III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk. Menengah (UKM) pada daerah tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pedagang. dan kelompok acuan serta keputusan pembelian.

BAB I PENDAHULUAN. kedua dalam penerimaan devisa negara setelah minyak dan gas. Oleh. dibangun dengan harapan agar wisatawan banyak datang berkunjung

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini PT.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

Transkripsi:

22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, penggunaan pakaian bukanlah sekedar untuk memenuhi kebutuhan saja, tetapi juga harus memiliki estetika dan etika. Karena itu, saat ini banyak sekali model busana yang ditawarkan kepada masyarakat dan model-model ini selalu berganti dari waktu ke waktu. Motif sendiri merupakan sesuatu yang harus dipelajari oleh pemasar mengingat motif merupakan sesuatu yang mengaktifkan dan mengarahkan perilaku konsumen. Dengan mempelajari motif, diharapkan pemasar memiliki pengetahuan atau asumsi mengenai dorongan umum yang mempengaruhi konsumen saat konsumen melakukan tindakan pengambilan keputusan. Motif menurut Loudon dan Della Bitta (1993) terbagi menjadi dua, yaitu motif kognitif dan motif afektif. Motif kognitif merupakan motif yang dilakukan secara rasional ketika konsumen mempertimbangkan seluruh alternatif yang memberikan kegunaan terbesar. Pengaruh utama motif kognitif pada perilaku konsumen adalah ketetapan, sifat, pengelompokkan, tujuan dan sasaran, otonomi, penjelajahan, kesesuaian, dan manfaat. Motif afektif merupakan motif yang berkaitan dengan emosi. Delapan pengaruh utama dari motif afektif adalah pengurangan ketegangan, ekspresi diri, pertahanan diri, penguatan, tuntutan, keanggotaan, pembentukan identitas, dan model atau contoh. Penelitian mengenai pengaruh motif kognitif dan afektif terhadap pengambilan keputusan pembelian menggunakan alat analisis data analisis faktor, regresi linear berganda, uji F dan uji t. Pengujian ini digunakan untuk menganalisis atribut apakah baik dari motif kognitif ataupun motif afektif yang berpengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian konsumen, apakah motif kognitif dan motif afektif berpengaruh secara serempak terhadap pembuatan keputusan pembelian produk yang dijual di gerai Bloop,

23 dan menganalisis motif apakah yang berpengaruh paling dominan terhadap pembuatan keputusan pembelian produk pakaian jadi yang dijual di gerai Bloop. Motif Pembelian Produk Pakaian Jadi Motif Afektif 1. Tension Reduction 2. Self Expression 3. Ego Defensive 4. Reinforcement 5. Assertion 6. Affiliation 7. Identification 8. Modeling Motif Kognitif 1. Consistency 2. Attribution 3. Categorization 4. Objectification 5. Autonomy 6. Exploration 7. Matching 8. Utilitarian Uji t Analisis Faktor Uji t Uji F Pembuatan Gambar 3. Keputusan Kerangka Pemikiran Gambar 2. Kerangka pemikiran 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian terkait dengan tempat penyebaran kuesioner dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian ini dilakukan di Gerai Bloop yang berlokasi di Jl. Tebet Utara Dalam No.22 Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2010. 3.3 Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari pengumpulan data atau informasi, baik berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui hasil kuesioner dan hasil wawancara dengan pihak gerai Bloop. Adapun kuesioner secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1. Data sekunder diperoleh dari bahan pustaka dan internet.

24 3.4 Metode Pengambilan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah konsumen gerai Bloop. Penarikan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling sehingga tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi respoden. Teknik non-probability sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan cara. Purposive sampling adalah penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Judgement sampling sendiri merupakan penarikan sampel berdasarkan penilaian terhadap karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Suharyadi dan Purwanto, 2009). Kriteria konsumen yang dijadikan responden yaitu konsumen yang melakukan kunjungan pembelian lebih dari satu kali, sehingga dapat dipastikan bahwa responden tersebut telah mengenal Gerai Bloop dan pernah membeli produk Gerai Bloop. Selain itu, responden juga harus telah berusia 17 tahun ke atas sehingga sudah dapat mengambil keputusan sendiri. Jumlah sampel yang akan digunakan adalah berdasarkan pendekatan jumlah pengunjung per bulan. Menurut wawancara dengan store manager Gerai Bloop, diketahui bahwa rata-rata jumlah pengunjung per bulan adalah 50.000 orang. Ukuran sampel yang digunakan adalah 100 orang. Jumlah ini didapat dari perhitungan menggunakan Rumus Slovin dengan nilai e sebesar 10 persen. Rumus Slovin digunakan dengan asumsi bahwa populasi yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal (Umar, 2004). Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: N n 1 Ne 50.000 n 150.000(0,1) 2 2 99,8 = 100

25 Keterangan: n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu sebesar 10%. 3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Variabel yang Digunakan Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan-hubungan antara variabelvariabel penelitian melalui pengujian hipotesa. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel bebas (dependen). 1. Variabel bebas (independen) : Motif Kognitif Konsumen (X 1 ) dan Motif Afektif Konsumen (X 2 ) 2. Variabel terikat (dependen) : Motif Langganan (Y) Selanjutnya dari masing-masing variabel tersebut disusun pertanyaan-pertanyaan yang masing-masing item diberi range skor dalam skala likert dengan skor sebagai berikut: Sangat setuju = 5 Setuju = 4 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju = 1 Dapat dilihat di atas bahwa skor 3 yang biasanya menyatakan netral atau ragu-ragu tidak digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari responden terlalu banyak menjawab netral atau raguragu mengingat bahwa dalam Loudon dan Della Bitta (1993) dijelaskan bahwa dalam beberapa kasus, konsumen tidak secara sadar mengetahui motif mereka sendiri dalam menentukan kriteria pemilihan. Dalam kasus lain, konsumen menyadari motif mereka tetapi tidak yakin akan kriteria khusus untuk evaluasi produk mereka.

26 Masing-masing dari variabel tersebut, baik variabel motif kognitif (X 1 ), motif afektif (X 2 ), maupun keputusan pembelian (Y) memiliki pengaruh masing-masing terhadap konsumen. Pengaruhpengaruh tersebut pun memiliki atribut masing-masing yang diperhatikan oleh konsumen. Penjelasan mengenai atribut dari pengaruh tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Atribut dari pengaruh motif kognitif, motif afektif, dan keputusan pembelian Variabel Pengaruh Atribut 1. Consistency Kenyamanan produk 2. Attribution Kualitas produk Kualitas bahan baku 3. Categorization Tingkat kemurahan harga 4. Objectification Rekomendasi teman Model produk yang menarik Motif Kognitif (X 1 ) 5. Autonomy Model produk sesuai dengan kepribadian 6. Exploration Pembelian lebih dari satu jenis produk 7. Matching Harga sesuai dengan kualitas produk Jenis produk yang banyak dan 8. Utilitarian lengkap Produk lebih up to date 1.Tension Reduction Khawatir akan produk distribution outlet lain 2. Self Expression Mengikuti trend fashion 3. Ego Defensive Perbaikan penampilan Perasaan lebih menarik Motif Afektif (X 2 ) 4. Reinforcement Kualitas yang dirasakan memuaskan 5. Assertion Perasaan lebih bergengsi 6. Affiliation Perasaan ingin diterima 7. Identification Pandangan orang lain Perasaan lebih percaya diri 8. Modelling Perasaan mirip dengan model atau Keputusan Pembelian (Y) 1.Lokasi, pelayanan, tempat persediaan, keramaian public figure Keramahan karyawan Lama tunggu Keramaian gerai 2. Harga Harga yang terjangkau 3. Penggolongan barang Kerapian penataan produk Penggolongan produk sesuai jenis 4. Toko menarik Tampilan gerai yang menarik 5. Servis Empati karyawan terhadap keluhan 6. Kemampuan Tenaga Penjual Pengetahuan produk karyawan

27 3.5.2 Uji Validitas Menurut Umar (2004), uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur hal yang akan diukur. Uji coba skala pengukuran dilakukan pada 30 orang orang responden. Dalam uji validitas, korelasi antara masing-masing pertanyaan dihitung dengan skor tiap-tiap pertanyaan menggunakan rumus teknik korelasi product moment Pearson, sebagai berikut: r n( XY ) ( XY) n X X ny Y 2 2 2 2 Keterangan: n = Jumlah responden X = Skor masing- masing pernyataan dari tiap responden Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden Berdasarkan metode Pearson product moment, jika diperoleh nilai r hitung > r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan valid. r tabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,361. Nilai tersebut merupakan nilai dalam tabel untuk nilai alpha 5% dan umlah responden 30 orang. Hasil penghitungan uji validitas untuk variabel motif kognitif, motif afektif dan keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 3. Diketahui bahwa seluruh atribut dinyatakan valid karena nilai masing-masing lebih dari 0,361. Penghitungan secara lengkap mengenai uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2. 3.5.3 Uji Reliabilitas Jika kuesioner telah dinyatakan sah, maka reliabilitas kuesioner tersebut diuji keandalannya. Menurut Umar (2004), reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Teknik uji reliabilitas yang akan digunakan adalah Teknik Alfa Cronbach.

28 Tabel 3. Nilai validitas uji awal Atribut r hitung Kesimpulan 1. Kenyamanan produk 0,634 valid 2. Kualitas produk 0,602 valid 3. Kualitas bahan baku 0,699 valid 4. Tingkat kemurahan harga 0,596 valid 5. Rekomendasi teman 0,661 valid 6. Model produk yang menarik 0,492 valid 7. Model produk sesuai dengan kepribadian 0,726 valid 8. Pembelian lebih dari satu jenis produk 0,621 valid 9. Harga yang sesuai dengan kualitas produk 0,789 valid 10. Jenis produk yang banyak dan lengkap 0,572 valid 11. Produk lebih up to date 0,727 valid 12. Khawatir produk distribution outlet lain 0,595 valid 13. Mengikuti trend fashion 0,545 valid 14. Perbaikan penampilan 0,436 valid 15. Perasaan lebih menarik 0,562 valid 16. Kualitas yang dirasakan memuaskan 0,626 valid 17. Perasaan lebih bergengsi 0,688 valid 18. Perasaan ingin diterima 0,685 valid 19. Pandangan orang lain 0,596 valid 20. Perasaan lebih percaya diri 0,601 valid 21. Perasaan mirip dengan public figure 0,798 valid 22. Keramahan karyawan 0,646 valid 23. Lama tunggu 0,616 valid 24. Keramaian gerai 0,454 valid 25. Harga yang terjangkau 0,645 valid 26. Kerapian penataan produk 0,510 valid 27. Penggolongan produk sesuai jenis 0,487 valid 28. Tampilan gerai yang menarik 0,426 valid 29. Empati karyawan terhadap keluhan 0,503 Valid 30. Pengetahuan produk karyawan 0,496 Valid Sumber : Data Diolah (2010) Peneliti menggunakan standar klasifikasi nilai α > 0,6 untuk menyimpulkan bahwa instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas teradap atribut-atribut pada tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: r Keterangan: k k 1 11 1 2 t 2 b r 11 = Keandalan instrumen Σσ b 2 k = Banyak butir pertanyaan σ t 2 = Jumlah ragam butir = Ragam total

29 Tabel 4. Hasil pengujian reliabilitas setiap variabel yang digunakan dalam penelitian Variabel Responden Nilai α Kesimpulan Motif Kognitif (X1) 30 orang 0,894 Baik Motif Afektif (X2) 30 orang 0,896 Baik Keputusan Pembelian (Y) 30 orang 0,815 Baik Sumber : Data Diolah (2010) Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4, terlihat bahwa setiap variabel yang digunakan dalam penelitian baik motif kognitif, motif afektif, maupun keputusan pembelian memiliki nilai α > 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa atribut-atribut yang digunakan reliabel dan instrumen penelitian ini dapat digunakan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. 3.5.4 Analisis Faktor Analisis faktor merupakan analisis statistik yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan meringkas faktorfaktor yang merupakan dimensi suatu variabel, definisi dan sebuah fenomena tertentu. Pengujian dengan analisis faktor bisa menggunakan data yang berasal dari data primerdan data sekunder. Analisis faktor yang berasal dari data primer didapat melalui kuesioner, sedangkan analisis faktor dengan data sekunder didapat dari data yang diperoleh berdasarkan hasil dokumentasi (Nugroho, 2005). 3.5.5 Analisis Regresi Linear Berganda Dalam Suharyadi dan Purwanto (2009) dijelaskan bahwa perlu dilakukan uji normalitas beserta beberapa tes yang memungkinkan pendeteksian beberapa pelanggaran asumsi dalam regresi linear berganda. Pelanggaran asumsi tersebut biasanya adalah multikolinieritas yaitu terdapatnya hubungan antara variabel terikat dan heteroskedastisitas yaitu nilai residu ternyata tidak bersifat konstan untuk semua data Y. Berdasarkan Nugroho (2005), uji normalitas merupakan uji yang mutlak harus disertai pada penggunaan statistik parametrik. Uji ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang

30 akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Multikolinier adalah adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna atau terdapat korelasi antara variabel bebas. Dalam regresi berganda tidak diperkenankan terjadi multikolinier karena dapat mengakibatkan koefisien regresi dari variabel bebas tidak dapat ditentukan dan standar error menjadi tak terhingga. Heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat nilai varians antar nilai Y, apakah sama atau heterogen. Hateroskedastisitas merupakan keadaan saat varian atau residu tidak konstan. Menurut Hasan (2003) analisis regresi digunakan untuk menentukan hubungan antar variabel. Tujuan utama dalam penggunaan analisis regresi adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai suatu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan regresinya. Regresi linear berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan atau dijelaskan oleh lebih dari satu variabel bebas namun masih menunjukan diagram hubungan yang linier. Penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang ada walaupun masih saja ada variabel terabaikan (Hasan, 2003). Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner akan dianalisis untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Model persamaan yang akan didapat adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan: Y = keputusan pembelian a = konstanta b = koefisien regresi X = varibel independen

31 3.5.6 Uji Serempak (Uji F) Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009), Uji F digunakan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) untuk menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel terikat (Y). Langkah-langkah yang diperlukan dalam uji F adalah: 1. Menentukan formulasi hipotesis Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas menjelaskan tingkah laku variabel terikat. Apabila variabel bebas tidak dapat memengaruhi variabel terikat, dapat dianggap koefisien regresinya sama dengan nol, sehingga berapapun nilai variabel bebas, tidak akan berpengaruh terhadap variabel terikat. H 01 : Diduga X 1 dan X 2 secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Y (koefien regresi = 0) H a1 : Diduga X 1 dan X 2 secara bersama-sama berpengaruh terhadap Y (koefien regresi 0) 2. Menentukan daerah keputusan Penentuan daerah keputusan dilakukan dengan mencari nilai F. Untuk mencari nilai F tabel perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas penyebut pada baris, dan taraf nyata. Umumnya ilmu sosial digunakan taraf nyata 5%. Untuk derajat pembilang, digunakan nilai k-1, yaitu jumlah variabel dikurangi 1. Untuk derajat penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi dengan jumlah variabel. 3. Menentukan nilai F hitung Keterangan: Nilai F hitung ditentukan dengan rumus: F = R 2 = Koefisien Determinasi k = jumlah variabel n = jumlah sampel ( ) ( ) ( )

32 4. Menentukan daerah keputusan Menentukan wilayah H 0 dan H 1, serta membandingkan dengan nilai F-hitung untuk mengetahui apakan menerima H 0 atau menerima H 1. Terima H 01 Terima H a1 F-tabel Skala F Gambar 3. Daerah keputusan menerima atau menolak hipotesis dalam uji F (Suharyadi dan Purwanto, 2009) 5. Memutuskan Hipotesis H 0 akan diterima saat setelah dihitung ternyata nilai koefisien regresi sama dengan nol, nilai F hitung lebih kecil daripada F tabel dan berada pada daerah terima H 0. 3.5.7 Uji Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat (Suharyadi dan Purwanto, 2009). Beberapa langkah yang diperlukan, yaitu: 1. Menentukan hipotesis H 02 : Diduga X 1 tidak berpengaruh terhadap Y (koefisien = 0) H a2 : Diduga X 1 berpengaruh terhadap Y (koefisien 0) H 03 : Diduga X 2 tidak berpengaruh terhadap Y (koefisien = 0) H a3 : Diduga X 2 berpengaruh terhadap Y (koefisien 0) 2. Menentukan daerah kritis Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas n-k, dan taraf nyata α. 3. Menentukan kriteria pengujian Nilai t hitung untuk koefisien b1 dan b2 dapat dirumuskan sebagai berikut:

33 t hitung =...... (6) Dimana: b i a Sb = slope faktor Xi = slope konstanta = kesalahan baku penduga 4. Menentukan daerah keputusan Terima H a Terima H 0 Terima H a -(t-tabel) t-tabel Gambar 4. Daerah keputusan menerima atau menolak hipotesis dalam uji t (Suharyadi dan Purwanto, 2009) 5. Membuat kesimpulan apakah menerima atau menolak H 0 H 0 akan diterima saat setelah dihitung ternyata nilai koefisien regresi sama dengan nol dan nilai t hitung berada pada daerah terima H 0.