PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS DAN MANAJEMEN PEMASARAN MELALUI WEB BAGI PEMILIK HOMESTAY DESA WISATA KANDRI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: total physical response,repetition, anak usia dini/tk PENDAHULUAN

IbM KELOMPOK GUIDE LAWANG SEWU SEMARANG

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut.

PENDAMPINGAN PERCAKAPAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ASONGAN DI KAWASAN WISATA SENGGIGI

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. V, maka penulis menarik kesimpulan dan merumuskan beberapa saran atau

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBERDAYAAN PENGUSAHA JASA WISATA DAN KULINER DI KAWASAN CANDI CETO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA DI DESA BEDULU KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR BALI

Pementasan Drama secara Live sebagai Capaian Awal Pembentukan Desa Inggris Kota Magelang

MATRIKS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas

Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN

GEMAKAN GERAKAN NDULANG DEWIS: SEBAGAI PEMANFAATAN POTENSI DESA UNTUK DIJADIKAN IKON DESA WISATA WONOLOPO KECAMATAN MIJEN

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

PENATAAN KAWASAN GEDONG BATU SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB VI Kesimpulan dan Saran. Desa Wisata Kalibuntung lebih memilih produk wisata yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat tetapi telah menjadi kebutuhan seluruh masyarakat

BAB II LINGKUP KKN PPM

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan Kreatif posted : 24 Oktober 2013, diakses : 8 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

MEMBANGUN MIMPI DIKAMPUNG SENDIRI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelolaan yang sejauh ini dilaksanakan hampir sebagian besar tidak sesuai

02-Feb-18 DINAS KEPEMUDAAN OLAHRAGA DAN PARIWISATA K O T A M A G E L A N G

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta dan banyak memiliki potensi wisata walaupun semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI REKOMENDASI

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MANIS KIDUL DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN FORMAL DI OBJEK WISATA CIBULAN KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN

Mengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove Tritih Kulon Cilacap

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PASIR KENCANA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR REGIONALISM BERTEMA EKOTURISME

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. langsungnya adalah bagi pemerintah, pengelola, dan masyarakat yang secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi

Gigih Juangdita

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menikmati suatu obyek dan daya tarik wisata secara sukarela, meskipun hal

BAB V PENUTUP. segala kegiatan yang menyangkut Desa Wisata. Pemberdayaan Masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

IbM PELATIHAN BAHASA INGGRIS DAN BAHASA JAWA BAGI PAGUYUBAN TUKANG KUDA DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. dan masih banyak lagi. Gelar kota pariwisata dapat diraih karena memang

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang dalam

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA DI NAGARI KOTO HILALANG, KECAMATAN KUBUNG, KABUPATEN SOLOK

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang

BAB IV PENUTUP. Dusun Singgahan yang mana sekarang sudah beralih sebutan menjadi. dalam masyarakat akan membawa pada perubahan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya.

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. intensi berkunjung di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan data primer

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk

MANAJEMEN KURIKULUM KELAS BILINGUAL

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Nama : Heru Sudrajat NIM : D

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia. Pertumbuhan ekonomi ini tidak lepas dari peran industri

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2014 ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. mengaktifkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu,

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasaran Desa Wisata Kedunggudel Kenep Sukoharjo

