BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat kuno sampai pada masyarakat modern saat ini. Aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. kereta api, angkutan air, dan angkutan udara (Warpani,1990). ke tahun 2014 yaitu hingga 10 juta unit dengan rata-rata rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

I. PENDAHULUAN. Administrasi (2010), Jakarta mempunyai luas 7.659,02 km 2. penduduk sebesar jiwa. Jakarta juga mempunyai kepadatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. Persentasi Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Tahun Bus 8% Gambar 1. Pembagian Moda (Dinas Perhubungan DKI Jakarta, 2004)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sesuatu yang penting bagi manusia dalam kehidupannya sehari-hari.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015

BAB I PENDAHULAN 1.1 Tinjauan Umum 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... v

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu sektor kegiatan yang sangat penting di

BAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun jumlah penduduk Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan Perumahan bagi Penduduk Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini zaman semakin berkembang, begitu juga kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. itu berdasarkan beberapa indikasi, seperti jumlah kelahiran penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe

I. PENDAHULUAN. manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua roda depan sejajar melintang. Penumpang berada di depan dan

BAB V PEMBAHASAN. Kota Surakarta

Inter and Intra City Aquatic Transport

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat membentuk sebuah pusat salah satunya yaitu pasar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Pariwisata juga merupakan suatu komponen dari pola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi di kota-kota besar seperti di Yogyakarta. Untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah. banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik,

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kesehatan sehingga pengunjung

ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR...

BAB 1 PENDAHULUAN. umum, ditemukan kesulitan untuk memilih kendaraan umum mana saja. kemacetan lalu lintas dan polusi udara.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentunya dengan perencanaan terpadu dengan peningkatan kegiatan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 ada unit sedangkan pada tahun 2015 ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

BAB I PENDAHULUAN. Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN IKLAN CIPAGANTI TRAVEL. Oleh : Erpina Mariana Dkv9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi (2005) Evaluasi adalah

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. salah pengertian dalam penyampaian komunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh masyarakat sehari-hari, karena biayanya yang relatif murah dan terjangkau.

Lampiran 1. Kuisioner Untuk Pengguna Sepeda Sentul City EVALUASI LANSKAP JALUR KHUSUS SEPEDA DI SENTUL CITY, BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

BAB 1 PENDAHULUAN. kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi oleh kota-kota yang sedang berkembang. Salah satu fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini harus di akui hampir semua kalangan masyarakat,

I. PENDAHULUAN. Menurut C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil (1995:104):

BAB VI. KESIMPULAN dan SARAN. pariwisata Gunung Kidul karena sudah tersedianya angkutan umum wisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Objek. Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN A KUISIONER

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 15 juta unit kendaraan bermotor di Jakarta (

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

BAB I PENDAHULUAN I.1

Transkripsi:

B a b 1 P e n d a h u l u a n 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kini, di negara-negara maju, angkutan umum menjadi bagian tak terpisahkan dari konsep pengembangan tata perkotaan yang pesat. Dalam penelitian ini maka penulis akan membahas masalah transportasi di Indonesia khususnya Kota Bandung, karena Kota Bandung merupakan kota yang ramai, macet, dan kota wisata sehingga menyebabkan transportasi menjadi masalah bagi kota ini. Meskipun Bandung bukan merupakan Ibukota Negara Indonesia namun kota ini merupakan tempat di mana para penduduk Ibukota Indonesia berlibur karena jaraknya yang dekat, udara yang segar, dan juga banyaknya tempat pariwisata di kota ini yang menjadikan Kota Bandung menjadi macet dan penuh. Angkutan berarti pemindahan orang dan atau barang dari satu titik ke titik lain dengan menggunakan kendaraan. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. Pengertian angkutan umum sendiri sebenarnya tidak terdapat dalam perundang-undangan di Indonesia, karena yang dikenal adalah angkutan penumpang umum. Stigma angkutan umum tidak terlepas dari definisi global public transport atau kegiatan pengangkutan yang melayani publik atau masyarakat umum. Suasana Kota Bandung sekarang menjadi sumpek, tidak teratur dan kotor dapat menimbulkan stress bagi para penduduk ditambah lagi dengan kemacetan lalu lintas yang ada sekarang ini seperti kendaraan roda dua, roda tiga, roda empat, berlalu lalang tanpa adanya keteraturan lalu - lintas yang menyebabkan kemacetan. Saat ini tampaknya masalah transportasi di Kota Bandung sudah semakin rumit dengan jumlah kendaraan yang semakin bertambah dan juga transportasi umum yang ada seperti angkot yang merajalela dengan caranya berkendara dalam mencari penumpang, terlalu banyak angkot yang berhenti

B a b 1 P e n d a h u l u a n 2 sembarangan di jalan dan itu jelas memberikan masalah tambahan bagi transportasi Bandung apalagi tidak ada lokasi khusus untuk pemberhentian angkot tersebut. Jumlah kendaraan bermotor sudah mencapai titik tertinggi di kota Bandung. Bisa dikatakan sudah sulit untuk dikontrol lagi, karena hampir semua orang bisa membeli sepeda motor begitu juga dengan mobil. Banyak mobil tua berkeliaran di Bandung dengan asap menusuk hidung. Transportasi umum yang ada seperti taksi, bus kota, dan angkot sebenarnya merupakan sebuah cara untuk mengurangi kemacetan dengan mengajak orang agar tidak menggunakan kendaraan pribadi pada jam-jam kerja yang dapat menimbulkan kemacetan itu. Namun transportasi umum menggunakan taksi memerlukan biaya yang cukup besar sehingga orang enggan untuk menggunakan fasilitas ini untuk keseharian, bus kota di Kota Bandung juga sudah mulai mengkhawatirkan dengan keadaan yang sudah jelek dan tidak nyaman, apalagi angkot yang menjadi penyebab kemacetan dengan caranya berhenti mencari penumpang meskipun dengan harga yang relatif murah, namun kenyamanan dan keamanan menggunakan fasilitas angkot ini sangatlah kurang sehingga orang merasa enggan untuk menggunakan transportasi umum ini. Ada juga sarana transportasi umum lainnya seperti becak, ojek, dan andong, namun selain kenyamanan nya kurang juga dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat sampai ke tempat tujuan dengan menggunakan transportasi ini dan juga tidak disediakan di semua titik yang dibutuhkan oleh masyarakat Kota Bandung. Maka dari itu Kota Bandung memerlukan sebuah alat transportasi umum yang nyaman, aman, terjangkau, dan cepat yang juga harus bersifat massal agar dapat menampung jumlah penduduk yang semakin banyak dengan waktu yang seeffisien mungkin dengan sebuah alternative yaitu Busway. Selama ini dari pengamatan yang penulis dapatkan bahwa keadaan bus kota yang ada sudah tidak layak beroperasi dengan asap yang melambung tinggi juga dengan cara mereka beroperasi yang menyebabkan kesemrawutan jalan dengan ukurannya yang besar dan cara mereka berhenti di jalan. Namun

B a b 1 P e n d a h u l u a n 3 tidak lepas dari masalah kemacetan yang ada malah menimbulkan sebuah permasalahan yang baru tentang hal ini seperti sekarang yang sedang marak terjadi di Kota Bandung tentang protes para supir angkot akan kehadiran Busway ini, para supir angkot melakukan aksi protes karena mereka khawatir akan penurunan pendapatan mereka jika Busway beroperasi. Mereka melakukan aksi perusakan pada Busway yang membuat penumpang menjadi resah dan mengurangi kenyamanan para penumpang Busway. SWOT Busway Bandung : Stength : 1. memiliki jalur tersendiri 2. tarif relative murah 3. cukup nyaman, aman, manusiawi 4. tak perlu kuatir diover di tangah jalan 5. relative jelas kapan sampai di tempat tujuan dan sebagainya. Weakness : 1. Di titik-titik tertentu, belokan u-turn misalnya menyebabkan kemacetan tak terhindarkan lagi karena harus berpapasan dengan busway. 2. Berhenti hanya pada halte halte yang telah ditentukan Opportunity : 1. Dukungan masyarakat umum karena adanya Busway yang lebih nyaman, aman dibandingkan angkutan umum lainnya 2. Konsep Busway sebagai transportasi massal yang dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara Threat : 1. Masalah angkot yang melakukan demo (apalagi disertai dengan aksi perusakan) 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor busway menjadi semakin sempit karena praktis satu jalur dipakai oleh busway.

B a b 1 P e n d a h u l u a n 4 3. Kendaraan pribadi yang lebih memilih tidak menggunakan angkutan umum karena alasan pribadi. Dengan adanya fasilitas Busway ini maka pasti ada beberapa kalangan yang dirugikan seperti kendaraan pribadi yang jalurnya menjadi lebih sempit karena termakan oleh lintasan Busway, namun tetap dengan pemikiran akan lebih banyak masyarakat yang diuntungkan dengan adanya Busway karena khususnya untuk para penumpang Busway yang mendapatkan kenyamanan lebih, keamanan yang terjamin, waktu yang ditempuh semakin cepat karena jalur Busway tidak macet. Keuntungan lainnya adalah polusi yang berkurang karena adanya Busway yang memangkas penggunaan kendaraan lainnya dan juga Bus yang digunakan menggunakan strandart Euro 2 (dibawah ambang batas polutan), sehingga suasana kota tidak menjadi sumpek. Hal ini dikarenakan juga para pemilik kendaraan pribadi yang menggunakan satu mobil untuk 1 atau 2 orang sehingga jalanan menjadi macet dan dengan adanya Busway yang merupakan angkutan massal dapat mengangkut lebih banyak penumpang dengan sebuah kendaraan. Dalam penelitian ini penulis mencoba mengadakan penelitian dengan menggunakan alternatif transportasi massal yang baru untuk Kota Bandung dengan menggunakan busway dengan membangun jalan khusus yang di bangun pada titik tertentu dengan menambahkan fasilitas tempat parkir yang luas dan aman sehingga para pemilik kendaraan pribadi dapat memarkirkan kendaraannya dan menggunakan fasilitas yang baru ini sebagai alat transportasi mereka yang bebas macet, aman, nyaman, dan ramah lingkungan.

B a b 1 P e n d a h u l u a n 5 1.2 Permasalahan Dan Ruang Lingkup Dengan adanya masalah di atas maka diperlukan adanya pengertian tentang pentingnya Busway bagi masyarakat umum dan juga untuk para pemilik kendaraan pribadi memberikan pengertian dengan bantuan media grafis yang menarik agar menarik minat untuk menggunakan fasilitas Busway dengan memarkirkan kendaraannya di tempat yang sudah disediakan sehingga dapat mengurangi kemacetan yang ada. Sehingga berdasarkan hal hal di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya Busway sebagai alat transportasi yang dapat mengurangi kemacetan dengan tidak menggunakan kendaraan pribadi khususnya pada saat jam jam kerja? 2. Bagaimana memberikan sebuah media grafis yang menarik yang dapat menarik minat para penduduk agar menggunakan fasilitas Busway ini? Agar pembahasan lebih terfokus maka akan dilakukan pembatasan masalah yang akan penulis bahas antara lain : 1. Lingkup daerah Kota Bandung 2. Grafis yang akan dibuat adalah iklan layanan masyarakat dengan media : - Poster - Billboard - Flyer - Website - Peta - Gimmick (mug, penggaris, gelang karet, jam dinding) - CD Jingle TMB (peta interaktif) - Iklan Yahoo - Iklan Koran - Iklan Majalah - Air minum aqua sebagai salah satu fasilitas baru bagi penumpang pada event-event tertentu

B a b 1 P e n d a h u l u a n 6 - Bentuk grafis Busway - Logo kampanye 3. Masalah utama yang akan dibahas adalah pengaturan Busway sebagai alat transportasi massal yang lebih baik dan effisien bukan masalah kesemrawutan jalan karena banyaknya angkot yang beroperasi 4. Daerah yang akan dibahas adalah daerah soekarno hatta khususnya karena daerah tersebut adalah koridor pertama Busway dibuat dan dijalankan, dan juga beberapa daerah lain tempat Busway beroperasi di Kota Bandung. 1.3 Tujuan Perancangan Dari perumusan dan identifikasi di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Agar Kota Bandung menjadi lebih teratur dan kemacetan berkurang sehingga suasana lalu-lintas Kota Bandung menjadi nyaman bagi para pengguna jalan dan bagi penduduk Kota Bandung itu sendiri. 2. Pilihan transportasi umum baru yang lebih nyaman dan bebas dari kemacetan bagi masyarakat Kota Bandung khususnya pada daerah-daerah tertentu di mana Busway beroperasi. 3. Busway tidak merugikan bagi angkutan umum lainnya dan memberikan keuntungan bagi masyarakat Kota Bandung. 4. Menerapkan media-media promosi untuk menarik masyarakat untuk menggunakan fasilitas umum Busway untuk mengurangi kemacetan lalulintas. 1.4 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data Dari penjelasan diatas maka metode yang akan penulis gunakan dalam mencari data adalah dengan observasi, studi kepustakaan, wawancara, dan melakukan research dengan cara mengedarkan questioner kepada beberapa wakil masyarakat agar data yang didapat sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan dengan baik.

B a b 1 P e n d a h u l u a n 7 1.4.1 Observasi Observasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yang langsung. Observasi adalah suatu tehnik untuk mengamatisecaralangsung maupun tidak langsung gejala-gejala yang sedang /berlangsung baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. (Djumhur, 1985:51) Observasi sebagai alat pengumpul data adalah pengamatan yang memiliki sifat-sifat (depdikbud, 1975:50) : dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan lebih dulu. direncanakan secara sistematis. hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuannya. dapat diperiksa validitas, reliabilitas dan ketelitiannya. bersifat kwantitatif 1.4.2 Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah membaca, mempelajari, dan mengumpulkan keterangan dari berbagai literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. (Moh. Nazir, Ph., 1985: 111) 1.4.3 Wawancara Wawancara adalah salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan berbeda dengan jumpa pers atau konverensi pers yang dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Beberapa Bentuk Wawancara : 1. News interview atau wawancara berita. Yaitu wawancara untuk bahan berita. 2. Prepard question interview, wawancara yang pertanyaannya disiapkan terlebih dahulu.

B a b 1 P e n d a h u l u a n 8 3. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. 4. Personality interview atau wawancara pribadi. 5. Wawancara dengan banyak orang. 6. Wawancara dadakan / mendesak. 7. Group interview yaitu serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya. Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan. Perilaku, penampilan dan sikap wartawan yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup ikut ditentukan penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi yang menjadi topik pembicaraan oleh wartawan. Artinya wartawan harus menguasai persoalan yang ia tanyakan. 1.4.4 Kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk dijawab. Kuisioner yang akan dilakukan disediakan beberapa jawaban agar tidak terlalu meluas, dan juga ada yang tidak disediakan jawaban untuk beberapa pertanyaan agar penulis mendapat data lebih untuk pengembangan selanjutnya.

B a b 1 P e n d a h u l u a n 9 1.5 Skema Perancangan Tabel 1