NOTULENSI RAPAT PEMANTAUAN PENCAPAIAN KINERJA TRIWULAN I TAHUN 2014 DAN SOSIALISASI PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 29 TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Seluruh Pejabat Struktural dan Staf Subag Perencanaan WIB WIB Evaluasi kinerja tahun 2014 dan Perencanaan kinerja tahun 2015

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2018 BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk indonesia.

ANALISIS POTENSI EKONOMI SUBSEKTOR PERTANIAN UNGGULAN PADA TINGKAT KECAMATAN DI KABUPATEN MALANG

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

VISI. Terwujudnya masyarakat yang mandiri, sejahtera melalui peningkatan pembangunan peternakan.

LAPORAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG. Telepon. Web. Alamat Fax

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

BAB II. PERJANJIAN KINERJA

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Malang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

PENGUKURAN KINERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR CAPAIAN TUJUAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2017

R. Prayudha Chandra Putra, Nurudin Santoso 1, Ekojono 2. Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

OPTIMASI BIAYA PROYEK PENGASPALAN JALAN DENGAN PENGATURAN JUMLAH ASPHALT MIXING PLANT

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

KATA PENGANTAR. Hewan Kabupaten Malang ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran- saran demi penyempurnaan laporan ini sangat kami

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Tanah yang

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 420/ / /2018

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN PETERNAKAN KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 420/ / /2017

PROFIL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN MALANG

LAPORAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR PERMUKIMAN DI KABUPATEN MALANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUKU SAKU DATA PETERNAKAN DAN PERIKANAN 2014

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Wilayah Kabupaten Malang memiliki luas 3.534,86 km 2 atau 353,486 ha , ,00 Bujur Timur,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PERIZINAN DAN PENDAFTARAN USAHA PETERNAKAN DI KABUPATEN KUTAI

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR BUPATI MALANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015

KERAGAAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG YANG DIFASILITASI PROGRAM PENYELAMATAN SAPI BETINA PRODUKTIF DI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2007

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

BAB VIII STANDAR PERJALANAN DINAS

DAN KEPEGAWAIAN DRAH KATA PENGANTAR

(Rp.) , ,04

- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 102 TAHUN 2001 SERI D.99 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 27 TAHUN 2001 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

REKAPITULASI JUMLAH PPS, PENDUDUK, PEMILIH DAN TPS PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF KABUPATEN MALANG TAHUN 2004 JUMLAH PENDUDUK

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

NOTULEN RAPAT PEMANTAUAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN I BADAN PERUMAHAN KABUPATEN MALANG

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KERJA TAHUNAN 2017

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN JL. TRUNOJOYO KAV. IV TELP (0341) 393926 /FAX (0341) 394939 Emailpeternakan@malangkab.go.id Websitewww.peternakan.malangkab.go.id KEPANJEN - MALANG 65163 NOTULENSI RAPAT PEMANTAUAN PENCAPAIAN KINERJA TRIWULAN I TAHUN 2014 DAN SOSIALISASI PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SAKIP PADA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG Jum at, 25 April 2014 Pimpinan Rapat Kepala Dinas Peserta Rapat Seluruh Pejabat Struktural dan Staf Subag Perencanaan Mulai Selesai Pokok Bahasan 08.00 WIB 09.30 WIB Pemantauan pencapaian kinerja Triwulan I dan penyampain materi tentang penyusunan SAKIP Tahun 2014. Pengarahan Kepala Dinas Sosialisasi Tentang SAKIP 1. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), bahwa yang dimaksudkan dengan SAKIP adalah rangkaian Sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. 2. Bahwa yang dimaksudkan dengan kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. 3. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang telah direncanakan.sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. 4. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/ Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD). 5. Entitas Akuntabilitas Kinerja SKPD adalah unit Instansi Pemerintah Daerah selaku pengguna/kuasa pengguna anggaran yang melakukan pencatatan, pengolahan dan pelaporan data kinerja. 6. Dengan adanya peraturan dimaksud tentang pedoman penyusunan SAKIP Tahun 2014, maka diharapkan semua pejabat dan staf yang terlibat dalam Tim Penyusunan SAKIP Tahun 2014 agar berpedoman pada aturan tersebut. Realisasi kinerja untuk sasaran strategis 1. Meningkatnya populasi ternak - Populasi sapi potong tercapai 0,4 % dari target 1,6 %, hal ini sebagai dampak banyaknya penjualan ternak di tahun 2013, dan betina produktif yang ada belum banyak yang menghasilkan anak. Pemulihan

jumlah ternak potong setidaknya membutuhkan satu tahun karena bila dibandingkan dengan jumlah pemotongan di tingkat lokal yang tidak banyak mengalami peningkatan, dan bila pengeluaran ternak keluar daerah juga dibatasi maka hasil kelahiran ternak potong baik itu dari IB maupun kawin alam dapat meningkatkan populasi. - Populasi sapi perah dari target 1,25 realisasi tercapai 0,31 %, hal ini dikarenakan karena pada bulan Pebruari 2014 terjadi erupsi Gunung Kelud yang dampaknya dirasakan oleh peternak sapi perah di wilayah Pujon, Ngantang dan Kasembon yang merupakan sentra populasi sapi perah di Kabupaten Malang. Pada daerah-daerah tersebut banyak ternak-ternak yang mati maupun dijual karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk dipelihara terus untuk menghasilkan susu. Kenaikan populasi terjadi di daerah ternak perah yang lain maupun daerah pengembangan baru seperti di Wajak, Tumpang, Poncokusumo, Donomulyo maupun Kalipare. - Populasi kambing di tribulan I lebih rendah dari target yang diharapkan, hal ini dikarenakan kambing mempunyai siklus tahunan dimana terjadi penurunan populasi yang cukup besar yaitu pada Hari Raya Idul Adha dimana umat Islam melaksanakan ibadah Qurban utamanya pada ternak kambing jantan yang berumur lebih dari 2 tahun. Akan tetapi penurunan itu dapat segera ditutup dengan jumlah kelahiran kambing yang umumnya melahirkan 2 ekor untuk setiap induknya. - Pada unggas peningkatan populasi melebihi target yang telah ditetapkan. Khususnya untuk ayam pedaging, karena siklus ayam pedaging yang pendek (sekitar 35 40 hari pemeliharaan), maka untuk populasi ayam pedaging ini dapat segera dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan permintaan pasar. 2. Meningkatnya produksi hasil ternak - Produksi daging pada tribulan I lebih rendah dari target yang diharapkan. Hal ini karena perhitungan produksi daging ditetapkan berdasarkan potongan ternak di RPH/TPH baik untuk ternak ruminan maupun unggas. Jumlah produksi daging pada tribulan I cukup rendah karena pada 3 bulan ini tidak ada hari besar keagamaan maupun hari nasional yang biasanya diiringi dengan peningkatan pemotongan ternak. - Produksi telur tercapai 2,42 % dibandingkan dengan target sekitar 0,7 %. Sumber utama telur berasal dari ayam buras maupun ayam ras petelur. Tapi bila menilik dari jumlah populasi yang kenaikannnya tidak terlalu tinggi, diketahui bahwa dari hasil sensus yang dilakukan kenaikan produksi telur ini ditopang juga oleh telur itik yang mulai banyak dibudidayakan masyarakat, maupun telur entok. - Produksi susu baru mencapai peningkatan 0,26 % bila dibandingkan target tribulan I sebesar 1,13 %. Hal ini terjadi karena dampak dari erupsi kelud di sentra-sentra produksi sapi perah, sehingga produktifitas ternak menurun akibat stress, kurangnya pakan yang berkualitas dan tentunya budidaya ternak yang tidak optimal karena para peternak kurang memperhatikan ternaknya dikarenakan adanya bencana tersebut. Realisasi kinerja untuk sasaran strategis 1. Pelayanan Vaksinasi Brucella Pelayanan vaksinasi brucella pada sapi perah belum ada realisasi karena proses pengadaan barang belum dilaksanakan. Yang dilakukan pada tribulan I ini adalah monitoring dan evaluasi vaksinasi brucella pada pelaksanaaan vaksinasi tahun 2013 yaitu di Kecamatan Bantur, Jabung dan Ngajum.

Rencana tindak lanjut pelayanan vaksinasi brucella dan AI pada itik akan dilaksanakan setelah vaksin tersedia. 2. Pelayanan Vaksinasi AI pada Unggas (Itik) Pelayanan juga belum ada realksinasi pada uanggas belum ada realisasi, masih menunggu proses pengadaan barang. Namun demikian pada tribulan I ini dilakukan surveilans penyakit AI pada unggas untuk mengantisipasi munculnya kasus yang biasanya mewabah pada awal tahun yaitu bulan Januari sd. Maret 2014, karena tingginya curah hujan. Surveilans dilakukan di Kecamatan Wonosari, Singosari dan Kalipare, menindaklanjuti laporan dari peternak itik tentang adanya kematian mendadak dalam jumlah banyak. Rencana tindak lanjut pelayanan vaksinasi AI pada itik akan dilaksanakan setelah vaksin tersedia. 3. Sosialisasi Penyakit Hewan Menular Sosialisasi penyakit hewan menular pada bulan Maret 2014 dilaksanakan di Kecamatan Donomulyo yaitu sosialisasi tentang penyakit brucella dan anthrax. Jumlah peserta sosialisasi sebanyak 50 orang yang meliputi peternak, aparat desa, penyuluh dan perwakilan dari puskesmas. 4. Pelayanan Kesehatan Hewan Pengobatan massal pada ternak gratis dan pemeriksaan gangguan reproduksi dilaksanakan di Kecamatan Pakis, Poncokusumo, Pakisaji dan Gedangan sebanyak 601 ekor. Pada bulan Pebruari karena terjadi letusan Gunung Kelud maka dilakukan pelayanan pengobatan pada ternak di Kecamatan Kasembon, Ngantang dan Pujon sebanyak 926 ekor. Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas medis dan paramedis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang bekerjasama dengan petugas-petugas dari KUD di Kecamatan Kasembon, Ngantang dan Pujon. Pada tribulan I ini pelayanan kesehatan hewan didukung dari stok obat hewan dan alat kesehatan hewan (alkeswan) dari pengadaan barang tahun anggaran 2013. Penyidikan penyakit hewan pada unggas yaitu penyakit Avian Influenza (AI) pada bulan Pebruari 2014 di Desa Srigading Kec. Lawang dengan mengambil sampel serum darah sebanyak 70 sampel di peternakan ayam petelur, dalam hal ini bekerjasama dengan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Selain itu juga dilaksanakan pengamatan penyakt pada sapi perah pasca letusan G. Kelud di Kecamatan Kasembon, Ngantang dan Pujon.

DOKUMENTASI TRIBULAN I Gbr. 1. Pengumpulan ternak sapi untuk pelayanan kesehatan hewan Gbr. 2. Pengobatan ternak Gbr. 3. Penanggulangan penyakit gangguan reproduksi

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN JL. TRUNOJOYO KAV. IV TELP (0341) 393926 /FAX (0341) 394939 Emailpeternakan@malangkab.go.id Websitewww.peternakan.malangkab.go.id KEPANJEN - MALANG 65163 NOTULENSI RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PROGRAM TRIWULAN II TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG Jumat, 18 Juli 2014 Pimpinan Rapat Kepala Dinas Peserta Rapat Seluruh Pejabat Struktural dan Staf Subag Perencanaan Mulai Selesai Pokok Bahasan 08.00 WIB 10.30 WIB Evaluasi tentang pencapaian Program dan Kegiatan Dinas Triwulan II. Realisasi kinerja untuk sasaran strategis 1. Meningkatnya populasi ternak - Populasi sapi potong tercapai 2,73 % dari target 3,2 %, hal ini sebagai dampak banyaknya penjualan ternak di tahun 2013, dan betina produktif yang ada belum banyak yang menghasilkan anak. Pemulihan jumlah ternak potong setidaknya membutuhkan satu tahun karena bila dibandingkan dengan jumlah pemotongan di tingkat lokal yang tidak banyak mengalami peningkatan, dan bila pengeluaran ternak keluar daerah juga dibatasi maka hasil kelahiran ternak potong baik itu dari IB maupun kawin alam dapat meningkatkan populasi. - Populasi sapi perah dari target 5 % realisasi tercapai 2,5 %, hal ini erupsi Gunung Kelud yang dampaknya dirasakan oleh peternak sapi perah di wilayah Pujon, Ngantang dan Kasembon yang merupakan sentra populasi sapi perah di Kabupaten Malang. Pada daerah-daerah tersebut banyak ternak-ternak yang mati maupun dijual karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk dipelihara terus untuk menghasilkan susu. Akan tetapi karena mata pencaharian masyarakat banyak yang tergantung dari sapi perah, maka sebagian peternak juga mendatangkan dari daerah lain untuk menggantikan ternak-ternak mereka yang mati maupun yang dijual karena produksinya yang turun drastis. - Populasi kambing di tribulan IIada peningkatan sebesar 1 % lebih rendah dari target peningkatan populasi kambing yaitu sekitar 2 %, hal ini lebih tinggi dibanding tribulan I, karena peningkatan populasi dari kelahiran cukup tinggi sedang pemotongan untuk kambing relatif konstan. - Pada unggas khususnya pada ayam ras pedaging dan ayam buras peningkatan populasi melebihi target yang telah ditetapkan. Khususnya untuk ayam pedaging, peningkatannya cukup tinggi, hal ini terjadi karena situasi harga pasar untuk daging ayam cukup stabil dan permintaan pasar untuk itu juga cukup tinggi, ditambah pada tribulan kedua ada hari besar agama yaitu Maulid Nabi Muhammad yang menjadi kebiasaan masyarakat kita yang merayakannya lebih istimewa dibanding hari-hari biasa. 2. Meningkatnya produksi hasil ternak - Produksi daging pada tribulan II lebih rendah dari target yang diharapkan. Hal ini karena perhitungan produksi daging ditetapkan berdasarkan potongan ternak di RPH/TPH baik untuk ternak ruminan