BAB III METODE PELAKSANAAN KKN PPM. 3.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan Pokok Tema Interdisipliner A. Identifikasi Permasalahan. No. Permasalahan Lokasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS DAN MANAJEMEN PEMASARAN MELALUI WEB BAGI PEMILIK HOMESTAY DESA WISATA KANDRI SEMARANG Testiana D.W, Dodi Mulyadi, dan Akhmad Faturrahman FBBA, Universitas Muhammadiyah Semarang Abstrak. Homestay merupakan bagian penting promosi wisata lokal yang sangat membantu pengembangan pariwisata khususnya desa wisata di desa Kandri Semarang. Hal ini harus didukung dengan kemampuan berbahasa Inggris para pemilik homestay di desa tersebut yang seharusnya siap menerima wisatawan mancanegara yang datang. Tetapi pada kenyataannya kemampuan mereka cenderung relatif rendah karena rata-rata memiliki latar belakang pendidikan yang minim. Berdasarkan pernyataan tersebut, tim pengabdi kami memfokuskan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan daily conversation bahasa Inggris, pengelolaan web homestay, manajemen pelayanan dan pemasaran, serta tata kelola homestay bagi pemilik homestay desa wisata Kandri Gunungpati Semarang. Dari program pelatihan pengabdian masyarakat tersebut dihasilkan peningkatan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris, peningkatan pengelolaan web homestay yang mendukung promosi desa wisata, peningkatan manajemen pelayanan dan pemasaran homestay bagi para pemilik homestay desa wisata Kandri Semarang. Kata Kunci: Kelompok Pemilik Homestay, Desa Wisata, IbM PENDAHULUAN Homestay merupakan bagian penting promosi wisata lokal yang sangat membantu pengembangan pariwisata khususnya desa wisata. Paket wisata inovatif yang lumrah disebut homestay, merupakan kegiatan wisata berwawasan sosio kultural edukatif membuka peluang sebagai bagian dari keluarga lokal bagi wisatawan asing. Program yang menyasar pada pengembangan perilaku social learning, membudayakan sikap interaksi langsung dengan bersosialisasi, berkomuniikasi, menjalin hubungan harmonis atas dasar saling menghormati, menghargai tradisi budaya lain. Selain sebagai alat promosi pariwisata bagi desa wisata, homestay juga sebagai alat pelayanan wisata yang semakin menjamur dan mulai dirintis pelayanannya di Indonesia khususnya di wilayah desa wisata Kandri. Perintisan homestay di wilayah tersebut bertujuan untuk memenuhi antusias wisatawan untuk mengenal potensi alam dan objek wisata secara lebih mendalam. Para wisatawan asing merasuk ke dalam realita kehidupan sosial budaya Jawa desa Kandri secara langsung. Menginap di rumah penduduk memberi peluang leluasa untuk berbaur, bersentuhan 61

62 ABDIMAS Vol. 20 No. 1, Juni 2016 langsung dengan situasi rural, dan cara hidup masyarakat sehari-hari. Perkembangan trend wisata ini disambut positif dan simpati oleh penduduk setempat. Rumah warga beralih fungsi menjadi tempat penginapan dengan menyuguhkan kesan sederhana, aman dan nyaman bagi pengunjung yang belum terbiasa hidup di kawasan tropis. Karakter khas berbau etnis dan relegius di lingkungan homestay family tidak menjadi penghalang proses pembauran. Keadaan ini terus berlangsung secara alami dan penuh kekeluargaan. Perintisan homestay di desa wisata Kandri ini sudah dimulai sejak adanya program Visit Jateng 2013, program Ayo Wisata ke Semarang, dan program AIESEC yang didalamnya terdapat program pertukaran mahasiswa Internasional UNDIP (Suara merdeka, 20 Maret 2013: 10). Untuk pertama kalinya Pemerintah Kota Semarang khususnya desa Kandri Gunungpati merintis homestay sebanyak 5 rumah singgah warga yang kemudian berkembang menjadi lebih banyak khususnya di RW 03, RW 01, dan RW 02 Kampung Talun Kacang Desa wisata Kandri dengan jumlah rumah singgah atau homestay sebanyak 30 rumah warga. Para wargapun antusias dan bersemangat mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan termasuk pelayanan kuliner dan kesenian budaya Jawa khususnya kesenian khas pedesaan dari kampung tersebut yakni panjat pinang monyet. Homestay tersebut sementara waktu sudah digunakan untuk tempat menginap sekitar 25 mahasiswa internasional program AIESEC UNDIP yang dilaksanakan pada tanggal 26 sampai dengan 29 Maret 2013. Selanjutnya homestay Kandri juga digunakan di bulan Juli 2013 selama empat hari dengan jumlah mahasiswa anggota program AIESEC sebanyak 200 mahasiswa baik nasional maupun internasional (diakses dari http://bali. antaranews.com/berita/35653/desa-wisatasiapkan-puluhan-homestay, tanggal 11 Februari 2014). Berdasarkan paparan tersebut, pengabdian kami berpusat pada peningkatan daily conversation bahasa Inggris dan pengembangan manajemen service homestay untuk perkembangan pelayanan pariwisata desa kelompok pemilik homestay yang terdiri dari 20 orang yang termasuk dalam potensi desa wisata Kandri Gunungpati Semarang. Berdasarkan penjelasan di atas, kami memfokuskan pada peningkatan daily conversation bahasa Inggris bagi pemilik homestay desa wisata Kandri Gunungpati Semarang yang lokasinya berjarak lebih kurang 30 km dari Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang. Selain itu, kami sebagai tim pengabdi juga akan membantu meningkatkan pelayanan manajemen homestay yang memuaskan wisatawa asing baik dari segi service, kesenian, dan hubungan sosial kultural desa wisata tersebut dengan memberikan pelatihan dan pendampingan khusus sehingga para pemilik homestay menjadi optimis untuk terus mengembangkan homestay mereka secara profesional. Oleh karena itu, kelompok pemilik homestay layak dijadikan sebagai lokasi pengabdian masyarakat untuk peningkatan daily conversation dan pengembangan pelayanan homestay. Potensi unggulan atau masalah di masyarakat adalah kurangnya pemahaman bahasa Inggris untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung dengan wisatawan asing, maka perlu dilakukan peningkatan bahasa Inggris pada kelompok pemilik homestay sehingga pemahaman bahasa Inggris kelompok pemilik homestay dan pengetahuan tentang pelayanan homestay yang profesional meningkat. Sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kelompok pemilik homestay yang terdiri dari 20 orang pemilik homestay yang berada di Kampung Talun Kacang RW 03 Kandri Gunungpati

