Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4.No.4, Desember 2016 (646);

dokumen-dokumen yang mirip
CANDRA SETIADI AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

Kajian Hubungan Kadar Liat, Bahan Organik dan Kandungan Air terhadap Indeks Plastisitas Tanah di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun

SKRIPSI. Oleh : SANDER M. SILALAHI AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

Pendugaan Erosi Aktual Berdasarkan Metode USLE Melalui Pendekatan Vegetasi, Kemiringan Lereng dan Erodibilitas di Hulu Sub DAS Padang

338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

EVALUASI SIFAT FISIKA TANAH TANAMAN KOPI (Coffea sp.) BEBERAPA KECAMATAN DI KABUPATEN MANDAILING NATAL SKRIPSI OLEH :

KAJIAN LAJU INFILTRASI TANAH PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SEMPAJAYA KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PEMETAAN STATUS C-ORGANIK, NITROGEN DAN TEKSTUR DI KEBUN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI OLEH :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI KECAMATAN SIEMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT ABSTRACT

KAJIAN SELEKTIVITAS EROSI PADA BUDIDAYA TANAMAN KARET USIA 15 TAHUN DI DESA LAU DAMAK KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI OLEH :

II. TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI OLEH JAYAGUST HARIANSYAH K.A JUNIOR SINAGA ILMU TANAH

PEMETAANC-ORGANIK DAN TEKSTUR TANAH PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN HINAI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI. Oleh :

Kadar Bahan Organik Tanah pada Tanah Sawah dan Tegalan di Bali serta Hubungannya dengan Tekstur Tanah

KAJIAN SIFAT FISIKA TANAH PADA PERKEBUNAN KARET DI PROVINSI BENGKULU STUDY OF SOIL PHYSICAL ON RUBBER PLANTATION IN BENGKULU PROVINCE ABSTRAK

PENGARUH KOMPOS AMPAS TEBU DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI KEDALAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN TEMBAKAU DELI.

SKRIPSI OLEH : EMALIA SINARTA BR. TARIGAN

Erosi Kualitatif Pada Perkebunan Karet Umur 25 Tahun di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat

KARAKTERISTIK KUALITAS TANAH PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN HULU DAS PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI. Oleh:

Survey dan Pemetaan Status Hara-P di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

PENDUGAAN EROSI TANAH DIEMPAT KECAMATAN KABUPATEN SIMALUNGUN BERDASARKAN METODE ULSE

METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN SELEKTIVITAS EROSI PADA LAHAN BUDIDAYA PADI GOGO DIDESA LAU DAMAK KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI OLEH :

IDENTIFIKASI STATUS HARA TANAH, TEKSTUR TANAH DAN PRODUKSI LAHAN SAWAH TERASERING PADA 3 ORDO TANAH SKRIPSI. Oleh : NIKSON SITINJAK

METODE PENELITIAN. Sampel tanah untuk analisis laboratorium yaitu meliputi sampel tanah terusik dan sampel tanah tidak terusik. 2.

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Gambar 1. Lahan pertanian intensif

REKLAMASI RAWA PASANG SURUT SUNGAI DENAI YANG DITANAMI CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum, L) DENGAN KASCING DAN GIPSUM S K R I P S I

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU

IV. METODE PENELITIAN

STUDI BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH PADA BEBERAPA UMUR PERSAWAHAN DI KECAMATAN PEMAYUNG

*Corresponding author : ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi Sifat Kimia Tanah pada Lahan Kopi di Kabupaten Mandailing Natal

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) SKRIPSI OLEH :

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PADI SAWAH, PADI GOGO

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan

III. BAHAN DAN METODE

Gambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PEMBERIAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT DENGAN METODE LAND APPLICATION

DISTRIBUSI PORI DAN PERMEABILITAS ULTISOL PADA BEBERAPA UMUR PERTANAMAN

Evaluasi Kemampuan Lahan Desa Sihiong, Sinar Sabungan Dan Lumban Lobu Kabupaten Toba Samosir ABSTRACT

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii

PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dalam pengusahaan tanah-tanah miring. berlereng adalah erosi. Untuk itu dalam usaha pemanfaatan lahan-lahan

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.

