Potensi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di. Panas Bumi dan Teknologi BAB IV. Reservoir. 4.1 Reservoir Panas Bumi

dokumen-dokumen yang mirip
Terhadap Pemanfaatan Sumber Energi Panas Bumi

Klasifikasi Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Panas Bumi dan Kebijakan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi saat ini semakin meningkat khususnya di wilayah

BAB I PENDAHULUAN. fosil, seperti minyak dan gas bumi, merupakan masalah bagi kita saat ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan

BAB I PENDAHULUAN. dan perekonomian. Data Kementerian ESDM (2014) menyatakan bahwa

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. PEMBETUKAN TANAH SUBUR DAN STRUKTUR BUMILATIHAN SOAL BAB 11. magma. kawah. lahar. lava

BAB I PENDAHULUAN. adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah kerak.

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

BAB II SURVEI LOKASI UNTUK PELETAKAN ANJUNGAN EKSPLORASI MINYAK LEPAS PANTAI

BAB I PENDAHULUAN. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

PENGARUH TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP EFISIENSI TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

BAB IV STUDI KHUSUS GEOKIMIA TANAH DAERAH KAWAH TIMBANG DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Jawa (Busur Sunda) merupakan daerah dengan s umber daya panas

TEKANAN PADA ERUPSI GUNUNG BERAPI

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

BAB I PENDAHULUAN. Komplek vulkanik Dieng di Jawa Tengah memiliki sistem panas bumi

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

Potensi Panas Bumi Berdasarkan Metoda Geokimia Dan Geofisika Daerah Danau Ranau, Lampung Sumatera Selatan BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Posisi geologi Indonesia yang berada di jalur vulkanik aktif dunia. membuat Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral dan energi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

batuan, butiran mineral yang tahan terhadap cuaca (terutama kuarsa) dan mineral yang berasal dari dekomposisi kimia yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang

Ringkasan Materi Seminar Mitigasi Bencana 2014

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile

PERAN REMOTE SENSING DALAM KEGIATAN EKSPLORASI GEOLOGI

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV SISTEM PANAS BUMI DAN GEOKIMIA AIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya alam dengan jumlah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

2015, No Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3676); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2012 tentang Keselamatan da

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG EVALUASI TAPAK INSTALASI NUKLIR UNTUK ASPEK KEGUNUNGAPIAN

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

PENYELIDIKAN EKSPLORASI BAHAN GALIAN

BAB I PENDAHULUAN. uap yang terbentuk di dalam reservoir bumi melalui pemanasan air bawah

NO KODE MATA KULIAH SKS KOMPTENSI KKNI 1 MKS 101 Bahasa Indonesia 2(2-0) 2 MKS 201 Bahasa Inggris 2(2-0) Pengetahuan Kebencanaan Lingkungan

M MODEL KECEPATAN BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE TOMOGRAFI DATA MICROEARTHQUAKE DI LAPANGAN PANAS BUMI ALPHA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan suatu kawasan yang terbentuk akibat pertemuan tiga

sumber daya alam yang tersimpan di setiap daerah. Pengelolaan dan pengembangan

BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Jenis Bahaya Geologi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1. Skema produksi panas bumi dan lokasi pengambilan sampel kerak silika

Energi Geothermal Digalakkan Kesejahteraan Masyarakat Terealisasikan Karya Ini Disusun untuk Mengikuti Lomba Esai

BAB I PENDAHULUAN. Zona Kendeng memiliki sistem minyak dan gas bumi yang masih terus

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI TEKNIK NUKLIR DALAM HIDROLOGI

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2017, No sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015

Metode Geofisika untuk Eksplorasi Panasbumi

Gambar 1.1 Proses Pembentukan Batubara

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan tanah yang terkompresi yang berupa fase awal

TEORI TEKTONIK LEMPENG

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE

GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA

Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

A. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan Geologi Lapangan Panas Bumi Kamojang

BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Metode Geologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian

BAB VI AGREGAT. Yang dimaksud agregat dalam hal ini adalah berupa batu pecah, krikil, pasir ataupun

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

manusia. Kebutuhan akan energi yang semakin tinggi memerlukan langkah yang efektif guna meningkatkan produktivitas minyak dan gas bumi.

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan antara tiga

Perkiraan Luas Reservoir Panas Bumi dan Potensi Listrik Pada Tahap Eksplorasi (Studi Kasus Lapangan X)

Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

BAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT

BAB I PENDAHULUAN. tempat terbentuk dan terakumulasinya hidrokarbon, dimulai dari proses

BAB II TINJAUAN GEOLOGI. yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Indo - Australia, dan. dilihat pada Gambar 1.

ARTIKEL TUGAS INDUSTRI KIMIA ENERGI TERBARUKAN. Disusun Oleh: GRACE ELIZABETH ID 02

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

aptudika.web.ugm.ac.id

SISTEM PANASBUMI: KOMPONEN DAN KLASIFIKASINYA. [Bagian dari Proposal Pengajuan Tugas Akhir]

BAB I PENDAHULUAN. lapangan minyak baru di Indonesia diyakini masih tinggi walaupun semakin sulit

BAB IV PENENTUAN POTENSI PANAS BUMI

Transkripsi:

BAB IV Reservoir Panas Bumi dan Teknologi Potensi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Sayangnya, potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu kendalanya adalah lemahnya penguasaan bangsa ini terhadap teknologi untuk pengelolaan panas bumi. 4.1 Reservoir Panas Bumi Benny Facius Dictus merupakan salah satu ahli reservoir, khususnya terkait dengan panas bumi yang dimiliki oleh Indonesia. Ketertarikan Benny atas ilmu yang berkaitan dengan reservoir panas bumi dilatarbelakangi atas kenyataan bahwa potensi panas bumi Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Ironisnya, justru bangsa ini merupakan salah satu bangsa yang tertinggal dalam penguasaan 25

Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus teknologi panas bumi. Padahal, penguasaan ilmu pengetahuan tersebut akan membawa manfaat yang besar terhadap industri energi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Benny sendiri telah lama bergelut dengan masalah terkait reservoir minyak dan gas bumi. Belakangan, minatnya diarahkan untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait dengan reservoir panas bumi. Ada beberapa perbedaan antara reservoir minyak dan gas dengan reservoir panas bumi. Perbedaan tersebut terutama menyangkut sifat fisik daripada batuan itu sendiri. Perlu diketahui, berdasarkan paparan Benny, ada dua teori yang diyakini oleh ilmuan terkait dengan proses terbentuknya minyak bumi. Teori pertama meyakini bahwa minyak bumi berasal dari suatu proses reaksi yang mengakibatkan ledakan yang selanjutnya membentuk rantai hidrokarbon yang panjang. Teori pertama ini banyak diyakini oleh para ilmuwan dari Eropa Timur. Teori yang kedua meyakini bahwa reservoir minyak bumi terbentuk akibat adanya endapan plankton. Teori ini banyak dianut oleh sebagian besar ilmuwan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Teori ini mengatakan bahwa aktivitas magma yang berada di perut bumi akan mendorong perut kulit bumi. Desakan ini akan mengakibatkan retakan (fracture) dengan bentuk-bentuk yang berbeda, tergantung pada kekuatan gaya desak magma dan elastisitas kulit bumi itu sendiri. Teori ini meyakini bahwa minyak bumi terbentuk dari dasar laut yang terangkat ke permukaan. Karena erosi, butiran-butiran dan plankton-plankton ikut terbawa ke tempat yang lebih rendah dan akhirnya terendapkan. Begitu seterusnya, dan proses ini dapat berulang dan dapat memakan waktu jutaan tahun, sehingga endapan-endapan tersebut dapat berlapis-lapis. Desakan-desakan dari aktivitas magma yang datang kemudian dapat mengakibatkan patahan-patahan yang baru lagi. Dari patahan-patahan inilah yang akhirnya terbentuk reservoir. Bentuk geometri dari reservoir itu sendiri bisa dipengaruhi oleh jenis batuan yang ada. Jenis batuan yang berbeda saat terdorong oleh aktivitas magma akan membentuk 26

