BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar

dokumen-dokumen yang mirip
Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ini dapat diambil kesimpulan sehingga dapat dijadikan landasan dalam. hubungannya dengan peneliti ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI 2 LEBUAWU KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2009 / 2010

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsisten. Dalam KTSP tahun 2006 (Depdiknas, 2006: 204) diuraikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

BAB II KAJIAN TEORI. Bucher dalam Yustinus Sukarmin (2004: 1) mengatakan bahwa pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (2004:2). Sedangkan perbedaan adalah sesuatu yg menjadikan berlainan. berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA USIA TAHUN SEKOLAH DASAR NEGERI PURBASARI KECAMATAN KARANGJAMBU PURBALINGGA SKRIPSI

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menuaikan tugas sehari-hari dengan gampang tanpa lelah yang. masih dapat menikmati waktu luangnya.

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALAUI PEMBELAJARAN PJOK. Oleh: Muh.Anwar Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikonsumsi sehari-hari yang berfungsi untuk proses-proses didalam tubuh.

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang bertujuan untuk membentuk ketahanan fisik, terutama prajurit TNI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV,V SD NEGERI KARANGMANGU 01 KECAMATAN TARUB KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB II LANDASAN TEORI. Manusia selalu mendambakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya diserap oleh sel dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

PERAN GURU PENJAS TERHADAP KEBUGARAN (KESEGARAN) JASMANI SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAAN. Semua makhluk hidup memerlukan makanan, demikian pula dengan. manusia. Makanan akan memberikan zat-zat yang akan digunakn untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

NARASI MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI JAMAAH HAJI DENGAN LATIHAN BEBAN

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

Nonce, Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa SURVEY TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 25 PALU KECAMATAN PALU TIMUR Nonce

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas/olahraga secara teratur, tidur yang cukup dan tidak merokok

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Kata Kunci: Kadar Lemak, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru, Kesegaran Jasmani.

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pekik (2004:2) beberapa istilah yang sering digunakan, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Olahraga juga sebagai media pendidikan sudah pula diakui

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGERTIAN ROLLING DEPAN

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kesegaran Jasmani Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar olahraga maupun pakar kesegaran jasmani, sehingga istilah tersebut menjadi pokok pembahasan yang cukup menarik. Disadari atau tidak sebenarnya kesegaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Karena kesegaran jasmani bersenyawa dengan hidup manusia. Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan pekerjaan secara optimal dan efisien (Depdikbud, 1999: 1). Kesegaran jasmani adalah kemampuan atau kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu relatif lama tanpa kelelahan yang berarti (Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, 1996: 4). Ahli Faal Casady, Makes, dan Alley (1971: 9), menyatakan bahwa kesegaran jasmani merupakan ekspresi kuantitatif dari kondisi fisik seseorang. Kesegaran jasmani dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas khas yang memerlukan kerja muscular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik akan mampu memenuhi tuntutan fisik tertentu. Ahli-ahli pendidikan jasmani menyatakan bahwa kesegaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukan sesuatu kerja tertentu dengan hasil yang baik atau memuaskan tanpa kelelahan yang berarti (Sudarno, 1992: 9). Seseorang dinyatakan fit apabila ia bebas dari gangguan atau kelemahan yang membatasi geraknya dan yang memiliki ketahanan dan ketangkasan dalam 8

tugas kesehariannya, dan masih memiliki cadangan energi yang bukan hanya digunakan untuk mengatasi keadaan darurat yang mendadak, tetapi juga dapat digunakan menikmati waktu sesungguhnya Scott dan French dan Casady, Makes, dan Alley (1971: 9). Menurut Tri Nurharsono (2006: 52), bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan seharihari dengan giat dan waspada tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta masih memiliki cadangan energi untuk menghadapi hal-hal darurat yang tidak terduga sebelumnya. Secara umum yang dimaksud dengan kebugaran adalah fisik (physical fitness) yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya (Djoko Pekik Irianto, 2004: 2). Dalam petunjuk umum pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas seharihari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan lain. Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia melakukan pekerjaan dan bergerak. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu, tidak sama sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan (Depdikbud, 1999: 1). Berdasarkan beberapa pendapat yang ditemukan di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa kesegaran jasmani adalah suatu keadaan saat tubuh mampu menjalankan tugas hariannya dengan baik dan efisien tanpa kelelahan yang berarti, dan tubuh masih memiliki 9

cadangan tenaga, baik untuk mengatasi keadaan darurat yang mendadak, maupun untuk menikmati waktu senggangnya dengan rekreasi yang aktif. 2. Komponen-komponen Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani merupakan pengertian yang kompleks. Maka baru dapat dipahami jika mengetahui tentang komponen-komponen kesegaran jasmani yang paling berkait antara yang satu dengan yang lain. Dan masing-masing komponen memiliki ciri-ciri sendiri yang berfungsi pokok dalam kesegaran jasmaninya baik, maka status setiap komponennya harus dalam keadaan baik pula. Menurut M. Sajoto (1995: 8), bahwa komponen kesegaran jasmani meliputi 10 komponen. Adapun 10 komponen kesegaran jasmani adalah sebagai berikut: 1) kekuatan (strength), 2) daya tahan (endurance), 3) daya otot (muscular power), 4) kecepatan (speed), 5) daya lentur (flexibility), 6) kelincahan (agility), 7) koordinasi (coordination), 8) keseimbangan (balance), 9) ketepatan (accuracy), 10) reaksi (reaction). Berdasarkan kesepuluh komponen kesegaran jasmani tersebut di atas akan dibahas peran masing-masing komponen sebagai berikut: a) Kekuatan (strength) Kekuatan (strength) adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (M. Sajoto, 1995: 8). Menurut Abdulkadir Ateng (1992: 66), kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kinerja otot yang diberi beban kerja. b) Daya Tahan (endurance) Menurut M. Sajoto (1995: 8), menyatakan bahwa daya tahan ada 2 macam, yaitu: 10

1) Daya tahan umum (general endurance) yaitu kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung paru-paru dan peredaran darahnya secara efisien, dan efektif untuk menjalankan kerja secara terus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. 2) Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu. Daya tahan otot adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara terus menerus pada tingkat sub maksimal (Tri Nurharsono, 2006: 53). c) Daya Otot (muscular power) Daya otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya (M. Sajoto, 1995: 8). d) Kecepatan (speed) Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (M. Sajoto, 1995: 9). Menurut Abdulkadir Ateng (1992: 67), kecepatan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. e) Daya Lentur (flexibility) Daya lentur adalah kemampuan seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas (M. Sajoto, 1995: 9). Menurut Tri Nurharsono (2006: 53), fleksibilitas adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi secara maksimal. 11

f) Kelincahan (agility) Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah posisi di daerah tertentu (M. Sajoto, 1995: 9). Menurut Abdulkadir Ateng (1992: 67), kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah posisi tubuh. g) Koordinasi (coordination) Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif (M. Sajoto, 1995: 5). Koordinasi adalah kemampuan mengintegrasikan berbagai gerakan yang lainan dalam satu pola tunggal gerakan (Abdulkadir Ateng, 1992: 67). h) Keseimbangan (balance) Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syarat otot (M. Sajoto, 1995: 9). Menurut Tri Nurharsono (2006: 55), keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara baik pada saat berdiri atau pada saat melakukan gerakan. i) Ketepatan (accuracy) Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran (M. Sajoto, 1995: 9). Menurut Abdulkadir Ateng (1992: 68), ketepatan adalah kemampuan untuk menguasai gerakan terhadap obyek tertentu. Objek bisa berupa jarak atau dapat berupa kontak langsung dengan bagian tubuh. 12

j) Reaksi (reaction) Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, saraf atau feeling lainnya (M. Sajoto, 1995: 10). Kecepatan reaksi adalah waktu yang dipergunakan antara munculnya suatu rangsangan dengan mulainya reaksi. Rangsangan untuk kecepatan reaksi berupa penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya dan sentuhan (Tri Nurharsono, 2006: 55). 3. Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani berperan penting dalam mengembangkan kemampuan, kesanggupan dan daya tahan diri sehingga dapat mempertinggi daya aktivitas kerja maupun belajar. Menurut Depdikbud (1997: 18-19), ada beberapa faktor yang cukup menentukan dalam upaya peningkatan kesegaran jasmani, antara lain faktor kesehatan dan gizi yang memadai program latihan. Oleh karena itu perlu hal-hal sebagai berikut ini. a) Makanan dan Gizi Gizi adalah satuan-satuan yang menyusun bahan makanan atau bahan-bahan dasar. Sedangkan bahan makanan adalah sesuatu yang dibeli, dimasak, dan disajikan sebagai hidangan untuk dikonsumsi (Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, 1995: 81). Dipandang dari segi ilmu gizi, maka makanan mempunyai tiga kegunaan (Asmira Sutarto, 1990: 68). Adapun ketiga kegunaan makanan tersebut adalah sebagai berikut ini. 13

1) Memberi bahan untuk membangun dan memelihara tubuh serta untuk memperbaiki bagian-bagian tubuh yang hilang atau rusak. 2) Memberi kekuatan atau tenaga, sehingga tubuh dapat bergerak dan bekerja. 3) Memberi bahan untuk mengatur proses-proses dalam tubuh, misalnya: pengaturan suhu tubuh, proses pembakuan darah, keseimbangan asam basa, dan lainnya. Menurut Asmira Sutarto (1990: 68), ada 6 unsur zat gizi yang mutlak dibutuhkan oleh tubuh manusia, yaitu: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Adapun peranan dari masing-masing unsur gizi adalah sebagai berikut. 1) Karbohidrat Karbohidrat terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Karbohidrat utama banyak terdapat pada makanan yang berasal dari tumbuhtumbuhan, dan karbohidrat merupakan salah satu sumber energi terbesar dibandingkan dengan energi yang dihasilkan oleh lemak dan protein (Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, 1995: 85). 2) Protein Pada dasarnya protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan disebut protein nabati, dan yang berasal dari hewan disebut protein hewani. Protein merupakan zat gizi yang sangat penting karena yang paling erat hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Selain sebagai zat pembangun protein juga berfungsi untuk pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, zat pengatur dan juga sebagai sumber energi (Asmira Santosa, 1990: 71). 14

3) Lemak Lemak merupakan sekelompok ikatan organik terdiri atas unsur-unsur carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu. Ada perbedaan antara lemak dan minyak, lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak atau gajih, sedangkan lemak yang cair pada suhu kamar disebut minyak. Menurut sumbernya, lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan yang mengandung banyak asam amino tidak jenuh sehingga berbentuk padat pada suhu kamar. Fungsi lemak adalah pertama, sebagai sumber utama energi yaitu cadangan dalam jaringan tubuh dan bantalan bagi organ tertentu dari tubuh. Kedua, sebagai sumber asam lemak polyunsaturated fatty acid (PUFA) yaitu zat gizi yang esensial bagi kesehatan kulit dan rambut. Ketiga, berfungsi sebagai pelarut vitamin-vitamin (A, D, E, dan K yang larut dalam lemak (Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, 1995: 91) 4) Vitamin Vitamin adalah zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, namun penting untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Fungsi utama vitamin adalah mengatur metabolisme protein, lemak dan hidrat arang. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit namun akan berpengaruh besar pada tubuh apabila kita kekurangan vitamin. Sebab jika kekurangan salah satu jenis vitamin, akan dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh. Secara garis besar vitamin dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu: vitamin yang larut dalam lemak dan 15

vitamin A, D, E dan vitamin K dan vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C (Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, 1995: 85). 5) Mineral Mineral merupakan zat gizi yang cukup penting bagi tubuh manusia, sekitar 4% dari tubuh manusia adalah mineral. Mineral mempunyai peran penting dalam berbagai proses dalam tubuh yaitu sebagai zat pembangun dan zat pengatur. a) Mineral sebagai Zat Pembangun Sebagai zat pembangun, mineral berperan dalam pembentukan jaringanjaringan tubuh. Misalnya kalsium dan fosfor berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi. Zat besi berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah. b) Mineral sebagai Zat Pengatur Sebagai zat pengatur, mineral berfungsi untuk: keseimbangan asam basa, proses pembukuan darah, pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan sebaliknya mengangkut Karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, untuk kepekaan syaraf dan kontraksi otot, serta berperan dalam proses metabolisme. Sebagai bagian dari enzim-enzim dan hormon-hormon (Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, 1995: 95-97). 6) Air Kebutuhan tubuh akan air dapat dikatakan nomor dua setelah oksigen. Orang dapat hidup tanpa makanan untuk beberapa minggu. Tetapi tanpa air, orang hanya dapat bertahan untuk beberapa hari. Kehilangan 10% cairan tubuh akan sangat membahayakan. Kematian biasanya terjadi bila kehilangan cairan tubuh mencapai 20%. Tubuh sebagian besar terdiri dari air. Pada bayi jumlah cairan tubuh mencapai 16