ARDIAN HALOMOAN SIPAHUTAR PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

KAJIAN LAJU INFILTRASI TANAH PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA TANJUNG PUTUS KECAMATAN PADANG TUALANG KABUPATEN LANGKAT

KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH PADA SATUAN LAHAN VOLKAN TUA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH : DEA WALUCKY SARAGIH ILMU TANAH

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA PENGGUNAAN LAHAN TANAMAN PANGAN (UBI KAYU) DI KEBUN PERCOBAAN USU KWALA BEKALA

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (19):

6/14/2013 .PENDAHULUAN KANDUNGAN HARA DAN TINGKAT EROSI PADA LAHAN MIRING BERSOLUM DANGKAL METODE

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK)

POTENSI LAHAN DI DESA KAHUKU KECAMATAN LIKUPANG KABUPATEN MINAHASA UTARA BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN

TINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

EVALUASI SIFAT FISIK TANAH TERHADAP LAJU INFEKSI GANODERMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT.PD.PATI) S K R I P S I OLEH :

KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH SAWAH PADA POLA TANAM PADI- PADI DAN PADI- SEMANGKA SKRIPSI. Oleh: ERWITA PARDOSI

ANALISIS SIFAT FISIKA, KIMIA, DAN BIOLOGI TANAH PADA DAERAH BUFFER ZONE DAN RESORT SEI BETUNG DI TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER KECAMATAN BESITANG

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Prosedur Penelitian dan Parameter Pengamatan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

METODOLOGI PENELITIAN

Identifikasi Status Hara Tanah, Tekstur Tanah dan Produksi Lahan Sawah Terasering Pada Fluvaquent, Eutropept dan Hapludult

IV. SIFAT FISIKA TANAH

Kajian C-Organik, N Dan P Humitropepts pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta

ABSTRACT ABSTRAK. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2016, Palembang Oktober 2016 ISBN...

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN SECARA FISIK UNTUK TANAMAN KEDELAI DI KELURAHAN PANDU KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO

PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI BERBASIS LAND USE DAN LAND SLOPE DI SUB DAS KRUENG SIMPO

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu

Evaluasi Sifat Kimia Tanah Inceptisol Pada Kebun Inti Tanaman Gambir (Uncaria gambir Roxb.) di Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat

Rate Infiltration Evaluation on Several Land Uses Using Infiltration Method of Horton at Sub DAS Coban Rondo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sifat-sifat fisik tanah. Texture Structure Soil density Bulk density Moisture content Porosity Measurement methods

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) TANAH ANDEPTS PADA PENGGUNAAN LAHAN TANAMAN KACANG TANAH DI KEBUN PERCOBAAN KWALA BEKALA USU

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT (SLUDGE) PABRIK PULP DAN PAPER

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN APEL DI DESA SIHIONG KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

PENGARUH OLAH TANAH DAN MULSA JERAMI PADI TERHADAP AGREGAT TANAH DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL JAGUNG

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di bulan Febuari sampai Mei 2016 di Kecamatan

Yeza Febriani ABSTRACT. Keywords : Erosion prediction, USLE method, Prone Land Movement.