Testiana D.W, Dodi Mulyadi, dan Akhmad Faturrahman Peningkatan Kemampuan Berbahasa Inggris 63 Semarang (Kesediaan mitra bekerja sama dengan Tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang terlampir). Dampak keberadaaan mitra terhadap lingkungannya adalah meningkatkan pengetahuan bahasa Inggris dan pelayanan manajemen homestay yang profesional. Penyuluhan mengenai peningkatan bahasa Inggris untuk kelompok pemilik homestay Kandri Gunungpati Semarang meliputi pelatihan berbicara dan bercerita yang diberikan kepada kelompok pemilik homestay dan pemberian penyuluhan manajemen pelayanan homestay yang profesional kepada mereka tentang bagaimana cara menarik perhatian wisatawan mancanegara dengan tinggal dan berbaur sementara di rumah singgah warga. Selama ini masalah yang dihadapi oleh para kelompok pemilik homestay adalah bagaimana berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan mudah dan wisatawan yang diajak berkomunikasipun bisa mengerti apa yang dimaksud oleh warga pemilik homestay. Ada beberapa alasan mengapa peningkatan komunikasi dalam bahasa Inggris sangat dibutuhkan dalam kelompok pemilik homestay yakni sebagai berikut; Pengalaman belajar bahasa Inggris kelompok pemilik homestay masih rendah karena latar belakang belajar mereka masih rendah. Kebanyakan para warga adalah lulusan Sekolah Menengah jadi kemampuan bahasa Inggris mereka sebatas yang mereka dapat di sekolah dan rata-rata sudah berumur sehingga susah mengingat kosakata baru. Materi atau cara pelatihan yang efektif yang digunakan oleh tim pengabdi untuk para pemilik homestay. Latar belakang pengetahuan manajemen pelayanan wisata khususnya homestay mereka yang sangat kurang sehingga perlu adanya pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelayanan homestay yang memuaskan. Dari permasalahan yang dihadapi mitra tersebut maka Tim IbM dengan mitra menentukan prioritas yang harus ditangani, yaitu: Peningkatan kemampuan daily conversation bahasa Inggris para kelompok pemilik homestay desa wisata Kandri Gunungpati Semarang. Pembuatan buku panduan yang praktis dan efisien untuk praktek berbicara dan bercerita dalam bahasa Inggris bagi para kelompok pemilik homestay desa wisata Kandri Gunungpati Semarang. Peningkatan manajemen pelayanan homestay yang memuaskan. Target dan luaran dari kegiatan IPTEKS bagi Masyarakat di kelompok pemilik homestay desa wisata Kandri Gunungpati Semarang sebagai berikut: Meningkatkan daily conversation dalam bahasa Inggris untuk kelompok pemilik homestay Kandri Semarang. Sertifikat bagi para pemilik homestay. Panduan bahasa Inggris untuk pemilik homestay. Peningkatan manajemen pelayanan homestay sehingga mampu menjadi homestay desa wisata yang profesional. Pembuatan web untuk promosi homestay desa wisata Kandri Gunungpati Semarang. Kegiatan pengabdian masyarakat di kampung Talun Kacang desa wisata Kandri Gunungpati Semarang nantinya diharapkan mampu menjadi titik tolak peningkatan yang efektif terhadap kemampuan bahasa Inggris khususnya para pemilik homestay. METODE Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode drill dan repetition yang diaplikasikan dalam pelatihan bahasa Inggris. Selanjutnya pelatihan manajemen pemasaran dan tatakelola menggunakan metode penyuluhan yang diharapkan dapat membantu kebutuhan para pemilik homestay. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pelaksanaan pengabdian dilaksanakan dengan penjadwalan selama satu bulan untuk kegiatan pelatihan bahasa Inggris, manajemen pemasaran dan pelayanan

64 ABDIMAS Vol. 20 No. 1, Juni 2016 homestay bagi para pemilik homestay. Adapun pelaksanaan pelatihan dimulai dari tanggal 18 Mei sampai dengan 24 Juni 2015. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat diterima dengan baik dan berjalan lancar. Para pemilik homestay lebih termotivasi untuk melakukan praktek berbahasa Inggris. Berikut adalah gambar kegiatan pelatihan bahasa Inggris dan pelatihan pengelolaan web homestay. Gambar 1. Pelatihan bahasa Inggris (kiri) dan pelatihan web (kanan) SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan Pengabdian masyarakat ini, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: IPTEKS Bagi Masyarakat di kelompok pemilik homestay di desa wisata Kandri Semarang diterima dengan baik oleh pihak mitra dan mencapai tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya. Hampir keseluruhan pelaksanaan pengabdian ini sudah terlaksana sesuai jadwal perencanaan. Pengabdian ini masih membutuhkan peatihan tatakelola homestay, monitoring dan pendampingan kegiatan aplikasi conversation dalam bahasa Inggris yang dilakukan oleh para pemilik homestay ketika bertemu tamu dari luar negeri. Saran Bagi Pemilik Homestay, Para pemilik homestay hendaknya selalu berlatih untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris jika ada tamu atau pembeli dari luar negeri. Karena membiasakan berbicara bahasa Inggris setiap saat akan membuat mereka lancar dan paham jika berkomunikasi dengan tamu luar negeri. Bagi Desa Kandri, Pembiasaan berbicara bahasa Inggris hendaknya tidak hanya dilakukan para pemilik homestay saja, tetapi seluruh warga desa Kandri yang nantinya akan mendukung kesuksesan desa wisata yang mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1990. Undang-undang No. 9 Tahun 1999 Tentang Kepariwisataan. Jakarta. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang, 2003. Buku Panduan Wisata Kota Semarang. epaper.suaramerdeka.com/ read/2013/03/20/10sm20c13nas. pdf (artikel) http://www.bisnis-jateng.com/index. php/2013/04/desa-wisata-jateng-

Testiana D.W, Dodi Mulyadi, dan Akhmad Faturrahman Peningkatan Kemampuan Berbahasa Inggris 65 kembangkan-67-desa-wisata/ diakses tanggal 2 Februari 2014. http://www.yiela.com/view/2889505/jatengsiapkan-desa-wisata <http://www.suaramerdeka.tv/view/ video/33897/warga-kandri-siapkanhomestay-untuk-desa-wisata 16 Maret 2013> diakses tanggal 3 Februari 2014. http://bali.antaranews.com/berita/35653/ desa-wisata-siapkan-puluhanhomestay diakses tanggal 10 Februari 2014. http://desawisatakandri.blogspot. com/2013/04/pengertian-desawisata_23.html diakses tanggal 13 Februari 2014. http://www.dprd-semarangkota.go.id/home. php?p=berita&id=148 diakses tanggal 20 Februari 2014 http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/ cetak/2013/03/20/218988 diakses tanggal 21 Februari 2014 Moleong, Prof. Dr. Lexy J. M.A. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remajam Rosdakarya. Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2011-2031. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Surat Keputusan Walikota Semarang No. 556/407 Tahun 2013 Tentang Penetapan Kelurahan Kandri dan Kelurahan Nongkosawit Kecamatan Gunungpati, Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Sebagai Desa Wisata Kota Semarang. Wardiyanto. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi.