BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan seadanya melainkan mulai bergeser menjadi kebutuhan fashion,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang kebutuhan manusia selalu bertambah, baik kebutuhan pangan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Toko Tas Henny Jalan Daleum Kaum Pasar Kota Kembang Bandung)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan survei pada tahun 2012, jumlah perusahaan industri besar dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

APAKAH PEMASARAN ITU?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan persaingan semakin banyak dan ketat. Berbagai dunia usaha juga

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan serta nilai lebih yang ditawarkan oleh para pesaing. Alternatif

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam bidang pemasaran. Perkembangan teknologi yang begitu pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENGANTAR. A. latar Belakang Masalah. dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di

BAB I PENDAHULUAN. di bidang bisnis tersebut. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini perilaku konsumen erat kaitannya dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi pesaing dan mampu menghasilkan keuntungan yang ditargetkan,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Untuk memasuki lingkungan usaha yang kompetitif, sebuah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf

BAB I PENDAHULUAN. Di era industri ini, masyarakat dimanjakan dengan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. jaman, sehingga menimbulkan persaingan di dalam usaha bisnis. Fashion

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. model-model yang unik serta bervariatif dan sangat mengikuti trend masa kini.

PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan dasar manusia. Perkembangan teknologi smartphone sangat cepat. yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya belinya.

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah. perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, secara tidak langsung akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan yang begitu kompleks yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh setiap manusia agar manusia dapat mempertahankan kehidupannya (Sumber: http://www.pengertianahli.com/2015/01/pengertian-kebutuhan-macamkebutuhan.html#_), kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik (Abraham Maslow : 1943),kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Di era ini, kebutuhan sandang tidak hanya sekedar berpakaian atau berpenampilan seadanya melainkan mulai bergeser menjadi kebutuhan fashion, dimana pakaian dipadupadankan dengan berbagai macam aksesoris seperti sepatu, tas, dompet, dan ikat pinggang untuk tampil lebih menarik. Semakin modern zaman, industri fashion pun terus berkembang sehingga manusia cenderung tidak pernah merasa puas terhadap fashion yang sekarang maupun terhadap kemunculan fashion yang baru oleh pelaku industri di dunia fashion. Salah satu produk fashion yang bermunculan di era saat ini adalah produk tas, tas merupakan salah satu aksesoris yang paling diminati oleh kaum wanita untuk memenuhi hasratnya dalam memaksimalkan penampilannya. Sebagian wanita

gemar sekali berganti-ganti tas dan mereka akan menggunakan tas yang berbedabeda untuk berpergian ke tempat atau acara yang berbeda, hal ini menjadi gaya hidup dan kebutuhan untuk sebagian besar wanita, atas dasar inilah beragam produk tas bermunculan dikalangan masyarakat, terdapat dua jenis produk tas yang ramai hadir saat ini yaitu produk tas lokal dan produk tas impor. Kedua jenis tas tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, dilihat dari segi harga dan kualitas produk itu sendiri. Salah satu tempat industri penjualan tas yang banyak diminati oleh masyarakat Bandung adalah Pasar Kota Kembang Bandung. Hasil survei di Pasar Kota Kembang ini terdapat 35 penjual tas, yakni 25 toko tas produk lokal dan 10 toko tas produk impor. Hal ini menyebabkan persaingan harga di Pasar Kota Kembang sangat lah ketat, baik antar produk yang sama maupun produk yang berbeda, tingkat perbedaan harga yang ditawarkan sangat kecil yaitu berkisar antara Rp.5,000,- sampai Rp.10,000,- untuk kedua jenis tas tersebut. Berikut merupakan tabel estimasi harga dari jenis tas impor dan tas lokal yang dijual di Pasar Kota Kembang Bandung: Tabel 1.1 Estimasi harga dari jenis tas impor dan tas lokal Jenis Tas Estimasi Harga Tas Lokal Rp. 50.000,- Rp. 250.000,- Tas Impor Rp. 300.000,- Rp. 400.000,- Sumber : Survei di 35 toko tas di Pasar Kota Kembang Tahun 2015 Ditinjau dari segi harga, tas impor lebih mahal dibandingkan dengan tas lokal, hal ini menjadi salah satu penyebab lainnya terjadi persaingan yang sangat

ketat di Pasar Kota Kembang Bandung dan menjadi faktor penentu bagi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Keberhasilan perusahaan dalam menarik konsumen untuk memilih dan membeli produknya dapat dilihat dari hasil penjualan nya. Berikut merupakan tabel penjualan rata rata per hari dari kedua jenis tas tersebut. Tabel 1.2 Penjualan rata rata per hari dari jenis tas impor dan tas lokal Jenis Tas Penjualan terkecil Penjualan terbesar Tas Lokal 8 12 item 120 item Tas Impor 0 7 item 60 item Sumber: Survei di 35 toko tas di Pasar Kota Kembang Tahun 2015 Survei juga dilakukan oleh peneliti kepada 30 orang pembeli tas produk lokal di Pasar Kota Kembang, hasilnya adalah 70% menyatakan bahwa harga tas lokal lebih murah sehingga mereka memilih untuk membeli tas lokal, dan 30% lainnya nya menyatakan bahwa tas lokal saat ini sudah banyak yang hampir menyerupai tas impor dari segi model, bentuk, dan corak walaupun dari segi kualitas tidak lebih baik dari tas impor, sehingga mereka memutuskan untuk memilih tas lokal. Salah satu penjual tas impor di Pasar Kota Kembang Bandung yaitu Toko Tas Henny, toko ini menyediakan tas impor dari Cina dengan beragam model dan harga yang variatif. Berikut adalah contoh gambar dari tas-tas yang didijual di Toko Tas Henny:

Sumber: Toko Tas Henny, 2015 Toko Tas Henny mengalami fluktuatif selama tahun 2012 hingga tahun 2014, menurut pemilik dari Toko Tas Henny salah satu faktor penyebab nya adalah karena persaingan yang sangat ketat, dimana Toko Tas Henny menghadapi dua ancaman, yaitu dari produk lokal Tas Henny sudah banyak ditiru dari segi model, bentuk, dan corak namun dari segi harga tas lokal lebih murah sehingga tas lokal berpeluang merebut pasar tas impor. Ancaman lainnya adalah perbedaan harga yang sangat tipis dengan tas impor lainnya, yaitu berkisar Rp. 5000,- sampai Rp. 10.000, hal ini menjadi sebuah ancaman karena konsumen akan mencari informasi tentang harga yang lebih murah dari harga Tas Henny. Berikut

ini merupakan grafik penjualan Toko Tas Henny pada periode tahun 2012 hingga tahun 2014. Grafik 1.1 Penjualan tas Henny Tahun 2012-2014 200 Penjualan Tahun 2012-2014 150 100 50 0 Total thn 2014 = 1.065 Total thn 2013 = 1.380 Total thn 2012 = 1.060 Sumber : Diolah dari data penjualan Toko Tas Henny tahun 2015 Dari grafik diatas terlihat bahwa penjualan Toko Tas Henny di tahun 2012 sampai tahun 2014 cenderung fluktuatif, hal ini diperkirakan karena persaingan harga yang semakin ketat, kondisi tersebut mengharuskan Toko Tas Henny untuk mempertimbangkan harga yang ditawarkan agar mampu bertahan di tengah persaingan ketat di industri penjualan tas dan mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Pengaruh Penetapan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen (Survei Pada Toko Tas Henny Pasar Kota Kembang Bandung). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tujuan penetapan harga di Toko Tas Henny? 2. Bagaimana metode penetapan harga di Toko Tas Henny? 3. Bagaimana tanggapan konsumen tentang penetapan harga di Toko Tas Henny? 4. Bagaimana keputusan pembelian konsumen di Toko Tas Henny? 5. Seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen di Toko Tas Henny? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Tujuan penetapan harga di Toko Tas Henny 2. Metode penetapan harga di Toko Tas Henny 3. Tanggapan konsumen tentang penetapan harga di Toko Tas Henny 4. Keputusan pembelian konsumen di Toko Tas Henny 5. Seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen di Toko Tas Henny.

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain 1. Bagi penulis a. Sebagai sarana latihan untuk mendefinisikan masalah dan menyelesaikan masalah yang akan dihadapi di dunia bisnis b. Menerapkan teori-teori yang sudah didapatkan selama perkuliahan ke dalam dunia usaha sebagai bekal ketika menghadapi permasalahan di dunia bisnis 2. Bagi perusahaan Sebagai bahan masukan untuk menindak lanjuti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian 3. Bagi pembaca a. Dapat menambah wawasan tentang konsep ilmu pengetahuan di bidang pemasaran khususnya mengenai harga dan keputusan pembelian b. Dapat digunakan sebagai bahan referensi ketika menghadapi dunia usaha 1.5 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan sebuah bisnis, setiap perusahaan mempunyai tujuan pemasaran yakni untuk memenuhi target pasarnya, sehingga setiap perusahaan memerlukan seperangkat alat pemasaran agar targetnya dapat tercapai. Alat

pemasaran disini merupakan sebuah program yang dapat dikontrol oleh perusahaan, yang lazim disebut bauran pemasaran (Marketing Mix). Marketing Mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran(philip Kotler, 2009:101). Mc Carthy dalam Kotler dan Keller (2012:68) mengklasifikasikan Marketing Mix menjadi empat besar kelompok yang disebut dengan 4P tentang pemasaran yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi). Harga merupakan salah satu bagian dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, tempat, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.sumber:http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-hargatujuan-metode-pendekatan-penetapan-harga-manajemen-pemasaran.html). Kotler dan Armstrong (2010: 314) mendefinisikan Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut Basu Swastha (2010: 147), Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Menurut

