SIMULASI NUMERIK INJECTION MOLDING UNTUK PEMBUATAN SPESIMEN POLYPROPYLENE ACETABULAR CUP PADA PENGUJIAN SAMBUNGAN HIP

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

Gambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1].

PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION

Analisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

ANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5

LOGO PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI CETAKAN LID

MEMPREDIKSI PENYUSUTAN (SHRINKAGE) LEBIH AWAL UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIK INJECTION DENGAN MATERIAL POLYPROPYLEN Oleh :

REVERSE ENGINEERING OUTER REAR BUMPER MOBIL ESEMKA RAJAWALI R2

TUGAS AKHIR SIMULASI HIP JOINT PROSTHESIS PADA ORGAN TUBUH MANUSIA

O C. Temperatur injeksi di bawah temperatur leleh akan

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

ANALISA PENGARUH KETEBALAN ACETABULAR CUP TERHADAP TEKANAN KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

BAB II TEORI HIP JOINT. Gambar 2.1. Bagian-bagian hip joint normal [4].

Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir

ANALISA KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS PARAMETER OPERASI PADA PROSES PLASTIK INJECTION MoOLDING UNTUK PENGENDALIAN CACAT PRODUK

ANALISIS PRODUK SPION PS 135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER INJECTION TIME MATERIAL PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) PADA PROSES INJECTION MOLDING

TUGAS AKHIR PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK

Tugas Akhir. Perancangan Cetakan Bagasi Sepeda Motor (Honda) Untuk Proses Injection Molding. Oleh : FIRMAN WAHYUDI

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB III KONTAK PADA KOMPONEN ACETABULAR

Minimalisasi Cacat dengan Pengaturan Tekanan Terhadap Kualitas Produk pada Proses Injection Molding dengan Menggunakan Simulasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

rekayasa. Sebuah perakitan antara poros dan bantalan adalah salah satu contohnya. Dalam

Available online at Website

PENGARUH TEKSTUR PERMUKAAN MATERIAL UHMWPE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEBAN KONTAK STATIC, ROLLING DAN SLIDING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan

PREDIKSI SPRINGBACK PADA PROSES DEEP DRAWING DENGAN PELAT JENIS TAILORED BLANK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

1. Pendahuluan PENGEMBANGAN MESIN INJEKSI PLASTIK SKALA INDUSTRI KECIL

Jl. Gaya Motor Raya No 8, Jakarta, Indonesia Jl. Ganesha 10, Bandung, Indonesia 40132

PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI TEGANGAN VON MISSES DAN TEKANAN KONTAK TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) SELAMA PROSES GAIT CYCLE

Shrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik

PROSES NORMALIZING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSES MOLDING PEMBUATAN KEYMASCOD SEPEDA MOTOR MAULANA MUNAZAT

Simulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional

PENGARUH VARIASI WAKTU TERHADAP CACAT DAN KETEBALAN PRODUK PLASTIK PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMASI RANCANGAN PRODUK ROLLER BLIND UNTUK CV. SAMA JAYA

Gambar 1.1. Ilustrasi bagian-bagian sendi panggul (Amirouche dan Solitro, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.

STUDI PENYUSUTAN PRODUK KARET HASIL VULKANISASI DENGAN METODE INJEKSI

SIMULASI KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Peningkatan Kualitas Sambungan Las Baja Karbon Rendah Dengan Metode Taguchi

PELAPISAN PRODUK HASIL PRINTER 3 DIMENSI DENGAN DENGAN MENGGUNAKAN CAT DAN PELAPIS RESIN

PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SAMBUNGAN TULANG PANGGUL PRODUK INDONESIA

KAJIAN PENGARUH KETEBALAN PADA KUALITAS DAN MAMPU BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS: MODEL GELAS)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

Rizka Zahra Wulansari, Yuyun Estriyanto, S.T.,M.T., Budi Harjanto, S.T.,M.Eng.

DISAIN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN DIES SASIS MOBIL MINI TRUK ESEMKA

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke

PENINGKATAN KEKERASAN MATERIAL GYPSUM SETELAH MENCAPAI SUHU / TEMPERATUR PENGERINGAN

SIMULASI KONTAK KOMPONEN ACETABULAR PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar Ilustrasi sendi lutut yang sehat (kiri) dan sendi lutut yang telah cedera hingga mengalami osteoarthritis (kanan)

STUDI PERBEDAAN PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BOLA PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING

STUDI VARIASI SUHU TERHADAP KUAT MEKANIK SAMBUNGAN ANTARA BAJA DENGAN TEMBAGA PADA PROSES FURNACE BRAZING

IDENTIFIKASI MECHANICAL PROPERTIES DARI BAHAN DAUR ULANG POLYSTYRENE Taufik Nurhadi 1.a, Cahyo Budiyantoro 1.b, Harini Sosiati 1.c

BAB II TEORI HIP JOINT

PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Anatomi Femoral, Tibial, dan Patellar Component (teijin-nakashima.co.jp)

ANALISIS PENGENDALIAN CACAT PRODUK PADA PROSES PLASTIC INJECTION MOLDING DENGAN MATERIAL POLYPROPHYLENE

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

TUGAS AKHIR. PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

PEMBUATAN CETAKAN MELALUI METODE RAPID TOOLING PADA PEMBENTUKAN BOLA PLASTIK DENGAN PROSES ROTATIONAL MOLDING

BAB I PENDAHULUAN I-1

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

Analisa Gesekan Material Implantasi Prosthesis Pada Total Hip Joint Replacement Akibat Gerak Adduksi Abduksi Menggunakan Metode Elemen Hingga

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

PERHITUNGAN KEAUSAN PADA SISTEM KONTAK ROLLING-SLIDING MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD

ANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER

PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING

BAB I PENDAHULUAN. peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi.

Nama : Dwi Tarina W. NRP :

STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN

BAB III PROSES PERANCANGAN

DISTRIBUSI TEMPERATUR AREA PEMOTONGAN PADA PROSES DRAY MACHINING BAJA AISI 1045

ANALISYS TITIK KRITIS DESAIN DIE FENDER DEPAN BAGIAN LUAR MOBIL MINITRUCK ESEMKA NASKAH PUBLIKASI

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061

Bab III Metode Penelitian

Perbandingan Porositas Produk Hasil Injeksi Molding dan Pres Molding Pada Proses Pembuatan Hendel Pintu Mobil

11.1 Pemrosesan Material Plastik

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

ANALISIS PROSES MACHINING DIES OUTER FENDER DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER SESUAI KATALOG DAN KONDISI DI LAPANGAN

TUGAS SARJANA. Disusun oleh: TOMY PRASOJO L2E

BAB II TEORI KEAUSAN. 2.1 Pengertian keausan.

Mohammad Bagus E. H. 1, Hari Arbiantara 2, Dedi Dwilaksana 2. Abstrak. Abstract. Pendahuluan

PENGARUH CAMPURAN 50% POLYPROPYLENE, 30% POLYETHYLENE, 20% POLYSTYRENE TERHADAP VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES INJECTION MOLDING TIPE TEFORMA RN 350

Transkripsi:

SIMULASI NUMERIK INJECTION MOLDING UNTUK PEMBUATAN SPESIMEN POLYPROPYLENE ACETABULAR CUP PADA PENGUJIAN SAMBUNGAN HIP Agung Setyo Darmawan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jl. A. Yani, Tromol Pos I, Pabelan Kartasura, Surakarta 57102. Telepon (0271) 717417 ekst 222 Email: agungsetyod@yahoo.com Abstrak Sambungan Hip merupakan komponen penting dari sistem kerangka manusia. Sambungan ini terletak diantara pinggul dan pangkal tulang paha atas. Penyakit seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis dapat menyebabkan penggantian Sambungan Hip dengan tiruannya. Penggantian Sambungan Hip digambarkan sebagai prestasi terbesar bidang bedah ortopedi di abad 20. Komponen Sambungan Hip tiruan terdiri dari acetabular cup, femoral head, and femoral stem. Fenomena keausan yang terjadi pada acetabular cup dan femoral head dapat dianalisa secara akurat dengan mesin Hip Joint Simulator. Penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan lokasi saluran masuk, pola aliran, dan tekanan injeksi yang diperlukan dalam pembuatan spesimen acetabular cup dengan proses injection molding. CATIA V5R15 digunakan untuk menggambar benda kerja dari spesimen acetabular cup dengan jari-jari 24 mm. Gambar ini kemudian diimport ke Moldflow Plastic Insight 5.0 R1. Bahan yang digunakan adalah polypropylene PP 1032 dan tekanan injeksi adalah 5, 6, 7, 8, 9, 10, 40, 100 dan 150 MPa. Dari hasil simulasi numerik dengan piranti lunak Moldflow Plastic Insight 5.0 R1, saluran masuk ditempatkan pada pusat permukaan luar. Aliran PP 1032 cair merupakan aliran laminer dan bukan aliran turbulen. Tekanan 10 MPa atau lebih diperlukan untuk memproduksi acetabular cup dengan cetakan terbuat dari baja stavax supreme Kata Kunci: Hip, Injection Molding, Acetabular cup, Aliran laminar, Aliran turbulen PENDAHULUAN Sambungan Hip merupakan komponen penting dalam sistem kerangka manusia. Sambungan ini terletak diantara pinggul dan pangkal tulang paha atas. Sambungan Hip dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Sambungan Hip Manusia [2]. Penyakit utama pada Sambungan Hip adalah osteoarthritis. Osteoarthritis mempengaruhi 90 % dari populasi manusia sebelum usia 70 tahun. Penyakit lain pada Sambungan Hip meliputi rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, avascular necrosis, traumatic arthritis, collagen disorder, malignant bone tumours, dan Paget s disease [1]. Pada keadaan normal, tulang rawan pada Sambungan Hip permukaannya rata, halus seperti kaca. Sehingga ketika Sambungan Hip ini bergerak, gerakannya mulus. Karena tulang rawan ini tidak mempunyai saraf, maka gerakan Sambungan Hip tidak akan menimbulkan rasa sakit. Pada orang orang yang menderita penyakit osteoarthritis, tulang rawan pada sambungan Hip mengalami keausan atau penipisan akibat gesekan. Keausan atau penipisan ini akan mengakibatkan permukaan tulang rawan Sambungan Hip bergelombangan dan tidak rata. Selain menimbulkan rasa sakit, gerakan Sambungan Hip tidak lancar, kadang-kadang berbunyi, dan bahkan dapat menimbulkan pergeseran dari posisi normalnya [3]. Selanjutnya, Sambungan Hip perlu diganti dengan Sambungan Hip tiruan. Gambar skematik dari A-7

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Mesin Sambungan Hip tiruan diperlihatkan pada gambar 2a. Gambar 2b memperlihatkan foto sinar X dari penggantian secara total Sambungan Hip. Gambar 3 memperlihatkan komponen komponen dari Sambungan Hip tiruan. diterapkan berupa kombinasi karakteristik aliran dari cairan kental dan padatan elastik. Pada Injection Molding, bahan polimer termoplastik cair mengalir dibawah pengaruh tekanan dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah yang bertekanan rendah. Daerah bertekanan tinggi terbentuk pada injection nozzle dan berkurang sepanjang aliran menuju ke ujung aliran polimer. Kecepatan aliran tergantung dari konduktansi aliran dimana konduktansi aliran merupakan fungsi dari geometri dan kekentalan aliran [8]. Kualitas dari hasil Injection Molding tergantung pada baik desain cetakan (mold) maupun kondisi proses injection [9-10]. Sehingga kemudian penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan lokasi saluran masuk, pola aliran, dan tekanan injeksi yang diperlukan dalam pembuatan spesimen acetabular cup dengan proses injection molding. Gambar 2. (a) Gambar skematik dari Pengganti Sambungan Hip Total dan (b) Foto sinar X dari Pengganti Sambungan Hip Total [2]. Penggantian Sambungan Hip digambarkan sebagai prestasi terbesar di bidang bedah ortopedi pada abad duapuluh. Bidang ini selama sekitar empatpuluh tahun didominasi oleh Sambungan Hip tiruan dimana acetabular cup dibuat dari polimer sedangkan femoral head dan stem dibuat dari logam [4]. Penggunaan polimer untuk penggantian Sambungan Hip secara total telah bertambah dengan cepat pada tahun-tahun belakangan ini. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi yang baik antara sifat mekanik dan permukaannya dengan biocompatibility dan bioactivity [5]. Keausan acetabular cup tiruan dari polimer dapat mengakibatkan kelonggaran dan pergeseran sambungan dari kondisi normalnya sehingga selanjutnya akan mengakibatkan perlunya perbaikan atau pergantian ulang dari Sambungan Hip tiruan [6]. Pada saat ini, metoda yang paling akurat untuk menganalisa fenomena keausan pada pada Sambungan Hip adalah dengan melakukan pengujian dengan menggunakan mesin uji Hip Joint Simulator. Hip Joint Simulator mempunyai kemampuan untuk mereproduksi aspek mekanik dan kinematik yang kompleks dari Sambungan Hip manusia serta dapat mengakomodasi secara aktual bentuk dari tiruan Sambungan Hip. Acetabular cup dari bahan polimer dapat diproduksi dengan teknik Injection Molding. Injection Molding adalah satu dari teknik molding yang paling penting dan terkenal. Produk presisi tinggi dengan harga rendah dan produk berbentuk komplek dengan produktivitas tinggi dapat dihasilkan dengan Injection Molding [7]. Gambar skematik dari Injection Molding dapat dilihat pada gambar 4. Polimer termoplastik cair berkelakuan viscoelastic dimana karakteristik aliran akibat beban yang Gambar 3. Foto yang memperlihatkan komponenkomponen dari pengganti Sambungan Hip total tiruan. Komponen-komponen ini (dari kiri ke kanan) adalah: femoral stem, ball, acetabular cup insert, and acetabular cup [2] Gambar 4. Gambar skematik dari mesin Injection Molding [11] A-8

ISBN : 978-979-3980-15-7 Yogyakarta, 22 November 2008 METODOLOGI PENELITIAN Bahan spesimen acetabular cup untuk penelitian ini adalah polimer polypropylene PP 1032 dan bahan untuk cetakan (mold) adalah baja stavax supreme. Bentuk dan ukuran dari spesimen acetabular cup diperlihatkan dengan gambar teknik pada gambar 5. Spesimen ini kemudian digambar dengan menggunakan piranti lunak CATIA V5R15 seperti yang diperlihatkan pada gambar 6. Gambar hasil CATIA V5R15 kemudian diimport ke piranti lunak Moldflow Plastic Insight 5.0 R1 untuk dilakukan analisa. Analisa dilaksanakan dengan memberikan tekanan sebesar 5, 6, 7, 8, 9, 10, 40, 100, dan 150 Mpa diterapkan untuk mendesak polypropylene PP 1032 cair menuju ke rongga cetakan. dipilih pada permukaan sebelah luar untuk menghindari cacat akibat pemotongan polimer yang membeku pada saluran turun pada permukaan yang bergesekan. Pada permukaan luar, tidak akan terjadi kontak mekanik dengan komponen femoral head. Gambar 7. Hasil simulasi numerik untuk menentukan lokasi saluran turu terbaik. Hasil simulasi numerik terhadap waktu pengisian berdasarkan variasi tekanan dapat dilihat pada gambar 8 16. Gambar 5. Gambar teknik spesimen acetabular cup [1] Tekanan : 5 Mpa Fill time : 0,1063 s Gambar 8 Hasil simulasi numerik untuk waktu pengisian dengan tekanan injection 5 MPa. Gambar 6. Gambar acetabular cup hasil dari piranti lunak CATIA V5R15. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Lokasi saluran turun terbaik dapat ditentukan dengan gambar 7 yang dihasilkan dengan Moldflow Plastic Insight 5.0 R1. Cetakan hanya mempunyai satu saluran turun. Warna biru menunjukkan lokasi dimana sebaiknya injector diposisikan. Posisi saluran turun ini Tekanan : 6 Mpa Fill time : 0,1063 s Gambar 9 Hasil simulasi numerik untuk waktu pengisian dengan tekanan injection 6 MPa. A-9

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Mesin Tekanan : 7 Mpa Fill time : 0,1417 s Gambar 10. Hasil simulasi numerik untuk waktu pengisian dengan tekanan injection 7 MPa Tekanan : 10 Mpa Fill time : 1,035 s Gambar 13. Hasil simulasi numerik untuk waktu pengisian dengan tekanan injection 10 MPa Tekanan : 8 Mpa Fill time : 0,1688 s Gambar 11. Hasil simulasi numerik untuk waktu pengisian dengan tekanan injection 8 MPa Tekanan : 40 Mpa Fill time : 1,032 s Gambar 14. Hasil simulasi numerik untuk waktu pengisian dengan tekanan injection 40 MPa Tekanan : 9 Mpa Fill time : 1,036 s Gambar 12. Hasil simulasi numerik untuk waktu pengisian dengan tekanan injection 9 Mpa T mold : 40 C T melt : 240 C Tekanan : 100 Mpa Fill time : 1,023 s Gambar 15. Hasil simulasi numerik untuk waktu pengisian dengan tekanan injection 100 MPa A-10

ISBN : 978-979-3980-15-7 Yogyakarta, 22 November 2008 Gambar 8 12 dan tabel 1 memperlihatkan bahwa shorts sort (aliran tidak memenuhi rongga cetak) terjadi pada tekanan injection 5, 6, 7, dan 8 MPa. Pada tekanan 9 MPa atau lebih, rongga cetakan penuh terisi dengan polypropylene PP 1032. Gambar 17 memperlihatkan bahwa untuk tekanan injection 9 MPa keatas, semakin tinggi tekanan injection, semakin pendek waktu pengisiannya, tetapi tidak terjadi perbedaan waktu yang besar. Tekanan : 150 Mpa Fill time : 1,020 s Gambar 16. Hasil simulasi numerik untuk waktu pengisian dengan tekanan injection 150 Mpa Hasil simulasi numerik ini kemudian dibuat tabel seperti terlihat pada tabel 1 dan grafik seperti terlihat pada gambar 17. Tabel 1. Hasil simulasi numeric pada polypropylene PP 1032 dengan Moldflow Plastic Insight 5.0 R1 No Pressure (MPa) Filling Time (s) Volume (%) 1 5 0.1063 2.61 2 6 0.1063 2.61 3 7 0.1417 4.78 4 8 0.1688 5.13 5 9 1.036 100 6 10 1.035 100 7 40 1.032 100 8 100 1.023 100 9 150 1.020 100 1.2000 1.0000 0.8000 0.6000 0.4000 0.2000 0.0000 Pressure Vs Filling Time Curve 0 20 40 60 80 100 120 140 160 Pr essur e (MPa) Gambar 17. Grafik tekanan vs waktu pengisian Gambar 8 16 memperlihatkan bahwa aliran jenis jetting ( aliran turbulen) tidak terjadi pada seluruh simulasi. Seluruh hasil simulasi memperlihatkan bahwa aliran yang terjadi adalah aliran laminer. KESIMPULAN Dari penelitian ini, diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Lokasi saluran masuk dipilih pada pusat permukaan sebelah sebelah luar 2. Aliran jetting tidak terjadi pada semua simulasi numerik. 3. Tekanan injection 9 MPa atau lebih diperlukan untuk memproduksi spesimen acetabular cup dari bahan polimer polypropylene PP 1032 dengan jarijari 24mm dengan cetakan Stavax Supreme Steel. Semakin tinggi tekanan injection, semakin pendek waktu pengisiannya, tetapi tidak terjadi perbedaan waktu yang besar. PERSANTUNAN Ucapan terima kasih dan penghargaan saya sampaikan kepada kolega saya Bambang Waluyo Febriantoko dan Aziz Dody Purnomo atas budi baik berupa dukungan dan bantuan dalam mempersiapkan dan melakukan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Bowsher, J.G., 2001, Accelerated Wear Testing Methodologies for Total Hip Replacements, Ph.D Thesis, Queen Mary University of London. [2] Callister, W.D., 2007, Materials Science and Engineering: An Introduction 7ed, John Wiley and Son, New York. [3] Sholekhudin, M., 2007, Kegemukan bikin Shock Absorber Tubuh Rusak, Intisari November 2007, hal 18-25. [4] Dowson, D., 2001, New Joints for the Millennium: Wear Control in Total Replacement Hip Joints, Proc Institute of Mechanical Engineers Vol. 215 Part II, page 335-358. [5] Wilches, L.V., Uribe, J.A., Toro, A., 2008, Wear of Materials Used for Artificial Joints in Total Hip replacement, Wear 265, page 143-149 [6] Alhassan, S., Goswami, T., 2008, Wear Rate Model for UHMWPE in Total Joint Application, Wear 265, page 8-13 [7] Yokoi H., Masuda, N., Mitsuhata, H., 2002, Visualization Analysis Of Flow Front Behavior During Filling Process Of Injection Mold Cavity By Two-Axis Tracking System, Journal of Materials Processing Technology 130-131, page 130 131. A-11

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Mesin [8] Ozdemir, A., Uluer, O., Guldas, A., 2004, Flow Front Advancement of Thermoplastic Material during Filling Stage of a Mold Cavity, Polymer Testing 23, page 957-966. [9] Min, B.H., 2003, A Study on Quality Monitoring of Injection-molded Parts, Journal of Materials Processing Technology 136, page 1-6. [10] Bergstrom, J., Thuvander, F., Devos, P., Boher, C., 2001, Wear Of Die Materials In Full Scale Plastic Injection Moulding of glass fibre reinforced polycarbonate, Wear Vol. 251, page 1511-1521 [11] Ashby, M., Shercliff, H., Cebon, D., 2007, Materials Engineering, Science, Processing, and Design, Butterworth-Heinemann, Oxford A-12