RAKORNAS PEMANTAPAN PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) SERENTAK Tingkat provinsi (7 daerah) Tingkat kabupaten / kota. Aceh (Kota, 4 daerah dan Kabupaten, 16 daerah)

DAFTAR NAMA DAERAH PESERTA KEGIATAN PEMANTAPAN DUKUNGAN PENGGUNAAN TI DALAM PROSES PENCALONAN PILKADA 2017 GELOMBANG I JUMAT, 29 JULI 2016

Nomor : Sifat Lampiran : Perihal. r1.9/s/8/2a"5. Pengadaan Perlengkapan Pemungutan Suara keperluan Pemilihan Tahun 2017 melalui e-katalog.

INDEKS KERAWANAN PEMILU (IKP)

A. GAMBARAN UMUM. pada tanggal 14 Juli KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota saat ini sedang memasuki tahapan Kampanye

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 12 APRIL 2016)

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 5 FEBRUARI 2016)

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA


PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

RINCIAN PEMBIAYAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2014 BIDANG MINERAL DAN BATUBARA

Analisis Belanja Infrastruktur D i a n t a r a J a l a n B e r l u b a n g. T. Triansa Putra Banda Aceh, 26 Februari 2013

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

SINERGI PEMERINTAH DALAM RANGKA MENDUKUNG IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2015

KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2015

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM R E P U B L I K I N D O N E S I A JL. M.H. TAMRIN NO. 14 JAKARTA PUSAT N O T A D I N A S

ASOSIASI PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

DAERAH OTONOM BARU (DOB)

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

EVALUASI PROGRAM KEWASPADAAN NASIONAL PADA DITJEN KESBANGPOL KEMENDAGRI GRAND SAHID JAYA, 6 DESEMBER 2013 DIREKTUR KEWASPADAAN NASIONAL

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DAFTAR DAERAH DAN JUMLAH PIUTANG AWAL DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

Drs. LUTFI TMA, M.Si. Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri

Tahap Penetapan Hasil. Pemungutan Suara. Kampanye. Tahap Jelang Pemungutan Dan Penghitungan Suara. Tahap Pencalonan. Tahap Pendaftaran Pemilih

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

PENGUMUMAN. Nomor : Peng/ 02 /VII/SU/KP.02.00/2017/BNN

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN

PERKEMBANGAN PENDANAAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2018 (Per 10 Agustus 2017)

PERKEMBANGAN PENILAIAN KABUPATEN/KOTA PEDULI HAK ASASI MANUSIA

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KOLAKA UTARA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG

PERSIAPAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK TAHUN 2015

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMK TAHUN 2012

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

INDONESIA Percentage below / above median

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INDEKS KERAWANAN PILKADA 2015

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA DISAMPAIKAN OLEH:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman.

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

Gambaran Pembentukan Wilayah KPH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BARITO UTARA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BARITO UTARA Nomor : 1/HK.03.1-Kpt/6205/KPU-Kab/VII/2017

PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

Luas Kawasan Mangrove Per Kabupaten

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Memperhatikan : Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cilacap Nomor 08/BA/V/2016 Tanggal 22 Mei 2016.

, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

2016, No Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintaha

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI

HASIL PENGAWASAN TAHAPAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2018 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 Adapun dasar usulan tersebut adalah bahwa pencetakan Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota waktunya relatif singkat, jumlah oplaagnya untuk setiap Daerah

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018

Transkripsi:

RAKORNAS PEMANTAPAN PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK 2017

Evaluasi Pilkada Serentak 2015 2

PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2015 PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA SERENTAK TAHUN 2015 PADA 269 DAERAH OTONOM: GAMBARAN 269 DAERAH YANG MELAKSANAKAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2015 : 9 PROVINSI Bengkulu, Jambi, Kalimantan selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat. 224 KABUPATEN 36 KOTA Pada 32 provinsi, dengan jumlah terbesar di Sumatera Utara sebanyak 23 kab/kota, diikuti Jawa Tengah sebanyak 21 kab/kota, Jawa Timur sebanyak 19 Kab/Kota, dan jumlah terkecil di Kalimantan Tengah dengan 1 Kab/Kota, Di Yogyakarta dan Gorontalo dengan 3 Kab/Kota. 3 3 3

DAERAH YANG MENGADAKAN PILKADA SUSULAN Kab. Fakfak DAERAH PENYEBAB TANGGAL DIUNDUR Kota Pematang Siantar Prov. Kalimantan Tengah Kab. Simalungun Kota Manado Menunggu putusan tetap dari pengadilan terkait sengketa pemilihan mengenai bakal pasangan calon yang digugurkan Menunggu putusan tetap dari pengadilan terkait sengketa pemilihan pencalonan pasangan Survenov Sirait - Parlindungan Sinaga, setelah ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sebagai pasangan calon oleh KPU Kota Pematang Siantar Menunggu putusan tetap dari pengadilan terkait sengketa pemilihan yang dipicu adanya dua rekomendasi yang dikeluarkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Menunggu putusan tetap dari pengadilan terkait sengketa pemilihan mengenai salah satu calon wakil bupati yang menjadi terpidana Adanya penundaan terkait KPU Kota Manado yang menggugurkan kepesertaan Jimmy Rimba Rogi di Pilkada Manado 16 Januari 2016 16 November 2016 27 Januari 2016 20 Januari 2016 17 Februari 2016 4 4

DAERAH YANG MELAKSANAKAN PEMUNGUTAN SUARA ULANG Kab. Muna Pemungutan Suara Ulang (PSU) I : 22 Maret 2016 Pemungutan Suara Ulang (PSU) II : 19 Juni 2016 Kab. Mamberamo Raya Pemungutan Suara Ulang (PSU) I : 23 Maret 2016 Pemungutan Suara Ulang (PSU) II : 9 Juni 2016 5 5

Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2017 6

DAERAH YANG MELAKSANAKAN PILKADA SERENTAK 2017 PILKADA SERENTAK TAHUN 2017 AKAN DISELENGGARAKAN PADA 101 DAERAH JUMLAH ITU TERDIRI DARI 7 PROVINSI, 18 KOTA SERTA 76 KABUPATEN 7 PROVINSI Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat 18 KOTA 76 KABUPATEN 7 7 7

PETA SEBARAN DAERAH YANG MELAKSANAKAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017 PROV. ACEH 1. Provinsi Aceh 12. Kab. Simeulue 2. Kota Banda Aceh 13. Kab. Aceh Singkil 3. Kota Lhokseumawe 14. Kab. Bireun 4. Kota Langsa 15. Kab. Aceh Barat Daya 5. Kota Sabang 16. Kab. Aceh Tenggara 6. Kab. Aceh Besar 17. Kab. Gayo Lues 7. Kab. Aceh Utara 18. Kab. Aceh Barat 8. Kab. Aceh Timur 19. Kab. Nagan Raya 9. Kab. Aceh Jaya 20. Kab. Aceh Tengah 10. Kab. Bener Meriah 21. Kab. Aceh Tamiang 11. Kab. Pidie PROV. SUMUT 1. Kota Tebing Tinggi 2. Kab. Tapanuli Tengah PROV. RIAU 1. Kab Pekanbaru 2. Kab Kampar PROV. KEP. BABEL PROV. DKI JAKARTA PROV. BANTEN PROV. KALBAR 1. Kota Singkawang 2. Kab Landak PROV. KALSEL 1. Kab Hulu Sungai Utara 2. Kab. Barito Kuala PROV. KALTENG 1. Kab Barito Selatan 2. Kab Kotawaringin Barat PROV. SULSEL 1. Kab Takalar PROV. SULBAR PROV. GORONTALO 1. Prov. Gorontalo 2. Kab Boalemo PROV. SULUT 1. Kab Bolaang Mongondow 2. Kab Kep. Sangihe PROV. MALUT 1. Kab Murotai 2. Kab Halmahera Tengah PROV. SULTENG 1. Kab Banggai Kepulauan 2. Kab Buol Keterangan : Total Pilkada 2017 101 Daerah: - Pilgub = 7 Provinsi - Pilwako = 18 Kota - Pilbup = 76 Kabupaten Catatan: Penyelenggaraan berlangsung di 138 Kab/Kota, 30 Provinsi, 76 Kabupaten, dan 18 Kota PROV. PAPUA BARAT 1. Pr ov. Papua Bar at 2. Kota Sorong 3. Kab Mybrat 4. Kab Sorong 5. Kab Tambrauw PROV. SUMBAR 1. Kota Payakumbuh 2. Kab. Kep Mentawai PROV. JAMBI 1. Kab. Muaro Jambi 2. Kab. Sarolangun 3. Kab. Tebo PROV. BENGKULU 1. Kab. Bengkulu Tengah PROV. SUMSEL 1. Kab. Musi Banyuasin PROV. LAMPUNG 1. Kab. Tulang Bawang 2. Kab. Tulang Bawang Barat 3. Kab. Pringsewu 4. Kab. Mesuji 5. Kab. Lampung Barat PROV. JAWA BARAT 1. Kota Cimahi 2. Kota Tasikmalaya 3. Kab. Bekasi PROV. JAWA TENGAH 1. Kab Banjar negar a 2. Kab Batang 3. Kab Jepar a 4. Kab Pati 5. Kab Cilac ap 6. Kab Br ebes 7. Kota Salatiga PROV. D I YOGYAKARTA 1. Kota Yogyakarta 2. Kab Kulonprogo PROV. BALI 1. Kab Buleleng PROV. JAWA TIMUR 1. Kota Batu PROV. PAPUA 1. Kota JayaPura 2. Kab Dogiyai PROV. SULTRA 3. Kab Intan Jaya 1. Kota Kendari 2. Kab Kolaka Utara PROV. MALUKU 4. Kab Jayapura 3. Kab Muna Barat 1. Kota Ambon 5. Kab Kep. Yapen PROV. NTT 6. Kab Lanny Jaya 4. Kab Buton 1. Kota Kupang 2. Kab Buru 5. Kab Buton Tengah 7. Kab Mappi 3. Kab Maluku Tenggara 8. Kab Nduga 2. Kab. Flores Timur 6. Kab Buton Selatan 4. Maluku Tengah 9. Kab Sarmi 3. Kab. Lembata 7. Kab Bombana 5. Kab Seram Bagian Barat 10. Kab Puncak Jaya 8 11. Kab Tolikara

PERMASALAHAN SERTA KENDALA DALAM PILKADA SERENTAK 2017 1. Masih terdapat warga negara yang akan kehilangan hak suaranya karena belum terekam data kependudukannya 2. Beberapa daerah masih belum pernah memperbarui data jumlah penduduk. 3. Masih terdapat KPUD yang kekurangan anggaran. 4. Masih terdapat daerah yang belum merealisasikan anggaran pilkada 5. Terdapat 9 daerah yang memiliki pasangan calon tunggal yaitu Kota Tebing Tinggi, Kota Sorong, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Pati, Landak, Kota Jayapura, Maluku Tengah, Buton dan Tambrauw 6. Masih terdapat daerah yang asimetris dalam pelaksanaan Pilkada 7. Perlu diwaspadai daerah yang rawan gangguan kelompok separatis. 8. Terjadi demonstrasi akibat pasangan calon Rum Pagau Lahmuddin Hambali digugurkan KPU Kabupaten Boalemo pasca Putusan MA dalam 9 sengketa pemilihan 9

KEBIJAKAN KEMENDAGRI DALAM PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017 10

DUKUNGAN PENYIAPAN DAFTAR PENDUDUK POTENSIAL PEMILIH PEMILIHAN (DP4) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan DP4 sebagai bahan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyusun Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemerintah berusaha menjamin data agregat kependudukan, dalam hal ini DP4 yang telah diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) seakurat mungkin sebagai bahan acuan daftar pemilih Pilkada 2017 11 11

PENYIAPAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS) GAMBARAN UMUM 101 DAERAH 7 PROVINSI 76 KABUPATEN 44.428.266 Pemilih 20.969.455 Pemilih 19.922.539 Pemilih 18 KOTA 3.536.272 Pemilih SARAN DAN SOLUSI DPS TERTINGGI PROV. BANTEN DPS TERTINGGI KAB. BEKASI DPS TERTINGGI KOTA PEKANBARU DPS TERENDAH PROV. GORONTALO DPS TERENDAH KAB. JAYAPURA DPS TERENDAH KOTA SABANG Menghimbau kepada KPU agar berkoordinasi dengan Disdukcapil untuk menyiapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada Serentak 2017 agar setiap warga tidak kehilangan hak suaranya. HASIL PEMANTAUAN Diperkirakan masih terdapat warga negara yang akan kehilangan hak suaranya karena belum terekam data kependudukannya pada DUKCAPIL 101 daerah yang menyelenggarakan Pilkada dengan variasi yang berbeda antara satu daerah dengan yang lainnya, seperti ditemui di Kab. Kulon Progo, ribuan pemilih pemula diperkirakan belum masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Beberapa daerah masih belum pernah memperbarui data jumlah penduduk, misalnya di Kab. Jayapura 12

DUKUNGAN PENYIAPAN DANA PILKADA (NPHD) Bersama DPRD, melalui pemerintah daerah, menentukan besaran anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Pilkada Memfasilitasi pendanaan Pilkada (NPHD) untuk didistribusikan kepada penyelengara Pilkada (KPU dan Bawaslu) Menyiapkan payung hukum dalam teknis penganggaran Pilkada 1 3 13

DASAR HUKUM PENDANAAN PILKADA PASAL 166 UU NOMOR 8 TAHUN 2015 1. Pendanaan kegiatan Pemilihan dibebankan pada APBD dan dapat didukung oleh APBN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Ketentuan mengenai dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Negara diatur dengan Peraturan Pemerintah. 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pendanaan kegiatan Pemilihan yang bersumber dari APBD diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 tahun 2015 Pasal 2 Ayat (1), Ayat (2): (1) Pendanaan kegiatan pemilihan gubernur dan wakil gubernur dibebankan pada APBD provinsi; (2) Pendanaan kegiatan Pemilihan Bupati dan wakil Bupati/Walikota dan wakil walikota dibebankan pada APBD kabupaten/kota Pasal 18 Ayat (1): Dalam hal pemerintah daerah belum menganggarkan pendanaan kegiatan pemilihan dalam APBD atau telah menganggarkan dalam APBD tetapi belum sesuai dengan standar kebutuhan, Pemerintah Daerah menganggarkan pendanaan kegiatan Pemilihan mendahului penetapan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dengan melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD, selanjutnya diusulkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Pasal 18 Ayat (4): Penganggaran pendanaan kegiatan pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberitahukan kepada DPRD paling lambat 1 (satu) bulan setelah dilakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD 14

GAMBARAN UMUM PENYIAPAN DANA PILKADA (NPHD) 101 DAERAH KPU Bawaslu/P anwas Rp 5.849.755.472.177 Rp 4.234.549.807.688 Rp 982.312.810.285 HASIL PEMANTAUAN Anggaran dana Hibah Pilkada Serentak Tahun 2017 yang telah dialokasikan dalam APBD TA 2016 yaitu sebesar Rp5.516.184.791.157,00 atau 94,30% dari total dana Hibah Pilkada Serentak Tahun 2017 sebesar Rp5.849.755.472.177,00, dapat direalisasikan sepenuhnya dalam TA 2016 ini. Adapun kebutuhan pendanaan Pilkada Serentak Tahun 2017 yang dialokasikan dalam APBD TA 2017 yaitu sebesar Rp333.570.681.020,00 atau 5,70% dari total dana Hibah Pilkada Serentak Tahun 2017, diharapkan dapat direalisasikan sepenuhnya paling lambat Minggu Kedua bulan Januari 2017 sesuai maksud Radiogram Menteri Dalam Negeri Nomor T.910/5198/Keuda tanggal 21 Desember 2016 mengenai Percepatan Penyaluran Dana Hibah Pilkada Serentak Tahun 2017 ( Data Pertanggal 21 Desember 2016) Pengamanan Rp 632.892.854.204 ( Data Pertanggal 21 Desember 2016) SARAN DAN SOLUSI Pemerintah perlu memfasilitasi penyelesaian penyiapan dan pencairan dana Pilkada di 101 daerah yang melaksanakan Pilkada Serentak 2017 Perlu pengawasan terhadap efektifitas dan efisiensi dan akuntabilitas penggunaan dana 15 penyelenggaraan pilkada di 101 daerah yang melaksanakan Pilkada Serentak 2017 15

DUKUNGAN KOORDINASI PEMELIHARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN PILKADA (1) Bersama Bawaslu dan pihak terkait memetakan dan mengelola potensi konflik, pelanggaran dan kerawanan dalam penyelenggaraan Pilkada dengan harapan segala bentuk potensi kerawanan dapat diantisipasi, diminimalisasi dan dicegah. (2) Melakukan kajian dan analisis untuk memenuhi kebutuhan publik dan stakeholders akan informasi yang akurat dan valid (3) Melakukan koordinasi dengan pihak Polri dan TNI dengan berpedoman kepada penyelenggaraan ketertiban, ketentraman dan keamanan yang dikeluarkan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri. (4) Memantapkan koordinasi horizontal dan vertical pada aspek-aspek yang dapat mengganggu pelaksanaan Pilkada 2017. 16 16

DUKUNGAN TEKNIS KELANCARAN PENYELENGGARAAN PILKADA Pembentukan Regulasi teknis pelaksanaan Pilkada, dengan mengevalusi Pelaksanaan Pilakda sebelumnya dan meminimalisir terjadinya pelanggaran dalam tahapan Pilkada sampai dilantiknya Kepala Daerah terpilih. Sosialisasi Pemilu: dilakukan dalam berbagai bentuk seperti seminar, penyuluhan, spanduk, banner, iklam layanan masyarakat pilkada, dll. (Sasaran utama adalah pemilih yang daerahnya melaksanakan Pilkada) Penugasan Personel dan Penyediaan Sarana Ruangan pada Sekretariat Panwaslu Kab/Kota, PPK, Panwaslu Kecamatan dan PPS (Pemerintah dan Pemda sudah membantu dengan maksimal). Kelancaran Transportasi Pengiriman Logistik : dengan mengantisipasi keterlambatan pengiriman logistik. Monitoring Kelancaran Pelaksanaan Tahapan Pilkada : dengan menerjunkan tim Monitoring ke daerah-daerah yang melaksanakan Pilkada. Pemerintah mewajibkan pembentukan Desk Pilkada di setiap daerah yang melaksanakan Pilkada, agar lebih cepatnya penanganan 17 konflik pada saat Pelaksanaan Pilkada dan Pasca Pilkada. 17

DUKUNGAN PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH (1) Sosialisasi teknis pemilihan oleh SKPD terkait, Pemerintah Daerah yang melaksanakan Pilkada melalui SKPD wajib menyelaraskan kebijakan Pemerintah Pusat. (2) Menentukan hari libur kepada masyarakat pada saat pemungutan suara, dengan menentukan tanggal dan bulan pelaksanaan pemungutan suara agar pemilih dapat menggunakan hak pilihnya. (3) Memberikan Pemahaman kepada Pemilih untuk peduli dan berpartisipasi pada pelaksanaan Pilkada, agar masyarakat bisa mendapatkan Iklim yang kondusif pada saat pesta rakyat di beberapa daerah. (4) Mensosialisasikan pentingnya Pilkada melalui media cetak dan elektronik penentu bagi tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu 18

MENJAGA NETRALITAS ASN (1) BERKOORDINASI DENGAN MENPAN RB DAN BKN. (2) MENEGAKKAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN ASN. (3) MENEGAKKAN LARANGAN MENGGUNAKAN FASILITAS PEMDA UNTUK KEPENTINGAN KAMPANYE. (4) MENYEBARLUASKAN ATURAN TERKAIT NETRALITAS ASN. 19

Agar Pilkada langsung dan serentak ini berjalan sesuai dengan aturan yang ada, perlu diperhatikan beberapa hal berikut : 1 Harus ada jaminan hak-hak konstitusi masyarakat terjaga dan terakomodir dalam penyelenggaraan Pilkada 2 3 4 5 Harus ada kepastian penyaluran dana, logistik, realisasi tahapan NPHD sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan Harus mengedepankan kecermatan untuk menghindari kecurangan dalam penyelenggaraan Pilkada, terutama terkait data pemilih Pilkada harus menjadi tanggungjawab bersama, terutama pemerintah dan partai politik untuk mensukseskannya Collective action dari semua pihak untuk memperhatikan aturan yang ada, terutama pada daerah dengan tingkat kerawanan yang tinggi 20

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA TERIMA KASIH 21 21