PENDEKATAN PENELITIAN TAHAPAN PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA METODE ANALISA VARIABEL PENELITIAN METODE SAMPLING BAB III METODE PENELITIAN 10
PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan rasionalistik, pendekatan yang bersumber pada teori dan kebenaran empirik. Teori-teori yang ada dianalisa dengan model analisis theoretical descriptive, artinya teori digunakan untuk melakukan analisis analogis. Selain itu teori tentang permukiman kumuh juga digunakan untuk menemukan variabel-variabel faktor-faktor penyebab kekumuhan. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Data Primer. a. Observasi Wilayah Penelitian b. Wawancara, Metode wawancara dengan wawancara semi terstruktur yang bersifat terbuka c. Kuesioner, pertanyaan tentang kondisi lingkungan permukiman kumuh menurut responden (masyarakat permukiman kumuh Kelurahan Bulak Banteng) 2. Data Sekunder, tinjauan teoritis dan pengumpulan data instansi terkait dengan topik penelitian. 11
TAHAPAN PENELITIAN 12
Variabel Penelitian No Variabel Sub Variabel Definisi operasional 1 Urbanisasi tingkat migrasi masuk Banyaknya jumlah penduduk pendatang yang masuk dan bermukim di kawasan penelitian 2 Lahan Keterbatasan lahan Ketersediaan lahan permukiman layak huni untuk MBR 3 Peran/ program Pemerintah 4 Kondisi Sosial Budaya Keterbatasan pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana Permukiman Keterbatasan pemerintah dalam pengelolaan sarana dan prasarana Permukiman Penyediaan dan pelayanan jaringan air bersih, drainase, persampahan, jalan, Sanitasi serta fasilitas umum Lingkungan di kawasan permukiman informal Pengelolaan jaringan air bersih, drainase, persampahan, jalan, Sanitasi serta fasilitas umum lingkungan di kawasan permukiman informal Tingkat Pendidikan Masyarakat Tingkat pendidikan formal yang ditamatkan masyarakat Tingkat Partisipasi Masyarakat Tingkat partisipasi atau kegiatan warga untuk mengelola lingkungan di kawasan permukiman informal Peran Organisasi Sosial Keberadaan dan peran aktif perkumpulan/ organisasi masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi permukiman layak huni di kawasan permukiman informal Perilaku masyarakat Kebiasaan masyarakat sehari-hari yang berhubungan dengan lingkungan permukiman 5 Sosial Ekonomi Tingkat Pendapatan Pendapatan yang diperoleh dari mata pencaharian 13 utama masyarakat
Metode Sampling Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling dan Purposive Sampling (sampling bertujuan). a. Pengambilan sampel dengan teknik Proportional Random Sampling ini bertujuan untuk mengetahui kondisi permukiman kumuh di wilayah penelitian. Jumlah sampel yang akan dipergunakan menggunakan rumus pengambilan sampel n = n = N 1+Ne 2 4392 1+(4392 x 0,1 2 ) = 97,77= 98 Responden Tabel Proporsi Sampel di setiap RW No RW Jumlah Rumah Proporsi Jumlah Sampel 1 1 921 20% 21 2 2 444 10% 10 3 3 198 5% 5 4 4 314 7% 7 5 6 560 13% 12 6 7 1048 24% 23 8 8 907 21% 20 Jumlah 4392 100% 98 14
b. Purposive sampling, bentuk sampling yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kumuh, melalui eksplorasi informasi dari narasumber tertentu. Perlu dilakukan pemetaan stakeholders. Tujuannya untuk menentukan prioritas stakeholders yang berkompeten nantinya dilibatkan dalam identifikasi faktor penyebab kekumuhan di Kelurahan Bulak Banteng Stakeholders dalam penelitian ini terdiri dari 3 kelompok yang terlibat yaitu: a. Kelompok (pihak) pemerintah Bappeko Kota Surabaya Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Surabaya Dinas Bina Marga dan Pematusan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintahan Kelurahan b. Kelompok masyarakat Masyarakat kawasan permukiman kumuh Kelurahan Bulak Banteng c. Kelompok (pihak) Pemerhati Bidang Permukiman Akademisi Bidang Perumahan & Permukiman 15
Tabel Pemetaan Stakeholders berdasarkan Interest, Kepentingan (Importance), dan Pengaruh (Influence) dalam konsep penataan Permukiman Kumuh Importance of Activity to Stakeholder Influence of stakeholders Little /No Importance Some Importance Moderate Importance Very Importance Critical Player Little/No Influence Some Influence 1 2 1 2 3 4 5 Moderate Influence Significant Influence 3 Akademisi 4 Masyarakat Permukiman Kelurahan Bulak Banteng Very Influence 5 Bappeko Surabaya Dinas Cipta Karya & Tata Kota Surabaya Dinas PU dan Bina Marga serta Pematusan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintahan Kel. 16 Bulak Banteng
METODE ANALISA A. Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh di Kelurahan Bulak Banteng Data kuisioner sebagai pedoman dalam melakukan wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kekumuhan di permukiman informal Kelurahan Bulak Banteng. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan Teknik delphi. Tahapan dari Teknik Delphi: 1. Spesifikasi isu/penentuan permasalahan 2. Menyeleksi pakar/ Stakeholders 3. Merumuskan kuisioner I (delphi akan berlangsung lebih dari 1 putaran) 4. Wawancara stakeholders 5. Analisis Hasil Putaran I 6. Pengembangan kuisioner selanjutnya 17
B. Analisa Perumusan Konsep Penataan Permukiman Kumuh Kelurahan Bulak Banteng Metode analisisnya adalah analisis deskriptif dengan cara melakukan penataan terhadap faktor yang menyebabkan wilayah penelitian menjadi kawasan pemukiman kumuh berdasarkan observasi yang ada di lapangan serta literatur yang ada mengenai konsep penataan permukiman kumuh secara umum dengan menggunakan Teknik Analisis Triangulasi Sumber informasi dari analisis triangulasi dalam penelitian ini antara lain dari pengamatan fakta empiris peneliti, studi pembanding, dan refrensi dari studi literatur. Analisis tersebut dilakukan dengan cara mensintesakan ketiga sumber tersebut sehingga akan diperoleh konsep penataan permukiman kumuh di Kelurahan Bulak Banteng. 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN GAMBARAN UMUM KELURAHAN BULAK BANTENG GAMBARAN UMUM KONDISI PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN BULAK BANTENG PEMBAHASAN Analisa Faktor Penyebab Kekumuhan Di Permukiman Informal Kelurahan Bulak Banteng, Surabaya Perumusan Konsep Penataan Permukiman Kumuh Di Kelurahan Bulak Banteng, Surabaya 19