PERBANDINGAN PENAWARAN INVESTASI DEPOSITO BANK SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

I. UMUM II. PASAL...

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian dan berdasarkan hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghimpun maupun menyalurkan dana, hal ini terjadi karena adanya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. harus mampu dipenuhi oleh dunia perbankan. Salah satunya adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan suatu bangsa. Strategi pembangunan seperti ini hanya dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

Petunjuk Pembayaran KTA melalui ATM dan Kasir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

2015 DAMPAK SPIN OFF TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagimana keinginan masyarakat indonesia akan hadirnya ke giatan

I. PENDAHULUAN. Persaingan antar Bank sebagai industri jasa keuangan semakin tajam. Bank-bank

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang, seperti Indonesia dan negara di Asia lainnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. yang pernah dibuat oleh pemerintah No.7 Tahun Undang-undang

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

Yullyana I Gusti Ayu Purnamawati

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

2017, No Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (L

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran bank syariah di Indonesia diawali dengan munculnya kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan

Transkripsi:

PERBANDINGAN PENAWARAN INVESTASI DEPOSITO BANK SYARIAH Hery Harjono Muljo 1 ; Holly D 2 1, 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 heryhm@binus.edu; bunda_mustafa@yahoo.com ABSTRACT From the beginning, the sharia banks operation is always supporting mosleem expectations. Economic recovery, fairness, security, and comfortness aspects are became ultimate goals of sharia bank in Indonesia. This research is comparing the investment deposits from 3 sharia banks, and 4 business units of sharia, by using comparative descriptive analysis. The comparative variables were devided into 3 categories; there are Nisbah (profit sharing), investment conditions, and bank fascilities. The results indicates that BNI has the highest nisbah between all sharia banks at the first category. Muamalat Indonesia, BNI Sharia, Sharia Mega Indonesia has the lowest openning balance of time-deposits at second category. The product fascility as the third category, indicates that Sharia Mandiri, BNI Sharia, Sharia Mega Indonesia, and Muamalat can using multi currency. BTN Sharia, Sharia Mega Indonesia, Muamalat Indonesia, and Danamon Sharia were also offer joint account in their sharia investment. Keywords: Syariah, quality, time-deposits ABSTRAK syariah dari awal bermulanya beroperasi hingga masa sekarang, menyimpan berbagai harapan bagi ummat Muslim. Perbaikan perekonomian, keadilan, keamanan, serta kenyamanan adalah tujuan utama dari keberadaan Syariah di tanah air. Penelitian perbandingan penawaran investasi deposito dilaksanakan di 3 bank syariah dan 4 unit usaha syariah, dengan pendekatan deskriptif komparatif. Varibel pembanding terdiri dari 3 kelompok, yaitu: Kelompok 1 (nisbah keuntungan bagi hasil), kelompok 2 (persyaratan penempatan deposito), dan kelompok 3 (fasilitas). Pada kelompok 1 BNI Syariah memiliki nisbah tertinggi dibandingkan dengan bank syariah lainnya, kelompok 2 untuk minimum terendah jumlah Rupiah penempatan deposito adalah Muamalat Indonesia, BNI Syariah dan Syariah Mega Indonesia, sedangkan di kelompok 3 untuk fasilitas Syariah Mandiri, BNI Syariah, Syariah Mega Indonesia, dan Muamalat Indonesia memiliki pilihan untuk mata uang asing, joint account dapat dilaksankan di BTN Syariah, Syariah Mega Indonesia, Muamalat Indonesia, dan Danamon Syariah Keywords: Syariah, kualitas, deposito 66 BINUS BUSINESS REVIEW Vol.1 No.1 Mei 2010: 66-73

PENDAHULUAN Syariah pada saat ini tengah mengalami kemajuan yang sangat pesat, bank konvensionalpun seakan berlomba untuk memenuhi pangsa pasar yang menuntut keberadaan bank syariah atau minimal unit usaha syariah. Keberadaan bank syariah dibutuhkan sebagai transaksi keuangan, baik dimanfaatkan sebagai pinjaman atau sebagai penyimpanan uang. Harapan utama di tengah masyarakat akan keberadaan bank syariah adalah memberikan ketenangan dan keamanan. umum pertama yang menggunakan system syariah di Indonesia yaitu Muamalat Indonesia (BMI) yang mulai beroperasi pada 1992. Menyusul pada tahun 1998 didirikan Syariah Mandiri (BSM) yang merupakan anak perusahaan Mandiri, bank BUMN terbesar di Indonesia. Selanjutnya disusul kembali oleh Syariah Mega Indonesia di tahun 2001. Memasuki tahun 2009 ini ada dua bank baru ikut meramaikan pasar bank syariah yaitu Bukopin Syariah dan BRI Syariah. Unit Usaha Syariah diantaranya adalah BNI, Danamon, BII, HSBC, BTN, Permata, dan BCA. Sementara itu, berdasarkan survei BI selama dua tahun terakhir ini minat masyarakat terhadap bank syariah di daerah cukup besar. Dalam tiap provinsi yang mayoritas muslim, hampir separuhnya menghendaki pelayanan perbankan syariah. Sekitar 11% sudah mengerti produk dan layanan yang ditawarkan. Besarnya kebutuhan layanan syariah di daerah, mendorong sejumlah bank daerah membuka Unit Usaha Syariah (UUS). Saat ini terdapat 16 BPD sudah membuka UUS, yaitu NTB, Sumut, Aceh, Sumsel dan lain-lain. Sebelumnya sudah ada unit syariah BPD DKI Jakarta, BPD Jabar-Banten, BPD Riau, BPD Kalbar, BPD Kalsel dan BPD Sulsel. Dalam tinjauan kebijakan moneter hingga Agustus 2009 Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 39,56% bila dibandingkan dengan posisi yang sama 2008, yaitu dari Rp32,36 triliun menjadi Rp45,16 triliun. Secara umum, deposito mudharabah memberikan kontribusi terbesar (56,04%), diikuti oleh tabungan mudharabah (31,78%) dan giro wadi ah (12,18%). Dibandingkan dengan pertumbuhan DPK bank konvensional yang hanya berkisar pada angka 3%, maka pertumbuhan ini cukup menggembirakan. Persaingan yang sangat ketat di antara bank yang ada dalam menarik dana masyarakat mewarnai kompetisi dunia perbankan sepanjang tahun ini. Bila pertumbuhan DPK bank syariah unggul, itu karena secara rasional tingkat bagi hasil yang ditawarkan bank syariah sangat kompetitif dibandingkan dengan tingkat suku bunga bank konvensional. Ditambah lagi dengan pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah yang semakin luas. Selain itu, bertambahnya jaringan kantor bank syariah juga menjadi faktor pendukung. Penambahan jaringan yang ada menyebabkan masyarakat semakin mudah bertransaksi secara syariah. Dana masyarakat ini menyumbang 87,4% dari total sumber dana bank syariah. syariah memberikan pembagian hasil yang sangat menarik bagi nasabah sehingga memiliki persentase pertumbuhan perhimpunan DPK perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan bank konvensional, oleh karena hal tersebut kami melakukan penelitian kualitas jasa bank syariah keterkaitan dengan penyimpanan DPK khususnya deposito. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan penawaran investasi depostio oleh masingmasing bank syariah. Variabel yang dibandingkan adalah nisbah keuntungan bagi hasil, persyaratan penempatan deposito, dan fasilitas seperti pilihan mata uang asing, dan joint account untuk pembukaan deposito. METODE PENELITIAN Untuk membandingkan penawaran investasi deposito bank syariah, pendekatan penelitian yang diambil adalah deskriptif komparatif. Penelitian dilakukan dengan membandingkan 3 bank syariah ( Muamalat, Syariah Mandiri, dan Syariah Mega Indonesia), dan 4 UUS Perbandingan Penawaran (Hery Harjono Muljo; Holly D) 67

( Danamon Syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, dan DKI Syariah). Variabel pembandingnya adalah nisbah keuntungan, prasyarat menyimpan deposito dari bank Syariah, dan program fasilitas yang ditawarkan bank syariah seperti penyediaan penyimpanan deposito dalam mata uang asing, waktu penerimaan bagi hasil, pembukaan deposito, biaya materai deposito, dan lain-lain yang berkenaan dengan penyimpanan deposito. HASIL DAN PEMBAHASAN Nisbah Berikut penjabaran data hasil survei yang telah dilakukan pada 3 bank syariah dan 4 UUS. Nisbah (rasio) adalah porsi/besaran bagian yang menjadi hak masing-masing pihak pada proses distribusi bagi hasil antara Nasabah dengan. Angka di depan (misalnya angka 60 pada 60:40) berarti 60% merupakan porsi untuk Nasabah dan 40% nya lagi merupakan porsi bank. Berikut informasi nisbah Februari 2009 di Muamalat Indonesia (BMI). (Rp) Nisbah Hi-1000 Ekuivalen Rate Deposito 1 bulan 50,00 5.61 7.31% Deposito 3 bulan 51,00 5.72 7.46% Deposito 6 bulan 53,00 5.95 7.76% Deposito 12 bulan 54,00 6.05 7.90% Berikut informasi nisbah BMI untuk jenis simpanan US$ Valas Nisbah Hi-1000 Ekuivalen Rate Deposito 1 bulan 51,00 0.90 1.17% Deposito 3 bulan 51,25 0.90 1.17% Deposito 6 bulan 51,50 0.91 1.19% Deposito 12 bulan 51,75 0.91 1.19% Tabungan 22,00 2.47 3.22%. Berikut informasi nisbah November 2009 di Syariah Mega Indonesia (BSMI) Nisbah Deposito 1 bulan 26 74 Deposito 3 bulan 25,5 74,5 Deposito 6 bulan 25 75 Deposito 12 bulan 25 75 Keterangan di atas adalah untuk jenis penyimpanan deposito minimum Rp.1.000.000,00 hingga Rp. 400.000.000,00. Persentase tersebut akan meningkat untuk pihak nasabah apabila jumlah deposito nasabah meningkat. 68 BINUS BUSINESS REVIEW Vol.1 No.1 Mei 2010: 66-73

Berikut informasi nisbah November 2009 BTN Syariah Nisbah Deposito 1 bulan 50 50 Deposito 3 bulan 50 50 Deposito 6 bulan 51 49 Deposito 12 bulan 51 49 BTN Syariah memiliki pembagian nisbah yang cukup bersaing. Pada saat ini bank BTN belum menerima deposito dollar. Berikut informasi nisbah November 2009 DKI Syariah (Rp) Nisbah Hi-1000 Ekuivalen Rate Deposito 1 bulan 55 7.49 45 Deposito 3 bulan 55 7.49 45 Deposito 6 bulan 55 7.49 45 Deposito 12 bulan 55 7.49 45 Berikut Informasi nisbah DKI Syariah untuk jenis simpanan US$ Valas Nisbah Deposito 1 bulan 20,85 79,15 Deposito 3 bulan 20,85 79,15 Deposito 6 bulan 20,85 79,15 Deposito 12 bulan 20,85 79,15 DKI Syariah menawarkan nisbah deposito diatas lebih tinggi dibandingkan dengan BMI, BTN Syariah, dan BSMI. Berikut informasi nisbah November 2009 di Syariah Mandiri (BSM) Nisbah Equivalent Rate Deposito 1 bulan 51 6.45 49 Deposito 3 bulan 52 6.58 48 Deposito 6 bulan 53 6.7 47 Deposito 12 bulan 54 6.83 46 BSM, memiliki nisbah yang cukup bersaing diantara BMI, BTN Syariah, ataupun BSMI untuk jenis deposito Rupiah Berikut informasi nisbah November 2009 di BNI Syariah adalah sebagai berikut: Valas Nisbah Deposito 1 bulan 64 36 Deposito 3 bulan 66 34 Deposito 6 bulan 68 32 Deposito 12 bulan 70 30 Perbandingan Penawaran (Hery Harjono Muljo; Holly D) 69

Berikut informasi nisbah November 2009 di Danamon Syariah Valas Nisbah Deposito 1 bulan 57 43 Deposito 3 bulan 60 40 Deposito 6 bulan 62 38 Deposito 12 bulan 65 35 Persentase deposito Danamon Syariahpun termasuk tinggi karena memiliki penawaran nisbah bersaingnya mencapai rata-rata 60% tapi, Danamon juga memiliki persyaratan penyimpanan deposito tertinggi yaitu minimal Rp 8.000.000,-. Dapat disimpulkan bahwa dari evaluasi perbandingan ke 3 bank dan 4 UUS tersebut BNI Syariah memiliki pembagian nisbah deposito Rupiah yang tertinggi dibandingkan dengan bank-bank lainnya, karena memiliki penawaran hingga mencapai 70%. Minimum Penempatan Deposito Setiap bank memiliki kebijakan penempatan dana minimum untuk deposito sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Indonesia. Beberapa bank syariah memberikan kesempatan kepada nasabah menengah untuk memiliki simpanan deposito minimum sebesar Rp.1.000.000,- dibandingkan dengan bank konvensional yang pada umumnya mensyaratkan minimum penempatan Rp 8.000.000,- Nama Deposito (Rp) Deposito ($) Mandiri Syariah Rp. 2,000,000 $ 500 Danamon Syariah Rp. 8,000,000 Muamalat 1. Deposito Fulinves Rp. 2,000,000 $ 500 2. Deposito Mudharbah Rp. 1,000,000 DKI Syariah Rp. 2,000,000 $ 500 BTN Syariah Rp. 2,000,000 BNI Syariah Rp. 1,000,000 $ 500 Syariah Mega Indonesia Rp. 1,000,000 $ 500 Biaya administrasi deposito dikenakan sebesar 20%, apabila nilai deposito sudah melebih melebihi Rp.7,500,000.-. Disimpulkan bahwa BMI, BSMI, dan BNI Syariah memiliki persyaratan penyimpanan deposito terendah yaitu Rp.1.000.000. Sedangkan persyaratan penyimpanan deposito yang tertinggi adalah Danamon Syariah yaitu Rp. 8.000.000. Fasilitas Syariah Pilihan Jangka Waktu dan Mata Uang Seluruh bank syariah, pada umumnya memiliki jangka waktu penyimpanan deposito antara 1 bulan hingga 12 bulan. Berikut data ketersediaan bank syariah dalam hal menyimpan deposito dalam mata uang asing: 70 BINUS BUSINESS REVIEW Vol.1 No.1 Mei 2010: 66-73

Rupiah Dollar Syariah Mandiri DKI Syariah - BTN Syariah - BNI Syariah Syariah Mega Indonesia Muamalat Indonesia Danamon Syariah - Disimpulkan bahwa terdapat 4 bank syariah yang sudah siap menerima deposito dalam bentuk mata uang asing, yaitu BSM, BNI Syariah, BSMI, dan BMI. Bagi Hasil dan Fasilitas Tambahan Penerimaan bagi hasil deposito diperoleh di awal atau akhir bulan, adalah tergantung atas kebijakkan bank, penerimaan bagi hasil tersebut disamakan untuk Rupiah atau mata uang asing dan berlaku untuk perusahaan maupun perorangan. Diterima Di Muka Diterima di Akhir Syariah Mandiri - DKI Syariah - BTN Syariah BNI Syariah Syariah Mega Indonesia - Muamalat Indonesia - Danamon Syariah - BNI Syariah dan BTN Syariah menerapkan aturan bahwa bagi hasil deposito dibagikan sama dengan tanggal pembukaan. Pembukaan Deposito Pembukaan deposito dapat dilakukan atas nama 1 orang atau 2 orang (joint account) dan sama halnya berlaku bagi deposito Rupiah maupun Dollar, tapi hal tersebut kembali kepada kebijakan bank Dapat Dibuka atas Nama 1 Orang Dapat Dibuka atas Nama 2 Orang Syariah Mandiri - DKI Syariah - BTN Syariah BNI Syariah - Syariah Mega Indonesia Muamalat Indonesia Danamon Syariah Disimpulkan bahwa terdapat 4 bank yang rekeningnya dapat dibuka atas nama 2 orang, yaitu BTN Syariah, BSMI, BMI, dan Danamon Syariah Perbandingan Penawaran (Hery Harjono Muljo; Holly D) 71

Pencairan Deposito Pencairan deposito pada umumnya dilakukan pada saat jatuh tempo, atau dapat juga dilakukan setiap saat tanpa menunggu saat jatuh tempo. Berikut kebijakan setiap bank responden: Syariah Mandiri DKI Syariah BTN Syariah BNI Syariah Syariah Mega Indonesia Muamalat Indonesia Danamon Syariah Persyaratan Dikenakan penalti Rp, 30.000,- dan bagi hasil bulan berjalan tidak dibayar. Bagi hasil bulan berjalan tidak dibayar, dan tidak dikenakan penalti Bagi hasil bulan berjalan tidak dibayar, dan tidak dikenakan penalti Bagi hasil bulan berjalan tidak dibayar, dan tidak dikenakan penalti Tidak Dikenakan Penalti, Dan Bagi Hasil Bulan Berjalan Tidak Dibayar. Tergantung Cabang Masing-Masing. Dikenakan penalti Rp, 50.000,- dan bagi hasil bulan berjalan tidak dibayar. Dikenakan biaya adminsitrasi Rp, 50.000,- dan bagi hasil bulan berjalan tidak dibayar. Disimpulkan bahwa pencairan deposito tanpa menunggu saat jatuh tempo, dan pihak manajemen bank tidak memberikan sanksi penalti atau biaya administrasi adalah DKI Syariah, BTN Syariah, BNI Syariah, dan BSMI. Biaya Materai Deposito Biaya materai dikeluarkan setiap transaksi pembukaan atau penutupan deposito. Berikut data pembebanan biaya materai untuk setiap transaksi deposito: Biaya Materai Deposito Pembukaan Penutupan Syariah Mandiri DKI Syariah BTN Syariah BNI Syariah Syariah Mega Indonesia - Muamalat Indonesia - Danamon Syariah - Disimpulkan bahwa Syariah yang tidak membebankan biaya materai untuk penutupan adalah BSMI, BMI, dan Danamon Syariah. Lain-lain Keseluruhan responden bank syariah memberikan persyaratan yang sama dalam penempatan deposito perorangan maupun perusahaan. Untuk pembukaan dilakukan di kantor cabang bank-bank syariah dengan dilengkapi kartu identitas KTP/SIM/Paspor bagi warga negara indonesia dan Paspor atau KIMS/KITAS untuk warga asing. Sedangkan penempatan deposito untuk perusahaan harus 72 BINUS BUSINESS REVIEW Vol.1 No.1 Mei 2010: 66-73

dilengkapi dengan KTP/SIM/Paspor pejabat berwenang, SIUP, NPWP, pendirian perusahaan dan perubahannya yang terakhir, dan anggaran dasar perusahaan berikut perubahannya yang terakhir. Fasilitas lainnya dimana bagi hasil atas penyimpanan deposito yang diberikan dari bank syariah kepada nasabahnya secara keseluruhan dari ke 3 bank dan 4 UUS tersebut membolehkan untuk dapat diinvestasikan kembali ke pokok deposito, atau boleh juga ditransfer ke rekening tabungan, atau ditransfer ke rekening bank lain dengan dikenai biaya administrasi. Seluruh bank syariah responden membenarkan perolehan fasilitas kredit agunan bisa juga menggunakan deposito sebagai jaminan. Fasilitas perpanjangan deposito diseluruh bank responden dilakukan secara otomatis. Sedangkan penyediaan fasilitas pembukaan dan penutupan rekening depositon harus dilakukan dengan manual yaitu datang ke bank dengan mendaftarkan diri dan mengisi formulir. Untuk pembukaan deposito Danamon Syariah bisa dilakukan via telepon dengan syarat nasabah tersebut sudah memiliki buku tabungan. Sedangkan untuk pembatalan perpanjangan deposito secara keseluruhan responden bank syariah harus dilakukan secara manual atau datang langsung ke bank. SIMPULAN Penelitian perbandingan penawaran investasi deposito bank syariah dilaksanakan dengan mengadakan survey ke 3 bank syariah dan 4 UUS. Hasil perbandingan membuktikan untuk penilaian kelompok 1 yaitu Nisbah tertinggi diberikan oleh BNI Syariah dengan perbandingan 70% untuk nasabah deposito dan 30% untuk bank. Kelompok 2 untuk persyaratan penempatan deposito Rupiah terendah bank syariah adalah Rp 1.000.000 ( Muamalat, BSMI, dan BNI Syariah), sedangkan yang tertinggi adalah Rp. 8.000.000 ( Danamon Syariah). Kelompok 3 untuk fasilitas, Syariah Mandiri, BNI Syariah, Syariah Mega Indonesia, dan Muamalat Indonesia memiliki pilihan untuk mata uang asing, joint account dapat dilaksanakan di BTN Syariah, Syariah Mega Indonesia, Muamalat Indonesia, dan Danamon Syariah. Untuk waktu pencairan deposito sebelum jatuh tempo, pihak manajemen bank yang memberikan keringanan dengan tidak memberikan sanksi penalti atau biaya administrasi adalah DKI Syariah, BTN Syariah, BNI Syariah, dan BSMI. Sedangkan Syariah yan tidak membebankan lagi biaya materai untuk penutupan adalah BSMI, BMI, dan Danamon Syariah. Fasilitas lainnya seperti syarat administratif pembukaan deposito, waktu penerimaan bagi hasil penyimpanan deposito, dan perpanjangan deposito adalah sama dengan bank syariah pada umumnya DAFTAR PUSTAKA Afzal-ur-rahman. (1994). Dokrin ekonomi Islam, Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia. Anggraini L. (2010). BI: Deposito milik perorangan dominasi kenaikan DPK bank, Ekonomi dan Bisnis. Diakses tanggal 28 April 2010 dari http://www.waspada.co.id. Infonews.com. (2009). Ada ruang pertumbuhan 40%. Diakses tanggal 28 April 2010 dari http://cetak.infobanknews.com/artikel/rubrik/artike. Muhammad. (2005). Manajemen Syariah, edisi revisi, Yogyakarta: UPP AMPP YKPN. Perbandingan Penawaran (Hery Harjono Muljo; Holly D) 73