Pengaruh Fine Aggregate Angularity dan Persentase Pasir Terhadap Permeabilitas Tanah Residual Tropis yang Dipadatkan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VARIASI GRADASI DAN TINGKAT KEPADATAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAINASE DAN KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF DARI LAPIS AGREGAT TESIS MAGISTER

PENGARUH VARIASI GRADASI DAN TINGKAT KEPADATAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAINASE DAN KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF DARI LAPIS AGREGAT

PENGARUH GRADASI TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

STUDI EKSPERIMENTASI PERBANDINGAN KARAKTERISTIK CAMPURAN TANAH BERPASIR DAN KAOLIN DENGAN CARA KOMPAKSI STATIK DAN DINAMIK TESIS MAGISTER.

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

PROSEDUR PENGUJIAN TANAH UNTUK BEBERAPA DAERAH DI JAWA BARAT

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

KECENDERUNGAN RUMPUN KURVA UNTUK TANAH PASIR KELANAUAN KELEMPUNGAN DAN TANAH LANAU KELEMPUNGAN

PENGARUH KEDALAMAN ELEKTRODA METODE ELEKTROKINETIK TERHADAP PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF Rizla Sheila 1, Agus Setyo Muntohar 2

PENGARUH PEMADATAN DENGAN GYRATORY TESTING MACHINE (GTM) TERHADAP KINERJA LABORATORIUM DARI CAMPURAN ASBUTON BERGRADASI SUPERPAVE TESIS

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

STUDI PENGARUH UKURAN BUTIR TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

PENGARUH UKURAN BUTIR TERHADAP NILAI CBR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. aspal optimum pada kepadatan volume yang diinginkan dan memenuhi syarat minimum

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

PENGARUH GRADASI PASIR DAN KADAR LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER MOLD STANDARD PROCTOR TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

EVALUASI GRADASI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE WELL GRADED SAAT PRA KOMPAKSI DAN PASCA KOMPAKSI ABSTRAK

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

Studi Mengenai Keberlakuan Pengaruh Permukaan Spesifik Agregat terhadap Kuat Tekan dalam Campuran Beton

Perbandingan Metode Kompaksi. Summary of Standard Proctor Compaction Test Specifications (ASTM D-698, AASHTO)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KADAR AIR AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ABSTRACT

SIFAT PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF NGAWI YANG DIPADATKAN ABSTRACT

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

TINJAUAN VOID CAMPURAN ASPAL YANG DIPADATKAN MENGGUNAKAN ALAT PEMADAT ROLLER SLAB (APRS) DAN STAMPER

PENGARUH SIKLUS KOMPAKSI TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BATU KAPUR SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN LASTON LAPIS AUS (AC-WC) ABSTRAK

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN PASIR BERMACAM GRADASI DAN CAMPURAN KAPUR

METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH GRADASI TERHADAP NILAI CBR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

KINERJA LABORATORIUM LAPIS PONDASI DAN PONDASI BAWAH DENGAN PASIR LAUT SEBAGAI MATERIAL PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUSNYA TESIS MAGISTER

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

STUDI PENGARUH JENIS TANAH KOHESIF (IP) PADA UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP DEGRADASI UKURAN BUTIR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE PASCA KOMPAKSI ABSTRAK

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

KARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR

STUDI PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT KASAR MENGGUNAKAN METODE SNI DAN METODE MAXIMUM DENSITY

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Pengaruh Siklus Basah Kering terhadap Kekuatan Geser dan Ekspansivitas Campuran Kaolin Montmorillonit - Pasir

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KADAR PORI AGREGAT CAMPURAN AC-WC SEBELUM DAN SETELAH EKSTRAKSI Muthia Anggraini 1, 1

PEMANFAATAN BATU KAPUR DIDAERAH SAMPANG MADURA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER CETAKAN PADA HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

BAB VIII PEMERIKSAAN KEPADATAN STANDAR REFERENSI Braja M. Das. Principles of Geotechnical Engineering.Chapter 5 Soil Compaction.

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

ANALISIS ITS (INDIRECT TENSILE STRENGTH) CAMPURAN AC (ASPHALT CONCRETE) YANG DIPADATKAN DENGAN APRS (ALAT PEMADAT ROLLER SLAB) Naskah Publikasi

KORELASI PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DAN STATIC HAND PENETROMETER TERHADAP HASIL CBR LABORATORIUM PADA BEBERAPA JENIS TANAH

Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi sebagai Bahan Pengisi pada Campuran Hot Rolled Asphalt terhadap Sifat Uji Marshall


PENGARUH WAKTU PENGERASAN PADA KEKUATAN PAVING BLOCK YANG MENGGUNAKAN CLAY, SEMEN, DAN PASIR. Andius Dasa Putra 1) Setyanto 1) Noor Syarifah Hasan 2)

Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Uji Kuat Tekan Paving Block Menggunakan Campuran Tanah dan Semen dengan Alat Pemadat Modifikasi

KLASIFIKASI TANAH SI-2222 MEKANIKA TANAH I

PENURUNAN KONSOLIDASI PONDASI TELAPAK PADA TANAH LEMPUNG MENGANDUNG AIR LIMBAH INDUSTRI. Roski R.I. Legrans ABSTRAK

Sifat-sifat fisik tanah. Texture Structure Soil density Bulk density Moisture content Porosity Measurement methods

PENGARUH AGREGAT KASAR BATU PECAH BERGRADASI SERAGAM TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

Oleh: Dewinta Maharani P. ( ) Agusti Nilasari ( ) Bebby Idhiani Nikita ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINGKAT KEMUDAHAN MEMENUHI SPESIFIKASI PADA BERBAGAI JENIS CAMPURAN PANAS ASPAL AGREGAT.

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

METODA PERBAIKAN TANAH LUNAK PADA RUAS JALAN SEKINCAU - SUOH DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PORUS DENGAN AGREGAT DARI LOLI DAN TAIPA

Pengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser. Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2)

STUDI PENGARUH JUMLAH LAPISAN TANAH TERHADAP HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

BAB 4 RANCANG PROPORSI CAMPURAN BETON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN KUAT TARIK TIDAK LANGSUNG BETON ASPAL BERGRADASI RAPAT DAN BERGRADASI SENJANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4. HASIL DAN ANALISIS PENYELIDIKAN TANAH

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

PENGARUH PENAMBAHAN PERSENTASE DEBU BATU TERHADAP KOEFISIEN PERMEABILITAS MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI KOMPAKSI ASTM D698 DAN ASTM D1557

PENGARUH ENERGI KOMPAKSI PADA UJI STANDARD PROCTOR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

PENGARUH UKURAN BUTIR TERHADAP WATER ABSORPTION MATERIAL CRUSHED LIMESTONE PADALARANG

MEKANIKA TANAH SIFAT INDEKS PROPERTIS TANAH MODUL 2. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB IV HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN ANALISA DATA

