PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI TRIGONOMETRI BERBANTUAN SOFTWARE imindmap PADA SISWA di SMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI TRIGONOMETRI BERBANTUAN SOFTWARE imindmap PADA SISWA di SMA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI TRIGONOMETRI BERBANTUAN SOFTWARE imindmap PADA SISWA di SMA Rully Anggraini (1), Rizki Wahyu Yunian Putra (2) (1) Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, (2) Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pendidik yang belum mempunyai bahan ajar yang mendukung pembelajaran matematika khususnya pada materi trigonometri secara maksimal sehingga kualitas pembelajaran belum mencapai nilai ketuntasan minimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengembangkan bahan ajar materi trigonometri berbantuan software imindmap pada peserta didik di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran yang dipahami dan layak digunakan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D), yaitu suatu penelitian yang menghasilkan produk baru untuk mengembangkan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Pengambilan sampel dilakukan di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaransehingga diperoleh sebanyak 65 lembar jawaban peserta didik kelas X sebagai sampel analisis angket respon. Hasil akhir penilaian modul antara lain : penilaian ahli materi memberikan skor 85,000% dikategorikan sangat layak, ahli desain memberi skor penilaian 87,500% dikategorikan sangat layak, dan ahli media memberikan skor penilaian 79,167% dikategorikan layak. Pada uji coba kelompok kecil SMAN 2 Negeri Katon mendapatkan skor penilaian rata-rata 3,612 dikategorikan sangat layak. Kemudian pada uji coba kelompok besar di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran mendapatkan skor penilaian rata-rata 3,631 dikategorikan sangat layak. Berdasarkan hasil penilaian dan tanggapan oleh para ahli dan pengguna dapat disimpulkan bahwa modul materi Trigonometri berbantuan software imindmap dikategorikan sangat layak dan menarik digunakan dalam pembelajaran ditingkat SMA sederajat pada materi Trigonometri. Kata kunci: bahan ajar, trigonometri, software imindmap. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia yang akan dibutuhkan sampai akhir hayatnya. Pendidikan membuat manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan pendidikan nasional menurut UUD No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 berfungsi untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Mata pelajaran yang sangat berperan terhadap perkembangan zaman adalah mata pelajaran matematika karena matematika menjadi penemu dan perkembangan ilmu yang lain. Namun matematika merupakan pelajaran yang memiliki peminat paling rendah dibandingkan pelajaran yang lain. Masalah ini disebabkan karena matematika dikenal sebagai pelajaran yang sukar sehingga tidak banyak orang yang menggemari pelajaran matematika.salah satu materi matematika yang sulit dikuasai oleh sebagian besar peserta didik adalah materi trigonometri. Trigonometri merupakan salah satu materi pelajaran matematika yang diajarkan ditingkat SLTA dan perguruan tinggi dalam mata kuliah Trigonometri. Umumnya materi trigonometri ini diajarkan setelah peserta didik menyelesaikan materi prasaratnya, yaitu materi 70

