PERNIK KAJIAN WACANA, oleh Djatmika Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memper banyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN: 979-979-262-290-1 Cetakan ke I, tahun 2014
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrobbil alamin, rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia dan ijin-nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan buku ini. Buku ini disusun untuk siapapun yang tertarik untuk mengenal dan mendalami ilmu analisis/kajian wacana. Judul buku PERNIK KA- JIAN WACANA menunjukkan bahwa materi yang disajikan di dalam buku ini adalah beberapa kasus dan fenomena kebahasaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang dikaji secara diskursif. Setiap model kajian disajikan dengan memperlihatkan bagaimana sebuah pendekatan tertentu seperti pragmatik, sosiolinguistik, systemic functional linguistics, dan sebagainya digunakan. Sementara itu, bahasa yang menjadi media wacana yang menjadi objek kajian juga bervariasi bisa bahasa Jawa, bahasa Indonesia, atau bahasa Inggris. Lebih lanjut, wacana yang dibahas juga beragam bisa berbentuk wacana dongeng anak, wacana hukum, wacana tindak kriminal, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa analisis wacana itu bersifat umum bisa dilakukan untuk berbagai wacana yang direpresentasikan oleh berbagai bahasa, dan pendekatan kajiannya pun bisa dilakukan dengan salah satu dari berbagai pendekatan. Dengan demikian, para pembaca
vi Pernik Kajian Wacana dapat memilih kajian mana dan dengan pendekatan apa yang dapat melengkapi ketertarikan akan kajian wacana dalam ilmu kebahasaan. Tentu saja sudah ada beberapa buku yang ditulis dengan pembahasan dan fokus kajian yang sejenis dengan buku ini, dan masingmasing dari buku tersebut akan memiliki signifikansi yang berlainan. Sebagai akomodasi berbagai pernik yang muncul dalam khasanah kajian wacana, setiap bahasan yang dimuat dalam setiap bab dalam buku ini adalah hasil dari sebuah projek atau penelitian. Oleh karena itu, setiap bab tersebut akan memperlihatkan kepada pembaca objek kajian yang dibidik, metodologi yang diterapkan, prosedur dan hasil analisis setiap kajian. Karena fokus kajian dari setiap projek tersebut berbeda, maka setiap bab dalam buku ini akan menyajikan sebuah uraian wacana dengan keunikan dan ketertarikan yang berbeda pula. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada nara sumber yang telah banyak memberikan masukan tentang materi yang menjadi bahan kajian dalam buku ini, kepada para mahasiswa yang terlibat dalam pencarian data dan proses analisis. Selain itu, terima kasih juga saya sampaikan kepada istri dan empat anak saya yang selain telah memberikan dorongan juga telah mencarikan beberapa ide kajian yang menjadi bahasan dalam buku ini. Penulis sadar sepenuhnya, bahwa buku ini masih jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh karena itu, masukan dan kritik para pembaca selalu penulis harapkan untuk perbaikan. Akhirnya, semoga apa yang penulis sajikan ini dapat bermanfaat, khususnya kepada penulis pribadi dan umumnya kepada para pembaca. Amien. Surakarta, April 2014 Penulis, Prof. Dr. Djatmika, M.A.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Wacana dan Tindak Komunikasi 2 1.2 Ragam Kompetensi Wacana 8 1.3 Peran Kompetensi Wacana dalam Upaya Memitigasi Konflik 16 1.4 Isi dan Alur Buku 18 BAB 2 MEMBACA WACANA JAWA 21 2.1 Gambaran Umum 21 2.2 Etnis Jawa dan Bahasa Jawa 22 2.3 Dialog dan Konflik 24 2.4 Indirectness: Riskan dan Mahal 26 2.5 Cara Membaca Wacana yang Lebih Rumit: Wangsalan dan Sasmita 33 BAB 3 KAJIAN WACANA TEKS DONGENG JAWA 41 3.1 Gambaran Umum 41 3.2 Dongenge Kancil karo Asu Belang: Sebuah Kasus Keteledoran 44 3.3 Konfigurasi Teks Cerita 46 v vii
viii Pernik Kajian Wacana 3.4 Fitur-fitur Kebahasaan yang Bermasalah 47 3.5 Fitur-fitur Moral yang Bermasalah 49 3.6 Penutup 51 BAB 4 KAJIAN WACANA BERITA TINDAK KRIMINAL 53 4.1 Gambaran Umum 53 4.2 Teks Berita Tindak Kriminal 55 4.3 Pnerapan dalam Kajian Teks Kriminal 65 4.4 Pola Ideologi Penulis Teks Berita 92 4.5 Implikasi 96 BAB 5 KAJIAN WACANA TEKS HUKUM 99 5.1 Gambaran Umum 99 5.2 Teks Hukum dan Strategi Pemahaman Teks Hukum 101 5.3 Contoh Kajian Wacana Teks Hukum 104 5.3 Implikasi 113 BAB 6 MEMBACA WACANA GAUL REMAJA 115 6.1 Gambaran Umum 115 6.2 Wacana Permainan Bahasa 117 6.3 Wacana SMS Gaul di Kalangan Remaja 119 6.4 Kompetensi Wacana untuk Membaca Teks SMS Gaul 126 BAB 7 MEMBACA KASUS WACANA SOSIAL PEMBERIAN NAMA PANGGILAN JAWA 129 7.1 Gambaran Umum 129 7.2 Beberapa Kasus Pemberian Nama Panggilan 130 7.3 Kasus di Komunitas Tutur Bahasa Jawa 133 7.4 Alasan dan Latar Belakang Pemberian Nama 139 7.5 Fungsi Pragmatis Nama Panggilan dalam Interaksi di dalam Masyarakat 141 7.6 Penutup 143 DAFTAR PUSTAKA 145 -oo0oo-
Bab 1 PENDAHULUAN Dalam kehidupan manusia, bahasa memiliki peran yang sangat sentral. Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa secara sosial dan kultural seorang manusia harus berinteraksi dengan manusia lain guna memenuhi kebutuhan masing-masing dan interaksi itu dilakukan dengan bahasa. Seperti jamak dipahami, bahasa memiliki banyak bentuk. Kebanyakan manusia menggunakan bahasa bunyi sebagai alat komunikasinya, sedangkan sebagian manusia lain yang dikarenakan kondisi fisik tertentu harus menggunakan bahasa bentuk lain, misalnya bahasa isyarat untuk tujuan yang sama. Apapun variasi bentuk bahasa yang digunakan, dapat dikatakan di sini bahwa pada pokoknya setiap manusia memerlukan interaksi untuk kelangsungsan hidupnya, dan interaksi tersebut akan diakomodasi oleh seperangkat alat komunikasi yang disebut sebagai bahasa. Interaksi antara dua pecakap akan sedikit mengalami permasalahan manakala masing-masing dari pecakap itu memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Secara faktual setiap budaya akan memiliki kaidah, norma, aturan, dan kepercayaan sosial dan kultural yang khas dan berbeda dengan budaya yang lain. semua aspek sosial budaya ini tentu saja akan memiliki pengaruh terhadap penggunaan budaya di
2 Pernik Kajian Wacana dalam interaksi sehari-hari, atau dengan kata lain aspek-aspek budaya tersebut mempengaruhi perilaku kebahasaan para pelaku komunikasi. Dengan demikian, ada kemungkinan terjadinya kesalahpahaman antara dua pecakap tersebut bahkan bisa terjadi pula komunikasi yang dilakukan oleh dua pelaku komunikasi yang berlatar belakang budaya sama. Hal ini bisa terjadi karena masing-masing pecakap dimungkinkan memiliki pemahaman aspek budaya yang berlainan. Dengan kata lain, dua pecakap yang tidak share background knowledge yang sams akan memiliki kemungkinan untuk menemukan permasalahan pemahaman di dalam interaksi mereka. Fenomena seperti ini menunjukkan bahwa memahami wacana secara utuh dalam sebuah interaksi sangatlah penting bagi setiap pecakap. Para pengguna bahasa secara alamiah telah danakan terus memilih bermacam-macam cara kebahasaan untuk melangsungkan interaksi secara efektif. Selain kadiah kebahasaan, setiap pelaku komunikasi harus pula mempertimbangkan berbagai hal yang berada di atas tataran bahasa agar interaksi yang terjadi berjalan sesuai dengan tujuan sosial yang dimaksudkan. Dengan kata lain, untuk mencapai keefektifan sebuah komunikasi, setiap pecakap harus itu harus memiliki apa yang disebut sebagai kompetensi wacana. 1.1 Wacana dan Tindak Komunikasi Wacana oleh para analis wacana dikatakan sebagai sebuah bentuk penggunaan bahasa. Konsep yang sederhana ini bukanlah definisi yang sudah final untuk konsep sebuah wacana karena lebih jauh para ahli itu, seperti yang diungkapkan oleh Van Dijk (1997a: 2), kemudian memperkenalkan sebuah konsep wacana yang dipandang lebih luas cakupannya. Konsep itu tidak hanya menyangkut penggunaan bahasa, tetapi lebih dari itu, melibatkan pula beberapa komponen penting yang lain dari konsep wacana, yaitu di antaranya dengan melibatkan siapa yang menggunakan bahasa, bagaimana menggunakannya, mengapa menggunakannya, dan kapan menggunakannya. Sejalan de-