BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manfaat Manajemen Strategis Strategic management atau manajemen strategis menurut Wheelen dan Hunger adalah... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. (Wheelen dan Hunger, 1998, p.3). Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasikan keputusan dengan melakukan evaluasi silang yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya (David, F.R.,1997, p.4). Menurut Wheelen dan Hunger ditemukan tiga manfaat utama dari manajemen strategi yaitu (Wheelen dan Hunger, 1998, p.4):! Clearer sense of strategic vision for the firm.! Sharper focus on what is strategically important.! Improved understanding of a rapidly changing environment. Visi yang lebih jelas, fokus yang lebih tajam dalam strategi, serta pengertian yang mendalam dalam lingkungan yang berubah secara cepat adalah tiga manfaat dari manajemen strategi yang dirasakan oleh berbagai organisasi. 2.2 Model Manajemen Strategis
Elemen dasar dari manajemen strategi (gambar 2.2.) menurut Wheelen dan Hunger adalah (Wheelen dan Hunger, 1998 :8):! Environmental scanning! Strategy formulation! Strategy implementation! Evaluation and control Gambar 2.1 Basic elements of the strategic management process Sumber : Strategic Management and Business Policy, figure 1-1., Hal.9, oleh Wheelen dan Hunger (1998) Elemen-elemen dasar diatas dapat dijabarkan sehingga model dari manajemen strategis dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini: Enviromental Scanning Strategy Formulation Strategy Implementation Evaluation and Control External Mission Societal Environment General forces Reason for existance Objectives Task Environment Industry analysis Internal Structure Chain of command Culture Beliefs, expectations, values Resources Assets, skills competencies, knowledge What result to accomplish by when Strategies Plan to achieve the mission & objectives Policies Broad guidelines for decison making Programs Activties needed to accomplish a plan Budgets Cost of the programs Procedures Sequence of steps needed to do the kob Process to monitor performance and take correective action Perfomance Feedback / Learning Gambar 2.2 Strategic management model Sumber : Strategic Management and Business Policy, figure 1-2., Hal. 9, oleh Wheelen dan Hunger (1998)
Pemindaan lingkungan (environmental scanning) diartikan oleh Wheelen dan Hunger sebagai... The monitoring, evaluating, and disseminating of information from the external and internal environment to key people within the corporation. (Wheelen dan Hunger, 1998 :9). Tujuan dari pemindaan lingkungan adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis, yaitu elemen-elemen eksternal dan internal yang mempengaruhi masa depan perusahaan. Cara paling umum yang dipakai adalah SWOT Analysis. SWOT adalah akronim yang dipakai untuk menggambarkan dari Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats yang merupakan faktor strategis dari sebuah perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (opportunities dan threats) yang berada diluar organisasi dan khususnya (typically) tidak dalam kendali jangka pendek manajer tingkat atas. Lingkungan internal terdiri dari varibel-variabel (strenghts dan weaknesses) yang berada dalam organisasi dan biasanya (usualy) tidak dalam kendali jangka pendek manajer tingkat atas. Memformulasikan strategi (strategy formulation) diartikan oleh Wheelen dan Hunger sebagai... The development of long-range plans for the effective management of environmental opportunities, and threats, in light of corporate strengths and weaknesses. (Wheelen dan Hunger, 1998 :10). Mengformulasi strategi adalah mengembangkan rencana jangka panjang untuk dapat mengelola organisasi secara efektif mencari peluang dan menghadapi ancaman dari lingkungan dengan memanfaatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan yang dimiliki oleh organisasi. Elemen ini juga melibatkan pendefinisian misi (mission) perusahaan,
menspesifikasikan tujuan (objective) yang dapat dicapai, mengembangkan strategi (strategies) dan membuat kebijakan (policy). Misi dijelaskan Wheelen dan Hunger sebagai... The purpose or reason for the organization s existance. (Wheelen dan Hunger, 1998 :10). Sementara tujuan dijelaskan mereka sebagai Objectives are the end results of planned activity. (Wheelen dan Hunger, 1998 :11). Strategi dijelaskan oleh Wheelen dan Hunger dengan kalimat... A strategy of a corporation form a comprehensive master plan stating how the corporation will achieve its mission and objectives. (Wheelen dan Hunger, 1998:12). 2.3 Keunggulan bersaing Untuk mendukung strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan, suatu perusahaan dituntut untuk mempunyai keunggulan bersaing. Untunk mengetahui sejauh mana keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan tersebut, terlebih dahulu perlu diketahui kekuatan dan kelemahan dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang lebih besar mempunyai kekuatan keuangan bila dibandingkan dengan perusahaan kecil, sebaliknya perusahaan yang lebih besar tersebut cenderung bergerak lebih lambat dan kurang mampu melayani bagian pasar yang kecil secara efektif. Untuk itu setiap perusahaan dituntut untuk menentukan kemampuan utama atau keunggulan bersaing, sehingga membuat perusahaan tersebut menjadi unik dalam arena persaingan dan dapt mengambil keputusan stratejik untuk masa sekarang dan masa mendatang. Keberhasilan suatu strategi didasarkan pada pemahaman tentang lingkungan kompetitif perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan dapat memilih bagaimana
dan dimana perusahaan dapat bersaing, menghasilkan produk dan mengelola sumber daya manusia secara lebih efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan kompetitif perusahaan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan analisis internal dan eksternal. 2.4 Analisis Internal dan Eksternal Agar perusahaan mampu menghadapi ancaman secara efektif, maka perusahaan perlu menganalisis faktor internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada masa sekarang dan masa mendatang. Analisis Internal adalah proses dimana perencana strategi dapat menentukan dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting, sehingga perlu mengkaji bidang-bidang operasional, seperti di bidang pemasaran, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya manusia, dan keuangan. Dengan demikian perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan cara yang efektif dan dapat menangani ancaman di dalam lingkungan perusahaan. Sedangkan analisis eksternal merupakan proses di mana perencana strategi dapat menentukan di mana perusahaan mempunyai kemampuan yan penting terhadap faktor di luar perusahaan.4 ( Lawrence R.J. & W.F. Glueck, Strategic managementand Business Policy, McGraw, Inc,1988, page 162 ) 2.4.1 Faktor-faktor Analisis Internal
Faktor Pemasaran dan Distribusi Pemasaran dan distribusi adalah memindahkan barang/jasa dari produsen ke konsumen. Produsen menginginkan agar produk/jasa daapt dijual dengan memperoleh laba. Hal ini memerlukan riset pasar, mengidentifikasi pasar, pengembangan produk, pengujian reaksi konsumen, perhitungan produksi dan biaya, penentuan keperluan distribusi dan pelayanan, dan penentuan promosi. Faktor Pemasaran dan Distribusi meliputi :! Struktur persaingan dan pangsa pasar! Sistem riset pasar yang efisien dan efektif! Bauran produk jasa : Kualitas produk! Pandangan positif terhadap perusahaan dan produk serta layanannya kepada konsumen! Strategi harga yang efektif untuk produk! Tenaga penjual yang efisien dan efektif! Kegiatan promosi perusahaan yang efisien dan efektif Faktor Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan Pengembangan ( Research and Development ) dapat menjadi keunggulan bersaing, karena dapat menciptakan produk baru yang ditingkatan untuk di pasarkan, dan dapat meningkatkan proses bahan menjadi efisien, sehingga akan meningkatkan margin laba. Faktor penelitian dan Pengembangan meliputi :
