ARTIKEL PENELITIAN. Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Oleh: ROSA MAULIDYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. metaforis, lokalitas merupakan sebuah wilayah tempat masyarakatnya secara

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI. E- mail : ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI

TEMA DAN GAYA BAHASA KARYA HAJI ABDUL MALIK

ARTIKEL PENELITIAN Konflik Tokoh Utama dalam Novel Maya Karya Ayu Utami

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GAYA BAHASA NOVEL SAAT UNTUK MENARUH DENDAM DAN SAAT UNTUK MENABURKAN CINTA KAYRA JULIUS R. SIYARANAMUAL

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU IWAN FALS DALAM ALBUM SARJANA MUDA. FKIP Universitas Bung Hatta.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal yang lain (KBBI, 2003: 588).

Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat

PENGGUNAAN GAYA BAHASA IKLAN POSMETRO PADANG

ANALISIS GAYA BAHASA PERTENTANGAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota

GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI

GAYA BAHASA DAN KAITANNYA DENGAN TEMA, LATAR DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL CINTA BERTABUR DI LANGIT MEKKAH KARYA ROIDAH

GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sastra. Pemakaian bahasa dalam karya sastra mempunyai

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SETIAP BARIS HUJAN KARYA ISBEDY STIAWAN ZS ARTIKEL ILMIAH RANI FUJIATI NINDRI NPM

ABSTRACT

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU

ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI

GAYA BAHASA IKLAN PADA KORAN KOMPAS

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

ANALISIS GAYA BAHASA CALON PRESIDEN PADA ACARA DEBAT DALAM PEMILIHAN UMUM 2014 SKRIPSI. Oleh: Ahmad Rizal Arafat NIM

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri

PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE. SKRIPSI Oleh :

TEMA DAN FAKTOR KEBAHASAAN NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012

GAYA BAHASA DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI PEREMPUAN WALIKOTA JILID 2 KARYA SURYATATI A. MANAN

KONTRIBUSI MINAT BACA PUISI DAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI

Konflik Tokoh Utama Novel Perahu Kertas Karya Dewi Lestari dan Relevansinya dengan Realitas Sosial

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR

GAYA BAHASA KIAS DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI ARTIKEL OLEH VERRI YULIYANTO ( )

LANGUANGE STYLE IN A COLLECTION OF SHORT STORY IN MAGAZINE STORY AT APRIL AND MAY 2013 ISSUE

ANALISIS GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL 5 cm KARYA DONNY DHIRGANTORO ARTIKEL ILMIAH. Yuni Harike Saputri NPM

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN RECTOVERSO KARYA DEWI LESTARI

INTISARI A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan sastra yaitu tentang gaya bahasa pada novel. Penelitian itu yang dilakukan

PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

I. KAJIAN PUSTAKA. yakni bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangsari memiliki beberapa upacara adat Jawa, salah satu di

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Tinjauan Pustaka

POLA GAYA BAHASA DALAM TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA MAARIF LAWANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Dianti Setia Dharma 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Karya sastra terbagi menjadi dua yaitu, karya sastra nonfiksi dan fiksi. Karya

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) GAYA BAHASA RETORIS KIASAN NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau penyucian jiwa pada pembacanya, yaitu setiap orang yang intens membaca

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Pertama,

Gaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya. Oleh

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN NOVEL MIMPI BAYANG JINGGA KARYA SANIE B.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun perasaan seseorang dari apa yang dialaminya. Ekspresi kreatif tersebut

PEMAKAIAN MAJAS DALAM RUBRIK GAGASAN PADA SURAT KABAR SOLOPOS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 3 SRAGEN

GAYA BAHASA KOMENTATOR SEPAK BOLA DALAM ACARA INDONESIA SUPER LEAGUE DI STASIUN TELEVISI ANTV

DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. singkat penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Oleh

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fiksi yaitu cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal ini disebabkan fiksi merupakan karya naratif

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut berjudul Gaya Bahasa Sindiran pada Rubrik Kartun Terbitan Kompas Edisi

NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN GAYA BAHASA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada Acara Indonesia Lawak Klub Di Trans 7 ini membutuhkan penelitian yang

BABII LANDASAN TEORI. secara indah (Keraf, 2002: 112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa

GAYA BAHASA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DAN KAITANNYA DENGAN UNGKAPAN EMOSI NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE LIYE

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 LAMASI KABUPATEN LUWU

GAYA BAHASA IKLAN PRODUK KESEHATAN DAN KOSMETIK PADA HARIAN PAGI POSMETRO PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU SEBAGAI BAHAN AJAR Oleh

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

MAJAS DALAM ROMAN HABIS GELAP TERBITLAH TERANG TERJEMAHAN ARMIJN PANE

BAB II KAJIAN PUSTAKA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA. Oleh. Monica Edwar NPM ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

GAYA BAHASA RETORIS PADA LIRIK LAGU-LAGU DALAM ALBUM WALI BAND SKRIPSI. Oleh: Vivi Ayu Dwi Agustin

PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN KORAN SINGGALANG

Transkripsi:

ARTIKEL PENELITIAN Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye Oleh: ROSA MAULIDYA 0910013111201 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye Disusun Oleh: ROSA MAULIDYA 0910013111201 Telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi Pembimbing I Padang, Februari 2015 Pembimbing II Dr. Hasnul Fikri, M.Pd. Dra. Gusnetti, M.Pd.

Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye 1) Rosa Maulidiya 1, Hasnul Fikri 2, Gusnetti 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email: Rosamaulidiya@yahoo.co.id ABSTRACT The aim of this research was: (1) to describe diction on the novel of Moga Bunda Disayang Allah by Tere Liye and (2) to describe of using the figure of speech on the novel of Moga Bunda Disayang Allah by Tere Liye. This research used theory of Gorys Keraf (2006) about diction and figure of speech. The type of this research was qualitative by using descriptive method. The collection of data was done by: (1) reading the novel of Moga Bunda Disayang Allah by Tere Liye in order to find out the diction and figure of speech used on the novel (2) marking the research object that has been found, that are diction and the figure of speech on the novel, (3) noting and analyzing all data that have been found based on support instrument of data collection. Technique of data analysis was done by the way of (1) classifying data, (2) analyzing data linked with diction and figure of speech words, (3) making an interpretation diction and figure of speech words, (4) making conclusion based on the data interpretation. Based on the data analysis can be concluded that: first, Diction on the novel Moga Bunda Disayang Allah by Tere Liye described the connotative meaning, scientific words, slank and foreign words. Second, figure of speech was used on the novel Moga Bunda Disayang Allah by Tere Liye described rhetoric such as litotes, hyperbola and ephimism. And then the figure of speech of equal words, metaphor and personification. In general, the usage of diction have been found a lot in the form of connotative words, while in the figure of speech form found was personification and representation. So that based on the research result can be concluded that the novel of Moga Bunda Disayang Allah by Tere Liye used diction and figure of speech Keywords: Diction, Figure of speech, Novel of Moga Bunda Disayang Allah I. PENDAHULUAN Karya sastra adalah suatu karya seni yang diciptakan oleh pengarang untuk dinikmati dan dipahami serta dimanfaatkan oleh masyarakat pembaca. Karya sastra memberikan manfaat yang besar bagi 1

kehidupan sehari-hari. Sastra diciptakan manusia sekaligus membicarakan manusia dengan segala problematikanya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Semi (1988:8) mengungkapkan bahwa sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnnya. Sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam segi kehidupannya maka ia tidak saja merupakan suatu media untuk menyampaikan ide, teori atau sistem berfikir tetapi juga merupakan media untuk menampung ide, teori dan sistem berpikir manusia. Sebagai karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia. Menurut Ahadiat (2007:9) bahwa sebuah karya sastra bersumber dari masyarakat (realitas objektif). Karya sastra tidak saja mengungkapkan realitas objektif. Akan tetapi, di dalamnya diungkapkan pula nilai-nilai yang lebih tinggi dan lebih agung dari sekadar realitas objektif. Nilai-nilai itu berupa isi cerita atau pesan khusus yang ingin disampaikan pengarang dalam karyanya baik secara implisit maupun eksplisit, sehingga ada yang berupa kritik sosial, pesan moral, pesan agama, dan sebagainya. Karya sastra yang lahir dalam masyarakat penciptanya diharapkan tidak saja berfungsi sebagai hiburan, tetapi diharapkan pula dapat memberikan pelajaran yang berharga mengenai persoalan kehidupan. Dalam hal ini sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan kreatif yang objeknya manusia dan kehidupan dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Semi, 1988:8). Berdasarkan pernyataan ini, maka jelaslah bahwa karya sastra selalu membicarakan manusia dengan segala permasalahannya. kenyataan-kenyataan hidup di dalam 2

Secara umum karya sastra terbagi tiga yaitu, prosa, puisi dan drama. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi naratif yang berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Satu di antara karya sastra prosa adalah novel, novel termasuk jenis karya sastra fiksi naratif. Novel merupakan pengungkapan dari fragmen kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih panjang) terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan hidup antara para pelakunya (Ahadiat, 2007:25). Novel mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada suatu saat yang tegang, dan pemusatan kehidupan yang tegas. Di samping itu, novel bebas, melibatkan permasalahan secara kompleks. Agama, sosial, dan personal merupakan pusat misi sastra yang sangat mendasar, terutama dari segi agama sangat besar peranannya dalam terciptanya suatu karya sastra. Hal ini dikemukakan oleh Semi (1988: 21) agama bagi kebanyakan bangsa pada berbagai macam tingkat kemasyarakatan merupakan daya penyatu yang sentral dalam pembinaan kebudayaan. Karya Tere Liye biasanya mengetengahkan seputar pengetahuan, moral dan agama. Penyampaiannya yang unik serta sederhana dengan menggunakan berbagai macam aspek kebahasaan yang merupakan karya fiksi yang menarik dan mudah dipahami menjadi mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus (Semi, 1988:32). Melalui karya sastra pengarang berusaha menuangkan segala imajinasi yang ada melalui katakata. Novel merupakan salah satu wahana untuk mengungkapkan sesuatu secara nilai tambah bagi tiap novelnya, seperti gaya bahasa dan juga diksi atau pilihan katanya. Sering kali pada tulisannya terdapat gaya bahasa seperti hiperbola, contoh; Burung camar melengking mengisi senyapnya udara pagi. Ombak pelan menggulung bibir pantai. Tamaram 3

yang indah menempati ruang disudutsudut kota. Majas personifikasi Buih membasuh butiran pasir yang halus bagai es krim saat diinjak. Gaya-gaya bahasa yang ia gunakan ini sering kali muncul di awal cerita pada setiap bab atau judul di dalam novelnya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) pemakaian diksi dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye, (2) pemakaian gaya bahasa yang terdapat dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye. II. KAJIAN TEORI Menurut Semi (1988:35), karya sastra terdiri atas struktur luar (ekstrinsik) dan struktur dalam (intrinsik). Struktur luar adalah segala macam unsur yang berada di luar suatu karya sastra yang ikut mempengaruhi kehadiran karya sastra tersebut, misalnya, faktor sosial, ekonomi, kebudayaan, sosio-politik, keagamaan, dan tata nilai yang dianut masyarakat. Struktur dalam adalah unsur-unsur yang membentuk karya sastra tersebut seperti penokohan atau perwatakan, tema dan amanat, alur (plot), pusat pengisahan, latar, dan gaya bahasa. Keraf, (2006:24) mengemukakan tiga pengertian tentang diksi yaitu: Pertama, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara cepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang memiliki kelompok masyarakat pendengar. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan katakata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah 4

bahasa. Dari ke tiga pengertian diksi di atas, peneliti menggunakan pengertian pertama. Sedangkan Finoza (2006:89) menyatakan bahwa pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa. Pemilihan kata dilakukan apabila tersedia sejumlahkata yang artinya hampir sama atau bermiripan. Dari senarai kata itu dipilih satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian. Keraf (2006:28-112) menyebutkan beberapa jenis diksi: (a) denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata (makna itu menunjuk pada konsep, referen, atau ide), (b) konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai rasa tertentu, (c) kata umum adalah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas, kata-kata umum menunjuk kepada banyak hal, kepada himpunan, dan kepada keseluruhan, (d) kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah, (e) kata populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan, (f) jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya, (g) kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, (h) kata asing ialah unsurunsur yang berasal dari bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa aslinya. Sedangkan mengenai gaya bahasa, menurut Keraf (2006:112) gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style. Kata style diturunkan dari kata Latin stilus, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini akan mempengaruhi jelas tidaknya 5

tulisan pada lempengan tadi. Kelak pada waktu penekanan dititikberatkan pada keahlian untuk menulis indah, maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah. Selanjutnya, Keraf (2006:113) mengatakan bahwa gaya bahasa sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian pemakai bahasa. Dilihat dari segi bahasa, gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa. Keraf (2006:117-145) membagi gaya bahasa berdasarkan pilihan kata menjadi gaya bahasa resmi, gaya bahasa tidak resmi, dan gaya bahasa percakapan. Berdasarkan nada, gaya bahasa dibedakan menjadi gaya bahasa sederhana, gaya bahasa mulia dan bertenaga, serta gaya bahasa menengah. Berdasarkan struktur kalimat, gaya bahasa dibedakan menjadi klimaks, antiklimaks, paralelisme, antitesis, dan repetisi. Sementara itu, gaya bahasa dibagi menjadi (1) gaya bahasa retoris yang terdiri atas: aliterasi, asonansi, anastrof, apofasis atau preterisio, apostrof, asindeton, polisindeton, kiasmus, elipsis, eufemismus, litotes, histeron porteron, pleonasme dan tautologi, perifrasis, prolepsis, erotesis, silepsis, koreksio, hiperbola, paradoks, dan oksimoron, Serta (2) gaya bahasa kiasan yang terdiri atas: persamaan (simile), metafora, personifikasi, alegori, parabel, fabel, alusi, eponim, epitet, sinekdoke, metonimia, antonomasia, hipalase, ironi, sinisme, sarkasme, satire, inuendo, antifrasis, pun atau paronomasia. Berdasarkan fokus masalah, berikut ini dibahas tentang gaya bahasa retoris yang terdiri dari gaya bahasa eufemisme, gaya bahasa litotes, gaya bahasa hiperbola dan gaya bahasa paradoks. Sedangkan gaya bahasa kiasan yang terdiri dari gaya bahasa persamaan, gaya bahasa metafora, gaya bahasa personifikasi, dan gaya bahasa alusi. berdasarkan langsung tidaknya makna, 6

III. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:3) menyatakan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diam. Oleh sebab itu, metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan laporan. Pelaksanaan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis gaya bahasa dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye. Data merupakan bahan mentah yang digunakan sebagai pendukung dalam penelitian. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat yang menggunakan diksi dan gaya bahasa dalam bacaan novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye. Objek penelitiannya adalah novel Moga Buda Disayang Allah karya Tere Liye tersebut. Fokus penelitian adalah diksi dan gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Peneliti membaca, mencatat, memahami, menghayati, dan mengidentifikasi bentuk diksi dan gaya bahasa yang terdapat dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye. Pengumpulan data dalam ini penelitian ini dilakukan dalam beberapa langkah: (1) membaca novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye sehingga dapat memahami isi cerita yang disampaikan dalam novel tersebut, (2) menandai kata yang menggunakan diksi dan gaya bahasa pada novel tersebut, (3) mencatat semua data yang telah ditemukan berdasarkan intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Diksi dan gaya bahasa yang digunakan penulis dalam karya sastra 7

khusunya novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye. Diksi yang kata asing seperti: full power, meeting, booting dan lainnya. ditemukan adalah kata konotasi dan kata Ada 2 jenis gaya bahasa yang slang, sedangkan pada gaya bahasa terdapat gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Dalam mendapatkan data tentang diksi dan gaya bahasa, langkah digunakan oleh pengarang dalam penulisannya yaitu gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Pada gaya bahasa retoris terdapat majas hiperbola, sedangkan kerja yang dilakukan penulis adalah pada gaya bahasa kiasan terdapat majas meneliti semua bahasa dalam dialog tokoh dan tuturan bahasa pada novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye. Dari bahasa tersebut ditemukan gambaran tentang diksi dan gaya bahasa. Setelah data diklasifikasikan terdapat 29 data yang berhubungan dengan diksi dan 41 data berhubungan dengan gaya bahasa. Pada diksi terdapat kata (a) konotasi seperti: saraf tangis, ketika pagi mulai meninggi, potongan kenangan, omong kosong dan lainnya, (b) menggunakan kata ilmiah seperti mekanisme, (c) symposium, menggunakan kata slang seperti: gossip, jomblo, imutimut dan lainnya, dan (d) menggunakan persamaan, majas metafora dan majas personifikasi. Gaya bahasa retoris di antaranya: (a) majas eufemisme seperti kata wajah cantik itu terlihat mendung, (b) majas litotes seperti kata tidak ada lagi yang pantas kau harapkan dariku, dan (c) majas hiperbola seperti kata mereka terpaksa mengencangkan urat leher. Menggambarkan gaya bahasa kiasan yaitu: (a) majas persamaan seperti kata pipinya tembam macam donat, (b) majas metafora seperti kata permata hati, dan (c) majas personifikasi seperti rambut ikalnya bergoyang-goyang. Pembahasan Jika dibandingkan dengan penelitian relevan sebelumnya seperti yang 8

ditulis Sovia Niswati mahasisiwa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Bung Hatta terdapat hasil penelitian yang dominan dalam penggunaan gaya bahasa retoris, gaya bahasa yang dominan digunakan adalah majas hiperbola yaitu gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan. Sedangkan pada gaya bahasa kiasan, gaya bahasa yang dominan digunakan adalah majas personifikasi. Agar ide-ide yang ditulis tetap menarik dan pesan yang hendak disampaikan dapat dipahami pembaca, maka penulis menggunakan diksi dan gaya bahasa yang bervariasi. Penggunaan diksi dalam tulisan ditujukan untuk membangkitkan kesadaran pembaca tentang apa yang hendak disampaikan penulis, sehingga pembaca juga dapat mempelajari makna-makna yang tersirat di dalam karya sastra tersebut, menambah kemampuan pembaca dalam mengenal aspek-aspek bahasa yang digunakan dalam penulisan karya sastra, salah satunya adalah novel. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai diksi dan gaya bahasa maka dapat disimpulkan: 1. Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye menggunakan kata diksi bermakna berupa: (a) konotasi seperti: saraf tangis, ketika pagi mulai meninggi, potongan kenangan, omong kosong dan lainnya, (b) menggunakan kata ilmiah seperti mekanisme, (c) symposium, menggunakan kata slang seperti: gossip, jomblo, imut-imut dan lainnya, dan (d) menggunakan kata asing seperti: full power, meeting, booting dan lainnya. 2. Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye menggambarkan gaya bahasa retoris di antaranya: (a) majas eufemisme seperti kata wajah cantik itu terlihat mendung, (b) majas litotes seperti kata tidak ada lagi yang pantas kau harapkan dariku, dan (c) majas 9

hiperbola seperti kata mereka terpaksa mengencangkan urat leher. Menggambarkan gaya bahasa kiasan yaitu: (a) majas persamaan seperti kata pipinya tembam macam donat, (b) majas metafora seperti kata permata hati, dan (c) majas personifikasi seperti rambut ikalnya bergoyang-goyang. Untuk kebutuhan keagamaan diungkapkan pengarang melalui tokoh utama (Ivan Mustova) melalui beberapa perilaku di antaranya: (1) Kebutuhan Rasa Kasih Sayang, (2) Kebutuhan Rasa Aman, (3) Kebutuhan Rasa Harga Diri, (4) Ibu Dra. Gusnetti, M. Pd. sebagai pembimbing II. DAFTAR PUSTAKA Ahadiat, Endut. 2007. Teori dan Apresiasi Kesusastraan. Padang: Bung Hatta University Press. Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia. Liye, Tere. 2011. Moga Bunda Disayang Allah. Repuplika: Jakarta. Moleong, J. Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Semi, M. Atar. 1984. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Kebutuhan Rasa Bebas, (5) Kebutuhan Rasa Sukses, (6) Kebutuhan Rasa Ingin Tahu. Ucapan Terima Kasih Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis dengan hati yang tulus mengucapakan terima kasih kepada yang terhormat: (1) Dr. Hasnul Fikri, M.Pd. sebagai pembimbing I, dan 10