BAB I PENDAHULUAN. Faktor lingkungan berperan penting bagi perusahaan terutama. dalam pemilihan arah dan formulasi strategi perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting,

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme.

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faktor lingkungan berperan penting bagi perusahaan terutama dalam pemilihan arah dan formulasi strategi perusahaan. Adanya perubahan dalam lingkungan baik internal ataupun eksternal menuntut kapabilitas perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut agar kelangsungan hidup (survival) perusahaan tetap bertahan. Perencanaan strategis oleh karena itu diperlukan untuk melakukan adaptasi dan juga merupakan faktor penentu bagi kinerja perusahaan sehingga dapat menciptakan keunggulan bersaing. Perubahan di bidang sosial, budaya, ekonomi, teknologi, politik dan juga dalam persaingan, dapat mempengaruhi bentuk dan keadaan pasar. Pasar yang selalu berubah, menuntut perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana perusahaan mengambil inisiatif untuk mengubah strateginya agar dapat memenuhi kebutuhan lingkungan di luar perusahaan yang menghendaki perubahan. Salah satu sektor usaha yang menghadapi tantangan perubahan lingkungan yang sangat cepat dewasa ini adalah sektor perbankan. Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan 1

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2005). Dana - dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga) merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (Dendawijaya, 2005). Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan (Dendawijaya, 2005). Secara umum bank didefinisikan sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit dalam jangka waktu yang ditentukan dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana. Definisi di atas menekankan bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit yang merupakan sumber pendapatan bank. Kredit biasanya merupakan bagian terbesar dari asset bank yang selain merupakan sumber pendapatan utama bank sekaligus juga berpotensi sebagai sumber kerugian dengan adanya kredit macet. Industri perbankan dan jasa keuangan, saat ini dihadapkan pada persaingan yang sangat tajam, kompleks dan perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Persaingan menjadi semakin ketat setelah bank asing turut memperebutkan nasabah pada pasar yang sama. Adanya perdagangan bebas yang memudahkan perizinan bank asing beroperasi di Indonesia sesuai Undang Undang RI No.10 tahun 1998, membuat perbankan nasional berlomba untuk menempuh strategi bersaing yang 2

tepat. Bank asing pada umumnya mempunyai kelebihan dalam hal nama besar yang mendunia, pilihan produk yang inovatif, serta jaringan global. Lembaga keuangan non bank yang beroperasi secara lebih khusus juga semakin banyak. Situasi ini menggambarkan betapa ketatnya persaingan untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Lovelock (2004) bahwa sektor jasa merupakan sektor yang paling besar mengalami perubahan akibat dari cepatnya perubahan yang dialami oleh faktor lain, seperti perubahan teknologi yang secara langsung menaikkan iklim kompetisi di dalam industri, karena itu para pengelola perbankan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya dengan berbagai macam strategi. Berdasarkan studi empiris yang dilakukan Vicente & Lorente (2006) pada sejumlah bank di Spanyol, disimpulkan bahwa bank dapat mengubah strategi kompetitifnya untuk memaksimalkan kesempatan bertahan dalam lingkungan yang senantiasa berubah. Bank dengan probabilitas tertinggi untuk bertahan adalah yang fokus pada aktivitas dimana mereka berada pada posisi kompetitif yang kuat dan secara terus menerus melakukan inovasi atau menawarkan produk dan jasa keuangan yang baru untuk segmen pasar tertentunya. Berbagai perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis, menuntut perbankan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam rangka memenangkan persaingan. Begitu pula yang terjadi di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau dikenal dengan Bank BNI, 3

