INDIKATOR KINERJA (IKU) INSTANSI VISI MISI TUJUAN TUGAS : BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR : MEWUJUDKAN JAWA TIMUR LEBIH SEJAHTERA, BERDAYA SAING MELALUI KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN : 1. Meningkatnya ketersediaan pangan dan aksesibilitas pangan masyarakat secara berkelanjutan serta mengantisipasi dan menurunkan kerawanan pangan. 2. Berkembangnya penganekaragaman pangan menuju konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman berbasis sumberdaya lokal. 3. Meningkatnya kualitas Sumberdaya Manusia Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. : 1. Meningkatkan ketahanan pangan melalui ketersediaan dan distribusi pangan 2. Meningkatkan kualitas konsumsi pangan yang aman berbasis sumberdaya lokal. 3. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan penyuluh bidang pertanian,perikanan dan kehutanan. : Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik yaitu di bidang ketahanan pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. FUNGSI : Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Badan Ketahanan Provinsi Jawa Timur mempunyai fungsi : 1. penyusunan dan perumusan program serta rencana kegiatan kebijakan teknis dalam bidang ketahanan pangan dan penyuluhan bidang pertanian, perikanan dan kehutanan; 2. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah; 3. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai lingkup tugasnya; 4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur.
No. URAIAN INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA SUMBER DATA 1 Meningkatkan ketersediaan pangan (food avaibility) dan akses pangan masyarakat (food acces) 1. Ketersediaan a. Padi b. Jagung c. Kedele d. Daging e. Telur f. Susu g. Ikan h. Gula Jumlah Ketersediaan (Ton) Ketersediaan adalah tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan/atau sumber lain yang berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk. Neraca Bahan Makanan (NBM) & Data Ketersediaan Strategis BKP, Ketersediaan dan Cadangan 2. Jumlah Cadangan Pemerintah Provinsi Jumlah Cadangan Pemerintah Provinsi (Ton) Tersedianya Cadangan Pemerintah Provinsi minimal sebesar 200 ton ekuivalen beras. Cadangan Pemerintah Provinsi adalah persediaan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah provinsi. (Permentan 65 Tahun 2010 Tentang SPM). BKP Jatim, Bulog Ketersediaan dan Cadangan 3. Stabilnya Harga (gabah) di Tingkat Produsen Stabilnya harga gabah ditingkat petani pada saat panen raya sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Harga Gabah = Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Inpres No. 3 Th. 2012 tentang Kebijakan Perberasan dan sesuai ketentuan yang berlaku. BKP Jatim Distribusi
NO. URAIAN INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA SUMBER DATA 4. Stabilisasi Harga (Beras) di Tingkat Konsumen CV = Standart deviasi x100% Harga Rata2 Fluktuasi harga beras ditingkat konsumen berada pada nilai CV < 10% Coefisian Variasi (CV) adalah parameter untuk mengukur fluktuasi harga (naik turunnya) harga dalam kurun waktu tertentu (Bulanan). Lap. Panel Harga BKP Jatim Distribusi 5. Persentase (%) Penanganan Wilayah Rawan Jml. Wil. Rawan yg di intervensi x 100% Jumlah Wilayah Rawan Kerawanan adalah suatu kondisi ketidak cukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat atau rumah tangga pada waktu tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Ket. : Jumlah wilayah rawan pangan di jawa timur berdasarkan hasil kajian analisa dan penyusunan peta ketahanan dan kerentanan pangan (FSVA) tingkat desa pada 38 kab/kota se-jatim terdapat 3 skala prioritas rawan pangan (Prioritas I sangat rawan, Prioritas II rawan dan Prioritas III cukup rawan). FSVA : Food Security and Vulnerability Atlas. Lap. Kajian FSVA - BKP Jatim Kewaspadaan
NO. KINERJA INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA SUMBER DATA 2. Meningkatkan penyerapan pangan (food utilization) 1. Nilai/Skor Pola Harapan (PPH) Nilai Skor Pola Harapan (PPH) adalah Komposisi kelompok pangan utama yang bila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya. Semakin tinggi Skor PPH maka konsumsi pangan semakin beragam, bergizi seimbang dan aman. Skor PPH Ideal = 100. (Permentan 65 Tahun 2010 Tentang SPM). Lap. Analisis PPH BKP Jatim, Susenas BPS. Penganekaragaman dan Konsumsi 2. Persentase (%) yang aman dikonsumsi -1 Sample yg aman dikonsumsi (MS) x 100% Sample yang diuji Keamanan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. MS = Memenuhi syarat. UU No. 12 Tahun 2012 Tentang. Lap. Hasil Uji Laboratorium BKP Jatim Kewaspadaan
NO. KINERJA INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA SUMBER DATA 3. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan penyuluh bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. 1. Jumlah Tenaga Penyuluh Bersertifikasi. Jumlah Tenaga Penyuluh Bersertifikasi Tenaga penyuluh yang bersertifikasi adalah penyuluh yang sudah mengikuti uji kompetensi dan dinyatakan kompeten. Data Penyuluh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan.