinas dan Badan dikepalai oleh pejabat eselon II, sementara Kantor dikepalai oleh pejabat eselon III. Sementara itu jumlah wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2011 sebanyak 20 orang, seluruhnya laki-laki. Wakil rakyat tersebut merupakan hasil dari pemilihan umum yang telah berlangsung pada April 2010 lalu dengan masa bakti 2010-2014. Dari komposisi gender, terjadi penurunan keterwakilan kaum perempuan pada lembaga legislatif. Bila pada periode 2004-2010 sudah mencapai 20 persen, maka pada periode kali ini malah tidak ada sama sekali. Secara organisasi, lembaga wakil rakyat ini pada periode kali ini hanya terdiri dari dua fraksi yaitu Fraksi Partai Aceh dan Fraksi Gabungan. Fraksi Partai Aceh beranggotakan 14 orang sedangkan Fraksi Gabungan beranggotakan sebanyak 6 orang. Dalam menjalankan fungsinya dibentuk 4 komisi yaitu Komisi A Bidang Pemerintahan, Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan, Komisi C Bidang Pembangunan dan Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Keistimewaan Aceh. Selain itu terdapat juga susunan tugas fungsi berupa Panitia Anggaran dan Panitia Musyawarah yang masing-masing beranggotakan 11 orang. Tercatat sebanyak 25 organisasi massa ataupun lembaga swadaya masyarakat yang terdaftar. Sebagian besar berkecimpung di bidang sosial dan bidang politik. Gambaran Umum Wilayah II -44

Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah pemerintah Kabupaten Aceh Jaya yang masuk dalam Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi PPSP Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Kesehatan (DINKES), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika, Kebudayaan dan Pariwisata, Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pendapatan, Keuangan dan Kekayaan Daerah dan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera. Tugas dan tanggung jawab Kelompok Kerja berdasarkan SK Bupati Nomor 35.c Tahun 2013 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Tahun Anggaran 2013. Gambaran Umum Wilayah II -45

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya BUPATI WAKIL BUPATI DPRK SEKRETARIS DAERAH DINAS DAERAH Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Dinas Kesehatan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Dinas Perhubungan, Komunilasi, Informatika, Budaya dan Pariwisata Dinas syariat Islam Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Dinas Pendapatan, Kekayaan dan Keuangan daerah Dinas Pekerjaan Umum Satpol PP dan WH LEMBAGA TEKNIS DAERAH Bappeda Inspektorat BPBD BPMPKS Kesbangpol KP2TSP BP2KP Sekretariat MPU Sekretariat MPD Sekretariat KORPRI Sekretariat MAA Sekretariat Baitul Mal Staf Ahli Staf Ahli Bidang, Pemerintah, Hukum dan Politik Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kecamatan Jaya Indra Jaya Darul Hikmah Sampoiniet Setia Bakti Krueng Sabee Panga Teunom Pasie Raya Asisten Pemerintahan Bagian Pemerintahan Bagian Hukum Bagian Humas dan Protokol - Asisten Keistimewaan Aceh, Perekonomian Dan Pembangunan Bagian Perekonomian Bagian Keistimewaan dan Kesejahteraan rakyat Asisten Administrasi Umum Bagian Kepegawaian Bagian Administrasi Pembangunan Bagian Organisasi Bagian Umum Sekretaris DPRK Gambaran Umum Wilayah II -46

Buku Putih Sanitasi dan Air Minum 2013 Pendahuluan I - 47