Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya
|
|
- Susanti Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya Herdian Ardianto dan Ir. Heri Justiono, MT Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya aerdy.tf@gmail.com dan heri@ep.its.ac.id Abstrak Telah dilakukan perancangan sistem pencahayaan untuk penghematan energi listrik di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya dengan menggunakan software DIALux. Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk menerapkan data tugas akhir sebelumnya[1] ke software DIALux, mengetahui ditribusi cahaya yang ada di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya, untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi hasil distribusi cahaya dan untuk mengetahui jumlah cahaya buatan yang akan digunakan di ruang kuliah P-105 sesuai dengan standart nasional Indonesia. Metode yang digunakan adalah menginputkan semua komponen-komponen yang terdapat pada ruang kelas ke software DIALux, sehingga sistem dapat dirancang. Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman. Dalam sistem pencahayaan dibutuhkan cahaya alami dan cahaya buatan. Pada penelitian ini yang dibutuhkan adalah cahaya buatan. Cahaya buatan adalah cahaya yang berasal dari hasil karya manusia contohnya lampu. Lampu yang digunakan sebanyak 2 lampu, yakni Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC, jika menggunakan lampu tersebut pada siang hari dibutuhkan 13 lampu dan pada malam hari dibutuhkan 14 lampu. Jika menggunakan lampu Philips SP524P 2*LED 15S/830 pada siang hari dibutuhkan 9 lampu dan pada malam hari dibutuhkan 10 lampu sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil simulasi pada software DIALux sudah sesuai dengan tabel standart penerangan ruangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil distribusi cahaya adalah penempatan lampu, pemantulan, jumlah lampu yang digunakan, daya lampu, panjang penggantung lampu dan ukuran ruangan.. Kata Kunci Software DIALux, Distribusi Cahaya dan Simulasi. I. PENDAHULUAN Kebutuhan pencahayaan dalam suatu ruang dapat diperoleh melalui sistem pencahayaan buatan dan sistem pencahayaan alami (sinar matahari) atau kombinasi keduanya. Pencahayaan buatan terdiri dari lampu listrik, lilin dan lampu minyak. Kombinasi antara pencahayaan alam dan pencahayaan buatan pada ruang/gedung sangat dimungkinkan. Dalam suatu ruangan diperlukan kelayakan atau kenyamanan penghuninya. Salah satu faktornya adalah pencahayaan. Pencahayaan dapat didefinisikan satu dari banyak faktor tersebut yang dipergunakan sebagai parameter suatu keadaan lingkungan ruangan yang layak. Dalam sistem pencahayaan pada ruangan diperlukan banyak faktor yang dipertimbangkan antara lain kebutuhan listrik yang digunakan dan biaya pemeliharaan, karena semakin lama listrik akan semakin mahal. Oleh karena itu sistem pencahayaan harus diperhatikan dengan cara penghematan energi listrik. Dari penjelasan diatas, maka penelitian tentang perancangan sistem pencahayaan untuk penghematan energi listrik sangat berguna dan dapat diaplikasi pada suatu ruangan. Karena dengan penelitian ini, maka ruangan dapat diketahui juga kebutuhan listrik yang akan digunakan, seberapa besar lumen yang dibutuhkan dan dapat menghemat biaya listrik yang akan dikeluarkan agar sesuai dengan standart nasional Indonesia Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan sistem pencahayaan di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya, dalam merancangan sistem pencahayaan digunakan software DIALux dan dari data tugas akhir sebelumnya[1]. Software DIALux adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mensimulasikan suatu ruangan dan sistem pencahayaan yang dibutuhkan untuk mengetahui distribusi cahaya sesuai dengan Standart Nasional Indonesia dan untuk mengatahui jumlah lampu yang akan digunakan pada ruangan tersebut. Untuk studi kasus penelitian ini dilakukan di ruang P-105 Teknik Fisika ITS. II. METODOLOGI PENELITIAN Ruang kelas P-105 memiliki ukuran yang tidak simetris karena disisi sebelah timur atap/langit-langitnya miring. Ruang kelas P-105 adalah ruang kelasyang paling besar di jurusan Teknik Fisika ITS Surabaya, memiliki panjang sebesar 11,55 m dan lebar sebesar 6,65 m jadi luas dari ruang kelas ini adalah 76,80 m 2. A. Spesifikasi Ruangan Spesifikasi ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya sebagai berikut : Tabel 1 Spesifikasi Ruangan Spesifikasi Karakteristik Data Dinding Tembok (Depan) Kuning-Kecoklatan Tembok (Belakang) Tembok (Kiri) Kuning-Kecoklatan Kuning-Kecoklatan
