PEMODELAN DAN ANALISA UJI PENDULUM PADA STRUKTUR RANGKA BUS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN BODI MOBIL TIPE URBAN CONCEPT BERPENUMPANG TUNGGAL DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 70 KG

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

Sumber :

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat terutama perangkat lunak (software) yang ditunjang

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

RANCANG BANGUN RANGKA MOBIL TIPE URBAN CONCEPT BERPENUMPANG TUNGGAL DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 70 KG

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro H.Prof.Sudharto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, 50275

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

Analisa Perancangan Pada Produk Kaki Tiruan Atas Lutut tipe four bar linkage

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

BAB IV METODE PENELITIAN

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

ANALISIS KEKUATAN VELG CAST WHEEL SEPEDA MOTOR DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS STRUKTURAL PERFORMA CHASSIS SAPUANGIN SPEED Oleh : Muhammad Fadlil Adhim

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

ANALISA KEKUATAN SUPER STRUKTUR BUS AKIBAT KECELAKAAN TERGULING (ROLLOVER) DENGAN MENGGUNAKAN UJI PENDULUM

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

BAB IV PEMBUATAN MODEL

A. Penelitian Lapangan

ANALISIS KEKUATAN TABUNG GAS LPG DENGAN BAHAN BAJA SG295 DAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH GESEKAN PADA KONTAK SLIDING ANTAR SILINDER MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

INDEPT, Vol. 4, No. 1 Februari 2014 ISSN

TANGKI (FUEL TANK) BAHAN BAKAR GAS UNTUK SEPEDA MOTOR: SEBUAH STUDI NUMERIK

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE. Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

Pengaruh Variasi Geometri Crash Box 2 Segmen terhadap Kemampuan Menyerap Energi Impak dengan Simulasi Komputer

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Jl. Banyumas Wonosobo

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

Perancangan Tire Blast Cover Sebagai Alat Pengaman Bagi Pekerja Dalam Proses Pengisian Ban Angin Head Truck di Perusahaan Jasa Maintenance Alat Berat

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal Computer,

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

OPTIMASI BENTUK RANGKA DENGAN MENGGUNAKAN PRESTRESS PADA PROTOTIPE KENDARAAN LISTRIK

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA ELASTIS-PLASTIS KONTAK ROLLING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS UJI TABRAK BODI MOBIL ESEMKA DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP [9]

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

Analisa Pengaruh Berat Pengemudi terhadap Deformasi pada Rangka Utama Sepeda Penyapu Sampah

ANALISIS PENYERAPAN ENERGI DAN POLA DEFORMASI CRASH BOX DENGAN VARIASI SUDUT TIRUS DINDING CRASH BOX PADA UJI SIMULASI TABRAKAN ARAH FRONTAL

BAB III PENGUMPULAN DATA

Pengaruh Komposit Epoxy HGM pada Bumper Depan Kendaraan untuk Mereduksi Energi Impact

UNIVERSITAS DIPONEGORO DESAIN DAN ANALISA GERBONG KERETA API PENGANGKUT BAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS DIPONEGORO DESAIN DAN ANALISA GERBONG KERETA API PENGANGKUT BATU BALLAST DENGAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISIS STATIK RANGKA PEMEGANG PERISAI RADIASI PADA ALAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

Analisa Kekuatan Desain Meja Kursi Lipat dengan Simulasi Komputer

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

Prosiding SNRT (Seminar Nasional Riset Terapan) TABUNG ALUMINUM TIPIS SEBAGAI STRUKTUR PENYERAP ENERGI BENTURAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

Transkripsi:

PEMODELAN DAN ANALISA UJI PENDULUM PADA STRUKTUR RANGKA BUS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA *Benny Ardhi Subarkah 1, Toni Prahasto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. +62247460059 *E-mail: bennyardhi@rocketmail.com Abstrak Bus merupakan salah satu kendaraan bermotor yang dapat membawa banyak penumpang. Oleh sebab itu, bus harus didesain agar dapat memberikan rasa aman bagi penumpang dan pengemudinya. Struktur rangka bus adalah salah satu bagian dari sebuah bus yang berfungsi sebagai rumah-rumah dari kendaraan tersebut. Dalam berbagai kasus kecelakaan, struktur rangka sangat mempengaruhi keselamatan dari pengguna bus. Salah satu diantaranya yaitu kecelakaan bus terguling (rollover), dimana kecelakaan tersebut mengakibatkan korban mengalami cedera bahkan menewaskan penumpang di dalam bus. Di Eropa, terdapat standar bus yang mengatur keamanan bus ketika terjadi kecelakaan rollover, yaitu ECE R 66. Tugas akhir ini membahas tegangan dan displacement pada struktur rangka bus ketika terjadi kecelakaan terguling untuk mengukur keamanan bus sesuai dengan standar ECE R 66. Penerapan dari ECE R 66 dilakukan dengan memberikan beban pendulum pada sisi samping bus dengan kecepatan dan sudut pendulum yang ditentukan berdasarkan dimensi bus. Penulis melakukan analisa dengan mengunakan metode elemen hingga dan dengan software bantu ANSYS / LS - Dyna. Hasil analisa berupa konsentrasi tegangan dan displacement pada bagian sisi samping struktur rangka bus. Besarnya displacement pada bagian tersebut tidak melebihi ruang batas selamat (residual space). Oleh karena itu, struktur rangka bus ini aman jika terkena beban pendulum atau kecelakaan terguling (rollover). Kata kunci: rollover, displacement, metode elemen hingga, dan residual space. Abstract Bus is one of the motor vehicle that can carry many passengers. Thus, buses should be designed in order to provide security for passengers and driver. Bus frame structure is one part of a bus that serves as the houses of the vehicle. In many cases of accidents, frame structure greatly affects the safety of bus users. One of them is overturned bus accident (rollover), where the accident resulting in the injury even killing passengers on the bus. In Europe, there is a bus standard that governs security buses when rollover accidents occur, the ECE R 66. This final project explores stress and displacement in the structure of the bus when the accident occurred order to measure the safety of the bus rolled over in accordance with ECE R 66 standard. Implementation of ECE R 66 is done by giving the load side of the pendulum on the bus with the speed and angle of the pendulum is determined by the dimensions of the bus. The author analyzes using the finite element method and the auxiliary software ANSYS / LS - Dyna. The results of the analysis in the form of stress concentration and displacement on the side of the bus frame structure. The amount of displacement on the part does not exceed the residual space. Therefore, the bus frame structure is safe if exposed to load or crash rolled pendulum (rollover). Keywords: rollover, displacement, finite element method, and residual space 1. PENDAHULUAN Kemajuan yang pesat dalam bidang transportasi mengharuskan setiap desain kendaraan memenuhi banyak kriteria, antara lain : aman, ramah lingkungan, dan hemat konsumsi bahan bakar. Dalam hal ini faktor tersebut masih terus dikembangkan di negara-negara produsen kendaraan untuk memenuhi konsumen di pasar dunia. Oleh sebab itulah tercipta perbedaan kelas dan tipe kendaraan. Semakin tinggi kelas dan tipe dari suatu kendaraan akan memerlukan standar kriteria keamanan dan kualifikasi yang sangat tinggi. Bermacam tipe kendaraan telah didesain dan dibuat oleh para engineer demi kelancaran transportasi baik manusia maupun barang, misalnya : mobil, pesawat terbang, kereta, truk, bus, kendaraan bermotor, dll. Salah satunya adalah bus yang merupakan alat transportasi massal yang dapat menampung bnayak penumpang maupun barang. JTM (S-1) Vol. 2, No. 2, April 2014:160-166 160

Banyak sekali penyebab dari kecelakaan yang terjadi pada kendaraan bus, misalnya: menabrak kendaraan lain, menabrak pohon, bahkan bus terguling karena kurangnya keseimbangan dari body bus. Oleh karena itu desain semua bagian pada bus perlu diperhatikan demi keselamatan penumpangnya. Khususnya rangka bus harus memenuhi standarstandar tertentu agar memperoleh hasil yang baik dan memenuhi kriteria - kriteria bagi keselamatan penumpang [1]. Di Eropa terdapat suatu standar yang diterapkan dan digunakan pada kendaraan-kendaraan buatannya, yaitu ECE (Economic Commissions for Europe). Dalam ECE terdapat 324 peraturan (regulation), salah satunya peraturan nomor 66 atau Regulation 66 (R 66) yang digunakan untuk menguji kekuatan struktur rangka bus ketika terjadi rollover. Dalam penelitian ini, dilakukan suatu analisa uji pendulum pada struktur rangka bus pada landasan kendaraan bermotor Marcedes-Benz Tipe OH-1526 sesuai ECE R 66. Untuk itu digunakan suatu software komputer, yaitu dengan menggunakan SolidWorks dan ANSYS / LS-DYNA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat keamanan struktur rangka bus sesuai dengan standar ECE R 66 dan mengetahui displacement dari struktur rangka bus ketika terjadi rollover. 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Rollover Standard ECE R66 a. Tujuan ECE R66 Standar ECE R 66 bertujuan untuk memberikan perlindungan pada penumpang bus ketika bus mengalami beban rollover dengan memberikan batas ruang selamat atau residual space ditinjau dari besarnya displacement. [2] b. Residual Space Residual space adalah suatu ruang yang digunakan untuk menggantikan posisi dari masing-masing penumpang pada kendaraan yang berguna untuk memberikan batas keselamatan. (a) (b) Gambar 1 (a) Residual space tampak depan, (b) Residual space tampak samping c. Perhitungan Energi Perhitungan energi total dapat diformulasikan dengan rumus berikut: E* = 0.75xMxg. [ ( ) ] (Nm)... (1) dimana: M = Massa kendaraan/ struktur rangka bus (Kg) g = 9.8 m/s 2 W = Lebar kendaraan/ struktur rangka bus (m) H s = Tinggi pusat massa (center of gravity) kendaraan / struktur rangka bus (m) H = Tinggi kendaraan/ struktur rangka bus (m) d. Pendulum Pendulum yang digunakan dalam tes rollover terbuat dari baja dengan ketebalan 20 mm ± 5 mm, massa pendulum dari distribusi rata-rata, tingginya tidak kurang dari 800 mm dan panjangnya tidak kurang dari panjang body section bus. Kecepatan pendulum antara 3-8 m/s. Sudut pendulum pada waktu mengenai struktur rangka bus yaitu: α = 90 o arcsin... (2) dimana: H c = Tinggi struktur rangka bus Berdasarkan perhitungan energi total pada sub bab sebelumnya, maka energi kinetik pada pendulum sama dengan energi total, yaitu: Ek pendulum = E * E* =... (3) JTM (S-1) Vol. 2, No. 2, April 2014:160-166 161

dimana: m = massa pendulum (kg) v = kecepatan pendulum (m) 2.2 Bagan Pemodelan dan Analisa MULAI PENGAMBILAN DATA GEOMETRI STRUKTUR RANGKA BUS (MERCEDES BENZ OH 1526) PEMODELAN STRUKTUR RANGKA BUS KE DALAM SOFTWARE CAD IMPORT DATA FILE CAD KE SOFTWARE ANALISA PEMILIHAN TIPE ELEMEN PENDESKRIPSIAN MATERIAL PROPERTIES PENDEFINISIAN ELEMEN PENDEFINISIAN COUPLING/CEQN PENDEFINISIAN CONTACT PENENTUAN CONSTRAINT PERBAIKAN INPUT PENDEFINISIAN KECEPATAN AW AL PENDISKRIPSIAN PERCEPATAN GRAVITASI PENDISKRIPSIAN TIME CONTROLS PENDISKRIPSIAN OUTPUT CONTROLS SOLVER YA ADA ERROR? TIDAK PENGAMBILAN DATA : 1. ANIMASI 2. LIST RESULT SELESAI Gambar 2. Bagan pemodelan dan analisa struktur rangka bus 2.3 Pemodelan ke dalam CAD dan FEM Dalam menganalisa struktur rangka bus ini, penulis menggunakan software bantu yaitu SolidWorks untuk memodelkan struktur rangka bus secara utuh, kemudian untuk analisanya menggunakan software ANSYS / LS-DYNA. Adapun ANSYS / LS-DYNA secara umum dapat digunakan untuk analisa berbagai studi kasus seperti : structure, ANSYS fluid, frequency, thermal, optimation, nonlinear, drop test, dan fatigue. JTM (S-1) Vol. 2, No. 2, April 2014:160-166 162

(a) (b) Gambar 3. (a) Pemodelan struktur rangka bus ke software CAD, (b) Pemodelan uji pendulum pada software FEM Adapun material properties dari struktur rangka bus beserta pendulum dan residual space nya adalah sebagai berikut : Tabel 1. Material Properties Struktur Rangka Bus Tabel 2. Material Properties Pendulum dan Residual Space Material Properties Modulus Elastisitas Nilai 207x10 9 Pa Poisson Ratio 0.30 Densitas 7580 kg/m 3 2.3 Solution Dalam analisa eksplisit dinamis perlu dilakukan langkah awal yaitu pemberian kecepatan awal yang disesuaikan dengan nilai dan arah pada masing-masing pemodelan. Arah dari gerakan pendulum menuju COG (Central of Gravity) dari model struktur rangka bus tersebut. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : a H c Α = 90 o arcsin = Tinggi body section bus = 3.4 meter = 90 o arcsin = 90 o arcsin = 90 o 13.6 o = 76.4 o 76 o pendefinisian element: untuk menandai tiap-tiap part pada masing-masing element. pendefinisian contact : pendulum ke struktur rangka bus (ASTS) Pendeskripsian constraints: Kondisi batas ini adalah struktur bus berada pada chasis/ landasan, oleh karena itu letak constraint berada pada bagian bawah lantai struktur rangka bus. Pendeskripsian percepatan gravitasi: percepatan 9.8 m/s 2 pada arah -Y Pendeskripsian kecepatan pendulum = 5.5 m/s yang diperoleh dari perhitungan sebagai berikut: JTM (S-1) Vol. 2, No. 2, April 2014:160-166 163

E* = 0.75xMxg [ ( ) ] (Nm) = 0.75x 9976x9.8 [ ( ) ] = 73550.9031 Nm 73551 Nm Ek pendulum = 73551 Nm = v = = 5.55 5.5 m/s 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur rangka bus yang telah dimodelkan ke dalam software CAD kemudian dianalisa (uji pendulum) dan disimulasikan dengan software bantu yaitu ANSYS/LS-DYNA yang dikondisikan sesuai dalam keadaan yang sebenarnya, sehingga data hasil analisa akan sesuai dengan kondisi nyata atau paling tidak mendekati. Data yang dianalisa yaitu diambil pada beberapa titik (nodal) pada struktur rangka bus yang mempengaruhi residual space atau dekat dengan batas aman yang disarankan. Pada Gambar 8 di bawah ini, diperlihatkan struktur rangka bus sebelum dan sesudah dilakukan uji pendulum. Ada 6 nodal pokok yang akan diambil datanya. Dari 6 nodal tersebut, masing masing mempunyai beberapa nodal yang letaknya berhimpit dengan pilar pilar yang ada pada struktur rangka bus yang dianalisa. Gambar 4. (a) Struktur rangka sebelum dilakukan uji pendulum, (b) Struktur rangka sesudah dilakukan uji pendulum 3.1 Pembebanan Pendulum ECE R66 Pembebanan pendulum yang dilakukan pada struktur rangka bus dilakukan sesuai standar ECE R 66. Pada bab sebelumnya sudah dibahas mengenai perhitungan energi total yang diserap. Energi totalnya yaitu: 73351 Nm, kemudian perhitungan kecepatan energi kinetik pada pendulum menjadi 5.5 m/s. Untuk tegangan maksimum terjadi pada waktu 0.15 sekon dan deformasi terbesar didapat pada waktu 0.27 sekon. a. Stress result Gambar 5. Nilai tegangan von Mises pada posisi 1 dan 2 JTM (S-1) Vol. 2, No. 2, April 2014:160-166 164

Gambar 6. Nilai tegangan von Mises pada posisi 3 dan 4 b. Displacement result Gambar 7. Nilai tegangan von Mises pada posisi 5 dan 6 Gambar 8. Besarnya displacement pada posisi 1 dan 2 pada pillar 1 sampai 4 Gambar 9. Besarnya displacement pada posisi 1 dan 2 pada pillar 5 sampai 8 JTM (S-1) Vol. 2, No. 2, April 2014:160-166 165

Gambar 10. Besarnya displacement pada posisi 1 dan 2 pada pillar 9 sampai 11 Pada Gambar 5 menunjukkan grafik nilai tegangan von Mises yang diambil pada posisi 1 dan 2 yang terletak pada sisi struktur rangka bus yang terkena beban pendulum atau rollover. Pada posisi 1 terdapat 10 nodal yang diambil data tegangannya dengan nilai maksimum mencapai 81.3 MPa, sedangkan nilai minimum dan rata-ratanya masingmasing adalah 4.38 MPa dan 17 Mpa. Sedangkan pada posisi 2 diperoleh nilai maksimum 51.7 MPa, nilai minimum 19.2 MPa, dan nilai rata-rata 52.1 MPa. Pada Gambar 6 menunjukkan grafik nilai tegangan von Mises yang diambil pada posisi 3 dan 4. Posisi 3 terletak pada pojok atap sisi yang terkena beban pendulum, sedangkan posisi 4 terletak di sisi bus yang tidak terkena beban pendulum, sejajar dengan posisi 1. Pada posisi 3 terlihat bahwa tegangan lebih besar jika dibandingkan dengan posisi 1 maupun 2. Nilai tegangan maksimumnya 119 MPa, dengan nilai tegangan minimum 10.8 MPa dan rata-ratanya 52.1 MPa. Pada posisi 4 diperoleh nilai maksimum 79.7 MPa, nilai minimum 3 MPa, dan nilai rata-rata 14.4 MPa. Pada Gambar 7 menunjukkan grafik nilai tegangan von Mises yang diambil pada posisi 5 dan 6. Pada posisi 5 yang diambil data tegangannya nilai maksimum mencapai 62.5 MPa, sedangkan nilai minimum dan rata-ratanya masing-masing adalah 11.1 MPa dan 36.4 Mpa. Sedangkan pada posisi 6 diperoleh nilai maksimum 81.4 MPa, nilai minimum 20.5 MPa, dan nilai rata-rata 47 MPa. Dari Gambar 5, 6, dan 7 dimana gambar tersebut menunjukkan konsentrasi tegangan diperoleh besarnya tegangan maksimum pada posisi 3 dengan nilai sebesar 119 MPa. Oleh karena itu semua nodal pada ke enam posisi ini masih aman menurut teori kegagalan statis yang menyatakan bahwa kegagalan akan terjadi jika tegangan von Mises, sedangkan Sy = 305 MPa = 305x10 6 N/m 2 dan = 119x10 6 N/m 2. Namun jika dilihat secara keseluruhan terdapat nodal yang sudah mengalami kegagalan. Dalam hal ini pada nodal 73795 mempunyai tegangan von Mises maksimum sebesar 329 MPa dimana nilai tersebut sudah melampaui kekuatan luluhnya. Pada Gambar 8 menunjukkan besarnya displacement pada pillar 1 sampai 4 terhadap residual space dimana data yang diambil pada saat terjadi pembebanan maksimum. Data yang diambil hanya pada posisi 1 dan 2 karena 2 posisi tersebut yang sangat penting. Pada gambar tersebut jelas bahwa dari pillar I sampai pillar 4 belum ada pillar yang memasuki atau melebihi residual space. Begitu juga dengan Gambar 9, dan 10 yang mana pillar-pillar dari pillar nomer 5 sampai nomer 11 belum ada yang memasuki residual space. Maka ditinjau dari displacementnya struktur rangka bus dinyatakan aman jika terkena beban pendulum atau rollover. 4. KESIMPULAN 1) Konsentrasi tegangan von mises maksimum pada posisi 1, 2 dan 3 (bagian samping atas struktur rangka bus yang terkena beban pendulum) yaitu 81.3 MPa, 51.7 MPa, dan 119 MPa. Sedangkan pada posisi 4, 5, dan 6 (bagian samping atas struktur rangka bus yang tidak terkena beban pendulum) yaitu 79.7 MPa, 62.5 MPa, dan 81.4 MPa. 2) Konsentrasi tegangan von Mises maksimum pada ke enam posisi (bagian samping kanan dan kiri) tidak terjadi kegagalan material karena nilainya kurang dari yield strengthnya (Sy = 305 MPa). 3) Konsentrasi tegangan von Mises maksimum pada semua nodal struktur rangka bus yaitu 329 MPa dengan faktor keamanan 0.92. 4) Besarnya displacement maksimum masih belum melebihi batas selamat (residual space) sesuai ECE R 66, oleh karena itu, struktur rangka bus aman jika terkena beban pendulum atau beban rollover. 5. REFERENSI [1] Matolcsy, M., 2007, The Severity of Bus Rollover Accidents, ESV Paper 989, 20th ESV Conference, Lyon, France. [2] Lloyd, J.E., 2007, Vehicle Standard (Australian Design Rule 59/00-Standard For Omnibus Rollover Strength), (ECE R 66). [3] Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2012, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 Tentang Kendaraan, diakses pada 12 November, 2012 dari http://hubdat.dephub.go.id/peraturanpemerintah/1421-peraturan-pemerintah-republik-indonesia-nomor-55-tahun-2012-tentang-kendaraan JTM (S-1) Vol. 2, No. 2, April 2014:160-166 166