tuntutan nasabah, inovasi unggul bank pesaing, ketatnya persaingan layanan antar bank dan situasi perekonomian makro Indonesia, terus mendorong manajemen untuk melakukan perubahan demi perubahan agar posisinya sebagai salah satu bank besar di Indonesia semakin mantap atau bahkan mampu menduduki sebagai bank terbesar. Lingkungan usaha eksternal yang berkembang dengan cepat dapat berdampak positif dengan terciptanya berbagai peluang pasar, tetapi dapat juga berdampak negatif dengan munculnya berbagai tantangan dan ancaman. Kondisi demikian membuat manajemen melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal, sehingga pada akhir tahun 2009 Bank BNI mulai mencanangkan program transformasi strategi bisnis yang dikenal sebagai BNI Reformasi 1.0 dengan programprogram yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Usaha penting ini dirancang untuk memperbaiki kinerja bank dan budaya perusahaan di semua lini dan unit Bank BNI. Berbagai inovasi yang dilakukan, salah satunya di bidang manajemen melalui program transformasinya tersebut, menjadikan Bank BNI terpilih sebagai BUMN dengan inovasi terbaik di lingkungan Kementerian BUMN pada 1 Desember 2011. Program transformasi Bank BNI ini merupakan suatu program jangka panjang yang berisi program-program pengembangan dan perbaikan business strategy dan operating model dengan tujuan akhir berupa peningkatan kinerja melalui penyampaian produk, service dan solusi yang memuaskan nasabah. Pola pendekatan strategi bisnis Bank 4

BNI yang semula product centric yaitu berorientasi ke penjualan produk atau layanan kepada nasabah berubah menjadi customer centric yaitu penjualan produk atau layanan berdasarkan customer needs atau customer expectation. Sebagai perusahaan jasa keuangan dengan bisnis utamanya adalah layanan, maka segenap unit bisnis di Bank BNI melalui perubahan orientasi bisnis ini diharapkan dapat mengetahui kebutuhan masing-masing nasabahnya dan selanjutnya dapat diciptakan dan ditawarkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masingmasing segmen nasabah tersebut. Menghadapi kondisi tingkat persaingan yang cukup tinggi saat ini, perusahaan harus dapat menetapkan strategi yang tepat demi menyelamatkan eksistensi entitas usaha di masa depan atau bahkan memenangkan persaingan. Diperlukan evaluasi baik eksternal maupun internal bagi perusahaan agar dapat menerapkan strategi yang tepat, karena itu, dalam mengevaluasi dibutuhkan suatu model atau alat pengukuran kinerja untuk mengetahui apakah tolok ukur kinerja yang sudah dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Penggunaan suatu metode penilaian kinerja yang tepat merupakan hal penting untuk mengetahui keberhasilan pencapaian sasaran kinerja perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan perbankan umumnya dilakukan dengan analisis terhadap laporan keuangannya meliputi lima aspek penilaian, yaitu: 1) capital adequacy; 2) assets quality; 3) management quality; 4) earnings; 5) liquidity yang biasa disebut CAMEL. Selain aspek di atas, terdapat aspek sensitivity to market risk yang 5

dipergunakan di Amerika Serikat sejak 1 Januari 1997. Di Indonesia, CAMEL diperkenalkan sejak Paket Februari 1991 dikeluarkan oleh Pemerintah mengenai sifat kehati-hatian Bank (Bank Indonesia, 1993 dalam Kuncoro dan Suhardjono, 2011). Tahun 1972, David Cole memperkenalkan cara untuk mengevaluasi kinerja bank melalui analisis rasio (Cole, 1972 dalam Kuncoro dan Suhardjono, 2011). Posisi dan kondisi keuangan suatu bank pada periode tertentu akan dapat dilihat dengan rasio-rasio keuangan. Interpretasi kondisi keuangan dan hasil usaha suatu bank diperoleh dengan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan (Kuncoro dan Suhardjono, 2011). Chen (1981 dalam Gamayuni, 2006) menyebutkan bahwa rasio keuangan banyak dipakai oleh berbagai penelitian karena rasio keuangan terbukti berperan penting dalam evaluasi kinerja keuangan dan dapat digunakan untuk memprediksi kelangsungan usaha baik yang sehat maupun yang tidak sehat. Rasio merupakan pedoman yang bermanfaat dalam mengevaluasi posisi dan operasi keuangan perusahaan dan mengadakan perbandingan dengan hasil-hasil dari tahun-tahun sebelumnya atau perusahaan-perusahaan lain (Gamayuni, 2006). Perhitungan rasio tanpa pembanding tidak akan memberikan penjelasan yang sempurna bagi rasio tersebut. Perbandingan rasio dilakukan dengan tujuan guna mendapatkan kesimpulan apakah telah terjadi kemajuan atau kemunduran usaha. Pembanding tersebut dapat berupa rasio yang sama 6

untuk periode waktu sebelumya, rasio yang sama dari bank lain, atau rasio rata-rata seluruh bank yang ada dalam suatu industri perbankan. Jika pembanding yang digunakan adalah bank yang sejenis maka agar dipilih bank yang sama dalam hal jenis usahanya, jasa yang diberikan, strategi yang digunakan, maupun ukurannya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan bersaing suatu bank dalam hal kinerjanya dibandingkan bank lain pesaingnya (Kuncoro dan Suhardjono, 2011). Terdapat 2 (dua) kelompok rasio keuangan yang merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan bank yaitu likuiditas dan profitabilitas. Likuiditas yang tercermin dalam giro wajib minimum (GWM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan posisi likuiditas untuk menjaga kesehatan bank, terutama dalam posisi jangka pendek. Bahkan bagi dunia perbankan likuiditas merupakan faktor fundamental. Sebesar apapun assets suatu bank jika kondisi likuiditasnya terancam, maka pada saat itu juga bank akan mengalami kesulitan dalam penarikan dana yang dilakukan oleh pihak deposan. Terlebih dalam menghadapi rush (penarikan dana serentak oleh para deposan) bank harus siap dana yang likuid. Rasio profitabilitas tercermin dalam ROA, ROE, BOPO dan NIM yang menunjukkan tingkat kemampuan bank untuk memperoleh laba dari aktivitas usahanya. Jika tingkat laba suatu bank semakin tinggi, maka akan berdampak pada meningkatnya modal sendiri (dengan asumsi besarnya laba yang diperoleh ditanamkan kembali ke dalam 7

modal bank dalam bentuk laba yang ditahan). Jika modal sendiri meningkat maka tingkat kesehatan bank yang terkait dengan permodalan (CAR) semakin meningkat. Sejak periode krisis sampai dengan saat ini CAR menjadi acuan utama dalam menentukan kesehatan bank (Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia, April 1999). Hasil penelitian Shitawati (2006) menunjukkan bahwa rasiorasio keuangan bank (terutama ROA, ROE dan LDR) mampu meningkatkan CAR pada bank umum yang beroperasi di Indonesia periode 2001 2004. Hasil penelitian tersebut mempertegas hasil penelitian sebelumnya (Sri Haryati, 2001; Haryati 2001; Sugiyanto dkk, 2002; dan Indira, 2002 dalam Shitawati 2006) yang menyebutkan variabel ROA, ROE dan LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CAR. Berdasar hasil analisis tersebut, ROA merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap CAR. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen bank perlu memperhatikan ROA, karena ROA merupakan variabel yang paling dominan dan konsisten dalam mempengaruhi CAR, artinya tingkat keuntungan operasional bank dengan menggunakan total asetnya mampu menjaga tingkat kesehatan bank yang tercermin melalui besarnya CAR. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan aspek earnings dan liquidity yang dijabarkan dalam rasio keuangan berupa Return On Assets (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). 8

Pemberian kredit seperti telah dijelaskan sebelumnya merupakan aktivitas utama bank yang selain dapat menghasilkan keuntungan juga berpotensi menimbulkan kerugian bagi bank. Hal inilah yang menjadi alasan utama sehingga para manajer bank sangat memperhatikan kualitas kredit yang telah disalurkan. Assets quality (kualitas aktiva produktif) dalam metode CAMEL menunjukkan kualitas asset sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank pada portofolio yang berbeda. Setiap penanaman dana bank dalam aktiva produktif dinilai kualitasnya dengan menentukan tingkat kolektibilitasnya yaitu apakah Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan atau Macet. Pembedaan tingkat kolektibilitas tersebut diperlukan untuk mengetahui besarnya cadangan minimum penghapusan aktiva produktif yang harus disediakan bank untuk menutup risiko kemungkinan kerugian yang terjadi (Kuncoro dan Suhardjono, 2011). H.A. Handoko (komunikasi personal, Juni 4, 2013) menjelaskan bahwa sebagai sebuah perusahaan seperti pada umumnya, bank beroperasi untuk mendapatkan profit atau laba. Di Indonesia, pendapatan perbankan terbesar masih berasal dari kredit sehingga jika bank akan meningkatkan laba maka harus meningkatkan kreditnya. Peningkatan kredit menjadi salah satu tugas pokok operasional bank disamping tugas penghimpunan dana masyarakat. Kedua tugas utama tersebut harus berimbang sehingga dapat menghasilkan laba yang 9

optimal. Karena pasar yang disasar perbankan di Indonesia adalah sama maka setiap bank harus memiliki kelebihan dibanding dengan pesaingnya seperti dalam hal pelayanan, hubungan dengan nasabah, kreatif dan inovatif. H.A. Handoko (komunikasi personal, Juni 4, 2013) juga menegaskan bahwa berkaitan dengan transformasi strategi Bank BNI dimana obyek perubahan utama adalah pada portofolio business banking dan consumer and retail banking dimana Bank BNI memiliki keunggulan kompetitif, maka selain profitabilitas dan likuiditas, penilaian keberhasilan transformasi strategi juga dititikberatkan pada pertumbuhan dana dan kredit serta kualitas kredit yang tercermin pada besarnya Non Performing Loan. Pemisahan fungsi Relationship Manager (RM; unit bisnis) dan Credit analyst (CA; unit risiko) dan penajaman prinsip four eyes dalam pengambilan keputusan kredit melalui forum komite dalam proses business banking pada dasarnya adalah untuk meningkatkan dana dan kredit secara optimal dengan tetap memperhatikan kualitas kreditnya agar terjaga baik. Pemisahan fungsi unit bisnis dan unit risiko ini juga merupakan bagian pengembangan manajemen bank berbasis risiko menyesuaikan dengan ketentuan Bank Indonesia dalam road map pengimplementasian Basel II. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini menganalisis apakah terdapat pengaruh transformasi strategi bisnis terhadap kinerja keuangan perusahaan di Bank BNI. Kinerja keuangan perusahaan yang diukur meliputi laju ekspansi kredit, laju ekspansi dana pihak ketiga 10

(DPK), Return on Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) gross. 1.2 Rumusan Masalah Perubahan lingkungan yang dinamis menuntut perusahaan untuk senantiasa melakukan pembaharuan strategi dan melakukan inovasi sehingga tercipta keunggulan bersaing bagi perusahaan. Begitu pun dengan Bank BNI, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa perbankan. Perubahan-perubahan berkelanjutan senantiasa dilakukan bank BUMN ini untuk menyesuaikan dengan lingkungannya. Perubahan strategi besar yang terakhir dilakukan adalah pada tahun 2010 yang dikenal dengan BNI Reformasi 1.0. Guna mengevaluasi apakah transformasi strategi yang dijalankan manajemen Bank BNI berdampak terhadap kinerja perusahaan, perlu dilakukan evaluasi kinerja keuangan baik internal maupun eksternal. Evaluasi terhadap setiap perubahan strategi perlu dilakukan untuk memberikan informasi kepada manajemen guna mengambil langkah-langkah penyesuaian strategi yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. 1.3 Pertanyaan dan Tujuan Penelitian Berdasarkan kebijakan manajemen Bank BNI untuk melakukan transformasi strategi tersebut, penulis ingin mengidentifikasikan masalah 11

yang dihadapi Bank BNI dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions) yaitu : 1.3.1 Apakah transformasi strategi yang dilakukan Bank BNI berdampak terhadap perbaikan kinerja perusahaan? 1.3.2 Bagaimana posisi Bank BNI terhadap bank pesaing antara sebelum dan setelah tranformasi strategi yang dilakukan? Tujuan utama yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Membandingkan kinerja Bank BNI antara sebelum dan setelah implementasi strategi baru atas dasar pertumbuhan kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga, nilai ROA dan LDR serta NPL gross. 1.3.2 Membandingkan kinerja Bank BNI dengan perbankan yang menjadi peer groupnya. 1.4 Metoda penelitian Penelitian ini memperbandingkan laju ekspansi dana dan kredit (ekspansi netto), ROA, LDR dan NPL gross di Bank BNI antara sebelum dan setelah transformasi strategi. Hipotesis penelitian yang diambil adalah bahwa transformasi strategi berdampak signifikan positif terhadap laju ekspansi dana dan kredit, ROA serta LDR perusahaan dan berdampak signifikan negatif terhadap NPL perusahaan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan terpublikasikan PT. Bank Negara Indonesia 12

(Persero) Tbk. yaitu laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan tahunan untuk tahun laporan 2008, 2009, 2010 dan triwulan III 2011. Periode sebelum transformasi strategi ditetapkan mulai tahun 2008 sampai dengan triwulan II 2010 dan setelahnya ditetapkan sebagai periode pasca transformasi. Alat uji statistik yang digunakan berupa uji beda antara periode sebelum dan sesudah transformasi menggunakan program SPSS for Windows versi 17.0. Sebelum dilakukan uji beda, dilakukan terlebih dahulu uji normalitas apakah data terdistribusi secara normal atau tidak, dimana mean dan standar deviasi sampel atau hasil pengamatan sebagai parameternya. Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Jika data terdistribusi secara normal maka digunakan uji statistik parametrik berupa uji Independent t-test, sedangkan jika data terdistribusi tidak normal maka digunakan uji statistik non parametrik dengan metode Mann-Whitney U test. Kedua jenis pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel yang diteliti. Hipotesis yang digunakan untuk kedua jenis pengujian adalah : H 0 : perubahan strategi tidak berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan hipotesis alternatif yang digunakan adalah : 13

Ha : perubahan strategi mengakibatkan perbedaaan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Selanjutnya, kinerja keuangan Bank BNI tersebut akan diperbandingkan dengan kondisi keuangan bank yang menjadi peer groupnya. Pemilihan sampel peer group berdasarkan data jumlah asset, dana pihak ketiga dan penyaluran kredit dari laporan keuangan terpublikasikan bank-bank di Indonesia pada tahun 2010, diambil 4 sampel dengan ranking tertinggi. Data primer berupa komunikasi personal dengan Deputi General Manager Divisi Risiko Bisnis Komersial dan Usaha Kecil Bank BNI juga digunakan untuk melengkapi penelitian ini. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain sebagai berikut : 1.4.1 untuk memberi gambaran dan masukan khususnya kepada manajemen Bank BNI mengenai dampak transformasi strategi terhadap kinerja perusahaan baik dilihat secara individu maupun secara relatif dengan industri pesaingnya. 1.4.2 menjadi pembelajaran bagi manajemen atau pihak-pihak yang akan melaksanakan transformasi strategi. 1.4.3 untuk menambah pengetahuan khususnya di bidang manajemen perbankan. 14

1.6 Susunan Penelitian Untuk memudahkan dalam memahami isi penelitian ini, maka pembahasan akan diuraikan dalam lima bab, dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, berisikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan dan tujuan penelitian, metoda penelitian, manfaat penelitian, serta susunan penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka, yang terdiri dari konsep strategi perubahan (change management), pengertian bank, dan pengukuran kinerja perbankan. Bab III Metoda Penelitian dan Profil Perusahaan, yang berisikan jenis dan sumber data, waktu penelitian, metoda pengumpulan data, metoda analisis, kerangka pikir teoritis, dan profil perusahaan yang menjadi obyek penelitian meliputi sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, serta transformasi strategi yang dijalankan. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang memuat hasil dari uji statistik data dan analisis kualitatif. Bab V Simpulan dan Saran. 15