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Tembok (Kanan) Kuning-Kecoklatan Langit Langit Standart Ceiling Putih Lantai Keramik Putih Ruangan Panjang 11,55 m Lebar 6.65 m Tinggi 3.75 m Setelah itu software DIALux bisa digunakan untuk simulasi dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Meng-klik nama file yang disimpan sebelumnya dan memilih, klik tanda 3D Standart view 2. Memasukkan ukuran dari masing-masing jendela, pintu, papan tulis, pilar dan langit-langit sesuai dengan ukuran perabotan yang ada dikelas P-105 Teknik Fisika ITS 2.6 m Dari tabel diatas memiliki tinggi yang bervariasi antara lain 3.75 m dan 2.6 m karena di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya sisi sebelah timur atap/langit-langit dari ruang kelas tersebut miring dengan tingginya 2.6 m. Dan sisi sebelah barat tingginya 3.75 m B. Spesifikasi Komponen Ruangan Pada ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS surabaya memiliki berbagai macam komponen antara lain : Tabel 2 Spesifikasi Komponen Ruangan No. Jenis Komponen Jumlah 1 Kursi 77 Buah 2 AC 3 Buah 3 Meja 1 Buah 4 Kipas Angin 1 Buah 5 Layar LCD 1 Buah 6 Papan Tulis 2 Buah 7 Layar LCD 1 Buah C. Mensimulasikan di Software DIALux Dari data-data ukuran yang telah diperoleh dari tugas akhir sebelumnya[1] dan dari pengukuran tiap-tiap komponen maka dapat disimulasikan disoftware DIALux. Software DIALux adalah Sebuah software yang digunakan untuk merancang ruangan dengan lengkap beserta perabotannya serta mengetahui kebutuhan lampu yang akan digunakan untuk ruangan tersebut supaya sesuai dengan kenyamanan dari penghuninya dan dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan energinya yang terdapat pada ruangan tersebut. Sofware DIALux yang digunakan pada penelitian ini adalah DIALux 4.10 Langkah-langkah Pembuatan Sistem Langkah-langkah awal untuk penggunaan software dialux yang digunakan pada penelitian ini adalah 1. Membuka program DIALux dan pilih File-Wizard- Rectangular Room 2. Memilih jenis ruangan yang digunakan untuk simulasi langkah selanjutnya adalah memasukkan ukuran ruangan dengan lebar m, panjang m, tinggi ruangan m dan faktor pemantulan dari ceiling, dinding serta lantai, dimana faktor pemantulan tersebut di dapatkan dari literatur [2] 3. Meng-klik next dan memasukkan tinggi dari bidang kerja. Tinggi bidang kerja yaitu m. 4. Memasukkan maintenance faktor yakni very clean room, kemudian klik next dan akan muncul tampilan sebagai berikut Gambar 1. Design Ruangan Kelas 3. Menentukan jenis lampu yang digunakan Memilih plan lighting di software DIALux insert luminaire field, appabila di software DIALux belum memiliki database maka perlu mendownload software Philips dari internet. Lampu yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC 2. Philips SP524P Di bagian Filter, memilih lamp category-led module 2400 lm, memilih luminaire category-suspended, memilih family code-bps460 kemudian setelah tampil spesifikasi dari lampu tersebut pilih export, memilih output file format menjadi DIALux-Save Gambar 2. Database Philips 4. Menentukan posisi lampu dan jumlah Memilih insert luminaire field, memilih jenis lampu yang akan digunakan, menentukan jumlah lampu dan panjang penggantung lampu sesuai dengan keinginan. 5. Menentukan hasil kalkulasi dan simulasi Memilih output, start calculation, very accurate dan menunggu sampai proses running selesai
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Untuk merubah panjang penggantung yakni dengan cara mengulangi langkah 4 dan 5 sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengganti jenis lampu yang digunakan harus memilih terlebih dahulu disoftware Philips kemudian menyimpannya, mengulangi langkah 4 dan 5 sesuai dengan panjang penggantung yang dibutuhkan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Besarnya Fluks Cahaya Buatan [1] Pada ini menjelaskan tentang data tugas akhir sebelumnya [1]. Setelah diketahui fluks cahaya alami total untuk kelas P.105 Teknik Fisika ITS, maka kemudian dihitung besarnya fluks cahaya buatan yang diperlukan untuk pencahayaan terpadu pada ruang kelas P.105 Teknik Fisika ITS dengan beberapa variasi kondisi terang langit dapat ditentukan dengan langkah sebagai berikut : F terpadu Dimana : Fluks alami Lebar ruangan P105 Panjang ruangan P105 = 250 x Luas ruangan kelas P105 = % E h = E h = 6.65 m = m L ruangan kelas P105 = m 2 Sehingga : F terpadu = 250 x m 2 = lumen F buatan = F terpadu (Fluks alami ) = F terpadu ( E h ) Untuk E h = Lux F buatan = F terpadu ( E h ) = ( x 10000) = = Lumen Data dari tugas akhir sebelumnya [1], bahwa Luas ruangan m 2, pada Siang hari dibutuhkan Fbuatan Lumen bila kuat pencahayaan dilapangan terbuka sebesar Lux, jadi : Eav = = = Lumen/m 2 B. Simulasi pada Software DIALux Software dialux digunakan untuk merancang ruangan dengan lengkap beserta perabotannya serta mengetahui kebutuhan lampu yang akan digunakan untuk ruangan tersebut supaya sesuai dengan kenyamanan dari penghuninya dan dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan energinya yang terdapat pada ruangan tersebut. Lampu yang digunakan pada penelitian ini menggunakan lampu yang hemat energi sehingga akan berpengaruh terhadap energi yang dibutukan pada ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil distribusi cahaya : Penempatan Posisi Lampu Pemantulan (dinding,atap dan lantai) Jumlah Lampu Yang digunakan Daya Lampu Panjang Penggantung dari Lampu Ukuran Ruangan Tinggi Bidang Kerja Pada penelitian ini variable yang diubah-ubah adalah panjang penggantung. Panjang penggantung dapat mempengaruhi hasil distribusi pencahayaan. Ukuran panjang penggantung yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut : 0,300 meter 0,350 meter 0,400 meter 0,450 meter 0,500 meter Berikut ini adalah jenis-jenis lampu yang digunakan untuk sistem pencahayaan ruang kelas tersebut : 1. Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC Untuk lampu jenis ini, pada siang hari dibutuhkan 13 lampu dan pada malam hari dibutuhkan 14 lampu untuk mencapai standart penerangan ruangan pada ruang kelas dan sesuai dengan tugas akhir sebelumnya [1]. Berikut ini spesifikasi dari lampu tersebut : Total Lamp Flux : 1650 lm Light output ratio : 1.00 System Flux : 1650 lm System Power : 27 watt L*B*H : 1,24 * 0,16 * 0,05 Tabel 3 Kebutuhan Energi di Ruang Kelas Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC No. Waktu Jumlah (Luminaire) [lm] P (watt) 1 Siang 1650 = 27 = Malam 1650 = 27 = 378 Dari tabel diatas dijelaskan bahwa antara siang hari dan malam perbedaannya hanya 1 lampu dikarena hasil distribusi pencahayaan rata-rata dibidang kerja sudah sesuai standart pencahahayaan ruangan pada ruang kelas dan sesuai dengan tugas akhir sebelumnya [1] C. Simulasi pada Siang Hari dengan Lampu Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC Pada sistem perancangan pencahayaan pada siang hari ini digunakan 13 lampu dengan spesifikasi lampu ada di tabel 3 di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya. Untuk merancang sistem pencahayaan harus diperlukan ketelitian dalam menentukan letak posisi lampu dan lumen dari lampu tersebut. Dibawah ini adalah posisi lampu pada saat siang hari. Gambar 3. Posisi Lampu pada saat Siang Hari dengan Lampu Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Gambar 6. Posisi Lampu pada saat Malam Hari dengan Lampu Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC Gambar 4. Hasil Distribusi Pencahayaan 3D pada Siang Hari Berikut ini adalah salah satu contoh hasil distribusi pencahayaan dengan ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah meter Ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah Gambar 7. Hasil Distribusi Pencahayaan 3D pada Malam Hari Berikut ini adalah salah satu contoh hasil distribusi pencahayaan dengan ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah meter Ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah Gambar 5. Hasil Persebaran Distribusi Pencahayaan 3D dengan Panjang Tabel 4 Data Hasil Distribusi Pencahayaan dengan Panjang pada Siang Hari dengan Lampu No.1 Surface Eav (lux) Emin Emax Uo (%) (Lux) (Lux) Workplane / ,202 Floor ,184 Ceiling ,285 Wall / D. Simulasi pada Malam Hari dengan Lampu Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC Pada sistem perancangan pencahayaan pada malam hari ini digunakan 14 lampu dengan spesifikasi lampu ada di tabel 3 di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya. Untuk merancang sistem pencahayaan harus diperlukan ketelitian dalam menentukan letak posisi lampu dan lumen dari lampu tersebut. Dibawah ini adalah posisi lampu pada saat malam hari. Gambar 8. Hasil Persebaran Distribusi Pencahayaan 3D dengan Panjang Tabel 5 Data Hasil Distribusi Pencahayaan dengan Panjang pada Malam Hari dengan Lampu No.1 Surface (%) Eav (lux) Emin (Lux) Emax (Lux) Workplane / ,253 Floor ,203 Ceiling ,186 Wall / 2. Simulasi pada Siang Hari dengan Lampu Philips SP524P Untuk lampu jenis ini, pada siang hari dibutuhkan 9 lampu dan pada malam hari dibutuhkan 10 lampu untuk mencapai standart penerangan ruangan pada ruang kelas dan Uo
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) sesuai dengan tugas akhir sebelumnya [1]. Berikut ini spesifikasi dari lampu tersebut : Total Lamp Flux : 3000 lm Light output ratio : 1.00 System Flux : 3000 lm System Power : 31 watt L*B*H : 1,50 * 0,32 * 0,10 Tabel 6 Kebutuhan Energi di Ruang Kelas Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC No. Waktu Jumlah (Luminaire) [lm] P (watt) Ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah 1 Siang 3000 = 31 = Malam 3000 = 31 = 310 Dari tabel diatas dijelaskan bahwa antara siang hari dan malam perbedaannya hanya 1 lampu dikarena hasil distribusi pencahayaan rata-rata dibidang kerja sudah sesuai standart pencahahayaan ruangan pada ruang kelas dan sesuai dengan tugas akhir sebelumnya [1] E. Simulasi pada Siang Hari dengan Lampu Philips SP524P Pada sistem perancangan pencahayaan pada siang hari ini digunakan 9 lampu dengan spesifikasi lampu ada di tabel 4.13 di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya. Untuk merancang sistem pencahayaan harus diperlukan ketelitian dalam menentukan letak posisi lampu dan lumen dari lampu tersebut. Dibawah ini adalah posisi lampu pada saat siang hari. Gambar 11. Hasil Persebaran Distribusi Pencahayaan 3D dengan Panjang Berikut ini data hasil distribusi pencahayaan dengan panjang penggantung meter Tabel 7 Data Hasil Distribusi Pencahayaan dengan pada Siang Hari dengan Lampu No.2 Surface Eav (lux) Emin Emax Uo (%) (Lux) (Lux) Workplane / ,253 Floor ,204 Ceiling ,164 Wall / F. Simulasi pada Malam Hari dengan Lampu Philips SP524P Pada sistem perancangan pencahayaan pada malam hari ini digunakan 10 lampu dengan spesifikasi lampu ada di tabel 4.13 di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya. Untuk merancang sistem pencahayaan harus diperlukan ketelitian dalam menentukan letak posisi lampu dan lumen dari lampu tersebut. Dibawah ini adalah posisi lampu pada saat malam hari. Gambar 9. Posisi Lampu pada saat Siang Hari dengan Lampu Philips SP524P Gambar 12. Posisi Lampu pada saat Malam Hari dengan Lampu Philips SP524P Gambar 10. Hasil Distribusi Pencahayaan 3D pada Siang Hari