! Kemampuan penelitian dasar di dalam perusahaan! Kemampuan pengembangan produk! Peningkatan dalam penggunaan material lama dan baru! Kemampuan untuk memenuhi keinginan konsumen! Teknisi ahli yang terlatih dan berpengalaman! Kemampuan unit untuk melaksanakan peramalan teknologi yang efektif Faktor Produksi dan Operasi Sistem pengendalian dan pengembangan yang teliti pada manajemen produksi dan operasi dapat menjadikan keunggulan bersaing yang penting begai perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat memproduksi dangan biaya yang labih rendah dan dapat memperoleh bahan baku dengan harga yang menguntungkan, sehingga mampu menjalankan bisnis. Faktor Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dapat dijadikan keunggulan dalam bersaing bagi perusahaan, yaitu dengan menambah kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan. Banyak perusahaan merekrut dan mempartahankan karyawan dan manager yang berkualitas tinggi, produktif dan setia. Karena manusialah yang mengambul keputusan untuk semua fungsi. Faktor Keuangan dan Akuntansi Peran faktor keuangan dan akuntansi juga berperan dalam menentukan keunggulan bersaing perusahaan, yaitu dalam meramalkan struktur modal, menentukan alokasi
sumber daya, arus kas, mencari dana untuk operasi perusahaan, membuat laporan perusahaan dan analisis keuangan. 2.4.2 Faktor faktor analisis eksternal Faktor potensi Pertumbuhan Potensi pertumbuhan dalam industri yang dijalani perusahaan juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam, apakah itu dalam tahapan : awal (sunrise stages) berkembang, matang ( mature ) ataupun menurun ( declining ), sehingga dapat dipakai untuk mengambil keputusan oleh perusahaan. Faktor potensi Keuntungan Potensi keuntungan akan menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, dengan menunjukan seberapa efektif seluruh perusahaan dikelola, terlebih dengan didukug oleh volume penjualan yang terus meningkat yang dipengaruhi oleh peningkatan penggunaan produk yang dihasilkan perusahaan oleh masyarakat. Faktor Halangan untuk memasuki Pasar Bagi pendatang baru yang akan memasuki pasar, selalu dihadapi oleh hambatan dalam memasuki pasar tersebut. untut itu diperlukan pengalaman, modal dan investasi.
Faktor tekanan persaingan Bagi setiap bisnis yang dijalankan oleh setiap perusahaan selalu terdapat tekanan persaingan, yang berupa banyaknya produk sejenis, ketatnya persaingan harga dan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk itu perusahaan perlu melakukan lankah-langkah yang efektif agar mempunyai keunggulan bersaing dan daya saing. Faktor Tingkat Harga Jual Penentuan harga jual atas suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan, tergantung dari permintaan dan penawaran atas produk tersebut, juga dipengaruhi oleh kualitas produk dan reputasi perusahaan tersebut. 2.4.3 Alat Analisis faktor Internal dan Eksternal Sebagai salah satu alat dalam manajemen stratejik dapat kita gunakan : Strategi Position and Action Evaluation ( SPACE ) matriks. Space Matriks akan menunjukan dua dimensi internal organisasi dan dua dimensi eksternal organisasi, Dimensi internal organisasi yang diukur adalah kekuatan bersaing dan kekuatan keuangan, sedangkan dimensi eksternal organisasi yang di ukur adalah kekuatan indusri dan kekuatan lingkungan. Faktor faktor yang umumnya dipertimbangkan dalam menganalisis SPACE matriks adalah sebagai berikut : Faktor faktor yang mempengaruhi Kestabilan Lingkungan : Penentuan Harga
Halangan untuk masuk ke dalam pasar Tekanan persaingan Permintaan pasar Perubahan teknologi Faktor faktor yang mempengaruhi Kekuatan Industri : Potensi pertumbuhan Potensi keuntungan Stabilitas keuangan Kemudahan untuk memasuki pasar Pemanfaatan kapasitas Penguasaan teknologi Faktor faktor yang mempengaruhi Keunggulan bersaing : Penguasaan pasar Kualitas produk Kesetiaan pelanggan Produk pengganti Faktor yang memepengaruhi Kekuatan keuangan : Gross profit margin Operating profit margin Net profit margin
Leverage ratio Liquidity ratio Activity ratio Sales growth Bentuk strategi dalam Space Matriks dapat dijelaskan sebagai berikut: Bentuk agresif Bercirikan dengan keadaan industri yang menarik, seperti masih tingginya potensi pertumbuhan dengan sedikit gejolak di dalam lingkungan. Perusahaan dalam situasi ini harus dapat mengambil sebanyak mungkin kentungan dari kesempatan yang ada, mencari kandidat untuk mengakuisisi industri yang berhubungan, mengembangkan penguasaan pasar dan mengkonsentrasikan sumber sumber pada produk yang memiliki daya saing.
Bentuk konservatif Bercirikan dangan pasar yang stabil dan pertumbuhan yang lambat. Perusahaan memfokuskan diri pada stabilitas keuangan, perusahaan memiliki kekuatan keuangan, tetapi tidak memiliki keunggukan bersaing yang cukup. Perusahaan dalam situasi ini harus menghentikan lini produk yang kurang baik, mengurangi biaya-biaya, memfokuskan pada perkembangan arus kas, jangan mengambil resiko yang berlebihan, melindungi produk produk yang diunggulkan, mengembangkan produk baru, dan masuk ke dalam pasar beru yang lebih menarik. Bentuk Defensif Bercirikan dengan industri yang kurang bergairah, dimana perusahaan terhambat pada daya saing produk dan kekuatan keuangan. Perusahaan dalam situasi ini harus siap untuk menarik diri dari pasar, menghentikan produk yang kurang menguntungkan, mengurangi biaya biaya secara agresif, memotang kapasitas dan menunda investasi. Untuk itu perusahaan harus memperbaiki kelemahan internalnya dan meghindari tantangan dari luar, juga mengurangi biaya biaya dan memangkas aset yang tidak produktif, guna menuttupi penjualan, menjual divisi dari organisasi yang tidak menguntungkan, menambahkan produk baruyang masih berhubungan dengan produk lama. Bentuk Kompetitif
Bercirikan dengan kondisi industri yang menarik. Perusahaan memanfaatkan keunggulan bersaing dalam lingkungan yang relatif kurang stabil. Perusahaan dalam situasi ini harus mendapatkan sumber keuangan untuk meingkatkan kendali pemasarannya, meningkatkan penguasaan pasar, memperluas atau mengembangkan lini vproduk, meningkatkan produktifitas, mengurangi biaya biaya, melindungi keunggulan bersaing perusahaan dalam keadaan pasar yang semakin menurun, dan mencoba menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki keunggulan dalam pendanaan. Konservatif Kekuatan Keuangan high Agresif Kekuatan Bersaing low high Kekuatan Industri Defensif low Kekuatan lingkungan Kompetitif Gambar 2.2 Space Matrix Hasil akhir yang diharapkan dari analisis faktor internal dan eksternal adalah menggunakan hasil analisis tersebut terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan cara-cara yang dapat menghasilkan keunggulan bersaing. Salah satu cara tersebut adalah dengan merencanakan alokasi sumber daya untuk memperkuat strategic formulation dengan memfokuskan pada faktor penting untuk keberhasilan ( key success factors ), sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing.
2.5 Pengertian Sampah "Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan". (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). "Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). "Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) "Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai." (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996). Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai: Sampah Organik Sampah Anorganik Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Kertas, koran, dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka di buku ini dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik. 2.5.1 Sumber Sampah Sumber sampah apabila dilihat dari asalnya dapat dibagi menjadi :
a. Sampah dari Pemukiman Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lainlain. b. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk. Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lingkungan. Sampah pertanian lainnya adalah lembaran plastik penutup tempat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, namun plastik ini bisa didaur ulang. c. Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu, triplek. Sampah Anorganik, misalnya: semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng. d. Sampah dari Perdagangan dan Perkantoran Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dan restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto
copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun. e. Sampah dari Industri Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang. 2.5.2 Efek Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan Keberadaan sampah apabila tidak ditangani dengan benar dapat menimbulkan : a. Dampak terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut: Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. b. Dampak terhadap Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. c. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas). Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki