SUKSES PRESENTASI. Begitu jam pelajaran dimulai audien masih asyik dengan pikirannya, masih berkhayal. PROFESI TRAINER (bagian 4)

dokumen-dokumen yang mirip
PASSION JUGA MENENTUKAN

Banyak masyarakat umum yang merasa heran, kenapa ada yang memilih karir sebagai

PERANGKAT PRESENTASI. Ketika era elektronik sudah begitu kental di lingkungan kita dan seakan akan ketika. PROFESI TRAINER (bagian 3) SUMBER MATERI

KEHANGATAN DENGAN AUDIEN

BAB I PENDAHULUAN. yang berat. Perlu diketahui bahwa sebuah sistem pendidikan Islam

TINGKATKAN PERCAYA DIRI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan kegiatan yang memiliki proses dan merupakan unsur yang

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB II UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

Seni Menata Hati Dalam Bergaul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

How to be a good Master of Ceremonies?

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

Modul ke: Salesmanship. Sales Presentation. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Rizal, S.ST.

Pencarian Bilangan Pecahan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

BAB IV HASIL PENELITIAN

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH

Sukses Itu Gampang! Yang dibutuhkan untuk meraih segala angan Anda dalam hidup ini, ada di dalam diri Anda. Barbara de Angels

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL CARA MENGETIK 10 JARI

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PANDUAN DASAR MEDITASI BUKA AURA. Ditulis oleh : Vena Aurora

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS

PROFESIONAL MENGAJAR

3 VIRUS POSITIF UNTUK MEMPERBAIKI BISNIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pure Magick Energy With Tarot Card. :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ITEM KECEMASAN TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL

LATAR BELAKANG KENAPA MANUSIA HARUS BERKEMBANG?

KONSEP DAN TIPS MENJADI MC

Membangun Sosial Emosi Anak. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

BAB IV HASIL PENELITIAN

Cara Membuka Aura Positif Dalam Diri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN KELAS RAHMA WIDYANA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang

Wawancara dengan guru tari dan penari anak di Sanggar Tari Sasana Budaya

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan memperbaiki aspek

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

It s a long story Part I

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya

Menjadi Penjual Profesional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Kreativitas guru dalam proses pembelajaran Al-Qur an Hadits itu

KOMUNIKASI ASERTIF MENDONGKRAK TINGKAT KEPUASAN PEMANGKU KEPENTINGAN

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

TEKNIK MELATIH. PUSDIKLAT APARATUR KEMENKES RI Palembang, 5 s/d 8 Juli 2011

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

PEMBELAJARAN MENGGAIRAHKAN DENGAN ICE BREAKING

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SD NEGERI WONOKERTO 01 KEC.BANDARKAB. BATANG

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana

Bermainku adalah Belajar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

Saatnya Melihat Ke dalam Diri Sendiri

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN UNTUK SALING BELAJAR. bahan LSBS (tgl. 13 April 2015) SDN Hitachino-Ushiku

Bab IV. Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Metode Observasi & Wawancara

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

Resensi Buku Larry King Seni Berbicara: kepada siapa saja, kapan saja, di mana saja (Rahasia-rahasia Komunikasi yang Baik)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

PENERAPAN PERMAINAN PENYEGAR (ICE BREAKING) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

CATATAN TEKNIK PRESENTASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Cara yang digunakan untuk menghitung nilai atribut keperibadian di dalam tugas

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

Transkripsi:

PROFESI TRAINER (bagian 4) SUKSES PRESENTASI MENARIK PERHATIAN AUDIEN Begitu jam pelajaran dimulai audien masih asyik dengan pikirannya, masih berkhayal dengan apa yang baru dibicarakan dengan teman teman jika baru saja coffee break. Intinya badan ada diruangan tetapi kepala masih tertinggal entah dimana, sehingga penyaji yaitu trainer/presenter harus bisa membuat suasana atau pikiran audien ada didalam kelas. Terlebih trainer merupakan subjek dalam kelas yaitu sebagai fasilitator yang memandu proses belajar mengajar, kewajibannyalah untuk mengelola kelas. Masih beruntung jika baru mengawali pembelajaran, sehingga bisa melakukan perkenalan dan pembukaan dulu yaitu sekitar 5-10 persen dari total jam pelajaran dimulai. Dengan melakukan perkenalan akan didapat suasana yang lebih nyaman bagi proses selanjutnya. Seperti dalam iklan yang sering kita lihat dan dengar di media elektronik yaitu kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda. Sungguh berat jika presentasi dilakukan di hari yang lelah, misalnya setelah makan siang. Kita kerja extra supaya audien bisa memberikan perhatiannya. Trainer harus tampil semaksimal mungkin agar audien terus fokus kepadanya. Presentasi akan berhasil ditentukan oleh pembukaannya. Ibarat kita berjalan maka langkah pertama itulah akan sangat menentukan. Seperti halnya pesawat jika akan lepas landas. Jika lancar kemungkinan akan terbang dengan baik. Sehingga presentasi mempunyai dasar pemikiran bahwa perhatian dari audien pertama kali maka pertahankan itu sampai akhir sesi presentasi. - Perhatian dari audien sangat kita harapkan dalam sesi sebuah presentasi.