Fandy Tjiptono (2008: 465) secara sederhana istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/ atau aspek lain (non- moneter) yang mengandung utilitas/ kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Amstead & Clark (2008: 376), berpendapat bahwa pada dasarnya yang dibeli pelanggan (kebutuhan pelanggan) meliputi produk, layanan, dukungan, proses, serta harga. Dalam membeli produk konsumen tidak hanya merasakan manfaat dari produk itu saja, tetapi juga pelayanan dan ikut memperhitungkan harga yang ditawarkan oleh perusahaan. William J. Stanton (2008: 83), mendefinisikan Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yg dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang desertai dengan pemberian jasa. Berasarkan pernyataan- pernyatan di atas dapat disimpulkan bahwa harga merupakan suatu pengorbanan ekonomi yang dilakukan konsumen berupa uang untuk mendapatkan kombinasi dari sebuah produk / jasa beserta pelayanannya. Menurut Tjiptono (2002: 67), mengemukakan bahwa harga dapat ditetapkan dengan berbasis pada permintaan. Metode ini menekankan pada faktor-faktor yang didasarkan pada berbagai pertimbangan antara lain: kemampuan pelanggan untuk membeli (daya beli), kemauan pelanggan untuk membeli, posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, manfaat yang diberikan prouk tersebut kepada pelanggan, harga-harga produk substitusi, sifat persaingan non harga, perilaku konsumen secara umum, dan segmen-segmen dalam pasar.

Penetapan harga mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2012: 173), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Schiffman dan Kanuk (2010: 23), Perilaku konsumen terpusat pada cara invidu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, usaha, uang) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumen. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dilihat bahwa perilaku konsumen merupakan suatu proses yang dilalui oleh konsumen dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya terhadap suatu barang atau jasa untuk kemudian menentukan apakah konsumen akan membeli barang tersebut atau tidak. Perilaku konsumen menghasilkan proses pengambilan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2009: 188), Keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi konsumen, dimana konsumen membentuk preferensi antar merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk beberapa sub keputusan: pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran. Schiffman dan Kanuk (2010: 87) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif.

Menurut Buchari Alma (2012: 63), Keputusan pembelian adalah suatu keputusan yang dilakukan oleh konsumen yang dipengaruhi oleh kebudayaan, kelas sosial, keluarga, dan referensi grup yang akan membentuk suatu sikap pada diri individu kemudian melakukan pembelian. Menurut Helga Drumond (2008:68) Keputusan pembelian adalah mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing. Pendapat lain tentang pengertian keputusan pembelian dikemukakan oleh Griffin & Ebert (2008: 283)sebagai berikut: Buy desicions are based on rational motives, emotional motives, or both. Rational motives involve the logical evaluation of product atributes: cost, qualityand usefulness. Emotional motives involve non objective factors and include siciability, imitation of others and aesthetics. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan. Keputusan pembelian yaitu tahap konsumen benar-benar membeli produk yang terdiri dari lima macam keputusan pembelian menurut Kotler & Keller (2012:171): 1. Pilihan Produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.

2. Pilihan Merek. Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek yang terpercaya. 3. Pilihan Penyalur. Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan tempat dan lain sebagainya. 4. Waktu Pembelian. Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda, misalnya : ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali, tiga minggu sekali atau sebulan sekali dan lain-lain. 5. Jumlah Pembelian. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli. 6. Metode Pembayaran. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran yang akan dilakukan dalam pengambilan keputusan konsumen menggunakan produk atau jasa. Saat ini keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya aspek budaya, lingkungan, dan keluarga, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan dalam transaksi

pembelian sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi baik didalam maupun diluar rumah. Dengan adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Adapun teori keterkaitan antara harga dan keputusan pembelian yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono (2008: 152), harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Peranan alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam "mendidik" konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

Dalam kerangka pemikiran ini, yang menjadi grand theory adalah: Gambar 1.1 Grand Theory Bauran Pemasaran Harga Perilaku Konsumen Keputusan Pembelian Konsumen Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan maka paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran Harga 1. Kemampuan pelanggan untuk membeli (daya beli) 2.Kemauan pelanggan untuk membeli 3. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan 4. Harga-harga produk substitusi 5.Sifat persaingan non harga Sumber: Tjiptono (2002: 67) Keputusan Pembelian 1. Pilihan Produk 2. Pilihan Merek 3. Pilihan Penyalur 4. Waktu Pembelian 5. Jumlah Pembelian 6. Metode Pembayaran Sumber: Kotler Keller (2012:171)

1.6 Hipotesis Menurut Prof. DR. Sugiyono (2008: 70), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh antara harga jual produk terhadap keputusan pembelian 1.7 Jadwal Penelitian Tabel 1.4 Jadwal Penelitian No Tahap Penelitian Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 Survey awal dan penentuan lokasi penelitian 2 Pengumpulan data dan referensi 3 Pengajuan judul 4 Penyusunan proposal 5 Pelaksanaan penelitian 6 Pengolahan data, analisi, dan penyusunan laporan 7 Persiapan sidang 8 Sidang hasil penelitian