Nugrahaning Pundi Astanti

dokumen-dokumen yang mirip
THE ANALYSIS OF QUANTITATIVE AND QUALITATIVE OF MEDICAL RECORD DOCUMENT INPATIENT OF HEART ON 2ST QUARTER 2015 IN RS DR KARIADI SEMARANG

LAELA MIFTAHUL JANNAH

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

EVALUATION OF MEDICAL RECORD DOCUMENT QUALITY AT THE HCU-STROKE WARD AT Dr KARIADI HOSPITAL SEMARANG IN FEBRUARY UP TO MAY 2015

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Kata Kunci PENDAHULUAN

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR JCI DI BANGSAL RAJAWALI 4B RSUP DR.KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN ABSTRACT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI BARU LAHIR HIDUP DI BAGIAN RAWAT INAP DI RS TELOGOREJO

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DARI RAWAT INAP KE BAGIAN FILING DI RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TAHUN 2013

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

B. Quality Assurance C. Analisa Kuantitatif TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

Irmania Citrawati. Key words : Gastroenteritis,Incomplete medical record, quantitatif and qualitatif analysis. Bibliography : 19 ( )

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

BAB III METODE PENELITIAN

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

dimiliki oleh suatu instansi. Man yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) adalah petugas yang bertanggung jawab mengisi formulir / berkas.

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. Tinjauan Spesifisitas Penulisan Diagnosis Dan Ketepatan Kode Berdasarkan ICD-10 Pada

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013

PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

Transkripsi:

ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT DEMAM TIFOID DAN PARATIFOID TRIWULAN I PERIODE 2014 DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR. CIPTO SEMARANG Nugrahaning Pundi Astanti ABSTRACT Complete and correct medical records will make it easier for hospitals in providing information and can be used as evidentiary material lawsuits, while incomplete medical records would hinder the provision of information. Quantitative and qualitative analysis of medical records of documents is necessary, it s intended to find the missing document in some records. Not the case at Panti Wilasa Dr Cipto Hospital, researchers still found the presence of incomplete hospitalization documents. Thus the writer is interested in analyzing quantitative and qualitative of DRM hospitalization which disease case are typhoid and paratyphoid fever. This type of research is a descriptive study with the method of observation and crosssectional approach. Total population of this research is 548 DRM while withdrawn only 85 samples using simple random sampling method. Based on the results of a study of 85 samples based on ten quantitative and qualitative reviews indicates that the incomplete identification review reached 26%, incomplete authentification review reached 33%, incomplete record review reached 18%, incomplete report review reached 25%, completeness review and consistency diagnosis showed 11% inclomplete, review of diagnoses records in consistency reached 34%, review of to do list on caring and medication reached 16% incomplete, review the existence of informed consent is not 35% complete, review of recording ways 42% was not complete, review the things that potentially leading to compensation was 41% incomplete. Seeing the results of the incompleteness of the highest on the review of the way the recording. The authors advise the need for awareness and discipline among officers and attending physicians to be more responsible for in charge in documents hospitalization. Keywords :Quality Assurance, quantitative and qualitative analysis, filling Bibliography : 15 (1991-2013) PENDAHULUAN Berdasarkan Permenkes No.269 tahun 2009 menyatakan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Jadi berkas rekam medis wajib dijaga kerahasiannya. Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorentasi pada peningkatan mutu kesehatan pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Rekam medis yang lengkap dan benar akan memudahkan informasi bagi