- Keuntungan jika kita melakukan presentasi yaitu nilai moralnya kita bisa memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi orang lain atau jenis keuntungan lain yang kita harapkan tergantung tujuan dari presentasi itu. - Buatlah audien memahami mengapa kita berdiri didepan mereka, jangan memberikan presentasi yang tidak mudah dipahami oleh audien. Beberapa hal yang mungkin membuat audien memperhatikan kita adalah: 1. Slide yang menarik 2. Alat peraga sebagai media pembelajaran. 3. Gerakan badan yang tiba - tiba. 4. Cerita lucu atau humor 5. Pertanyaan yang mendadak. 6. Sulap jika kita bisa melakukannya. 7. Potongan film Masih banyak lagi lainnya yang bisa ditemukan, dan mempraktekannya dalam sesi presentasi. Aha... itulah salah satu metode bagaimana seorang trainer mengambil hati audien, jika sudah terlanjur cinta...segalanya oke saja, mungkin itu yang bisa menjadi pegangan bagi kita. Namun hal ini tidak terlepas dari kemampuan dalam membawa diri dihadapan audien, mau tampil kaku? Bagaimana hasilnya? Harus selalu diingat bahwa ini adalah pembelajaran orang dewasa, jangan pernah merasa pinter sendiri. Biarkan audien sharing pengalaman, pancing audien untuk berkomentar, hal ini bisa membuat suasana mencair. Jika sudah demikian maka presentasi dapat berjalan dengan lancar serta tujuan umum dan tujuan khusus dapat tercapai tinggal bagaimana kita menguasai materi. Tentunya jika tidak menguasai materi jangan sekali - sekali memberanikan diri berdiri didepan audien. TARIK AUDIEN MELALUI KEHENINGAN Saya pernah mengikuti pelatihan dimana pembicara begitu menseting materi tayang langsung berdiri didepan dan sekitar 1 sampai 3 menit diam mematung. Audien yang tadinya ramai masih berbicara sendiri langsung terdiam dan larut dalam suasana keheningan. Ada perasaan bingung dengan apa yang terjadi, namun seluruh perhatian audien tertuju kepada pembicara. Apakah pembicara marah karena audien ramai sendiri? Tentu tidak, kita dapat

mencobanya juga, kekuatan keheningan inilah yang dimanfaatkan oleh pembicara untuk menarik perhatian sehingga audien konsentrasi terhadap materi yang akan dimulai. Kemudian pembicara tersebut mulai memperkenalkan diri setelah konsentrasi audien tertuju kepadanya. Keheningan tidak hanya digunakan saat awal presentasi, keheningan juga bisa kita gunakan untuk saat presentasi sedang berlangsung, hal ini dimaksudkan untuk memberikan jeda waktu bagi audien. Sehingga dengan keheningan ini memberikan ritme yang tidak monoton terhadap sesi presentasi. MEMBUAT SUASANA NYAMAN Diam berarti emas tidak berlaku dalam hal ini. Kebekuan yang ada harus dipecahkan. Kekakuan yang ada harus dilemaskan. Kelas dibuat senyaman mungkin, buatlah suasana menjadi ceria. Kemampuan seorang fasilitator, demonstrator dan aktor teruji disini. Seperti tertulis sebelumnya bahwa trainer harus biasa mencairkan suasana. Ice breaker solusinya, dengan game - game kecil maka suasana akan menjadi ceria, audien yang tadinya menjaga jarak akan merasa dekat dengan kita. Audien yang tadinya ingin menyerang dengan pertanyaan - pertanyaan menguji akan banyak memberikan saran sehingga suasana kelas yang saling sharing pengalaman akan terwujud. Ice breaker adalah sebuah cara untuk membuat audien workshop/seminar atau pelatihan menjadi fokus terhadap materi yang akan kita sampaikan. Jika audien sudah terkonsentrasi kepada kita sebagai pembicara maka diharapkan audien akan menyadari pentingnya materi yang disampaikan oleh trainer. Cara ini mempermudah audien memahami seluruh materi yang disajikan sampai akhir. Dengan ice breaker suasana yang membosankan bisa menjadi menyenangkan, untuk itu ice breaker bisa dilakukan di awal pelatihan, dipertengahan sesi atau dilakukan di akhir sesi sehingga dengan dilakukannya salah satu ice breaker maka audien yang mengantuk jadi terjaga kembali dan bisa konsentrasi, audien yang tegang menjadi rileks. Menurut Dr. Adi Soenarno, MBA game game kecil yang ada di ice breaker dapat dilakukan ketika audien dalam kondisi lelah, mengantuk, tidak saling kenal, nada bicara monoton tidak ada variasi, ketika pertemuan

dilakukan setelah makan siang dimana merupakan jam - jam mengantuk atau bahkan ketika audien sudah saling kenal dan mereka saling berbicara sendiri. Contoh game kecil: 1. Sebelum acara dimulai kita sudah menyiapkan wortel, kelereng dan biji kopi. Kemudian kita meminta audien untuk membayangkan benda benda tersebut, audien diklat diminta memilih salah satu benda yang sesuai dengan karakternya atau benda yang paling disukai. Jika ruangan kelas memungkinkan audien untuk berkumpul dengan orang yang sama sama suka dengan benda yang dipilihnya bisa diminta untuk berkumpul. Setelah semuanya berkumpul barulah kita menjelaskan masing masing benda tersebut. Pembahasannya dengan kata kunci di kenai panas: - kelereng yang dikenai panas tidak berubah, menunjukan betapa kakunya sifat orang tersebut dan tidak bergeming. - Wortel begitu terkena panas mudah lembek dan tidak baik untuk orang yang mudah patah semangat, jika tidak dapat kesempatan mudah ngambek. - Kopi jika terkena panas akan hancur apalagi jika di campur air panas, baunya akan harum dan banyak sekali orang yang menyukainya. Demikian harapan kita bersama setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diumpamakan air panas maka audien akan mengharumkan ruangan dan area kerjanya sehingga menjadi pusat perhatian orang orang yang bekerja dengannya. 2. Audien diminta berdiri dan mengepalkan tinjunya ke atas, kemudian kita berikan tiga pertanyaan: Apakah pekerjaan kita berkaitan dengan orang lain? Jika jawaban Ya, silahkan acungkan jari telunjuk kita dengan posisi tangan masih mengepal. (hal ini masih mudah dilakukan). Apakah kita bahagia saat ini? Jika jawabannya Ya, silahkan acungkan jari tengah kita. (masih bisa dilakukan dengan mudah). Apakah kita ingin hidup bahagia selamanya? Jika jawaban Ya, silahkan acungkan jari manis kita. (sangat jarang ada orang yang mengacungkan jari manis secara tegak dengan posisi tangan mengepal).

Setelah audien ramai karena susah untuk mengacungkan jari manisnya, katakanlah bahwa untuk memperoleh kebahagian terus menerus adalah susah, buktinya untuk mengacungkan jari manis saja sulit untuk tegak. Referensi 1. Dale Charnegie; Bagaimana Mencari Kawan Dan Mempengaruhi Orang Lain. 2. Dale Charnegie; Petunjuk Hidup Tentram Dan Bahagia 3. David J Schwart; Berpikir Dan Berjiwa Besar. 4. Gerard I. Nierenberg & Hendry H. Calero; Membaca Pikiran Orang Seperti Membaca Buku; Diva Press, Cetakan XIX, Agustus 2008 5. Hendrisagung@wordpress.com; Komunikasi Efektif 6. --------------------------; Haruskah Trainer 7. --------------------------; Apa Ciri Trainer Yang Baik 8. Jansen Sinamo; Delapan Ethos Kerja Profesional; Spirit Mahardika 2005 9. Michael Brown; Successfull Presentation; Buana Ilmu Populer 2006 10. Nicholas Boothman; How To Make People Like You in 90 seconds; workman publishing; New York, 2000. 11. Paknewulan.wordpress.com; Sesi Tanya Jawab Dalam Presentasi. 12. Tung Desem Waringin; Financial Revolution; Gramedia Pustaka Utama 2007. 13. Renald Khasali; Sukses Melakukan Presentasi; Gramedia Pustaka Utama 2006