maupun unggas. Jumlah produksi daging pada tribulan IItidak banyak berbeda dengan Tribulan I, pemotongan daging sapi relatif konstan tapi untuk pemotongan unggas terjadi peningkatan karena adanya hari besar agama islam yaitu Maulid Nabi yang menjadi tradisi masyarakat untuk merayakannya dengan membuat selamatan. - Produksi telur tercapai 4,85 % dibandingkan dengan target sekitar 1,4 %. Peningkatan terjadi pada semua unggas petelur baik ayam ras petelur, ayam buras, itik maupun entok. Pada tahun 2013 masyarakat mulai banyak yang mengusahakan dan menambah populasi unggas petelur, dan pada tribulan II mulai berproduksi. Tentunya hal tersebut didukung oleh peningkatan usaha budidaya yang sudah berorientasi keuntungan, sehingga peternak mengembangkan usahanya pada tahap yang seeffisien mungkin. - Produksi susu baru mencapai peningkatan 0,52 % bila dibandingkan target tribulan II sebesar 2,25 %. Hal ini terjadi karena dampak dari erupsi kelud di sentra-sentra produksi sapi perah, sehingga produktifitas ternak menurun akibat stress, kurangnya pakan yang berkualitas dan tentunya budidaya ternak yang kurang optimal. Tapi pada tribulan II ini mulai ada peningkatan produksi, karena masyarakat mulai bisa memberikan pakan yang lebih baik dan tingkat stress ternak mulai berkurang. belum ada realisasi karena masih menunggu proses pengadaan barang. Rencana tindak lanjut pelayanan vaksinasi brucella dan AI pada itik akan dilaksanakan setelah vaksin tersedia. 1. Sosialisasi Penyakit Hewan Menular Sosialisasi penyakit hewan menular dilaksanakan pada bulan Juni di Kecamatan Sumber Pucung dan Gondanglegi. Di Kecamatan Sumber Pucung materi sosialisasi adalah penyakit Avian Influenza pada itik, sedangkan di Kecamatan Gondanglegi materi sosialisasi tentang penyakit anthrax dan brucella. Jumlah peserta sosialisasi sebanyak 50 orang yang meliputi peternak, aparat desa, penyuluh dan perwakilan dari puskesmas. 2. Pelayanan Kesehatan Hewan Pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan ternak massal gratis dan pemeriksaan gangguan reproduksi dilaksanakan di Pengiriman bibit kaliandra Pengiriman bibit rumput Pakan merupakan faktor penentu keberhasilan usaha peternakan. Kontribusinya kurang lebih 70%, sedangkan 30%-nya keberhasilan peternakan ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti bibit, penyakit dan

lingkungan. Sehingga untuk meningkatkan populasi dan produktifitas ternak sebagai tolok ukur keberhasilan usaha peternakan diperlukan tersedianya pakan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas sepanjang tahun. Pendistribusian bibit hijauan makanan ternak berupa bibit rumput gajah dialokasikan di daerah-daerah yang memiliki potensi sapi potong dan sapi perah sebagai sumber serat kasar, sedangkan bibit kaliandra dan gamal dialokasikan di daerah-daerah dengan potensi ternak kambing sebagai sumber serat yang memiliki kandungan protein tinggi, juga sebagai sumber konsentrat alami di sentra lokasi pengembangan sapi potong dan sapi perah. Realisasi kinerja untuk sasaran strategis 3. Pelayanan Vaksinasi Brucella Pelayanan vaksinasi brucella pada sapi perah belum ada realisasi karena proses pengadaan barang belum dilaksanakan. Pada bulan Mei 2014 dilakukan monitoring dan evaluasi vaksinasi brucella pada pelaksanaaan vaksinasi tahun 2013 yaitu di Kecamatan Lawang. Rencana tindak lanjut pelayanan vaksinasi brucella dan AI pada itik akan dilaksanakan setelah vaksin tersedia. 4. Pelayanan Vaksinasi AI pada Unggas Pelayanan Vaksinasi AI pada Unggas (itik) Kecamatan Kalipare, Lawang, Ngajum, Gondanglegi, Dampit, Tirtoyudo, Singosari, Donomulyo, Sumberpucung, Poncokusumo, Wagir, Pakis, Pagelaran, dan Pagak sebanyak 1.642 ekor. Pelayanan kesehatan hewan pada tribulan II ini masih didukung dari stok obat hewan dan alkeswan dari anggaran Tahun 2013. Rencana pengadaan obat hewan segera dilaksanakan supaya target pengobatan ternak 7.000 ekor bisa direalisasikan. Penyidikan penyakit hewan pada bulan Mei 2014 di Kec. Poncokusumo tentang penyakit neospora dan BVD pada sapi dengan melakukan pengambilan sampel serum darah sebanyak 100 sampel. Sedangkan di Kecamatan Wonosari dan Turen pengamatan penyakit pada unggas yaitu penyakit AI pada ternak itik DOKUMENTASI TRIBULAN II

Gambar. 1. Pengumpulan ternak sapi untuk pelayanan kesehatan hewan Gambar. 2. Pengobatan ternak Gambar. 3. Penanggulangan penyakit gangguan reproduksi

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN JL. TRUNOJOYO KAV. IV TELP (0341) 393926 /FAX (0341) 394939 Emailpeternakan@malangkab.go.id Websitewww.peternakan.malangkab.go.id KEPANJEN - MALANG 65163 NOTULENSI RAPAT EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG Jumat, 10 Oktober 2014 Pimpinan Rapat Kepala Dinas Peserta Rapat Seluruh Pejabat Struktural dan Staf Subag Perencanaan Mulai Selesai Pokok Bahasan 09.00 WIB 11.30 WIB Evaluasi pencapaian program dan kegiatan triwulan III Pengarahan Kepala Dinas 1. Meningkatnya populasi ternak - Populasi sapi potong tercapai 4,09 % dari target 4,8 %, upaya yang dilakukan masyarakat bersamasama dengan Pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi potong mulai membuahkan hasil, dengan banyaknya kelahiran baik dari IB maupun kawin alam, pembatasan pemotongan betina produktif dan juga pembatasan pengeluaran bibit ke luar daerah. - Populasi sapi perah dari target 5 % realisasi tercapai 3,6 %. Pada tribulan II ini mulai terjadi peningkatan populasi yang cukup menggembirakan, karena peternak mulai mengusahakan sapi perahnya lebih baik lagi terutama dari segi budidaya utamanya dalam hal pemberian pakan sehingga ternak mulai ada perkembangbiakan. - Populasi kambing di tribulan III lebih tinggi dari target yang diharapkan, hal ini dikarenakan kambing merupakan ternak yang cukup cepat perkembangbiakannya karena dapat melahirkan 2 ekor atau lebih dengan umur kebuntingan 5 bulan, sehingga dengan pengelolaan perkawinan yang baik dalam 2 tahun dapat melahirkan sebanyak 3 kali. - Pada unggas peningkatan populasi melebihi target yang telah ditetapkan. Khususnya untuk ayam pedaging, karena siklus ayam pedaging yang pendek (sekitar 35 40 hari pemeliharaan), maka untuk populasi ayam pedaging ini dapat segera dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan permintaan pasar. Pada tribulan III terjadi peningkatan yang cukup tinggi pada ayam ras pedaging, karena banyaknya permintaan khususnya pada bulan tersebut ada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Sedang populasi unggas yang lain relatif stabil karena umur afkir ternak sekitar 2 tahun. 2. Meningkatnya produksi hasil ternak - Produksi daging pada tribulan III lebih rendah dari target yang diharapkan. Hal ini karena perhitungan produksi daging ditetapkan berdasarkan potongan ternak di RPH/TPH baik untuk ternak ruminan maupun unggas. Akan tetapi jumlah produksi daging lebih tinggi dibanding tribulan sebelumnya, dikarenakan adanya hari raya keagamaan yaitu Idul Fitri dimana tradisi masyarakat yang mengkonsumsi daging lebih dari hari-hari biasa.

- Produksi telur tercapai 7,27 % dibandingkan dengan target sekitar 2,1%. Peningkatan produksi ini tentunya dikarenakan semakin meningkatnya usaha budidaya unggas, sehingga produktifitasnya semakin baik, serta diikuti dengan harga telur yang cukup stabil dan menguntungkan. - Produksi susu baru mencapai peningkatan 0,78 % bila dibandingkan target tribulan III sebesar 3,38 %. Hal ini terjadi karena dampak dari erupsi kelud di sentra-sentra produksi sapi perah, sehingga produktifitas ternak menurun akibat stress, kurangnya pakan yang berkualitas dan tentunya budidaya ternak yang kurang optimal. Tapi pada tribulan III ini mulai ada peningkatan produksi, karena masyarakat mulai bisa memberikan pakan yang lebih baik dan tingkat stress ternak mulai berkurang.

Keberhasilan usaha peternakan tidak lepas dari budidaya ternak yang dilaksanakan oleh peternak. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memiliki peran dalam pembinaan peternak utamanya dalam budidaya ternak guna meningkatkan populasi, produksi dan produktifitas ternak. Prosedur pelaksanaan kegiatan penyebaran ternak di Kabupaten Malang meliputi identifikasi calon lokasi, penyiapan lokasi dan calon penggaduh, penataan administrasi, pengembangan, perguliran dan evaluasi penyebarannya. Kelompok mempunyai kewajiban melaporkan perkembangan ternaknya tiap tribulan melalui Pelaksana Teknis Peternakan Kecamatan setempat, berkoordinasi dengan Dinas dalam hal memilih calon peternak yang akan menerima perguliran serta kelayakan ternak untuk digulirkan. Realisasi kinerja untuk sasaran strategis 1. Pelayanan Vaksinasi Brucella Vaksinasi brucella pada sapi perah dan vaksinasi AI pada unggas (itik) belum ada realisasi karena proses pengadaan barang akan dilaksanakan setelah PAK, sehubungan dengan adanya pengalihan anggaran untuk penambahan volume pada pengadaan peralatan mesin pencabut bulu ayam Rencana tindak lanjut pelayanan vaksinasi brucella dan AI pada itik akan dilaksanakan setelah vaksin tersedia. 2. Pelayanan Vaksinasi AI pada Unggas Pelayanan Vaksinasi AI pada Unggas (itik) belum ada realisasi karena masih menunggu proses pengadaan barang. Rencana tindak lanjut pelayanan vaksinasi brucella dan AI pada itik akan dilaksanakan setelah vaksin tersedia. 3. Sosialisasi Penyakit Hewan Menular Sosialisasi penyakit hewan menular dilaksanakan pada bulan Agustus di Kecamatan Turen yaitu sosialisasi penyakit Avian Influenza dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang yang meliputi peternak, aparat desa, penyuluh dan perwakilan dari puskesmas.

Pada bulan September dilakukan Sosialisasi Massal Penyakit Brucella di kecamatan Pujon, yang melibatkan 500 orang peternak, perwakilan GKSI, Industri pengolah Susu, KUD/Koperasi susu se Kabupaten Malang dan ketua kelompok sapi perah serta dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pencanangan Gerakan Vaksinasi Massal Brucellosis di Kabupaten Malang oleh Bupati Malang sebagai bentuk komitmen pemerintah Kabupaten Malang dalam pengendalian Brucellosis. 4. Pelayanan Kesehatan Hewan Pengobatan ternak massal gratis dan pemeriksaan gangguan reproduksi dilaksanakan di Kecamatan Gondanglegi, Pagelaran, Gedangan, Bantur, Turen, Bululawang, Tajinan, Tumpang, dau, Pagak, Kepanjen, Pakisaji, dan Sumbermanjing Wetan sebanyak 1.936 ekor. Pelayanan kesehatan hewan pada tribulan III ini masih didukung dari stok obat hewan dan alkeswan dari anggaran Tahun 2013. Rencana pengadaan obat hewan segera dilaksanakan pada tribulan IV untuk mendukung tercapainya realisasi pelayanan kesehatan hewan melalui pengobatan ternak sebanyak 7.000 ekor dan untuk stok pada pelayanan tahun 2015. Penyidikan penyakit hewan pada bulan Nopember 2014 di Kec. Kromengan tentang penyakit CSF atau Hog Cholera pada babi dengan melakukan pengambilan sampel serum darah sebanyak 100 sampel.

DOKUMENTASI TRIBULAN III Gbr. 1. Pengumpulan ternak sapi untuk pelayanan kesehatan hewan Gbr. 3. Penanggulangan penyakit gangguan reproduksi Gbr. 3. Pengobatan ternak