Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

dokumen-dokumen yang mirip
Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal III 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk tahun 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

PAPARAN PUBLIK PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

Laporan Ringkas Perkembangan Operasional PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

PAPARAN PUBLIK PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

PAPARAN PUBLIK PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )

Paparan Publik PT ABM Investama Tbk

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Triwulan Ketiga 2012 Sebesar AS$23,4 Juta

NEWS RELEASE Jakarta, 31 Oktober 2013

PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk. PAPARAN PUBLIK TAHUNAN Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, 31 Oktober 2016

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2012 Sebesar Rp 7,822.6 Milyar

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2009 SEBESAR AS$75,9 JUTA - 1 -

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Triwulan Kedua 2012 Sebesar AS$1,7 Juta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

Untuk publikasi segera

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Efisiensi dan Strategi yang Tepat Berbuah Kinerja Positif pada Semester I-2015

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Sebesar AS$3,8 juta Pada Triwulan Pertama Tahun 2012

PT HARUM ENERGY Tbk. Public Expose

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar

PRESERVING SUSTAINABILITY

NEWS RELEASE FROM ADARO ENERGY

Paparan Publik Insidentil PT Ancora Indonesia Resources Tbk. 30 Agustus 2017

PT HARUM ENERGY Tbk. Public Expose 4 August 2016

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PENGUMUMAN KINERJA KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2017 (tidak diaudit)

ENERGY FOR CHANGE Public Expose Marathon 2017

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK

Mempercepat Pengembangan Industri Hulu Untuk Pertumbuhan Usaha

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$76,2 JUTA PADA TRIWULAN PERTAMA TAHUN

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEEMPAT 2009 SEBESAR AS$60,0 JUTA - 1 -

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2015 Untuk Tiga Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2015

Kuartal III 2015 TINS Membukukan Kenaikan Pendapatan 17,95% YoY

Tabel 1. Ringkasan Laporan Laba Rugi untuk 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2012/2011

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PT HARUM ENERGY Tbk. Public Expose. 23 September 2015

Paparan Publik PT Ancora Indonesia Resources Tbk. 8 Desember 2016

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Keempat 2016

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$126,3 JUTA PADA TRIWULAN KEDUA TAHUN

Paparan Publik May

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

PT HARUM ENERGY Tbk. Pubic Expose Investor Summit and Capital Market Expo Agustus 2014

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$142,6 JUTA PADA TRIWULAN KEDUA TAHUN

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2009 SEBESAR AS$17,4 JUTA - 1 -

PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA

PT Vale mencatat rugi bersih namun EBITDA positif untuk tahun 2017 didorong oleh peningkatan kinerja di semester kedua

PT Vale kembali mencetak rekor produksi tahunan

PT Vale kembali mencatat keuntungan meskipun harga nikel tetap rendah

Untuk publikasi segera

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

Laba Neto Inti AKRA Thn 2011 Naik 96.7% Menjadi Rp miliar Pertumbuhan Pendapatan BBM Menggerakkan Profitabilitas

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar

Laba PT TIMAH (Persero) Tbk Naik sebesar 141% pada Laporan Keuangan s/d Kuartal III Tahun 2014

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$111,9 JUTA PADA TRIWULAN PERTAMA TAHUN

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar

Untuk publikasi segera

Siaran Pers. PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Bersih Sebesar AS$13,1 juta pada Triwulan Keempat Tahun 2011

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA

Hasil keuangan AKRA 6M 2012 teraudit dirilis, Laba Neto 6M 2012 meningkat 23% YOY menjadi 297 Miliar

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

Kinerja Operasional TINS Lebih Baik

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale

LAPORAN SEMESTER I Jakarta, 30 Agustus 2010, PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja Perseroan pada semester pertama 2010

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

Transkripsi:

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Juni 2015

1 RINGKASAN Secara kuartalan dari K1 2015 ke K2 2015, kelebihan pasokan pada pasar batubara global masih memberikan tekanan pada harga batubara yang tercerminkan oleh penurunan harga Newcastle (NEWC) Index sebesar 9,4% dari US$ 65,8/ton menjadi US$ 59,6/ton. Sementara dari tahun ke tahun, harga NEWC Index tersebut menurun sebesar 17,1% dari US$ 75,6/ton di S1 2014 menjadi US$ 62,7/ton di S1 2015. Perkembangan harga tersebut menegaskan konsensus prediksi pasar bahwa pelemahan harga batubara dunia akan berlanjut lebih lama dari yang telah diantisipasi karena Tiongkok terus mengurangi impor batubaranya guna melindungi pasar domestik ditengah-tengah perlambatan ekonomi dan sentimen terhadap energi terbarukan, sementara produsen-produsen batubara utama, seperti Indonesia dan Australia, mempertahankan volume produksinya guna melindungi marjin. Meskipun pasar batubara dunia masih mengalami tekanan dalam jangka pendek hingga menengah, PT Toba Bara Sejahtra Tbk ( Perseroan ) tetap berada pada posisi yang baik dalam menjaga struktur biaya setelah serangkaian inisiatif efisiensi biaya yang dilakukannya pada tahun 2013 dan 2014. Upaya-upaya ini memungkinkan Perseroan untuk fokus pada hasil produksi yang menguntungkan pada K1 2015 dan K2 2015, sehingga Perseroan dapat melanjutkan momentum positif kinerja operasionalnya dengan memproduksi 1,5 juta ton per kuartal, dan oleh karenanya dapat menghasilkan EBITDA/ton tahunan sebesar US$ 5-7/ton yang sesuai dengan panduan internal Perseroan di tahun 2015. Keberadaan tiga konsesi yang lokasinya bersebelahan memungkinkan Perseroan untuk memaksimalkan inisiatif efisiensi biaya melalui kombinasi joint mine plan dan infrastructure sharing secara terus-menerus di tahun-tahun yang akan datang. Mengingat harga NEWC Index yang jauh lebih rendah pada S1 2015 dibanding pada S1 2014, pada S1 2015, Perseroan berhasil memproduksi batubara sebesar 3,0 juta ton dan menjual sebesar 3,3 juta ton, dimana volume produksi dan penjualan tersebut sesuai dengan panduan internal Perseroan. Dengan pencapaian volume produksi dan penjualan tersebut, Perseroan ditargetkan dapat menjaga rata-rata volume produksi dan penjualannya agar sejalan dengan panduan internal Perseroan di tahun 2015. Meskipun harga NEWC Index telah terkoreksi sebesar 17,1%, Perseroan dapat membukukan peningkatan pada marjin laba kotor dan margin EBITDA nya. Pada S1 2015, Perseroan membukukan penjualan sebesar US$ 190,8 juta, menurun 22,7% dari S1 2014 dikarenakan 15,4% penurunan volume penjualan dan 10,3% penurunan ASP. FOB (Free on Board) cash cost menurun sebesar 11,8% dari US$ 50,8/ton pada S1 2014 menjadi US$ 44,8/ton di S1 2015 karena upaya efisiensi secara terus-menerus. Meskipun laba operasi menurun dari US$ 32,4 juta pada S1 2014 menjadi US$ 23,8 juta di S1 2015, Perseroan membukukan marjin laba operasi sebesar 12,5% pada S1 2015 yang hanya menurun 0,6% dibandingkan marjin laba operasi pada S1 2014 sebesar 13,1%. Pencapaian ini dikarenakan kegiatan operasional yang lebih baik dan kedisiplinan efisiensi biaya dan sesuai dengan ekspektasi Perseroan. Selanjutnya, meskipun Perseroan telah mengantisipasi penurunan laba kotor dan EBITDA berkat penurunan volume produksi dan penjualan, Perseroan berhasil mencapai peningkatan marjin laba kotor dari 18,1% menjadi 18,9% dan marjin EBITDA dari 15,5% menjadi 15,6% secara y-o-y. Perseroan telah mampu menjaga posisi finansial yang kokoh yang tercermin pada peningkatan posisi kas dan setara kas sebesar 1,9% menjadi US$ 48,7 juta pada S1 2015. Total aset menurun sebesar 6,3% dari US$ 300,6 juta pada 31 Desember 2014 menjadi US$ 281,8 juta pada 30 Juni 2015, sementara total liabilitas menurun sebesar 14,2% dari US$ 158,3 juta menjadi US$ 135,9 juta untuk periode yang sama. Pada akhir Juni 2015, Perseroan membukukan nilai ekuitas yang lebih besar sebesar US$ 145,9 juta dari US$ 142,4 juta pada 31 Desember 2014 dikarenakan laba tahun berjalan yang lebih besar. Catatan: Penjelasan tentang kinerja Perseroan dibawah ini didasarkan pada Laporan Keuangan Konsolidasian per 30 Juni 2015 (tidak diaudit), terutama fokus kepada kinerja operasional dan keuangan dari ketiga perusahaan tambang yaitu: PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM), dan PT Trisensa Mineral Utama (TMU).

