III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

VI. METODE PENELITIAN

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

III. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. Usaha perkebunan rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi opersional ini mencakup pengertian yang digunakan

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi, dimana

I. PENDAHULUAN. terlihat dari peranan sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja, penyedia

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup seluruh definisi yang

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan data dan melakukan analisis terhadap tujuan penelitian.

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.

III. METODE PENELITIAN. Konsepdasardan definisioperasionalmerupakanistilahkhususdandefinisi yang

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang

IV. METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang. digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

menggunakan BLP Organik dan setelah menggunakan BLP Organik.

ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Desa Pesawaran Indah ini merupakan salah satu desa yang semua penduduknya

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

II. TINJAUAN PUSTAKA. pertanian dan peternakan untuk mendapatkan keanekaragaman dan berkelanjutan

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN PEMASARAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Eka Miftakhul Jannah, Abdul Wahab, Amrizal Nazar ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

III. METODE PENELITIAN

JIIA, VOLUME 1, No. 4, OKTOBER 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani Padi Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Sarana. Produksi

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang

IV METODE PENELITIAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

IV. METODE PENELITIAN

TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2011

Transkripsi:

64 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil. Sebelum melakukan penelitian perlu diketahui beberapa hal di antaranya yaitu : konsep dasar dan definisi operasional, lokasi dan waktu pengumpulan data penelitian, penentuan sampel dan jumlah sampel penelitian, serta metode yang digunakan untuk menganalisis data. Hal-hal tersebut dijelaskan sebagai berikut : A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan penelitian. Usaha ternak kambing PE adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan kambing PE untuk mendapatkan manfaat dari usaha kegiatan tersebut. Peternak kambing PE adalah semua peternak yang membudidayakan usaha ternak kambing PE dengan tujuan memperoleh keuntungan dari beternak kambing yang dilakukannya.

65 Usia peternak adalah lamanya peternak tersebut hidup yang dihitung dari awal lahir sampai saat dilakukan pengambilan data dihitung dalam satuan tahun (th) Pendidikan adalah tingkat pendidikan terakhir yang telah ditempuh oleh peternak kambing PE. Hal ini mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki peternak kambing PE dalam mengelola managemen usahanya dan dinilai dalam tahun (thn). Pengalaman usaha ternak adalah lamanya peternak mengusahakan usaha ternak kambing PE, hal ini menunjukkan kemampuan peternak dalam mengelola managemen usahanya dinilai dalam tahun (thn). Pelatihan adalah bentuk dari pendidikan non formal yang diikuti peternak kambing PE diukur dengan frekuensi banyaknya jumlah pelatihan yang pernah diikuti peternak (kali). Harga jual kambing adalah harga yang diterima peternak pada kambing yang telah terjual pada satu tahun terakhir yang diukur dalam rupiah per ekor (Rp/ekor). Pakan adalah makanan yang diberikan pada ternak kambing PE berupa rumput gajah, rumput lapangan, dan limbah pertanian. Pakan diukur dengan melihat biaya tunai yang dikeluarkan oleh peternak untuk mendapatkan pakan dinilai dalam satuan rupiah per tahun dihitung dalam satu tahun terakhir (Rp).

66 Biaya angkut rumput adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh petani / peternak untuk memperoleh pakan hijauan. Cara perhitungannya adalah dengan menghitung biaya bahan bakar yang dikeluarkan dalam satu tahun terakhir diukur dalam satuan rupiah (Rp). Obat-obatan adalah bahan kimia yang diberikan kepada kambing PE yang bertujuan untuk menghindarkan kambing PE dari penyakit atau menyembuhkan kambing PE dari penyakit. Obat-obatan diukur dengan melihat biaya yang dikeluarkan peternak untuk mendapat obat-obatan, dinilai dengan satuan rupiah dihitung selama satu tahun terakhir pada usaha ternak kambing PE (Rp). Tenaga kerja adalah faktor produksi yang digunakan dalam budidaya ternak kambing PE. Tenaga kerja dibedakan menjadi dua yaitu tenaga kerja dalam keluarga dan luar keluarga. Penggunaan tenaga kerja diukur dalam satuan hari orang kerja (HOK). Peralatan adalah alat-alat yang digunakan peternak dalam pemeliharan kambing PE. Peralatan dihitung dari biaya penyusutan berdasarkan umur ekonomisnya diukur dalam satuan rupiah (Rp). Produksi ternak kambing PE adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu barang (produk). Produksi yang dimaksud dalam hal ini adalah proses budidaya kambing PE untuk menghasilkan susu kambing (liter), kambing (ekor), dan pupuk dari kotoran kambing (karung).

67 Penerimaan (TR) diperoleh dari penerimaan atas dasar hasil produksi susu dan penerimaan lainnya per tahun dinilai dalam satuan rupiah, penerimaan di tentukan oleh banyaknya produk yang dihasilkan dikalikan dengan harga produk tersebut. Penerimaan ini terdiri dari penerimaan atas dasar hasil produksi susu, penerimaan atas penjualan kambing, serta penerimaan atas penjualan pupuk kandang. Biaya produksi (TC) diperoleh dari jumlah pengeluaran peternak selama pemeliharan kambing PE meliputi biaya pakan, biaya tenaga kerja, biaya obat-obatan, dan biaya peralatan. Usaha pertanian (on - farm) adalah usaha di bidang pertanian yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga untuk menambah pendapatan keluarga. Usaha on-farm dibagi menjadi usaha on-farm utama dan usaha on-farm non utama. Usaha on-farm utama adalah usaha pertanian yang berupa usaha ternak kambing PE yang menjadi topik usaha utama yang diteliti dalam penelitian ini. Usaha on-farm non utama adalah usaha pertanian selain usaha ternak kambing PE yang tidak menjadi topik utama yang diteliti dalam penelitian ini, misalnya usahatani tanaman sayuran, palawija, dan perkebunan. Usaha pertanian di luar kegiatan budidaya (off farm) adalah usaha di bidang pertanian yang dilakukan di luar kegiatan budidaya, misalnya usaha menjual komoditas hasil pertanian seperti berdagang sayuran dan buah, serta usaha dari hasil menjadi buruh tani.

68 Usaha non - pertanian (non - farm) adalah usaha di luar bidang pertanian yang dilakukan oleh anggota keluarga untuk menambah pendapatan keluarga, biasanya dilakukan oleh anggota keluarga yang berusia kerja, misalnya, pegawai swasta, pegawai negeri, berdagang, buruh bangunan, dan lain-lain. Pendapatan usaha ternak kambing PE adalah seluruh pendapatan petani yang berasal dari usaha ternak kambing PE setelah dikurangi dengan pengeluaran tunai yang diukur dalam satuan rupiah per tahun (Rp/th). Pendapatan rumah tangga adalah jumlah uang yang diperoleh dari usaha ternak kambing, usaha pertanian (on-farm dan off-farm) dan non-pertanian setelah dikurangi dengan biaya, yang diukur dihitung dalam satu tahun terakhir (Rp/th). Pengeluaran adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh seluruh anggota rumah tangga peternak, yang meliputi pengeluaran pangan dan non-pangan, yang diukur berdasarkan pengeluaran perbulan lalu dikonversikan dalam satu tahun terakhir (Rp/th). Kesejahteraan adalah sesuatu dimana setiap orang mempunyai pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda-beda pula terhadap faktor-faktor yang menentukan tingkat kesejahteraan. Tingkat kesejahteraan masing-masing keluarga diukur dengan indikator tingkat kesejahteraan menurut Badan Pusat Statistik 2012.

69 B. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu pemilihan daerah yang dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa di desa tersebut potensial untuk usahatani ternak kambing PE sebagai kambing perah karena kambing PE lebih cocok berkembang biak di daerah dingin/pegunungan. Hal ini didukung oleh keadaan geografisnya berupa lereng atau perbukitan pada kaki Gunung Betung yang berada pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dan saat ini sudah cukup banyak peternak yang mengusahakan. Pertimbangan lain yaitu Desa Sungai Langka adalah salah satu desa yang menerima bantuan berupa kambing PE yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Waktu penelitian untuk proses pengambilan data dilakukan mulai Januari 2013 sampai dengan Agustus 2014. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode survei, yaitu mewawancarai secara langsung peternak kambing PE anggota kelompok tani dan non-anggota kelompok tani dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disediakan sebagai alat bantu pengumpulan data. Data sekunder diperoleh dari lembaga/intansi terkait seperti Badan Pusat Statistik dan Kantor Desa Sungai Langka.

70 C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah peternak yang mengusahakan ternak kambing PE di Desa Sungai Langka, yakni sebanyak 322 orang peternak. Dari seluruh populasi yang ada di Desa Sungai Langka dibedakan menjadi dua kelompok yaitu peternak yang menjadi anggota kelompok tani dan peternak non anggota kelompok tani. Peternak yang menjadi anggota kelompok tani berjumlah 18 orang. Seluruh peternak yang menjadi anggota kelompok tani dijadikan sampel dengan menggunakan metode sensus. Penentuan sampel untuk peternak kambing PE non anggota kelompok tani menggunakan metode proportionate stratified random sampling yaitu teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional dengan pertimbangan bahwa responden di daerah penelitian cenderung heterogen dalam hal pemilikan jumlah ternak kambing PE. Penentuan jumlah sampel mengacu pada Sugiarto (2003), dengan rumus : n = NZ²S² Nd 2 +Z²S² Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi Z = derajat kepercayaan ( 90 % = 1,645) S² = Varian sampel (5% = 0,05) d = derajat penyimpangan (5% = 0,05) n = 303 x (1,64) 2 x (0,05) (303 x 0,05 2 ) + (1,64 2 x 0,05)

71 = 40,74744 0,89198 = 45,6 45 peternak Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus, maka diperoleh jumlah sampel dari peternak kambing PE bukan anggota kelompok tani sebanyak 45 peternak. Kerangka sampel dilakukan dengan cara mengurutkan peternak berdasarkan jumlah kepemilikan kambing dari yang terendah sampai yang tertinggi. Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan jumlah kepemilikkan kambing menjadi 3 kelompok dengan menggunakan selang dari jumlah kambing tertinggi dan terendah. Alokasi proporsi sampel tiap kelompok kepemilikan jumlah kambing ditentukan dengan rumus : Keterangan : n i = N 1 x n total N total n i n 1 n 2 n 3 n total N 1 N total = Jumlah sampel tiap strata = Jumlah populasi peternak dengan kepemilikan kambing 1-8 ekor = Jumlah populasi peternak dengan kepemilikan kambing 9-16 ekor = Jumlah populasi peternak dengan kepemilikan kambing 17-22 ekor = Jumlah sampel keseluruhan = Jumlah populasi = Jumlah populasi keseluruhan, Diperoleh : n 1 = 249 x 45 303 = 36,9 37 orang n 2 = 53 x 45 303 = 7,8 7 orang n 3 = 1 x 45 303 = 0,14 1 orang

72 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, maka diperoleh sampel pada kelompok kepemilikkan jumlah kambing 1 sampai 8 ekor sebanyak 37 peternak, kelompok 9 sampai 16 ekor sebanyak 16 peternak, dan kelompok 17 sampai 22 ekor sebanyak 1 peternak. Metode pengambilan sampel responden dipilih secara acak sederhana dengan menggunakan tabel angka bilangan acak. D. Metode Analisis dan Pengolahan Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif (deskriptif) dan analisis kuantitatif (statistik). Adapun cara untuk menjawab beberapa tujuan dari penelitian dengan menggunakan metode pengolahan data yaitu: 1. Analisis Logit Analisis regresi logistik menggunakan model logit pada program Eviews 5 yang digunakan untuk menjawab apakah faktor tingkat pendapatan usaha ternak kambing PE (X 1 ), usia peternak (X 2 ), pendidikan peternak (X 3 ), pengalaman beternak (X 4 ), pelatihan (X 5 ), dan harga jual kambing (X 6 ) mempunyai pengaruh terhadap probabilitas keputusan petani dalam bergabung menjadi anggota kelompok tani secara signifikan. Pengukuran terhadap probabilitas keputusan petani untuk bergabung menjadi anggota kelompok tani menggunakan metode logit karena dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah dummy, yaitu probabilitas keputusan petani bergabung menjadi anggota kelompok tani atau tidak

menjadi anggota kelompok tani. Persamaan model logit dituliskan dengan rumus: 73 P i Z i = ln = (α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + β5x5 + β6x6 ) 1 P i Keterangan: Pi = peluang petani mengikuti kelompok tani bila X1 diketahui Zi = peluang petani ke-i untuk memilih mengikuti kelompok tani tertentu, dimana Z = 1 untuk mengikuti kelompok tani, Z = 0 untuk tidak mengikuti kelompok tani. α β = koefisien regresi e = bilangan dasar logaritma natural (2,718) X1 = pendapatan usaha ternak kambing PE (Rp) X2 = usia peternak (th) X3 = pendidikan (th) X4 = pengalaman peternak kambing PE (th) X5 = pelatihan (frekuensi) X6 = harga jual kambing (Rp/ekor) 2. Pendapatan Usahatani Ternak Kambing PE Menghitung pendapatan usahatani peternak kambing PE anggota kelompok tani dan non-anggota kelompok tani dengan alat bantu program Microsoft Excel berdasarkan rumus : n a atau b =Y a atau b.py a atau b - i1=1 Xi 1.Pxi 1 -BTT a atau b Keterangan : a b Π Y Py Xi 1 X 1 X 2 = Peternak anggota kelompok tani = Peternak non-anggota kelompok tani = pendapatan usaha ternak kambing PE = hasil produksi usaha ternak kambing PE (liter, ekor, karung) = harga hasil produksi usaha ternak kambing PE (Rp) = faktor produksi ke-i usaha ternak kambing PE = Pakan (Rp) = Obat-obatan (liter)

74 X 3 = Tenaga kerja (HOK) X 4 = Peralatan (Rp) Pxi 1 = harga faktor produksi k-i usaha ternak kambing PE (Rp/satuan) BTT = biaya tetap total usaha ternak kambing PE Untuk mengetahui apakah usaha ternak kambing PE yang dilakukan peternak kambing PE anggota kelompok tani dan non-anggota kelompok tani menguntungkan atau tidak bagi peternak maka digunakan analisis imbangan penerimaan dan biaya dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : R/C a atau b = Pt a atau b. Bt a atau b a = Peternak anggota kelompok tani b = Peternak non-anggota kelompok tani R/C = nisbah antara penerimaan dengan biaya anggota kelompok tani PT = penerimaan total anggota kelompok tani BT = biaya total yang dikeluarkan oleh anggota kelompok tani Jika R/C > 1, maka usahatani yang diusahakan mengalami keuntungan. Jika R/C < 1, maka usahatani yang diusahakan mengalami kerugian. Metode yang digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata pendapatan usaha ternak kambing PE antara anggota kelompok tani dan non-anggota kelompok tani maka dihitung pendapatan per satu ekor kambing dengan menggunakan uji beda Independent sample t-test. Sampel dalam penelitian ini diambil dari dua varian yang berbeda. Uji Hipotesis : H 0 : u1 = u2 H 1 : u1 u2 Keterangan :

u1 = rata-rata pendapatan usaha ternak kambing PE pada peternak kambing anggota kelompok tani. u2 = rata-rata pendapatan usaha ternak kambing PE pada peternak kambing non-anggota kelompok tani. H 0 : u1 = u2 berarti tidak ada perbedaan pendapatan peternak kambing PE anggota kelompok tani dan peternak kambing PE non-anggota kelompok tani. H 1 : u1 u berarti ada perbedaan pendapatan peternak kambing PE anggota kelompok tani dan peternak kambing PE non-anggota kelompok tani. 75 Prasyarat Independent sample t-test yaitu data berbentuk interval atau rasio, data sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal, variansi antara dua sampel yang dibandingkan tidak berbeda secara signifikan (homogen), data berasal dari dua sampel yang berbeda. Uji Independent sample t-test dapat dilakukan dengan alat bantu program SPSS versi 16. Hasil uji Independent t-test dapat dilihat dengan asumsi varians kedua kelompok sama (equal variances assumed) dan asumsi varian kedua kelompok tidak sama (equal varians not assumed) yang dilihat dari uji kesamaan varian melalui uji levene. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai sig-2tailed < alpha, maka H 0 ditolak dan jika nilai sig-2tailed > alpha, maka H 0 diterima, dengan nilai alpha sebesar 0,2. Apabila H 0 ditolak, artinya ada perbedaan pendapatan peternak kambing PE anggota kelompok tani dan peternak kambing PE non-anggota kelompok tani. 3. Pendapatan Rumah Tangga dan Kesejahteraan Peternak Kambing PE Pendapatan rumah tangga diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan keluarga yang berasal dari usahatani ternak kambing PE,

76 usahatani non-kambing PE, usaha hasil pertanian, dan pendapatan keluarga yang berasal dari luar sektor pertanian. Perhitungan pendapatan rumah tangga usaha kambing PE anggota kelompok tani dan non-anggota kelompok tani menggunakan alat bantu program Microsoft Excel berdasarkan rumus: 1. P rt 1 = P on farm utama 1 + P on farm non utama 1 + P off farm 1 + P non farm 1 2. P rt 2 = P on farm utama 2 + P on farm non utama 2 + P off farm 2 + P non farm 2 Keterangan : Prt 1 = pendapatan rumah tangga peternak anggota kelompok tani P on farm utama1 = pendapatan usaha ternak kambing PE anggota kelompok tani P on farm non-utama1 = pendapatan dari usahatani non-kambing PE anggota kelompok tani P off farm1 = pendapatan usaha hasil pertanian peternak kambing PE anggota kelompok tani P non farm1 = pendapatan non pertanian peternak anggota kelompok tani Prt 2 = pendapatan rumah tangga peternak kambing PE non-anggota kelompok tani P on farm utama2 = pendapatan dari usahatani ternak kambing PE non-anggota kelompok tani P on farm non-utama2 = pendapatan dari usahatani non-kambing PE non-anggota kelompok tani P off farm2 = pendapatan usaha hasil pertanian peternak kambing PE nonanggota kelompok tani P non farm2 = pendapatan non pertanian peternak kambing PE non-anggota kelompok tani Untuk mengukur tingkat kesejahteraan peternak kambing PE digunakan indikator menurut BPS (2012). Pengukuran tingkat kesejahteraan oleh BPS (2012) yaitu dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan yang merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Penghitungan garis kemiskinan (GK) dilakukan dengan mengkompilasi dua komponen pokok yaitu Garis

77 Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan pedesaan. GK GKM GKBM Keterangan : GKM GKBM = nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari. = kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Rumah tangga dikatakan miskin jika pengeluaran per kapita per bulan kurang dari atau sama dengan garis kemiskinan. Garis kemiskinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Garis Kemiskinan (GK) pedesaan Provinsi Lampung bulan Maret tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 295.931,00 per kapita per bulan, dengan besar Garis Kemiskinan Makanan (GKM) sebesar Rp.230.820,00 /kapita/bulan dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) sebesar Rp. 65.111,00 /kapita/bulan.