patahan yang berbeda pula. Masih menurut teori yang kedua, adanya air dan minyak yang terperangkap di dalam perut bumi dapat berasal dari air laut yang terangkat, sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Dikarenakan tekanan dan temperatur yang sangat tinggi, mengakibatkan planktonplankton ini berubah menjadi ikatan suatu hidrokarbon. Reservoir minyak dan gas bumi itu sendiri biasanya melibatkan suhu yang tidak terlampau tinggi. Umumnya hanya melibatkan suhu pada kisaran 50-60ºC. Namun demikian, kadang bisa melibatkan suhu sampai dengan 100ºC sebagaimana terjadi di Riau (Caltex, sekarang Chevron). Namun demikian, proses ini terkadang melibatkan tekanan yang tinggi. Berbeda dengan reservoir minyak bumi yang terbentuk dari endapan plankton, reservoir panas bumi ini biasanya terbentuk karena adanya aktivitas gunung berapi. Akibat adanya gesekan dari lempeng-lempeng bumi, dapat menimbulkan temperatur yang sangat tinggi. Hal ini akan berdampak pada terjadinya peluruhan radioaktif dari berbagai zat yang ada di perut bumi (diantaranya torium dan potassium). Peluruhan radioaktif inilah yang mengakibatkan pelepasan panas. Jadi bisa dikatakan, bahwa potensi panas bumi selalu terkait dengan peristiwa-peristiwa vulkanologi. Dari ahli vulkanologi, biasanya bisa didapatkan informasi terkait dengan sejarah gunung berapi dan juga aktivitas-aktivitas gunung berapi. Informasi tersebut bisa terkait dengan apakah status gunung berapi tersebut masih aktif atau tidak. Potensi panas bumi biasanya berada pada daerah yang terdapat gunung berapi yang sudah mati (atau tidak sedang pada kondisi aktif meletus). Di Indonesia, potensi panas bumi itu terdapat di daerah misalnya Garut (Kamojang), yang memiliki tiga deretan gunung yang telah mati. Mengingat panas bumi terkait dengan peristiwa vulkanik, maka jenis batuan yang ada adalah jenis batuan vulkanik. Sifat-sifat batuan vulkanik sangat berbeda dengan sifat-sifat batuan sedimen (yang sering dijumpai pada reservoir minyak bumi). Batuan sedimen memiliki pori-pori dan permiabilitas yang jelas, sedangkan batuan vulkanik lebih seperti besi. Hal ini disebabkan batuan vulkanik ini terbentuk dari lahar yang 27

Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus mendingin, maka karakternya sulit untuk diprediksi. Dengan demikian, maka untuk menentukan/menghitung cadangan dari panas bumi yang ada di reservoir adalah pekerjaan yang sangat sulit, karena tingkat ketidakpastiannya sangat tinggi. 4.2. Penentuan Karakteristik Reservoir Untuk mengetahui letak dan bentuk geometri reservoir panas bumi, dapat menggunakan bantuan citra satelit. Melalui citra satelit, kita bisa mengindikasikan adanya sumber-sumber panas. Lebih jauh, citra satelit juga memungkinkan untuk mengetahui struktur geologi suatu daerah. Dengan menggunakan informasi tersebut, maka ahli geologi akan bisa menentukan bentuk dan arah patahan-patahan yang ada pada suatu daerah. Dengan demikian, mereka dapat menentukan bagaimana, misalnya, gaya-gaya yang bekerja pada batuan-batuan yang ada dan sekaligus dapat menentukan bagaimana aliran panasnya. Namun demikian, identifikasi reservoir dengan citra satelit hanya merupakan langkah awal. Masih perlu dilakukan upaya lebih lanjut untuk menentukan lebih pasti kondisi reservoir. Dari citra satelit, belum dapat diketahui konfigurasi dan geometri, termasuk ukuran dari reservoir tersebut. Hanya ada gambaran kasar dari reservoir. Langkah berikutnya adalah dengan bantuan gelombang elektromagnetik sehingga akan menghasilkan data yang lebih akurat. Namun demikan, Benny menggaris bawahi bahwa rambatan gelombang elektromagnetik dapat dipengaruhi oleh intervensi gelombang lain, misal gelombang suara. Karenanya, saat melakukan pengukuran harus terbebas dari berbagai gangguan gelombang-gelombang yang lain. Inilah alasannya mengapa pengukuran sering dilakukan pada tengah malam/dini hari yang relatif sangat hening dan tenang. Benny juga menegaskan bahwa proses pengukuran ini akan berjalan dengan baik sekiranya kita mampu mengetahui lintasan gelombang yang diharapkan. Dengan demikian, kita bisa menentukan titik-titik dan dapat meletakkan alat pelontar gelombang elektromagnetik dengan tepat. 28

Tanpa itu, hasil yang didapat akan menjadi tidak akurat. Mengingat untuk melakukan satu percobaan sampai intepretasinya dapat menelan biaya sebesar 40 juta, maka pengulangan percobaan dikarenakan hasil yang tidak akurat akan semakin memperbesar biaya eksplorasi. Tentunya hal tersebut diupayakan untuk dihindari oleh perusahaan. Untuk mendapatkan hasil percobaan yang akurat, dibutuhkan kerja sama yang baik antara ahli geologi dan geofisika. Ahli geologi, dengan melakukan pengamatan terhadap jenis karakteristik batuan yang ada termasuk struktur batuannya, akan bisa menentukan apakah dibagian bawah bumi terdapat sumber panas atau tidak. Indikasi yang digunakan adalah apakah batuan-batuan yang ada teralterasi atau tidak. Jika tingkat alterasinya tinggi, maka bisa dipastikan bahwa dibagian bawah terdapat sumber panas bumi. Ahli geofisika dapat menentukan sifat-sifat fisika batuan termasuk misalnya tahanan jenis batuan tersebut. Sebagaimana disampaikan sebelumnya, untuk menentukan dengan akurat kondisi reservoir, diperlukan kerja sama antar beberapa ahli dari berbagai disiplin. Namun demikian, sering kali didapati kurangnya koordinasi dari para ahli tersebut, dan masing-masing ahli cenderung sibuk dengan urusannya masing-masing. Lebih parahnya, sering kali di lapangan, para ahli tersebut mendapatkan kenyataan dikejar targettarget yang diberikan oleh perusahaan atau instansi dimana mereka bekerja. Padahal, menurut Benny, diperlukan konsentrasi yang tinggi untuk meneliti sebuah reservoir dengan akurasi yang tinggi. Ahli geokimia memiliki peranan penting dalam menentukan karakteristik suatu reservoir. Dalam konteks ini, ahli geokimia dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu geokimia air dan geokimia gas. Sebagai contoh, di Ciater, dimana terdapat air panas. Seorang ahli geokimia air dapat melakukan penelitian dengan mengambil sebagian air panas di Ciater sebagai sampel, lalu diuji coba dan dianalisa di laboratorium. Dengan menganalisa komposisi air tesebut, maka akan bisa ditentukan temperatur reservoir tersebut. Mengingat rumitnya proses identifikasi yang akurat terhadap reservoir, 29

Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus Benny berpendapat bahwa untuk dapat menghasilkan data yang akurat, dibutuhkan waktu yang panjang (bisa sampai 10 tahun). Berbeda dengan kondisi reservoir minyak yang relatif statis, fluida yang mengisi revervoir panas bumi bersifat dinamis (bergerak terus). Untuk melakukan pengukuran secara langsung akan karakteristik dan bentuk geometri sangatlah sulit. Pengukuran hanya bisa dilakukan dengan berdasar pada penggunaan gelombang elektromagnetik, untuk menentukan sifat fisik dari batuan yang ada. Langkah selanjutnya, sebelum melakukan eksploitasi sumber panas bumi, adalah menentukan cadangannya. Di dalam panas bumi ada yang disebut dengan sumber daya dan ada yang disebut dengan cadangan. Sumber daya itu bisa ditentukan dengan dua metoda, yakni spekulatif dan hipotetis. Dengan menggunakan metoda spekulatif, penentuan potensi sumber panas yang ada pada suatu reservoir, misalnya Kamojang, dapat ditentukan berdasarkan pengalaman. Yang menjadi dasar penentuan ini adalah sifat kemiripan geologi, kemiripan dari fluida, dan kemiripan dari sistem panas bumi itu sendiri. Metoda hipotetis menggunakan suatu pengukuran yang berdasarkan rumus dan persamaan atau rumus tertentu. Melalui metoda hipotetis, cadangan yang ada di suatu reservoir dapat dikategorikan menjadi probable dan possible. Probable adalah cadangan yang sudah terbukti sedangkan possible adalah cadangan yang masih merupakan prediksi. Menurut Benny, terkait dengan upaya eksploitasi sumber energi panas bumi, hal tersulit justru terletak pada bagaimana menentukan letak dan kondisi suatu reservoir. Ini dikarenakan adanya tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi, baik terhadap letak dan kondisi dari reservoir tersebut. Ketidakpastian tersebut dapat meliputi bentuk geometris dan potensi sumber panas bumi tersebut. Untuk menentukan potensi yang ada pada suatu reservoir, 30