Jayagust Hariansyah K.A Junior Sinaga, Supriadi*, Alida Lubis

KAJIAN TOTAL BIOMASSA RERUMPUTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP TATA AIR TANAH DI DAERAH TANGKAPAN AIR DANAU TOBA

BAB I. kemampuannya. Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian

PERUBAHAN SIFAT FISIKA ULTISOL AKIBAT KONVERSI HUTAN MENJADI LAHAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah biasanya diperlukan didalam budidaya tanaman dengan

DISTRIBUSI BENTUK C-ORGANIK TANAH PADA VEGETASI YANG BERBEDA. Oleh : ANRI SUNANTO A

BAB I PENDAHULUAN. Tanah terdiri atas bahan padat dan ruang pori di antara bahan padat,

IDENTIFIKASI KEADAAN SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH PADA TANAMAN CENGKEH DI DESA TINCEP DAN KOLONGAN ATAS KECAMATAN SONDER

Karakteristik Lahan Sawah yang Dialih Fungsi Menjadi Lahan Perkebunan di Desa Tangga Batu Kecamatan HatonduhanKabupaten Simalungun

Transkripsi:

Evaluasi Kadar Air Tanah, Bahan Organik dan Liat serta Kaitannya Terhadap Indeks Plastisitas Tanah Pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun Evaluation of Soil Water Content, Organic Matter and Clay then Its Related to the Plasticity Index of the Soil in Some Vegetation in the District of Pamatang Sidamanik Regency Simalungun Candra Setiadi*, Kemala Sari Lubis, Purba Marpaung Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 *Corresponding author : candrasetiadi70@gmail.com ABSTRACT Soil tillage using an intensive method without consider other influence factors can cause decreasing in soil qualit. Soil of index plasticity depends on the cropping and the management used. This research is to study the dominant factor that influence in soil plasticity on district Pamatang Sidamanik in different cropping. Survey method and random sampling was used 27 soil sample from coffee crops, 12 sample from tea crops and 21 sample from horticulture crops. The result show that the dominant soil plasticity was on coffee, tea and horticulture crops are included as a low criteria where organic matter are the most influenced factor on soil of index plasticity with influence value about 54,949%. Keywords: Coffee, horticulture, index plasticity, soil organic matter, tea. ABSTRAK Pengolahan tanah secara intensif tanpa memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat menurunkan kualitas tanah. Indeks plastisitas tanah pada lahan yang dibudidayakan dengan tanaman berbeda membutuhkan pengolahan tanah yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji faktor-faktor dominan yang mempengaruhi indeks plastisitas tanah di lahan Kecamatan Pamatang Sidamanik pada budidaya yang berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei. Sampel diambil secara acak dengan jumlah sampel yang diambil pada ordo tanah yakni 27 untuk lahan kopi, 12 untuk lahan teh dan 21 untuk lahan hortikultura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara dominan indeks plastisitas tanah pada lahan yang ditanami kopi, teh dan hortikultura termasuk kriteria rendah serta bahan organik merupakan faktor paling besar yang mempengaruhi indeks plastisitas tanah dengan nilai pengaruh sebesar 54,949%. Kata kunci: Kopi, hortikultura, indeks plastisitas, bahan organik, teh. 2420

