BAB I PENDAHULUAN. dan meraup keuntungan dari kebiasaan buruk merokok di Indonesia. jumlah perokok 51,1 persen dari total penduduknya.

dokumen-dokumen yang mirip
tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Ike Wijayanti dalam iklan Kehilangan Pita Suara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB 1 PENDAHULUAN. merokok namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok masih

BAB I PENDAHULUAN. dan konsumsi dalam masyarakat/ khalayak. yang menjual jasa pada pengusahan rokok.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01

BAB II PROFIL PEROKOK DI JAWA BARAT DAN ILM ANTI ROKOK DI INDONESIA. ribu di antaranya adalah perokok pasif (

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seluruh dunia sejak satu dekade yang lalu (Mayasari, 2007). Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.2 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rokok pada remaja yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dibahas simpulan hasil penelitian, yaitu berupa uraian

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media pandang dengar (audio visual) yang paling kuat

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari abad kedua puluh satu. Menurut badan kesehatan dunia WHO ( World

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga

dipandang oleh anggota masyarakat Indonesia (Wulandari, 2007). serius pada orang-orang yang bukan perokok.

ROKOK DAN IKLAN ROKOK

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

BAB I PENDAHULUAN. pikir, selera, keinginan dan kebutuhan konsumen. konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui periklanan.

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan masalah yang kompleks. Merokok tidak saja berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa abad yang lalu pada waktu penduduk dunia belum sepadat

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

BAB I PENDAHULUAN. pesat di dunia khususnya di Indonesia menyebabkan banyaknya penguna rokok mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Untuk Variabel (X) Efek Iklan. No. Responden (diisi oleh peneliti)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari semakin banyaknya perusahaan baru dan jenis atau

I. PENDAHULUAN. diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. Industri rokok di Indonesia telah berkembang dari sebuah industri

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dihembuskan kembali sehingga mengeluarkan asap putih keabu-abuan. Perilaku merokok

berkembang yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok yang tinggi. Program anti tembakau termasuk dalam 10 program unggulan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia. Kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dalam kehidupan manusia.remaja mulai memusatkan diri pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

BAB I PENDAHULUAN. umum. Saat ini kegiatan merokok adalah kebutuhan bagi sebagian orang, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang tepat bagi perusahaan dengan melakukan komunikasi ke pasar. konsumen agar dapat membeli produk mereka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

I. PENDAHULUAN. sudah menjadi kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat, sehingga meskipun telah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Rokok memiliki kandungan bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan dan bisa menyebabkan kecanduan,serta berbagai macam penyakit seperti serangan jantung, kanker dll. Itu karena bahan yang terkandung dalam sebatang rokok tak baik untuk kesehatan diantaranya meliputi nikotin, dan tar. Selain berbahaya bagi diri sendiri asap pembuangan yang dikeluarkan juga berdampak buruk bagi kesehatan orang orang yang berada di sekitar atau lebih biasa disebut perokok pasif. Namun hal ini tidak membuat takut para perokok aktif untuk terus mengkonsumsi. Ini terbukti dari bertambah banyaknya produsen dan pabrik pabrik rokok di Indonesia baik brand lokal maupun mancanegara yang menjual dan meraup keuntungan dari kebiasaan buruk merokok di Indonesia. Konsumen rokok di indonesia semakin tahun semakin meningkat. Ini terbukti dari informasi yang didapat oleh penulis yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak se-asia Tenggara, dengan jumlah perokok 51,1 persen dari total penduduknya. 1 Tak terkecuali jumlah perokok usia muda. 1 http://www.antaranews.com/berita/478550/51-persen-penduduk-indonesia-perokok-terbesardi-asia-tenggara

2 Berdasarkan data terakhir Riset Kesehatan Dasar 2013, perokok aktif mulai dari usia 10 tahun ke atas berjumlah 58.750.592 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 56.860.457 perokok laki-laki dan 1.890.135 perokok perempuan. Hasil penelitian pun menunjukkan, setiap hari ada 616.881.205 batang di Indonesia atau 225.161.640.007 batang rokok dibakar setiap tahunnya. Jika harga 1 batang rokok Rp 1.000, maka uang yang dikeluarkan lebih dari 225 trilyun Rupiah. 2 Menkes mengatakan, Salah satu tantangan yang harus kita sikapi bersama dalam pengendalian merokok adalah masih kuatnya iklan, promosi, dan sponsor perusahaan rokok. Ini dilakukan secara masif dan intensif dan tertuju pada anakanak agar menjadi perokok pemula. Karena salah satu pendekatan yang secara langsung dapat mempengaruhi sikap konsumen, tanpa perlu mengubah kepercayaan konsumen terhadap produk adalah dengan sebuah iklan 3. Data dari GATS pada tahun 2011 mengungkapkan 47,6 orang dewasa melihat iklan rokok di toko atau penjualan, sedangkan 82,5 orang dewasa melihat iklan rokok di luar toko, seperti sponsor acara olahraga dan lain sebagainya. 4 Persaingan iklan rokok yang berada di media massa saat ini cenderung membuat khalayak mudah memahami isi pesan bahkan tak jarang di praktekan di kehidupan sehari-hari. Dengan demikian bisa terus berexistensi dan mendapatkan 2 http://health.kompas.com/read/2015/06/03/110000223/jumlah.perokok.indonesia.10.kali.lipa t.penduduk.singapura 3 Simamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010, hal. 173\ 4 http:// Swa.co.id/business-research/indonesia-berada-di-urutan-ketiga-jumlah-perokokterbesar-di-dunia

3 pasar yang bagus di indonesia. seakan membuat efek samping negatif rokok menghilang. Perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih mempengaruhi daya saing produk untuk beriklan, membuat sebuah iklan terlihat lebih menarik serta kreatif dengan tujuan menawarkan produknya kepada khalayak, sehingga khalayak lebih mudah mengingat dan terpengaruh untuk mencoba dan membeli produk yang ditawarkan. Tidak di ragukan bahwa iklan sudah menjadi makanan kita sehari-hari, karena tak hanya di televisi, iklan juga ada dimana mana disurat kabar, poster-poster, billborad, di sepanjang jalan dan dipertokoan. Dengan berbagai macam pesan yang disampaikan untuk membuat konsumen aware akan keberadaan merk suatu produk, tanpa memikirkan dampak yang negatif bagi lingkungan di sekitar. Wacana penggunaan pesan sebagai daya tarik sebuah iklan adalah suatu hal yang biasa dilakukan. Hal itu dikarenakan makna pesan yang terdapat dalam iklan yang digambarkan pada realita kehidupan sering terjadi dan di temui dalam keseharian manusia dan sangatlah dekat, maka tak jarang kalau pesan moral tersebut digunakan sebagai inspirasi atau contoh hidup. Dalam dunia periklanan, pesan moral sering menjadi kriteria dari sebuah konsep iklan. Pada umumnya pesan moral yang disampaikan sebuah iklan menyangkut kegiatan dan kebiasaan yang sering kita jumpai dan terkadang dialami pada diri masing-masing. Dalam realita kehidupan, subjek di anggap telah mewakili keseharian kita dan mampu menggugah emosi para permirsa nya.

4 Hasil penelitian menunjukan bahwa para konsumen mengembangkan sikap mereka terhadap iklan. Seperti sikap konsumen terhadap suatu produk. Sikap konsumen terhadap iklan dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap merk. Tak kurangnya seperti iklan produk rokok yang selalu memberikan pesan moral dalam kehidupan namun di kemas secara sederhana seakan diri kita melakukan hal yang sama. Oleh karena itu Departemen Kesehatan memiliki syarat dan ketentuan khusus bagi iklan rokok di indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pertumbuhan perokok, yaitu dengan memperketat peraturan khusus bagi peredaran rokok yang terkait dengan pengiklan dan konsumennya. Selain itu iklan layanan masyarakat menjadi salah satu opsi pemerintah untuk mempersuasikan khalayak agar dapat mengurangi pengkonsumsi rokok di indonesia, karena pada dasarnya iklan layanan masyarakat adalah sebuah iklan yang non komersil dan bertujuan untuk merubah suatu kebiasan sosial atau gaya hidup suatu kelompok maupun individu. 5 Penayangan Iklan Layanan Masyarakat itu sendiri bertujuan untuk memperkuat pencantuman peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok yang sudah dimulai sejak 24 Juni 2014 lalu, serta meningkatkan kesadaran berhenti merokok, mencegah para perokok pemula, dan membebaskan masyarakat 5 Khasali, rhenald. Manajemen periklanan konsep dan aplikasinya cet v. Jakarta.2011. pustaka utama grafiti.

5 dari asap rokok pasif (Jumat,10 Oktober-2014) 6. Iklan Layanan Masyarakat yang menampilkan testimoni penderita kanker tenggorokan akibat merokok aktif ini akan ditayangkan selama 2 minggu berturut di 7 stasiun televisi swasta nasional dan di bioskop Jakarta (3 bioskop XXI dan 1 bioskop Blitzmegaplex). Tidak hanya itu Departemen kesehatan juga membuat iklan berhentilah merokok, dengan konsep testimoni masyarakat perokok pasif yang kehilangan pita suara karena berada di sekitar perokok aktif. Iklan tersebut masih bisa dilihat pada situs youtube di internet. Iklan inilah yang akan penulis jadikan objek penelitian karena memiliki pesan iklan yang kuat dalam memberikan informasi tentang bahaya merokok tidak hanya merugikan diri sendiri melainkan orangorang yang di sekitar, khususnya di lingkungan keluarga yang terkadang tidak disadari serta menginspirasi masyarakat khususnya perokok aktif agar tidak merokok disembarang tempat. Alasan penulis meneliti judul ini karena adanya terobosan baru dari Departemen Kesehatan untuk menekan dan mengurangi konsumen rokok dengan membuat sebuah Iklan Layanan Masyarakat, karena selama ini hanya berupa himbauan tertulis tentang dampak negatif merokok. Serta disini saya ingin mengetahui apakah iklan layanan masyarakat berhentilah merokok mampu mempengaruhi khalayak dalam meningkatkan kesadaran kesehatan dan dalam Faktor apakah iklan ini bisa mampu mempengaruhi konsumen mahasiswa fikom Universitas Mercubuana untuk tidak merokok disembarang tempat. 6 http://www.depkes.go.id/article/view/201410130001/menkes-luncurkan-iklan-layananmasyarakat-ilm-korban-rokok.html#sthash.zj7ue3ma.dpuf

6 1.2 Perumusan Masalah Dengan melihat pada latar belakanga masalah yang telah diuraikan serta untuk memberikan arahan tentang penilitian yang akan dilakukan, maka rumusan masalah yang dapat dibuat yaitu : apakah iklan layanan masyarakat berhentilah merokok versi kehilangan pita suara mempengaruhi tingkat kasadaran masyarakat mahasiswa fikom universitas mercubuana dalam hal kesehatan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengaruh iklan layanan masyarakat berhentilah merokok dalam meningkatkan kesadaran kesehatan konsumen mahasiswa fikom universitas mercubuana. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis a. Bagi Pembaca Penilitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan, sekaligus dapat menerapkan teoriteori dan konsep yang berkaitan dengan pemasaran sosial yang diperoleh dari perkuliahan, khususnya mengenai iklan layanan masyarakat dan tingkat kesadaran kesehatan.

7 b. Bagi Peneliti Dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat dalam mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat selama perkuliahan serta sebagai pertimbangan dalam melakukan penulisan skripsi atau penelitian ilmiah lainnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Di harapkan bisa menjadi bahan bacaan bagi pembaca sehingga pembaca bisa mengerti pengaruh dari isi iklan yang bisa berpengaruh terhadap tingkat kesadaran linkungan.