LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE MARET TAHUN 2013 International Maritime Organization (IMO) pada bulan Maret 2013 telah melakukan 2 (dua) kali kegiatan sidang international yang berlokasi di London, Inggris. Adapun Sidang IMO yang telah diselenggarakan adalah sebagai berikut: 1. Sub-committee on Flag State Implementation (FSI) telah diselenggarakan dari tanggal 04 s/d 08 Maret 2013 di London, Inggris dan sebagai ketua delegasi dari Indonesia adalah Capt.Sahattua P.Simatupang. Dalam sidang ini membahas tentang Revew of the survey guidelines under the HSSC and the annexes to the code for the implementation of mandatory IMO Instruments a. Daftar sertifikat-sertifikat dan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan di atas kapal, 2013 1 All ships to which the referenced convention applies Material Safety Data Sheets (MSDs) Kapal-kapal yang mengangkut minyak atau minyak bahan bakar sebagaimana disebutkan dalam aturan 1 annex 1 pada konvensi internasional untuk Pencegahan Polusi dari kapal-kapal, 1973 sebagaimana telah dimodifikasi oleh protocol 1978, harus dilengkapi dengan material safety data sheets, berdasarkan perkembangan rekomendasi oleh organisasi, sebelum kegiatan pemuatan seperti minyak dalam bentuk curah cair atau pengisian bahan bakar minyak. AIS test report Automatic Identification System (AIS) Harus dilaksanakan untuk tes tahunan oleh surveyor yang diakui atau pengujian yang diakui atau fasilitas servis. Salinan hasil pengujian harus di simpan diatas kapal dan harus sesuai dengan model formulir sebagaimana tercantum dalam annex MSC.1/Circ.1252 Reference SOLAS Regulation VI/5-1 Note: mulai berlaku pada tanggal 1/1/2011 SOLAS regulation V/18.9 tanggal 1/7/2012 1
Garbage Management Plan Setiap kapal yang mempunyai GRT 100 400 atau di atasnya dan setiap kapal dimana telah mempunyai sertifikat untuk membawa penumpang 15 orang atau lebih harus membawa Garbage Management Plan. Garbage Record Book Setiap kapal yang mempunyai GRT 400 atau lebih dan setiap kapal dimana telah mempunyai sertifikat membawa penumpang 15 orang atau lebih yang digunakan dalam pelayaran dari pelabuhan-pelabuhan atau terminal lepas pantai dan setiap platform baik fixed dan floating yang digunakan dalam explorasi dan exploitasi didasar laut harus dilengkapi dengan Garbage Record Book Intenational Energy Efficiency Certificate International Energy Certificate untuk kapal harus di terbitkan setelah dilakukan sebuah survey sesuai dengan aturan 5.4 untuk setiap kapal-kapal yang mempunyai GRT 400 atau lebih sebelum kapal tersebut digunakan dalam suatu pelayaran dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain atau terminal lepas pantai. Ship Energy Efficiency Management Plan ( SEEMP ) Setiap kapal yang mempunyai GRT 400 atau lebih kecuali platform ( termasuk FPSOs dan FPUs ) dan drilling rigs, sehubungan dengan putaran baling-balingnya, harus menyimpan Ship Energy Efficiency Management Plan ( SEEMP ) diatas kapal. bagian dari form ship s safety management system (SMS) EEDI Technical File Berlaku untuk kapal-kapal yang termasuk dalam kategori MARPOL Annex regulation 2.25 sampai 2.35 Noise Survey Report Berlaku untuk kapal-kapal baru yang mempunyai GRT 1600 atau lebih, kecuali untuk kapal dynamically support, kapal kecepatan MARPOL Annex V, regulation 9 10 tanggal 1/1/2013 MARPOL V,regulation 9 10 Annex tanggal 1/1/2013 MARPOL Annex VI regulation 6 tanggal 1/1/2013 MARPOL Annex VI regulation 22 Note : mulai berlaku pada tanggal 1/1/2013 Marpol Annex VI regulation 20 tanggal 1/1/2013 SOLAS regulation II-1/3-12 Code on noise levels on board ships, section 4.3 2
tinggi, kapal ikan, pipe-laying barges, crane barges, mobile offshore drilling unit, kapal pesiar yang tidak digunakan dalam pelayaran, kapal perang, kapal yang tidak dilengkapi dengan baling-baling, kapal keruk. Noise survey report harus selalu dibawa diatas kapal dan harus diakses untuk anak buah kapal. Untuk existing ships, refer to selection Other certificate and document which are not mandatory noise Survey Report (resolution A.468(XII) Ship-specific Plans and Procedures for Recovery of Persons from the Water Setiap kapal harus mempunyai ship-specific plans dan prosedur untuk penyelamatan orang yang jatuh ke laut, kapal yang dibangun sebelum 1 Juli 2014 harus memenuhi persyaratan ini untuk survey pertama periodical atau survey perpanjangan alat keselamatan kapal harus dilaksanakan setelah 1 Juli 2014 Note : diharapkan mulai berlaku pada tanggal 1/7/2014 SOLAS regulation III/17-1 Note : diharapkan berlaku mulai tanggal 1/7/2014 Kapal penumpang ro-ro yang memenuhi aturan regulasi III/26.4 harus dianggap memenuhi aturan ini. Rencana-rencana dan prosedur-prosedur harus dipertimbangkan sebagai bagian dari emergency preparedness plan yang dikehendaki dalam paragraph 8 ISM Code. 2 Sebagai tambahan daftar sertifikat-sertifikat pada bagian 1 diatas, untuk kapal barang harus membawa : STS Operation Plan and Records of STS Operation Setiap kapal tanker yang melakukan aktifitas dalam operasi STS harus membawa di atas kapal sebuah rencana panduan bagaimana untuk melakukan operasi STS ( STS Operation Plan ) tidak lebih dari tanggal survey tahunan pertama, lanjutan atau servey perpanjangan harus dilaksanakan pada atau setelah 1 Januari 2011. Setiap rencana operasi STS kapal tanker harus di approved oleh pihak yang berwenang. Rencana operasi STS harus ditulis dalam bahasa MARPOL Annex I regulation 41 Note : berlaku mulai tanggal 1/1/2011 3
kerja kapal tersebut. Records operasi STS harus disimpan diatas kapal untuk jangka waktu 3 tahun dan siap untuk inspeksi. Sertifikat dan dokumen lain yang tidak diwajibkan Passenger submersible craft Safety Compliance Certificate for Passenger Submersible craft Diberlakukan untuk submersible craft diadaptasi untuk akomodasi penumpang dan dimaksudkan untuk underwatrer excursions dengan tekanan didalam ruangan penumpang pada atau mendekati satu atmosphere Bentuk dan konstruksi dokumen diterbitkan oleh pihak yang berwenang harus dilampirkan safety compliance certificate Noise Levels Noise Survey Report Diberlakukan untuk kapal-kapal yang telah beroperasi dimana SOLAS II-1/3-12 tidak berlaku. Resolusi A.468(XII),section 4.3 Noise survey report harus dibuat untuk setiap kapal sesuai dengan Code on Noise Levels on Board Ships b. Penerapan aturan-aturan tentang tanggal kontrak pembangunan kapal, tanggal peletakan lunas dan tanggal penyerahan kapal sesuai dengan konvensi SOLAS dan MARPOL 1. Dibawah ketentuan konvensi SOLAS dan MARPOL, penerapan aturan-aturan untuk sebuah kapal.1 untuk kontrak pembangunan kapal diletakkan pada atau setelah dd/mm/yyyy.2 dalam keadaan bahwa kontrak pembangunan kapal tidak ada, peletakan lunas atau dimana dalam situasi yang sama dengan konstruksi pada atau setelah dd/mm/yyyy, atau 4
.3 Penyerahan kapal pada atau setelah dd/mm/yyyy. 2. Untuk penerapan ketentuan-ketentuan, tanggal dimana kontrak pembangunan dibuat untuk :.1 Pilihan untuk pembangunan kapal-kapal yang tidak di wajibkan pada akhirnya dilaksanakan dalam periode satu tahun setelah tanggal kontrak asli pembangunan untuk merangkai kapal-kapal..2 Kapal-kapal yang tidak diwajibkan adalah sama hal nya rencana design / pola dan konstruksi oleh ship builder yang sama. 3. Penerpan ketetapan aturan-aturan sebagaimana di jelaskan pada paragraph I diatas, harus diterapkan sebagai berikut :.1 Jika membangun tanggal penandatanganan kontrak terjadi pada atau setelah tanggal kontrak ditetapkan untuk satu set tertentu amandemen peraturan, kemudian, bahwa set amandemen peraturan berlaku..2 Hanya dalam ketiadaan kontrak bangunan apakah peletakan lunas kriteria tanggal berlaku dan, jika lunas tanggal meletakkan kapal terjadi pada atau setelah peletakan lunas tanggal yang ditentukan untuk satu set tertentu amandemen peraturan, kemudian, bahwa set amandemen peraturan berlaku..3 Terlepas dari gedung penandatanganan kontrak tanggal atau lunas tanggal petelur, jika tanggal pengiriman kapal yang terjadi pada atau setelah tanggal pengiriman yang ditetapkan untuk satu set tertentu amandemen peraturan, kemudian, bahwa set amandemen peraturan berlaku kecuali dalam kasus di mana pemerintah telah menerima bahwa pengiriman kapal ditunda karena keadaan yang tak terduga di luar kendali pembuat kapal dan pemilik. tanggal pengiriman berarti tanggal penyelesaian (tanggal, bulan, dan tahun) dari survei yang sertifikat didasarkan (yaitu survei awal sebelum kapal dimasukkan ke dalam layanan dan sertifikat yang 5
diterbitkan untuk pertama kalinya) seperti yang dimasukkan pada hukum yang relevan sertifikat. c. Penerapan SOLAS aturan XII/3, XII/7 dan XII/11 - maksud istilah Survey berkala 1. Pada SOLAS aturan aturan XII/3, XII/7 dan XII/11, istilah survey berkala telah digunakan untuk mengacu pada tanggal dimana persyaratan berdasarkan aturan ini harus dipatuhi. Sejak persyaratan-persyaratan dibawah SOLAS bab XII terutama berurusan dengan bentuk lambung, ini diperlukan bahwa maksud diatas merupakan ambang waktu terkait dengan pengujian diluar dasar kapal. Untuk itu, istilah Survey Berkala mengacu pada SOLAS bab XII adalah terkait pada survey-survey dimana terkait dengan pengujian diluar dasar kapal, seperti survey lanjutan dan survey pembaruan sertifikat keselamatan konstruksi kapal barang ( SAFCON ) atau sertifikat keselamatan kapal barang sebagaimana dimaksud dalam solas aturan I/10. 2. Menimbang bahwa istilah Survey menengah atau Survey pembaruan telah digunakan dalam IMO,sebaliknya istilah Survey berkala setelah protokol SOLAS 1988 mulai berlaku survey berkala didalam kontak Solas aturan XII/3, XII/7, dan XII/11, adalah sama dengan Surevey pembaruan atau Survey menengah. 6
2. Sub-committee on Ship Design and Equipment (DE) yang ke-57 dilaksanakan dari tanggal 18-22 Maret 2013 yang dipimpin oleh Mrs.A Jost dari Jerman. a. Revisi standar khusus untuk INCENERATORS diatas kapal - Sub-commitee menyetujui bahwa batas minimum kapasitas untuk incenerators diatas kapal harus di tambah dari 1500 kw ke 4000 kw. b. Perkembangan amandemen Solas aturan II-I/40.2 sehubungan dengan persyaratan umum pada instalasi listrik - Sub-committee mendukung proposal untuk mengumumkan penerbitan instalasi listrik diatas kapal dengan amandemen untuk survey guidelines under the harmonize system of survey and certificate ( HSSC ),2011. c. Evaluasi dan penempatan kembali lifeboat release dan retrieved system. d. Perkembangan persyaratan kerangka baru untuk alat-alat keselamatan jiwa di laut. e. Pemeriksaan dan pengujian alat peluncuran gear pelepas, L/b dan rescue boat dan alat peluncur otomatis life raft. - Sub-committee mempertimbangkan dokumen IACS yang mensyaratkan pemeriksaan dan pengetesan alat-alat peluncuran, gear pelepas lifeboat & rescue boat dan alat-alat peluncuran otomatis untuk liferaft sesuai dengan Solas regulasi III/20.11 harus disaksikan oleh surveyor. f. Perkembang objek keselamatan dan persyaratan fungsi petunjuk pada design alternative dan arangemen untuk Solas BAB II-1 dan III - Persyaratan untuk LSA harus sesuai dengan Solas bab III g. Perkembangan amandemen LSA code untuk thermal immersion suits. h. Perkembangan amandemen LSA code untuk free-fall lifeboat dengan kemampuan float-free. j. Perkembangan mandatory code untuk kapal-kapal yang beroperasi di perairan kutub. - Perlindungan keadaan sekeliling polar code - Penggunaan heavy fuel oil ( HFO ) pada kapal-kapal yang beroperasi di perairan artic - Emisi karbon hitam dari kegiatan pelayaran diperairan kutub. k. Lambung kapal, mesin dan alat-alat - Ice Classes, Global standar untuk ice classes, hubungan FSICR dengan IACS PC,harus dikembangkan. 7
- Persyaratan tenaga mesin dan energy efficiency design index (EEDI) l. Machinery - Sub-committee merekomendasikan reference ISO PAS 18215 ( Ship s and marine technology-vessel machinery operation in polar waters- guide lines ) pada bab 5 ( machinery ) draft polar code. m. Equipment -telemedical assistance, sub-committee mempertimbangkan proposal amandemen untuk paragraf 8.3.3.4 draft polar code untuk memperhitungkan telemedical assistance ketika mengumumkan alat-alat medical diatas kapal yang beroperasi diperairan kutub. - Life-saving appliances - Navigational/operational matters and polar water operational manual (PWOM), proposal untuk mengembangkan sebuah konsep untuk keselamatan operasi di perairan kutub, berdasarkan kategori kapal seasonal zone, dan kondisi yang berlaku pada waktu tertentu tahun mendukung penerapan polar code untuk kapal-kapal pribadi dan melengkapi sebuah flow chart, dijelaskan bagaimana code. vessel polar operation process sebuah daftar elemen dimana PWOM harus diumumkan dan dilengkapai sebuah draft manual. n. Peta-peta Nautika untuk daerah/area perairan kutub. o. Penerbitan polar code working group p. Klarisifikasi industry kapal-kapal offshore (lepas pantai) dan pertimbangan kebutuhan untuk code untuk konstruksi kapal-kapal pendukung lepas pantai. q. Revisi persyaratan-persyaratan pengujian untuk life jacket RTDS. Mempersiapakan draft amandemen untuk revise rekomendasi pada pengetesan LSA, jika perlu draft amandemen untuk LSA code. r. Mengembangkan panduan untuk wing-in-ground craft. sub-committee menyampaikan proposal pada perkembangan panduan terakhir untuk wing-inground (WIG) craft, dan telah disetujui lebih lanjut pertimbangan proposal yang berisi dokumen yang telah di butuhkan dan bahwa ICAO harus di konstruksikan untuk mengubah defenisi tipe WIG craft. s. Revisi rekomendasi pada keadaan-keadaan untuk approves stasiun-stasiun perbaikan untuk inflatable liferaft. Merekomendasikan bagian masa berlaku untuk isi di dalam inflatable liferaft. t. Amandemen Solas regulasi II-1/11 dan mengembangkan kesepakatan petunjukpetunjuk untuk memastikan pengaturan pengetesan yang cukup untuk bagianbagian pintu kedap air, telah disetujui dan mensyaratkan galangan kapal untuk melaksanakan sesuai quality management system ( QMS ) sesuai standar ISO 9001 atau sejenisnya, agar tetap dapat memastikan tingkat keselamatan yang sesuai. 8
u. Ketentuan untuk pengurangan kebisingan dari pelayaran komersial dan dampak negatifnya pada kehidupan laut. sub-committee memberikan informasi tentang masalah kebisingan dari pelayaran komersial dan dampak negative dalam kehidupan laut dan mengusulkan kerangka kerja mengenai pengembangan non-wajib, pedoman teknis untuk meminimalkan kebisingan bawah air, dan mencatat bahwa setelah banyak delegasi yang mendukung pengembangan pedoman, membentuk kelompok korespondensi untuk memeriksa pilihan yang tersedia untuk peredaan teknologi kapal dan praktek operasional dan untuk mengembangkan rancangan pedoman non wajib untuk mengurangi kebisingan bawah air dari kapal komersial. v. Pengembangan persyaratan-persyaratan untuk alat-alat pengangkat diatas kapal dan winches - Mengembangkan sebuah rencana untuk pekerjaan yang harus di lakukan. - Memberi pertimbangan awal draft amandemen IMO dan keputusan petunjukpetunjukm mengumpulkan persyaratan-persyaratanuntuk alat pengangkat diatas kapal. w. Pengembangan amandemen-amandemen Solas aturan II 1/29.3.2 dan 29.4.2, klarifikasi tentang persyaratan-persyaratan untuk pengujian kemudi, subcommittee mempertimbangkan proposal untuk merubah Solas aturan II-1/29.3.2 dan 29.4.2 untuk menyediakan kemungkinan pelaksanaan perhitungan percobaan system kemudi pada kondisi kapal dalam keadaan penuh muatan. Mempertimbangkan proposal untuk merubah SOLAS aturan II-1/29.3 dan 29.4 dengan menambah sub-paragraph baru 3.5 dan 4.4 yaitu aturan-aturan untuk menyediakan cara alternative tentang pengetesan system kemudi ketika beberapa pengetesan dikehendaki dalam SOLAS aturan II-1/29.3.2 dan 29.4.2 yang tidak dapat dilaksanakan untuk kapal-kapal jenis tertentu (sebagai contoh kapal container berukuran besar, kapal LNG, dll) dimana kapal tersebut tidak dapat diisi dengan air ballast untuk berlayar dilaut terdalam selama percobaan laut, karena karakteristik desain kapal tersebut. 9