pihak rumah sakit. Rekam medis yang lengkap dan akurat dapat digunakan sebagai bahan pembuktian perkara hukum, bahan penelitian dan pendidikan, menunjang informasi untuk Quality Assurance serta dapat digunakan sebagai alat analisa terhadap mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Sedangkan rekam medis yang tidak lengkap akan menghambat penyedian informasi. Pengisian dokumen rekam medis di rumah sakit dilakukan oleh dokter dan perawat mengenai hasil kegiatan medis yang dilakukan namun karena kesibukan dokter dan perawat dokumen rekam medis tidak diisi dengan lengkap karena hal ini bisa mengakibatkan informasi yang tidak akurat. Analisis kuantitatif dan kualitatif dokumen rekam medis sangat diperlukan, hal ini dimaksud untuk menemukan dokumen yang kurang lengkap dalam pencatatan. Di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang peneliti masih menjumpai dokumen rekam medis yang bandel kenapa disebut dokumen bandel karena waktu pengembalian dokumen melebihi waktu pengembalian. Padahal hal tersebut sangat berpengaruh pada mutu pelayanan di rumah sakit dan dokumen rekam medis belum bisa digunakan sebagai alat bukti hukum bila terjadi tindakan malpratik. TUJUAN PENELITIAN Setelah melakukan penelitian tersebut diharapkan peneliti dapat menganalisis kuantitatif dan kualitatif tingkat ketidaklengkapan pada pengisian triwulan I tahun 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. b. Mengetahui ketidaklengkapan review pencatatan dokumen rekam medis dokumen rekam medis rawat inap pada rawat inap pada penyakit tifoid dan penyakit tifoid dan paratifoid triwulan I tahun 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. Tujuan Khusus a. Mengetahui ketidaklengkapan review identifikasi dokumen rekam medis rawat paratifoid triwulan I tahun 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. c. Mengetahui ketidaklengkapan review pelaporan dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit tifoid dan paratifoid inap pada penyakit tifoid dan paratifoid

triwulan I tahun 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. d. Mengetahui ketidaklengkapan review autentifikasi dokumen rekam medis 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. h. Mengetahui ketidaklengkapan review adanya informed consent yang harus rawat inap pada penyakit tifoid dan ada dokumen rekam medis rawat inap paratifoid triwulan I tahun 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. e. Mengetahui ketidaklengkapan review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa dokumen rekam medis rawat pada penyakit tifoid dan paratifoid triwulan I tahun 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. i. Mengetahui ketidaklengkapan review cara atau praktek pencatatan dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit inap pada penyakit tifoid dan paratifoid tifoid dan paratifoid triwulan I tahun triwulan I tahun 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. f. Mengetahui ketidaklengkapan review kekonsistensian pencatatan dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. j. Mengetahui ketidaklengkapan review hal-hal yang berpotensi menyebabkan ganti rugi dokumen rekam medis rawat tifoid dan paratifoid triwulan I tahun inap pada penyakit tifoid dan paratifoid 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. g. Mengetahui ketidaklengkapan review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit triwulan I tahun 2014 di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang. k. Mengetahui tingkat kebandelan (DMR) pada Dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit tifoid dan paratifoid triwulan I tahun 2014 di Rumah Sakit tifoid dan paratifoid triwulan I tahun Panti Wilasa dr.cipto Semarang.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan triwulan I tahun 2014 adalah 85 dokumen rekam medis. penelitian deskriptif yaitu mendeskripsikan objek berdasarkan fakta. Metode pengambilan data yang digunakan yaitu dengan cara observasi untuk pendekatan yang diambil adalah cross sectional yakni mengambil data secara langsung pada saat penelitian. POPULASI DAN SAMPEL Populasi penelitian adalah Dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit Tifoid dan paratifoid di rumah sakit panti wilasa dr.cipto sejumlah 548 dokumen tahun 2014 Sampel yang diambil adalah menggunakan teknik simple random sampling yaitu setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sample. Sehingga banyaknya sampel dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit penyakit tifoid dan paratifoid PEMBAHASAN 1. Kuantitatif a. Review identifikasi menunjukan untuk review identitas dari 85 sampel dokumen rekam medis rawat inap memperoleh hasil prosentase tertinggi pada formulir RM 14 yaitu sebanyak 22 (26%) dokumen tidak lengkap dan dokumen yang lengkap sebanyak 63 (74%). Ketidaklengkapan pengisian nomor rekam medis, nama, umur, ruang dan dokter. Untuk kelengkapan pada review identitas ini minimal setiap berkas mempunyai nomor rekam medis dan nama pasien untuk menghindarkan dari kehilangan atau terjatuhnya salah satu dari formulir tersebut.

b. Review Autentifikasi menunjukan untuk review autentifikasi dari 85 sampel dokumen rekam medis rawat inap memperoleh hasil prosentase tertinggi pada formulir RM 9 yaitu sebanyak 28 (33%) dokumen tidak lengkap dan dokumen yang lengkap 57 (67%). Ketidaklengkapan meliputi nama terang petugas tidak ada, tanda tangan tidak ada dan tanggal tidak di cantumkan. Jika tidak adanya tanda tangan, nama terang petugas dan tanggal maka akan tidak diketahuinya siapa dokter atau petugas yang bertanggung jawab atas kondisi pasien jika terjadi hal yang tidak di inginkan. c. Review Pencatatan penyakit penderita yaitu sebanyak 15 (18%) dokumen tidak baik dan dokumen yang baik 70 (82%). Ketidaklengkapan meliputi semua butir formulir tidak terisi lengkap. Kelengkapan pencatatan sangat penting supaya pencatatan tersebut dapat berkesinambungan dengan informasi terhadap pasien. d. Review Pelaporan menunjukan untuk review pelaporan dari 85 sampel dokumen rekam medis rawat inap memperoleh hasil prosentase tertinggi pada formulir RM 9 yaitu sebanyak 20 (24%) dokumen tidak lengkap dan dokumen yang lengkap 65 (76%). Ketidaklengkapan meliputi diagnosa medis, pasien masuk, masa keperawatan, pasien pulang tidak menunjukan untuk review pencatatan dari 85 sampel dokumen terisi lengkap. Padahal apabila pelaporan terjadi resume rekam medis rawat inap keperawatan tidak lengkap akan memperoleh hasil prosentase mengakibatkan pemasalahan hukum tertinggi pada formulir ringkasan dalam malpraktek karena tidak

2. Kualitatif difungsikannya keperawatan. resume b. Review kekonsistensian pencatatan diagnosa a. Review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa menunjukan untuk analisis kualitatif review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa menunjukan 76 (89%) lengkap dan 9 (11%) belum lengkap. Kelengkapan dan kekonsistensian sangatlah penting untuk melihat apakah kondisi saat pasien masuk sampai masa perawatan mendapat hasil sama tau tidak. Adanya hubungan antara data dalam rekam medis dengan informasi tentang kondisi pasien sangatlah penting. Kondisi diagnosa bisa dilihat dari diagnosa saat masuk, diagnosa tambahan, hasil PA, clinical diagnosis, diagnosis akhir, diagnosis utama dan diagnosa kedua. menunjukan untuk analisis kualitatif review kekonsistensian pencatatan diagnosa menunjukan 56 (66%) lengkap dan 29 (34%) belum lengkap. Kekonsistensian merupakan kecocokan antara satu bagian dengan bagian lain dan seluruh bagian. Contohnya bisa dilihat dari hasil diagnosa yaitu dari awal sampai dengan akhir harus konsisten pancatatannya, pencatatan harus mencerminkan perkembangan informasi mengenai kondisi pasien, hasil operasi, hasil pemeriksaan PA, hasil pemeriksaan diagnosa lainnya dan surat pernyataan tindakan harus konsisten. Tiga hal komponen terdiri dari catatan perkembangan, instruksi dokter, catatan obat. c. Review pencatatan hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan

menunjukan untuk analisis kualitatif review pencatatan hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan menunjukan 71 (84%) lengkap dan 14 (16%) belum lengkap. Pencatatan saat perawatan dan pengobatan ini menjelaskan kondisi pasien selama dirawat, harus menyimpan seluruh hasil pemeriksaan dan mencatat tindakan yang telah dilakukan kepada pasien. Contohnya hasil tes normal, pasien dalam keadaan baik, pasien tahu diberi penjelasan dan petunjuk. Semua hal di atas harus ada catatan yang melihatkan kondisi tersebut. d. Review adanya informed consent menunjukan untuk analisis kualitatif review adanya informed consent yang seharusnya ada menunjukan 55 (65%) lengkap dan 30 (35%) belum lengkap. Surat pernyataan dari pasien untuk suatu pengobatan harus digambarkan secara hati-hati dan dokter harus didorong tidak hanya sekedar memenuhi peraturan seperti menjelaskan efek samping obat yang mungkin timbul serta dapat menjelaskan apa saja yang dapat terjadi dengan kondisi pasien. Jika perlu ditambahkan dalam surat pernyataan serta Informed consent juga diberikan bila ada tindakan medis khusus yang memerlukan alternatif lain dan jelaskan secara tertulis. Alternatif yang diambil ditandatangani pasien atau keluarga. e. Review cara pencatatan menunjukan untuk analisis kualitatif review cara pencatatan menunjukan 49 (58%) lengkap dan 36 (42%) belum lengkap. Review ini harus menjelaskan tentang waktu pencatatan harus ada, dapat terbacanya masukan informasi berupa abjad dan angka yang ditulis dalam dokumen. Tinta yang digunakan harus tahan lama dan

tinta harus berwarna biru atau hitam dalam penulisan, khusus untuk suhu, nadi, pernafasan (grafik) boleh menggunakan warna merah atau hijau. penulisan harus dilakukan dengan hati-hati dan lengkap. Jika ada yang menggunakan singkatan umum harus dapat dibaca, jelas, terang serta tidak diperbolehkan menulis komentar atau hal-hal yang ada kaitan dengan pengobatan pasien. f. Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan ganti rugi menunjukan untuk analisis kualitatif review hal-hal yang berpotensi menyebabkan ganti rugi menunjukan 50 (59%) lengkap dan 35 (41%) belum lengkap. Rekam medis harus mempunyai semua catatan mengenai kejadian yang dapat menyebabkan tuntutan kepada institusi pelayanan kesehatan atau pemberi pelayanan sendiri, baik oleh pasien maupun oleh pihak ketiga. 3. DMR Dari hasil kuantitatif dan kualitatif dokumen rawat inap pasien penyakit tifoid dan paratifoid dari 85 dokumen yang diteliti terdapat 63 dokumen yang belum lengkap sehingga ditemukan DMR sebesar 74%. Hal ini menunjukan pengisian pada dokumen rekam medis rawat inap penyakit tifoid dan paratifoid masih banyak tingkat kebandelannya ini disebabkan karena minimnya pengetahuan petugas akan arti penting dari kelengkapan pengisian dokumen rekam medis. SIMPULAN 1. Kuantitatif a. Review Identitas Dari 85 dokumen rekam medis rawat inap penyakit tifoid dan paratifoid yang diteliti terdapat angka ketidaklengkapan pengisian berkas paling tinggi terdapat pada formulir RM 14 yaitu sebanyak 22

(26%) dokumen tidak lengkap dan dokumen yang lengkap sebanyak 63 (74%). b. Review Autentifikasi Dari 85 dokumen rekam medis rawat inap penyakit tifoid dan paratifoid yang diteliti terdapat angka ketidaklengkapan pengisian berkas paling tinggi terdapat pada RM 9 yaitu sebanyak 20 (24%) dokumen tidak lengkap dan dokumen yang lengkap 65 (76%). e. Analisis kuantitatif pada masingmasing formulir angka ketidaklengkapan pengisian berkas paling tinggi terdapat pada formulir RM 9 yaitu sebanyak 28 (33%) dokumen tidak lengkap dan dokumen yang lengkap 57 (67%). c. Review Pencatatan Dari 85 dokumen rekam medis rawat inap penyakit tifoid dan Dari hasil analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap penyakit tifoid dan paratifoid yang diteliti terdapat angka ketidaklengkapan pengisian berkas paling tinggi terdapat pada RM 5 yaitu sebanyak 36 (42%) dokumen tidak lengkap dan dokumen yang paratifoid yang diteliti terdapat lengkap 49 (58%). angka ketidaklengkapan pengisian berkas paling tinggi terdapat pada formulir ringkasan penyakit penderita yaitu sebanyak 15 (18%) dokumen tidak baik dan dokumen yang baik 70 (82%) d. Review Pelaporan Dari 85 dokumen rekam medis rawat inap penyakit tifoid dan 2. Kualitatif a. Review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa Hasil kualitatif untuk review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa menunjukan 76 (89%) lengkap dan 9 (11%) belum lengkap. b. Review kekonsistensian pencatatan diagnosa paratifoid yang diteliti terdapat

Hasil kualitatif untuk review Hasil kualitatif untuk review kekonsistensian pencatatan hal-hal yang berpotensi diagnosa menunjukan 56 (66%) lengkap dan 29 (34%) belum lengkap. menyebabkan ganti rugi menunjukan 50 (59%) lengkap dan 35 (41%) belum lengkap. c. Review pencatatan hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan Hasil kualitatif untuk review 3. DMR pencatatan hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan menunjukan 71 (84%) lengkap dan 14 (16%) belum lengkap. d. Review adanya informed consent Hasil kualitatif untuk review adanya informed consent yang seharusnya ada menunjukan 55 (65%) lengkap dan 30 (35%) belum lengkap. Review cara pencatatan. e. Review cara pencatatan Hasil kualitatif untuk review cara pencatatan menunjukan 49 (58%) lengkap dan 36 (42%) belum lengkap. f. Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan ganti rugi Dari 85 dokumen rekam medis rawat inap penyakit tifoid dan paratifoid yang diteliti di dapatkan hasil DMR dari analisis kuantitatif dan kualitatif dengan hasil 63 dokumen yang belum lengkap sehingga ditemukan DMR sebesar 74%. SARAN 1. Perlu adanya kesadaran dan kedisiplinan antara petugas dan dokter yang bertugas untuk lebih bertanggung jawab atas pengisian dokumen rawat inap. 2. Kepala Direksi memberikan surat teguran atau sanksi kepada pihak yang kurang peduli terhadap kelengkapan pengisian dokumen rawat inap, apabila tidak dapat melakukan pengisian

dokumen rekam medis rawat inap secara lengkap 3. Meningkatkan kualitas SDM dengan secara bertahap memberikan sosialisasi atau seminar terhadap petugas pencatat data dokumen rawat inap akan arti pentingnya kelengkapan pengisian dokumen. 4. Sebaiknya petugas assembling meneliti terlebih dahulu sewaktu dokumen rawat inap dikembalikan sehingga jika ada dokumen yang tidak lengkap langsung dikembalikan kepetugas pencatat data. 5. Sebaiknya di masing-masing bangsal diberikan protap tentang kelengkapan dokumen rekam medis dengan hal ini para petugas pencatat data rawat inap akan bisa lebih sadar akan kepentingan kelengkapan dokumen. DAFTAR PUSTAKA Tim Redaksi Nuansa Aulia.Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Kesehatan. Bandung, 2009. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Permenkes Republik Indonesia No.749/a/Menkes/SK/PER/XII/19 89 Tentang Rekam Medis. Jakarta, 1991 Huffman.E.K, Health Information Management. 1999 Shofari Bambang. PSRM II. Rekam Medis di Pelayanan Kesehatan. 2008 Nonosun.word press.com Poernomo. Peningkatan Mutu Pelayanan Medis Rumah Sakit Secara Menyeluruh, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1993 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jendral Pelayanan Medis Rumah Sakit di Indonesia, Revisi I. Jakarta, 1997 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jendral Pelayanan Medis. Petunjuk Tehnik Penyelenggara Rekam www.repository.ui.ac.id

Medis/ Medical Record Rumah Sakit. Jakarta, 1993 kamuskesehatan.com Instalasi Rekam Medis Dr Cipto YAKKUM. Buku Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis: Semarang. 2010 http://yuniathik.wordpress.com/2013/03/ 23/analisis-kualitatif-dokumenrekam-medis/ Widjaja. L, Health Record Management, Asembling Record, Quantitative and Qualitative Analisis, Jakarta, 1999. Huffman, EK, Health Information Management Physicans Record Company. Beryn, IIIioni. 1994 Astuti Retno. Panduan Karya Tulis Tugas Akhir. Semarang. 2014