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia sebagian besar dialokasikan untuk komoditas ekspor, sehingga dapat memberikan devisa bagi negara maupun daerah penghasil. Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah penghasil komoditas perkebunan diantaranya teh dan palawija (cabai). Umumnya petani di Kecamatan Pamatang Sidamanik melakukan pengolahan tanah sebelum bertanam. Lahan diolah secara intensif terutama untuk budidaya tanaman palawija. Namun, dalam jangka panjang pengolahan tanah secara intensif dapat berpengaruh menurunkan kualitas tanah, yaitu merusak permukaan tanah. Sifat tanah yang berhubungan dengan pengolahan tanah adalah sifat fisika tanah yaitu tekstur, struktur, warna tanah, konsistensi, permeabilitas, dan kerapatan lindak (Foth, 1994). Drainase dan kapasitas penyimpanan air, plastisitas, kemudahan ditembus akar dan aerasi semua berkaitan erat dengan kondisi fisik tanah. Kandungan bahan organik merupakan salah satu indikator yang dapat menyebabkan nilai plastisitas setiap tanah berbeda-beda sedangkan bahan organik tanah pada lahan berbagai vegetasi juga berbeda- beda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi indeks plastisitas tanah diantaranya kadar air tanah, bahan organik dan liat. Menurut Kurnia et al (2006), penetapan plastisitas tanah khususnya diarahkan untuk mengetahui berat atau ringannya pengolahan tanah terutama jika dilakukan menggunakan mesin pengolah tanah, seperti traktor. Berdasarkan hasil penelitian Moradi (2013), bahwa penurunan kandungan bahan organik berpengaruh signifikan terhadap penurunan batas plastis tanah. Tekstur tanah berpengaruh signifikan terhadap indeks plastis. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh hubungan positif antara karbon organik tanah dengan batas cair, batas plastis dan indeks plastis yang ditemukan linear signifikan. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada lahan beberapa vegetasi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun, Laboratorium Fisika Tanah dan Laboratorium Kimia Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada bulan Mei 2015 sampai dengan Agustus 2015. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta lokasi penelitian skala 1: 100.000 digunakan sebagai peta dasar, sampel tanah yang diambil pada beberapa vegetasi, natrium pirofosfat untuk pengukuran kadar liat tanah, kalium dikromat (K2Cr2O7) untuk pengukuran bahan organik tanah, bahan kimia lainnya yang berhubungan dengan analisis laboratorium, GPS, kotak gabus, tensiometer, timbangan listrik, hydrometer Bouyoucos, bor tanah atau cangkul dan alat Mechanical Liquid Limit Device (MLLD). Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan data dilakukan secara sampling dengan metode random sampling sebanyak 60 sampel dengan 6 sampel setiap desa berdasarkan vegetasi kopi, teh dan hortikultura. 2421

Persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan, terlebih dahulu dilakukan usulan penelitian, pengadaan peralatan, pengadaan peta, studi literatur dan penyusunan rencana kerja di lapangan. Persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan, terlebih dahulu dilakukan usulan penelitian, pengadaan peralatan, pengadaan peta, studi literatur dan penyusunan rencana kerja di lapangan. Pengambilan contoh tanah terganggu dengan bor tanah atau cangkul. Parameter yang diukur antara lain: kadar liat dengan menggunakan metode Hydrometer, bahan organik dengan menggunakan metode Walkley-Black, indeks plastisitas berdasarkan metode Casagrande, kadar air tanah secara langsung dengan menggunakan metode tensiometer probe. Pengambilan sampel dilakukan pada lahan beberapa vegetasi dengan kedalaman 0-30 cm di Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder atau data lapangan yang terdiri atas jenis tanah, luas areal pertanaman dan serta sistem pengolahan tanah yang diperoleh dari BPS, PTPN IV Tobasari, Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan dan wawancara langsung dengan petani. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis faktor. Analisis faktor untuk mengetahui faktor paling besar yang mempengaruhi nilai indeks plastisitas tanah. Gambar Peta Titik Pengambilan Sampel Tanah 2422

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Bahan Organik Kadar bahan organik pada tanah Andisol dengan beberapa vegetasi yakni dengan rata-rata kisaran 3,01-5,00 yang termasuk kriteria tinggi. Hal ini karena adanya humus dari vegetasi dan akumulasi bahan organik yang merupakan karakteristik khas Andisol. Kriteria tersebut menurut Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (2014). Hal ini sesuai pernyataan Mukhlis (2011) yang menyatakan bahwa akumulasi bahan organik merupakaan karakterisitik khas Andisol. Di Andisol banyak humus terakumulasi dan sangat tidak mobil dalam waktu ratusan tahun. Kadar bahan organik pada Inceptisol dengan vegetasi kopi yakni rata-rata 0,87% dan menurut Pusat Penelitian Tanah Bogor (1981) tergolong kriteria sangat rendah. Hal ini terjadi karena Inceptisol tersebut berada pada kemiringan lereng > 30% sehingga pencucian dan erosi terhadap lapisan atas tinggi. Hal ini sesuai pernyataan Arsyad (1989) yang menyatakan bahwa semakin curam lereng juga memperbesar kecepatan aliran permukaan yang dengan demikian memperbesar energi angkut aliran permukaan. 2. Kadar Air Tanah Andisol di Kecamatan Pamatang Sidamanik memiliki kadar air tanah rata-rata berkisar antara 7-10%. Kadar air ini optimum untuk pertumbuhan tanaman karena berada di kedalaman perakaran efektif tanaman. Hal ini sesuai pernyataan Hakim et al (1986) yang menyatakan bahwa diantara sifat-sifat tanah yang berpengaruh terhadap jumlah air yang tersedia adalah daya hisap (matrik dan osmotik) kedalaman tanah dan pelapisan tanah. Tanah Inceptisol di Kecamatan Pamatang Sidamanik mengandung kadar air tanah rata-rata 9,25%. Kadar ini optimum untuk pertumbuhan tanaman karena berada di kedalaman efektif tanaman. Hal ini sesuai pernyataan Hakim et al (1986) yang menyatakan bahwa diantara sifat-sifat tanah yang berpengaruh terhadap jumlah air yang tersedia adalah daya hisap (matrik dan osmotik) kedalaman tanah dan pelapisan tanah. 3. Kadar Liat Kadar liat Andisol Pamatang Sidamanik dengan beberapa vegetasi yakni rata-rata 21-27%. Hal ini karena kandungan liat yang rendah pada Andisol sehingga Andisol memiliki struktur gembur dan mudah dilakukan pengolahan tanah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hakim et al (1986) yang menyatakan bahwa luas permukaan liat ini tidak saja disebabkan oleh pecahan yang kecil, tetapi juga oleh bentuk lempeng dan adanya permukaan dalam di samping permukaaan luar. Kadar liat Inceptisol Pamatang Sidamanik dengan vegetasi kopi yakni rata-rata 27%. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hakim et al (1986) yang menyatakan bahwa luas permukaan liat ini tidak saja disebabkan oleh pecahan yang kecil, tetapi juga oleh bentuk lempeng dan adanya permukaan dalam di sampling permukaaan luar. 2423

Tabel 1. Nilai Bahan Organik, Kadar Air, Kadar Liat, dan Indeks Plastisitas Tanah Pada Vegetasi Kopi dan Teh di Tanah Andisol Bahan Organik Kadar Air Kadar Liat Indeks Plastisitas Sampel Kopi K1 2,91 (Sedang) 11,3 28 6,95 (Rendah) K2 3,54 (Tinggi) 3,5 24 6,95 (Rendah) K3 4,56 (Tinggi) 12 12 6,33 (Rendah) K4 3,16 (Tinggi) 10,5 16 5,90 (Rendah) K5 2,40 (Sedang) 12,6 20 4,74 (Rendah) K6 3,54 (Tinggi) 7,1 20 4,54 (Rendah) K7 5,70 (Sangat Tinggi) 1,3 10 10,58 (Sedang) K8 4,75 (Tinggi) 1,9 12 9,32 (Sedang) K9 4,43 (Tinggi) 12 28 4,48 (Rendah) K10 3,42 (Tinggi) 9 30 3,67 (Rendah) K11 2,97 (Sedang) 12,6 22 2,77 (Rendah) K12 2,91 (Sedang) 25 18 12,35 (Sedang) K13 6,97 (Sangat Tinggi) 1,9 8 6,97 (Rendah) K14 3,29 (Tinggi) 19,5 26 3,89 (Rendah) K15 2,53 (Sedang) 16,1 24 11,76 (Sedang) K16 1,64 (Rendah) 18,2 32 8,31 (Sedang) K17 1,52 (Rendah) 17,4 32 11,23 (Sedang) K18 3,16 (Tinggi) 15,2 44 2,98 (Rendah) K19 2,53 (Sedang) 1,7 16 8,30 (Sedang) K20 3,42 (Tinggi) 11,7 24 6,62 (Rendah) K21 1,64 (Rendah) 14,7 8 7,01 (Sedang) K22 4,94 (Tinggi) 8,9 12 10,09 (Sedang) K23 5,19 (Sangat Tinggi) 1,8 24 6,77 (Rendah) The T1 8,32 (Sangat tinggi) 8,6 16 8,23 (Sedang) T2 6,97 (Sangat tinggi) 7,4 14 6,8 (Rendah) T3 4,56 (Tinggi) 7,5 18 9,07 (Sedang) T4 3,92 (Tinggi) 5,9 28 6,45 (Rendah) T5 3,29 (Tinggi) 7,4 22 5,86 (Rendah) T6 1,39 (Tendah) 10,7 40 5,31 (Rendah) T7 2,91 (Sedang) 6,1 32 7,25 (Sedang) T8 2,40 (Sedang) 5,3 34 6,9 (Rendah) T9 2,91 (Sedang) 4,7 36 8,54 (Sedang) T10 3,16 (Tinggi) 10,4 36 4,55 (Rendah) T11 2,66 (Sedang) 8,7 30 6,30 (Rendah) T12 3,67 (Tinggi) 7,2 20 5,14 (Rendah) 2424

