Jembatan Srandakan. Penurunan Pilar Jembatan akibat Degradasi Dasar Sungai dan Erosi Lokal

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TRANSPORTASI JALAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2005

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

GROUNDSILL PENGAMAN JEMBATAN KRETEK YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

Buletin Edisi Oktober Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi September Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

Buletin Edisi November Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 KATA PENGANTAR

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

Buletin Edisi Januari Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Mei Tahun 2016 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Sleman, Februari 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI MLATI. AGUS SUDARYATNO, S.Kom, MM NIP

Buletin Bulan Februari Tahun 2016 PENGANTAR

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

Buletin Bulan Januari Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Bulan Maret Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Edisi April 2018 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Juli Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Juni Tahun 2016 KATA PENGANTAR

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GERUSAN LOKAL 8/1/14 19:02. Teknik Sungai

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

EVALUASI DAN PENATAAN TRAYEK ANGKUTAN AKDP PROVINSI DIY

PENETAPAN SEKOLAH INKLUSI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Buletin Bulan April Tahun 2016 PENGANTAR

PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. (PERDA DIY) NOMOR : 1 TAHUN (1/1971)

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga untuk memperpendek serta mempersingkat lintasan maka dibutuhkan

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

Jembatan Kereta Api BH 474 Sungai Comal Lintas Semarang- Cirebon Permasalahan erosi lokal di sekitar pilar jembatan

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR SEKOLAH SMA / MA BERDASARKAN JUMLAH NILAI UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Jembatan yang di bahas pada tugas akhir ini terletak di Ngargogondo,

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK

PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Kementerian Pekerjaan Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo 3.1 TINJAUAN KONDISI UMUM KABUPATEN KULON PROGO

Menimbang. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17 dan Pasal 24 peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2013 tentang Tata Cara

No. Klasifikasi Medan Jalan Raya Utama 1 Datar (D) 0 9,9 % 2 Perbukitan (B) 10 24,9 % 3 Pegunungan (G) >24,9 %

BAB I PENDAHULUAN. Jembatan adalah suatu konstruksi yang menghubungkan dua bagian jalan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I.1 Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jurang, lembah, jalanan, rel, sungai, badan air, atau hambatan lainnya. Tujuan

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

FORUM TEMATIK BIDANG SARPRAS

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN

PETUGAS PIKET PADA JALUR LEBARAN TAHUN 2013 M/1434 H

DAFTAR SEKOLAH SMP / MTs / SMPT BERDASARKAN JUMLAH NILAI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1.1. Peta Potensi Ikan Perairan Indonesia (Sumber

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMK SWASTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 KOMPETENSI KEAHLIAN / PAKET KEAHLIAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG JEMBATAN IRUNG PETRUK KABUPATEN KULON PROGO DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON PRATEGANG TIPE I-GIRDER

Perbandingan K-Means dan K-Medoids Clustering terhadap Kelayakan Puskesmas di DIY Tahun 2015

BAB V KESIMPULAN. 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti

DAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN ABSTRACK

PENGANTAR PONDASI DALAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

Kata kunci: AHP, Kriteria, Penanganan, Alternatif Gelagar Balok Tipe T, Pile Slab, Gelagar Girder Baja

S. Code. Istiarto JTSL FT UGM 2

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

PENGENDALIAN SEDIMEN. Aliran debris Banjir lahar Sabo works

Kata kunci : Jembatan Pagotan Pacitan, pondasi tiang pancang, pondasi sumuran.

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Pembagian Ruas Lokasi Penelitian

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO REKAP PESERTA UJIAN NASIONAL SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 ** DAFTAR CALON PESERTA UJIAN NASIONAL **

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu fungsi pembangunan sabo dam adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM WILAYAH YOGYAKARTA DENGAN METODE ATENUASI PATWARDHAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN BADUNG UTILITAS TERPADU DAN JEMBATAN BENTANG PANJANG

FONDASI DALAM BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jembatan yang dibahas terletak di Desa Lebih Kecamatan Gianyar

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

Struktur dan Konstruksi II

ANALISIS PERSEBARAN IKLIM KLASIFIKASI OLDEMAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.