STUDI VERIFIKASI METODE PENENTUAN BATAS SUSUT TANAH

METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Rismantojo, Ismaniar. ISSN 0853-2982 Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Abstrak Penelitian ini mempelajari pengaruh Fine Aggregate Angularity (FAA) dan persentase komponen pasir pada permeabilitas arah vertikal campuran tanah lempung residual tropis dan pasir yang dipadatkan. FAA adalah nilai uncompacted void ratio pasir yang nilainya dipengaruhi oleh bentuk partikel dan tekstur permukaannya. Material yang digunakan adalah tanah merah residual tropis dari Jatigede dan tiga jenis pasir dari Galunggung, Growong, dan Cimalaka, Jawa Barat. Penelitian menggunakan metode desain faktorial dengan dua faktor utama dan tiga level untuk masing-masing faktor. Dua faktor yang diteliti adalah persentase kandungan pasir (20, 40, dan 60%) dan nilai FAA pasir (47,67, 57,00, dan 62,89%). Benda uji dibuat dengan cara dipadatkan pada kadar air optimum dengan target berat isi kering maksimum sesuai dengan hasil uji Standard Proctor Compaction (ASTM D698). Pengukuran permeabilitas campuran tanah merah dengan pasir mengacu pada British Standard BS 1377: Part 8:1990. Hasil pengujian pemadatan memperlihatkan bahwa semakin bertambah nilai FAA pasir maka semakin berkurang berat isi kering tanah campuran dan semakin bertambah harga kadar air optimumnya. Hasil pengujian permeabilitas menunjukkan bahwa peningkatan tegangan sel, peningkatan nilai FAA, dan pengurangan persentase pasir pada umumnya menurunkan harga koefisien permeabilitas arah vertikal. Hasil analisis metode ANOVA menunjukkan bahwa pengaruh faktor persentase pasir lebih dominan dibandingkan pengaruh faktor FAA. Kata- kata Kunci: Campuran tanah residual dan pasir, nilai FAA, persentase pasir, permeabilitas. Abstract Pengaruh Fine Aggregate Angularity dan Persentase Pasir Terhadap Permeabilitas Tanah Residual Tropis yang Dipadatkan Erza Rismantojo Kelompok Keahlian Geoteknik, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No.10, Bandung 40132, E-mail: erza@si.itb.ac.id Reza Ismaniar Staf Ahli Geoteknik PT. Soilens, Jl. P.H. Hasan Mustafa No. 41, Bandung 40124, Indonesia, E-mail: reza.ismaniar@gmail.com This reseach studied the effect of Fine Aggregate Angularity (FAA) and sand content on the vertical coefficient of permeability of compacted tropical residual soil and sand mixtures. FAA is the uncompacted void ratio of sand which is influenced by particle shape and texture. The material used in this study consisted of tropical residual red clay soil collected from a quary in Jatigede and three different sand types collected from Galunggung, Growong, and Cimalaka, all in West Java area. This experiment was conducted following a factorial design for two factors and three levels for each factor. The two factors are sand contents (20, 40, 60%) and FAA of sand (47.67, 57.00, 62.89%). The test speciments were compacted samples each prepared at the maximum dry density and optimum water content of Standard Proctor Compaction Test (ASTM D698). The test specimens were subjected to British Standard BS 1337:Part 8:1990 for permeability determination. This study indicated that the tropical red soil-sand mixture with the highest FAA value has the minimum dry density and the maximum optimum water content. The results also show that increasing confining pressure, increasing FAA, and decreasing sand content will decrease the vertical coefficient of permeability. The results of statistical analysis of variance (ANOVA) show that the sand content has the more dominant effect than the FAA factor on the coefficient of permeability of the compacted tropical red soil and sand mixtures. Keywords: Tropical residual soil and sand mixtures, FAA value, sand content, permeability. 1. Pendahuluan Penggunaan tanah lempung dicampur dengan agregat kasar sudah umum digunakan sebagai material inti bendungan (Shafiee, 2008) karena hasil pencampuran ini tidak hanya menghasilkan tanah yang mudah dipadatkan tetapi juga memiliki kekuatan geser yang lebih besar, kepadatan yang lebih tinggi, dan kompresibilitas yang lebih kecil. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mempelajari pengaruh dari persentase komponen agregat kasar, ukuran butir agregat, dan tegangan (confining pressure) terhadap Vol. 20 No. 1 April 2013 39

Pengaruh Fine Aggregate Angularity dan Persentase Pasir... permeabilitas campuran lempung dan agregat kasar (Shafiee, 2008, Dunn and Mehuys, 1984, Jafari et al., 2004, Indrawan et al., 2005, Tavakoli et al., 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Shafiee (2008) selain menggunakan pasir alami juga menggunakan bola-bola keramik sebagai komponen campuran agregat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa campuran lempung dengan pasir alami dan campuran lempung dengan bola -bola keramik menghasilkan pengaruh yang cenderung berlawanan terhadap permeabilitas tanah campuran yang dihasilkan. Secara tidak langsung Shafiee (2008) mendapatkan pengaruh dari bentuk dan kekasaran permukaan partikel agregat yang digunakannya tetapi tidak menetapkan suatu parameter untuk mewakili kondisi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti menggunakan parameter Fine Aggregate Angulariy (FAA) pasir untuk mempelajari pengaruh faktor bentuk dan kekasaran permukaan partikel pasir terhadap permeabilitas campuran tanah merah dan pasir. FAA adalah uncompacted void ratio yang nilainya menunjukkan pengaruh gabungan dari bentuk partikel, angularity, dan tekstur permukaan pertikel (Gambar 1). Pengukuran parameter FAA tersebut dapat dilakukan menggunakan metode pengujian ASTM C1252 Uncompacted Void Content of Fine Aggregate dan Virginia Test Method for Determining Percent Voids in Fine Aggregates (VTM-5). Peneliti menemukan adanya hubungan antara FAA pasir sebagai bahan campuran Hot Mixed Asphalt (HMA) dengan perilaku HMA tersebut pada pengujian di laboratorium (Rismantojo, 2003). Peneliti beranggapan bahwa parameter FAA ini juga dapat digunakan untuk mempelajari pengaruh bentuk dan kekasaran permukaan agregat kasar terhadap kekuatan geser dan permeabilitas tanah campuran. 2. Metode Penelitian 2.1 Persiapan benda uji Tanah residual tropis yang digunakan adalah tanah merah dari Jatigede, Jawa Barat. Tanah merah tersebut memiliki plasticity index 37,64%, liquid limit 91,82%, dan specific gravity 2,65. Hasil pengujian difraksi x-ray memperlihatkan bahwa kandungan mineral tanah merah didominasi oleh kaolinite. Pasir yang digunakan berasal dari Galunggung, Growong, dan Cimalaka juga dari Jawa Barat. Nilai FAA pasir-pasir ini diukur dengan alat yang didesain mengacu pada VTM-5 (Gambar 2). Alat ini memiliki dimensi sedikit berbeda dengan VTM -5 dan lebih besar daripada alat yang digunakan oleh ASTM C1252. Rismantojo, dkk. (2003) menemukan bahwa semakin besar dimensi alat yang digunakan semakin kecil pengaruhnya terhadap hasil pengukuran FAA. Nilai FAA masing-masing pasir Galunggung, Growong, dan Cimalaka adalah 47,67, 57,00, dan 62,89%. Penelitian dirancang berdasarkan metode Desain Faktorial (Factorial Design) untuk dua faktor utama yaitu FAA pasir dan persentase pasir dimana masingmasing faktor memiliki tiga level (Tabel 1) sehingga diperoleh sembilan kombinasi benda uji. Persentase pasir yang digunakan adalah 20, 40, dan 60%. Untuk menghilangkan pengaruh dari distribusi ukuran butir, maka digunakan gradasi yang sama untuk ketiga pasir dan dipilih distribusi ukuran butir dengan gradasi baik (well gradation). Pengujian Standard Proctor Compaction yang mengacu pada standar ASTM D 698-91 dilakukan pada campuran masing-masing kombinasi sehingga diperoleh berat isi kering maksimum dan kadar air optimum dari masing-masing kombinasi campuran tersebut. Benda uji Gambar 1. Komponen properti Fine Aggregate Angularity (FAA) (NCHRP, 2005) Tabel 1. Kombinasi benda uji penelitian Persentase Pasir, % 20 40 60 FAA 1 xx (1) Xx xx FAA 2 xx Xx xx FAA FAA 3 xx xx xx Catatan: (1) Dua replika benda uji untuk masing-masing kombinasi Gambar 2. Alat VTM-5 Modifikasi 40 Jurnal Teknik Sipil