2 PRODUKSI & OPERASIONAL Pada K2 2015, Perseroan memproduksi sebesar 1,5 juta ton batubara yang sejalan dengan panduan internal kuartalan Perseroan dengan kisaran 1,5 2,0 juta ton. Volume produksi tersebut adalah hasil produksi dari tiga entitas anak dengan kontribusi masing-masing sebesar: ~1,0 juta ton dari ABN, ~0,2 juta ton dari IM dan ~0,3 juta ton dari TMU. ABN tetap menjadi kontributor terbesar terhadap total volume produksi Perseroan, sementara ketiga entitas anak dapat mencapai masing-masing target produksinya pada K2 2015. Produksi (juta ton) and SR (x) Stripping ratio (SR) yang menurun sebesar 8,1% menjadi 12,5x di S1 2015 dari 13,6x di S1 2014 mencerminkan kelanjutan upaya Perseroan dalam meningkatkan kinerja operasinya di tengah-tengah kondisi harga batubara yang rendah. Hal ini sejalan dengan target pencapaian SR tahunan Perseroan sebesar 11x 12x. SR ABN menurun dari 14,6x di S1 2014 menjadi 13,2x di S1 2015, SR IM menurun dari 13,1x menjadi 12,3x dan SR TMU menurun dari 11,6x menjadi 9,8x untuk periode yang sama. Sejalan dengan strategi Perseroan untuk menurunkan biaya secara keseluruhan dan terus-menerus untuk menjaga marjin laba tertentu, Perseroan berhasil menurunkan SR dan menjaga jarak overburden dump (OB) yang stabil, mengingat keduanya dan biaya bahan bakar mencakup 65% 70% dari biaya FOB cash cost. Harga NEWC Index vs ASP (US$/ton) ASP Perseroan terkoreksi sebesar 6,0% secara kuartalan dari US$ 58,8/ton di K1 2015 menjadi US$ 55,3/ton di K2 2015 dan 10,3% secara tahunan dari US$ 63,9 menjadi US$ 57,3, sementara harga NEWC Index menurun lebih besar yaitu 9,4% dan 17,1% untuk periode yang sama. Lebih baiknya performa ASP Perseroan dibanding harga NEWC Index telah terjadi dalam dua tahun terakhir pada tahun 2013 dan 2014. Pencapaian ini dikarenakan Perseroan mampu memanfaatkan momentum pasar pada akhir tahun 2013 dan 2014 dengan menjual sebagian besar volume penjualan batubaranya kepada