ABSTRAKSI STUDI EVALUASI DESAIN BANGUNAN BAWAH ( PONDASI TIANG PANCANG ) JEMBATAN WANGKAL - PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. membangun daerah-daerah tertinggal dan terpencil, maka pembangunan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Transkripsi:

Jembatan Srandakan Penurunan Pilar Jembatan akibat Degradasi Dasar Sungai dan Erosi Lokal Foto: Tito Agung Wicaksono (MPBA 2002) Istiarto (2002, 2003, 2005, 2006) Video: Rachmad Jayadi (2002) Naskah: Istiarto

Jembatan Srandakan Lintas Kab. Bantul Kab. Kulon Progo, km 23.170 dari Yogyakarta. Menyeberangi K. Progo hilir. Terpanjang di P. Jawa, 531 m. Fondasi dan pilar (2 dari 58 pilar) turun. 2

Bantul Pilar #26 #25 Jembatan darurat tipe Bailley Kulon Progo Kali Progo Kegagalan pilar jembatan: fondasi pilar #25 dan #26 turun. 3

Bts. Jateng Ke Purworejo Karangnongko LOKASI JEMBATAN SRANDAKAN NO. 26.011.001.0, KM. 23,170 (YK), RUAS 011.P (SRANDAKAN - TOYAN) Samigaluh 045 Dekso Kab. Magelang Prov. Jawa Tengah Kalibawang 006 040 Ke MAGELANG Klangon SLEMAN 037 Tempel 001 Kaliurang 013 Pakem Pulowatu 039 037 013 Cangkringan Ke SURAKARTA Tegalsari 046 002 Ngaglik Kalasan Prambanan Congot 007 Temon 007 047 Waduk Sermo WATES 006 062 Toyan Pengasih 026 Dayakan 011 Nanggulan / Kembang Milir 044 027 Sp. Galur Sentolo 005 043 008 004 036 2 Ngijon Klangon Srandakan Pandak Sedayu Samas 004 041 009 010 042 BANTUL 012 009 010 012 Palbapang 061 Kretek 1 Mlati Bakulan Parangtritis YOGYAKARTA 058 014 Singosaren Barongan Dawung 050 050 Janti 014 028 038 033 059 003 Sampakan 015 Piyungan Pandean Panggang Mk. Imogiri 060 017 016 Patuk Sambipitu 017 2 Playen Paliyan Temanggung Gading 021 020 022 020 048 018 Gledag 019 WONOSARI 034 049 Nglipar Bulu 048 030 023 Sumur 032 Semuluh Candirejo 029 Blimbing Pandanan 024 025 Semin 023 Kr.Mojo Ngeposari 031 Pecucak 030 031 020 Trowono Bedoyo 030 Jl. Nasional Jl. Provinsi Jembatan Srandakan Ngungap 4 051 Ngobaran Kemiri 035 035 Baron Mulo 034 052 Tepus 053 Wediombo Baran (Rongkop) 055 Jepitu Jerukwudel 054 053 056 05 Duwet Sadeng

Jembatan Srandakan pada akhir era 90-an. 5

Riwayat 6

Tahun 1925-1929 Dibangun 1925, selesai 1929 Jembatan lori angkutan tebu. Panjang jembatan 531 m (59 bentang @ 9 m). Bangunan bawah pilar ganda (gabungan 2 tiang), fondasi tiang pancang beton 20 20 cm 2 (8 buah kelompok tiang pancang). Kondisi dasar sungai ( ). 7

Tampang lintang dan pilar jembatan pada tahun 1925. 8

9

Alih fungsi dari jembatan lori angkutan tebu menjadi jalan raya. Bangunan atas gelagar baja dengan lantai kayu jati dan glugu lebar 3,3 m. Bangunan bawah tidak diubah pilar ganda (gabungan 2 tiang), fondasi tiang pancang beton 20 20 cm 2 (8 buah kelompok tiang pancang). Kondisi dasar sungai ( ). 1951 10

1962 Lantai kayu berangsur-angsur diganti dengan lantai beton. 11

Tahun 1979-1985 Rehabilitasi dan peningkatan panjang tetap: 531 m 531 m, lebar ditambah: 3,3 m 5,5 m. Bangunan atas struktur komposit 19 bentang (171 m) dan voided slab Buntu 40 bentang (360 m). Bangunan bawah tetap pilar ganda (gabungan 2 tiang), fondasi tiang pancang beton 20 20 cm 2 (8 buah kelompok tiang pancang). Kondisi dasar sungai ( ). 12

Dekade 90-an Fenomena degradasi dasar sungai K. Progo, gerusan lokal di sekitar pilar jembatan, peningkatan volume lalu lintas. 20000 15000 10000 5000 LHR 0 1984 1995 2000 13

Referensi elevasi: lantai jembatan Dekade 90-an 1925 2000 Lebar sungai 531 m 400 m El. dasar sungai 7,30 m 3,08 10,38 m El. dasar pile cap 5,40 m 5,40 m El. muka air min. 5,15 m 1,85 7,00 m El. muka air max. 1,20 m 4,70 5,90 m 14

Jembatan Srandakan pada akhir era 90-an. 15

Groundsill tidak disetujui. Sheet pile tidak disetujui. Bronjong Upaya Penanganan menyelimuti tiang pancang di bawah poer (pile cap), lantai di hilir jembatan. 16

Bronjong selimut, lantai hilir. Upaya Penanganan Dilaksanakan pada tahun anggaran 1997/1998, 1998/1999. 17

Upaya pengamanan pilar jembatan dengan selimur bronjong. 18

Usaha perlindungan pilar jembatan dengan selimut bronjong. 19

Pelaksanaan perlindungan pilar dengan konstruksi bronjong. 20

Galian untuk lantai hilir dari konstruksi bronjong (sebelum kegagalan pilar). 21

Lantai hilir konstruksi bronjong. 22

Selimut dan lantai hilir, konstruksi bronjong. 23

Selimut dan lantai hilir, konstruksi bronjong. 24

Penanganan tidak tuntas Upaya Penanganan tidak semua tiang pancang diselimuti bronjong, masalah berpindah pada pilar yang tidak diselimuti. 25

Pelindungan pilar dengan selimut bronjong yang tidak tuntas. 26

Pelindungan pilar dengan selimut bronjong yang tidak tuntas. 27

Pasca Penempatan Bronjong Gerusan lokal selimut bronjong penyempitan luas tampang 9 m 7 m di bagian atas, 9 m 1 m di bagian bawah (dasar selimut bronjong), kecepatan aliran di antara pilar bertambah. Faktor lain struktur tanah dasar: pasir dan granular (mudah lepas), desain yang kurang pas. gerusan lokal bronjong rusak 28

Gerusan lokal Kegagalan Pilar Jembatan tiang pancang yang tertanam tinggal 1 s.d. 2 m, daya dukung fondasi berkurang point bearing saja, friction tidak ada lagi. 29

19 April 2000 Kegagalan Pilar Jembatan sebuah tronton bermuatan penuh semen melintas jembatan. 20 April 2000 tiang pancang No. 25 turun 1,39 m. 30

Pilar #26 Pilar #25 Kegagalan pilar #25. 31

Pilar #25 Pilar #26 Kegagalan pilar #25. 32

21 April 2000 Kegagalan Pilar Jembatan tiang pancang No. 26 menyusul turun. 33

Pilar #26 Pilar #25 Kegagalan pilar #25 dan #26. 34

Pilar #25 Pilar #26 Kegagalan pilar #25 dan #26. 35

Penanganan Pasca Kegagalan Pilar Jembatan Jembatan darurat tipe Bailley. Perbaikan lantai hilir. 36

Penanganan pasca kegagalan pilar: jembatan darurat tipe Balley. 37

38

39

40

41

Penanganan Pasca Kegagalan Perbaikan lantai hilir Pilar Jembatan tetrapod di bagian alur sungai yang dalam (di hilir pilar #25 dan #26), batu kosong (dry rip rap) untuk perataan, lantai hilir dengan konstruksi bronjong di seluruh lebar sungai. 42

Perbaikan lantai hilir dengan konstruksi bronjong, pasca kegagalan pilar. 43

Pembangunan kembali lantai hilir pasca keruntuhan pilar #25 & #26. 44

Lantai hilir dengan konstruksi bronjong pasca kegagalan pilar. 45

Selimut bronjong tersingkap dalam 1x banjir. 46

Juni 2002 Jembatan Srandakan Beberapa selimut bronjong tampak rusak. Lantai hilir tidak ada lagi. 47

Jembatan Srandakan Februari 2003

Bantul Kulon Progo K. Progo pada musim hujan. 49

Bantul Kulon Progo 50

51

52

Lantai hilir dengan bronjong dan tetrapod beton, dibangun kembali sekitar November 2002. 53

Tetrapod beton di hilir jembatan untuk perlindungan pilar. 54

Tetrapod di hilir jembatan untuk perlindungan pilar. 55

Jembatan Srandakan Oktober 2005

57

Pembangunan jembatan baru di hilir jembatan lama. 58

Pembangunan jembatan baru di hilir jembatan lama. 59

Jembatan Srandakan II Bentang Panjang 626,75 m (17 bentang) Lebar jembatan 11 m, lebar jalan 8 m Struktur atas Prestressed concrete beam (type I girder) 14 bentang: 70 girder @ 35 m 3 bentang: 15 girder @ 20 m Struktur bawah Fondasi sumuran 16 pilar tipe round-nosed pier 60

61

62

63

64

Jembatan Srandakan The End