Rismantojo, Ismaniar. dari masing-masing kombinasi dibuat dengan cara pemadatan di dalam cetakan silinder kuningan berdiameter 50mm dan tinggi 100mm pada kadar air optimum untuk mencapai berat isi kering maksimum masing-masing kombinasi campuran. Berat isi kering maksimum dan kadar air optimum untuk kesembilan kombinasi untuk tiga level FAA dan tiga level persentase pasir dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. Proses pembuatan benda uji diawali dengan pencampuran tanah merah dan pasir secara manual menggunakan tangan dan alat bantu. Penambahan air dilakukan setelah tanah merah dan pasir terlihat homogen. Hasil pencampuran tanah merah, pasir, dan air ditutup rapat dengan plastik yang kedap udara dan didiamkan selama ±24 jam. Campuran tanah kemudian dicetak di dalam silinder berdiameter 50mm dan tinggi 100mm. Tanah dimasukkan ke dalam silinder dan ditumbuk dalam tiga lapis. Masing-masing lapisan ditumbuk dengan jumlah pukulan yang sama sehingga diperoleh berat isi kering sesuai dengan berat isi kering maksimum hasil pengujian kompaksi Standard Proctor masing-masing campuran. 2.2 Prosedur pengujian Pengujian permeabilitas mengacu pada BS 1377: Part 8:1990. Pertama-tama benda uji dijenuhkan dahulu dengan cara memberikan back pressure ke dalam benda uji. Untuk mencegah kerusakan benda selama penjenuhan maka dibuat perbedaan tekanan sekitar 0,1 kg/cm 2 (9,8kPa) antara back pressure dan confining pressure. Benda uji kemudian dikonsolidasikan pada tiga tekanan efektif yang berbeda, σ 3 - yaitu 0,5, 1,5, dan 5,0kg/cm 2 (49,1, 147,2, dan 490,5kPa) Pengujian permeabilitas dilakukan pada masing-masing tiga tingkat tegangan efektif tersebut. Koefisien permeabilitas yang ditentukan adalah permeabilitas arah vertikal. Tabel 2. Berat isi kering maksimum hasil pengujian pemadatan standard proctor Berat Isi Kering Maksimum (kn/m 3 Persentase Pasir, % ) Nama Pasir FAA (%) 20 40 60 Galunggung 47,67 13,60 14,65 16,13 Growong 57,00 12,74 13.44 14,54 Cimalaka 62,89 12,42 13,02 13,42 Tabel 3. Kadar air optimum hasil pengujian pemadatan standard proctor Kadar Air Optimum (%) Persentase Pasir, % Nama Pasir FAA (%) 20 40 60 Galunggung 47,67 32,1 28,4 20,8 Growong 57,00 33,7 31,4 25,4 Cimalaka 62,89 35,6 31,8 25,0 3. Hasil dan Analisis 3.1 Hubungan antara berat isi kering maksimum dan kadar air optimum hasil pemadatan standard proctor dengan nilai FAA Hubungan antara berat isi kering maksimum dan kadar air optimum hasil pemadatan Standard Proctor dengan nilai FAA pasir dapat dilihat pada Gambar 3. Secara umum terlihat bahwa semakin besar nilai FAA pasir yang digunakan semakin kecil berat isi kering maksimum hasil pemadatan Standard Proctor dan semakin besar kadar air optimum untuk mencapai kepadatan maksimum tersebut. Perilaku ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai FAA pasir yang digunakan semakin sukar tanah campuran tersebut untuk dipadatkan. Hasil pemadatan juga memperlihatkan bahwa semakin banyak kandungan pasir yang digunakan semakin mudah tanah campuran ini untuk dipadatkan dan semakin kecil kadar air optimum untuk mencapai kepadatan maksimum tersebut. Terlihat ada hubungan yang relatif linear antara berat isi kering maksimum hasil pemadatan Standard Proctor dengan nilai FAA komponen pasir tanah campuran sehingga parameter FAA dapat dianggap sebagai faktor yang signifikan untuk menjelaskan perilaku hasil pemadatan campuran tanah merah dan pasir. 3.2 Hubungan antara permeabilitas dengan nilai FAA dan tegangan efektif Hubungan antara koefisien permeabilitas vertikal dengan nilai FAA dan tegangan efektif dapat dilihat pada Gambar 4. Pada tegangan efektif 0,5 dan 1.5kg/ cm 2 (49,1 dan 147,2kPa), untuk ketiga nilai FAA, secara umum nilai koefisien permeabilitas vertikal meningkat seiring dengan meningkatnya kandungan pasir. Koefisien permeabilitas tertinggi dimiliki oleh campuran tanah dengan persentase pasir 60% dan nilai permeabilitas terendah untuk persentase pasir 20%. Pada kedua tegangan efektif tersebut tanah campuran dengan FAA pasir yang lebih besar cenderung memiliki koefisien permeabilitas yang lebih rendah. Seperti terlihat pada Gambar 4 untuk tegangan efektif 0,5kg/cm 2 (49,1kPa) tanah campuran dengan FAA 46,67% (Pasir Galunggung) memiliki harga koefisien permeabilitas yang besarnya sekitar dua kali dari koefisien permeabilitas tanah campuran dengan FAA 57,00% (Pasir Growong). Koefisien permeabilitas tanah campuran dengan FAA pasir 62,89% juga lebih kecil daripada tanah campuran dengan FAA 46,67% tetapi harganya lebih besar daripada tanah campuran dengan FAA 57,00% walaupun perbedaannya tidak terlalu signifikan. Vol. 20 No. 1 April 2013 41

Pengaruh Fine Aggregate Angularity dan Persentase Pasir... Gambar 3. Hubungan antara berat isi kering maksimum dan kadar air optimum hasil pemadatan standard proctor dengan nilai FAA Gambar 4. Hubungan antara nilai permeabilitas dengan nilai FAA 42 Jurnal Teknik Sipil

Rismantojo, Ismaniar. Perilaku yang sama juga diperlihatkan oleh tanah campuran pada tegangan efektif 1,5kg/cm 2 (147,2kPa). Semakin besar persentase kandungan pasir semakin besar juga koefisien permeabilitas arah vertikalnya. Tanah campuran dengan FAA 46,67% memiliki koefisien permeabilitas yang lebih besar daripada tanah campuran dengan FAA 57,00 dan 62,89%. Seperti juga pada kondisi tegangan efektif 0,5kg/cm 2 tanah campuran dengan FAA pasir 62,89% memiliki koefisien permeabilitas yang lebih besar daripada tanah campuran dengan FAA 46,67% tetapi perbedaannya tidak terlalu signifikan. Perilaku hubungan yang berbeda antara koefisien permeabilitas dan FAA diperlihatkan oleh tanah campuran yang diuji pada tegangan efektif 5,0kg/cm 2 (490,5kPa). Pada kondisi tegangan yang relatif tinggi ini koefisien permeabilitas tanah campuran dengan FAA terendah dan tertinggi (46,67 dan 62,89%) menjadi memiliki koefisien permeabilitas yang besarnya hampir sama dengan perbedaan yang tidak signifikan. Sedangkan permeabilitas tanah campuran dengan FAA 57,00% terlihat berbeda dan lebih besar dari kedua campuran lainnya. Pada tegangan sel efektif yang tinggi ini nilai permeabilitas ketiga campuran bervariasi antara 1 sampai dengan 3 x 10-9 m/detik dengan nilai maksimum dimiliki oleh tanah campuran dengan FAA 57%. Pasir Growong memiliki banyak pori (porous) dan lebih rapuh dibandingkan pasir Cimalaka dan Galunggung. Perilaku anomali yang diperlihatkan oleh pasir Growong kemungkinan besar diakibatkan oleh perubahan gradasi, ukuran, dan bentuk partikel pada saat persiapan benda uji. 3.3 Hubungan antara permeabilitas dengan persentase pasir Pengaruh persentase kandungan pasir pada nilai permeabilitas vertikal tanah campuran untuk tiga tegangan sel efektif 0,5, 1,5, dan 5,0kg/cm 2 (49,1, 147,2, 490,5kPa) dapat dilihat pada Gambar 5. Secara umum terlihat bahwa semakin besar persentase kandungan pasirnya semakin besar juga nilai permeabilitas vertikal tanah campurannya. Dari grafik terlihat penambahan persentase pasir untuk semua variasi tegangan sel dan variasi nilai FAA meningkatkan permeabilitas campuran tanah. Pada umumnya nilai permeabilitas vertikal meningkat lebih signifikan pada saat persentase pasir bertambah dari 40 menjadi 60% dibandingkan pada saat pertambahan dari 20 menjadi 40%. Gambar 5. Hubungan antara nilai permeabilitas dengan persentase pasir Vol. 20 No. 1 April 2013 43

Pengaruh Fine Aggregate Angularity dan Persentase Pasir... 4. Analisis Statistik Analisis statistik menggunakan metode ANOVA (Analysis of Variance) dibuat untuk mengetahui, di antara faktor FAA dan persentase pasir, faktor yang paling mempengaruhi permeabilitas campuran tanah merah dengan pasir. Hipotesis H 0, yaitu tidak ada pengaruh yang diakibatkan oleh faktor-faktor FAA dan persentase pasir terhadap permeabilitas, dapat ditolak jika harga significance α p-value. Hasil analisis statistik ANOVA untuk s u /σ 3 versus FAA dan persentase pasir dapat dilihat pada Tabel 4 sampai Tabel 6. Untuk significance level α=0,05 hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa faktor-faktor FAA dan persentase pasir secara signifikan mempengaruhi permeabilitas tanah campuran. Pada tegangan sel efektif paling rendah yaitu 0,5kg/cm 2 (49,1kPa) pengaruh faktor FAA cenderung lebih besar daripada pengaruh persentase pasir seperti terlihat dari nilai Sum of Squares FAA yang lebih besar daripada Sum of Squares persentase pasir. Tetapi untuk tegangan sel yang lebih besar, 1,5 dan 5,0kg/cm 2 (147,2 dan 490,5kPa), pengaruh persentase pasir terlihat lebih dominan daripada pengaruh FAA. Selain itu ditemukan juga adanya interaksi di antara kedua faktor FAA dan persentase pasir. Interaksi terjadi jika perilaku hubungan antara permeabilitas terhadap persentase pasir dipengaruhi oleh faktor FAA dan sebaliknya. Seperti terlihat pada Gambar 5, contohnya pada tegangan sel 0,5kg/cm 2 (49,1kPa), perilaku perubahan nilai permeabilitas terhadap persentase pasir Growong dan Cimalaka cenderung lebih linear dibandingkan dengan dengan perilaku yang diperlihatkan oleh pasir Galunggung. Pada tegangan 5,0kg/cm 2 (490,5kPa) perilaku yang diperlihatkan pasir Cimalaka terlihat berbeda dengan kedua pasir lainnya. Interaksi ini terjadi ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor lain yang tidak dapat terkontrol selama pengujian. Berdasarkan pengamatan salah satu faktor tersebut adalah kekerasan atau kekuatan butiran partikel pasir. Pasir Growong memiliki partikel yang lebih rapuh dibandingkan dengan kedua pasir lainnya sehingga pada saat proses pembentukan benda uji terjadi perubahan ukuran butir yang akhirnya akan menghasilkan benda uji dengan nilai FAA yang berbeda dengan nilai FAA pasir aslinya. Tabel 4. Analysis of variance (ANOVA) nilai permeabilitas vs FAA dan persentase pasir untuk σ 3 =0,5kg/cm 2 (49,1kPa) Source of Variation Degree of Freedom Sum of Squares Mean Square F 0 P-value FAA 2 555,9 277,9 98,6 0 % Pasir 2 203,5 101,8 36,1 0 FP interaction 4 86,2 21,5 7,6 0,006 Error 9 25,4 2,8 Total 17 870,9 Tabel 5. Analysis of variance (ANOVA) nilai permeabilitas vs FAA dan persentase pasir untuk σ 3 =1,5kg/cm 2 (147,2kPa) Source of Variation Degree of Freedom Sum of Squares Mean Square F 0 P-value FAA 2 23,8 11,9 22,6 0 % Pasir 2 89,5 44,7 85,1 0 FP interaction 4 3,6 0,9 1,7 0,23 Error 9 4,7 0,5 Total 17 121,6 Tabel 6. Analysis of variance (ANOVA) nilai permeabilitas vs FAA dan persentase pasir untuk σ 3 =5,0kg/cm 2 (490,5kPa) Source of Variation Degree of Freedom Sum of Squares Mean Square F 0 P-Value FAA 2 2,4 1,2 157 0 % Pasir 2 6,9 3,4 442,2 0 FP interaction 4 0,12 0,03 3,8 0,04 Error 9 0,07 0,008 Total 17 9,5 44 Jurnal Teknik Sipil

Rismantojo, Ismaniar. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berat isi kering maksimum dan kadar air optimum tanah hasil campuran tanah merah residual tropis dengan pasir yang dipadatkan dengan metode Standard Proctor tergantung pada parameter FAA pasir dan persentase kandungan pasir 2. Semakin besar nilai FAA pasir yang digunakan semakin kecil berat isi kering maksimum hasil pemadatan Standard Proctor 3. Semakin besar nilai FAA pasir yang digunakan semakin besar kadar air optimum yang diperlukan untuk mendapatkan berat isi kering maksimum hasil pemadatan Standard Proctor 4. Permeabilitas campuran tanah merah residual dengan pasir dipengaruhi oleh FAA pasir, persentase pasir yang digunakan, dan tegangan sel efektif 5. Semakin besar persentase pasir yang digunakan semakin besar nilai permeabilitas arah vertikal tanah hasil campuran antara tanah merah residual dan pasir yang dipadatkan pada kadar air optimum untuk mencapai berat kering maksimum pemadatan Standard Proctor 6. Penambahan persentase pasir untuk semua variasi tegangan sel dan variasi nilai FAA meningkatkan permeabilitas arah vertikal campuran tanah. Pada umumnya nilai permeabilitas arah vertikal meningkat lebih cepat jika kandungan pasir yang digunakan di atas 40% dibandingkan campuran yang kandungan pasirnya dibawah 40% 7. Berdasarkan analisis statistik ANOVA pada tegangan sel efektif 1,5 dan 5,0kg/cm 2 (147,2 dan 490,5kPa) faktor persentase pasir memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap permeabilitas tanah campuran dibandingkan dengan pengaruh yang diberikan oleh faktor FAA 8. Selain faktor FAA dan persentase pasir, faktor lain seperti kekerasan partikel atau ketahanan partikel terhadap kerusakan, terutama pada saat persiapan tanah campuran, juga mempengaruhi nilai permeabilitas tanah hasil campuran. Faktor ini sangat dominan pada persentase pasir yang kecil. 6. Ucapan Terima Kasih Penulis berterima kasih kepada Program Riset Peningkatan Kapasitas LPPM ITB 2010 dan Laboratorium Soilens atas dukungannya. Daftar Pustaka ASTM C1252, 1998, Standard Test Methods for Uncompacted Void Content of Fine Aggregate (as Influenced by Particle Shape, Surface Texture, and Grading, Annual Book of ASTM Standards Volume 04.02, ASTM International, West Conshohocken, PA, 2001. ASTM D698-91, 1999, Standard Test Methods for Laboratory Compaction Characteristics of Soil Using Standard Effort, Annual Book of ASTM Standard Section 4. Vol. 04.08. ASTM International, West Conshohocken, PA, pp. 78-85. British Standards 1377: Part 8, 1990, Methods of Test of Soils for Civil Engineering Purposes, Consolidation Section. Dunn, A.J., and Mehuys. G.R., 1984, Relationship Between Gravel Content of Soils and Saturated Hydraulic Conductivity in Laboratory Tests, p. 55-63. In J.E. Box, Jr. (ed.) Erosion and productivity of soils containing rock fragments. SSSA Spec. Publ. 13. SSSA, Madison, WI. Indrawan, I.G.B., Rahardjo, H., Leong, E.C., 2005, Effects of Coarse-Grained Materials on. Properties of Residual Soil, Engineering Geology, 82, 154-164 Jafari, M.K., Shafiee, A., 2004, Mechanical Behavior of Compacted Composite Clays, Canadian Geotechnical Journal, 41 (6), 1152 1167. NCHRP, 2005, Appendixes to NCHRP Report 555: Test Methods for Characterizing Aggregate Shape, Texture, and Angularity. Rismantojo, E., Haddock, J.E., White, T.D., 2003, Comparison of Fine Aggregate Uncompacted Voids Content Measured by the ASTM C 1252 and the VTM-5 Devices, Jounal of Testing and Evaluation, Vol. 31, No. 4. Shafiee, A., 2008, Permeability of Compacted Granule-Clay Mixtures, Engineering Geology 97, 199 208. Tavakoli, H.R., Shafiee, A., Jafari, M.K., 2010, Hydraulic Conductivity of Compacted Composite Clays, International Journal of Civil and Structural Engineering, Vol. 1, No. 3. Vol. 20 No. 1 April 2013 45

46 Jurnal Teknik Sipil Pengaruh Fine Aggregate Angularity dan Persentase Pasir...