DESAIN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP RUMAH BERSALIN STUDI KASUS: BIDAN YENNY RATIF, AMD.KEB Samsinar 1, Raditya Rimbawan Oprasto 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur e-mail: 1 samsinar@budiluhur.ac.id ABSTRACT Yenny Ratif Amd.Keb clinic is a health services field for the community which is located on Jl. Komp. Pondok Kacang Prima No.95 Serab Locks Heath, Ciledug, Tangerang with telephone number (021) 7313211. The patient data processing system to do inspections pregnancy or hospitalization of patients still done manually in processing data transaction. It causing delays for monthly reporting process. To overcome these problems, it is necessary to create ERD, LRS, Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Fishbone Diagram and make plans interface screen as well as a report as taking a decision, and implemented using the VB.NET programming language in 2005, while databasenya using MySQL. The authors hope that the information system is already a computerized administration and designed to overcome the problems that occur on systems running and to support the processing of monthly data for the patient, so that the entire administration activities good for pregnancy examination or hospitalization. Keywords: hospitalized administration information system, health services, object oriented metodology PENDAHULUAN Kemajuan teknologi dan informasi pada era globalisasi saat ini menyebabkan pemakaian komputerisasi di Indonesia sudah tidak asing lagi. Salah satunya adalah bidan, beberapa bidan telah memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi tersebut dalam menunjang pelayanan terhadap masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat pelayanan yang secara optimal. Salah satunya adalah Bidan Yenny Ratif, Amd.Keb, pada Bidan Yenny Ratif, Amd.Keb terdapat masalah yang paling utama dalam menunjang kegiatan pelayanan yakni pelayanan terhadap pasien masih terbilang sangat rendah. Masalah paling utama tersebutlah yang dikarenaka Lambatnya dalam melayani pasien dikarenakan proses pembuatan data pasien, surat-surat yang dibutuhkan oleh pasien masih menggunakan tulis tangan, dan proses pembayaran memakan waktu cukup lama, Terdapatnya laporan registrasi dan laporan taksiran partus masih disatukan, Penyimpanan data pasien masih manual dikarenakan pencarian data yang memakan waktu yang cukup lama, sehingga banyak sekali pasien yang mengalami keluhan yang sama, untuk itu penulis memberikan bantuan kepada Bidan Yenny Ratif, Amd.Keb dalam bentuk pembuatan sebuah sistem dan memberikan arahan untuk kegunaannya dalam menunjang proses pelayanan menjadi optimal. METODE PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini ada beberapa yang harus diperlukan untuk adanya sebuah pengujian terhadap data yang objektif, sehingga dibutuhkan beberapa bahan dan sekaligus metode yang digunakan dalam melakukannya sebuah penyusunan terhadap laporan ini yang diantaranya adalah pengumpulan Data yang meliputi kegiatan observasi langsung yaitu sebuah cara yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah data dengan cukup melihat dan mengamati secara langsung terhadap proses kinerja yang sedang berlangsung, wawancara yang merupakan sebuah tahap dimana dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan terhadap pemilik bidan, analisis dokumen dimana dalam proses ini dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan desain sistem serta studi pustaka dimana dalam penulisan ini tidak lepas dari data-data yang terdapat dari buku-buku yang menjadi referensi yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini. Tahap berikutnya analisa sistem dimana pada kegiatan ini adalah menganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang dikerjakan oleh sistem. Menspesifikasi sistem, yaitu A-33
menspesifikasi masukan yang digunakan, database yang ada, proses yang dilakukan, dan keluaran yang dihasilkan. Pada tahap ini akan dihasilkan model dari sistem yang ada, tahapan-tahapan tersebut antara lain activity diagram yang digunakan untuk memodelkan alur kerja atau work flow sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas di dalam suatu proses serta use case diagram yang digunakan untuk memodelkan proses bisnis berdasarkan perspektif pengguna sistem. Konsep Dasar Sistem Sistem adalah sebuah sistem terdiri atas beberapa bagian-bagian atau komponen yang saling terpadu untuk mencapai satu tujuan, dan model dasar dari pembentukan sebuah sistem ini adalah adanya masukan, pengolahan dan keluaran (Tata sutabri, 2013:11) Konsep Dasar Informasi Informasi dapat menganai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya dan sebuah informasi dapat diibaratkan seperti darah yang dapat mengalir didalam tubuh suatu organisasi sehingga sangat penting dalam sebuah organiasasi tersebut (Tata sutabri, 2013:11) Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdapat didalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan atas pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan suatu