3 pembeli berkualitas baik berdasarkan kontrak dengan harga fixed. Hingga S1 2015, Perseroan telah mengamankan kontrak penjualan sebesar sekitar 80% dari total rencana volume penjualan 2015 dengan harga fixed. Mekanisme pembayaran sangat menguntungkan bagi Perseroan karena para pembeli berkualitas tersebut telah membayar nilai tertentu dimuka dari nilai kontrak. Inisiatif pemasaran ini memungkinkan Perseroan untuk memaksimalkan strategi penetapan harga untuk mengantisipasi kondisi pasar batubara yang kurang menguntungkan. Dalam US$ juta kecuali dinyatakan lain Operasional Ikhtisar Operasional dan Keuangan K1 2015 K2 2015 Perubahan S1 2014 S1 2015 Perubahan Volume Penjualan juta ton 1,9 1,4 (26,3)% 3,9 3,3 (15,4)% Volume Produksi juta ton 1,5 1,5 0,0% 4,1 3,0 (26,8)% Stripping Ratio (SR) x 12,4 12,5 0,8% 13,6 12,5 (8,1)% FOB Cash Cost (1) US$/ton 46,6 42,5 (8,8)% 50,8 44,8 (11,8)% Harga NEWC Index US$/ton 65,8 59,6 (9,4)% 75,6 62,7 (17,1)% Average Selling Price (ASP) US$/ton 58,8 55,3 (6,0)% 63,9 57,3 (10,3)% Kinerja Keuangan Laba (Rugi) K1 2015 K2 2015 Perubahan S1 2014 S1 2015 Perubahan Penjualan US$ juta 111,7 79,1 (29,2)% 246,8 190,8 (22,7)% Beban Pokok Penjualan US$ juta 91,4 63,3 (30,7)% 202,2 154,7 (23,5)% Laba Bruto US$ juta 20,3 15,8 (22,2)% 44,7 36,1 (19,2)% Laba Operasional US$ juta 15,9 7,9 (50,3)% 32,4 23,8 (26,5)% EBITDA (2) US$ juta 17,7 12,1 (31,6)% 38,3 29,8 (22,2)% Laba Tahun Berjalan US$ juta 10,5 4,8 (54,3)% 20,7 15,3 (26,1)% EBITDA/ton US$/ton 9,3 8,4 (9,7)% 9,9 9,0 (9,1)% Belanja Modal US$ juta 2,0 1,7 (15,0)% 7,8 3,7 (52,6)% Neraca K1 2015 K2 2015 Perubahan Des 2014 S1 2015 Perubahan Interest Bearing Debt US$ juta 57,7 57,6 (0,2)% 58,1 57,6 (0,9)% Kas dan Setara Kas US$ juta 48,5 48,7 0,4% 47,8 48,7 1,9% Net Debt (3) US$ juta 9,2 8,9 (3,3)% 10,3 8,9 (13,6)% Total Aset US$ juta 291,7 281,8 (3,4)% 300,6 281,8 (6,3)% Total Liabilitas US$ juta 148,6 135,9 (8,5)% 158,3 135,9 (14,2)% Total Ekuitas US$ juta 143,1 145,9 2,0% 142,4 145,9 2,5% Rasio Finansial Marjin Laba Bruto % 18,2% 20,0% 18,1% 18,9% Marjin EBITDA % 15,8% 15,3% 15,5% 15,6% Marjin Laba Operasional % 14,2% 10,0% 13,1% 12,5% Catatan: (1) FOB Cash Cost = Beban pokok penjualan termasuk royalti dan biaya penjualan depresiasi dan amortisasi (2) EBITDA = Laba bruto biaya penjualan G&A + depresiasi dan amortisasi (3) Net Debt = Interest bearing debt Kas dan setara kas

4 LABA (RUGI) PENJUALAN Melemahnya harga NEWC Index sebesar 17,1% hanya berdampak 10,3% terhadap ASP Perseroan dari US$ 63,9/ton di S1 2014 menjadi US$ 57,3/ton di S1 2015. Tetapi, pelemahan harga batubara global dan penurunan volume penjualan sebesar 15,4% tetap berpengaruh terhadap penjualan Perseroan yang menurun sebesar 22,7% dari US$ 246,8 juta di S1 2014 menjadi US$ 190,8 juta di S1 2015. BEBAN POKOK PENJUALAN Beban pokok penjualan menurun sebesar 23,5% dari US$ 202,2 juta di S1 2014 menjadi US$ 154,7 juta di S1 2015 dikarenakan oleh menurunnya FOB cash cost sebesar 11,8% y-o-y menjadi US$ 44,8/ton di S1 2015. Pencapaian ini terjadi karena inisiatif efisiensi biaya, eksekusi mine plan yang lebih baik dan penurunan biaya bahan bakar. EBITDA EBITDA/ton mengalami stabilisasi di US$ 9,0/ton di S1 2015 dikarenakan volume penjualan yang cenderung stabil, eksekusi mine plan yang lebih baik dan penurunan biaya penambangan. Grafik yang pertama dibawah ini menampilkan evolusi EBITDA/ton secara kuartalan dari US$ 9,0/ton di K2 2014 menjadi US$ 8,4/ton di K2 2015 dan harga NEWC Index dari US$ 73,1/ton menjadi US$ 59,6/ton untuk periode yang sama. Dari K2 2014 hingga K2 2015, Perseroan berhasil menjaga EBITDA/ton yang kokoh dan marjin kas yang stabil di tengah-tengah kelanjutan kondisi harga batubara yang rendah. EBITDA/ton vs NEWC Index Kuartalan K2 2014 K2 2015 ASP vs FOB Cash Cost K2 2014 K2 2015 LABA TAHUN BERJALAN Perseroan membukukan total laba tahun berjalan (sebelum kepentingan pemegang saham minoritas) sebesar US$ 15,3 juta di S1 2015. RASIO FINANSIAL Perseroan telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya penurunan laba dan EBITDA yang dikarenakan oleh penurunan volume produksi dan penjualan, serta menurunnya harga NEWC Index. Tetapi, karena kinerja operasional yang baik, kedisiplinan dalam melaksanakan inisiatif efisiensi biaya dan strategi pemasaran yang tepat, Perseroan mampu membukukan peningkatan marjin laba kotor dari 18,1% menjadi 18,9%, peningkatan marjin EBITDA dari 15,5% menjadi 15,6% dan hanya 0,6% penururan marjin laba operasi dari S1 2014 ke S1 2015. NERACA ASET Total aset pada 30 Juni 2015 adalah sebesar US$ 281,8 million, menurun 6,3% dari US$ 300,6 juta pada 31 Desember 2014.

5 LIABILITAS Total liabilitas pada 30 Juni 2015 menurun 14,2% menjadi US$ 135,9 juta dari US$ 158,3 juta pada akhir Desember 2014 dan interest bearing debt menurun sebesar 0,9% menjadi US$ 57,6 juta dari US$ 58,1 juta untuk periode yang sama. Sementara itu, ukuran leverage metrics seperti rasio Net Debt to EBITDA tercatat stabil dari kuartal ke kuartal yakni dibawah 2 kali. Net Debt to EBITDA EKUITAS Total nilai ekuitas pada akhir Juni 2015 meningkat sebesar 2,5% menjadi US$ 145,9 juta dari US$ 142,4 juta pada 31 Desember 2014, yang berasal dari laba tahun berjalan. BELANJA MODAL Hingga 30 Juni 2014, Perseroan telah menggunakan belanja modal sekitar US$ 3,7 juta, yang terutama dialokasikan untuk pembebasan lahan serta fasilitas dan peralatan operasional. ARUS KAS ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Kas neto yand diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar US$ 12,3 juta pada S1 2015, peningkatan yang signifikan dibanding arus kas pada S1 2014 sebesar US$ 1,2 juta. Pencapaian ini dikarenakan oleh selisih proporsi penerimaan kas dari pelanggan dengan pembayaran kepada pemasok antara S1 2014 dan S1 2015. Pada S1 2014, 85,6% penerimaan kas dari pelanggan digunakan untuk pembayaran kepada pemasok, sedangkan pada S1 2015, hanya 77,9% penerimaan kas digunakan untuk pembayaran tersebut. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Karena Perseroan telah aktif melakukan investasi dalam kegiatan eksplorasi, pengembangan dan penambahan aset tetap pada tahun 2013 dan 2014, kebutuhan biaya modal telah mereda setelah tahun 2014. Hal ini tercerminkan oleh penurunan kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar 60,0% dari US$ (7,5) juta di S1 2014 menjadi US$ (3,0) juta di S1 2015. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan di S1 2015 adalah sebesar US$ (7,9) juta dikarenakan sebagian besar untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham dan pemegang saham minoritas entitas anak.