Tabel 2. Nilai Bahan Organik, Kadar Air, Kadar Liat, dan Indeks Plastisitas Tanah Pada Vegetasi Hortikultura di Tanah Andisol Sampel Bahan Organik Kadar Air Kadar Liat Indeks Plastisitas H1 4,75 (Tinggi) 8,9 20 7,91 (Sedang) H2 4,68 (Tinggi) 9,3 20 4,57 (Rendah) H3 3,73 (Tinggi) 11,2 22 3,34 (Rendah) H4 2,53 (Sedang) 4,2 32 9,19 (Sedang) H5 2,78 (Sedang) 10,1 24 10,82 (Sedang) H6 4,11 (Tinggi) 12,9 28 5,90 (Rendah) H7 2,28 (Sedang) 7,9 20 2,28 (Rendah) H8 2,21 (Sedang) 10,7 48 4,42 (Rendah) H9 2,15 (Sedang) 8,4 24 10,11 (Sedang) H10 3,42 (Tinggi) 8,5 20 10,75 (Sedang) H11 3,54 (Tinggi) 7,2 24 5,15 (Rendah) H12 2,28 (Sedang) 11 32 9,73 (Sedang) H13 2,15 (Sedang) 9,2 22 13,12 (Sedang) H14 3,16 (Tinggi) 7,3 32 8,72 (Sedang) H15 3,80 (Tinggi) 13,2 16 9,74 (Sedang) H16 3,54 (Tinggi) 16,4 16 5,09 (Rendah) H17 4,18 (Tinggi) 11,4 8 5,44 (Rendah) H18 3,16 (Tinggi) 6,1 22 4,62 (Rendah) H19 4,94 (Tinggi) 4 16 13,08 (Sedang) H20 4,56 (Tinggi) 8,3 10 5,89 (Rendah) H21 5,82 (Sangat tinggi) 7,6 14 16,30 (Sedang) Tabel 3. Nilai Bahan Organik, Kadar Air, Kadar Liat, dan Indeks Plastisitas Tanah Pada Vegetasi Kopi di Tanah Inceptisol Sampel Bahan Organik Kadar Air Kadar Liat Indeks Plastisitas K1 0,63 (Sangat rendah) 1,3 38 5,69 (Rendah) K2 1,64 (Rendah) 1,2 22 9,16 (Sedang) K3 0,95(Sangat rendah) 15,4 28 7,32 (Sedang) K4 0,25 (Sangat rendah) 19,1 20 3,54 (Rendah) Tabel 4. Analisis Faktor (Bahan Organik, Kadar Air dan Kadar Liat) Terhadap Indeks Plastisitas Tanah Pada Tanah Andisol Faktor Pengaruh terhadap indeks plastisitas Bahan organik 54,949 Kadar air 29,83 Kadar Liat 15,221 2425

4. Indeks Plastisitas Rata-rata indeks plastisitas tanah Andisol dan Inceptisol dengan vegetasi kopi, teh dan hotikultura tergolong rendah. Hal ini disebabkan kerapatan isi tanah Andisol yakni < 0,90 g/cm-3 sehingga indeks plastisitas tanah rendah pula. Hal ini sesuai pernyataan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan (2014) bahwa secara umum sifat-sifat tanah Andisol adalah memiliki berat isi yang rendah dan kandungan air tinggi, ketersediaan air bagi tanaman sedang sampai rendah, memiliki batas mencair yang tinggi dan indeks plastisitas yang rendah.indeks plastisitas Andisol rendah karena memiliki batas cair dan batas plastis tinggi serta kaya humus dan liat alofanik sehingga dalam pengolahan tanah tersebut tidak terlalu sulit. Hal ini berpengaruh terhadap sifat fisik dari tanah tersebut. Hal ini sesuai pernyataan Mukhlis (2011) yang menyatakan bahwa kaya humus dan atau liat alofanik agak lekat hingga tidak lekat dan agak plastis hingga tidak plastis. Dari analisis faktor diperoleh bahwa bahan organik merupakan faktor yang paling mempengaruhi indeks plastisitas tanah sehingga semakin tinggi kadar bahan organik dalam tanah maka semakin tanah semakin gembur dan mudah diolah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Thiyyakkandi and Annex (2011) bahwa pada kedua tanah (alami dan kering oven) dengan kandungan bahan organik alami diperoleh batas cair dan batas plastis meningkat secara linear dengan meningkatnya kandungan bahan organik tanah. Kadar air tanah, bahan organik dan kadar liat merupakan faktor yang mempengaruhi indeks plastisitas tanah. Namun, dari analisis data hanya bahan organik yang memiliki hubungan dengan indeks plastisitas tanah. Hal ini terjadi karena ordo tanah yang sebagian besar adalah Andisol dan beragam vegetasi hingga bahan organik tinggi dan mudah dilakukan pengolahan tanah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi data sehingga tidak menunjukkan perbedaan signifikan diantaranya dapat disebabkan pada saat pengambilan data, letak sampel yang cukup berdekatan, jumlah sampel, kondisi iklim sampel setempat, topografi dan vegetasi. Hal ini menyebabkan hasil data yang dianalisis menyimpang dari teori. SIMPULAN Secara dominan indeks plastisitas tanah pada lahan yang ditanami kopi, teh dan hortikultura termasuk kriteria rendah. Bahan organik merupakan faktor paling besar yang mempengaruhi indeks plastisitas tanah di Kecamatan Pamatang Sidamanik dengan nilai pengaruh sebesar 54,949 %. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. 2014. Tanah Andosol di Indonesia Karakteristik, Potensi, Kendala, dan Pengelolaannya untuk Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. Foth, H.D. 1994. Dasar- Dasar Ilmu Tanah Edisi Ke Enam. Erlangga. Jakarta. Hakim., Nurhajati., Nyakpa., Y. Lubis. 1986. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. Lampung. Universitas Lampung. Kurnia, U., F. Agus, A. Adimihardja dan A. Darioh. 2006. Sifat Fisik Tanah 2426

dan Metode Analisisnya. Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Bogor. Moradi, S. 2013. Impacts Of Organic Carbon On Consistency Limits In Different Soil Textures. International Journal of Agriculture and Crop Sciences. Department of Agriculture, Payame Noor Universtiy. Teheran. Vol. 5 (12). Mukhlis. 2011. Tanah Andisol Genesis, Klasifikasi, Karakteristik, Penyebaran dan Analisis. USU Press. Medan. Thiyyakkandi, S and S. Annex. 2011. Effect of Organic Content on Geotechnical Properties of Kuttanad Clay. EJGE. Vol 16: 1653-1663.Bund.U. 2427