dibutuhkan pengetahuan yang mendalam terkait geologi, geofisika, geokimia, dan hidrologi. Khususnya terkait dengan geologi dan hidrologi, Benny berpendapat bahwa Indonesia mempunyai keterbatasan akan teknologi yang diperlukan. Untuk menentukan, misal bentuk geometri suatu reservoir yang berada di dalam perut bumi, kerja sama antara ahliahli pada bidang tersebut mutlak untuk dilakukan. Melalui kerja sama tersebut, bentuk geometri dari suatu reservoir panas bumi akan dapat diketahui dengan lebih baik. Untuk mengetahui bentuk geometri dari reservoir minyak dan gas bumi, dibutuhkan orang-orang dengan keahlian geologi dan geofisika. Ahli geologi akan mempelajari jenis dan struktur batuan, sedangkan ahli geofisika akan menentukan letak dari reservoir tersebut. Seorang ahli geofisika dapat menggunakan bantuan dinamit yang diletakkan pada sebuah lubang yang kemudian diledakkan. Rambatan gelombang suara dalam bentuk gelombang longitudinal dan transversal dari hasil ledakkan tersebut akan mengalir melalui berbagai media (baik itu batuan, minyak, gas, air dan lain sebagainya). Rambatan gelombanggelombang tersebut kemudian direkam dengan menggunakan recorder. Rekaman ini kemudian dapat dianalisa (misal terkait dengan transit timenya) dan menggunakan rumus tertentu, sehingga Gambar 6. Aktifitas di Lapangan terkait dengan dapat digunakan untuk Penentuan Karakteristik Reservoir, Lapangan Laine, membantu menentukan Kabupaten Kendari, Sulawesi Selatan 31

Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus letak dan bentuk geometri (termasuk volume) reservoir tersebut. Masih menurut Benny, teknologi pengeboran panas bumi pada prinsipnya relatif sama dengan teknologi yang digunakan untuk pengeboran minyak. Hal ini mengingat Benny mempunyai latar belakang terkait dengan perminyakan, sehingga mengetahui teknologi apa yang digunakan untuk pengeboran minyak. Namun demikian, ada beberapa perbedaan terkait dengan eksploitasi sumber panas bumi dan minyak bumi. Hal ini disebabkan panas bumi, yang diambil dari perut bumi bukan dalam bentuk massa, tetapi dalam bentuk energi panas. Energi dalam bentuk panas inilah yang nantinya akan dialirkan ke dalam sebuah pembangkit listrik. Mengingat yang dimanfaatkan dari panas bumi adalah energinya, dan bukan dalam bentuk massa, dengan demikian hal tersebut akan menyulitkan untuk diekspor. Dengan kata lain, panas bumi akan lebih efisien bila dimanfaatkan pada lokasi yang letaknya berdekatan dengan sumber panas bumi tersebut. 4.2 Potensi Serat Batang Pisang Sebagai Pengganti Polimer Suatu saat, Benny mendapatkan tantangan dari kakak kelasnya, Sayogi Sudarman. Ben, bisa tidak kamu membuat suatu lumpur yang sifatnya alami untuk menahan zona loss ini, karena selama ini kita menahan zona loss itu menggunakan bahan kimia yaitu polimer. Polimer itu kan mahal, apakah kamu memiliki ide? tanya Sayogi Sudarman. Zona loss adalah kondisi yang dijumpai saat pengeboran, dimana fluida (misal: polimer) yang disemprotkan ke dalam lubang pengeboran akan tersedot ke dalam, bahkan sekalipun berton-ton fluida telah disemprotkan. Ditantang seperti itu, Benny pun menjawab bahwa ia perlu untuk membaca literatur terlebih dahulu. Disaat mendalami literatur itulah ia mendapatkan sebuah artikel yang menjelaskan bahwa zona loss dapat diatasi dengan menggunakan serat batang pisang Albaka. Serat batang 32

pisang Albaka dipilih karena mempunyai sifat yang sangat elastis dan tahan terhadap kadar garam yang tinggi, bahkan hingga sampai 3.000 ppm. Untuk menahan zona loss, serat batang pisang tersebut diramu terlebih dahulu hingga menyerupai lumpur. Bersama empat orang teman sejawatnya, Benny berdiskusi untuk mendapatkan formula yang tepat. Kebetulan, saat itu LEMIGAS mempunyai laboratorium lumpur dengan fasilitas yang cukup lengkap. Akhirnya ditemukan sebuah formula yang didapatkan dari serat batang Albaka yang dicampur dengan sekam padi, bentonik, dan sedikit polimer sebagai perekat. Saat formula tersebut diuji coba pada skala laboratorium, ternyata hasilnya sangat baik. Dengan penemuan formula tersebut, awalnya Benny berniat untuk mematenkannya. Namun demikian, karena berbagai kesibukannya, akhirnya formula tersebut belum dipatenkan. 33

Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus 34