6 MARKETING Selama S1 2015, Perseroan telah menjual sebagian besar batubaranya ke negara-negara di Asia seperti Korea, Taiwan, Tiongkok dan India. Beberapa trader dan end-users besar berskala internasional seperti perusahaan-perusahaan pembangkit listrik merupakan pelanggan utama Perseroan. Pada tahun 2014, Perseroan telah berhasil melampaui pencapaiannya pada tahun 2013 dengan mengembangkan basis pelanggan yang lebih beragam dan berkualitas dengan memperluas cakupan pasar ekspor dan memaksimalkan strategi penetapan harga. Tim marketing Perseroan telah memasuki pasar Jepang dengan memperoleh end-users berkualitas. Hingga saat ini, Perseroan telah mengamankan sekitar 80% dari total target volume penjualan 2015. Penjualan Berdasarkan Negara Tujuan pada S1 2015 Total Volume Penjualan: 3,3 juta ton IKHTISAR PANDANGAN 2015 Memasuki tahun 2015, pasar batubara seaborne dunia diperkirakan akan tetap mengalami tekanan dari kelanjutan kelebihan pasokan yang disebabkan oleh tidak terserapnya output dari produsen-produsen utama oleh tuntutan impor Tiongkok. Melemahnya permintaan impor Tiongkok disebabkan karena melemahnya pertumbuhan ekonomi dalam pasar domestik Tiongkok yang tengah mengalami kelebihan pasokan, serta peningkatan akses terhadap sumber-sumber energi terbarukan. Sementara itu, kelanjutan kontribusi pasokan dari produsen-produsen atau eksportir-eksportir utama kerap menjadi perhatian dari sisi pemasokan. Sehingga, harga batubara dunia diperkirakan akan tetap terbatasi dalam tempo jangka pendek sampai menengah hingga pasar batubara dapat mencapai keseimbangan kembali. Oleh karena faktor-faktor tersebut, pada tahun 2015, Perseroan akan memfokuskan sumber daya dan upayanya untuk menjaga keberlanjutan dan ketahanan bisnis. Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan secara terus-menerus meningkatkan efisiensi biaya dengan mengimplementasikan executable mine plans yang dapat mewujudkan tujuan gabungan Perseroan yakni untuk mencapai target-target yang menguntungkan dan keberlanjutan cadangan jangka panjang. Sejalan dengan tujuan ini, Perseroan fokus terhadap perbaikan strategi operasional, efisiensi biaya, marketing dan pembelanjaan modalnya secara terus-menerus: Operational Improvement Pada tahun 2015, Perseroan menargetkan volume produksi sebesar 6-8 juta ton dan stabilisasi SR ke tingkat 11x - 12x. Namun, karena tujuan inti Perseroan adalah mempertahankan mine plan dan menjaga keberlanjutan cadangan jangka panjang, Perseroan tetap beroperasi sesuai dengan mine plan tahun 2015 (seperti yang dilakukan pada tahun 2014) tanpa melakukan kegiatan high-grading. Cost Efficiency Discipline Seperti yang telah tercermin dalam penghematan biaya FOB cash cost sebesar 11,8%, Perseroan terus mendapatkan keuntungan dari inisiatif-inisiatif efisiensi biayanya yaitu pencapaian tarif kontraktor yang lebih menguntungkan, pengurangan biaya tongkang dan coal handling, serta penurunan biaya bahan bakar.

7 Marketing Strategy Perseroan berencana untuk melanjutkan gabungan strateginya yang telah diimplementasikan yakni membangun basis pelanggan yang terdiversifikasi (meningkatkan penjualan kepada pelanggan end user), mengamankan penjualan berkualitas kepada pelanggan-pelanggan bermutu tinggi, ikut serta dalam kontrak pembayaran yang lebih menguntungkan dan meningkatkan kontrol kualitas pada pengiriman produk. Capital Expenditure Setelah menyelesaikan program infrastruktur upgrade di tahun 2013 yang telah meningkatkan kapasitas produksi dari 13 juta ton per tahun menjadi 16 juta ton per tahun, Perseroan berencana untuk menyediakan belanja modal sebesar US$ 10-14 juta pada tahun 2015 untuk mendukung strategi keberlanjutan yang tengah berlangsung. Rencana belanja modal Perseroan dialokasikan untuk memperkuat fasilitas operasi dan perangkat kerja (conveyor dan alat berat) dan sebagian sisanya untuk pembebasan lahan. Hingga saat ini, Perseroan telah menggunakan belanja modal sebanyak sekitar US$ 3,7 juta. Selanjutnya, sebagai upaya memaksimalkan aset Perseroan dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, Perseroan berencana untuk melakukan diversifikasi dan pengembangkan bisnis yang juga dapat menambahkan nilai batubara yang diproduksi dengan menjajaki berbagai peluang bisnis midstream hingga hilir, terutama pembangkit listrik tenaga batu bara. SEKILAS PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK PT Toba Bara Sejahtra Tbk ( Perseroan ) adalah salah satu produsen batubara termal utama yang kompetitif di Indonesia. Perseroan telah menjadi produsen batubara utama sejak tahun 2006 yang mengoperasikan 3 (tiga) konsesi tambang di Kalimantan Timur. Ketiga konsesi tambang yang saling bersebelahan ini dikelola oleh beberapa perusahaan, dimana ketiganya memiliki lokasi yang menguntungkan yaitu dekat dengan pelabuhan sungai setempat. Luas keseluruhan konsesi Perseroan mencapai sekitar 7.087 hektar. Perseroan saat ini memiliki 4 (empat) anak perusahaan, tiga bergerak di bidang produksi batubara yaitu PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM), dan PT Trisensa Mineral Utama (TMU), serta satu di bidang produksi kelapa sawit yaitu PT Perkebunan Kaltim Utama I (PKU). Kepemilikan Perseroan di ABN, IM, TMU, dan PKU masing-masing adalah sebesar 51,00%, 99,99%, 99,99%, dan 90,00%. Pada 6 Juli 2012, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebanyak 210 juta lembar saham atau 10,5% dari modal disetor dengan perolehan dana hasil IPO sebesar Rp 400,3 miliar.

8 Lokasi Konsesi Ketiga Anak Perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk ABN berlokasi di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. ABN beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai beroperasi pada September 2008. ABN memiliki lahan seluas 2.990 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 156 juta ton. IM berlokasi di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur. IM beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai operasi pada Agustus 2007. IM memiliki lahan seluas 683 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 37 juta ton. TMU berlokasi di Loa Janan,Muara Jawa dan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. TMU beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai beroperasi pada Oktober 2011. TMU memiliki lahan seluas 3.414 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 43 juta ton. Secara keseluruhan, jumlah estimasi sumber daya batubara yang dimiliki Perseroan adalah sebesar 236 juta ton. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: PT Toba Bara Sejahtra Tbk Pandu P. Syahrir Iwan Sanyoto Corporate Secretary Head of Investor Relations (Sekretaris Perusahaan) (Kepala Hubungan Investor) Email: corsec@tobabara.com Email: iwan.sanyoto@tobabara.com Priambodo Corporate Communication (Komunikasi Perusahaan) Email: priambodo@tobabara.com