6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Gambar 13. Hasil Distribusi Pencahayaan 3D pada Malam Hari Ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa data, perhitungan dan simulasi maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil simulasi pada software DIALux sudah sesuai dengan tabel standart penerangan ruangan kelas yakni lux. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil distribusi cahaya adalah jumlah lampu yang digunakan yakni jika menggunakan lampu Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC pada siang hari membutuhkan 13 lampu dan pada malam hari membutuhkan 14 lampu. Jika menggunakan Philips SP524P pada siang hari membutuhkan 9 lampu dan pada malam hari membutuhkan 10 lampu, panjang penggantung yang digunakan memiliki ukuran panjang 0.3 meter, 0.35 meter, 0.4 meter, 0.45 meter dan 0.5 meter. 3. Daya lampu yang dibutuhkan setelah simulasi, jika menggunakan lampu Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC pada siang hari membutuhkan daya sebesar 351 watt dan pada malam hari membutuhkan daya sebesar 378 watt. Jika menggunakan Philips SP524P pada siang hari membutuhkan daya sebesar 279 watt dan pada malam hari membutuhkan daya sebesar 310 watt. V. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada seluruh dosen dan staff pengajar jurusan Teknik Fisika yang telah memberikan ilmunya dan kepada seluruh Mahasiswa Teknik Fisika atas bantuan dan kerjasamanya selama kuliah di jurusan Teknik Fisika. Gambar 17. Hasil Persebaran Distribusi Pencahayaan 3D dengan Panjang Berikut ini data hasil distribusi pencahayaan dengan panjang penggantung meter Tabel 8 Data Hasil Distribusi Pencahayaan dengan Panjang pada Siang Hari dengan Lampu No.2 Surface Eav Emin Emax Uo (%) (lux) (Lux) (Lux) Workplane / ,261 Floor ,188 Ceiling ,189 Wall / G. Hasil Perbandingan Simulasi Panjang penggantung Tabel 9 Hasil Perbandingan Simulasi 1.Philips BPS460 W16L124 1*LED 24/830 MLO-PC (27 Watt) Malam (14 Siang (13 2.Philips SP524P (31 Watt) Malam (10 Siang (9 Lampu Yang Ada di Kelas P- 105 (40 Watt) Lampu TL ( Watt 351 Watt 310 Watt 279 Watt 1280 Watt 0,3 m 248 Lux 232 Lux 252 Lux 230 Lux - 0,35 m 249 Lux 233 Lux 253 Lux 231 Lux - 0,4 m 250 Lux 234 Lux 254 Lux 232 Lux - 0,45 m 251 Lux 235 Lux 255 Lux 233 Lux - 0,5 m 252 Lux 236 Lux 256 Lux 234 Lux - DAFTAR PUSTAKA [1] Damayanti, Rissa Analisa kebutuhan cahaya buatan dalam ruang kuliah P.105 Teknik Fisika-ITS Hal 6 [2] Satwiko, Prasasto Fisika Bangunan 1. Yogyakarta : Andi hal [3] Satwiko, Prasasto Fisika Bangunan 2. Yogyakarta : Andi hal [4] Jacques, Jean Lamps and Lighting. Engineering and education journal page 196 [5] BSN, SNI Standart Penerangan Ruang [6] Kresna, Eka Perancangan Sistem Pencahayaan Lapangan Futsal indoor ITS Hal 12 [7] Aman, m. Analysis of the Performance of Domestic lighting Lamps.Energy Police 52 page [8] Luo, Xiaobing A Simplied Thermal Resistance Network Model for High Power LED Street Lamp. Internasional Conference on Electronic Packaging Technology & High Density Packaging. Indrocuction [9] Indah, Puspa Kajian Pencahayaan. FKM UI. Hal 21 [10] Wang, Zizhen Ilumination control of LED systems based on neural netrowk model and energy optimization algorithm. Energy and Buildings. Page 496
ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (1-8) 1 ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Hanang Rizki Ersa Fardana, Ir. Heri Joestiono, M.T. Jurusan Teknik Fisika,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pencahayaan (Lighting) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pencahayaan Lapangan Futsal Indoor ITS. Kresna Eka Nugraha Pembimbing : Andi Rahmadiansah, ST, MT
Perancangan Sistem Pencahayaan Lapangan Futsal Indoor ITS Kresna Eka Nugraha 2405100050 Pembimbing : Andi Rahmadiansah, ST, MT Latar Belakang Sistem pencahayaan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pencahayaan Lapangan Futsal Indoor ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perancangan Sistem Pencahayaan Lapangan Futsal Indoor ITS Kresna Eka Nugraha, Andi Rahmadiansah Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciAnalisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau
1 Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau Nanang C Darmawan, Andi Rahmadiansah, Wiratno Argo A Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asumsi Dasar Lighting Simulation Study Deskripsi Proyek Proyek pengembangan pembangunan fasilitas permanen menggantikan fasilitas sementara. Dalam proyek pengembangan ini akan didirikan
Lebih terperinciDESAIN PENCAHAYAAN LAPANGAN BULU TANGKIS INDOOR ITS
DESAIN PENCAHAYAAN LAPANGAN BULU TANGKIS INDOOR ITS FARID KHUSNUL MUJIB 2404100038 PEMBIMBING: ANDI RAHMADIANSAH Latar Belakang Intensitas pencahayaan (E) dan pemerataan intensitas pencahayaan (min/ave)
Lebih terperinciPerancangan Pencahayaan GOR Target Keputih dengan Menganalisa Daya serta Menerapkan Konsep Green Building
JRN TEKNIK OITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 rint) D-150 erancangan encahayaan GOR Target Keputih dengan enganalisa Daya serta enerapkan Konsep Green Building Najma adarina, Wiratno.
Lebih terperinciOleh : Heri Justiono
Oleh : Heri Justiono 2409201002 Pada umumnya pencahayaan di dalam ruang pada siang hari menggunakan : Cahaya Alami Cahaya Buatan Pencahayaan + Pencahayaan Pencahayaan dlm ruang alami buatan yg memenuhi
Lebih terperinciDesain Pencahayaan Lapangan Bulu Tangkis Indoor ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8 1 Desain Pencahayaan Lapangan Bulu Tangkis Indoor ITS Farid Khusnul Mujib, dan Andi Rahmadiansah Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciPENENTUAN KEBUTUHAN CAHAYA BUATAN PADA SISTEM PENCAHAYAAN TERPADU DALAM RUANG KULIAH DI TENIK FISIKA ITS DENGAN METODE LOGIKA FUZZY
PENENTUAN KEBUTUHAN CAHAYA BUATAN PADA SISTEM PENCAHAYAAN TERPADU DALAM RUANG KULIAH DI TENIK FISIKA ITS DENGAN METODE LOGIKA FUZZY Heri Joestiono, Aulia Siti Aisjah, Bambang L.W. Ringkasan- Pencahayaan
Lebih terperinciNingsar 1. Sangkertadi 2.
PERHITUNGAN DAN RANCANGAN PENERANGAN BUATAN PADA RUANG DUBBING SUATU STUDIO PRODUKSI FILM (Calculation and Design of Artificial Lighting System of a Dubbing Room) Ningsar 1 1) Mahasiswa S1 Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM
JETri, Volume 5, Nomor 2, Februari 2006, Halaman 1-20, ISSN 1412-0372 STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM Chairul Gagarin Irianto Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI,
Lebih terperinciPengambilan Keputusan Investasi dengan menggunakan Metode Life Cycle Cost Anaysis
Pengambilan Keputusan Investasi dengan menggunakan Metode Life Cycle Cost Anaysis Thesa D. Junus dan Dian Fitria Green Building Engineers, Divisi Sustainability, PT Asdi Swasatya Abstrak Dalam pembangunan
Lebih terperinciDESAIN PENCAHAYAAN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALux V 4.9
DESAIN PENCAHAYAAN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALux V 4.9 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro Pada Universitas Muria Kudus Disusun Oleh : NAMA : DENY PRATAMA ARDIANSYAH NIM
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (2) 108-112 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data International Energy Agency World Resource Institute, pencahayaan dari lampu memberikan kontribusi 19% dari penggunaan energi dunia, sehingga semakin
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan spesifikasi sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah
Lebih terperinciPerancangan Pencahayaan Buatan Dengan Metode Lumen Di PT. XYZ
Perancangan Pencahayaan Buatan Dengan Metode Lumen Di PT. XYZ Akhmad Rafsanjani 1, Yayan Harry Yadi 2, Ade Sri Mariawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa rafsanjani089@yahoo.com
Lebih terperinciEvaluasi Kualitas Pencahayaan Pada Ruang Perkuliahan Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau
Evaluasi Kualitas Pencahayaan Pada Ruang Perkuliahan Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau Ikhbal Havif JH*, Budhi Anto** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau
Lebih terperinciMenghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan
Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya, membutuhkan penerangan. Baik penerangan / pencahayaan alami (pada
Lebih terperinciPENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS Dedy Darmanto, I Putu Artama Wiguna, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciOPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH TERKAIT USAHA KONSERVASI ENERGI
OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH TERKAIT USAHA KONSERVASI ENERGI Evi Puspita Dewi Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya e-mail: cornelli@petra.ac.id
Lebih terperinciRia Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta
EFISIENSI ENERGI RUANG RAWAT INAP Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta ria_180290@yahoo.com 2 Dosen Magister
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.
PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN. Oleh : Eko Widiarto Dosen Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Soedarto. SH, Tembalang Semarang
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Fasilitas Fisik Sekarang 1. Meja Kasir Ukuran ketinggian meja kasir saat ini sudah ergonomis, namun tinggi monitor ke lantai
Lebih terperinciAnalisis standar dan prosedur pengukuran intensitas cahaya pada gedung
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) atau Penelitan dan Pengembangan. Sugiono mengemukakan bahwa
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN & SARAN
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN & SARAN 7.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diberikan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam Lab.
Lebih terperinciSTUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK
JETri, Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 13-24, ISSN 1412-0372 STUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS MENGHITUNG TINGKAT PENCAHAYAAN DI LABTEK IXC
AR 3121 FISIKA BANGUNAN LAPORAN TUGAS MENGHITUNG TINGKAT PENCAHAYAAN DI LABTEK IXC KELOMPOK 2 Indra Rhamadhan 15213025 Raudina Rahmi 15213037 Shafira Anjani 15213027 Putri Isti Karimah 15213039 Estu Putri
Lebih terperinciRumah susun merupakan tempat tinggal vertikal yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan keadaan penghuni yang seperti
1. PENDAHULUAN Rumah susun merupakan tempat tinggal vertikal yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan keadaan penghuni yang seperti itu, maka kehidupan sosialnya pun berbeda dengan
Lebih terperinciANALISA PENCAHAYAAN DI GUDANG BAHAN BAKU PT. XYZ
ANALISA PENCAHAYAAN DI GUDANG BAHAN BAKU PT. XYZ Teguh E.N. Sitepu, Listiani Nurul Huda 2, Abdul Rahim Matondang 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater
Lebih terperinciTEKNIKA VOL. 2 NO
ANALISA KONSERVASI ENERGI PENCAHAYAAN PADA GEDUNG KULIAH DI UNIVERSITAS IBA Bahrul Ilmi, Reny Afriany Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang Email: bahrul.ilmii@yahoo.com
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI DAN ALAT PENGUKURAN
BAB V METODOLOGI DAN ALAT PENGUKURAN A. Pengukuran Kenyamanan Termal 1. Titik Ukur Untuk pengukuran temperatur dan kelembaban udara, maka disiapkan denah untuk menentukan titik dimana kita akan melakukan
Lebih terperinciMODUL III INTENSITAS CAHAYA
MODUL III INTENSITAS CAHAYA Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang
Lebih terperinciPerancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-87 Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri Joko Nugroho, Gatut Yudoyono, dan
Lebih terperinciKUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN
KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN Oleh : Dedy Haryanto, Edy Karyanta, Paidjo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK KUAT PENERANGAN
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBAHASAN
BAB III METODE PEMBAHASAN Tujuan dari suatu sistem instalasi listrik adalah untuk dapat memanfaatkan energi listrik semaksimal dan seefisien mungkin, serta aman dan andal. Pembahasan dalam penulisan ini
Lebih terperinciMODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA Rilwanu Ahmad P, Wiratno Argo Asmoro, Andi Rahmadiansah Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Pencahayaan Menggunakan Pemodelan Numeris Sesuai SNI Pencahayaan, Data Pengukuran Langsung (On-Site) dan Simulasi
Analisis Kualitas Pencahayaan Menggunakan Pemodelan Numeris Sesuai SNI Pencahayaan, Data Pengukuran Langsung (On-Site) dan Simulasi Bayu Ardiyanto 1, Sentagi Sesotya Utami 2, Mohammad Kholid Ridwan 3 1,2,3
Lebih terperinciAnalisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI 7 ISSN : 2085-9902 Pekanbaru, 11 November 2015 Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PERALATAN DALAM PENCAHAYAAN.
57 BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PERALATAN DALAM PENCAHAYAAN. 4.1 Gambaran Perhitungan Pada Ruang Rapat Data perhitunganya yang diambil adalah sebagai berikut : Fungsi Ruang : Ruang Rapat PT.LECOMMARAS
Lebih terperinciAnalisa Sistem Pencahayaan Buatan Ruang Intensive Care Unit. Hanang Rizki Ersa Fardana, Pembimbing : Ir. Heri Joestiono, MT
Analisa Sistem Pencahayaan Buatan Ruang Intensive Care Unit Hanang Rizki Ersa Fardana, 2410100074 Pembimbing : Ir. Heri Joestiono, MT Latar Belakang Keluhan Kesilauan Kenyamanan pengguna ruangan British
Lebih terperinciANALISIS INTENSITAS PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH GEDUNG FISIKA UNIVERSITAS JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN CALCULUX INDOOR 5.0B
ANALISIS INTENSITAS PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH GEDUNG FISIKA UNIVERSITAS JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN CALCULUX INDOOR 5.0B 1) Listiana Cahyantari, 2) Rif ati Dina H., 2) Bambang Supriyadi 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Tugas akhir ini dilakukan di gedung rektorat Unila. Proses tugas akhir dilakukan dengan penyiapan alat dan bahan, pengumpulan data bangunan, hingga menyusun
Lebih terperinciAPLIKASI PERENCANAAN PERHITUNGAN INSTALASI LISTRIK PENERANGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR ABSTRAK
ISSN 1412 3762 http://jurnal.upi.edu/electrans ELECTRANS, VOL.12, NO.1, MARET 2013, 49-58 APLIKASI PERENCANAAN PERHITUNGAN INSTALASI LISTRIK PENERANGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR Indra Mustika R. P., Chris
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi
Lebih terperinciPeningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE
Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE Eko Widiarto Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : ewidiarto8@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi menuntut suatu alat atau barang menjadi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Semakin majunya teknologi masa kini dalam bidang elektronika mempunyai pengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Dimana pertumbuhan perkembangan teknologi menuntut
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN 3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan energi listrik pada sistem penerangan gedung FPOK di JL. Dr. Setiabudhi
Lebih terperinciANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA Lustyyah Ulfa, Ridho
Lebih terperinciSIMULASI PENERANGAN ALAM BANGUNAN PENDIDIKAN
SIMULASI PENERANGAN ALAM BANGUNAN PENDIDIKAN FX Teddy Badai Samodra Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 E-mail: franxatebas@yahoo.com Abstrak Aplikasi
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA
2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY
Lebih terperinciMAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO
MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB 14 420 040 TEKNIK ELEKTRO ILUMINASI (PENCAHAYAAN) Iluminasi disebut juga model refleksi atau model pencahayaan. Illuminasi menjelaskan tentang interaksi
Lebih terperinciSEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR OPTIMASI PENGGUNAAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KERJA DENGAN MENGATUR PERBANDINGAN LUAS JENDELA TERHADAP DINDING
SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR OPTIMASI PENGGUNAAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KERJA DENGAN MENGATUR PERBANDINGAN LUAS JENDELA TERHADAP DINDING Disusun Oleh : M. ROFIQI ATHOILLAH (2409 105 033) Pembimbing
Lebih terperinciPenilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-186 Penilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS Dedy Darmanto dan I Putu Artama Wiguna, Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI KEBUTUHAN BEBAN PADA BEBERAPA JENIS LAMPU TERHADAP TAHAP PEMBELAJARAN
ANALISA EFISIENSI KEBUTUHAN BEBAN PADA BEBERAPA JENIS LAMPU TERHADAP TAHAP PEMBELAJARAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera penglihatan manusia untuk menghasilkan sebuah gambaran visual. Manusia membutuhkan
Lebih terperinciPENGUJIAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SILIWANGI DENGAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALUX V.4.10
Tanggal : 28-11-2012 Jam :11.00 WIB PENGUJIAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SILIWANGI DENGAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALUX V.4.10 Gin Gin Ginanjar 047002169 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi utama yang digunakan hampir diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi listrik juga terus meningkat. Salah
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL
JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Pebruari 2016, Vol. 01, No. 01, hal 53-60 KAJIAN TEKNIS LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN TL Puji Slamet 1, Gatut Budiono 2 1Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciAnalisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.2, No.1, April 2014, 51-58 51 Analisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi Luqman Hakim Program Studi Teknik Mekatronika,
Lebih terperinciSISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA
SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA Lasarus Setyo P 1, Natalia Damastuti 2 1, 2, Jurusan Sistem Komputer,
Lebih terperinciANALISIS PENCAHAYAAN STASIUN PEMOTONGAN DENGAN MENGUKUR LUMINANSI DAN ILUMINASI PADA PT. MAHAKARYA JAYA SINERGI
ANALISIS PENCAHAYAAN STASIUN PEMOTONGAN DENGAN MENGUKUR LUMINANSI DAN ILUMINASI PADA PT. MAHAKARYA JAYA SINERGI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )
SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS Di susun oleh : ROMI RIZALI (0951010018) Dosen Pembimbing : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS
Lebih terperinciBab 11 Standar Pencahayaan
Bab 11 Standar Pencahayaan Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T E-mail: yeffry@unikom.ac.id 114 Kebutuhan Iluminansi berdasarkan aktivitas visual No Kerja Visual Iluminansi (lux) 1 Penglihatan biasa 100
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dalam sektor pencahayaan yang berfungsi untuk pencahayaan jalan perkotaan, industri, dan pencahayaan rumah. Banyak ilmuwan menciptakan
Lebih terperinciANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENGOPERASIAN PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN SOLAR CELL UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN DI JALAN BY PASS I GUSTI NGURAH RAI
E-Journal SPEKTRUM Vol. 2, No. 3 September 20 ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENGOPERASIAN PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN SOLAR CELL UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN DI JALAN BY PASS I GUSTI NGURAH RAI I.W.H.
Lebih terperinciPerancangan Apartemen dengan Alat Bantu Software Simulasi Aliran Angin
G105 Perancangan Apartemen dengan Alat Bantu Software Simulasi Aliran Angin Abdun Nasir dan Wahyu Setyawan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3130
ISSN : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4,.3 Desember 07 Page 330 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANGAN BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DESIGN AND IMPLEMENTATION OF INDOOR LIGHTING
Lebih terperinciUser s Manual MAESTRO MOVING SIGN
User s Manual MAESTRO MOVING SIGN Surabaya, Copyright 2003 DAFTAR ISI INSTALASI... 3 I. MENGGANTUNG ALAT... 3 II. SUMBER TEGANGAN... 3 III. KEYBOARD... 3 SPESIFIKASI... 4 I. PEMROGRAMAN... 4 II. MEMORY...
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELIAN Pencahayaan di dapur
PANDUAN PEMBELIAN Pencahayaan di dapur Pencahayaan yang baik dan merata di dapur Anda membuat memasak dan menyiapkan makanan menjadi lebih aman, mudah dan menyenangkan. Untuk menerangi kabinet dinding,
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN
ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN Endah Asmawati 1, Marlina 2, Junanik Idayani 3 1 Teknik Informatika dan Pusat Studi Energi Terbarukan, 2 Hukum dan Pusat Studi Energi Terbarukan,
Lebih terperinciPEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG Suraj Nurholi dan Djauhar
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang terdapat pada Laboratorium 1 IT, Laboratorium 2 IT, dan Laboratorium 3 IT, ternyata
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang diperoleh,
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisis Intensitas Konsumsi Energi Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dibutuhkan data penunjang guna menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN PENERANGAN PADA BANGUNAN RIG RAISIS (OFFSHORE) BERDASARKAN CLASS ABS DAN BKI BERBASIS VISUAL BASIC
ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN PENERANGAN PADA BANGUNAN RIG RAISIS (OFFSHORE) BERDASARKAN CLASS ABS DAN BKI BERBASIS VISUAL BASIC Feri Diana 1, Anita Hidayati 1 1) Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan di paparkan mengenai kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan mengenai kualitas dalam ruang pada kantor PT. RTC dari aspek termal dan pencahayan
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN PENERANGAN PADA BANGUNAN RIG RAISIS (OFFSHORE) BERDASARKAN CLASS ABS DAN BKI BERBASIS VISUAL BASIC
ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN PENERANGAN PADA BANGUNAN RIG RAISIS (OFFSHORE) BERDASARKAN CLASS ABS DAN BKI BERBASIS VISUAL BASIC Feri Diana 1, Anita Hidayati 1 1) Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Dalam proses penelitian yang berjudul Evaluasi Kinerja Ruang Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung (studi kasus laboratorium komputer), metode
Lebih terperinciResizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-378 Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) 50.000 DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi Nurul Hidayah, Triwilaswandio W.P Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH DESAIN CLERESTORIES TERHADAP KINERJA DAYLIGHT PADA GOR BULUTANGKIS ITS DI SURABAYA GUNA MENDUKUNG KONSEP GREEN BUILDING
PENGARUH DESAIN CLERESTORIES TERHADAP KINERJA DAYLIGHT PADA GOR BULUTANGKIS ITS DI SURABAYA GUNA MENDUKUNG KONSEP GREEN BUILDING John Victor Lewi S 1), Sri Nastiti N. Ekasiwi 2), dan Ima Defiana 3) 1)
Lebih terperinciPenghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan Lampu LED Di Rumah Tangga
Penghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan LED Di Rumah Tangga Bambang Winardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Lebih terperinciSimulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off
Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off Disusun Oleh: David Putra (0922020) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X
AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian1,
Lebih terperinciPengaturan Pencahayaan Ruangan Menggunakan Sinar Matahari
Pengaturan Pencahayaan Ruangan Menggunakan Sinar Matahari Achmad Lukman, Eru Puspita,S.T,M.Kom Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH
ABSTRAK Berangkat dari misi Universitas Kristen Maranatha yang ingin mengembangkan cendekiawan yang handal, salah satunya adalah melalui pengembangan fasilitas belajar mengajarnya. Fasilitas belajar mengajar
Lebih terperinciMODUL TATA CAHAYA. Desain Interior Universitas Esa Unggul. Oleh: Muhammad Fauzi. S.Des., M.Ds
MODUL TATA CAHAYA Desain Interior Universitas Esa Unggul Oleh: Muhammad Fauzi. S.Des., M.Ds CARA MENGGUKUR INTENSITAS PENCAHAYAAN BUATAN RUANG LINGKUP PENERANGAN Penerangan yg baik adalah penerangan yg
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X
Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian 1, Joko Prihartono 2, Purwo Subekti 3 ABSTRAK Dari penelitian yang telah
Lebih terperinciAbstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU
ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Dewi Riska S. Barus (1), Surya Tarmizi
Lebih terperinciMahasiswa : Dian Pramita Eka Laksmiyanti / Dosen Pembimbing : Ir. IGN Antaryama, Ph.D Dr. Ir. V. Totok Noerwasito, MT
Mahasiswa : Dian Pramita Eka Laksmiyanti / 3210204003 Dosen Pembimbing : Ir. IGN Antaryama, Ph.D Dr. Ir. V. Totok Noerwasito, MT Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (2013) LATAR BELAKANG 1 Permasalahan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut ini adalah diagram konsep adaptif yang akan diterapkan pada SOHO :
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Konsep Adaptif pada SOHO Berikut ini adalah diagram konsep adaptif yang akan diterapkan pada SOHO : Gambar 5.1 Diagram Konsep Adaptif pada SOHO Sumber: Data Olahan Pribadi,
Lebih terperinciFakta.
Fakta http://ecocampus.its.ac.id/?p=46 http://file.upi.edu/direktori http://bisnis.vivanews.com Latar Belakang SOLUSI? Sistem Monitoring dan Kontrol Intensitas Cahaya Pada Ruang Kuliah PROGRAM STUDI D3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004) menyatakan bahwa ergonomi adalah kemampuan untuk menerapkan informasi menurut karakter, kapasitas
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN UNTUK FLOATING PRODUCTION UNIT (FPU)
6 BAB III DASAR TEORI PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN UNTUK FLOATING PRODUCTION UNIT (FPU) 3.1 Software yang Digunakan Terdapat dua cara dalam melakukan perhitungan beban pendinginan ini, yaitu dengan cara
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 1. Penilaian Fasilitas 1.1. Penilaian Fasilitas dalam Kamar Tidur a. Lemari Pakaian Menurut data anthropometri, ukuran panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kegiatan manusia modern delapan puluh persennya dilakukan di dalam ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut biasanya
Lebih terperinciDesain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI
PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI JURNAL PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh : INDAH
Lebih terperinci