BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari perhitungan Distribusi Penerangan Rata-rata (L AVR ) pada jenis lampu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai distribusi penerangan rata-rata ( ) pada jenis lampu SON-T 250 W

BAB III LANDASAN TEORI. menentukan tingkat kelayakan suatu sistem penerangan.

BAB I PENDAHULUAN. ruas jalan. Penerangan lampu jalan harus memberikan rasa aman dan nyaman

STUDI PENGGUNAAN LAMPU LED UNTUK EFISIENSI PADA PENCAHAYAAN JALAN LAYANG RE MARTADINATA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. a. Tingkat kelayakan sistem penerangan jalan diketahui dengan. kemiringan lampu 30, lumen lampu

PENDAHULUAN. bersangkutan, penerangan jalan yang memberikan control kesilauan yang baik

BAB III LANDASAN TEORI. dapat diketahui kelas jalan yang nantinya akan digunakan untuk menentukan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan sebuah metode untuk menentukan kebenaran yang

BAB 2 II DASAR TEORI

EVALUASI PENERANGAN LAMPU JALAN (Studi Kasus Jalan W.R. Supratman Kota Bandung, Jawa Barat) Laporan Tugas Akhir

EVALUASI SISTEM PENERANGAN JALAN H.R. SOEBRANTAS KOTA PEKANBARU

Spesifikasi penerangan jalan di kawasan perkotaan

LAMPIRAN A: SPESIFIKASI TEKNIS SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM

Spesifikasi penerangan jalan di kawasan perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan penerangan jalan yang lebih baik sangat penting pada saat

PERBANDINGAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN PENERANGAN JALAN UMUM SOLAR CELL DENGAN PENERANGAN JALAN UMUM KONVENSIONAL

EVALUASI PENERANGAN JALAN (Studi Kasus : Jalan Wonosari Km 14 Km 17, Kabupaten Bantul, DIY) Laporan Tugas Akhir. Oleh : MONIKA JOYS PUTRIANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Rumania. Ada sebanyak 731 lampu jalan yang terpasang di jalan-jalan seluruh

EVALUASI STANDAR PENERANGAN JALAN MENGGUNAKAN CIE. Laporan Tugas Akhir. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: UMI KHOIRIYAH D

RANCANG BANGUN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENATAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM DI KABUPATEN KUBU RAYA

Analisis Pencahayaan Malam Hari Terowongan Pasar Rebo Jakarta Timur

SPESIFIKASI LAMPU PENERANGAN JALAN PERKOTAAN NO. 12/S/BNKT/ 1991 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA

EVALUASI KELAYAKAN LAMPU PENERANGAN JALAN DI JALAN ARTERI KALIWUNGU KENDAL

ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

EVALUASI SISTEM PENCAHAYAAN LAMPU JALAN DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR

PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN DAN TAMAN DI MASJID RAYA SUMATERA BARAT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tanjakan Ale Ale Padang Bulan, Jayapura, dapat disimpulkan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENGOPERASIAN PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN SOLAR CELL UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN DI JALAN BY PASS I GUSTI NGURAH RAI

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

Analisa Sistem Pencahayaan Buatan Ruang Intensive Care Unit. Hanang Rizki Ersa Fardana, Pembimbing : Ir. Heri Joestiono, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Rumania. Ada sebanyak 731 lampu jalan yang terpasang di jalan-jalan seluruh

KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PENERANGAN JALAN UMUM

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEDOMAN INSTALASI CAHAYA

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENERAPAN PENERANGAN JALAN UMUM SOLAR CELL UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN DI JALAN TOL DARMO SURABAYA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ARTIFICIAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION. Canisius College Sport Hall Jakarta

Peluang Penghematan Energi Pada Penerangan Jalan Umum Kabupaten Padang Pariaman di Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Rayon Pariaman Feeder Kampung Dalam

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

UU NO. 38 TAHU UN 2004 & PP No. 34 TA AHUN 2006 TENTANG JALAN DIREKTORAT BINA TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

RANCANG BANGUN PENATAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM DI KOTA SINTANG

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 2015 pukul WIB dengan data sebagai berikut :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN TUGAS AKHIR I - 1. D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya

PENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN PERTEMUAN KE 5 MIRTA DWI RAHMAH, S.KM,. M.KKK. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PJU Tenaga Surya. Penerangan Jalan Umum Mandiri

Persyaratan Teknis jalan

BAB II DASAR TEORI PENERANGAN JALAN UMUM DAN PENGUKURAN ENERGI LISTRIK

ABSTRAK. Kata Kunci: Kerusakan Jalan, bangunan pelengkap, fasilitas pendukung.

PERENCANAAN PENERANGAN JALAN UMUM JALAN LINGKAR UTARA KOTA SOLOK. Oleh: Asnal Effendi 1) Aldifian, M 2) Intisari

BAB III METODOLOGI PENULISAN

ANALISIS TEKNIS PENATAAN ULANG PENERANGAN JALAN UMUM PADA JALUR MAKAM NASIONAL DI KABUPATEN JOMBANG

Konservasi energi pada sistem pencahayaan

KONSTRIBUSI MOBILITAS SISWA SMAN FAVORIT TERHADAP KINERJA RUAS JALAN DI KOTA BANDUNG

Analisis Pengelolaan Lampu Penerangan Jalan

LAPORAN TUGAS MENGHITUNG TINGKAT PENCAHAYAAN DI LABTEK IXC

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMAKASIH... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SILAU MEDIA REKLAME VIDEOTRON TERHADAP PENGGUNA JALAN PADA RUAS JALAN WASTUKENCANA BANDUNG ABSTRAK

TEKNIKA VOL. 2 NO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008), Evaluasi adalah penilaian. pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

TATA CARA PERENCANAAN PEMISAH NO. 014/T/BNKT/1990

ANALISA ALINYEMEN HORIZONTAL PADA JALAN LINGKAR PASIR PENGARAIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA BUNDARAN KALIBANTENG PASCA TERBANGUNNYA FLYOVER

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pada kondisi asli atau eksisting dilapangan : rerata = 28 km/jam termasuk tingkat pelayanan D.

ANALISIS RENCANA ANGGARAN BIAYA PENERANGAN JALAN UMUM DI KOTA SINTANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PETUNJUK TERTIB PEMANFAATAN JALAN NO. 004/T/BNKT/1990

BAB IV ANALISIS DATA. menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang diperoleh,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. R. Nur Sholech E W / I-1

Makalah Seminar Kerja Praktek KAJIAN KONSERVASI ENERGI PENGGANTIAN LAMPU JENIS HPS DENGAN LED UNTUK PENERANGAN JALAN UMUM KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar belakang

PENENTUAN KEBUTUHAN CAHAYA BUATAN PADA SISTEM PENCAHAYAAN TERPADU DALAM RUANG KULIAH DI TENIK FISIKA ITS DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kupang merupakan bagian dari wilayah negara Indonesia, terletak di

DAFTAR LAMPIRAN. 43 Universitas Kristen Maranatha

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : JLN. RAYA KARANGLO JLN. PERUSAHAAN KOTA MALANG)

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI KABUPATEN LAMONGAN (STUDI KASUS RUAS JALAN PANGLIMA SUDIRMAN) TUGAS AKHIR

Outline. Klasifikasi jalan Dasar-dasar perencanaan geometrik Alinemen horisontal Alinemen vertikal Geometri simpang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Dari perhitungan Distribusi Penerangan Rata-rata (L AVR ) pada jenis lampu LEDXION S439 SERIES 60W dapat ditarik kesimpulkan tidak semua lampu pada sepanjang jalan Jendral Ahmad Yani kota Kuala Kapuas yang memenuhi syarat Standar CIE (0,5-2 cd/m2). Setengah dari lampu penerangan jalan tidak memenuhi standar CIE (0,5-2 cd/m2), antaralain lampu penerangan jalan Nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 19 dan 20. Sedangkan perhitungan Nilai Ambang Batas Silau (Tl) pada jenis lampu LEDXION S439 SERIES 60W dapat ditarik kesimpulkan keseluruhan lampu penerangan jalan pada sepanjang jalan Jendral Ahmad Yani kota Kuala Kapuas memenuhi Standar CIE (10-20%). Sehingga dapat di ambil kesimpulan tidak terjadi kesilauan pada ruas jalan Jendral Ahmad Yani Kota Kuala Kapuas yang di karenakan beberapa ruas jalan yang redup. Sehingga di simpulkan bahwa jalan Jendral Ahmad Yani Kota Kuala Kapuas dengan kondis yang lampu penerangan jalan yang tidak terjadi tingkat silau yang tinggi. Akan tetapi pada ruas jalan Jendral Ahmad Yani mengalami kurangnya penyebaran cahaya merata ke seruruh badan jalan yang menyebabkan beberapa titik menjadi gelap dan redup. 2. Agar ruas jalan Jendral Ahmad Yani dapat memenuhi standar CIE yang berlaku serta menanggulani adanya titik-titik redup pada ruas jalan, maka sebaiknya perlu adanya peningkatan lumen lampu dengan pengubahan 71

72 jenis lampu yang di gunakan. Lumen lampu yang pada awalnya 6200lm menggunakan lampu LEDXION S439 SERIES 60W, berubah menjadi 8350lm menggunakan jenis lampu LEDXION S433 SERIES 90W. 3. Dalam analisis menggunakan SNI sebagai perbandingan perlu adanya penurunan tinggi lampu, pengubahan jenis lampu dan pemindahan jarak spasi antar tiang yang harus di samakan antara satu dengan yang lainya. Di anjurkan menggunkan jenis lampu 35W SOX dengan tingkat pencahayaan 3,5lUX, karena pada dianjurkan tingkat pencahayaan 3 5 LUX. Dengan pergantian jenis lampu ini sehingga di anjurkan pemendekan lampu penerangan jalan menjadi 6m dan merubah jarak antar tiang menjadi 33m sehingga perlu adanya penambahan tiang sebanyak 9 buah. 4. Pada standar CIE ditentukan batasan antara A sampai B dalam perhitungan distribusi Penerangan Rata-rata (L AVR ) 0,5-2 cd/m² dan pada Nilai Ambang Batas Silau (Tl) 10% - 20% sedangkan SNI 7391 distribusi Penerangan Rata-rata dan Nilai Ambang Batas Silau Ditentukan berdasarkan pembagian dari bentuk-bentuk kategori jalan lokal atau jalan kolektor atau jalan arteri seperti pada tabel 3.8. 5. Pada standar CIE pengujian dilakukan dengan menggunakan perhitungan L AVR = η L ϕ W. s L V Q o untuk distribusi Penerangan Rata-rata (L AVR ) dan TI = 65 L 0,8 untuk Nilai Ambang Batas Silau (Tl). Sedangkan pada SNI AVR telah di tentukan ketetapan seperti pada tabel 3.6. dan tabel 3.7., dengan data lebar badan jalan dan jenis lampu yang akan di gunakan sehingga dapat di tentukan tinggi lampu serta jarak spasi yang di butuhkan.

73 6.2. Saran 1. Dalam perencanaan pemasangan lampu penerangan jalan sebaiknya jarak tinag lampu penerangan di sesuaikan dengan kondisi lebar jalan, jika lebar jalan pada ruas jalan relatif sama maka dianjurkan menggunakan spasi pemasangan lampu jalan yang tidak berbeda-beda. 2. Dengan masukan Tugas Akhir ini diharapkan dapat membantu baik sebagai masukan ataupun tinjauan untuk perencanaan yang akan di lakukan Dinas Pekerja Umum Kabupaten Kapuas pada tahun 2017 mendatang.

DAFTAR PUSTAKA Bommel, W.J.M.Van dan Boer, J.B.De, 1980, Road Lighting, Philip Technical Library, New York. Direktorat Jenderal Binamarga NO. 12/S/BNKT/1991, Spesifikasi Lampu Penerangan Jalan Perkotaan, Direktorat Pembinaan Jalan Kota. Hamzah, Desember 2008, Telkomnika, Vol 6, No.3, hal 201. Nikon Lighting, 2015, ledxions 433 series 90w 120w & 150w LED Street Lantern, di akses 28 Mei 2016, http://www.nikkonlighting.com/led-lighting- manufacturer-malaysia/led-street-lighting-26/ledxion-s433-series-90w- 120w-amp-150w-led-street-lantern_157. Nikon Lighting, 2015, ledxions 439 series 30w 40w & 60w LED Street Lantern, di akses 20 mei 2016, http://www.nikkonlighting.com.au/dashboard/modules/prd/prd~files/c3d6 7281ec606940f8307e8f0e473bb8.pdf. Oglesby, Clarkson H dan Hicks, R.Gary,1988, Teknik Jalan Raya, edisi keempat, Erlangga, Jakarta. Santa, Mayretta, 2014, Evaluasi Penerangan Lampu Jalan (Studi Kasus Jalan W.R. Supratman Kota Bandung, Jawa Barat), Laporan Penelitian Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yoyyakarta. SNI 7391, 2008, Spesifikasi Penerangan Jalan di Kawasan Perkotaan, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta. 74

LAMPIRAN 1 Kualitas Pencahayaan Normal Jenis/ Klasifikasi jalan Kuat pencahayaan (Iluminansi) E Rata-rata (lux) Kemerataan (Uniformity) L ratarata (cd/m2) Luminansi Kemerataan (uniformity) Batasan silau g1 VD VI Trotoar 1-4 0,10 0,10 0,40 0,50 4 20 G TJ (%) Jalan lokal: - Primer - Sekunder 2-5 2-5 0,10 0,10 0,50 0,50 0,40 0,40 0,50 0,50 4 4 20 20 Jalan kolektor: - Primer - Sekunder 3 7 3-7 0,14 0,14 1,00 1,00 0,40 0,40 0,50 0,50 4 5 4-5 20 20 Jalan arteri : - Primer - Sekunder 11-20 11-20 11-20 11-20 1,50 1,50 0,40 0,40 0,5-0,7 0,5-0,7 5-6 5-6 10-20 10-20 Jalan arteri dengan akses kontrol, jalan bebas hambatan 15-20 0,14-0,20 1,50 0,40 0,5-0,7 5-6 10-20 Jalan layang, simpang susun, terowongan 20-25 0,20 2,00 0,40 0,7 6 10 Sumber: SNI 7391 (2008) Spesifikasi Penerangan Jalan di Kawasan Perkotaan Keterangan : g1 VD VI G TJ =E min/e maks =L min/l maks = L min/l rata-rata =Silau (glare) =Batas ambang kesilauan 75

LAMPIRAN 2 76

77

LAMPIRAN 3 78

79 LAMPIRAN 4 Gambar Kerja PJU

80

81

82 LAMPIRAN 5 Dokumentasi Lapangan Gambar 1. Keadaan Lokasi Lampu Penerangan Jalan Pada Saat Malam Hari

Gambar 2. Kurangya Penyebaran Cahaya Lampu Penerangan Jalan Yang Menyebabkan Adanya Titik-Titik Redup 83

Gambar 3. Perbedaan Jarak Spasi Lampu Penerangan Jalan Yang Besar Menyebabkan adanya Titik-titk Redup 84