keputusan (Tata sutabri, 2013:11) Konsep Dasar Analisa Sistem Konsep Dasar Analisa (systems analisis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi untuk kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang sering terjadi dalam berbagai kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan terhadap sebuah kebaikan (Bentley, Lonnie D., and Jeffrey L. Whitten, 2007 : 394) Konsep Dasar Berorientasi Obyek Sistem berorientasi obyek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi obyek adalah sebuah sistem yang komponennya dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen dalam setiap tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya. Dan dapat berinteraksi satu sama lain (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013:104) Konsep Analisa dan Perancangan Obyek Analisa berorientasi obyek adalah tahapan untuk menganalisa spesifikasi atau kebutuhan sistem yang akan dibangun dengan konsep berorientasi obyek (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013:104), apakah benar kebutuhan yang ada dapat diimplementasikan menjadi sebuah sistem berorientasi obyek, alat bantu yang digunakan dalam analisa berorientasi obyek sebagai berikut pertama use case diagram merupakan sebuah metode yang dimana kita dapat gunakan untuk membuat sebuah perancangan yang akan gunakan dalam pembuatan ataupun pengembangan terhadap suatu sistem yang telah ada. Kedua activity diagram sebuah penggambaran dari suatu aliran kerja (workflow) atau daapat diartikan sebagai suatu penggambaran yang berasal dari beberapa aktivitasaktivitas yang berasal dari sebuah sistem atau proses bisnis yang saling berkaitan satusama lainnya. Ketiga fishbone diagram adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengorganisir penyebab yang mungkin timbul dari suatu masalah. Perancangan Berorientasi Obyek Perancangan beriorentasi objek adalah sebuah tahapan perantara yang dapat digunakan untuk melakukan pemetaan terhadap spesifikasi atau kebutuhan terhadap sistem yang akan dibangun dengan A-34
menggunakan konsep berorientasi objek kedalam sebuah desain yang bertujuan agar dapat mempermudahkan dalam melakukan sebuah implementasi terhadap pemrograman beriorentasi sebuah objek, Berbagai alat yang digunakan dalam perancangan sistem yaitu : (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013:104) pertama ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan tool analisis sebuah sistem pertama yang akan digunakan untuk memusatkan pada data dan keterkaitan antar data serta pengorganisasian data. Kedua Transformasi Entity Relationship Diagram ke Logical Record Structure (LRS) adalah Sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah Diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu. Ketiga LRS dibentuk berdasarkan ketergantungan antara suatu entitas terhadap entitas yang lainnya, sehingga dalam pembentukan sebuah LRS dapat dilakukan setelah ERD terpenuhi. Keempat normalisasi didalam sebuah database biasanya sangat jarang dilakukan dalam database yang berskala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada pengguaan personal. Kelima spesifikasi basis data menguraikan tentang data yang saling berhubungan satusama lainnya yang tersimpan di dalam perangkat komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasi. Keenam Sequence Diagram menggambarkan interaksi antara obyek di dalam dan disekitarsistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) dapat berupa sebuah message yang digambarkan terhadap satuan waktu. Ketujuh Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. PEMBAHASAN Activity Diagram Pertama adalah activity diagram untuk Proses Registrasi Pasien Baru. Setiap ada pasien yang datang ke bidan yenny ratif untuk melakukan pemeriksaan terhadap kandungannya maka staff administrasi akan bertanya kepada pasien, apakah pasien sudah mempunyai kartu taksiran partus jika pasien sudah memiliki kartu tersebut cukup dengan menyerahkan kartu tersebut kepada staff administrasi, dan staff administrasi akan menerima kartu taksiran partus, akan tetapi jika pasien belum sama sekali mempunyai atau pasien baru atau kartu benar-benar hilang maka staff administrasi akan mencatat data diri pasien kedalam registrasi pasien dan barulah staff administrasi akan membuatkan kartu taksiran partus kepada pasien agar digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kandungannya kemudian staff administrasi akan mengantarkan pasien keruang pemeriksaan kandungan khusus untuk pasien kemudian staff administrasi akan melakukan konfirmasi kepada bidan agar untuk melakukan pemeriksaan terhadap kandungan pasien kemudian bidan menerima konfirmasi dari staff administrasi Gambar 1. Activity Diagram Proses Registrasi Pasien Baru Kedua adalah activity diagram untuk Proses Pemeriksaan Terhadap Kandungan Pasien. Setelah bidan menerima konfirmasi dari staff administrasi, kemudaian pasien menyerahkan kartu taksiran partus kepada bidan, bidan menerima kartu tersebut dari pasien dan barulah bidan akan A-35
melakukan pemeriksaan terhadap kandungan pasien, setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap kandungan pasien kemudian bidan akan mencatat kedalam kartu taksiran partus. Setelah mencatat kedalam kartu taksiran partus barulah bidan akan menyarahkan kembali kartu tersebut kepada pasien, kemudian bidan akan memberiksaan konfirmasi kepada pasien mengenai obat yang akan diminum oleh pasien, pasien menerima kartu taksiran partus, dan konfirmasi tersebut. Setelah menerima konfirmasi dari bidan barulah pasien akan menyerahkan kepada staff administrasi kemudian menerima kartu dari pasien, berdasarkan data yang terdapat didalam kartu terseut, maka staff administrasi, akan membuatkan obat untuk pasien, setelah obat tersebut selesai dibuat, maka staff administrasi akan menyerahkan obat tersebut kerapa pasien, lalu pasien menerima obat dari staff administrasi, dan barulah pasien akan melakukan pembayaran kepada staff administrasi dan staff administrasi menerima pembayaran yang dilakukan oleh pasien. Gambar 2. Activity Diagram Proses Pemeriksaan Terhadap Kandungan Pasien Ketiga adalah activity diagram untuk Proses Persalinan Pada Pasien A-36
Gambar 3. Activity Diagram Proses Persalinan Pada Pasien Keempat adalah activity diagram untuk Proses Pembuatan Surat Keterangan Cuti Hamil. Sebelum proses persalinan terjadi pada pasien, maka pasien akan kembali untuk meminta dibuatkan surat keterangan cuti hamil, kemudian bidan akan membuatkan surat keterangan tersebut untuk pasien, setelah surat tersebut telah selesai dibuat, barulah bidan akan menyerahkan surat keterangan cuti hamil kepada pasien, pasien menerima surat tersebut dari bidan lalu surat keterangan cuti hamil tersebut disimpan oleh bidan sebagai tangda bukti bahwa pasien benar-benar sedang hamil dan akan melakukan proses persalinan. Gambar 4. Activity Diagram Proses Pembuatan Surat Keterangan Cuti Hamil Kelima adalah activity diagram untuk Proses Rawat Inap Pasien dan Pembuatan Surat Keterangan Kelahiran Gambar 5. Activity Diagram Proses Rawat Inap Pasien dan Proses Pembuatan Surat Keterangan Kelahiran Keenam adalah activity diagram untuk Proses Pembayaran Administrasi Rawat Inap Pasien dan Pembuatan Laporan Gambar 6. Activity Diagram Proses Pembayaran Administrasi Rawat Inap dan Pembuatan Laporan A-37
Fishbone Diagram (Diagram Sebab Akibat) Gambar 7. Fishbone Diagram Tabel 1. Analisa Masalah Pada Penyimpanan Data Pasien Yang Kurang Efektif dan Efisien No. Uraian Masalah Solusi 1. Proses Lambatnya dalam melayani pasien dikarenakan proses pembuatan data pasien, surat-surat yang dibutuhkan oleh pasien masih menggunakan tulis tangan, dan proses pembayaran memakan waktu cukup lama 2. Bukti Fisik Terdapatnya laporan registrasi dan laporan taksiran partus masih disatukan 3. Tempat Penyimpanan data pasien Masih manual dikarenakan pencarian data yang memakan waktu yang cukup lama Gambar 8 memperlihatkan Use Case Diagram Master Dibuatkan sebuah aplikasi yang dapat mendukung proses kinerja dalam peningkatan mutu pelayanan pada bidan yenny ratif, amd.keb Dibuatkan sebuah laporan untuk registrasi dan taksiran partus yang terpisah Dibuatkan sebuah database untuk menyimpan dan untuk mempermudah pencarian data pasien.. Gambar 8. Use Case Diagram Master Gambar 9 memperlihatkan Use Case Diagram Transaksi, Surat Keterangan dan Laporan A-38
Gambar 9. Use Case Diagram Transaksi, Surat Keterangan dan Laporan Gambar 10 memperlihatkan diagram Kelas (Class Diagram) yang sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok obyekobyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan lainnya. Gambar 10. Class Diagram A-39
Desain GUI Gambar 11. Rancangan Dialog Menu Utama User Interface Form Entry Data Pasien dan Entry Data Registrasi Gambar 12. Form Entry Data Pasien dan Entry Data Registrasi KESIMPULAN Hasil penelitian Desain Sistem Informasi Administrasi Rawat Inap Rumah Bersalin Studi Kasus: Bidan Yenny Ratif, Amd.Keb dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : penyimpanan data dalam database memudahkan dalam penyimpanan, pencarian dan pemeliharaan data sehingga tidak perlu menyimpan data didalam media kertas. Dengan diterapkan sistem informasi administrasi rawat inap dapat membantu dan memudahkan staff administrasi dalam melakukan pelayanan terhadap pasien serta dapat membantu dalam membuatkan berbagsi macam surat-surat yang diperlukan oleh pasien. Pelayanan administrasi rawat inap pada bidan yenny ratif lebih teratur dan dapat mempermudahkan staff administrasi dalam melakukan dan memberikan pelayanan terhadap pasiennya. Serta dapat mempercepat proses dalam membuat laporan-laporan sehingga laporan yang dihasilkan lebih cepat dan meminimalkan adanya kesalahan. DAFTAR PUSTAKA Bentley, Lonnie D., and Whitten, Jeffrey L., 2007, System Analysis and design for the Global Enterprice seven edition. New York: Mc. Graw Hill. S, Rosa A, and Shalahuddin, M., 2013, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Obyek. Bandung: Informatika. Tata Sutabri, 2013, Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi. A-40