PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS MIND MAPPING PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN TUGAS PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang mampu mendukung dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa.

Oleh : Qomaria Amanah Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGARUH METODE PEMBELAJARAAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

PENGEMBANGAN MODUL MATERI BENTUK PANGKAT DAN AKAR KELAS X UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS SAINTIFIK 5M DENGAN PANDUAN MIND MAP PADA MATERI KOLOID

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu Negara dikelilingi bangsa yang mempunyai kualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. menguasai ilmu matematika akan memudahkan mengembangkan kemampuan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI TRIGONOMETRI BERBANTUAN SOFTWARE imindmap PADA SISWA di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA YANG DILENGKAPI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Emay Maelasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan yang harus dikuasai oleh siswa mulai dari tingkat SD hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Nurul Khuswatun, 2013

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

Karuniaji Fitra Insani 35, Suharto 36, Arika Indah. K 37

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINAN HUNTING TREASURE PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS BILINGUAL VII-A DI SMP NEGERI 16 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 55 61

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemahaman dikatakan proses berfikir dan belajar. Dikatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI IRISAN KERUCUT DENGANN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

12/17/2011. Mind Mapping

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Febryanti* ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI OLEH: ROFININGRUM FATIMAH NPM:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI BENTUK ALJABAR

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS MIND MAPPING PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 MALANG Hario Wisnu Dwi Buono Putro Mahasiswa S1 Universitas Negeri Malang Pembimbing : Indriati Nurul Hidayah, S.Pd, M.Si Dosen Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai dengan menciptakan terobosan dalam bidang pembelajaran, salah satunya adalah dengan menciptakan bahan ajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar tertulis yaitu LKS berbasis Mind Mapping siswa SMP pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang valid, praktis, dan efektif. Pengembangan bahan ajar ini memodifikasi model pengembangan Plomp yang terdiri atas : (1) tahap investigasi awal, (2) tahap produksi (desain dan realisasi), dan (3) tahap tes, evaluasi, dan. Berdasarkan analisis pengembangan didapatkan hasil bahwa bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan valid, praktis, dan efektif. Walaupun demikian, sebagai penyempurnaan bahan ajar, peneliti tetap melakukan berdasarkan saran dan catatan yang diberikan oleh validator dan siswa. Kata kunci: bahan ajar, sistem persamaan linear dua variabel, Mind Mapping Pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia dan akan dibutuhkan sampai akhir hayatnya. Dengan bekal pendidikan, setiap manusia diharapkan mampu menghadapi tantangan global dan berkompetisi secara sehat demi tercapainya kehidupan yang lebih baik. masalah pendidikan erat kaitannya dengan masalah pembelajaran. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai dengan menciptakan terobosan dalam bidang pembelajaran, salah satunya adalah dengan menciptakan bahan ajar. Sejak diberlakukannya KTSP, guru dituntut kreatif dalam mengembangkan bahan ajar yang menarik dan inovatif yang mampu memotivasi siswanya untuk aktif. Hal tersebut juga didukung oleh PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20 serta Permendiknas nomor 41 tahun 2007 yang mensyaratkan seorang guru untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar. Dengan demikian, tugas guru tidak sekedar mengkondisikan situasi sedemikian hingga pengalaman-pengalaman belajar tertentu bermanfaat bagi anak, namun juga menyusun pengalaman belajar sehingga anak bisa berpartisipasi aktif dan relevan dengan struktur kognitif anak (Hudojo, 2005: 7). Bahan ajar merupakan salah satu dari sekian yang harus diperhatikan sebagai pendukung proses pembelajaran. Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran yanng meliputi buku siswa dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bahan ajar ini hendaknya tidak hanya memberikan materi secara instan, tetapi mampu menggiring siswa kepada kemampuan untuk mengerti konsep yang dipelajari sehingga belajar siswa lebih bermakna. Pada dasarnya untuk mengembangkan penguasaan konsep yang baik dibutuhkan komitmen siswa dalam memilih belajar sebagai hal yang bermakna, lebih dari sekedar menghafal, yaitu membutuhkan kemauan siswa

mencari hubungan konseptual antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang sedang dipelajari. Salah satu teknik belajar yang mengajak siswa untuk mencari hubungan konseptual adalah Mind Mapping (Silitonga, 2007). Mind Mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk Mind Mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada. Mind Mapping bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa (Buzan, 2012: 5). Menurut Hyerle (2012: 10) Mind Mapping atau peta pemikiran pada dasarnya terhubung ke cara otak berpikir dan memasok bahasa visual yang eksplisit bagi siswa guna menemukan pola yang ada dan untuk membangun jejaring pengetahuan mereka sendiri. Menurut Jensen (dalam Hyerle, 2012: 9) dalam bukunya Brain-Based Teaching and Learning sembilan puluh persen dari semua informasi yang masuk ke otak kita adalah visual. Manfaat peta adalah sebagai gambaran konkret dari konsep abstrak terkait dengan kemampuan kita untuk belajar secara visual dan cara peta melengkapi kompleksitas struktur dan pengolahan korteks visual kita. Peta pemikiran merupakan pola visual untuk berpikir, oleh karena itu di desain dengan baik untuk pengajaran dan pembelajaran. Salah satu pokok bahasan penting di dalam pembelajaran matematika adalah pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Berdasarkan pengematan dari peneliti pada saat PPL di SMP Negeri 7 Malang masih banyak siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan masalah terkait SPLDV. Hal tersebut disebabkan karena bahan ajar yang digunakan belum cukup membuat siswa mengerti akan konsep yang diberikan. Mind Mapping adalah teknik pemetaan pemikiran dengan cara membuat suatu peta/jaringan yang menghubungkan bagian yang utama dengan bagian khusus hingga sampai pada bagian yang paling kecil dengn mengandalkan kombinasi warna, gambar, simbol, dan kata. Mind Mapping dapat digunakan untuk membantu siswa dalam hal memahami dan mengingat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami proses pengembangan bahan ajar berbasis Mind Mapping pada pokok bahasan SPLDV dan menghasilkan bahan ajar berbasis Mind Mapping pada pokok bahasan SPLDV. METODE Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang produknya berupa bahan ajar tertulis yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Mind Mapping pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Model Pengembangan bahan ajar ini mengadaptasi pada model pengembangan bahan ajar dari Plomp yang terdiri atas 5 tahap, yaitu 1) tahap investigasi awal, 2) tahap desain, 3) tahap realisasi, 4) tahap tes, evaluasi dan, dan 5) tahap implementasi. Namun

dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap tes, evaluasi, dan karena disesuaikan dengan biaya dan waktu pelaksanaan. Pada penelitian ini, produk yang telah dikembangkan oleh peneliti akan diuji tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Uji kevalidan dilakukan bertujuan untuk melihat apakah produk yang telah dikembangkan oleh peneliti telah sesuai dengan kriteria LKS dan sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Uji kepraktisan dilakukan untuk melihat sejauh mana produk yang dihasilkan praktis untuk digunakan siswa atau tidak. Sedangkan uji keefektifan dilakukan untuk melihat sejauh mana produk yang dihasilkan mampu membantu siswa belajar materi yang diajarkan. Uji kevalidan menggunakan angket validasi dan dilakukan oleh 1 orang dosen matematika dan 2 orang guru matematika yang telah berpengalaman di bidangnya. Uji kepraktisan juga menggunakan angket validasi dan dilakukan oleh 6 siswa yang telah diplilih sebagai subjek uji coba. Uji keefektifan dilakukan dengan melihat hasil pengerjaan LKS oleh siswa. LKS dikatakan efektif jika nilai rata-rata hasil pengerjaan siswa lebih dari 75, yang merupakan KKM di SMP Negeri 7 Malang. Teknik analisis data hasil uji kevalidan dan kepraktisan yang digunakan mengadaptasi dari teknik analisis pada Hobri (2010: 52-56). Teknik analisis data untuk data hasil uji keefektifan adalah dengan menjumlahkan skor siswa dalam pengerjaan LKS (skor maksimum masing- masing LKS 100) yaitu : N i = *( ) + Keterangan: adalah nilai rata-rata siswa adalah jumlah nilai rata-rata siswa ke-i m adalah banyak siswa Revisi dilakukan jika hasil skor validasi kurang dan LKS perlu dilakukan. Revisi dilakukan pada bagian-bagian LKS yang mengalami kekurangan. Bagian LKS yang mengalami kekurangan dan perlu dilakukan didasarkan pada saran atau catatan yang didapatkan peneliti dari validator maupun saat melaksanakan kegiatan uji coba. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pengembangan bahan ajar ini adalah LKS memuat halaman identitas (memuat judul LKS dan satuan pendidikan), halaman orientasi (memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan petunjuk siswa), cek kompetensi (untuk mengecek kemampuan prasyarat siswa), kompetensi (memuat konsep materi yang akan dibahas yang disajikan dalam basis Mind Mapping), uji kompetensi (memuat soal untuk memantapkan pemahaman materi yang dibahas dalam kompetensi), dan tantangan (memuat soal-soal latihan). LKS yang dihasilkan terdiri dari LKS 1, LKS 2, LKS 3, dan LKS 4. LKS 1 memuat kompetensi pengertian SPLDV. LKS 2 memuat kompetensi selesaian SPLDV. LKS 3 memuat penerapan SPLDV. Sedangkan LKS 4 memuat soal-soal tentang kompetensi pada LKS 1, 2, dan 3. Pada setiap LKS siswa akan diminta membuat rangkuman berupa mind mapping dari kompetensi yang telah diajarkan di dalam LKS.

Berikut disajikan hasil analisis uji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan oleh validator dan subjek uji coba. Tabel 1. Analisis Hasil Uji Kevalidan No. Aspek yang dinilai Skor kevalidan Kriteria kevalidan Keterangan 1. Kelayakan Isi 4,08 Valid Tidak perlu 2. Karakteristik LKS berbasis Mind Mapping 4,19 Valid Tidak perlu 3. Ketepatan penyajian 3,92 Cukup Revisi sebagian 4. Kebahasaan 4,13 Valid Tidak perlu 5. Kegrafisan 4,13 Valid Tidak perlu Secara keseluruhan aspek terhadap LKS yang telah dikembangkan, diperoleh skor kevalidan sebesar 4,11 dan berada pada kriteria kevalidan valid. Jadi, dapat disimpulkan bahwa LKS yang telah dikembangkan valid dan tidak perlu dilakukan. Namun demikian, peneliti tetap melakukan terutama pada aspek ketepatan penyajian yaitu memperbaiki kesalahan penulisan simbol mtematika dan melengkapi informasi yang ada pada LKS. Tabel 2. Analisis Hasil Uji Kepraktisan No. Subjek uji coba Skor kepraktisan Kriteria kepraktisan Keterangan 1. LF 3.90 Sedang Revisi sebagian 2. KH 4,63 Tinggi Tidak perlu 3. AYA 3,72 Sedang Revisi sebagian 4. RVS 4,09 Tinggi Tidak perlu 5. MA 4,27 Tinggi Tidak perlu 6. SSP 4,27 Tinggi Tidak perlu Secara keseluruhan diperoleh skor kepraktisan rata-rata dari 6 siswa adalah sebesar 4,15. Skor ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan berada dalam tingkat kepraktisan yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan tidak perlu dilakukan dan praktis digunakan siswa untuk belajar mandiri. Namun demikian, peneliti tetap melakukan terhadap bagian-bagian yang memiliki kekurangan berdasarkan catatan/saran dari subjek uji coba.

Tabel 3. Analisis Hasil Uji Keefektifan No. (i) Nama subjek uji coba LKS 1 LKS 2 LKS 3 LKS 4 N i SKBM Keterangan 1. LF 94 83 83 83 84,8 75 Tuntas 2. KH 89 83 89 83 85 75 Tuntas 3. AYA 89 77 77 79 80 75 Tuntas 4. SSP 100 100 94 79 88,5 75 Tuntas 5. RVS 94 94 89 87 89,7 75 Tuntas 6. MA 94 89 83 90 89,3 75 Tuntas Total nilai : 517,3 Nilai rata-rata : 86,21 75 Tuntas Dari pemaparan hasil uji keefektifan LKS diatas terlihat bahwa LKS efektif karena nilai rata-rata pengerjaan LKS oleh 6 orang siswa diatas SKBM yaitu 86,21. Berikut cuplikan jawaban Mind Mapping yang telah dibuat oleh siswa : Gambar 1. Jawaban Mind Mapping siswa Berdasarkan catatan dan saran yang diperoleh dari validator yang meliputi dosen dan guru matematika serta subjek uji coba akan dilakukan perbaikan produk. Tabel 4.Catatan/saran dosen dan guru matematika serta subjek uji coba sebagai dasar perbaikan yang dilakukan pada LKS No. Catatan/Saran Perbaikan 1. Pada LKS 1 halaman 4, kata Bilangan Real sebaiknya diganti dengan kata Himpunan Bilangan Mengganti kata Bilangan Real dengan kata Himpunan Bilangan Real

Real 2. Variabel pada persamaan dalam LKS sebaiknya dicetak miring 3. Pada LKS 1 halaman 5, kata noncontoh sebaiknya diganti dengan kata bukan contoh 4. Mengganti kata-kata pada LKS 1 terkait dengan pengertian selesaian dari SPLDV dengan kata-kata yang lebih mudah dipahami 5. Pada LKS 2 halaman 4, gambar sebaiknya diganti dengan angka 6. Pada LKS 2 halaman 10, terkait materi metode substitusi, mengganti kata menyatakan x dalam fungsi y dengan menyatakan variabel x dalam variabel y 7. Pada LKS 2 halaman 15, terkait materi metode eliminasi, sebaiknya kata-katanya diperbaiki 8. Pada LKS 3 halaman 7, jumlah harga pensil dan buku tulis sebaiknya diperbesar 9. Pada LKS 4 halaman 1 soal no 3, soal sebaiknya diganti dengan soal yang menghasilkan selesaian bilangan bulat 10. Pertanyaan pada uji kompetensi sebaiknya dipertegas 11. Lembar jawaban pada LKS sebaiknya memakai warna yang terang Mencetak miring semua variabel pada persamaan dalam LKS Mengganti kata noncontoh dengan kata bukan contoh Mengganti kata-kata LKS 1 terkait dengan pengertian selesaian dari SPLDV dengan kata-kata yang lebih mudah dipahami Mengganti gambar dengan angka Mengganti kata-kata dalam LKS yaitu menyatakan x dalam fungsi y dengan menyatakan variabel x dalam variabel y Memperbaiki kata-kata pada LKS Memperbesar jumlah harga pensil dan buku tulis Mengganti soal yang menghasilkan selesaian bilangan bulat Mempertegas pertanyaan pada uji kompetensi Mengubah warna gelap pada lembar jawaban dengan warna yang terang Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan telah mencapai kriteria valid, praktis, dan efektif dan layak dijadikan alternatif bahan ajar matematika. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi struktur LKS secara umum, yaitu memuat judul LKS, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, dan tugas-tugas. Berdasarkan hasil analisis peneliti yang meliputi analisis uji kevalidan, kepraktisan, dan kefektifan, maka dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efeisien. LKS yang dikembangkan layak dijadikan alternatif bahan ajar matematika pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka saran yang direkomendasi oleh penulis, yaitu : (1) pengembangan bahan ajar sebaiknya tidak terbatas pada bahan ajar tertulis yaitu LKS dan tidak terbatas pada pokok bahasan SPLDV. Oleh karenanya, perlu dikembangkan bahan ajar yang lain, (2) uji coba produk sebaiknya dilakukan pada kelompok besar untuk mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan, (3) teknik Mind Mapping sebaiknya tidak hanya dimanfaatkan dalam pengembangan bahan ajar namun juga diterapkan sebagai metode belajar di dalam kelas. DAFTAR RUJUKAN Buzan, Tony. 2004. Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Buzan, Tony. 2012. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Gintings, Abdorrakhman. 2007. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung: Humaniora. Hudojo, Herman. 2005. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Malang: UM Press. Hobri, H. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan. Mangli : Pena Salsabila. Hyerle, N.David. 2012. Peta Pemikiran. Jakarta : Indeks.