BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK BTPN KCP BURANGRANG BANDUNG Objek yang akan diteliti dalam pelaksanaan pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan adalah tentang Proses Penerimaan Setoran Tabungan Nasabah Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantoe Cabang Pembantu Burangrang Bandung yang berlokasi di jl. Burangrang No.26 Bandung. 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional disingkat BTPN terlahir dari 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di Bandung. Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan Militer (selanjutnya disebut "BAPEMIL") dengan status usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya. BAPEMIL memiliki tujuan yang mulia yakni membantu meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil, yang ketika itu pada umumnya sangat kesulitan bahkan banyak yang terjerat renternir. Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para anggota BAPEMIL membentuk PT Bank 21
22 Tabungan Pensiunan Nasional dengan izin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL. Berikutnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (sebagaimana selanjutnya dirubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998) yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya dua yaitu : Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, maka pada tahun 1993 status BTPN dirubah dari Bank tabungan menjadi Bank Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status Bank BTPN tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No. 26/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum. Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai Bank Tabungan kemudian berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22 Maret 1993, BTPN memiliki aktivitas pelayanan operasional kepada Nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama BTPN adalah tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan pegawai aktif, karena target market BTPN adalah para pensiunan. Dalam rangka memperluas kegiatan usahanya, BTPN bekerja sama dengan PT Taspen, sehingga BTPN tidak saja dapat memberikan pinjaman
23 dan pemotongan cicilan pinjaman, tetapi juga dapat melaksanakan Tri Program Taspen, yaitu pembayaran Tabungan hari tua, pembayaran Jamsostek dan pembayaran uang pensiun. Terhitung tanggal 12 Maret 2008 BTPN telah listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan resmi menyandang gelar tbk (terbuka). Dan pada tanggal 14 Maret 2008, Texas Pacific Group (TPG) resmi mengakuisisi saham bank BTPN sebesar 71,61%, sehingga susunan pemegang saham menjadi TPG 71,61% masyarakat 27,39% dan PT MKM 1%. 3.2 Visi dan Misi Bank Tabungan Pensiunan Nasional Adapun Visi dari BTPN Kantor Cabang Pembantu Burangrang adalah : "Bersama kita ciptakan kesempatan tubuh dan hidup yang lebih berarti". Sedangkan Misi yang dimiliki BTPN Cabang Burangrang Bandung adalah : "Menjadikan Bank Mass Market terbaik mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia". 3.3 Tugas dan Tanggung Jawab Adapun tugas dan tanggung jawab di Bank BTPN KCP Burangrang Bandung adalah sebagai berikut :
24 1. Branch Manager Bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir, mengelola, dan mengsupervisi seluruh kegiatan kantor cabang pembantu yang meliputi kegiatan operasional dan pemasaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Menyusun rencana kerja anggaran dan rencana kerja cabang pembantu untuk memastikan bahwa operasional cabang pembantu dapat dijalankan dengan teratur. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas prosedur kerja dan pelaksanaan seluruh kegiatan cabang pembantu yang meliputi operasional dan marketing untuk memastikan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sesuai ketentuan,kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Mengidentifikasi potensi ekonomi di wilayah kerjanya dan berperan aktif dalam strategi pengembangan bisnis untuk memperluas pangsa pasar. Melakukan analisa dan memantau ketersedian uang tunai untuk menjaga likuidasi persedian uang harian kas.
25 Melakukan evaluasi terhadap kredit bermasalah serta mengambil langkah-langkah penyelesaiannya agar kredit macet dapat segera diselesaikan. 2. Operation Supervisor Bertanggung Jawab untuk mengelola, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan operasional di kantor cabang pembantu (teller, back officer dan fungsi pendukung) agar operasional berjalan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku. Merencanakan, mengembangkan, dan mengkoordinir kegiatan teller dan back office agar berjalan sesuai dengan dengan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Mengelola keluar dan masuk dicabang pembantu untuk memastikan kecukupan kas untuk kebutuhan operasional. Melakukan analisa terhadap operasional kantor cabang pembantu serta memberikan usulan rekomendasi perbaikan guna peningkatan proses operasi dan pelayanan kepada nasabah. Mengkoordinasi penyusunan laporan keuangan agar dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
26 Melakukan pengkajian terhadap dokumen-dokumen legal sehubungan dengan perjanjian jaminan untuk memastikan bahwa seluruh ketentuan aspek-aspek legal telah dipenuhi. 3. Credit Acceptance Supervisor Melakukan koordinasi aktivitas maintaining terhadap existing nasabah dan calon nasabah dengan membina relationship serta memonitor kualitas kredit pensiun termasuk perencanaan penanganan kolektibilitas dengan mengevaluasi profil maturity kredit pensiun per jangka waktu dan menganalisa pengembangan portofolio kredit pensiun, dan profit cabang meningkat dari waktu ke waktu. Memastikan setiap Credit Acceptance Officer dan Credit Customer Service membuat rencana aktifitas maintaining nasabah kredit pensiun. Memonitor kualitas kredit pensiun termasuk diantaranya perencanaan penanganan kolektibilitas dengan mengevaluasi profile maturity kredit pensiun perjangka waktu. Menyerahkan laporan saldo akhir kepada Operation Suvervisor dan sebelumnya memastikan telah sesuai.
27 Melakukan koordinasi dengan Sales & Marketing Supervisor dalam meningkatkan portofolio nasabah, sehingga portofolio cabang dapat meningkat. Menganalisa perkembangan portofolio kredit pensiun dan melakukan peninjauan kembali yang diperlukan terhadap laporan kredit pensiun yang dibuat oleh Credit Acceptance Officer. 4. Credit Acceptance Melakukan aktivitas maintaining terhadp nasabah tetap dan calon nasabah, melakukan proses penanganan collectibility dan profile maturity kredit pensiun, sehingga portofolio dan profit cabang meningkat dari waktu ke waktu. Melakukan proses maintaining existing masalah dan calon nasabah dengan cara interview untuk memastikan kebenaran data nasabah. Melakukan proses penangan collectibility dan profile maturity kredit pensiun per jangka waktu.
28 Menganalisa perkembangan portofolio kredit pensiun dan melakukan follow up yang diperlukan agar portofolio dan profit cabang meningkat dari waktu ke waktu. 5. Back Office Melakukan seluruh kegiatan yang terkait dengan transaksi kas bank guna memberikan kepuasan pelayanan kepada nasabah. Memberikan pelayanan kepada nasabah atas seluruh transaksi kas bank yang terkait dengan produk dana dan jasa bank, maupun rekening pinjaman. Memberikan pinjaman atas transaksi kas seluruh kegiatan intern bank, antara lain transaksi biaya-biaya operasional bank, tambahan dan setoran kas serta transaksi pelayanan kas. Melakukan pengelolaan kas harian teller antara lain tambahan kas dan setoran kas untuk memastikan kelancaran operasional teller sehubungan dengan tambahan dan setoran kas. Melaksanakan fungsi cheker atas transaksi kas nasabah serta fungsi signer yang menjadi kewenanganya, menatakerjakan
29 dokumen-dokumen pembukuan, register-register, serta arsiparsip yang terkait dengan transaksi tersebut. 6. Teller Mengelola dan melakukan transaksi harian mencakup menerima dan membayarkan uang kepada nasabah, serta menyetorkan kas fisik kepada atasan agar kelancaran pelayanan kepda nasabah dapat berjalan dengan baik dan memuaskan. Melakukan pemeriksaan jumlah saldo awal dengan dana tunai yang ada di kotak uang untuk memastikan kecocokan jumlah antara keduanya. Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan (penyetoran dan penarikan dana tunai dan non tunai, pencairan dana kredit dan pembayaran kredit) agar transaksi dapat berjalan dengan baik sesuai ketentuan. Meneliti kesahan bukti kas yang diterima guna memastikan kebenaran dan keamanan transaksi.
30 Mengelola dan menyetorkan fisik kas kepada batasan baik selama pelatanan kas maupun akhir hari agar tidak terjadi kelebihan kas dan terjaga keamanan serta kebenarannya. Melakukan pembukuan hasil transaksi harian dapat tercatat dengan baik dan terjaga keamanan serta kebenarannya. 7. Sales and Marketing Officer Bertanggung jawab untuk mengelola, mengkoordinir, mengembangkan dan merevisi aktivitas marketing (mencakup customer service dan marketing) di kantor cabang pembantu dan kantor kas kredit untuk memastikan kepuasan pelanggan dari pencapaian target. Membantu Barnch Manager dalam menyediakan data untuk menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan agar dapat direlisasikan dengan tepat waktu. Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam penyusunan rencana promosi dan pemasaran untuk kantor cabang pembantu untuk memastikan kesesuaiannya dengan ketentuan perusahaan.
31 Mengenal atau menerima keluhan pelanggan bila tidak dapat diselesaikan oleh customer service staff, serta menyelesaikannya sesuai dengan peraturan dan ketentuan perusahaan. Melakukan validasi terhadap keseluruhan dokumen transaksi perbankan yang dilayani oleh customer service untuk memastikan kesesuaiannya dengan peraturan dan ketentuan perusahaan. Melakukan analisis terhadap nasabah-nasabah potensial untuk mengetahui kebutuhan nasabah dan mengidentifikasi produk yang akan diberikan kepada mereka. 3.4 Stuktur Organisasi BTPN KCP Burangrang Bandung Struktur organisasi sebuah perusahaan menggambarkan hubungan-hubungan yang ada dalam organisasi tersebut menggambarkan kegiatan atau aktivitas didalamnya. Dengan adanya struktur organisasi maka pembagian tanggung jawab dan wewenang pada setiap divisi atau bagian akan jelas. Adapun struktur organisasi Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Burangrang Bandung adalah sebagi berikut :
32 Bagan 1.1 Stuktur Organisasi Bank BTPN Kantor Cabang Pembantu (KCP) Burangrang Bandung (Operation) Operation Head Retail Adi Yunianto (Bisnis) Sales & Distribution Head Pension Edy Maryono Regional Operation Head Pipin Purnama Senior Regional Head H. Syukran Branch Head R. Bayu Syah Johan Branch Operation Manager Irene Noviandhine Branch Manager Dodi Sundara Credit Acceptance Supervisor Grace octaviani Sales & Marketing Supervisor Operation Suvervisor Yuga Permana Credit Acceptance Rina Rosalina Nurul Hayatullah Sales & Marketing Officer M. Rizal M. Bawono Back Office Citra Putri Melati Dian Nurapriani Teller Ningrum Suhartiani Teller - Pansion sovi Anggari Direct Sales Nani. V Maskuri