2 Phytagoras. Materi Phytagoras dalam trigonometri menjadi materi yang diajarkan sebelum masuk ke materi trigonometri. Peserta didik tidak memahami konsep sebagai bagian yang penting dalam matematika. Bahkan beberapa peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar matematika, terutama yang berkaitan dengan konsep, definisi, teorema, pembuktian sehingga secara umum peserta didik mengalami kebosanan dalam belajar matematika.berdasarkan hasil wawancara, kegiatan pembelajaran matematika di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran mata pelajaran matematika, nilai matematika peserta didik mata pelajaran matematika masih di bawah standar kriteria minimal keberhasilan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik Ujian Tengah Semester dan Ujian Semester Akhir, semester II di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran tahun pelajaran 2014/2015 pada Tabel 1 berikut. [[Tabel 1. Rata-rata nilai UTS dan UAS Tahun 2014/2015 Nilai Rata-Rata Siswa No. Kelas Jumlah Siswa UTS UAS UTS(%) UAS(%) 1 X ,454 51,515 2 X ,258 58,064 Rata-rata Total 65,500 2,500 Sumber : Daftar nilai matematika peserta didik kelas X Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar mata pelajaran matematika masih tergolong rendah. Jumlah peserta didik yang memperoleh nilai UTS dan UAS di bawah ratarata tidak mencapai 60% pada tahun ajaran 2014/2015, dapat dikatakan bahwa pembelajaran mata pelajaran matematika belum mencapai kriteria keberhasilan pembelajaran secara baik. Hasil wawancara awal kepada Ibu Eva Hawa, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika mengatakan bahwa, Peserta didik mata pelajaran matematika memiliki kemampuan dasar yang kurang sehingga membuat peserta didik kesulitan dalam mempelajari matematika dengan baik, walau pun minat peserta didik sangat baik dalam pembelajaran matematika tetapi karena bahan ajar yang menarik disediakan kurang memadai membuat peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran. Khususnya pada materi trigonometri, pada saat awal pembelajaran respon peserta didik sangat bagus, namun peserta didik mengalami kejenuhan ketika pendalaman materi. Hal ini di sebabkan karena materi trigonometri mengandung banyak sub bab yang saling berkaitan khususnya materi aturan sinus dan aturan cosinus yang menurut ibu Eva selaku pendidik bahwa materi ini sangat sulit dipahami oleh peserta didik di semester II, ini disebabkan karena peserta didik cepat lupa dengan materi yang sebelumnya diberikan. Kondisi tersebut mengakibatkan banyak peserta didik yang belum mencapai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dalam pembelajaran matematika. Peneliti menduga bahwa upaya untuk meningkatkan hasil pembelajaran matematika peserta didik yang baik yaitu dengan cara materi yang diperoleh diubah dalam bentuk ingatan dan disimpan di dalam otak dari hasil penelitian. Salah satu pengembangan bahan ajar yang mengajak 71

3 peserta didik untuk mencari hubungan konseptual adalah Mind Map (Silitonga, 2009).Mind Map merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk Mind Map seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan peserta didik bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Menurut Hyerle Mind Mapping atau peta pemikiran pada dasarnya terhubung ke cara otak berpikir dan memasok bahasa visual yang eksplisit bagi peserta didik guna menemukan pola yang ada dan untuk membangun jejaring pengetahuan mereka sendiri (Doni, 2013). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan bahan ajar materi trigonometri berbantuan software imindmap pada siswa di SMA? Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua kategori (1) Secara teoritis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sebagai landasan untuk mengembangkan penelitian matematika. Secara praktis : Bagi siswa : Dapat meningkatkan kemampuan, wawasan, pengetahuan dan semangat belajar yang kreatif dan inovatif. Bagi Pendidik : Dapat memberikan informasi, pengetahuan serta peningkatan mutu pendidikan serta membantu dalam profesionalisme pendidik.bagi sekolah : Sebagai alternatifdalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelaran di sekolah. Bagi Peneliti : Untuk mengetahui pengembangan bahan ajar trigonometri berbantuan software imindmap dapat membuat siswa lebih tertarik dan bersemangat untuk mempelajari matematika. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini yaitu research and develoment atau penelitian pengembangan yang menggunakan model Borg and Gall yang diadaptasi oleh Sugiono, yaitu (1) Potensi Masalah, (2) Pengumpulan Informasi, (3) Masalah, (4) Validasi Desain, (5) Perbaikan Desain, (6) Ujicoba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Ujicoba Pemakaia, (9) Revisi Produk, (10) Produksi Masal (Sugiyono, 2014) dengan membatasi pengembangan sampai tahap ke-5. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah: (1) Data keutuhan awal penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara pendidik di SMAN 2 Negeri Katon, (2) Data hasil validasi ahli berupa penilaian terhadap bahan ajarmateri trigonometri berbantuan software imindmap yang ditujukan pada sejumlah dosen pakar untuk melakukan validasi materi, desain, dan media. (3) Data respon siswa sehingga mendapatkan kelayakan bahan ajar. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar wawancara, lembar angket, lembar validasi, lembar respon siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Analisis data untuk lembar validasi ahli dan respon siswa berbentuk skala tingkat. Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban dengan tegas, yaitu data tersebut diberi simbol angka : sangat layak 4, layak 3, kurang layak 2, tidak layak 1 (Arikunto, 2010).Data yang terkumpul tersebut, selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Rumus untuk menghitung persentase keidealan adalah sebagai berikut: P = S X 100% N 72

4 Keterangan : P = Persentase ideal S = Jumlah komponen hasil penelitian N = Jumlah skor maksimum Hasil penilaian oleh validator tersebut diubah menjadi kualitatif dengan menggunakan kriteria penilaian pada skala model rating scale, yakni skala empat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Persentase Keidealan Skor Keidealan Modul Pembelajaran Kriteria 0 < P 25% Sangat Kurang 26% < P 50% Kurang Layak 51% < P 75% Layak 76% < P 100% Sangat Layak b. Rumus untuk menghitung persentase rata-rata seluruh responden dari masing-masing kelompok responden adalah sebagai berikut : Keterangan : X = rata-rata akhir X = n=1 x n n x n = nilai keidealan angket tiap aspek n = banyaknya pernataan c. Dalam menentukan jarak interval antara jenjang sikap mulai dari sangat tidak layak (STM) sampai sangat layak (SM) adalah : Jarak interval i = skor tertinggi skor terendah jumlah kelas interval d. Berdasarkan jarak interval di atas dapat disusun dalam tabel kriteria sika responden terhadap produk hasil dari pengembangan dan penelitian sebagai berikut : Tabel 3. Interval Kelayakan Skor Kelayakan Bahan Ajar Kriteria 1,00 < i 1,75 Sangat Kurang 1,76 < i 2,50 Cukup Menarik 2,51 < i 3,25 Menarik 3,26 < i 4,00 Sangat Menarik Menentukan nilai keseluruhan dari penggunaan software imindmap ini dengan menghitung skor rata-rata seluruh kriteria penilaian, kemudian diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria kategori dalam Tabel 3 di atas.berdasarkan data Tabel 3, maka produk pengembangan akan berakhir saat skor penilaian terhadap bahan ajar ini telah memenuhi syarat 73

5 kelayakan dengan tingkat kesesuaian materi, kelayakan media, dan kualitas teknis pada bahan ajar menggunakan software imindmap pada materi trigonometri dikategori sangat menarik atau menarik. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Bahas Ajar Materi Trigonometri Berbantuan Software imindmap Hasil penelitian pertama adalah telah dikembangkannya bahan ajar pembelajaran matematika SMA berbantuan software imindmap pada materi Trigonometri.Bahan ajar ini dicetak dalam bentuk modul materi trigonometri berbantuan software imindmap dan modul ini juga dilengkapi dengan contoh soal dan bahan evaluasi lainnya.pengembangan bahan ajar ini disesuaikan dengan kurikulum KTSP standar isi Modul materi trigonometri ini terdiri 100 lembar, yaitu lampiran depan (cover, kata pengantar, persembahan, daftar isi, kata kunci, peta konsep dan software imindmap), kemudian untuk isi modul terdiri dari sembilan bab yang tiap babnya terdiri dari (pendahuluan, materi, software imindmap, evaluasi, dan penutup), serta lampiran belakang (daftar pustaka, Mind Map dan software imindmap, kunci jawaban, dan glosarium ). Setelah ditetapkan materi dan indikator dalam modul materi trigonometri, selanjutnya adalah penyajian prangkat pembuatan modul, yakni dengan mengumpulkan berbagai sumber-sumber referensi bahan ajar pada materi trigonometri dan software imindmap yang akan dihubungankan dengan materi trigonometri. Setelah bahan-bahan terkumpul maka dilakukan pengembangan (development) yaitu : a. Pembuatan modul materi trigonometri Pembuatan modul materi trigonometri ini dilakukan oleh peneliti untuk menambah keefektifan pembelajaran matematika di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran. b. Desain pengembangan bahan ajar Desain modul materi trigonometri ini dengan cara menggunakan gambar-gambar / animasi menarik dan relevan terhadap materi trigonometri, pembuktian-pembuktian rumus trigonometri dan sejarah serta penerapannya sendiri di dalam kehidupan sehari-hari, lalu membuat materi trigonometri ini lebih singkat dan jelas serta membantu peserta didik dalam mengingatnya dengan berbantuan software imindmap. Desain modul menggunakan Adobe Photoshop untuk menambah kemenarikan dalam pembelajaran. c. Pencetakan pengembangan bahan ajar d. Setelah modul dilengkapi dan didesain, maka selanjutnya adalah mencetak modul trigonometri agar menjadi bahan ajar cetak.contoh tampilan cover dan apersepsi modul materi trigonometri berbantuan software imindmap dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 74

6 Gambar 1. Cover Modul Modul materi trigonometri berbantuan software imindmap dibuat dan dikembangkan bertujuan untuk menambah alat penunjang kegiatan pembelajaran baik untuk pendidik dan peserta didik.materi trigonometri di aplikasikan ke software imindmap, agar peserta didik memiliki pengetahuan, kreatifitas dan inovasi baru dalam pembelajaran matematika. Kelebihan dari modul materi trigonometri berbantuan software imindmap ini adalah sebagai berikut : a. Mudah digunakan untuk belajar bagi peserta didik SMA sederajat baik secara individu maupun secara kelompok, khususnya bagi sekolah yang menetapkan kurikulum standar isi b. Modul menggunakan penjelasan materi trigonometri yang berbantuan software imindmap unuk membantu peserta didik lebih memahami dan membantu daya ingat dalam pembelajaran. c. Modul materi trigonometri dilengkapi dengan pembuktian rumus, sejarah dan penerapan trigonometri serta diaplikasikan ke software imindmap guna mempermudah dalam memahami materi trigonometri. d. Pengembangan bahan ajar dilengkapi dengan gambar dan animasi yang menarik, sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan. e. Pengembangan bahan ajar dilengkapi dengan contoh-contoh soal, latihan soal, mind map dan software imindmap, kunci jawaban, kata kunci, dan glosarium guna membantu dalam memecahkan masalah trigonometri. f. Pengembangan bahan ajar dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri. Kelemahan pada modul materi trigonometri berbantuan software imindmap adalah penggunaan software imindmap yang terbatas pada visual belum dapat dibuat audio karena terbatasnya software yang membutuhkan crack yang lebih baik. Penilaian Kelayakan Modul Materi Trigonometri Berbantuan Software imindmap Langkah awal adalah intrumen penilaian divalidasi terlebih dahulu oleh dosen pembimbing bapak Rizki Wahyu Yunian Putra, M.Pd yang hasilnya semua pernyataan valid untuk digunakan.selanjutnya, penilaian kelayakan modul materi trigonometri diberikan oleh ahli materi, ahli desain dan ahli media. Peneliti melakukan uji kevalidan produk kepada para ahli tersebut, di 75

7 mana validator (penilai) akan diberikan kisi-kisi angket sebagai acuan dalam mengisi angket lembar penilaian yang diberikan pada modul materi trigonometri berbantuan software imindmap sebagai bahan evaluasi peneliti untuk melakukan perbaikan (revisi produk), dan untuk uji kevalidan produk kepada para ahli dilakukan sebanyak minimal 2 kali sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal. Data validasi ditampilkan pada tabel valdasi awal dan akhir. Setelah lembar angket diisi dan dinyatakan layak untuk dipakai, maka tahap selanjutnya menghitung skor rata-rata dari setiap kriteria penilaian yang telah diberikan oleh masing-masing validator (penilai) dan juga menghitung persentase keidealan produk modul materi trigonometri berbantuan software imindmap. Hasil akhir dari data tersebut ditampikan pada sebuah diagram persentase keidealan. Diagram 2. Persentase keidealan bahan ajar Pada diagam 2 menunjukan persentase penilaian para ahli, di mana garis horizontal adalah penilaian validator ahli dan garis vertikal adalah persentase kemenarikan produk. Pada diagram 4.1 untuk penilaian ahli materi mendapatkan rata-rata pada validasi awal yaitu 2,633 dan validasi akhir 3,400. Pada penilaian ahli desain mendapatkan validasi awal yaitu 2,938 dan validasi akhir 3,500.Pada penilaian ahli media mendapatkan nilai rata-rata pada validasi awal yaitu 3,042 dan validasi akhir 3,167.Dari hasil data ini dapat disimpulkan bahan ajar layak digunakan pada sisiwa SMA. Hasil uji coba produk Uji coba produk merupakan uji coba lapangan oleh pengguna yaitu peserta didik di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran.Uji coba produk dilakukan untuk mengumulkan informasi mengenai respon peserta didik di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran terhadap modul materi trigonometri berbantuan software imindmap. Uji coba lapangan ini dilakukan dengan cara uji coba kelompok kecil dan kelompok uji coba besar. Tujuan pelaksanaan dalam uji coba lapangan adalah untuk mendapatkan tanggapan peserta didik terhadap modul materi trigonometri berbantuan software imindmap.langkah awal dalam uji coba produk pada kelompok kecil adalah dengan membagikan modul materi trigonometri berbantuan software imindmap kepada satu kelas dengan sistem berkelompok yang setiap kelompoknya berjumlah 4 sampai 5 peserta didik.kemudian setelah itu langkah selanjutnya dengan menyebarkan kisi-kisi angket respon peserta didik terhadap produk. Sedangkan pada uji 76

8 kelompok besar dilakukan dengan cara memberikan pemahaman isi modul pada peserta didik guna mendapatkan pengetahuan awal sebelum menggunakan produk. Setelah memberikan pemahaman selanjutnya membagi peserta didik beberapa kelompok dan membagikan modul materi trigonometri berbantuan software imindmap. Selanjutnya memberikan penjelasan materi dan melakukan kegiatan membuat rangkuman materi ke dalam software imindmap guna mempermudah peserta didik dalam proses pembelajaran. Tahap akhir dalam uji coba kelompok besar adalah dengan memberikan kisi-kisi angket dan angket respon peserta didik pada produk.hasil respon uji coba lapangan tersebut ditampilkan sebagai berikut. a. SMAN 2 Negeri Katon Tanggapan peserta didik pada uji kelompok kecil yakni kelas X, SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran terhadap modul materi trigonometri berbantuan software imindmap yang berjumlah 20 orang. Adapun hasil penilaiannya terdapat pada Tabel 4.7. Tabel 4. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran No Aspek Jumlah skor rata-rata Persentase Keidealan (%) 1 Kualitas isi 722 3,610 90,250 2 Kualitas software 434 3,617 90,416 Jumlah , ,000 Nilai rata-rata 72,25 3,612 90,313 Berdasarkan Tabel 4. diperoleh nilai rata-rata mendapatkan nilai 3,612 dan persentase keidealan memperoleh nilai 90,313%, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada uji coba kelompok kecil di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran produl pengembangan bahan ajar materi trigonometri berbantuan software imindmap dikategorikan sangat layak dan menarik untuk digunakan. Pada uji coba kelompok besar yakni oleh kelas X di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran terhadap modul materi trigonometri berbantuan software imindmap yang berjumlah 45 peserta didik. Data tersebut terdapat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Coba Kelompok Besar di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran No Aspek Jumlah skor rata-rata Persentase Keidealan (%) 1 Kualitas isi ,200 91,222 2 Kualitas software ,000 90,000 Jumlah , ,220 Nilai rata-rata 163,375 3,631 90,764 Berdasarkan Tabel 5, diperoleh nilai rata-rata mendapatkan nilai 3,631 dan persentase keidealan memperoleh nilai 90,764%, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada uji coba kelompok besar di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran produk pengembangan bahan ajar materi 77

9 trigonometri berbantuan software imindmap dikategorikan sangat layak dan menarik untuk digunakan. 1. Produk Akhir Hasil perbaikan pada revisi adalah produk akhir dari modul materi trigonometri berbantuan software imindmap.setelah melalui berbagai tahap validasi, modul materi trigonometri berbantuan software imindmap ini dapat digunakan sebagai pengembangan bahan ajar bagi peserta didik di SMAN 2 Negeri Katon. Hasil akhir modul ini di cetak dalam bentuk modul yang berisi kata pengantar, kata kunci, peta konsep, pendahuuan, deskrip, prasyarat, petunjuk penggunaan modul materi trigonometri bagi peserta didik, tujuan, kompetensi (SK dan KD), indikator pembelajaran, apersepsi, materi trigonometri dan rumus, serta penerapan trigonometri berbantuan software imindmap. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diambil kesimpulan bahwa: Pengembangan bahan ajar materi Trigonometri berbantuan software imindmap ini dikemas dan dikembangkan dalam berbgai tahap. Mulai dari analisis silabus pembelajaran, peserta didik serta materi, membuat esain modul awal serta divalidasi oleh berbagai ahli materi, desain, dan media, akhirnya didapat hasil akhir produk yang didalam pencetakan berbentuk modul pembelajaran yang berisi kata pengantar, kata kunci, peta konsep, pendahuluan, deskrip, prasyarat, petunjuk penggunaan modul pembelajaran untuk peserta didik, tujuan, kompetensi (SK dan KD), apersepsi, materi trigonometri, penerapan trigonometri, pembuktian trigonometri, contoh soal dan pembahasan, uji kompetensi, rangkuman, evaluasi akhir, penutup, daftar pustaka dan aplikasinya berbantuan software imindmap serta penjelasan tentang Mind Map, serta lampiran tentang Mind Map dan glosarium. Modul materi Trigonometri ini didesain menggunakan bantuan Adobe Photoshop,Microsoft Word, Inkspace, dan imindmap. Bahan ajar yang dikembangkan telah melalui tahap validasi yang dilakukan sebanyak dua kali validasi oelh ahli materi, ahli desain, ahli media dan di ujicoba sebanyak dua kali uji coba kelompok kecil dan kelompok besar pada peserta didik di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran. Hasil akhir penilaian modul antara lain : penilaian ahli materi memberikan skor 85,000% dikategorikan sangat layak, ahli desain memberi skor penilaian 87,500% dikategorikan sangat layak, dan ahli media memberikan skor penilaian 79,167% dikategorikan layak. Dan pada uji coba kelompok kecil SMAN 2 Negeri Katon mendapatkan skor penilaian rata-rata 3,612 dikategorikan sangat menarik.kemudian pada uji coba kelompok besar di SMAN 2 Negeri Katon Pesawaran mendapatkan skor penilaian rata-rata 3,631 dikategorikan sangat menarik.berdasarkan hasil validasi dan ujicoba peserta didik dapat disimpulkan bahwa modul materi Trigonometri berbantuan software imindmap dikategorikan sangat layak dan menarik digunakan. 78

10 DAFTAR PUSTAKA Belawati. Pengembangan Bahan Ajar. (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2003). Borg & Gall, Education research: An Introduction, Longman Edisi 2, McKayUniversity of Wisconsin-Madison, New York, 1983, dikutip oleh Ade Irma Agustina, Pengembangan Bahan Ajar Matematika yang Terintegrasi Nilai-nilai Kehidupan dalam Al-Qur an Surat Ibrahim Pokok Bahasan Logika Matematika Untuk Peserta Didik Kelas X Tingkat Sekolah Menengah Atas (Skripsi: IAIN Raden Intan Lampung, Bandar Lampung, 2014). Daryanto, Menyusun Modul. (Yogyakarta: Gava Media, 2013). Doni Swadarma, Penerapan Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran. (Jakarta: Elek Media Komputindo,2013). Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2009). Tim pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan, Metode Penelitian Pengembangan, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Tony Buzan, Buku PintarMind Map (Jakarta : gramedia Pustaka Utama, 2013). Undang-undang Sisdiknas (UU RI No.20 Th.2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 3013). 79

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut Sagala (2011:4), pendidikan ialah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS MIND MAPPING PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS MIND MAPPING PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS MIND MAPPING PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 MALANG Hario Wisnu Dwi Buono Putro Mahasiswa S1 Universitas Negeri

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018 PENGEMBANGAN MODUL DAN LKM PADA MATA KULIAH GENETIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MIND MAPPING DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL Oleh: Faeza Rezi S 17232/ 2010 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran berbasis game edukasi pada materi peluang matematika.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran berbasis game edukasi pada materi peluang matematika. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil pengembangan yang dilakukan oleh peneliti ini adalah menghasilkan media pembelajaran berbasis game edukasi pada materi peluang matematika.

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan selalu mendapat perhatian utama dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan manusia agar mampu mandiri, menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna untuk ikut serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SD Linda Rachmawati, Bagus Amirul Mukmin Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lebih terperinci

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning)

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning) SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 110 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku undang-undang pada saat ini adalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Majunya suatu Negara ditentukan oleh kualitas pendidikannya. sistematis untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Majunya suatu Negara ditentukan oleh kualitas pendidikannya. sistematis untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cerminan suatu negara dilihat dari bagaimana pendidikannya diselenggarakan. Pendidikan harus diselenggarakan dengan baik sebab pendidikan memiliki peranan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN E-LEARNING MOODLE PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN E-LEARNING MOODLE PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR PENGEMBANGAN E-LEARNING MOODLE PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Muhammad Riska, Irmayanti, Universitas Negeri Makassar mriska0@gmail.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu proses

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI NIM 209311420840 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development /R&D). Menurut Sugiyono (2011) metode

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA. Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA. Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C ABSTRAK PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C409048 ABSTRAK Materi Sistem Indera pada manusia merupakan meteri pembelajaran yang diajarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopis, submikroskopis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan tujuan nasional. Hal tersebut telah tercantum dalam undang-undang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman ditandai dengan kemajuan teknologi, dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang telah ada. Begitu halnya dengan jenjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural adalah model yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D). Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar dapat dilakukan melalui apa saja, kapan saja dan dimana saja termasuk di dalam dunia pendidikan formal pada umumnya. Dalam dunia pendidikan terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Karena dengan pendidikan kita dapat mempersiapkan kondisi sumber

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang baik akan mendatangkan kemajuan pada suatu bangsa itu sendiri baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun agama. Semua berawal dari pendidikan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Ahmad Fadillah 1 Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR 162 PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR M. Ridwan*, Indrati Kusumaningrum**, Risma Apdeni*** Email: mhdridwan33@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Bab ini membahas tentang model pengembangan, langkah-langkah dalam penelitian pengembangan atau prosedur pengembangan Research and Development (R&D) melalui model Borg and Gall

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian 46 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian pengembangan (Research and Development) dari Borg dan Gall. Penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 26 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang digunakan dalam melakukan pengembangan ini adalah model prosedural. Model prosedural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses yang kompleks dan selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu bangsa selalu berkait dengan masalah pendidikan sebagai bagian yang terintegral dan tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Desain (model) pengembangan yang digunakan mengacu pada research

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah metode

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH : PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII UPTD SMPN 1 PAPAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D). Menurut Wina Sanjaya (2013: 129) metode penelitian pengembangan merupakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

Lebih terperinci

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe IV. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe Flash. Materi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS SAINTIFIK 5M DENGAN PANDUAN MIND MAP PADA MATERI KOLOID

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS SAINTIFIK 5M DENGAN PANDUAN MIND MAP PADA MATERI KOLOID SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENGEMBANGAN MODUL

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA Annisa Rahim 1), Jufrida 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Pengembangan modul ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA Oleh : Rizky Dezricha Fannie 1) & Rohati 2) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah dalam penelitian ini akan menjabarkan permasalahan yang terjadi ditempat yang akan dijadikan sebagai tempat penelitin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis Dicetak pada tanggal 2018-0-29 Id Doc: 589c95819dce119ed2 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara 1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara khususnya di Indonesia. Pendidikan saat ini dihadapkan pada masalah yang mendasar yaitu rendahnya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE Nurul Hidayah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era-globalisasi saat ini kita dituntut untuk siap dalam bersaing dalam segala hal khusunya dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era-globalisasi saat ini kita dituntut untuk siap dalam bersaing dalam segala hal khusunya dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era-globalisasi saat ini kita dituntut untuk siap dalam bersaing dalam segala hal khusunya dalam bidang pendidikan. Banyak sekali ilmu-ilmu yang sangat penting yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian 84 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran dalam bentuk e-learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pencetak generasi penerus bangsa yang menentukan kehidupan dimasa yang akan datang untuk perubahan setiap orang dan negaranya. Apabila

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 19 Bandung dan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 19

Lebih terperinci