BAB III METODE PENELITIAN. memahami gejala-gejala sosial dengan membedakan, membandingkan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dan organisasi yang terkait dalam proses implementasi kebijakan sertifikasi guru

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yangterjadi dalam implementasikebijakanmanajemenalternatifpelayananpublik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan unit yang diteliti, yaitu berusaha menggambarkan, menganalisis masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif dan pendekatan deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Undang-Undang (Nomor 32 Tahun 2004) tentang Pemerintah Daerah, termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Creswell (1994:147) bahwa : Qualitative research is interpretative research. As

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. (SMA) Muhammadiyah 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau tulisan lisan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah Perencanaan Anggaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Pendekatan dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

III. METODE PENELITIAN. prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan keadaan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bongomeme yaitu SDN 12 Bongomeme yang sebelumnya bernama. bagi peneliti untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang mendeskripsikan tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. merupakan sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang saat ini terjadi. Di dalam penelitian deskriptif terdapat upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepat agar tujuan penelitian dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara atau sistem kerja, sedangkan metodologi dapat

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. postpositivistik, karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian dilakukan melalui metode kualitatif, yang mengandung makna suatu penggambaran atas data dengan menggunakan kata dan baris kalimat. Penelitian kualitatif bertujuan memahami suatu situasi soaial, peristiwa, peran, interaksi dan kelompok. Penelitian dilakukan secara bertahap dengan cara memahami gejala-gejala sosial dengan membedakan, membandingkan, mengkatalogkan, dan mengelompokan obyek studi. Locke, Spriduso dan Silferman (dalam Creswell, 1994:147) mengemukakan: qualitative research interpretative research. As such, the biases, value adn judgment of the researches become stated explicitly in the research report. Such oppenness is considered to be useful and positive. Bogman dan Taylor (dalam Moloeng, 1997:3) metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berdasarkan data. Desain Penelitian bersifat deskriptif, yaitu menemukan fakta dengan interprestasi yang melukiskan sifat dari beberapa fenomena kelompok atau individu yang berasal dari hasil penemuan. Pendekatan kualitatif dipakai untuk mengungkapkan secara komprehensif dan alami bagaimana proses kebijakan pemanfaatan asset daerah diimplementasikan. Dengan demikian tujuan pemilihan pendekatan kualitatif ini adalah untuk memahami bagaimana proses dan 39

40 mengungkapkan makna dari setiap fenomena menurut persepsi masyarakat dan pemerintah dengan dukungan teoritik yang ada kemudian dibangun kerangka pikir dan hipotesis kerja. Pada penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data. Sedangkan fokus penelitian ada pada peran dan pengalaman informan dan cara mereka memandang implementasi kebijakan. Informan juga dapat menggambarkan fenomena yang terjadi, hubungan sebab akibat, kecenderungan, budaya yang berkembang dalam jejaring kelembagaan publik. Peneliti juga lebih menekankan pada obyektifitas dan kejujuran yang diwujudkan denngan menjelaskan tujuan peneliti kepada informan. Selain itu merahasiakan identitas informan, sehingga konsekuensi dari hasil penelitian ini tidak berdampak kepada informan yang telah memberikan informasi. Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari obsservasi dan wawancara. Informasi yang didapat dari observasi langsung, catatan, wawancara dan cacatan peristiwa. 3.2 Data yang Diperlukan Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi fakta dan informasi yang menyangkut kebijakan Dinas Kopersai dan UMKM Kabupaten Subang dalam Hal LED (Lumbung Ekonomi Desa), mulai perencanaan pelaksanaannya maupun hasil dari kebijakan tersebut. Data yang dibutuhkan terdiri dari primer maupun data sekunder untuk dipergunakan sebagai dasar dan interpretasi. Data primer adalah data yang belum mengalami pengolahan dan diperoleh langsung

41 dari informan, sedangkan data sekunder merupakan data yang telah mengalami pengolahan dan kemudian dijadikan rujukan data. 3.3 Sumber Data Data primer bersumberkan dari informan berupa informasi dan data hasil wawancara dengan baik yang berkepentingan dan pelaku utama baik dari para pengurus LED/Koperasi LED/Kepala Desa, Camat, maupun dari anggota kelompok penerima bantuan dan masyarakat yang berhubungan dengan program LED (Lumbung Ekonomi Desa). Data sekunder bersumber dari artikel, studi literatur, dokumen, data statistik, arsip baik dari pihak pemerintah maupun kelompok penerima bantuan, dan media massa. Sumber data tersebut dapat dikelompokan sebagia berikut : 3.3.1 Informan Informan yaitu orang-orang yang memberikan data dan atau informasi berupa kata-kata atau tindakan, serta mengetahui dan mengerti masalah yang sedang diteliti. Fakta yang dibutuhkan meliputi kata-kata dan tindakan informan yang memberikan data dan atau informasi tentang LED (Lumbung Ekonomi Desa) melalui proses wawancara dan pengamatan. Penentuan informan dilakukan menurut menurut tujuan tertentu, artinya hanya dipilih informan yang memenuhi syarat karakteristik obyek penelitian. Dengan demikian informan akan berada di semua lapisan masyarakat serta berbagai lapisan fenomena yang diteliti, sehingga akhirnya akan terseleksi informan bagus yang memenuhi syarat good informants yakni menyampaikan data apa adanya, jujur, enak bicara dan dapat berkomunikasi dengan baik, disukai

42 orang lain, bertanggungjawab, memahami obyek penelitian, menguasai informasi dan mau membagikan pengetahuannya serta menjunjung tinggi sikap saling percaya. Jumlah informan yang dibutuhkan memperhatikan apa yang ingin diketahui sesuai dengan data dan informasi yang dibutuhkan, sumber daya yang dimiliki informan dan peneliti serta setelah terjadinya pengulanagn informasi dan informan ke informan lain. Adapun informan yang akan diwawancarai adalah representasi dari : 1. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Subang yakni pejabat esselon II, III, dan IV, serta pelaksana yang telah dan atau sedang mengurusi LED (Lumbung Ekonomi Desa) diantara Kepala Dinas, Kepala Seksi dan pelaksana. Hal ini dilakukan karena Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Subang sebagai leading sektor dari program LED (Lumbung Ekonomi Desa). Khususnya di bidang UMKM dimana peneliti menjabat sebagai Kabid UMKM. 2. Kelompok masyarakat penerima bantuan, yakni mulai dari pengurus LED ( Ketua, Sekretaris, Bendahara ) dan anggota LED / Kopreasi LED. Hal ini dilakukan untuk mendapat informasi yang benar-benar akurat. 3. Camat dan Kades di sector wilayah Kabupaten Subang. Hal ini dilakukan karena sesuai dengan Peraturan Bupati Subang No. 13 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan LED (Lumbung Ekonomi Desa). Camat dan Kades adalah sebagai Pembina. Peneliti mendapat informasi menganai LED

43 (Lumbung Ekonomi Desa) dari Camat dan Kades pada saat dilakukan monitoring dan evaluasi di lapangan yang dilakukan setiap bulan. Peneliti sebagai instrumen penelitian melakaukan observasi secara langsung obyek penelitian serta melakukan pengumpulan data sekunder secara langsung dipusat-pusat kegiatan informan, melakukan wawancara bebas dan terstruktur kepada informan dalam suasana yang kondusif. Cara mendapatkan data dari informan selain melakukan telaahan terhadap informasi sekunder dan triangualasi, yang terpenting adalah pengamatan dan wawancara mendalam. Semuanya informan memberikan data dan informasi yang benar dan menurut senyatanya karena peneliti melakukan pendekatan dengan cara membangun sikap saling percaya anatara informan dengan peneliti. Sikap saling percaya itu merupakan modal untuk melakukan komunikasi, tidak saja ketika melakukan lisan tetapi juga dengan memanfaatkan teknologi yakni melalui e-mail dan telepon. 3.3.2 Arsip Peneliti mengambil data-data atau bahan-bahan dari beberapa sumber antara lain, surat keputusan, peraturan perundangan, laporan penelitian, laporan perusahaan maupun daerah, hasil rapat. Selain itu juga dokumen berupa data statistik dan naskah-naskah penting lainya sebagai bahan acuan mendeskripsikan kejadian yang telah lalu. 3.4 Latar dan Lapangan Penelitian Latar (setting) penelitian adalah situasi berlangsungnya observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan masyarakat dan pihak

44 pemerintah. Lapangan (field) penelitian merupakan lokasi terdapatnya diluncurkannya LED (Lumbung Ekonomi Desa), yakni lokasi anggota kelompok penerima bantuan di Kabupaten Subang. Wawancara kepada informan dilakukan ditempat dan pada jam yang disepakati, yang diikuti dengan pengamatan mendalam terhadap perilaku dan tutur kata obyek yang diamati serta didukung oleh pemberitaan media massa. Situasi langsungnya proses pengamatan berperan serta dan dilakukan dalam suasana santai, informal, penuh kekeluargaan dan kondisi saling mempercayai, tanpa tekanan dan tidak terpengaruh oleh jabatan atau kedudukan. Kondisi ini dimaksudkan agar informan dapat dengan leluasa, tanpa tekanan dan dapat menyampaikan pengalaman, pemikiran dan pertimbangannya secara obyektif tentang hal yang ditanyakan peneliti. 3.5 Instrumen Penelitian Instrument penelitian ini adalah alat yang digunakan utnuk mengumpulkan data dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data lebih banyak bergantung kepada peneliti sendiri sebagain pengumpul data. Peneliti disebut sebagai instrument penelitian, yang didukung oleh alat bantu seperti alat tulis, tape recorder, camera, peta dan lain-lain. Pedoman observasi dan pedoman wawancara dari hipotesis kerja. 3.6 Tahap dan Prosedur Penelitian Prosedur penelitian kualitatif melalui beberapa tahap yaitu :

45 1) Tahap Pra Lapangan Dalam pra lapangan ini dilakukan penyususnan rancangan penelitian, menentukan lokasi penelitian, pengurusan izin penelitian, penjajakan atau penilaian kondisi fisik lapangan, penentuan para sumber ataun informan, penyiapan perlengkapan penelitian serta persiapan diri peneliti utnuk beradaptasi dengan suasan kehidupan obyek penelitian. 2) Tahap Penelitian Lapangan Dalam tahap ini memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lokasi dan obyek penelitian, berperan serta dalam proses pelaksanaan fungsi, tugas, kewajiban, selain itu peneliti menjalin hubungan dalam pergaulan dengan subyek penelitian baik selama maupun sesudah pengumpulan data. Selain itu peneliti memainkan peran yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lainnya dalam arti berusaha untuk tidak terpengaruh oleh subyek penelitian. Melakukan diskusi dengan rekan sejawat, setelah melakukan wawancara dan pengamatan serta melakukan editing, reduksi dan klasifikasi semua fakta, data dan informasi yang terekam secara utuh. Berikutnya adalah pengelompokkan data menurut kategori, serta menganalisis temuan penelitian dan mengkomparasikan dengan sumber lainnya. Tahap ini diakhiri dengan perumusan kategori, memberikan interpretasi dan memberikan ekplanasi demi menjawab masalah penelitian dan merumuskan jawaban masalah penelitian. Dengan demikian, analisis data meliputi aktivitas reduksi data, tampilan data dan pembuatan kesimpulan atau verifikasi. Tahap akhir yaitu penulisan laporan penelitian yang selain memuat temuan penelitian

46 juga menguraikan hasil interpretasi dan ekplanasi temuan peneliti serta perumusan kesimpulan dan rekomendasi penelitian. 3.7 Teknik Pengumpulan dan Pencatatan Data 3.7.1 Teknik Pengamatan Langsung Dalam pengumpulan dan pencatatan data dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan dengan melihat hasil kebijakan yang sedang berjalan melalui kegiatan yang sedang dilakukan peneliti sebagai sekretaris tim teknis tingkat kabupaten. Monev dilakukan setiap bulan oleh staf, kasie maupun kabid (peneliti). Pelaksanaan observasi lapangan disertai juga dengan wawancara kepada pihak-pihak terkait yang terlibat langsung dalam implementasi kebijakan yaitu para pengurus LED (Lumbung Ekonomi Desa) dan anggota LED. Selanjutnya hasil observasi dan wawancara ditindaklanjuti dengan pengecekan pada literatur dengan melaksanakan studi dokumentasi. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung terhadapa suatu objek (Nazir 1989 : 212). Peneliti melakukan peninjauan langsung ke lokasi penelitian dan mengamati obyek-obyek yang menjadi sasaran penelitian. Melalui teknik ini, peneliti berharap akan dapat memahami kondisi obyektif berbagai hal yang menjadi sasaran pengamatan, melalui teknik ini pula akan diperoleh data primer dan data sekunder. Dalam observasi di lakukan sebagai studi yang secara langsung dan sistematis mengamati fenomena sosial yang ada dalam rangka analisis. Dalam hal ini peneliti mengamati kondisi kerja di Kabupten Subang dalam kegiatan yang berkaitan dengan implementasi kerjasama. Peneliti merekam perilaku pelaksana

47 dari LED (Lumbung Ekonomi Desa) dari mulai perencanaan, implementasi hingga evaluasi. 3.7.2 Teknik Wawancara Mendalam Pada penelitian ini metode wawancara mendalam merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi. Penggunaan metode ini didasarkan pada dua alasan, pertama, dengan wawancara peneliti dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dan dialami subjek yang diteliti, tetapi juga apa yang tersembunyi jauh didalam diri subjek penelitian. Kedua, apa yang ditanyakan kepada informan bisa mencakup hal-hal bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang dan juga masa mendatang. Proses wawancara mendalam, diawali dengan pengantar. Pada pengantar ini secara terbuka dan jujur peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari wawancara. Selanjutnya peneliti menyampaikan pertanyaan yang bersifat luas, dan diakhiri dengan pertanyaan terbuka. Dalam wawancara yang mendalam, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh suatu susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Peneliti menyimpan cadangan masalah yang perlu di tanyakan kepada informan. Cadangan masalah tersebut adalah kapan menanyakannya, bagaimana urutannya, akan seperti apa rumusan pertanyannya dan sebagainya yang biasa muncul secara spontan sesuai dengan perkembangan situasi wawancara itu sendiri. Dengan teknik ini peneliti berharap wawancara berlangsung luwes, arahnya bisa lebih terbuka, percakapan tidak membuat jenuh kedua belah pihak, sehingga diperoleh informasi yang lebih kaya. Metode wawancara mendalam

48 menggunakan panduan wawancara yang berisi butir-butir pertanyaan untuk diajukan kepada informan. Ini hanya untuk memudahkan dalam melakukan wawancara, penggalian data dan informasi, dan selanjutnya tergantung improvisasi di lapangan. Dilapangan peneliti melakukan wawancara dengan informan pada saat tugas ataupun tidak sedang bertugas, artinya wawancara dilakukan pada saat kegiatan monitoring dan evaluasi juga pada saat tidak resmi/silaturahmi. 3.7.3 Pendekatan Interpretative Pendekatan interpretative merupakan salah satu cara yang peneliti gunakan dalam menggali dan mengungkapkan data dan informasi melalui wawancara mendalam. Akan tetapi kunci kerbehasilan pendekatan ini terletak pada kemampuan peneliti dalam menjalin hubungan dengan informan. Karena, peneliti mempunyai keterbatasan memahami lebih dekat para informan. Pendekatan ini lebih menekankan pada peneliti, karena : (1) Pemahaman muncul melalui interaksi ; (2) Memahami konteks ; (3) Bagaimana memahami pengalaman informan; (4) Bagaimana informan membuat dan membagi pemahaman. 3.7.4 Studi Dokumentasi Tinjuan pustaka, yaitu suatu usaha mengumpulkan data dengan cara membaca, mengumpulkan buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan masalah penelitian untuk dijadikan wacana. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mendasari dan mendukung proses penelitian dan pengkajian. Pada intinya tinjauan pustaka dilakukan dengan banyak membaca, membahas, dan menyerap isi

49 sejumlah buku, dokumen, makalah, diktat serta referensi yang dianggap relevan dengan topik dan fokus penelitian. 3.8 Teknik Pengujian Keabsahan Data Pengujian data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi yaitu chek, re-check, dan crosscheck terhadap data yang diperoleh, teori, metodologi dan peneliti. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data yaitu untuk keperluan pengecekan pembanding data. Triangulasi dapat dilakukan dengan sumber data atau pengamat lain. Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik yang memanfaatkan penggunaan sumber ( pengamatan, wawanvara, perpustakaan dan arsip ). Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Miles dan Huberman (1992:423-468) mengatakan bahwa teknik pengujian keabsahan data ini dilakukan melalui 7 (tujuh) teknik yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamat, triangualasi. Pengecekan rekan sejawat, kecukupan referensi, kajian kasus negatif dan pengecekan anggota. Triangulasi secara umum merupakan check, re-check dan crosscheck antara materi/data/informan dengan observasi penelitian yang selanjutnya hasil observasi di-crosscheck melalui persepsi peneliti. Untuk mendapatkan data secara akurat maka peneliti melakukan check, recheck dan crosscheck terhadap situasi lapangan yang diuraikan dengan perguliran sebagai berikut :

50 1) Data/materi yang dimiliki (data sekunder) di check ke informan ke-i (informan pangkal/pemerintah daerah), kemudian hasil dari informan ke-i di recheck melalui observasi peneliti ke lapangan, yang selanjutnya di crosscheck dengan apa yang menjadi persepsi peneliti, yang kemudian menghasilkan data ke-i. 2) Data/materi yang dimiliki (data sekunder) di check ke informan ke-ii (masyarakat), kemudian hasil dari informan ke-ii di recheck melalui observasi peneliti ke lapangan, yang selanjutnya di crosscheck dengan apa yang menjadi persepsi peneliti, yang kemudian menghasilkan data ke-ii. 3) Data/materi yang dimiliki (data sekunder) di check ke informan ke-iii (pelaksana kebijakan), kemudian hasil dari informan ke-iii di recheck melalui observasi peneliti ke lapangan, yang selanjutnya di crosscheck dengan apa yang menjadi persepsi peneliti, yang kemudian menghasilkan data ke-iii. 4) Data/materi yang dimiliki (data sekunder) di check ke informan ke-iv (masyarakat), kemudian hasil dari informan ke-iv di recheck melalui observasi peneliti ke lapangan, yang selanjutnya di crosscheck dengan apa yang menjadi persepsi peneliti, yang kemudian menghasilkan data ke-iv. 3.9 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik yang dilakukan dalam pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut : 1. Pemrosesan Satuan Pemrosesan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu berupa data hasil pengamatan,

51 wawancara, studi kepustakaan, dan arsip dengan memilihnya untuk menemukan data yang diperlukan. Kemudian dari masing-masing data yang telah ditelaah dari masing-masing sumber itu dibuat abstraksi berupa rangkuman inti. 2. Kategorisasi Kategorisasi data dikelompokan atas dasar pikiran, intuisi dan pendapat. Selanjutnya data ditempatkan pada kategori masing-masing. Metode yang digunakan dalam analisis adalah mengkomparasikan data yang diperoleh dari informan dan dokumentasi. 3.10 Jadwal Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini secara terencana dilakukan pada tahapan-tahapan sebagai berikut : 1) Persiapan penelitian dilakukan dengan mempelajari berbagai literature dan fakta terhadap fenomena yang akan diteliti dan menemukan permasalahan dari fakta dan fenomena tersebut; 2) Penulisan dan Konsultasi Usulan Penelitian yaitu dari hasil penemuan permasalahan dituangkan dalam tulisan, kemudian dilakukan konsultasi secara kontinyu kepada pembimbing utnuk mendapatkan persetujuan; 3) Seminar Usulan Peneliatian, yaitu merupakan proses untuk mendapatkan masukan dari pembimbing dan penelaah/penguji guna perbaikan; 4) Pengumpulan Data, merupakan proses pencairan data dengan turun ke lapangan, dalam proses ini penulis terlibat langsung mengumpulkan data untuk mendapatkan informasi dan data akurat dari lapangan;

52 5) Interpretasi Data, data yang dihasilkan dari lapangan penelitian dilakukan pengolahan data, analisis data berupa data yang didapat dari hasil analisis dengan teori kemudian diinterpretasi berdasarkan teori yang sesuai; 6) Penulisan Hasil Penelitian, hasil interpretasi data dituangkan dalam bentuk tulisan yang disusun secara sistematis; 7) Konsultasi Hasil Penelitian, Hasil penelitian dikonsultasikan dengan promotor; 8) Ujian Tesis, merupakan sidang sebagai pertanggungjawaban akademis hasil penelitian. Waktu yang diperlukan dari mulai seminar usulan penelitian, penelitian, hingga selesai diperlukan waktu 10 bulan mulai bulan Oktober 2012 s.d Juli 2013 dengan jadwal sebagai berikut :

53 Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan No. Kegiatan Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 1. Persiapan 2. 3. 4. Penulisan dan Konsultasi Usulan Penelitian Seminar Usulan Penelitian Penelitian Lapangan 5. Interpretasi Data 6. Penulisan Hasil 7. Konsultasi Hasil Penelitian 8. Ujian Tesis

54