20% dari berat badan, sedangkan pada orang dewasa lebih kurang 65%. Air terdapat di semua jaringan dalam tubuh dengan kadar yang sangat berbeda-beda. Dalam gizi misalnya, jumlah cairan lebih kurang hanya 5%, dalam lemak atau tulang kira-kira 25%, sedangkan dalam jaringan otot dapat mencapai 80%. Air di dalam tubuh, selain berfungsi sebagai zat pembangun seperti telah disebutkan di atas, bahwa air merupakan sebagian dari jaringan-jaringan tubuh, air berfungsi pula sebagai zat pengatur. Sebagai zat pengatur, air berperan antara lain sebagai pelarut hasil-hasil pencernaan, sehingga zat-zat yang diperlukan tubuh dapat diserap melalui dinding usus. Sebaliknya, dengan adanya air sisa-sisa pencernaan dapat pula dikeluarkan dari tubuh, baik melalui paru-paru, kulit, ginjal maupun melalui usus. Selain itu, air berfungsi dalam pengaturan panas tubuh, dengan jalan mengalirkan panas yang dihasilkan ke seluruh bagian tubuh. Tubuh memperoleh air dari tiga sumber, yaitu dari minuman, dari air yang terkandung dalam bahan-bahan makanan dan air yang terbentuk dalam jaringan sebagai hasil pembakaran zat makanan sumber tenaga (Depdikbud, 1981: 32). b) Faktor Tidur dan Istirahat Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan dan sel yang memiliki kemampuan kerja terbatas. Seseorang tidak mungkin mampu bekerja terus menerus sepanjang hari tanpa berhenti. Kelelahan adalah salah satu indikator keterbatasan fungsi tubuh manusia. Untuk itu istirahat sangat diperlukan agar tubuh memiliki kesempatan melakukan pemulihan sehingga dapat aktivitas sehari-hari dengan nyaman (Djoko Pekik Irianto, 2004: 8). 17

c) Faktor Kebiasaan Hidup Sehat Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 7), agar kesegaran jasmani tetap terjaga, maka tidak akan terlepas dari pola hidup sehat yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara sebagai berikut ini. 1) Membiasakan memakan makanan yang bersih dan bernilai gizi (empat sehat lima sempurna). 2) Selalu menjaga kebersihan pribadi seperti: mandi dengan air bersih, menggosok gigi secara teratur, kebersihan rambut, kulit dan sebagainya. 3) Istirahat yang cukup. 4) Menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok, minimum beralkohol, obat-obatan terlarang dan sebagainya. 5) Menghindari kebiasaan minum obat, kecuali atas anjuran dokter. d) Faktor Lingkungan Lingkungan adalah tempat di mana seseorang tinggal dalam waktu lama. Dalam hal ini tentunya menyangkut lingkungan fisik serta sosial ekonomi. Kondisi lingkungan, pekerjaan, kebiasaan hidup sehari-hari, keadaan ekonomi. Semua ini akan dapat berpengaruh terhadap kesegaran jasmani seseorang (Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, 1996: 5). e) Faktor Latihan dan Olahraga Faktor latihan dan olahraga punya pengaruh yang besar terhadap peningkatan kesegaran jasmani seseorang. Seseorang yang secara teratur berlatih sesuai dengan keperluannya dan memperoleh kesegaran jasmani dari padanya disebut terlatih. Sebaliknya, seseorang yang membiarkan ototnya lemas tergantung 18

dan berada dalam kondisi fisik yang buruk disebut tak terlatih (Abdulkadir Ateng, 1992: 68). Berolahraga adalah alternatif paling efektif dan aman untuk memperoleh kebugaran, sebab olahraga mempunyai multi manfaat baik manfaat fisik, psikis, maupun manfaat sosial (Djoko Pekik Irianto, 2004: 9). 4. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Menurut Sukintaka (2001: 54), menyatakan bahwa untuk tahap unjuk kerja kemampuan motorik dan fisik anak kelas V-VI atau usia 10-12 tahun adalah sebagai berikut ini. a. Aktivitas Rekreasi 1) Mengembangkan pengetahuan keterampilan dalam permainan masyarakat dan aktivitasnya. 2) Mengembangkan keterampilan sosial yang berguna untuk dilaksanakan. 3) Menunjukkan aktivitas kepemimpinan sosial untuk dilaksanakan. b. Aquatik 1) Daya tahan bertambah. 2) Ada penambahan koordinasi antara lengan dan tungkai. 3) Ada perbaikan dalam pernafasan. c. Aktivitas Ritmis 1) Pengembangan ketenangan dan keseimbangan. 2) Mampu menampilkan dasar langkah. 3) Berkembangnya koordinasi tungkai, lengan mata dan telinga. d. Aktivitas Pengembangan 1) Perbaikan kekuatan lengan, bahu, punggung, dan tungkai. 2) Mengkoreksi kekurangan kekuatan otot bilamana mungkin dengan frekuensi latihan yang banyak. 3) Koreksi yang kuat pada bentuk tubuh melalui kebiasaan sehari-hari. 4) Perbaikan parameter fisik. e. Tes terhadap Diri Sendiri 1) Termotivasi bentuk dan kekuatan tubuh menjadi lebih baik. 2) Koordinasi otot berkurang. Menurut Rusli Ibrahim (2001: 6) ciri-ciri utama perkembang anak usia sekolah dasar ini antara lain: 19

a. Adanya dorongan yang kuat kepada anak usia ini untuk keluar dari rumah dan masuk ke dalam kelompok sebaya. b. Pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada usia ini, baik fisik maupun mental akan mendorong anak untuk masuk ke dalam dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan fisik, terutama otot-otot. c. Adanya dorongan mental untuk memasuki dunia konsep-konsep, logika, simbol (lambang), dan bentuk-bentuk komunikasi secara dewasa. 5. Profil Sekolah Dasar Negeri Sonorejo Sekolah Dasar (SD) Negeri Sonorejo terletak di Dusun Sonorejo, Desa Sonorejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. SD Negeri Sonorejo ini mempunyai tenaga pengajar berjumlah 10 guru dan jumlah peserta didik sebanyak 131 siswa. Pembelajaran di SD ini dilaksanakan setiap kelas seminggu sekali selama 4 jam pelajaran kelas atas, 2 jam pelajaran kelas bawah. Untuk menunjang proses pembelajaran penjaskes sekolah juga menyediakan sarana dan prasarana untuk pembelajaran penjaskes seperti lapangan sepak bola mini, lapangan voli mini, lapangan tersebut dibuat kerja sama pemerintah Desa Sonorejo dengan pihak sekolah. B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sumidi dengan judul tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IX SMP N 2 Srandakan Bantul Yogyakarta menyimpulkan bahwa tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IX SMP N 2 Srandakan kategori kurang sekali 0,9% (1 siswa),kategori kurang 25,9% (28 siswa), kategori sedang 55,6% (60 siswa) dan kategori baik 17,6% (19 siswa), dan tidak ada siswa (0%) yang berada pada kategori baik sekali. 20

2. Penelitian yang dilakukan oleh Benny Oktiyanto dengan judul tingkat kesegaran jasmani siswa kelas II SMP N 2 Berbah Sleman Yogyakarta menyimpulkan secara keseluruhan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas II SMP N Berbah Sleman 0% termasuk kategori baik sekali, 14,5% kategori baik, 59,5% kategori sedang, 25% kategori kurang, dan 0,9% kategori kurang sekali. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Rinung Anton Sugito dengan judul Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri Becari Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul menyimpulkan secara keseluruhan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Becari Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul kategori baik sekali sebanyak 0 siswa (0%), kategori baik sebanyak 7 siswa (22,59%), kategori sedang sebanyak 23 siswa (74,19%), kategori kurang sebanyak 1 siswa (3,22%) dan kategori kurang sekali sebanyak 0 siswa (0%). C. Kerangka Berpikir Kesegaran jasmani merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah yang berlebih dan masih mempunyai cadangan energi untuk kegiatan yang lain. Kesegaran jasmani sangat diperlukan oleh seorang siswa atau anak didik bahkan oleh semua orang. Sehingga dengan bermacam-macam cara menginginkan agar selalu mempunyai kesegaran jasmani yang baik. Kesegaran jasmani mempunyai peran yang sangat penting dan dapat mempengaruhi kehidupan manusia, karena itu kesegaran jasmani dapat menentukan hasil kerja seseorang, seperti: konsentrasi tinggi, tidak mudah lelah, tidak mudah terserang penyakit. 21

Komponen-komponen kesegaran jasmani yang diteliti meliputi: 1. kecepatan 2. kekuatan dan daya tahan otot 3. daya ledak (power) 4. daya tahan paru, jantung (cardio respiratory endurance) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani meliputi: makanan, olahraga atau latihan, dan istirahat yang cukup. Instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani siswa SD Negeri Sonorejo adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk anak umur 10-12 tahun yang terdiri dari 5 komponen yaitu: lari 40 meter, gantung siku tekuk, baring duduk 30 detik, loncat tegak, lari 600 meter. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah diharapkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa menjadi lebih baik. Siswa yang mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang baik diharapkan dapat mencapai prestasi yang optimal. Untuk memperoleh tingkat kesegaran jasmani yang baik diperlukan latihan yang teratur. 22